SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
1.1 Latar Belakang 
Dewasa ini belajar adalah sesuatu yang harus selalu dilakukan oleh 
seorang pelajar. Pasalnya, belajar merupakan kegiatan yang wajib dilakukan bagi 
para peljar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas. 
Namun, terkadang para siswa merasa jenuh atau bosan dengan metode belajar 
yang selama ini dipakai karena selalu monotone atau tidak bervariasi. Proses 
pembelajaran seperti itu dapat menghambat para siswa dalam menyerap materi 
pembelajaran. Metode seperti itu dapat diubah dengan seperti menerapkan 
permainan-permainan yang mengarah pada materi pembelajaran, dengan 
demikian proses belajar tidak akan terasa jenuh atau membosankan. Proses-proses 
belajar seperti itu harus selalu dikembangkan agar para siswa merasakan suasana 
belajar yang menyenangkan. 
Dalam proses belajar, sebaiknya para siswa dan guru dapat menhidupkan 
suasana belajar menjadi suasana belajar yang santai tapi serius. Dengan suasana 
seperti itu, akan tercipta suatu proses belajar yang tidak kaku dan tegang, 
sehingga memudahkan para siswa untuk menyerap materi pembelajaran yang 
dibahas. 
Proses belajar yang tidak jenuh, akan mendukung prestasi para siswa 
dalam belajar. Mereka akan mudah meraih prestasi dengan metode belajar yang 
tidak menjenuhkan. Selain dengan menerapkan beberapa permainan yang 
mengarah pada materi pembelajaran, proses belajar juga dapat menggunakan 
suatu kelompok belajar. Akan tetapi, disini penulis belum bisa menemukan 
pengaruh dari kelompok belajar yang ada tersebut pada prestasi siswa. Oleh
karena itu, penulis mengambil judul karya tulis ini yaitu “Pengaruh Kelompok 
Belajar Terhadap Prestasi Siswa-Siswi SMAN 4 Lahat”. 
2 
1.2 Rumusan Masalah 
Adapun rumusan masalah yang penulis angakat adalah : Apa pengaruh 
kelompok belajar terhadap prestasi siswa-siswi SMAN 4 Lahat ? 
1.3 Tujuan 
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui 
pengaruh kelompok belajar terhadap prestasi siwa-siswi SMAN 4 Lahat. 
1.4 Batasan Masalah 
Dalam penulisan karya tulis ini agar datanya dapat diperoleh dengan 
mudah, prestasi yang dimaksud pada judul karya tulis ini adalah sebatas prestasi 
nilai dari siswa tersebut. 
1.5 Manfaat 
1.4.1 Dapat mengetahui pengaruh kelompok belajar terhadap prestasi 
siswa. 
1.4.2 Dapat mengetahui bahwa kelompok belajar adalah metode 
pembelajaran yang efektif.
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
3 
2.1 Pengertian Kelompok Belajar 
Kelompok belajar adalah suatu kelompok yang disokong oleh anggota – 
anggota kelompok, dimana ada ketergantungan satu dengan yang lain untuk 
mencapai suatu tujuan yang telah disepakati. (www.studygs.net) 
Suatu kelompok belajar akan berjalan dengan baik dan efektif apabila 
memenuhi beberapa proses berikut : 
2.1.1 Kegiatan kelompok dimulai dengan latihan dan proses pengertian 
kelompok. 
2.1.2 Terdiri dari 3-5 orang. 
2.1.3 Menciptakan sebuah kesepakatan setiap anggota untuk mencapai 
tujuan yang dapat dimengerti oleh kelompok. 
2.1.4 Membagi prinsip-prinsip tanggung jawab atau pembagian tugas yang 
disetujui oleh kelompok. 
2.2 Macam-Macam Bentuk Kelompok Belajar 
2.2.1 Dilihat dari Jumlah Anggota 
Jika dilihat dari jumlah anggota, diskusi kelompok berbentuk 
kelompok besar dan kelompok kecil. Kelompok besar terdiri dari 20 
orang atau lebih, kelompok kecil kurang dari 20 orang. 
2.2.2 Dilihat dari Pembentukan 
Jika dilihat dari pembentukannya, kelompok belajar berbentuk 
formal dan informal. Dalam bentuk formal, proses pembentukannya 
sengaja untuk dibentuk suatu diskusi kelompok. Sedangkan yang
informal, proses terbentuknya diskusi secara spontan tanpa 
direncanakan. 
4 
2.2.3 Dilihat dari Tujuan 
Dilihat dari tujuan kelompok belajar ada dua macam diskusi 
yaitu pemecahan masalah dan terapi anggota. Pemecahan masalah 
memiliki ciri utama menekankan pada hasil diskusi, sedangkan terapi 
anggota menekankan pada proses diskusi. 
2.2.4 Dilihat dari Masalah yang Dibahas 
Dari masalah yang dibahas, diskusi dalam suatu kelompok 
belajar ada dua macam yaitu sederhana dan kompleks (rumit). 
Sederhana memiliki ciri utama masalah yang dipecahkan relatif 
mudah, sedangkan kompleks (rumit) masalah yang dipecahkan cukup 
sulit. 
2.2.5 Dilihat dari Aktifitas Kelompok 
Jika dilihat dari aktifitas kelompok, kelompok belajar ada dua 
macam diskusi, yaitu terpusat pada pemimpin dan demokratis (terbagi 
ke semua anggota). Diskusi yang terpusat pada pemimpin cenderung 
anggotanya yang kurang aktif akan tetapi pemimpin yang lebih aktif. 
Sedangkan demokrasi, anggota dan pemimpin sama-sama aktif dalam 
memberikan saran dan pendapat 
2.3 Manfaat Adanya Kelompok Belajar 
Menurut seorang ahli yaitu Dewa Ketut Sukardi, ada 5 manfaat 
