SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
1 
PEMBAHASAN SOAL KIMIA 
SELEKSI KOMPETISI SAINS MADRASAH 
(KSM) 
TINGKAT KAB 
/ 
KOTA 
2013 
Oleh Urip Kalteng ( 
http://urip.wordpress.com 
) 
1. 
Gas mulia 
xenon ditemukan pertama kali tahun 1962, gas tersebut dapat bersenyawa 
dengan platina 
dan fluor. Jika suatu senyawa tersebut terdiri dari 30% Xe, 44% Pt, dan 26% F, 
maka rumus empiris 
senyawa tersebut: 
A. 
XePtF 
B. 
XePtF 
4 
C. 
XePtF 
5 
D. 
XePtF 
6 
E. 
XePtF 
8 
Penyelesaian: 
Anggap senyawa tersebut 100 gram, sehingga massa: 
Xe = 30 g; Pt = 44 g; F = 26 g 
Perbandingan mol 
(massa/massa molar) 
setiap unsur dalam senyawa: 
Xe 
Pt 
F 
Massa : Massa molar 
30 : 131,2
44 : 195 
26 : 19 
Mol Unsur 
0,2287 
0,2256 
1,2684 
Bagi dgn angka mol 
terkecil 
0,2287 : 0,2256 
0,2256 : 0,2256 
1,2684 : 0,2256 
Perbandingan 
1,0137 
1,0000 
5,6223 
Pembulatan perbandingan 
1 
1 
6 
Massa molar setiap unsur tersedia pada tabel periodik yang disediakan 
. 
Jadi rumus kimia senyawa tersebut adalah 
XePtF6 
alternatif 
D 
. 
2. 
Sebanyak 156,0 g sampel unsur X dicampur dengan silikon, membentuk 268,3 g 
senyawa X 
3 
S 
i 
4 
murni. Massa atom X adalah 
A. 
48 
B. 
52 
C. 
55 
D. 
57 
E.
59 
Penyelesaian: 
Reaksi yang mungkin: 
3X 
+ 
4Si 
 
堀 
3 
Si 
4 
156,0 g 
(268,3 
– 
ᆬ㘬〩 最 
(財)㠬㌠最 
ᆬ㘬〠最 
ᄀ(水)㌠最 
(財)㠬㌠最 
䴀潬 
䴀潬 堀 
ᄀ(水)㌠㨀 (労)ⰰ 㤠㴠㐬〰 潬 
䴀潬 堀 
3 
Si 
4 
Berdasar perbandingan 
koefisien reaksi 
3 mol 
4 mol 
1 mol 
Karena yang tersedia unsur X sebesar 156,0 g dan ini setara dengan 3 mol 
maka massa molar unsur X 
adalah 156,0 g : 3 mol = 52 g/mol (Alternatif B) 
2 
3. 
Senyawa LXO 
3 
sebanyak 4,9020 gram dalam keadaan kering dan murni dipanaskan membentuk 
1,9200 gram gas oksigen dan padatan LX sebanyak 2,980 gram. Jika padatan 
LX ditambahkan 
AgNO 
3
terjadi reaksi sempurna membentuk AgX sebanyak 5,7380 gram. Massa atom 
relatif L dan X 
adalah.... 
A. 
L = 39,10 dan X = 70,90 
B. 
L = 39,10 dan X = 35,45 
C. 
L = 22,99 dan X = 70,90 
D. 
L = 22,99 dan X = 35,45 
E. 
L = 39,10 dan X = 79,90 
Penyelesaian: 
Reaksi yang mungkin: 
2LXO 
3 
 
㉌堀 
⬀ 
㌀ 
伀 
2 
Massa 
4,9020 g 
2,9800 g 
1,9200 g 
Mol 
Mol 
LXO 
3 
Mol LX 
1,92 : 32 
Berdasar perbandingan 
koefisien reaksi 
0,0 
4 
mol 
0,0 
4 
mol 
0,06 
mol
Jika 2,98 g LX = 0,0 
4 
mol, maka massa molar LX = 2,98 g : 0,0 
4 
mol = 
7 
4 
,5 
g/mol 
Reaksi sempurna 
AgNO 
3 
+ LX 
 
