SlideShare a Scribd company logo
SEMINAR HASIL
PENELITIAN
STRATEGI PEMASARAN KOMODITI JAGUNG PADA MASA PANDEMI COVID-19
DI KECAMATAN RHEE KABUPATEN SUMBAWA
KONTEN
PENYAMP
AIAN
Metode
Hasil Penelitian
Kesimpulan
Pendahuluan
01
02
03
04
Latar Belakang, Masalah, Tujuan
Metode, Sampel, Alat Analisa
Kesimpulan & Saran
PENDAHULUAN OO
Latar Belakang, Masalah, Tujuan
01
PENDAHULUAN LatarBelakang
Strategi pemasaran merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bagi sebuah perusahaan
yang berkaitan dengan beberapa faktor yang meliputi : faktor sosial, budaya, politik dan manajerial.
akibat adanya pengaruh dari faktor tersebut maka masing-masing individu maupun kelompok
mendapatkan kebutuhan. dan keinginan dengan menciptakan dan menawarkan produk yang dimiliki.
Strategi pemasaran yang dilakukan meliputi strategi produk (Product), strategi harga (price), strategi
lokasi (place), dan strategi promosi (promotion).
Kabupaten Sumbawa adalah salah satu kabupaten sebagai penghasil jagung yang melimpah setiap
tahunnya membudidayakan tanaman jagung dengan benih dari hasil panen mereka sendiri bahkan pada
saat pandemi Covid-19 Produksi jagung tetap stabil. Berdasarkan hasil observasi awal peneliti
menunjukkan bahwa dalam proses pemasaran jagung di Desa Rhee terdapat beberapa kendala yang
dihadapi yakni proses pemasaran komoditi jagung, tercermin dari para pedagang yang hanya dapat
menjual hasil jagung yang dibeli dari petani kepada pedagang besar sehingga menyebabkan penerimaan
harga dari hasil penjualan pedagang di Desa Rhee ke pedagang besar menjadi rendah. Adanya pandemi
covid 19 maka masyarakat Desa Rhee melakukan pemasaran jagung melalui media sosial untuk
menimbulkan perubahan pola pembelian konsumen sehingga mampu meningkatkan penjualan.
Berdasarkan fenomena yang terjadi, maka dianggap penting untuk dilakukan sebuah penelitian
mengenai strategi pemasaran guna menarik calon pembeli. Jika strategi pemasaran yang dilakukan
efektif dan tepat, konsumen tidak akan berpikir panjang dalam melakukan pembelian sehingga secara
tidak langsung usaha tersebut mendapatkan keuntungan. Berdasarkan uraian-uraian di atas maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Strategi Pemasaran Komoditi Jagung Pada
Masa Pandemi Covid-19 Di Kecamatan Rhee Kabupaten Sumbawa”.
Berapa pendapatan rata-rata pada
setiap strategi yang dilakukan petani
jagung di Kecamatan Rhee ?
Bagaimana kondisi pangsa pasar pada
setiap strategi pemasaran yang
dilakukan petani jagung di Kecamatan
Rhee?
Bagaimana strategi Pemasaran jagung
yang dilakukan oleh petani jagung di
Kecamatan Rhee?
01
02
03
PENDAHULUAN
• Masalah
Untuk mengetahui pendapatan rata-rata
pada setiap strategi yang dilakukan petani
jagung di Kecamatan Rhee
Untuk mengetahui pangsa pasar pada
setiap strategi pemasaran yang
dilakukan petani jagung di Kecamatan
Rhee
Untuk mengetahui strategi pemasaran komoditi
jagung yang dilakukan petani jagung di Kecamatan
Rhee.
01
02
03
PENDAHULUAN
02 METODE OO
Metode, Sampel, Alat
Analisa
METODE Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
yaitu metode yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang ada pada
waktu sekarang dengaan cara mengumpulkan data, Menyusun,
menganalisis, dan menginterpretasikan data untuk mencapai suatu
kesimpulan (Nazir, 1993). Unit analisis dalam penelitian ini adalah petani
jagung yang ada di Kecamatan Rhee Kabupaten Sumbawa Besar. Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan
kualitatif, dan sumber data yang digunakan berasal dari sumber data primer
dan data sekunder. Penentuan responden dengan Teknik simple random
sampling dan didapatkan sebanyak 24 orang petani.
METODE Metode
Analisis Data
1. Analisis Strategi Pemasaran
Analisis strategi pemasaran adalah analisis yang menggambarkan penerapan strategi pemasaran melalui
strategi (Produk, harga, distribusi, promosi).
2. Analisis Pangsa Pasar
Analisis pangsa pasar adalah suatu analisis untuk mengetahui perbandingan penjualan
perusahaan dengan penjualan industri dengan rumus :
Market Share =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖
 100 %
Analisis Pendapatan
Pendapatan usaha tani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan
(Mulyadi, 2007) dalam Try Henra. Usahatani jagung di Kecamatan Rhee sudah dianggap stabil,
sehingga pendapatan usahatani dapat dianalisis dengan rumus penerimaan, total biaya, dan
pendapatan adalah sebagai berikut :
TR = P x Q
TC = TFC + TVC