dengan adanya kelompok belajar, yaitu :
2.3.1 Diberikan kesempatan yang luas untuk berpendapat dan 
membicarakan berbagai hal yang trjadi disekitarnya. 
2.3.2 Memiliki pemahaman yang obyektif, tepat, dan cukup luas tentang 
berbagai hal yang mereka bicarakan. 
2.3.3 Menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan diri dan lingkungan 
mereka yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan 
dalam kelompok. 
2.3.4 Menyusun progam-progam kegiatan untuk mewujudkan penolakan 
terhadap yang buruk dan dukungan terhadap yang baik. 
2.3.5 Melaksanakan kegiatan-kegiatan nyata dan langsung untuk 
membuahkan hasil sebagaimana yang mereka progamkan semula. 
5 
2.4 Pengertian siswa 
Siswa adalah individu yang belajar pada suatu lembaga baik formal 
maupun informal guna mendapatkan pendidikan untuk menjadi lebih baik. 
(www.wikipedia.com) 
Dalam arti sempit siswa adalah pelajar atau anak (orl adalah fakang) 
yang melakukan aktifitas belajar. (www.wikipedia.com) 
2.5 Pengertian Prestasi 
Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi 
antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar 
individu dalm belajar. (Sardiman A.M (2001:46))
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI 1996:185), prestasi 
adalah hasilm yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). 
2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi 
Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan yang diperoleh siswa-siswi 
selama proses belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan oleh berbagai 
faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu : 
6 
2.6.1 Faktor Internal 
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa 
itu sendiri yang terdiri dari N.Ach ( Need For Achievement) yaitu 
kebutuhan atau dorongan atau motif untuk berprestasi. 
2.6.2 Faktor eksternal 
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si pelajar. 
Hal ini dapat berupa sarana prasarana, situasi lingkungan baik 
lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat.
BAB III 
METODOLOGI PENELITIAN 
7 
3.1 Lokasi Penelitian 
Penelitian dilakukan di SMAN 4 Lahat, yang berlokasi di Desa Tanjung 
Payang, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat. 
3.2 Waktu Penelitian 
Tahap Pengambilan data dilaksanakan pada minggu ke-2 pada bulan 
November 2010. 
3.3 Teknik Pengumpulan Data 
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara. 
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara 
langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden dan jawaban-jawaban 
responden dicatat atau direkam dengan alat perekam. Wawancara 
dalam penelitian ini dilakukan dengan bertanya langsung kepada responden 
dengan bentuk wawabcara semiterstruktur. Wawancara untuk memperoleh data 
primer dilakukan kepada beberapa siswa sebagai narasumber yang dijadikan 
subyek penelitian. 
3.4 Teknik Sampling 
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 4 Lahat kelas XI IPS 
1 sebagai populasi yang mewakili siswa SMAN 4 Lahat secara keseluruhan.
Sampel yang diambil dari poulasi kelas XI IPS 1 tersebut sebanyak 6 orang, 
antara lain : 
1. Yoga Aji Nugraha 
2. Siska Retno Larasati 
3. Rapesta Selviah 
4. Ayu Yuliana 
5. Mardiatul Hasnah 
6. Budi Haryanto 
8 
3.5 Analisis Data 
Dari data-data yang diperoleh sebelumnya, maka data-data tersebut 
akan dibagi menjadi dua yaitu bagaiman pengaruh adanya kelompok belajar 
terhadap prestasi siswa dengan pengaruh tidak adanya kelompok belajar 
terhadap prestasi siswa.
BAB IV 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
9 
4.1 Hasil Wawancara 
Dari wawancara yang telah penulis lakukan, diperoleh hasil sebagai 
berikut : 
4.1.1 Sebagian besar responden menjawab pertanyaan yang diajukan 
bahwa kelompok belajar tidak efektif digunakan pada saat 
pembelajaran, karena menurut mereka didalam suatu kelompok 
belajar pasti ada anggota kelompok yang tidak ikut aktif dalam 
mendiskusikan suatu permasalahan dan materi yang diberikan. 
4.1.1 Ada salah satu responden yang berpendapat bahwa dengan 
adanya kelompok belajar dapat mengajak kita untuk mengasah 
kreatifitas dalm mendiskusikan atau menyelesaikan suatu 
permasalahan yang diberikan oleh guru. Selain itu, menurutnya 
kelompok belajar juga dapat digunakan untuk wadah tukar 
pikiran antar sesame anggota kelompok. 
Berdasarkan jawaban-jawaban dari responden tersebut, penulis juga 
mendapatkan sebuah pendapat yang disampaikan oleh responden lainnya 
yaitu bahwa prestasi siswa tidak akan terpengaruh apabila di dalam suatu 
kelompok belajar mereka tidak serius dalam membahas dan mendiskusikan 
suatu materi, karena itu semua akan berpengaruh pada saat ulangan pelajaran 
yang didiskusikan tadi berlangsung, mereka tidak akan mengerti untuk 
