Dokumen tersebut membahas pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD. Penelitian dilakukan dalam dua siklus dan menunjukkan peningkatan prestasi sebagian besar siswa, meski masih ada satu siswa yang belum mencapai standar.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kooperatif, termasuk definisi, tujuan, karakteristik, tipe-tipe pendekatan, penerapan, dan keunggulan serta kelemahan dari pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang menekankan kerja sama antar siswa dalam kelompok untuk memaksimalkan pengetahuan mereka. Terdapat berbagai pendekatan seperti STAD, TGT, Jigsaw
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang metode pembelajaran, strategi, kesulitan, masalah, dan taktik manajemen kelas yang digunakan oleh seorang dosen. 2. Metode yang digunakan adalah tanya jawab dan diskusi kelompok kecil, sedangkan strateginya adalah inquiry. 3. Kesulitan yang dihadapi adalah mahasiswa yang kurang termotivasi dan gangguan belajar berupa mahasiswa yang terlambat at
1. Dokumen tersebut membahas tentang belajar mandiri, termasuk paradigma konstruktivisme, motivasi belajar, dan model pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2. Beberapa teknik belajar yang dibahas untuk menumbuhkan motivasi belajar adalah MASTER-plan dan metode SQ3R.
3. Tujuan belajar mandiri perlu ditetapkan dengan benar agar proses pembelajaran memberikan manfaat optimal bagi siswa.
Model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning/PBL) merupakan pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar dengan memecahkan masalah nyata secara berkelompok. PBL memiliki kelebihan seperti mendorong pembelajaran bermakna, mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar. Langkah-langkah PBL
Dokumen tersebut membahas pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD. Penelitian dilakukan dalam dua siklus dan menunjukkan peningkatan prestasi sebagian besar siswa, meski masih ada satu siswa yang belum mencapai standar.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kooperatif, termasuk definisi, tujuan, karakteristik, tipe-tipe pendekatan, penerapan, dan keunggulan serta kelemahan dari pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang menekankan kerja sama antar siswa dalam kelompok untuk memaksimalkan pengetahuan mereka. Terdapat berbagai pendekatan seperti STAD, TGT, Jigsaw
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang metode pembelajaran, strategi, kesulitan, masalah, dan taktik manajemen kelas yang digunakan oleh seorang dosen. 2. Metode yang digunakan adalah tanya jawab dan diskusi kelompok kecil, sedangkan strateginya adalah inquiry. 3. Kesulitan yang dihadapi adalah mahasiswa yang kurang termotivasi dan gangguan belajar berupa mahasiswa yang terlambat at
1. Dokumen tersebut membahas tentang belajar mandiri, termasuk paradigma konstruktivisme, motivasi belajar, dan model pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2. Beberapa teknik belajar yang dibahas untuk menumbuhkan motivasi belajar adalah MASTER-plan dan metode SQ3R.
3. Tujuan belajar mandiri perlu ditetapkan dengan benar agar proses pembelajaran memberikan manfaat optimal bagi siswa.
Model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning/PBL) merupakan pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar dengan memecahkan masalah nyata secara berkelompok. PBL memiliki kelebihan seperti mendorong pembelajaran bermakna, mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar. Langkah-langkah PBL
Cooperative learning adalah model pembelajaran di mana siswa belajar dalam kelompok kecil secara kolaboratif untuk mencapai tujuan bersama. Siswa saling bergantung satu sama lain dalam menyelesaikan tugas, bertukar ide, dan belajar bersama-sama.
Ringkasan dokumen:
Dokumen tersebut membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang meliputi penjelasan mengenai tujuan, manfaat, karakteristik, model, dan tahapan pelaksanaannya. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk merancang dan menyusun usulan PTK mulai dari identifikasi masalah, tujuan, kajian pustaka, metode, hingga penyusunan laporan akhir.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran aktif yang merupakan alternatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pembelajaran aktif melibatkan mahasiswa secara aktif dalam proses pembelajaran melalui diskusi, presentasi, dan penyelesaian masalah. Beberapa teknik pembelajaran aktif seperti think-pair-share dan kelompok kolaboratif dapat meningkatkan retensi pengetahuan mahasiswa. Pengajar perlu mempertimbangkan tuju
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja sama antar siswa dalam kelompok kecil untuk memaksimalkan pembelajaran. Model ini mendorong interaksi sosial antar siswa untuk membangun pengetahuan melalui diskusi. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip, unsur-unsur, teknik, dan keuntungan dari pembelajaran kooperatif.