p= TR – TC
Keterangan :
TR = Total Penerimaan usahatani
TC = Total Biaya
p= Pendapatan atau keuntungan usahatani
P = Harga Produksi
Q = Jumlah Produksi
TFC = Total Biaya Tetap
TVC = Total Biaya Variabel
03
HASIL
PENELITIAN OOOO
1. Analisis Strategi Pemasaran Jagung
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan tergantung dari suasana pemasaran yang ada di usaha
tersebut. Setiap usaha menggunakan dengan sejumlah alat untuk mendapatkan respon dari konsumen terhadap kegiatan pemasaran yang
dilakukan oleh perusahaan Dalam bauran pemasaran. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah serangkaian dari variabel pemasaran
yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran”(Saladin 00 ). “Marketing Mix adalah
kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yakni: produk, struktur harga,
kegiatan promosi, dan sistem distribusi” (Dharmesta 00 ).
Produk
Jagung sebagai salah satu tanaman unggulan yang banyak ditanam oleh petani di Kecamatan Rhee Kabupaten Sumbawa.
Analisis yang diterapkan pada produk jagung yaitu inovasi yang sesuai dengan keinginan pembeli.
B. Harga
Tujuan yang menentukan analisis penetapan harga haruslah merupakan bagian dari tujuan yang menuntun analisis pemasaran secara
keseluruhan. Oleh karena itu pembeli menentukan harga yang berbeda-beda dan apabila pembeli menawarkan jagung petani dengan harga
yang tinggi maka petani akan menjual jagung agar petani mendapatkan keuntungan yang tinggi. Dalam penelitian ini petani rata-rata harga
yang ditawarkan petani berkisar antara Rp. 2.300 sampai Rp. 3.500
C. Distribusi
Tempat atau distribusi merupakan variabel yang sangat berpengaruh dalam kegiatan pemasaran, karena hal inilah yang menentukan
kemana arah produk tersebut dipasarkan dan apakah tempat pemasaran produknya mudah dijangkau tempat produksi dan distribusinya.
Dalam penelitian ini didapatkan beberapa jalur distribusi pemasaran oleh petani, diantaranya adalah petani yang menjual langsung ke
tengkulak atau pengepul, dan ada juga petani yang menjual langsung ke konsumen maupun pengecer.
D. Promosi
Promosi salah satu cara untuk dapat digunakan calon pelanggan agar jagung tersebut cepat terjual. Promosi berkaitan dengan upaya untuk
mengarahkan seseorang agar dapat cepat mengenal bahwa jagung sudah di panen dan siap untuk di jual, agar pembeli datang langsung ke
rumah petani untuk melihat jagung setelah itu pembeli juga melihat kualitas jagung agar jagung tidak cepat rusak. Petani juga melakukan
promosi di berbagai media seperti Fb, Instagram dan WA untuk menarik minat konsumen sehingga produk dapat terjual.
2. Analisis Pangsa Pasar
NO PRODUKSI(K
g)
Market
Share
(%)
1 2.000 0,06
2 2.000 0,06
3 5.000 0,15
4 1.000 0,03
5 2.000 0,06
6 2.000 0,06
7 5.500 0,17
8 5.000 0,15
9 3.000 0,09
10 5.000 0,15
jumlah 32.500 1
rata-rata 3.250 0,10
Analisis pangsa pasar petani
tanpa melakukan promosi
media sosisal
NO PRODUKSI(Kg) Market
Share (%)
1 2.000 0,06
2 2.000 0,06
3 1.000 0,03
4 3.000 0,09
5 3.000 0,09
6 1.000 0,03
7 2.000 0,06
8 3.000 0,09
9 1.500 0,05
10 2.000 0,06
11 1.000 0,03
12 1.000 0,03
13 3.000 0,09
14 2.000 0,06
Jumlah 27.500 1
rata-rata 1.964 0,6
Analisis pangsa pasar petani
dengan melakukan promosi
media sosisal
Pangsa Pasar
Berdasarkan hasil penelitian pada usahatani jagung di Kecamatan Rhee Kabupaten Sumbawa terdapat 10 orang petani yang menjual
langsung hasil panennya ke pengepul, dengan total panen keseluruhan sebanyak 32.500 Kg dengan persentase market share rata-rata
10%. Sedangkan sebanyak 14 orang petani mempromosikan hasil panennya melalui media social dengan total jumlah panen sebanyak
27.500 Kg dengan persentase market share rata-rata 6%.
Hal ini menunjukkan bahwa persentase petani yang menjual langsung hasil panennya ke pengepul lebih menguasai pasar daripada
petani yang mempromosikan hasil panennya melalui media social pada masa pandemic COVID 19. Hal ini dikarenakan masih banyak
pembeli yang belum mengetahui adanya informasi penjualan jagung di media social, sehingga beberapa petani lebih memilih menjual
ke pengepul dan menunggu pengepul datang sendiri untuk membeli hasil panennya, ketimbang harus mempromosikannya lewat media
social dan mengantarkan sendiri ke pembeli.
3. Analisis
Pendapatan
No Uraian Nilai (Rp)
1 Penerimaan
-Produksi (Kg)
-Harga (Rp)
3.250
2.480
Total Penerimaan(TR) 7.995.000
2 Biaya
A. Biaya Variabel (TVC)
1.Benih
-Angka 212
-Pioner 27
-Bisi 18
625.000
712.500
585.000
2. Pupuk