menjawab pertanyaan yang ada karena materi tersebut belum mereka kuasai 
pada ssat diskusi dalam kelompok belajar.
Pendapat-pendapat atau jawaban yang penulis terima dari responden, 
sebagian besar jawabannya adalah kelompok belajar itu tidak efektif dalam 
pembelajaran di kelas. Pasalnya, mereka berpendapat banyak diantara anggota 
kelompok tersebut yang masih bergantung kepada satu orang dalam kelompok 
belajar, sehingga tugas yang diemban masing-masing anggota kelompok tidak 
terlaksana dengan baik. Sebagian responden juga mengatakan bahwa dengan 
kelompok belajar untuk menyatukan sebuah pendapat itu sangat sulit, karena 
masih banyak yang terlalu yakin dengan pendapatnya masing-masing dan 
tidak menerima pendapat lainnya dari anggota kelompok, sehingga proses 
pembahasan materi yang ada terhambat dan tidak berjalan dengan lancar. 
10 
4.2 Pembahasan 
Data dari hasil wawancara yang diperoleh dapat penulis bagi dua yaitu 
bagaimana pengaruh adanya kelompok belajar terhadap nilai siswa dan 
bagaimana pengaruh tidak adanya kelompok belajar terhadap nilai siswa. 
4.2.1 Adanya Kelompok Belajar 
Berdasarkan jawaban-jawaban yang dilontarkan oleh para 
responden, sebagian responden berpendapat bahwa nilai mereka tidak 
mengalami peningkatan. Alasan mereka menjawab seperti itu karena 
pada saat mereka belajar di dalam kelompok belajar mereka tidak 
memahami materi yang dibahas dan setiap pembahasan materi yang 
dilakukan dalam kelompok belajar tersebut kebanyakan mengobrol 
masalah yang lain sehingga waktu untuk membahas materi kurang, 
itulah yang menyebabkan banyak anggota kelompok yang tidak 
mengerti materi yang dibahas.
Ada satu responden yang menjawab bahwa dengan kelompok 
belajar nilainya meningkat. Alasannya, di dalam kelompok belajar 
terjadi tukar pikiran antar kelompok belajar sehingga materi yang 
dibahas dapat dibicarakan bersama hingga tuntas dan pada saat ulangan 
tidak kesusahan untuk menjawab soal mengenai materi yang dibahas 
pada kelompok belajar sebelumnya, oleh karena itulah nilainya 
meningkat. 
4.2.2 Tidak Adanya Kelompok Belajar 
Dari data yang diperoleh, sebagian besar responden telah 
mengatakan bahwa kelompok belajar sangat tidak mempengaruhi 
prestasi siswa dari segi nilai. Ketika mereka belajar biasa atau tidak 
menggunakan kelompok belajar mereka lebih mengerti untuk 
memahami materi yang disampaikan langsung oleh guru sehingga 
pada saat ulanagn nilai mereka juga meningkat. Dengan metode 
pembelajaran langsung dari guru yang menjelaskan seperti itu, 
menurut mereka lebih efektif dari pada menggunakan metode 
kelompok belajar, oleh karena itulah nilai mereka lebih meningkat 
pada saat ulangan. 
11
BAB V 
KESIMPULAN DAN SARAN 
12 
5.1 Kesimpulan 
Melalui pembahasan yang telah dilakukan, penulis dapat menarik 
beberapa kesimpulan dari permasalahan karaya tulis ini : 
5.1.1 Kelompok belajar memanglah tidak efektif menurut sebagian besar 
sampel siswa dari populasi yang ada. Mereka tidak mengalami 
perubahan atau peningkatan nila mereka setelah belajar melalui 
kelompok belajar yang terjadi hanyalah penurunan nilai karena pada 
saat didalam kelompok belajar mereka lebih sering membicarakan 
permaasalahan yang lain dibandingkan membicarakan materi yang 
dibeikan oleh guru. 
5.1.2 Sangat disayangkan apabila pandangan mereka mengenai kelompok 
belajar tidak efektif dalam pembelajaran, karena menurut pandangan 
para ahli kelompok belajar adalah wadah yang tepat untuk 
mencurahkan semua imjinasi pendapat antar sesama anggota kelompok 
didalamnya. 
5.1.3 Responden yang berpendapat bahwa kelompok belajar efektif dalam 
pembelajaran memang sangat berpengaruh terhadap nilai mereka dan 
pemahaman mereka mengenai materi yang telah dibahas secara 
bersama-sama di dalam kelompok belajar.
13 
5.2 Saran 
Saran penulis setelah mengetahui hasil dari penelitian yang telah 
dilakukan, penulis memberikan beberapa saran, yaitu : 
5.2.1 Sebaiknya setiap siswa dalam melakukan diskusi di kelompok belajar 
harus berperan aktif membahas setiap permasalahan yang ada pada 
saat diskusi sehingga materi yang dibahas dapat dimngerti dan 
dipahami. 
5.2.2 Di dalam kelompok belajar harus ada seorang yang bisa memimpin 
kelompok tersebut agar dalm setiap diskusi selalu terarah kepada 
setiap permasalahn yang akan diselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA 
A.M , Sardiman . 2001 . Prestasi . Actual Ability . Jakarta : Agromedia Pustaka. 
KBBI. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 
Nurseno . 2009 . Kelompok Belajar yang Bermanfaat . Sociology . Jakarta : Tiga Serangkai. 
Purwodarminto . 1979 . Prestasi Belajar . www.edukasi-net.com . Diakses pada 20 
14 
November 2010. 
Soenoro . 1982 . Faktor Pengaruh Prestasi Belajar . Sosiologi Dalam Kehidupan . 
Depok : Mandat Maju.