Upaya peningkatan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SDN Petungrejo dalam mendeskripsikan kenampakan alam melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa dalam IPS dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih interaktif.
Macam macama metode dalam pembelajaranmaisya sarah
Makalah ini membahas tentang berbagai metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) seperti ceramah, diskusi kelompok, panel, studi kasus, permainan peran, dan brainstorming. Metode-metode tersebut dijelaskan keunggulan dan kelemahannya masing-masing dalam konteks pembelajaran agama.
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Alfan Fazan Jr.
Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Pembelajaran Kooperatif Model STAD Pada Siswa Kelas 6 MI AN - NAJAH Tahun Pelajaran 2013/2014
1. Dokumen tersebut membahas pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD di Kabupaten Buton Utara. 2. Metode diskusi kelompok diterapkan dalam dua siklus untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran dan meningkatkan partisipasi siswa. 3. Hasilnya menunjukkan peningkatan prestasi sebagian besar siswa, meskipun satu siswa mas
Cooperative learning adalah model pembelajaran di mana siswa belajar dalam kelompok kecil secara kolaboratif untuk mencapai tujuan bersama. Siswa saling bergantung satu sama lain dalam menyelesaikan tugas, bertukar ide, dan belajar bersama-sama.
Ringkasan dokumen:
Dokumen tersebut membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang meliputi penjelasan mengenai tujuan, manfaat, karakteristik, model, dan tahapan pelaksanaannya. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk merancang dan menyusun usulan PTK mulai dari identifikasi masalah, tujuan, kajian pustaka, metode, hingga penyusunan laporan akhir.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran aktif yang merupakan alternatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pembelajaran aktif melibatkan mahasiswa secara aktif dalam proses pembelajaran melalui diskusi, presentasi, dan penyelesaian masalah. Beberapa teknik pembelajaran aktif seperti think-pair-share dan kelompok kolaboratif dapat meningkatkan retensi pengetahuan mahasiswa. Pengajar perlu mempertimbangkan tuju
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja sama antar siswa dalam kelompok kecil untuk memaksimalkan pembelajaran. Model ini mendorong interaksi sosial antar siswa untuk membangun pengetahuan melalui diskusi. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip, unsur-unsur, teknik, dan keuntungan dari pembelajaran kooperatif.
Upaya peningkatan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SDN Petungrejo dalam mendeskripsikan kenampakan alam melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa dalam IPS dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih interaktif.
Macam macama metode dalam pembelajaranmaisya sarah
Makalah ini membahas tentang berbagai metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) seperti ceramah, diskusi kelompok, panel, studi kasus, permainan peran, dan brainstorming. Metode-metode tersebut dijelaskan keunggulan dan kelemahannya masing-masing dalam konteks pembelajaran agama.
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Alfan Fazan Jr.
Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Pembelajaran Kooperatif Model STAD Pada Siswa Kelas 6 MI AN - NAJAH Tahun Pelajaran 2013/2014
1. Dokumen tersebut membahas pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD di Kabupaten Buton Utara. 2. Metode diskusi kelompok diterapkan dalam dua siklus untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran dan meningkatkan partisipasi siswa. 3. Hasilnya menunjukkan peningkatan prestasi sebagian besar siswa, meskipun satu siswa mas
1. Dokumen tersebut membahas beberapa model pembelajaran kolaboratif, kooperatif, quantum, dan tematik beserta prinsip, manfaat, dan penerapannya.
2. Terdapat juga penjelasan tentang prosedur pembelajaran mulai dari pra pembelajaran, awal, inti, akhir, hingga tindak lanjut pembelajaran.
3. Metode penyampaian materi dibedakan menjadi klasikal, kelompok, dan perorangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran aktif dan evaluasi pembelajaran. Secara khusus dibahas tentang pentingnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar, prinsip-prinsip belajar yang efektif, dan perlunya melakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran.
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Dokumen tersebut membahas empat jenis instrumen penilaian non tes, yaitu:
1. Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung dari peserta didik.