-Urea
-ZA
3. Herbisida
-Rambo
-Claris
-Gramaxone
-Supermo
-Vebator
280.000
237.500
192.500
455.000
130.000
130.000
260.000
4. Tenaga Kerja 140.000
B. Biaya Tetap (TFC)
1. Penyusutan Alat .328453
Total Biaya Produksi (TC) = TFC + TVC 3.799.000
3 Pendapatan = TR - TC 3.794.172
Berdasarkan hasil penelitian terdapat 10 orang petani
yang menjual langsung hasil panennya tanpa melakukan promosi
melalui media social. Dengan jumlah produksi rata-rata 3.250 Kg
Rata-rata total penerimaan produksi jagung di
Kecamatan Rhee yang menjual langsung hasil panennya ke
pengepul sebesar Rp. 7.995.000/musim. Produksi jagung petani
dijual langsung ke pedagang pengumpul dan para pedagang
sendiri yang datang langsung ke tempet pengumpulan jagung,
karena para petani di daerah penelitian seluruh hasil produksi
jagungnya dijual.
Pendapatan petani jagung yang menjual hasil panennya
langsung ke pengepul dalam satu kali musim panen adalah
sebesar Rp. 3.794.172. Hasil ini didapatkan dari hasil penerimaan
petani setelah penjualan hasil panennya, dikurangi dengan biaya
produksi yang dikeluarkan.
No Uraian Nilai (Rp)
1 Penerimaan
-Produksi (Kg)
-Harga (Rp)
1.964
3.089
Total Penerimaan(TR) 6.017.857
2 Biaya
A. Biaya Variabel (TVC)
1.Benih
-Angka 212
-Pioner 27
-Bisi 18
562.500
647.000
617.500
2. Pupuk
-Urea
-ZA
3. Herbisida
-Rambo
-Claris
-Gramaxone
-Supermo
-Vebator
285.714
210.357
76.818
443.333
130.000
130.000
260.000
4. Tenaga Kerja 117.857
B. Biaya Tetap (TFC)
1. Penyusutan Alat
Total Biaya Produksi (TC) = TFC + TVC 51.500
3 Pendapatan = TR - TC 3.799.000
Berdasarkan hasil penelitian terdapat 14 orang petani yang menjual langsung hasil
panennya dengan promosi melalui media social. Dengan jumlah rata-rata produksi
1.964 Kg.
Rata-rata total penerimaan produksi jagung di Kecamatan Rhee yang menjual hasil
panennya melalui media sosial sebesar Rp. 6.017.857/musim. Produksi jagung petani
dijual dengan cara mempromosikan di market place facebook, yang dimana di dalam
website facebook tersebut para petani sudah masuk ke dalam beberapa forum jual
beli. Setelah mendapatkan kepastian dari calon pembeli di facebook, barulah petani
mengantarkan sendiri hasil panennya kepada calon pembelinya tersebut.
Pendapatan petani jagung yang menjual hasil panennya melalui promosi media social
dalam satu kali musim panen adalah sebesar Rp. 2.054.642. Hasil ini didapatkan dari
hasil penerimaan petani setelah penjualan hasil panennya, dikurangi dengan biaya
produksi yang dikeluarkan.
Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Strategi pemasaran yang dilakukan adalah dengan menggunakan bauran pemasaran (Marketing mix) yang terdiri dari produk, harga , distribusi dan promosi.
produk dalam penelitian ini adalah jagung dengan rata-rata harga yang ditawarkan oleh petani berkisar antara Rp 2.400 sampai Rp. 3.600. Distribusi atau
penyaluran jagung yang dilakukan oleh petani adalah kepada masyarakat setempat atau kepada pedagang jagung di kecamatan Rhee Kabupaten sumbawa .
Sedangkan Promosi yang dilakukan petani ketika terjadi Covid-19 ini menggunakan media sosial seperti WA, Fb, dan instagram atau melakukan penjualan
kepasar-pasar guna mendapatkan keuntungan dan meminimalisir terjadi kerusakan jagung apabila tidak dipasarkan secara langsung.
b. Hasil perhitungan pangsa pasar pada usahatani jagung di Kecamatan Rhee Kabupaten Sumbawa menunjukkan angka 10 % untuk petani yang menjual hasil
panennya langsung ke pengepul, dan 6% untuk petani yang menjual hasil panennya melalui promosi media social. Hal ini menunjukkan bahwa petani yang
menjual langsung hsil panennya ke pengepul lebih menguasai pasar dibandingkan dengan petani yang menjual hasil panennya melalui promosi media social.
c. Pendapatan merupakan selisih dari total penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan dalam melakukan suatu usaha. Pendapatan pada usahatani jagung
diperoleh oleh petani yang menjual langsung hasil panennya sebesar Rp. 3.794.172 dan untuk petani yang menjual hasil panennya melalui promosi media social
sebesar Rp. 2.054.642.
Saran
1. Diharapkan kepada pemerintah atau lembaga yang terkait dengan pembangunan atau
membuat jalan tani pertanian berupa jalan tani untuk mempermudah petani maupun
pedagang dalam proses pemasaran hasil usahatani.
2. Diharapkan kepada petani dan pedagang untuk aktif dalam mencari informasi mengenai
harga jagung serta bagaimana cara menjaga kualitas panen untuk menstabilkan harga.