More Related Content

What's hot

evaluasi pembelajaran Kompetensi sosial AUD
evaluasi pembelajaran Kompetensi sosial AUDevaluasi pembelajaran Kompetensi sosial AUD
evaluasi pembelajaran Kompetensi sosial AUD
ikkemaisona
 
3022 3012-1-pb
3022 3012-1-pb3022 3012-1-pb
3022 3012-1-pb
Rowiyahlala
 
Permasalahan yang dihadapi oleh guru
Permasalahan yang dihadapi oleh guru   Permasalahan yang dihadapi oleh guru
Permasalahan yang dihadapi oleh guru
AjengIlla
 
Cooperative Learning
Cooperative LearningCooperative Learning
Cooperative Learning
Sofyan Argi
 
TUGASAN MTE3107 : KEPENTINGAN KAEDAH KOPERATIF
TUGASAN MTE3107 : KEPENTINGAN KAEDAH KOPERATIFTUGASAN MTE3107 : KEPENTINGAN KAEDAH KOPERATIF
TUGASAN MTE3107 : KEPENTINGAN KAEDAH KOPERATIF
Rafiza Diy
 
Ppt ptk
Ppt ptkPpt ptk
Ppt ptk
HarisArifin
 
Bab II
Bab IIBab II
Belajar Aktif (Active Learning)
Belajar Aktif (Active Learning)Belajar Aktif (Active Learning)
Belajar Aktif (Active Learning)
hilman shodri
 
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsik
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsikMotivasi belajar instrinsik & ekstrinsik
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsik
Linda Rosita
 
PTK METODE NTH
PTK METODE NTHPTK METODE NTH
PTK METODE NTH
Terry Brengost
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
1
11
Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatifModel pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif
Saleha Salleh
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
R. Herawati Suryanegara
 
proposal PTK
proposal PTKproposal PTK
proposal PTK
Riskesusanti
 
Macam macama metode dalam pembelajaran
Macam macama metode dalam pembelajaranMacam macama metode dalam pembelajaran
Macam macama metode dalam pembelajaran
maisya sarah
 
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Alfan Fazan Jr.
 
