Integrated, opened, and participatory mangrove ecosystem management strategyCIFOR-ICRAF
1. Dokumen ini membahas strategi pengelolaan ekosistem mangrove yang terpadu dan partisipatif.
2. Mangrove memiliki peran penting dalam menahan abrasi, menurunkan emisi karbon, dan menyediakan sumber daya bagi masyarakat.
3. Dampak konversi lahan mangrove perlu diantisipasi dengan pemulihan dan pengelolaan yang berkelanjutan.
Mangrove merupakan ekosistem penting yang memiliki beragam manfaat ekologi dan ekonomi. Tumbuhan mangrove mampu beradaptasi dengan lingkungan berair payau dan berlumpur serta mendukung keanekaragaman hayati di perairan pesisir.
Presentasi ini membahas tentang keanekaragaman hayati di perairan. Secara singkat, presentasi menjelaskan tentang distribusi dan jenis-jenis ekosistem perairan seperti laut, danau, sungai, terumbu karang, bakau, dan lamun yang saling berhubungan dan memainkan peran penting dalam menyediakan keanekaragaman hayati dan sumber daya.
Buku ini membahas tentang karakteristik dan pengelolaan lahan rawa di Indonesia. Lahan rawa dibagi menjadi 3 zona berdasarkan pengaruh air pasang surut, yaitu zona rawa pasang surut air asin, zona rawa pasang surut air tawar, dan zona rawa lebak. Dijelaskan pula jenis-jenis lahan rawa seperti swamp, marsh, bog, dan fed beserta ciri khasnya.
Integrated, opened, and participatory mangrove ecosystem management strategyCIFOR-ICRAF
1. Dokumen ini membahas strategi pengelolaan ekosistem mangrove yang terpadu dan partisipatif.
2. Mangrove memiliki peran penting dalam menahan abrasi, menurunkan emisi karbon, dan menyediakan sumber daya bagi masyarakat.
3. Dampak konversi lahan mangrove perlu diantisipasi dengan pemulihan dan pengelolaan yang berkelanjutan.
Mangrove merupakan ekosistem penting yang memiliki beragam manfaat ekologi dan ekonomi. Tumbuhan mangrove mampu beradaptasi dengan lingkungan berair payau dan berlumpur serta mendukung keanekaragaman hayati di perairan pesisir.
Presentasi ini membahas tentang keanekaragaman hayati di perairan. Secara singkat, presentasi menjelaskan tentang distribusi dan jenis-jenis ekosistem perairan seperti laut, danau, sungai, terumbu karang, bakau, dan lamun yang saling berhubungan dan memainkan peran penting dalam menyediakan keanekaragaman hayati dan sumber daya.
Buku ini membahas tentang karakteristik dan pengelolaan lahan rawa di Indonesia. Lahan rawa dibagi menjadi 3 zona berdasarkan pengaruh air pasang surut, yaitu zona rawa pasang surut air asin, zona rawa pasang surut air tawar, dan zona rawa lebak. Dijelaskan pula jenis-jenis lahan rawa seperti swamp, marsh, bog, dan fed beserta ciri khasnya.
Pemilihan lokasi tambak didasarkan pada beberapa faktor teknis dan non teknis seperti elevasi, jenis tanah, kualitas air, kondisi iklim, ketersediaan sarana produksi, dan tata guna lahan berdasarkan peraturan pemerintah untuk menunjang keberlanjutan ekosistem mangrove. Lokasi yang tepat adalah kawasan intertidal yang dipengaruhi pasang surut untuk memanfaatkan sirkulasi air alami.
Ekosistem mangrove adalah hutan pesisir yang tumbuh di daerah berpasang surut antara darat dan laut. Mangrove mampu beradaptasi dengan kondisi tanah berlumpur dan air asin, memiliki akar tunjang dan daun kelenjar garam. Mangrove memiliki peran penting dalam melindungi pantai dari erosi dan menyediakan habitat bagi beragam satwa.
Dokumen tersebut membahas masalah kerusakan lingkungan nasional di Indonesia yang meliputi kerusakan hutan hujan tropis, hutan bakau, dan terumbu karang. Hutan-hutan tersebut mengalami kerusakan akibat penebangan liar, kebakaran, dan konversi lahan untuk pertanian dan pemukiman manusia.