AgX + LNO 
3 
AgNO 
3 
+ 
LX 
 
䄀最堀 
†† 
⬀ 
䰀一伀 
3 
Massa 
2,9800 g 
5, 
7 
380 g 
Mol 
0,0 
4 
mol 
Mol AgX 
Berdasar perbandingan 
koefisien reaksi 
0,0 
4 
mol 
0,0 
4 
mol
Massa molar AgX = 5, 
73 
80 g : 0,0 
4 
mol = 
143,45 
g/mol 
Jadi massa molar X 
= massa molar AgX 
– 
massa molar 
Ag 
= 
143,45 
g/mol 
– 
108 g/mol 
= 
35, 
4 
5 
g/mol 
Massa molar L 
= massa molar LX 
– 
massa molar X 
= 74,5 g/mol 
– 
35,45 g/mol 
= 39,05 g/mol 
Massa molar di sini dianggap sama dengan massa atom relatif jadi jawaban 
yang mendekati 
adalah 
B. 
L = 39,10 dan X = 35,45 
4. 
Suatu sel elektrokimia disusun dengan menggunakan elektroda Cu dalam l 
a 
rutan Cu(II) dan 
elektroda Ni dalam larutan Ni(II) sedemikian rupa sehingga reaksi redoks terjadi 
secara spontan. 
Diketahui: 
E
0 
Cu 
2+ 
| Cu = +0,34 V dan 
E 
0 
Ni 
2+ 
|Ni = 
– 
0,25 V. Jika konsentrasi ion Cu 
(II) diti 
ngkatan 
pada suhu 
tetap, maka pengaruhnya terhadap 
E 
sel 
sel elektrokimia tersebut adalah... 
A. 
Tidak ada perubahan pada nilai E 
sel 
B. 
Tidak cukup informasi untuk menentukan perubahan nilai E 
sel 
C. 
Nilai E 
se l 
meningkat 
D. 
Nilai E 
sel 
berkurang 
E. 
Nilai E 
sel 
= 0 V 
Penyelesaian: 
Karena reaksi berlangsung secara spontan maka 
E 
0 
harus bernilai + : 
Anoda (oksidasi) 
: 
Ni 
 
Ni
2+ 
+ 2 
e 
- 
E 
0 
= 
+ 
0,25 V 
Katoda (reduksi) 
: Cu 
2+ 
+ 2e 
- 
 
Cu 
E 
0 
= +0,34 V 
Reaksi Redoks 
: Ni 
+ 
Cu 
2+ 
 
Ni 
2+ 
+ 
Cu 
E 
0 
= + 0,59 V 
Terkait dengan peingkatan 
konsentrasi Cu 
2+ 
maka dapat digunakan Persamaan Nernst 
3 
x 
Oksidasi 
+ n 
e 
- 
 
y 
Reduksi 
[ 
]
[ 
] 
Jika yang ditingkatkan adalah konsentrasi zat yang ter 
- 
reduksi maka nilai log 
dari persamaan itu akan 
semakin kecil, dengan semakin kecilnya nilai l 
og 
maka 
faktor pengurangnya 
juga semakin kecil 
artinya E akan semakin besar (meningkat). 
Bahkan ketika hasil log 
- 
nya negatif maka hasilnya 
E 
- 
nya 
akan lebih meningkat lagi. 
5. 
Suatu sel ele 
ktrokimia dirangkai sebagaimana gambar di bawah ini. 
Di 
antara pernyataan berikut yang tepat mengenai perubahan yang terjadi pada 
anoda dan katoda 
ketika sel tersebut dioperasikan adalah... 
Setengah sel oksidasi 
Setengah sel reduksi 
A. 
Massa elektroda 
bertambah 
Massa elektroda berkurang 
B. 
[HO 
3 
+ 
] bertambah 
Massa elektroda bertambah 
C. 
[HO 
3 
+ 
] bertambah 
Massa elektroda berkurang
D. 
[HO 
3 
+ 
] berkurang 
Massa elektroda bertambah 
E. 
[HO 
3 
+ 
] berkurang 
Massa elektroda berkurang 
Penyelesaian: 
Pada anoda 
(Pt 
~inert 
) 
terjadi reaksi oksidasi 
: 
H 
2 
+2 
H 
2 
O 
 