More Related Content

Similar to PPT Erwian Real (1).pptx

ITP UNS SEMESTER 2 Pemasaran
ITP UNS SEMESTER 2 PemasaranITP UNS SEMESTER 2 Pemasaran
ITP UNS SEMESTER 2 Pemasaran
Fransiska Puteri
 
12 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen manajemen pemasaran dan marketin...
12 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen manajemen pemasaran dan marketin...12 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen manajemen pemasaran dan marketin...
12 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen manajemen pemasaran dan marketin...
anditaoktavia
 
Perbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniagaPerbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniaga
Ekal Kurniawan
 
360746-none-dab0fbe4.docx
360746-none-dab0fbe4.docx360746-none-dab0fbe4.docx
360746-none-dab0fbe4.docx
AryaDimas10
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Univ. Kahuripan Kediri
 
3.+JURNAL+Annikmah.pdf
3.+JURNAL+Annikmah.pdf3.+JURNAL+Annikmah.pdf
3.+JURNAL+Annikmah.pdf
EdiSuryadi12
 
Marketing Mix Indomie
Marketing Mix IndomieMarketing Mix Indomie
Marketing Mix Indomie
Andori San
 
Manajemen Pemasaran
Manajemen PemasaranManajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran
andre_kussuma
 
Kumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
Kumpulan Jurnal dan Karya IlmiahKumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
Kumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
Fahmy Metala
 
Konsep Pemasaran Sosial dalam pendidikan Kesehatan.pptx
Konsep Pemasaran Sosial dalam pendidikan Kesehatan.pptxKonsep Pemasaran Sosial dalam pendidikan Kesehatan.pptx
Konsep Pemasaran Sosial dalam pendidikan Kesehatan.pptx
AlberthaGitania
 
pemasaran distribusi-produk-agribisnis
 pemasaran distribusi-produk-agribisnis pemasaran distribusi-produk-agribisnis
pemasaran distribusi-produk-agribisnis
Mr.Mahmud
 
Laporan survey pasar
Laporan survey pasarLaporan survey pasar
Laporan survey pasar
Nur Inas Safitri
 
Strategi pengb.peluang pasar
Strategi pengb.peluang pasarStrategi pengb.peluang pasar
Strategi pengb.peluang pasar
stiemberau2
 
Pemasaran kedelai mataram 1
Pemasaran kedelai mataram 1Pemasaran kedelai mataram 1
Pemasaran kedelai mataram 1
Krisna Setiawan
 
Riset Pemasaran untuk periklanan sukses.ppt
Riset Pemasaran untuk periklanan sukses.pptRiset Pemasaran untuk periklanan sukses.ppt
Riset Pemasaran untuk periklanan sukses.ppt
dadinipuspa
 
6121008 manajemen-pemasaran
6121008 manajemen-pemasaran6121008 manajemen-pemasaran
6121008 manajemen-pemasaran
Operator Warnet Vast Raha
 
