Frambusia disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum subsp pertenue yang menginfeksi kulit, tulang, dan jaringan lunak. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan lesi kulit penderita. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan hasil tes serologi. Program eradikasi frambusia nasional bertujuan menghilangkan penyakit ini di Indonesia pada 2025 melalui advokasi, surveilans, dan pengendalian faktor risiko.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit rabies di Kabupaten Cirebon dari tahun 2011 hingga Mei 2016. Tercatat ada 64 kasus rabies selama periode tersebut dengan jumlah kasus tertinggi pada tahun 2012 yaitu 11 kasus. Rabies disebabkan oleh virus rhabdovirus yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebar ke seluruh jaringan saraf, menimbulkan kelumpuhan dan kematian. Penularan terjadi melalui gigitan hewan penular se
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit kusta, termasuk strategi dan aktivitas layanan untuk pengawasan dan pengendalian penyakit, agen infeksi dan ciri-cirinya, faktor risiko, masa pengeraman, rawatan, dan pembagian jenis penyakit kusta.
Dokumen tersebut membahas tentang frambusia, penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue. Dokumen ini menjelaskan tentang gejala klinis, epidemiologi, diagnosis, dan pengobatan frambusia."
Frambusia disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum subsp pertenue yang menginfeksi kulit, tulang, dan jaringan lunak. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan lesi kulit penderita. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan hasil tes serologi. Program eradikasi frambusia nasional bertujuan menghilangkan penyakit ini di Indonesia pada 2025 melalui advokasi, surveilans, dan pengendalian faktor risiko.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit rabies di Kabupaten Cirebon dari tahun 2011 hingga Mei 2016. Tercatat ada 64 kasus rabies selama periode tersebut dengan jumlah kasus tertinggi pada tahun 2012 yaitu 11 kasus. Rabies disebabkan oleh virus rhabdovirus yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebar ke seluruh jaringan saraf, menimbulkan kelumpuhan dan kematian. Penularan terjadi melalui gigitan hewan penular se
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit kusta, termasuk strategi dan aktivitas layanan untuk pengawasan dan pengendalian penyakit, agen infeksi dan ciri-cirinya, faktor risiko, masa pengeraman, rawatan, dan pembagian jenis penyakit kusta.
Dokumen tersebut membahas tentang frambusia, penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue. Dokumen ini menjelaskan tentang gejala klinis, epidemiologi, diagnosis, dan pengobatan frambusia."
Morbus Hansen atau penyakit kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae yang menyerang kulit dan saraf perifer. Penyakit ini memiliki berbagai manifestasi klinis dan klasifikasi berdasarkan gejala klinis dan status imun. Pengobatan dilakukan dengan kombinasi obat anti-bakteri selama berbulan-bulan untuk mencegah komplikasi dan menyembuhkan pasien. Pencegahan melalui sanitasi lingkungan dan menjaga daya t
Dokumen tersebut membahas program penurunan angka kesakitan dan kematian malaria di Indonesia, meliputi tujuan, indikator, dan strategi program. Program bertujuan menemukan kasus secara cepat dan tepat, menanggulangi faktor risiko, serta melibatkan masyarakat. Indikator utama adalah insidensi parasit dan klinis per tahun dan bulan. Strateginya meliputi pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan surveilans epidemiologi.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis infeksi kulit, baik yang disebabkan bakteri maupun virus. Termasuk di dalamnya adalah pioderma yang disebabkan Staphylococcus dan Streptococcus, serta infeksi non-pioderma seperti kusta, varicella, dan herpes zoster. Diberikan pula penjelasan mengenai gejala, patogenesis, dan penatalaksanaan masing-masing kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang filariasis, penyakit parasit yang disebabkan oleh nematoda dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini terjadi di kawasan tropis dan subtropis dengan faktor-faktor seperti cuaca, kepadatan penduduk, dan kondisi sanitasi yang rendah. Dokumen juga menjelaskan program eliminasi filariasis di Malaysia yang dilaksanakan sejak 2001 untuk mencapai tujuan eliminasi pada 2010.