2 
H 
3 
O 
+ 
+ 2 
e 
- 
Pada katoda 
( 
Cu 
) 
terja 
di reduksi 
: 
Cu 
2+ 
+ 2
e 
- 
 
Cu 
(s) 
Jadi pada setengah sel oksidasi jumlah 
[HO 
3 
+ 
] bertambah 
dan 
m 
assa elektroda 
( 
Cu 
) 
bertambah 
6. 
Elektolisis umum digunakan untuk mendapatkan 
logarn murni dari ion 
- 
ionnya. 
Suatu 
percobaan 
dilakukan dengan memberikan arus sebesar 3 A 
selama 2 jam terhadap larutan ion 
logam 
X yang 
bermuatan +2. Di akhir 
percobaan, didapatkan logam X sebanyak 7, 
1 
l g. Logam X tersebut adalah 
A. 
Ba 
B. 
Ni 
C. 
Sr 
D. 
Cu 
E. 
Mn 
Penyelesaian:
Dari soal diketahui massa endapan (w) = 7,11 g; i = 3 A; t = (2 x 60 x 60 )detik 
W 
= (e . i . t):96500 
7,11 
g 
= (e x 3 x 2x60x60):96500 
e 
= 31,76 g 
Karena loga 
m 
tersebut bermuatan +2 maka massa molar 
- 
nya = 2 x 31,76 = 63,52 g/mol 
Berdasarkan data pada tabel periodik unsur yang memiliki massa molar 
sekitar 
63,52 adalah logam 
Cu. Alternatif D yang benar. 
4 
7. 
Persamaan reaksi kimia yang tepat untuk me 
n 
unjukkan kesetimbangan es dan air pada suhu 0 
o 
C 
adalah 
A. 
H 
2 
O 
(s) 
 
H 
2 
O 
( 
l 
) 
 
H 
2 
O 
(g) 
B. 
H 
2
O 
(s) 
 
H 
2 
(g) 
+ 
O 
2 
(g) 
C. 
H 
2 
O 
(s) 
 
H 
2 
O 
( 
l 
) 
D. 
H 
2 
O 
(s) 
+ energi 
 
H 
2 
O 
( 
l 
) 
E. 
H 
2 
O 
(s) 
 
H 
2 
O 
( 
l 
) 

H 
2 
(g) 
+ 
O 
2 
(g) 
Penyelesaian: 
Persamaan reaksi kimia yang tepat adalah 
H 
2 
O 
(s) 
+ energi 
 
H 
2 
O 
( 
l 
) 
Ketika pada suhu 0 
o 
C 
air membeku (es) dan 
siap berubah mencair, 
ketika dikenai energi maka ia 
berubah wujud menjadi air cair. 
8. 
Pada suhu tertentu, dalam wadah bervolum 
e 1 
L 
dimasukkan gas 
H 
2 
dan gas 
I 
2 
m 
asing 
- 
masing 
sebanyak 2,0 mol. P 
ada saat 
kesetimbangan terdapat 3,5 mol gas HI. Nilai Kc 
reaksi tersebut sebesar
A. 
5,3 
× 
10 
– 
3 
B. 
8,75 
× 
10 
– 
1 
C. 
3,06 
× 
10 
0 
D. 
5,60 
× 
10 
1 
E. 
1,96 
× 
10 
2 
Penyelesaian: 
Persamaan reaksi setimbang: 
H 
2 
(g) 
+ 
I 
2 
(g) 
 
2 
HI 
(g) 
Berdasarkan persamaan tersebut maka: 
H 
2 
(g) 
+ 
I 
2 
(g)
 
(ᄀ) 
䠀䤀 
(g) 
Mula 
- 
mula : 
2 mol 
2 mol 
- 
Reaksi : 
– 
ㄬ㜵 潬 
– 
ㄬ㜵 
洀潬 
⬳ⰵ 潬 
匀攀琀椀洀扡渀最 㨀 
〬(特) 潬 
〬(特) 潬 
㌬㔠洀潬 
䬀愀爀攀渀愀 瘀潬甀洀攀 琀攀琀愀瀠⠀ㄩ 洀愀歡 灥爀渀礀愀琀愀愀渀 
歯渀猀攀渀琀爀愀猀椀 扩猀愀 摩最甀渀愀歡渀 樀甀洀氀愀栀 
洀潬 稀愀琀 猀愀樀愀 
Kc = 
[ 
] 
[ 
] 
[ 
] 
9. 
Kelarutan molar magnesium hidroksida ( 
K 
sp 
= 
8 
× 
10 
–
12 
) dalam suatu 
larutan 
penyangga 
dengan 
pH 
= 11 sebesar.... 
A. 
1,7 
× 
10 
– 
4 
M 
B. 
1,0 
× 
10 
– 
11 
M 
C. 
8,0 
× 
10 
– 
12 
M 
D. 
8,0 
× 
10 
– 
9 
M 
E. 
8,0 
× 
10 
– 
6 
M 
Penyelesaian: 
pH = 11 
 