2. Observasi mengamati dan mencatat tingkah laku peserta didik di kelas dan luar kelas.
3. Angket berisi pertanyaan tertulis untuk mengumpulkan informasi.
4. Unjuk kerja menilai kinerja peserta didik dalam melakukan aktivitas.
Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tiga model pembelajaran kooperatif yaitu Three Steps Interview, Group Investigation, dan Three Minutes Review. Three Steps Interview melibatkan siswa dalam kelompok kecil untuk melakukan wawancara, mencatat, dan melaporkan. Group Investigation memfasilitasi siswa untuk belajar secara kelompok dalam menyelesaikan masalah. Three Minutes Review melibatkan siswa mereview diskusi kelompok mereka.
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...noussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Lesson study merupakan proses kolaboratif antar guru untuk merancang, mengajar, mengamati, dan merefleksi pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa. Prosesnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi secara berkelanjutan untuk penyempurnaan. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pendidikan.
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docxIdaRoyanti3
Dokumen tersebut membahas alternatif solusi untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil kognitif siswa melalui penerapan model pembelajaran inovatif seperti diskusi kelompok, pembelajaran berbasis masalah, dan peer teaching untuk meningkatkan motivasi belajar, serta pembelajaran berbasis proyek, inkuiri, dan demonstrasi untuk meningkatkan hasil kognitif siswa. Model-model tersebut dijelaskan kelebihan dan kekurangannya beserta
1. BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini belajar adalah sesuatu yang harus selalu dilakukan oleh
seorang pelajar. Pasalnya, belajar merupakan kegiatan yang wajib dilakukan bagi
para peljar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas.
Namun, terkadang para siswa merasa jenuh atau bosan dengan metode belajar
yang selama ini dipakai karena selalu monotone atau tidak bervariasi. Proses
pembelajaran seperti itu dapat menghambat para siswa dalam menyerap materi
pembelajaran. Metode seperti itu dapat diubah dengan seperti menerapkan
permainan-permainan yang mengarah pada materi pembelajaran, dengan
demikian proses belajar tidak akan terasa jenuh atau membosankan. Proses-proses
belajar seperti itu harus selalu dikembangkan agar para siswa merasakan suasana
belajar yang menyenangkan.
Dalam proses belajar, sebaiknya para siswa dan guru dapat menhidupkan
suasana belajar menjadi suasana belajar yang santai tapi serius. Dengan suasana
seperti itu, akan tercipta suatu proses belajar yang tidak kaku dan tegang,
sehingga memudahkan para siswa untuk menyerap materi pembelajaran yang
dibahas.
Proses belajar yang tidak jenuh, akan mendukung prestasi para siswa
dalam belajar. Mereka akan mudah meraih prestasi dengan metode belajar yang
tidak menjenuhkan. Selain dengan menerapkan beberapa permainan yang
mengarah pada materi pembelajaran, proses belajar juga dapat menggunakan
suatu kelompok belajar. Akan tetapi, disini penulis belum bisa menemukan
pengaruh dari kelompok belajar yang ada tersebut pada prestasi siswa. Oleh
2. karena itu, penulis mengambil judul karya tulis ini yaitu “Pengaruh Kelompok
Belajar Terhadap Prestasi Siswa-Siswi SMAN 4 Lahat”.
2
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis angakat adalah : Apa pengaruh
kelompok belajar terhadap prestasi siswa-siswi SMAN 4 Lahat ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui
pengaruh kelompok belajar terhadap prestasi siwa-siswi SMAN 4 Lahat.
1.4 Batasan Masalah
Dalam penulisan karya tulis ini agar datanya dapat diperoleh dengan
mudah, prestasi yang dimaksud pada judul karya tulis ini adalah sebatas prestasi
nilai dari siswa tersebut.
1.5 Manfaat
1.4.1 Dapat mengetahui pengaruh kelompok belajar terhadap prestasi
siswa.
1.4.2 Dapat mengetahui bahwa kelompok belajar adalah metode
pembelajaran yang efektif.
