SlideShare a Scribd company logo
• Syahbana Daulay, M.Ag
• Hp. 0817 4812 905
• Secara etimologis “akhlak” (Bahasa Arab) berasal dari kata
  Khuluq yang berarti budi pekerti , perangai, tingkah laku, atau
  tabiat. Berakar dari kata khalaqa (menciptakan). Seakar
  dengan kata Khaliq, makhluq, dan khalq (penciptaan).
• Kesamaan akar kata mengisyaratkan bahwa dalam akhlaq
  tercipta keterpaduan antara kehendak Khaliq dengan prilaku
  makhluq.
• Maka, secara etimologis, akhlak tidak saja mengatur
  hubungan antara manusia, tetapi juga hubungan dengan
  Tuhan, bahkan lingkungan.
• Kata Al-Khulq dalam Al-Quran:
                            (          )                        •
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq:
1. Imam al-Ghazali




   “Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-
   perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan
   pertimbangan.


2. Ibrahim Anis




   Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah bermacam-
   macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan
   pertimbangan.
3. Abdul Karim Zaidan




   “(Akhlaq) adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengan
   sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatannya baik atau
   buruk, untuk kemudian memilih melakukan atau meninggalkannya”.
• Bila perbuatan yang keluar itu terpuji, ia
  dinamakan akhlak mulia. Dan jika yang lahir
  perbuatan buruk, ia dinamakan akhlak buruk.


                    Akhlak


     Akhlak Mulia            Akhlak Buruk
• Jiwa adalah sumber dari segala perbuatan manusia.
  Jika jiwa seseorang baik, maka segala amalnya baik.
  Sebaliknya, jika jiwanya buruk maka segala amal
  perbuatannya akan buruk pula.
• Sabda Rasulullah saw.:
                                                          •


• Sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal
  daging , jika daging itu baik, maka baiklah tubuhnya,
  dan bila daging itu jelek, maka jeleklah tubuhnya.
  Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah qalbu.”
Akhlak, Etika, Dan Moral
• Ketiga istilah akhlak, etika, dan moral sama-sama
  menentukan nilai baik dan buruk sikap dan
  perbuatan manusia. Perbedaannya terletak pada
  standar masing-masing.
• Akhlak standarnya al Quran dan Sunnah
• Etika standarnya pertimbangan akal pikiran
• Moral standarnya adat kebiasaan yang berlaku
  umum di masyarakat
• Standar nilai etika dan moral bersifat lokal dan
  temporal, sedangkan standar akhlak bersifat
  universal dan abadi.
• Dalam keseluruhan ajaran Islam akhlak
  menempati kedudukan yang istimewa dan
  sangat penting. Hal itu dapat dilihat dalam
  beberapa poin berikut:


                             .
2.
                 .
     Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki bertanya
     kepada Rasulullah saw:
3.

     .
: ‘Abdullah
ibnu ‘Umar berkata:
4.

             .
     Dalam beberapa hadits disebutkan:
     a. Rasulullah bersabda:


     b. Rasulullah bersabda:
c. Rasulullah bersabda:




d. Rasulullah bersabda:
5.

     a.Firman Allah swt:



     b. Sabda Rasulullah saw:



     c. Allah swt berfirman:
c. Allah swt berfirman:
                                    •


6.
                                .
     – Salah satu doa beliau:


       )
1. Pengertian Benar dan Salah
    Benar menurut etika ialah hal-hal yang sesuai dengan peraturan-peraturan.
    Sebaliknya, salah ialah hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang
    berlaku.
    Namun Kebenaran yang objektif hanya didasarkan pada peraturan Allah swt.
    "
        " . (Q.S Al-Baqoroh 2:147)

2. Pengertian Baik dan Buruk
    Pengertian "baik" menurut etika adalah sesuatu yang berharga untuk suatu tujuan.
    Sebaliknya, yang tidak berharga dan tidak berguna untuk tujuan, atau
    menyebabkan tidak tercapainya tujuan adalah "buruk".
    Konsep Subjektifitas dan Relatifitas dalam baik dan buruk adalah serupa seperti
    konsep Subjektifitas dan Relatifitas dalam benar dan salah. Hanya dalam konsep
    Objektifitas, ukuran baik dan buruk adalah sama yakni mengarah kepada tujuan
    akhir, yaitu kebaikan atau kebahagiaan.
• Tujuan dari masing-masing individu walaupun
  berbeda-beda semuanya akan bermuara pada
  satu tujuan yang dalam ilmu etika disebut
  "                  ", dalam istilah latinnya
  disebut “                   ” atau dalam bahasa
  arab “                   ”.
• Kebaikan tertinggi ini bisa juga disebut
  kebahagiaan universal (                      ).
  Allah berfirman:
  "
                                           ".
  (QS. Al-Baqarah 2:148)
•