Bab ii
Bab iiBab ii

What's hot (19)

evaluasi pembelajaran Kompetensi sosial AUD
evaluasi pembelajaran Kompetensi sosial AUDevaluasi pembelajaran Kompetensi sosial AUD
evaluasi pembelajaran Kompetensi sosial AUD
 
3022 3012-1-pb
3022 3012-1-pb3022 3012-1-pb
3022 3012-1-pb
 
Permasalahan yang dihadapi oleh guru
Permasalahan yang dihadapi oleh guru   Permasalahan yang dihadapi oleh guru
Permasalahan yang dihadapi oleh guru
 
Cooperative Learning
Cooperative LearningCooperative Learning
Cooperative Learning
 
TUGASAN MTE3107 : KEPENTINGAN KAEDAH KOPERATIF
TUGASAN MTE3107 : KEPENTINGAN KAEDAH KOPERATIFTUGASAN MTE3107 : KEPENTINGAN KAEDAH KOPERATIF
TUGASAN MTE3107 : KEPENTINGAN KAEDAH KOPERATIF
 
Ppt ptk
Ppt ptkPpt ptk
Ppt ptk
 
Bab II
Bab IIBab II
Bab II
 
Belajar Aktif (Active Learning)
Belajar Aktif (Active Learning)Belajar Aktif (Active Learning)
Belajar Aktif (Active Learning)
 
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsik
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsikMotivasi belajar instrinsik & ekstrinsik
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsik
 
PTK METODE NTH
PTK METODE NTHPTK METODE NTH
PTK METODE NTH
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
 
1
11
1
 
Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatifModel pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
proposal PTK
proposal PTKproposal PTK
proposal PTK
 
Macam macama metode dalam pembelajaran
Macam macama metode dalam pembelajaranMacam macama metode dalam pembelajaran
Macam macama metode dalam pembelajaran
 
yg baru
yg baruyg baru
yg baru
 
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 

Similar to 1 5

Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanYoshiie Srinita
 
Pkp
PkpPkp
SssStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
SssStrategi pembelajaran kooperatif.pptxSssStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
SssStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
StuckLegend
 
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARANMODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
vietry NIC
 
TUGAS AKHIR PROGRAM KELOMPOK 1 REFLEKSI PEMBELAJARAN.pptx
TUGAS AKHIR PROGRAM KELOMPOK 1 REFLEKSI PEMBELAJARAN.pptxTUGAS AKHIR PROGRAM KELOMPOK 1 REFLEKSI PEMBELAJARAN.pptx
TUGAS AKHIR PROGRAM KELOMPOK 1 REFLEKSI PEMBELAJARAN.pptx
DwiYuniNorfiyanti
 
Ptk ips
Ptk ipsPtk ips
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
naelis2
 
Bab i
Bab iBab i
PKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdf
PKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdfPKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdf
PKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdf
Terry Brengost
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation pptMuhamad Yogi
 
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaUsaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
20080210955
 
PPT COOPERATIVE LEARNING.pptx
PPT COOPERATIVE LEARNING.pptxPPT COOPERATIVE LEARNING.pptx
PPT COOPERATIVE LEARNING.pptx
Wulan280944
 
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
noussevarenna
 
BKp_dan_KKp_pptx.pptx
BKp_dan_KKp_pptx.pptxBKp_dan_KKp_pptx.pptx
BKp_dan_KKp_pptx.pptx
Sathya Risma
 
Lesson study
Lesson studyLesson study
Lesson study
Budi Prasetya
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
elissugiharti1
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docx
IdaRoyanti3
 

Similar to 1 5 (20)

Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 
SssStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
SssStrategi pembelajaran kooperatif.pptxSssStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
SssStrategi pembelajaran kooperatif.pptx
 
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARANMODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
 
TUGAS AKHIR PROGRAM KELOMPOK 1 REFLEKSI PEMBELAJARAN.pptx
TUGAS AKHIR PROGRAM KELOMPOK 1 REFLEKSI PEMBELAJARAN.pptxTUGAS AKHIR PROGRAM KELOMPOK 1 REFLEKSI PEMBELAJARAN.pptx
TUGAS AKHIR PROGRAM KELOMPOK 1 REFLEKSI PEMBELAJARAN.pptx
 
Ptk ips
Ptk ipsPtk ips
Ptk ips
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
PKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdf
PKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdfPKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdf
PKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdf
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaUsaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
 
PPT COOPERATIVE LEARNING.pptx
PPT COOPERATIVE LEARNING.pptxPPT COOPERATIVE LEARNING.pptx
PPT COOPERATIVE LEARNING.pptx
 
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
 
BKp_dan_KKp_pptx.pptx
BKp_dan_KKp_pptx.pptxBKp_dan_KKp_pptx.pptx
BKp_dan_KKp_pptx.pptx
 
Lesson study
Lesson studyLesson study
Lesson study
 
Proposal pkp anti
Proposal  pkp  antiProposal  pkp  anti
Proposal pkp anti
 
Proposal pkp anti
Proposal  pkp  antiProposal  pkp  anti
Proposal pkp anti
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docx
 