Pemasaran hasil pertanian
Pemasaran hasil pertanianPemasaran hasil pertanian
Pemasaran hasil pertanianGuntur Raharjo
 
Beberapa faktor yang berpengaruh
Beberapa faktor yang berpengaruhBeberapa faktor yang berpengaruh
Beberapa faktor yang berpengaruhrenysukmawani
 

Similar to PPT Erwian Real (1).pptx (20)

ITP UNS SEMESTER 2 Pemasaran
ITP UNS SEMESTER 2 PemasaranITP UNS SEMESTER 2 Pemasaran
ITP UNS SEMESTER 2 Pemasaran
 
12 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen manajemen pemasaran dan marketin...
12 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen manajemen pemasaran dan marketin...12 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen manajemen pemasaran dan marketin...
12 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen manajemen pemasaran dan marketin...
 
Perbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniagaPerbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniaga
 
360746-none-dab0fbe4.docx
360746-none-dab0fbe4.docx360746-none-dab0fbe4.docx
360746-none-dab0fbe4.docx
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
 
3.+JURNAL+Annikmah.pdf
3.+JURNAL+Annikmah.pdf3.+JURNAL+Annikmah.pdf
3.+JURNAL+Annikmah.pdf
 
Marketing Mix Indomie
Marketing Mix IndomieMarketing Mix Indomie
Marketing Mix Indomie
 
Manajemen Pemasaran
Manajemen PemasaranManajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran
 
Kumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
Kumpulan Jurnal dan Karya IlmiahKumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
Kumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
 
Konsep Pemasaran Sosial dalam pendidikan Kesehatan.pptx
Konsep Pemasaran Sosial dalam pendidikan Kesehatan.pptxKonsep Pemasaran Sosial dalam pendidikan Kesehatan.pptx
Konsep Pemasaran Sosial dalam pendidikan Kesehatan.pptx
 
pemasaran distribusi-produk-agribisnis
 pemasaran distribusi-produk-agribisnis pemasaran distribusi-produk-agribisnis
pemasaran distribusi-produk-agribisnis
 
Laporan survey pasar
Laporan survey pasarLaporan survey pasar
Laporan survey pasar
 
Strategi pengb.peluang pasar
Strategi pengb.peluang pasarStrategi pengb.peluang pasar
Strategi pengb.peluang pasar
 
Pemasaran kedelai mataram 1
Pemasaran kedelai mataram 1Pemasaran kedelai mataram 1
Pemasaran kedelai mataram 1
 
Riset Pemasaran untuk periklanan sukses.ppt
Riset Pemasaran untuk periklanan sukses.pptRiset Pemasaran untuk periklanan sukses.ppt
Riset Pemasaran untuk periklanan sukses.ppt
 
6121008 manajemen-pemasaran
6121008 manajemen-pemasaran6121008 manajemen-pemasaran
6121008 manajemen-pemasaran
 
6121008 manajemen-pemasaran
6121008 manajemen-pemasaran6121008 manajemen-pemasaran
6121008 manajemen-pemasaran
 
Pemasaran hasil pertanian
Pemasaran hasil pertanianPemasaran hasil pertanian
Pemasaran hasil pertanian
 
Makalah_21 Makalah marketing plan kel 4
Makalah_21 Makalah marketing plan kel 4Makalah_21 Makalah marketing plan kel 4
Makalah_21 Makalah marketing plan kel 4
 
Beberapa faktor yang berpengaruh
Beberapa faktor yang berpengaruhBeberapa faktor yang berpengaruh
Beberapa faktor yang berpengaruh
 