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.1 Pengertian Kelompok Belajar
Kelompok belajar adalah suatu kelompok yang disokong oleh anggota –
anggota kelompok, dimana ada ketergantungan satu dengan yang lain untuk
mencapai suatu tujuan yang telah disepakati. (www.studygs.net)
Suatu kelompok belajar akan berjalan dengan baik dan efektif apabila
memenuhi beberapa proses berikut :
2.1.1 Kegiatan kelompok dimulai dengan latihan dan proses pengertian
kelompok.
2.1.2 Terdiri dari 3-5 orang.
2.1.3 Menciptakan sebuah kesepakatan setiap anggota untuk mencapai
tujuan yang dapat dimengerti oleh kelompok.
2.1.4 Membagi prinsip-prinsip tanggung jawab atau pembagian tugas yang
disetujui oleh kelompok.
2.2 Macam-Macam Bentuk Kelompok Belajar
2.2.1 Dilihat dari Jumlah Anggota
Jika dilihat dari jumlah anggota, diskusi kelompok berbentuk
kelompok besar dan kelompok kecil. Kelompok besar terdiri dari 20
orang atau lebih, kelompok kecil kurang dari 20 orang.
2.2.2 Dilihat dari Pembentukan
Jika dilihat dari pembentukannya, kelompok belajar berbentuk
formal dan informal. Dalam bentuk formal, proses pembentukannya
sengaja untuk dibentuk suatu diskusi kelompok. Sedangkan yang
4. informal, proses terbentuknya diskusi secara spontan tanpa
direncanakan.
4
2.2.3 Dilihat dari Tujuan
Dilihat dari tujuan kelompok belajar ada dua macam diskusi
yaitu pemecahan masalah dan terapi anggota. Pemecahan masalah
memiliki ciri utama menekankan pada hasil diskusi, sedangkan terapi
anggota menekankan pada proses diskusi.
2.2.4 Dilihat dari Masalah yang Dibahas
Dari masalah yang dibahas, diskusi dalam suatu kelompok
belajar ada dua macam yaitu sederhana dan kompleks (rumit).
Sederhana memiliki ciri utama masalah yang dipecahkan relatif
mudah, sedangkan kompleks (rumit) masalah yang dipecahkan cukup
sulit.
2.2.5 Dilihat dari Aktifitas Kelompok
Jika dilihat dari aktifitas kelompok, kelompok belajar ada dua
macam diskusi, yaitu terpusat pada pemimpin dan demokratis (terbagi
ke semua anggota). Diskusi yang terpusat pada pemimpin cenderung
anggotanya yang kurang aktif akan tetapi pemimpin yang lebih aktif.
Sedangkan demokrasi, anggota dan pemimpin sama-sama aktif dalam
memberikan saran dan pendapat
2.3 Manfaat Adanya Kelompok Belajar
Menurut seorang ahli yaitu Dewa Ketut Sukardi, ada 5 manfaat
dengan adanya kelompok belajar, yaitu :
5. 2.3.1 Diberikan kesempatan yang luas untuk berpendapat dan
membicarakan berbagai hal yang trjadi disekitarnya.
2.3.2 Memiliki pemahaman yang obyektif, tepat, dan cukup luas tentang
berbagai hal yang mereka bicarakan.
2.3.3 Menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan diri dan lingkungan
mereka yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan
dalam kelompok.
2.3.4 Menyusun progam-progam kegiatan untuk mewujudkan penolakan
terhadap yang buruk dan dukungan terhadap yang baik.
2.3.5 Melaksanakan kegiatan-kegiatan nyata dan langsung untuk
membuahkan hasil sebagaimana yang mereka progamkan semula.
5
2.4 Pengertian siswa
Siswa adalah individu yang belajar pada suatu lembaga baik formal
maupun informal guna mendapatkan pendidikan untuk menjadi lebih baik.
(www.wikipedia.com)
Dalam arti sempit siswa adalah pelajar atau anak (orl adalah fakang)
yang melakukan aktifitas belajar. (www.wikipedia.com)
2.5 Pengertian Prestasi
Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar
individu dalm belajar. (Sardiman A.M (2001:46))
6. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI 1996:185), prestasi
adalah hasilm yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).
2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi
Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan yang diperoleh siswa-siswi
selama proses belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan oleh berbagai
faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu :
6
2.6.1 Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa
itu sendiri yang terdiri dari N.Ach ( Need For Achievement) yaitu
kebutuhan atau dorongan atau motif untuk berprestasi.