      Dalam pandangan Etika Filsafat ada tujuh
    penilaian baik dan buruk, yaitu:

         Baik dan buruk ditentukan berdasarkan
         adat istiadat. Karena menurut aliran ini,
         manusia itu saling bersosialisasi.
    2.
         Baik dan buruk ditentukan berdasarkan
         kelezatan yang dilahirkan, kenikmatan
         dan kepuasaan nafsu biologis.
3.
     Baik dan buruk ditentukan intuisi, insting batin atau
     kata hati. Aliran ini disebut juga aliran Humanisme.
     Menurut Murthadha Muthahariri (pemikir akhlaq):
     "Etika tidak emosionlistik seperti dalam falsafah
     etika Hindu dan Kristen. Juga bukan rasional dan
     berdasarkan kehendak yang dikatakan filosof. Tetapi
     etika adalah ilham-ilham intuisi“.
     Beliau mendasarkan pandangannya pada Q.S Asy-
     Syams ayat 7-8.
4.
 Baik dan buruk ditentukan berdasarkan utility atau daya
 guna. Pandangan ini diinterpretasikan dan berkembang
 masa sekarang menjadi pandagan materialistic.
 Sebagai contoh penitipan para manula di panti jompo di
 beberapa Negara maju.
5.
 Baik dan buruk ditentukan berdasarkan pencerminan
 kekuatan menaklukkan hidup manusia. Paham inilah yang
 dipraktekkan para feodalisme pada kaum lemah. Kini
 paham ini telah tergeser oleh pandangan demokrasi.
6.
 Baik dan buruk ditentukan berdasarkan kehendak Tuhan.
7.
 Baik dan buruk ditentukan berdasarkan kesenangan
 dan kebahagiaan yang berkembang berdasarkan
 evolusi atau perubahan apa adanya kepada
 kesempurnaan.
 Pendapat ini berlaku pada bidang fisika (tampak) dan
 metafisika (ghaib) seperti akhlak dan moral.
 Seperti dalam teori Darwin dalam “The Origin Of
 Species”, bahwa perkembangan alam ini berdasarkan:
 Ketentuan alam (selection of nature), Perjuangan
 hidup (struggle for life), Kekal bagi yang lebih pantas
 (survival for the fit test).
 Penentuan baik dan buruk terus berkembang sesuai
 dengan waktu.
1 pengertian

More Related Content

What's hot

Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaMakalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
School
 
Akhlak pribadi (power point)
Akhlak pribadi (power point)Akhlak pribadi (power point)
Akhlak pribadi (power point)
welly yusup
 
AKHLAK ISLAM DAN PERANANNYA DALAM PAREMBINAAN MASYARAKAT
AKHLAK ISLAM DAN PERANANNYA DALAM PAREMBINAAN MASYARAKATAKHLAK ISLAM DAN PERANANNYA DALAM PAREMBINAAN MASYARAKAT
AKHLAK ISLAM DAN PERANANNYA DALAM PAREMBINAAN MASYARAKAT
Leite Bayukaka
 
Akhlaq dalam islam hasan al banna
Akhlaq dalam islam   hasan al bannaAkhlaq dalam islam   hasan al banna
Akhlaq dalam islam hasan al banna
ShiAddung
 

What's hot (20)

Akhlak kepada sesama manusia
Akhlak kepada sesama manusia Akhlak kepada sesama manusia
Akhlak kepada sesama manusia
 
Akhlak Dalam Islam
Akhlak Dalam IslamAkhlak Dalam Islam
Akhlak Dalam Islam
 
7. akhlak, etika dan moral
7. akhlak, etika dan moral7. akhlak, etika dan moral
7. akhlak, etika dan moral
 
Akhlakul Karimah
Akhlakul KarimahAkhlakul Karimah
Akhlakul Karimah
 
AKHLAK
AKHLAKAKHLAK
AKHLAK
 
Powerpoint Akhlak
Powerpoint AkhlakPowerpoint Akhlak
Powerpoint Akhlak
 
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaMakalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
 
Makalah akhlak copy
Makalah akhlak   copyMakalah akhlak   copy
Makalah akhlak copy
 