PPT Erwian Real (1).pptx

  • 1. SEMINAR HASIL PENELITIAN STRATEGI PEMASARAN KOMODITI JAGUNG PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KECAMATAN RHEE KABUPATEN SUMBAWA
  • 2. KONTEN PENYAMP AIAN Metode Hasil Penelitian Kesimpulan Pendahuluan 01 02 03 04 Latar Belakang, Masalah, Tujuan Metode, Sampel, Alat Analisa Kesimpulan & Saran
  • 3. PENDAHULUAN OO Latar Belakang, Masalah, Tujuan 01
  • 4. PENDAHULUAN LatarBelakang Strategi pemasaran merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bagi sebuah perusahaan yang berkaitan dengan beberapa faktor yang meliputi : faktor sosial, budaya, politik dan manajerial. akibat adanya pengaruh dari faktor tersebut maka masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan. dan keinginan dengan menciptakan dan menawarkan produk yang dimiliki. Strategi pemasaran yang dilakukan meliputi strategi produk (Product), strategi harga (price), strategi lokasi (place), dan strategi promosi (promotion). Kabupaten Sumbawa adalah salah satu kabupaten sebagai penghasil jagung yang melimpah setiap tahunnya membudidayakan tanaman jagung dengan benih dari hasil panen mereka sendiri bahkan pada saat pandemi Covid-19 Produksi jagung tetap stabil. Berdasarkan hasil observasi awal peneliti menunjukkan bahwa dalam proses pemasaran jagung di Desa Rhee terdapat beberapa kendala yang dihadapi yakni proses pemasaran komoditi jagung, tercermin dari para pedagang yang hanya dapat menjual hasil jagung yang dibeli dari petani kepada pedagang besar sehingga menyebabkan penerimaan harga dari hasil penjualan pedagang di Desa Rhee ke pedagang besar menjadi rendah. Adanya pandemi covid 19 maka masyarakat Desa Rhee melakukan pemasaran jagung melalui media sosial untuk menimbulkan perubahan pola pembelian konsumen sehingga mampu meningkatkan penjualan. Berdasarkan fenomena yang terjadi, maka dianggap penting untuk dilakukan sebuah penelitian mengenai strategi pemasaran guna menarik calon pembeli. Jika strategi pemasaran yang dilakukan efektif dan tepat, konsumen tidak akan berpikir panjang dalam melakukan pembelian sehingga secara tidak langsung usaha tersebut mendapatkan keuntungan. Berdasarkan uraian-uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Strategi Pemasaran Komoditi Jagung Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kecamatan Rhee Kabupaten Sumbawa”.
  • 5. Berapa pendapatan rata-rata pada setiap strategi yang dilakukan petani jagung di Kecamatan Rhee ? Bagaimana kondisi pangsa pasar pada setiap strategi pemasaran yang dilakukan petani jagung di Kecamatan Rhee? Bagaimana strategi Pemasaran jagung yang dilakukan oleh petani jagung di Kecamatan Rhee? 01 02 03 PENDAHULUAN • Masalah
  • 6. Untuk mengetahui pendapatan rata-rata pada setiap strategi yang dilakukan petani jagung di Kecamatan Rhee Untuk mengetahui pangsa pasar pada setiap strategi pemasaran yang dilakukan petani jagung di Kecamatan Rhee Untuk mengetahui strategi pemasaran komoditi jagung yang dilakukan petani jagung di Kecamatan Rhee. 01 02 03 PENDAHULUAN
  • 7. 02 METODE OO Metode, Sampel, Alat Analisa
  • 8. METODE Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang ada pada waktu sekarang dengaan cara mengumpulkan data, Menyusun, menganalisis, dan menginterpretasikan data untuk mencapai suatu kesimpulan (Nazir, 1993). Unit analisis dalam penelitian ini adalah petani jagung yang ada di Kecamatan Rhee Kabupaten Sumbawa Besar. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif, dan sumber data yang digunakan berasal dari sumber data primer dan data sekunder. Penentuan responden dengan Teknik simple random sampling dan didapatkan sebanyak 24 orang petani.
  • 9. METODE Metode Analisis Data 1. Analisis Strategi Pemasaran Analisis strategi pemasaran adalah analisis yang menggambarkan penerapan strategi pemasaran melalui strategi (Produk, harga, distribusi, promosi). 2. Analisis Pangsa Pasar Analisis pangsa pasar adalah suatu analisis untuk mengetahui perbandingan penjualan perusahaan dengan penjualan industri dengan rumus : Market Share = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖  100 %
  • 10. Analisis Pendapatan Pendapatan usaha tani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan (Mulyadi, 2007) dalam Try Henra. Usahatani jagung di Kecamatan Rhee sudah dianggap stabil, sehingga pendapatan usahatani dapat dianalisis dengan rumus penerimaan, total biaya, dan pendapatan adalah sebagai berikut : TR = P x Q TC = TFC + TVC p= TR – TC Keterangan : TR = Total Penerimaan usahatani TC = Total Biaya p= Pendapatan atau keuntungan usahatani P = Harga Produksi Q = Jumlah Produksi TFC = Total Biaya Tetap TVC = Total Biaya Variabel