Dokumen tersebut membahas dampak perubahan iklim terhadap ekosistem mangrove di negara-negara kepulauan Karibia. Perubahan iklim berpotensi merusak mangrove melalui kenaikan suhu dan permukaan air laut, serta perubahan pola hujan. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan mangrove dan ekosistem terkait seperti terumbu karang. Dokumen juga menjelaskan respon adaptif mangrove terhadap perubahan iklim seperti migrasi ke daratan lebih
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi fisik hutan mangrove dan adaptasi tumbuhan mangrove untuk bertahan hidup pada lingkungan yang ekstrim. Mangrove mampu tumbuh di habitat berlumpur dan berair payau melalui berbagai adaptasi anatomi, morfologi, dan fisiologis seperti akar pneumatik, kelenjar garam, dan kemampuan mengatur kesetimbangan garam. Dokumen ini juga menjelaskan zonasi dan manfaat hutan mangrove.
Mangrove memiliki peran penting dalam menyerap karbon dan menahan laju kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim. Rehabilitasi mangrove dapat meningkatkan ketahanan ekosistem pantai dan menghasilkan manfaat lingkungan, ekonomi, dan sosial bagi masyarakat. Ancaman utama terhadap mangrove adalah konversi lahan dan peningkatan permukaan air laut akibat perubahan iklim.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis ekosistem perairan beserta ciri-cirinya, seperti ekosistem laut (terumbu karang, lamun), air tawar (waduk, sungai, danau), serta ekosistem pesisir (mangrove, estuaria). Dijelaskan pula faktor-faktor pendukung yang memungkinkan berlangsungnya ekosistem perairan tersebut.
Lahan rawa memiliki berbagai manfaat untuk pertanian, lingkungan, dan manusia. Namun, hanya sebagian kecil lahan rawa di Indonesia yang dimanfaatkan untuk pertanian. Pengelolaan lahan rawa yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan perlu menerapkan sistem drainase yang baik, penggunaan amelioran tanah, serta memilih varietas tanaman yang adaptif dan rendah emisi gas metana."
Pemilihan lokasi tambak didasarkan pada beberapa faktor teknis dan non teknis seperti elevasi, jenis tanah, kualitas air, kondisi iklim, ketersediaan sarana produksi, dan tata guna lahan berdasarkan peraturan pemerintah untuk menunjang keberlanjutan ekosistem mangrove. Lokasi yang tepat adalah kawasan intertidal yang dipengaruhi pasang surut untuk memanfaatkan sirkulasi air alami.
Ekosistem mangrove adalah hutan pesisir yang tumbuh di daerah berpasang surut antara darat dan laut. Mangrove mampu beradaptasi dengan kondisi tanah berlumpur dan air asin, memiliki akar tunjang dan daun kelenjar garam. Mangrove memiliki peran penting dalam melindungi pantai dari erosi dan menyediakan habitat bagi beragam satwa.
Dokumen tersebut membahas masalah kerusakan lingkungan nasional di Indonesia yang meliputi kerusakan hutan hujan tropis, hutan bakau, dan terumbu karang. Hutan-hutan tersebut mengalami kerusakan akibat penebangan liar, kebakaran, dan konversi lahan untuk pertanian dan pemukiman manusia.
Dokumen tersebut membahas dampak perubahan iklim terhadap ekosistem mangrove di negara-negara kepulauan Karibia. Perubahan iklim berpotensi merusak mangrove melalui kenaikan suhu dan permukaan air laut, serta perubahan pola hujan. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan mangrove dan ekosistem terkait seperti terumbu karang. Dokumen juga menjelaskan respon adaptif mangrove terhadap perubahan iklim seperti migrasi ke daratan lebih
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi fisik hutan mangrove dan adaptasi tumbuhan mangrove untuk bertahan hidup pada lingkungan yang ekstrim. Mangrove mampu tumbuh di habitat berlumpur dan berair payau melalui berbagai adaptasi anatomi, morfologi, dan fisiologis seperti akar pneumatik, kelenjar garam, dan kemampuan mengatur kesetimbangan garam. Dokumen ini juga menjelaskan zonasi dan manfaat hutan mangrove.