Akhlak pribadi (power point)
Akhlak pribadi (power point)Akhlak pribadi (power point)
Akhlak pribadi (power point)
 
54. kedudukan akhlaq dalam islam
54. kedudukan akhlaq dalam islam54. kedudukan akhlaq dalam islam
54. kedudukan akhlaq dalam islam
 
Akhlak terpuji & tercela
Akhlak terpuji & tercelaAkhlak terpuji & tercela
Akhlak terpuji & tercela
 
Akhlak
Akhlak Akhlak
Akhlak
 
Akhlak terpuji dan_tercela
Akhlak terpuji dan_tercelaAkhlak terpuji dan_tercela
Akhlak terpuji dan_tercela
 
Modul 14 kb 1
Modul 14 kb 1Modul 14 kb 1
Modul 14 kb 1
 
Akhlak
AkhlakAkhlak
Akhlak
 
Akhlak terpuji
Akhlak terpujiAkhlak terpuji
Akhlak terpuji
 
AKHLAK ISLAM DAN PERANANNYA DALAM PAREMBINAAN MASYARAKAT
AKHLAK ISLAM DAN PERANANNYA DALAM PAREMBINAAN MASYARAKATAKHLAK ISLAM DAN PERANANNYA DALAM PAREMBINAAN MASYARAKAT
AKHLAK ISLAM DAN PERANANNYA DALAM PAREMBINAAN MASYARAKAT
 
Akhlaq dalam islam hasan al banna
Akhlaq dalam islam   hasan al bannaAkhlaq dalam islam   hasan al banna
Akhlaq dalam islam hasan al banna
 
Konsep Akhlak
Konsep AkhlakKonsep Akhlak
Konsep Akhlak
 
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ETIKA,MORAL, DAN AKHLAK
MAKALAH  PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ETIKA,MORAL, DAN AKHLAKMAKALAH  PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ETIKA,MORAL, DAN AKHLAK
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ETIKA,MORAL, DAN AKHLAK
 

Similar to 1 pengertian

2 adab, akhlak dan etika dalam islam
2 adab, akhlak dan etika dalam islam2 adab, akhlak dan etika dalam islam
2 adab, akhlak dan etika dalam islam
Muhammad Alif Nordin
 
Akidah dan akhlak untuk ijazah 2012 (2)
Akidah dan akhlak untuk ijazah 2012 (2)Akidah dan akhlak untuk ijazah 2012 (2)
Akidah dan akhlak untuk ijazah 2012 (2)
manusia60
 
Pengertian akhlak dan tasawuf
Pengertian akhlak dan tasawufPengertian akhlak dan tasawuf
Pengertian akhlak dan tasawuf
Abu Rijal
 
Makalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlakMakalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlak
Saepul Thea
 
Pendahuluan akhlak arsyad
Pendahuluan akhlak arsyadPendahuluan akhlak arsyad
Pendahuluan akhlak arsyad
Arsyad Qolbun
 

Similar to 1 pengertian (20)

2 adab, akhlak dan etika dalam islam
2 adab, akhlak dan etika dalam islam2 adab, akhlak dan etika dalam islam
2 adab, akhlak dan etika dalam islam
 
Keutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmuKeutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmu
 
Pertemuan 1 konsep akhlak
Pertemuan 1 konsep akhlakPertemuan 1 konsep akhlak
Pertemuan 1 konsep akhlak
 
Akidah dan akhlak untuk ijazah 2012 (2)
Akidah dan akhlak untuk ijazah 2012 (2)Akidah dan akhlak untuk ijazah 2012 (2)
Akidah dan akhlak untuk ijazah 2012 (2)
 
Presen tasi agama
Presen tasi agamaPresen tasi agama
Presen tasi agama
 
Makalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlakMakalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlak
 
21. Moral dan Etika.pdf
21. Moral dan Etika.pdf21. Moral dan Etika.pdf
21. Moral dan Etika.pdf
 
Makalah akhlak
Makalah akhlakMakalah akhlak
Makalah akhlak
 
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMI
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMIUKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMI
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMI
 
Pengertian akhlak dan tasawuf
Pengertian akhlak dan tasawufPengertian akhlak dan tasawuf
Pengertian akhlak dan tasawuf
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Tugas topik 6[1]
Tugas topik 6[1]Tugas topik 6[1]
Tugas topik 6[1]
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika copy - copy
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika   copy - copyKuliah 1 akhlak, moral dan etika   copy - copy
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika copy - copy
 
Makalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlakMakalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlak
 