  • 12. 1. Analisis Strategi Pemasaran Jagung Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan tergantung dari suasana pemasaran yang ada di usaha tersebut. Setiap usaha menggunakan dengan sejumlah alat untuk mendapatkan respon dari konsumen terhadap kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan Dalam bauran pemasaran. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah serangkaian dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran”(Saladin 00 ). “Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi” (Dharmesta 00 ). Produk Jagung sebagai salah satu tanaman unggulan yang banyak ditanam oleh petani di Kecamatan Rhee Kabupaten Sumbawa. Analisis yang diterapkan pada produk jagung yaitu inovasi yang sesuai dengan keinginan pembeli. B. Harga Tujuan yang menentukan analisis penetapan harga haruslah merupakan bagian dari tujuan yang menuntun analisis pemasaran secara keseluruhan. Oleh karena itu pembeli menentukan harga yang berbeda-beda dan apabila pembeli menawarkan jagung petani dengan harga yang tinggi maka petani akan menjual jagung agar petani mendapatkan keuntungan yang tinggi. Dalam penelitian ini petani rata-rata harga yang ditawarkan petani berkisar antara Rp. 2.300 sampai Rp. 3.500
  • 13. C. Distribusi Tempat atau distribusi merupakan variabel yang sangat berpengaruh dalam kegiatan pemasaran, karena hal inilah yang menentukan kemana arah produk tersebut dipasarkan dan apakah tempat pemasaran produknya mudah dijangkau tempat produksi dan distribusinya. Dalam penelitian ini didapatkan beberapa jalur distribusi pemasaran oleh petani, diantaranya adalah petani yang menjual langsung ke tengkulak atau pengepul, dan ada juga petani yang menjual langsung ke konsumen maupun pengecer. D. Promosi Promosi salah satu cara untuk dapat digunakan calon pelanggan agar jagung tersebut cepat terjual. Promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat cepat mengenal bahwa jagung sudah di panen dan siap untuk di jual, agar pembeli datang langsung ke rumah petani untuk melihat jagung setelah itu pembeli juga melihat kualitas jagung agar jagung tidak cepat rusak. Petani juga melakukan promosi di berbagai media seperti Fb, Instagram dan WA untuk menarik minat konsumen sehingga produk dapat terjual.
  • 14. 2. Analisis Pangsa Pasar NO PRODUKSI(K g) Market Share (%) 1 2.000 0,06 2 2.000 0,06 3 5.000 0,15 4 1.000 0,03 5 2.000 0,06 6 2.000 0,06 7 5.500 0,17 8 5.000 0,15 9 3.000 0,09 10 5.000 0,15 jumlah 32.500 1 rata-rata 3.250 0,10 Analisis pangsa pasar petani tanpa melakukan promosi media sosisal NO PRODUKSI(Kg) Market Share (%) 1 2.000 0,06 2 2.000 0,06 3 1.000 0,03 4 3.000 0,09 5 3.000 0,09 6 1.000 0,03 7 2.000 0,06 8 3.000 0,09 9 1.500 0,05 10 2.000 0,06 11 1.000 0,03 12 1.000 0,03 13 3.000 0,09 14 2.000 0,06 Jumlah 27.500 1 rata-rata 1.964 0,6 Analisis pangsa pasar petani dengan melakukan promosi media sosisal
  • 15. Pangsa Pasar Berdasarkan hasil penelitian pada usahatani jagung di Kecamatan Rhee Kabupaten Sumbawa terdapat 10 orang petani yang menjual langsung hasil panennya ke pengepul, dengan total panen keseluruhan sebanyak 32.500 Kg dengan persentase market share rata-rata 10%. Sedangkan sebanyak 14 orang petani mempromosikan hasil panennya melalui media social dengan total jumlah panen sebanyak 27.500 Kg dengan persentase market share rata-rata 6%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase petani yang menjual langsung hasil panennya ke pengepul lebih menguasai pasar daripada petani yang mempromosikan hasil panennya melalui media social pada masa pandemic COVID 19. Hal ini dikarenakan masih banyak pembeli yang belum mengetahui adanya informasi penjualan jagung di media social, sehingga beberapa petani lebih memilih menjual ke pengepul dan menunggu pengepul datang sendiri untuk membeli hasil panennya, ketimbang harus mempromosikannya lewat media social dan mengantarkan sendiri ke pembeli.