1 5

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Dewasa ini belajar adalah sesuatu yang harus selalu dilakukan oleh seorang pelajar. Pasalnya, belajar merupakan kegiatan yang wajib dilakukan bagi para peljar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas. Namun, terkadang para siswa merasa jenuh atau bosan dengan metode belajar yang selama ini dipakai karena selalu monotone atau tidak bervariasi. Proses pembelajaran seperti itu dapat menghambat para siswa dalam menyerap materi pembelajaran. Metode seperti itu dapat diubah dengan seperti menerapkan permainan-permainan yang mengarah pada materi pembelajaran, dengan demikian proses belajar tidak akan terasa jenuh atau membosankan. Proses-proses belajar seperti itu harus selalu dikembangkan agar para siswa merasakan suasana belajar yang menyenangkan. Dalam proses belajar, sebaiknya para siswa dan guru dapat menhidupkan suasana belajar menjadi suasana belajar yang santai tapi serius. Dengan suasana seperti itu, akan tercipta suatu proses belajar yang tidak kaku dan tegang, sehingga memudahkan para siswa untuk menyerap materi pembelajaran yang dibahas. Proses belajar yang tidak jenuh, akan mendukung prestasi para siswa dalam belajar. Mereka akan mudah meraih prestasi dengan metode belajar yang tidak menjenuhkan. Selain dengan menerapkan beberapa permainan yang mengarah pada materi pembelajaran, proses belajar juga dapat menggunakan suatu kelompok belajar. Akan tetapi, disini penulis belum bisa menemukan pengaruh dari kelompok belajar yang ada tersebut pada prestasi siswa. Oleh
  • 2. karena itu, penulis mengambil judul karya tulis ini yaitu “Pengaruh Kelompok Belajar Terhadap Prestasi Siswa-Siswi SMAN 4 Lahat”. 2 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang penulis angakat adalah : Apa pengaruh kelompok belajar terhadap prestasi siswa-siswi SMAN 4 Lahat ? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui pengaruh kelompok belajar terhadap prestasi siwa-siswi SMAN 4 Lahat. 1.4 Batasan Masalah Dalam penulisan karya tulis ini agar datanya dapat diperoleh dengan mudah, prestasi yang dimaksud pada judul karya tulis ini adalah sebatas prestasi nilai dari siswa tersebut. 1.5 Manfaat 1.4.1 Dapat mengetahui pengaruh kelompok belajar terhadap prestasi siswa. 1.4.2 Dapat mengetahui bahwa kelompok belajar adalah metode pembelajaran yang efektif.
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 2.1 Pengertian Kelompok Belajar Kelompok belajar adalah suatu kelompok yang disokong oleh anggota – anggota kelompok, dimana ada ketergantungan satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati. (www.studygs.net) Suatu kelompok belajar akan berjalan dengan baik dan efektif apabila memenuhi beberapa proses berikut : 2.1.1 Kegiatan kelompok dimulai dengan latihan dan proses pengertian kelompok. 2.1.2 Terdiri dari 3-5 orang. 2.1.3 Menciptakan sebuah kesepakatan setiap anggota untuk mencapai tujuan yang dapat dimengerti oleh kelompok. 2.1.4 Membagi prinsip-prinsip tanggung jawab atau pembagian tugas yang disetujui oleh kelompok. 2.2 Macam-Macam Bentuk Kelompok Belajar 2.2.1 Dilihat dari Jumlah Anggota Jika dilihat dari jumlah anggota, diskusi kelompok berbentuk kelompok besar dan kelompok kecil. Kelompok besar terdiri dari 20 orang atau lebih, kelompok kecil kurang dari 20 orang. 2.2.2 Dilihat dari Pembentukan Jika dilihat dari pembentukannya, kelompok belajar berbentuk formal dan informal. Dalam bentuk formal, proses pembentukannya sengaja untuk dibentuk suatu diskusi kelompok. Sedangkan yang
  • 4. informal, proses terbentuknya diskusi secara spontan tanpa direncanakan. 4 2.2.3 Dilihat dari Tujuan Dilihat dari tujuan kelompok belajar ada dua macam diskusi yaitu pemecahan masalah dan terapi anggota. Pemecahan masalah memiliki ciri utama menekankan pada hasil diskusi, sedangkan terapi anggota menekankan pada proses diskusi. 2.2.4 Dilihat dari Masalah yang Dibahas Dari masalah yang dibahas, diskusi dalam suatu kelompok belajar ada dua macam yaitu sederhana dan kompleks (rumit). Sederhana memiliki ciri utama masalah yang dipecahkan relatif mudah, sedangkan kompleks (rumit) masalah yang dipecahkan cukup sulit. 2.2.5 Dilihat dari Aktifitas Kelompok Jika dilihat dari aktifitas kelompok, kelompok belajar ada dua macam diskusi, yaitu terpusat pada pemimpin dan demokratis (terbagi ke semua anggota). Diskusi yang terpusat pada pemimpin cenderung anggotanya yang kurang aktif akan tetapi pemimpin yang lebih aktif. Sedangkan demokrasi, anggota dan pemimpin sama-sama aktif dalam memberikan saran dan pendapat 2.3 Manfaat Adanya Kelompok Belajar Menurut seorang ahli yaitu Dewa Ketut Sukardi, ada 5 manfaat dengan adanya kelompok belajar, yaitu :