Mangrove memiliki peran penting dalam menyerap karbon dan menahan laju kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim. Rehabilitasi mangrove dapat meningkatkan ketahanan ekosistem pantai dan menghasilkan manfaat lingkungan, ekonomi, dan sosial bagi masyarakat. Ancaman utama terhadap mangrove adalah konversi lahan dan peningkatan permukaan air laut akibat perubahan iklim.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis ekosistem perairan beserta ciri-cirinya, seperti ekosistem laut (terumbu karang, lamun), air tawar (waduk, sungai, danau), serta ekosistem pesisir (mangrove, estuaria). Dijelaskan pula faktor-faktor pendukung yang memungkinkan berlangsungnya ekosistem perairan tersebut.
Lahan rawa memiliki berbagai manfaat untuk pertanian, lingkungan, dan manusia. Namun, hanya sebagian kecil lahan rawa di Indonesia yang dimanfaatkan untuk pertanian. Pengelolaan lahan rawa yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan perlu menerapkan sistem drainase yang baik, penggunaan amelioran tanah, serta memilih varietas tanaman yang adaptif dan rendah emisi gas metana."
Similar to 1. MANGROVE (Pengertian dan Fungsi).pdf (20)
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. ▪ Mangrove adalah tumbuhan berkayu atau komunitas
tumbuhan yang hidup di antara laut dan daratan, daerah
ini merupakan daerah yang tergenang oleh pasang air
laut pada waktu-waktu tertentu.
▪ Mangrove merupakan ekosistem yang unik karena dapat
tumbuh dengan bagus di daerah peralihan antara laut dan
darat
▪ Mangrove merupakan tumbuhan dan semak belukar yang
mampu beradaptasi dengan baik pada daerah pasang
surut.
▪ Masyarakat tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan
perubahan salinitas
4. Beberapa bentuk akar pohon mangrove.
A. Akar lutut seperti pada Bruguiera
B. Akar pasak seperti pada Avicennia
C. Akar tunjang seperti pada Rhizopora
A
B
C
Ciri-ciri umum tumbuhan
mangrove:
❖Mempunyai daya toleransi tinggi terhadap perubahan
kondisi lingkungan
❖Mempunyai bentuk akar yang spesifik/ akar nafas
❖Mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi substrat
yang miskin oksigen
❖Mempunyai cara perkembang biakan yang spesifik
(dengan membentuk propagule)
❖Ada tumbuhan yang mampu membuang kelebihan
garam
13. • Mangrove Area in the World
is approx. 18 million ha
Million
40
ha
30
20
10
Area of
Japan:
37 million ha
The world mangrove
Area:
18 million ha
Area of East
Kalimantan:
21 million ha
15. No. PROVINCE Area (Ha)
1 NANGGROEACEH DARUSSALAM 24,385
2 SUMATERA UTARA 47,342
3 RIAU 170,612
4 KEPULAUAN RIAU 67,116
5 JAMBI 4,455
6 SUMATERA BARAT 12,792
7 BENGKULU 1,281
8 SUMATERA SELATAN 152,000
9 BANGKA-BELITUNG 40,720
10 LAMPUNG 5,013
11 BANTEN 2,390
12 JAWABARAT 1,529
13 DKI JAKARTA 203
14 JAWATENGAH 9,202
15 DIY
16 JAWATIMUR 32,912
17 BALI 2,078
16. No. PROVINCE Area (Ha)
18 KALIMANTAN BARAT 97,638
19 KALIMANTAN TENGAH 28,383
20 KALIMANTAN SELATAN 34,495
21 KALIMANTAN TIMUR 388,991
22 NUSATENGGARA BARAT 13,836
23 NUSATENGGARA TIMUR 20,048
24 SULAWESI UTARA 11,156
25 GORONTALO 11,224
26 SULAWESITENGAH 38,063
27 SULAWESI BARAT 3,067
28 SULAWESITENGGARA 55,095
29 SULAWESI SELATAN 10,715
30 MALUKU 88,102
31 MALUKU UTARA 14,825
32 IRIANJAYA BARAT 473,059
60%
33 PAPUA 1,634,041
3,496,768