QA Frambusia membahas tentang penyakit frambusia mulai dari penyebabnya, gejala, diagnosis, pengobatan, hingga upaya penanggulangan dan pengawasan. Bakteri Treponema pallidum subsp pertenue menyebabkan frambusia yang menginfeksi kulit, tulang, dan jaringan lunak. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan hasil tes serologi seperti RDT. Pengobatan menggunakan azitromisin atau benzatin penicillin untuk
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit yang ditularkan oleh lalat dan tindakan pengendaliannya. Lalat dapat menularkan penyakit seperti kolera, tipus, dan disentri melalui kontak dengan kotoran manusia atau hewan yang terinfeksi. Untuk mengendalikan penyakit ini perlu dilakukan survei kepadatan lalat, perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan, serta pemberantasan lalat secara langsung menggunak
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai data penderita tuberculosis (TB) paru di Kota Sukabumi pada tahun 2012. Tercatat total 553 penderita TB yang tersebar di berbagai wilayah, dengan jumlah terbanyak di Pelabuhanratu dan Sekarwangi yaitu masing-masing 18 orang. Dokumen ini juga menjelaskan pengertian, penularan, faktor risiko, gejala umum, dan mekanisme penularan penyakit TB paru.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Monkeypox (MPX) adalah penyakit virus yang langka yang menyerupai cacar. MPX berasal dari Afrika dan menginfeksi manusia melalui kontak dengan hewan liar seperti monyet dan tikus. Gejalanya meliputi demam, ruam di wajah dan tangan, dan limfadenopati. Diagnosis membutuhkan tes laboratorium. Pencegahannya meliputi menghindari kontak dengan hewan liar dan isolasi pasien.
Morbus Hansen atau penyakit kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae yang menyerang kulit dan saraf perifer. Penyakit ini memiliki berbagai manifestasi klinis dan klasifikasi berdasarkan gejala klinis dan status imun. Pengobatan dilakukan dengan kombinasi obat anti-bakteri selama berbulan-bulan untuk mencegah komplikasi dan menyembuhkan pasien. Pencegahan melalui sanitasi lingkungan dan menjaga daya t
Dokumen tersebut membahas program penurunan angka kesakitan dan kematian malaria di Indonesia, meliputi tujuan, indikator, dan strategi program. Program bertujuan menemukan kasus secara cepat dan tepat, menanggulangi faktor risiko, serta melibatkan masyarakat. Indikator utama adalah insidensi parasit dan klinis per tahun dan bulan. Strateginya meliputi pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan surveilans epidemiologi.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis infeksi kulit, baik yang disebabkan bakteri maupun virus. Termasuk di dalamnya adalah pioderma yang disebabkan Staphylococcus dan Streptococcus, serta infeksi non-pioderma seperti kusta, varicella, dan herpes zoster. Diberikan pula penjelasan mengenai gejala, patogenesis, dan penatalaksanaan masing-masing kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang filariasis, penyakit parasit yang disebabkan oleh nematoda dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini terjadi di kawasan tropis dan subtropis dengan faktor-faktor seperti cuaca, kepadatan penduduk, dan kondisi sanitasi yang rendah. Dokumen juga menjelaskan program eliminasi filariasis di Malaysia yang dilaksanakan sejak 2001 untuk mencapai tujuan eliminasi pada 2010.
QA Frambusia membahas tentang penyakit frambusia mulai dari penyebabnya, gejala, diagnosis, pengobatan, hingga upaya penanggulangan dan pengawasan. Bakteri Treponema pallidum subsp pertenue menyebabkan frambusia yang menginfeksi kulit, tulang, dan jaringan lunak. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan hasil tes serologi seperti RDT. Pengobatan menggunakan azitromisin atau benzatin penicillin untuk
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit yang ditularkan oleh lalat dan tindakan pengendaliannya. Lalat dapat menularkan penyakit seperti kolera, tipus, dan disentri melalui kontak dengan kotoran manusia atau hewan yang terinfeksi. Untuk mengendalikan penyakit ini perlu dilakukan survei kepadatan lalat, perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan, serta pemberantasan lalat secara langsung menggunak
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai data penderita tuberculosis (TB) paru di Kota Sukabumi pada tahun 2012. Tercatat total 553 penderita TB yang tersebar di berbagai wilayah, dengan jumlah terbanyak di Pelabuhanratu dan Sekarwangi yaitu masing-masing 18 orang. Dokumen ini juga menjelaskan pengertian, penularan, faktor risiko, gejala umum, dan mekanisme penularan penyakit TB paru.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Monkeypox (MPX) adalah penyakit virus yang langka yang menyerupai cacar. MPX berasal dari Afrika dan menginfeksi manusia melalui kontak dengan hewan liar seperti monyet dan tikus. Gejalanya meliputi demam, ruam di wajah dan tangan, dan limfadenopati. Diagnosis membutuhkan tes laboratorium. Pencegahannya meliputi menghindari kontak dengan hewan liar dan isolasi pasien.