  • 16. 3. Analisis Pendapatan No Uraian Nilai (Rp) 1 Penerimaan -Produksi (Kg) -Harga (Rp) 3.250 2.480 Total Penerimaan(TR) 7.995.000 2 Biaya A. Biaya Variabel (TVC) 1.Benih -Angka 212 -Pioner 27 -Bisi 18 625.000 712.500 585.000 2. Pupuk -Urea -ZA 3. Herbisida -Rambo -Claris -Gramaxone -Supermo -Vebator 280.000 237.500 192.500 455.000 130.000 130.000 260.000 4. Tenaga Kerja 140.000 B. Biaya Tetap (TFC) 1. Penyusutan Alat .328453 Total Biaya Produksi (TC) = TFC + TVC 3.799.000 3 Pendapatan = TR - TC 3.794.172 Berdasarkan hasil penelitian terdapat 10 orang petani yang menjual langsung hasil panennya tanpa melakukan promosi melalui media social. Dengan jumlah produksi rata-rata 3.250 Kg Rata-rata total penerimaan produksi jagung di Kecamatan Rhee yang menjual langsung hasil panennya ke pengepul sebesar Rp. 7.995.000/musim. Produksi jagung petani dijual langsung ke pedagang pengumpul dan para pedagang sendiri yang datang langsung ke tempet pengumpulan jagung, karena para petani di daerah penelitian seluruh hasil produksi jagungnya dijual. Pendapatan petani jagung yang menjual hasil panennya langsung ke pengepul dalam satu kali musim panen adalah sebesar Rp. 3.794.172. Hasil ini didapatkan dari hasil penerimaan petani setelah penjualan hasil panennya, dikurangi dengan biaya produksi yang dikeluarkan.
  • 17. No Uraian Nilai (Rp) 1 Penerimaan -Produksi (Kg) -Harga (Rp) 1.964 3.089 Total Penerimaan(TR) 6.017.857 2 Biaya A. Biaya Variabel (TVC) 1.Benih -Angka 212 -Pioner 27 -Bisi 18 562.500 647.000 617.500 2. Pupuk -Urea -ZA 3. Herbisida -Rambo -Claris -Gramaxone -Supermo -Vebator 285.714 210.357 76.818 443.333 130.000 130.000 260.000 4. Tenaga Kerja 117.857 B. Biaya Tetap (TFC) 1. Penyusutan Alat Total Biaya Produksi (TC) = TFC + TVC 51.500 3 Pendapatan = TR - TC 3.799.000 Berdasarkan hasil penelitian terdapat 14 orang petani yang menjual langsung hasil panennya dengan promosi melalui media social. Dengan jumlah rata-rata produksi 1.964 Kg. Rata-rata total penerimaan produksi jagung di Kecamatan Rhee yang menjual hasil panennya melalui media sosial sebesar Rp. 6.017.857/musim. Produksi jagung petani dijual dengan cara mempromosikan di market place facebook, yang dimana di dalam website facebook tersebut para petani sudah masuk ke dalam beberapa forum jual beli. Setelah mendapatkan kepastian dari calon pembeli di facebook, barulah petani mengantarkan sendiri hasil panennya kepada calon pembelinya tersebut. Pendapatan petani jagung yang menjual hasil panennya melalui promosi media social dalam satu kali musim panen adalah sebesar Rp. 2.054.642. Hasil ini didapatkan dari hasil penerimaan petani setelah penjualan hasil panennya, dikurangi dengan biaya produksi yang dikeluarkan.
  • 18. Kesimpulan Berdasarkan tujuan dan hasil pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Strategi pemasaran yang dilakukan adalah dengan menggunakan bauran pemasaran (Marketing mix) yang terdiri dari produk, harga , distribusi dan promosi. produk dalam penelitian ini adalah jagung dengan rata-rata harga yang ditawarkan oleh petani berkisar antara Rp 2.400 sampai Rp. 3.600. Distribusi atau penyaluran jagung yang dilakukan oleh petani adalah kepada masyarakat setempat atau kepada pedagang jagung di kecamatan Rhee Kabupaten sumbawa . Sedangkan Promosi yang dilakukan petani ketika terjadi Covid-19 ini menggunakan media sosial seperti WA, Fb, dan instagram atau melakukan penjualan kepasar-pasar guna mendapatkan keuntungan dan meminimalisir terjadi kerusakan jagung apabila tidak dipasarkan secara langsung. b. Hasil perhitungan pangsa pasar pada usahatani jagung di Kecamatan Rhee Kabupaten Sumbawa menunjukkan angka 10 % untuk petani yang menjual hasil panennya langsung ke pengepul, dan 6% untuk petani yang menjual hasil panennya melalui promosi media social. Hal ini menunjukkan bahwa petani yang menjual langsung hsil panennya ke pengepul lebih menguasai pasar dibandingkan dengan petani yang menjual hasil panennya melalui promosi media social. c. Pendapatan merupakan selisih dari total penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan dalam melakukan suatu usaha. Pendapatan pada usahatani jagung diperoleh oleh petani yang menjual langsung hasil panennya sebesar Rp. 3.794.172 dan untuk petani yang menjual hasil panennya melalui promosi media social sebesar Rp. 2.054.642.
  • 19. Saran 1. Diharapkan kepada pemerintah atau lembaga yang terkait dengan pembangunan atau membuat jalan tani pertanian berupa jalan tani untuk mempermudah petani maupun pedagang dalam proses pemasaran hasil usahatani. 2. Diharapkan kepada petani dan pedagang untuk aktif dalam mencari informasi mengenai harga jagung serta bagaimana cara menjaga kualitas panen untuk menstabilkan harga.