  • 5. 2.3.1 Diberikan kesempatan yang luas untuk berpendapat dan membicarakan berbagai hal yang trjadi disekitarnya. 2.3.2 Memiliki pemahaman yang obyektif, tepat, dan cukup luas tentang berbagai hal yang mereka bicarakan. 2.3.3 Menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan diri dan lingkungan mereka yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam kelompok. 2.3.4 Menyusun progam-progam kegiatan untuk mewujudkan penolakan terhadap yang buruk dan dukungan terhadap yang baik. 2.3.5 Melaksanakan kegiatan-kegiatan nyata dan langsung untuk membuahkan hasil sebagaimana yang mereka progamkan semula. 5 2.4 Pengertian siswa Siswa adalah individu yang belajar pada suatu lembaga baik formal maupun informal guna mendapatkan pendidikan untuk menjadi lebih baik. (www.wikipedia.com) Dalam arti sempit siswa adalah pelajar atau anak (orl adalah fakang) yang melakukan aktifitas belajar. (www.wikipedia.com) 2.5 Pengertian Prestasi Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalm belajar. (Sardiman A.M (2001:46))
  • 6. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI 1996:185), prestasi adalah hasilm yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). 2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan yang diperoleh siswa-siswi selama proses belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu : 6 2.6.1 Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang terdiri dari N.Ach ( Need For Achievement) yaitu kebutuhan atau dorongan atau motif untuk berprestasi. 2.6.2 Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si pelajar. Hal ini dapat berupa sarana prasarana, situasi lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat.
  • 7. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 7 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Lahat, yang berlokasi di Desa Tanjung Payang, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat. 3.2 Waktu Penelitian Tahap Pengambilan data dilaksanakan pada minggu ke-2 pada bulan November 2010. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara. Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan bertanya langsung kepada responden dengan bentuk wawabcara semiterstruktur. Wawancara untuk memperoleh data primer dilakukan kepada beberapa siswa sebagai narasumber yang dijadikan subyek penelitian. 3.4 Teknik Sampling Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 4 Lahat kelas XI IPS 1 sebagai populasi yang mewakili siswa SMAN 4 Lahat secara keseluruhan.
  • 8. Sampel yang diambil dari poulasi kelas XI IPS 1 tersebut sebanyak 6 orang, antara lain : 1. Yoga Aji Nugraha 2. Siska Retno Larasati 3. Rapesta Selviah 4. Ayu Yuliana 5. Mardiatul Hasnah 6. Budi Haryanto 8 3.5 Analisis Data Dari data-data yang diperoleh sebelumnya, maka data-data tersebut akan dibagi menjadi dua yaitu bagaiman pengaruh adanya kelompok belajar terhadap prestasi siswa dengan pengaruh tidak adanya kelompok belajar terhadap prestasi siswa.
  • 9. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9 4.1 Hasil Wawancara Dari wawancara yang telah penulis lakukan, diperoleh hasil sebagai berikut : 4.1.1 Sebagian besar responden menjawab pertanyaan yang diajukan bahwa kelompok belajar tidak efektif digunakan pada saat pembelajaran, karena menurut mereka didalam suatu kelompok belajar pasti ada anggota kelompok yang tidak ikut aktif dalam mendiskusikan suatu permasalahan dan materi yang diberikan. 4.1.1 Ada salah satu responden yang berpendapat bahwa dengan adanya kelompok belajar dapat mengajak kita untuk mengasah kreatifitas dalm mendiskusikan atau menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru. Selain itu, menurutnya kelompok belajar juga dapat digunakan untuk wadah tukar pikiran antar sesame anggota kelompok. Berdasarkan jawaban-jawaban dari responden tersebut, penulis juga mendapatkan sebuah pendapat yang disampaikan oleh responden lainnya yaitu bahwa prestasi siswa tidak akan terpengaruh apabila di dalam suatu kelompok belajar mereka tidak serius dalam membahas dan mendiskusikan suatu materi, karena itu semua akan berpengaruh pada saat ulangan pelajaran yang didiskusikan tadi berlangsung, mereka tidak akan mengerti untuk menjawab pertanyaan yang ada karena materi tersebut belum mereka kuasai pada ssat diskusi dalam kelompok belajar.