2.6.2 Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si pelajar.
Hal ini dapat berupa sarana prasarana, situasi lingkungan baik
lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat.
7. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
7
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SMAN 4 Lahat, yang berlokasi di Desa Tanjung
Payang, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat.
3.2 Waktu Penelitian
Tahap Pengambilan data dilaksanakan pada minggu ke-2 pada bulan
November 2010.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara.
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden dan jawaban-jawaban
responden dicatat atau direkam dengan alat perekam. Wawancara
dalam penelitian ini dilakukan dengan bertanya langsung kepada responden
dengan bentuk wawabcara semiterstruktur. Wawancara untuk memperoleh data
primer dilakukan kepada beberapa siswa sebagai narasumber yang dijadikan
subyek penelitian.
3.4 Teknik Sampling
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 4 Lahat kelas XI IPS
1 sebagai populasi yang mewakili siswa SMAN 4 Lahat secara keseluruhan.
8. Sampel yang diambil dari poulasi kelas XI IPS 1 tersebut sebanyak 6 orang,
antara lain :
1. Yoga Aji Nugraha
2. Siska Retno Larasati
3. Rapesta Selviah
4. Ayu Yuliana
5. Mardiatul Hasnah
6. Budi Haryanto
8
3.5 Analisis Data
Dari data-data yang diperoleh sebelumnya, maka data-data tersebut
akan dibagi menjadi dua yaitu bagaiman pengaruh adanya kelompok belajar
terhadap prestasi siswa dengan pengaruh tidak adanya kelompok belajar
terhadap prestasi siswa.
9. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
9
4.1 Hasil Wawancara
Dari wawancara yang telah penulis lakukan, diperoleh hasil sebagai
berikut :
4.1.1 Sebagian besar responden menjawab pertanyaan yang diajukan
bahwa kelompok belajar tidak efektif digunakan pada saat
pembelajaran, karena menurut mereka didalam suatu kelompok
belajar pasti ada anggota kelompok yang tidak ikut aktif dalam
mendiskusikan suatu permasalahan dan materi yang diberikan.
4.1.1 Ada salah satu responden yang berpendapat bahwa dengan
adanya kelompok belajar dapat mengajak kita untuk mengasah
kreatifitas dalm mendiskusikan atau menyelesaikan suatu
permasalahan yang diberikan oleh guru. Selain itu, menurutnya
kelompok belajar juga dapat digunakan untuk wadah tukar
pikiran antar sesame anggota kelompok.
Berdasarkan jawaban-jawaban dari responden tersebut, penulis juga
mendapatkan sebuah pendapat yang disampaikan oleh responden lainnya
yaitu bahwa prestasi siswa tidak akan terpengaruh apabila di dalam suatu
kelompok belajar mereka tidak serius dalam membahas dan mendiskusikan
suatu materi, karena itu semua akan berpengaruh pada saat ulangan pelajaran
yang didiskusikan tadi berlangsung, mereka tidak akan mengerti untuk
menjawab pertanyaan yang ada karena materi tersebut belum mereka kuasai
pada ssat diskusi dalam kelompok belajar.
10. Pendapat-pendapat atau jawaban yang penulis terima dari responden,
sebagian besar jawabannya adalah kelompok belajar itu tidak efektif dalam
pembelajaran di kelas. Pasalnya, mereka berpendapat banyak diantara anggota
kelompok tersebut yang masih bergantung kepada satu orang dalam kelompok
belajar, sehingga tugas yang diemban masing-masing anggota kelompok tidak
terlaksana dengan baik. Sebagian responden juga mengatakan bahwa dengan
kelompok belajar untuk menyatukan sebuah pendapat itu sangat sulit, karena
masih banyak yang terlalu yakin dengan pendapatnya masing-masing dan
tidak menerima pendapat lainnya dari anggota kelompok, sehingga proses
pembahasan materi yang ada terhambat dan tidak berjalan dengan lancar.
10
4.2 Pembahasan
Data dari hasil wawancara yang diperoleh dapat penulis bagi dua yaitu
bagaimana pengaruh adanya kelompok belajar terhadap nilai siswa dan
bagaimana pengaruh tidak adanya kelompok belajar terhadap nilai siswa.