Makalah akhlak akper
Makalah akhlak akperMakalah akhlak akper
Makalah akhlak akper
 
Makalah akhlak akper
Makalah akhlak akperMakalah akhlak akper
Makalah akhlak akper
 
Pendahuluan akhlak arsyad
Pendahuluan akhlak arsyadPendahuluan akhlak arsyad
Pendahuluan akhlak arsyad
 
AHKLAKQUL KARIMAH.docx
AHKLAKQUL KARIMAH.docxAHKLAKQUL KARIMAH.docx
AHKLAKQUL KARIMAH.docx
 

More from Agus Candra

More from Agus Candra (20)

Menulis Naskah Ilmiah
Menulis Naskah IlmiahMenulis Naskah Ilmiah
Menulis Naskah Ilmiah
 
Pentingnya Publikasi
Pentingnya PublikasiPentingnya Publikasi
Pentingnya Publikasi
 
13. patient provider communication
13. patient   provider communication13. patient   provider communication
13. patient provider communication
 
12.developing and testing a media strategy
12.developing and testing a media strategy12.developing and testing a media strategy
12.developing and testing a media strategy
 
10. multimedia world
10. multimedia world10. multimedia world
10. multimedia world
 
Hak hak kesehatan reproduksi
Hak hak kesehatan reproduksiHak hak kesehatan reproduksi
Hak hak kesehatan reproduksi
 
Isbd 12
Isbd 12Isbd 12
Isbd 12
 
Isbd 11
Isbd 11Isbd 11
Isbd 11
 
Manusia dan lingkungan
Manusia dan lingkunganManusia dan lingkungan
Manusia dan lingkungan
 
Case control
Case controlCase control
Case control
 
Eksperimental studi
Eksperimental studiEksperimental studi
Eksperimental studi
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologiUkuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
 
Kohort studi
Kohort studiKohort studi
Kohort studi
 
Biosfer1
Biosfer1Biosfer1
Biosfer1
 
Sertifikasi 3
Sertifikasi 3Sertifikasi 3
Sertifikasi 3
 
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasaPelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
Pelayanan kesehatan dan pendidikan luar biasa
 
Pendidikan inklusi
Pendidikan inklusiPendidikan inklusi
Pendidikan inklusi
 
Upaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anak
Upaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anakUpaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anak
Upaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anak
 
Aplikasi pestisida2013
Aplikasi pestisida2013Aplikasi pestisida2013
Aplikasi pestisida2013
 