  • 10. Pendapat-pendapat atau jawaban yang penulis terima dari responden, sebagian besar jawabannya adalah kelompok belajar itu tidak efektif dalam pembelajaran di kelas. Pasalnya, mereka berpendapat banyak diantara anggota kelompok tersebut yang masih bergantung kepada satu orang dalam kelompok belajar, sehingga tugas yang diemban masing-masing anggota kelompok tidak terlaksana dengan baik. Sebagian responden juga mengatakan bahwa dengan kelompok belajar untuk menyatukan sebuah pendapat itu sangat sulit, karena masih banyak yang terlalu yakin dengan pendapatnya masing-masing dan tidak menerima pendapat lainnya dari anggota kelompok, sehingga proses pembahasan materi yang ada terhambat dan tidak berjalan dengan lancar. 10 4.2 Pembahasan Data dari hasil wawancara yang diperoleh dapat penulis bagi dua yaitu bagaimana pengaruh adanya kelompok belajar terhadap nilai siswa dan bagaimana pengaruh tidak adanya kelompok belajar terhadap nilai siswa. 4.2.1 Adanya Kelompok Belajar Berdasarkan jawaban-jawaban yang dilontarkan oleh para responden, sebagian responden berpendapat bahwa nilai mereka tidak mengalami peningkatan. Alasan mereka menjawab seperti itu karena pada saat mereka belajar di dalam kelompok belajar mereka tidak memahami materi yang dibahas dan setiap pembahasan materi yang dilakukan dalam kelompok belajar tersebut kebanyakan mengobrol masalah yang lain sehingga waktu untuk membahas materi kurang, itulah yang menyebabkan banyak anggota kelompok yang tidak mengerti materi yang dibahas.
  • 11. Ada satu responden yang menjawab bahwa dengan kelompok belajar nilainya meningkat. Alasannya, di dalam kelompok belajar terjadi tukar pikiran antar kelompok belajar sehingga materi yang dibahas dapat dibicarakan bersama hingga tuntas dan pada saat ulangan tidak kesusahan untuk menjawab soal mengenai materi yang dibahas pada kelompok belajar sebelumnya, oleh karena itulah nilainya meningkat. 4.2.2 Tidak Adanya Kelompok Belajar Dari data yang diperoleh, sebagian besar responden telah mengatakan bahwa kelompok belajar sangat tidak mempengaruhi prestasi siswa dari segi nilai. Ketika mereka belajar biasa atau tidak menggunakan kelompok belajar mereka lebih mengerti untuk memahami materi yang disampaikan langsung oleh guru sehingga pada saat ulanagn nilai mereka juga meningkat. Dengan metode pembelajaran langsung dari guru yang menjelaskan seperti itu, menurut mereka lebih efektif dari pada menggunakan metode kelompok belajar, oleh karena itulah nilai mereka lebih meningkat pada saat ulangan. 11
  • 12. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 12 5.1 Kesimpulan Melalui pembahasan yang telah dilakukan, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dari permasalahan karaya tulis ini : 5.1.1 Kelompok belajar memanglah tidak efektif menurut sebagian besar sampel siswa dari populasi yang ada. Mereka tidak mengalami perubahan atau peningkatan nila mereka setelah belajar melalui kelompok belajar yang terjadi hanyalah penurunan nilai karena pada saat didalam kelompok belajar mereka lebih sering membicarakan permaasalahan yang lain dibandingkan membicarakan materi yang dibeikan oleh guru. 5.1.2 Sangat disayangkan apabila pandangan mereka mengenai kelompok belajar tidak efektif dalam pembelajaran, karena menurut pandangan para ahli kelompok belajar adalah wadah yang tepat untuk mencurahkan semua imjinasi pendapat antar sesama anggota kelompok didalamnya. 5.1.3 Responden yang berpendapat bahwa kelompok belajar efektif dalam pembelajaran memang sangat berpengaruh terhadap nilai mereka dan pemahaman mereka mengenai materi yang telah dibahas secara bersama-sama di dalam kelompok belajar.
  • 13. 13 5.2 Saran Saran penulis setelah mengetahui hasil dari penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan beberapa saran, yaitu : 5.2.1 Sebaiknya setiap siswa dalam melakukan diskusi di kelompok belajar harus berperan aktif membahas setiap permasalahan yang ada pada saat diskusi sehingga materi yang dibahas dapat dimngerti dan dipahami. 5.2.2 Di dalam kelompok belajar harus ada seorang yang bisa memimpin kelompok tersebut agar dalm setiap diskusi selalu terarah kepada setiap permasalahn yang akan diselesaikan.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA A.M , Sardiman . 2001 . Prestasi . Actual Ability . Jakarta : Agromedia Pustaka. KBBI. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Nurseno . 2009 . Kelompok Belajar yang Bermanfaat . Sociology . Jakarta : Tiga Serangkai. Purwodarminto . 1979 . Prestasi Belajar . www.edukasi-net.com . Diakses pada 20 14 November 2010. Soenoro . 1982 . Faktor Pengaruh Prestasi Belajar . Sosiologi Dalam Kehidupan . Depok : Mandat Maju.