4.2.1 Adanya Kelompok Belajar
Berdasarkan jawaban-jawaban yang dilontarkan oleh para
responden, sebagian responden berpendapat bahwa nilai mereka tidak
mengalami peningkatan. Alasan mereka menjawab seperti itu karena
pada saat mereka belajar di dalam kelompok belajar mereka tidak
memahami materi yang dibahas dan setiap pembahasan materi yang
dilakukan dalam kelompok belajar tersebut kebanyakan mengobrol
masalah yang lain sehingga waktu untuk membahas materi kurang,
itulah yang menyebabkan banyak anggota kelompok yang tidak
mengerti materi yang dibahas.
11. Ada satu responden yang menjawab bahwa dengan kelompok
belajar nilainya meningkat. Alasannya, di dalam kelompok belajar
terjadi tukar pikiran antar kelompok belajar sehingga materi yang
dibahas dapat dibicarakan bersama hingga tuntas dan pada saat ulangan
tidak kesusahan untuk menjawab soal mengenai materi yang dibahas
pada kelompok belajar sebelumnya, oleh karena itulah nilainya
meningkat.
4.2.2 Tidak Adanya Kelompok Belajar
Dari data yang diperoleh, sebagian besar responden telah
mengatakan bahwa kelompok belajar sangat tidak mempengaruhi
prestasi siswa dari segi nilai. Ketika mereka belajar biasa atau tidak
menggunakan kelompok belajar mereka lebih mengerti untuk
memahami materi yang disampaikan langsung oleh guru sehingga
pada saat ulanagn nilai mereka juga meningkat. Dengan metode
pembelajaran langsung dari guru yang menjelaskan seperti itu,
menurut mereka lebih efektif dari pada menggunakan metode
kelompok belajar, oleh karena itulah nilai mereka lebih meningkat
pada saat ulangan.
11
12. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
12
5.1 Kesimpulan
Melalui pembahasan yang telah dilakukan, penulis dapat menarik
beberapa kesimpulan dari permasalahan karaya tulis ini :
5.1.1 Kelompok belajar memanglah tidak efektif menurut sebagian besar
sampel siswa dari populasi yang ada. Mereka tidak mengalami
perubahan atau peningkatan nila mereka setelah belajar melalui
kelompok belajar yang terjadi hanyalah penurunan nilai karena pada
saat didalam kelompok belajar mereka lebih sering membicarakan
permaasalahan yang lain dibandingkan membicarakan materi yang
dibeikan oleh guru.
5.1.2 Sangat disayangkan apabila pandangan mereka mengenai kelompok
belajar tidak efektif dalam pembelajaran, karena menurut pandangan
para ahli kelompok belajar adalah wadah yang tepat untuk
mencurahkan semua imjinasi pendapat antar sesama anggota kelompok
didalamnya.
5.1.3 Responden yang berpendapat bahwa kelompok belajar efektif dalam
pembelajaran memang sangat berpengaruh terhadap nilai mereka dan
pemahaman mereka mengenai materi yang telah dibahas secara
bersama-sama di dalam kelompok belajar.
13. 13
5.2 Saran
Saran penulis setelah mengetahui hasil dari penelitian yang telah
dilakukan, penulis memberikan beberapa saran, yaitu :
5.2.1 Sebaiknya setiap siswa dalam melakukan diskusi di kelompok belajar
harus berperan aktif membahas setiap permasalahan yang ada pada
saat diskusi sehingga materi yang dibahas dapat dimngerti dan
dipahami.
5.2.2 Di dalam kelompok belajar harus ada seorang yang bisa memimpin
kelompok tersebut agar dalm setiap diskusi selalu terarah kepada
setiap permasalahn yang akan diselesaikan.
14. DAFTAR PUSTAKA
A.M , Sardiman . 2001 . Prestasi . Actual Ability . Jakarta : Agromedia Pustaka.
KBBI. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Nurseno . 2009 . Kelompok Belajar yang Bermanfaat . Sociology . Jakarta : Tiga Serangkai.
Purwodarminto . 1979 . Prestasi Belajar . www.edukasi-net.com . Diakses pada 20
14
November 2010.
Soenoro . 1982 . Faktor Pengaruh Prestasi Belajar . Sosiologi Dalam Kehidupan .
Depok : Mandat Maju.