Similar to 10. Manifestasi klinis frambusia dan tatalaksana (1).pptx (13)
10. Manifestasi klinis frambusia dan tatalaksana (1).pptx
1.
2.
3.
4. komunitas sosek rendah
(kemiskinan, padat, gizi buruk)
Kebersihan personal (PHBS)
Lingkungan buruk (akses air
bersih, sanitasi)
Kasus anak sebagai reservoar
43. Pusling
Pemeriksaan
Pusling di semua
desa minimal 1x1
tahun
SD/MI
Murid di Seluruh SD/MI
diperiksa minimal 1x 1
tahun
Fasyankes
Pelayanan di Puskesmas,
Pustu, Bidan Desa/Polindes
Kegiatan
terintegrasi
Integrasi dengan
Program lain: ICF
Kusta Frambusia,
PISPK, program
penemuan kasus
lainnya di masyarakat
Laporan
Masyarakat
Laporan masyarakat
sebagai hasil kegiatan
Sosialisasi Frambusia,
laporan tsb diinvestigasi
Kab/ KotaEndemis
Semua Kab/ Kota
Semua Kab/ Kota
Semua Kab/ Kota
Kab/ KotaEndemis
Penemuan Kasus Frambusia
Kab Waropen,
Papua
2018
49. Sebelum diobati Setelah 15 hari diobati
Kasus di Jayapura,
9 October 2008
Pengobatan
dengan
Benzatin
Penicilin
50.
51. • Min 1 kasus di desa yang belum
pernah ditemukan kasus frambusia
• Min 1 kasus di desa yang sudah
dilakukan
POPM sebelumnya namun cakupan <
90%
• Min 10 kasus di desa yang sudah
dilakukan POPM sebelumnya dengan
cakupan ≥ 90%
POPM
(semua pddk desa)
• 1 – 9 kasus di desa yang sudah
dilakukan
POPM sebelumnya dengan cakupan ≥
90%
Pengobatan
kasus dan
kontak
52. • POPM dilakukan pada desa/kelurahan endemis yang
dinyatakan oleh Ka Dinkes kabupaten/kota setelah memenuhi
kriteria penemuan paling sedikit 1 kasus pada wilayahnya.
Pasal 9
•POPM dilakukan terhadap seluruh penduduk desa/kelurahan termasuk
kontak-kasus.
•Kontak-kasus adalah setiap penduduk yang melakukan hubungan sosial
dengan penduduk desa/kelurahan endemis berdasarkan hasil investigasi
yang meliputi: kontak serumah, kontak bermain, kontak bekerja, kontak
bertetangga, kontak sekolah dan kontak lainnya
Pasal 10
• penduduk sasaran usia 2 – 69 th
• ditunda pemberiannya pada: bumil, penderita sakit berat, riwayat alergi
obat azitromisin
Pasal 11
•POPM menggunakan obat azitromisin sesuai dosis.
•Obat yang diberikan oleh petugas, wajib diminum langsung di depan petugas.
•Sebelumnya, petugas harus memberikan informasi mengenai manfaat dan
reaksi pasca minum obat.
Pasal 12
•Petugas POPM Frambusia wajib mencatat dan melaporkan hasil kegiatan
POPM Frambusia.
•Laporan disampaikan kepada kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, kepala
dinas kesehatan provinsi dan Direktur Jenderal secara berjenjang, segera
setelah pelaksanaan POPM Frambusia.
Pasal
13
53. No. Nama Obat Umur (tahun) Dosis
Cara
Pemberia
n
Lama Pemberian
1. Azitromisi
n tablet
2-5 th 500 mg Oral Dosis tunggal
6–9 th 1000 mg Oral Dosis tunggal
10-15 th 1500 mg Oral Dosis tunggal
16-69 th 2000 mg Oral Dosis tunggal
*Kasus < 2 tahun dan > 69 tahun, wanita hamil, warga sakit
berat, atau alergi obat azitromisin, pengobatannya
konsultasikan ke dokter