Penugasan
PenugasanPenugasan
Penugasan
 

1 pengertian

  • 1. • Syahbana Daulay, M.Ag • Hp. 0817 4812 905
  • 2. • Secara etimologis “akhlak” (Bahasa Arab) berasal dari kata Khuluq yang berarti budi pekerti , perangai, tingkah laku, atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa (menciptakan). Seakar dengan kata Khaliq, makhluq, dan khalq (penciptaan). • Kesamaan akar kata mengisyaratkan bahwa dalam akhlaq tercipta keterpaduan antara kehendak Khaliq dengan prilaku makhluq. • Maka, secara etimologis, akhlak tidak saja mengatur hubungan antara manusia, tetapi juga hubungan dengan Tuhan, bahkan lingkungan. • Kata Al-Khulq dalam Al-Quran: ( ) •
  • 3. Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq: 1. Imam al-Ghazali “Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan- perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. 2. Ibrahim Anis Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah bermacam- macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.
  • 4. 3. Abdul Karim Zaidan “(Akhlaq) adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatannya baik atau buruk, untuk kemudian memilih melakukan atau meninggalkannya”.
  • 5. • Bila perbuatan yang keluar itu terpuji, ia dinamakan akhlak mulia. Dan jika yang lahir perbuatan buruk, ia dinamakan akhlak buruk. Akhlak Akhlak Mulia Akhlak Buruk
  • 6. • Jiwa adalah sumber dari segala perbuatan manusia. Jika jiwa seseorang baik, maka segala amalnya baik. Sebaliknya, jika jiwanya buruk maka segala amal perbuatannya akan buruk pula. • Sabda Rasulullah saw.: • • Sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging , jika daging itu baik, maka baiklah tubuhnya, dan bila daging itu jelek, maka jeleklah tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah qalbu.”
  • 7. Akhlak, Etika, Dan Moral • Ketiga istilah akhlak, etika, dan moral sama-sama menentukan nilai baik dan buruk sikap dan perbuatan manusia. Perbedaannya terletak pada standar masing-masing. • Akhlak standarnya al Quran dan Sunnah • Etika standarnya pertimbangan akal pikiran • Moral standarnya adat kebiasaan yang berlaku umum di masyarakat • Standar nilai etika dan moral bersifat lokal dan temporal, sedangkan standar akhlak bersifat universal dan abadi.
  • 8. • Dalam keseluruhan ajaran Islam akhlak menempati kedudukan yang istimewa dan sangat penting. Hal itu dapat dilihat dalam beberapa poin berikut: .
  • 9. 2. . Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw:
  • 10. 3. .
  • 12. 4. . Dalam beberapa hadits disebutkan: a. Rasulullah bersabda: b. Rasulullah bersabda:
  • 13. c. Rasulullah bersabda: d. Rasulullah bersabda:
  • 14. 5. a.Firman Allah swt: b. Sabda Rasulullah saw: c. Allah swt berfirman:
  • 15. c. Allah swt berfirman: • 6. . – Salah satu doa beliau: )
  • 16. 1. Pengertian Benar dan Salah Benar menurut etika ialah hal-hal yang sesuai dengan peraturan-peraturan. Sebaliknya, salah ialah hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Namun Kebenaran yang objektif hanya didasarkan pada peraturan Allah swt. " " . (Q.S Al-Baqoroh 2:147) 2. Pengertian Baik dan Buruk Pengertian "baik" menurut etika adalah sesuatu yang berharga untuk suatu tujuan. Sebaliknya, yang tidak berharga dan tidak berguna untuk tujuan, atau menyebabkan tidak tercapainya tujuan adalah "buruk". Konsep Subjektifitas dan Relatifitas dalam baik dan buruk adalah serupa seperti konsep Subjektifitas dan Relatifitas dalam benar dan salah. Hanya dalam konsep Objektifitas, ukuran baik dan buruk adalah sama yakni mengarah kepada tujuan akhir, yaitu kebaikan atau kebahagiaan.
  • 17. • Tujuan dari masing-masing individu walaupun berbeda-beda semuanya akan bermuara pada satu tujuan yang dalam ilmu etika disebut " ", dalam istilah latinnya disebut “ ” atau dalam bahasa arab “ ”. • Kebaikan tertinggi ini bisa juga disebut kebahagiaan universal ( ). Allah berfirman: " ". (QS. Al-Baqarah 2:148)
  • 18. Dalam pandangan Etika Filsafat ada tujuh penilaian baik dan buruk, yaitu: Baik dan buruk ditentukan berdasarkan adat istiadat. Karena menurut aliran ini, manusia itu saling bersosialisasi. 2. Baik dan buruk ditentukan berdasarkan kelezatan yang dilahirkan, kenikmatan dan kepuasaan nafsu biologis.
  • 19. 3. Baik dan buruk ditentukan intuisi, insting batin atau kata hati. Aliran ini disebut juga aliran Humanisme. Menurut Murthadha Muthahariri (pemikir akhlaq): "Etika tidak emosionlistik seperti dalam falsafah etika Hindu dan Kristen. Juga bukan rasional dan berdasarkan kehendak yang dikatakan filosof. Tetapi etika adalah ilham-ilham intuisi“. Beliau mendasarkan pandangannya pada Q.S Asy- Syams ayat 7-8.
  • 20. 4. Baik dan buruk ditentukan berdasarkan utility atau daya guna. Pandangan ini diinterpretasikan dan berkembang masa sekarang menjadi pandagan materialistic. Sebagai contoh penitipan para manula di panti jompo di beberapa Negara maju. 5. Baik dan buruk ditentukan berdasarkan pencerminan kekuatan menaklukkan hidup manusia. Paham inilah yang dipraktekkan para feodalisme pada kaum lemah. Kini paham ini telah tergeser oleh pandangan demokrasi. 6. Baik dan buruk ditentukan berdasarkan kehendak Tuhan.
  • 21. 7. Baik dan buruk ditentukan berdasarkan kesenangan dan kebahagiaan yang berkembang berdasarkan evolusi atau perubahan apa adanya kepada kesempurnaan. Pendapat ini berlaku pada bidang fisika (tampak) dan metafisika (ghaib) seperti akhlak dan moral. Seperti dalam teori Darwin dalam “The Origin Of Species”, bahwa perkembangan alam ini berdasarkan: Ketentuan alam (selection of nature), Perjuangan hidup (struggle for life), Kekal bagi yang lebih pantas (survival for the fit test). Penentuan baik dan buruk terus berkembang sesuai dengan waktu.