FGD Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Pendidikan Islam (Angkatan VI) Dalam rangka Koordinasi dan Evaluasi Data Akreditasi Madrasah Tahun 2021, Pajajaran Hotel Bogor Jawa Barat Tahun 2021
FGD Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Pendidikan Islam (Angkatan VI) Dalam rangka Koordinasi dan Evaluasi Data Akreditasi Madrasah Tahun 2021, Pajajaran Hotel Bogor Jawa Barat Tahun 2021
2. SISTEM PENDATAAN EMIS
1. Mengelola data pokok Pendidikan Islam.
2. Memenuhi kebutuhan jajaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dan
stakeholder lainnya akan tersedianya data dan informasi pendidikan
Islam yang lengkap, akurat dan tepat waktu.
3. Menyediakan data untuk perencanaan dan pengganggaran program
Pendidikan Islam.
4. Meningkatkan tata kelola data dan sistem informasi pendidikan Islam.
EMIS
TUJUAN
EMIS (Education Management Information System) adalah sistem
informasi manajemen yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam untuk mendukung pengelolaan data pokok pendidikan
Islam, baik formal maupun non-formal.
3. Periode Pendataan EMIS 2018-2019
ï‚— Pelaksanaan pemutakhiran (updating) data EMIS dilakukan 2 kali
setahun (per semester) yaitu Semester Ganjil (Oktober s/d Maret)
dan Semester Genap (April-Juni)
Ganjil
Oktober - Maret
Genap
April – Juni
4. EVALUASI EMIS 2018-2019
• Membangun/memperkuat master data referensi EMIS
Data Lembaga : data profil lembaga (termasuk data sarpras, data kurikulum,
data kegiatan ekskul, data keuangan, dll);
Data Siswa : Siswa by name dan data detail siswa;
Data PTK dan Pengawas : PTK by name dan data detail PTK dan Pengawas;
Pendataan lembaga, rombel, siswa dan guru madrasah akan dihubungkan
dengan jadwal kegiatan belajar mengajar  untuk mengetahui beban jam
mengajar guru
• Sumber data yang berasal dari data EMIS 2017-2018 semester genap
5. EVALUASI EMIS 2018-2019
Pengelolaan Tenaga Pendataan
 Kesalahan Registrasi Jenis Akun
 Nomor Statistik diisi dengan NIK
 Perbedaan NSM pada Identitas dengan master data referensi
 Hilangnya Akun
 Pasword tidak tereset
6. EVALUASI EMIS 2018-2019
Kelembagaan
 Lembaga lama yang belum terdaftar di EMIS
 Lembaga baru yang belum terdaftar di EMIS
 Lembaga baru belum memiliki NPSN
 Perubahan Nomenklatur :
 Merubah NSM pada Master Data Referensi
 Merubah Identitas NSM pada Akun Madrasah
 Kelengkapan data Kelembagaan yang tidak Lengkap
7. EVALUASI EMIS 2018-2019
Kesiswaan
 Siswa yang belum memiliki atau bermasalah dengan NISN
 Data Siswa Aktif belum lengkap (byname)
 Siswa Ganda
 Siswa Hilang
 Entri Siswa baru memakan waktu lama
 Mutasi Siswa
 Detail Siswa Belum Lengkap
10. Calon Peserta Ujian Nasional :
• Salah satu syarat peserta didik dapat mengikuti UN adalah memiliki Nomor
Induk Siswa Nasional (NISN).
• Kendala dalam proses pengajuan NISN ke PDSPK Kemdikbud, yaitu:
a. Lembaga Madrasah belum memiliki NPSN atau NPSN tidak valid;
b. Data siswa tidak lengkap atau tidak valid (tanggal lahir kosong atau tidak valid; nama ibu
tidak diisi; duplikasi data santri);
c. Pada saat pengisian data EMIS, Siswa yang belum memiliki NISN, tetap dipaksa diisikan
kolom NISN-nya dengan angka sembarang, sehingga menyulitkan pada saat melakukan
seleksi data pengajuan NISN.
EVALUASI EMIS 2018-2019
11. d. Belum adanya mekanisme baku dalam proses penerbitan NISN bagi peserta didik Kemenag
(Pendis) yang ditetapkan oleh PDSPK Kemdikbud;
• Sebagai dasar mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)
• Sebagai dasar Pengajuan Beasiswa Bidikmisi
• Sebagai salah satu referensi data dalam proses pedaftaran masuk Perguruan Tinggi
Negeri melalui sistem Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2019 oleh Lembaga
Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
EVALUASI EMIS 2018-2019
12. EVALUASI EMIS 2018-2019
Pengawas Madrasah
• Capaian Belum maksimal
• Banyak data yang belum terisi
• Proses Pendataan yang memakan banyak tahapan
13. EVALUASI EMIS 2018-2019
13
Solusi  Sosialisasi content EMIS di kalangan Ditjen internal Pendis dan
stakeholder lainnya
 Integrasi data, baik di lingkup internal Ditjen Pendis maupun
eksternal (dengan kementerian lain/lembaga luar)
Kendala  Bermunculannya aplikasi-aplikasi pendataan lain di Ditjen
Pendis yang tidak terintegrasi dengan EMIS
 Keterbatasan sarana pendataan di tingkat lembaga
pendidikan
 Minimnya perhatian terhadap kesejahteraan operator data
 Kejenuhan yang dirasakan para operator data di tingkat
lembaga dalam melakukan updating data