pOH =
3 
 
[OH 
– 
] = 
10 
– 
3 
M 
Magnesium hidroksida 
 
Mg 
(OH) 
2 
K 
sp 
= [ 
Mg 
2+ 
][ 
OH 
- 
] 
2 
8 × 
10 
– 
12 
= 
[ 
Mg 
2+ 
]( 
10 
– 
3 
) 
2 
[ 
Mg 
2+ 
] = ( 
8 × 
10 
– 
12 
) : (
10 
– 
6 
) = 
8 × 
10 
– 
6 
M 
Mg(OH) 
2 
 
Mg 
2+ 
+ 2 
OH 
- 
Karena koefisien 
Mg(OH) 
2 
= koefisien Mg 
2+ 
maka kelarutan 
Mg(OH) 
2 
= 
[ 
Mg 
2+ 
] 
= 
8 × 
10 
– 
6 
M 
5 
10. 
I 
2 
(g) 
+ 3 
Cl 
2 
(g) 
 
2 
ICl
3 
(s) 
Δ 
H 
o 
= 
– 
214 kJ/ 
mol 
I 
2 
( 
s 
) 
 
I 
2 
(g) 
Δ 
H 
o 
= 38 
kJ 
/mol 
Perubahan entalpi 
standar pembentukan yo 
d 
triklorida ICl 
3 
adalah 
A. 
176 kJ/mol 
B. 
138 kJ/mol 
C. 
– 
88 kJ/mol 
D. 
– 
138 kJ/mol 
E. 
– 
214 kJ/mol 
Penyelesaian: 
Perubahan entalpi standar pembentukan adalah perubahan entalpi untuk 
pembentukan setiap 1 mol
senyawa dari unsur 
- 
unsur 
- 
nya. 
I 
2 
(g) 
+ 3 Cl 
2 
(g) 
 
2 ICl 
3 
(s) 
ΔH 
o 
= 
– 
214 kJ/mol 
I 
2 
(s) 
 
I 
2 
(g) 
ΔH 
o 
= 38 kJ/mol 
I 
2 
( 
s 
) 
+ 3 Cl 
2 
(g) 
 
2 ICl 
3 
(s) 
ΔH 
o 
= 
- 
176 kJ (ini pembentukan 
ICl 
3 
(s)
sebanyak 2 mol ~ lihat 
koefisien 
ICl 
3 
(s) 
) 
Jadi perubahan entalpi standar pembentukan ICl 
3 
(s) 
= 
– 
176 
kJ 
: 2 
mol 
= 
– 
88 kJ/mol 
11. 
Bila 2,3 g dimetil eter ( 
M 
r 
= 46) dibakar pada tekanan tetap, kalor yang dilepaskan adalah 82,5 kJ. 
Berdasarkan data ini, kalor pembakaran dimetil eter adalah... 
A. 
– 
2413 kJ/mol 
B. 
+825 kJ/mol 
C. 
– 
825 kJ/mol 
D. 
+1650 kJ/mol 
E. 
– 
1650 kJ/mol 
Penyelesaian: 
Kalor pembakaran dimetil eter untuk setiap mol 
- 
nya dapat dihitung dengan suatu cara sebagai 
berikut: 
2,3 g dimetil eter = 2,3 g : 46 g/mol = 0,05 mol ~ 82,5 kJ, 
maka kalor pembakaran per mol
- 
nya = 82,5 kJ : 0,05 mol = 
1650 kJ/mol 
12. 
Diketahui 
persamaan termokimia berikut: 
C 
2 
H 
4 
(g) 
+ 3 
O 
2 
(g) 
 
2 
CO 
2 
(g) 
+ 2 
H 
2 
O 
( 
l 
) 
Δ 
H 
o 
= 
- 
1400 kJ 
2 
C 
2 
H 
6 
(g) 
+ 7 
O 
2 
(g) 
 
4 
CO 
2 
(g)
+ 6 
H 
2 
O 
( 
l 
) 
Δ 
H 
o 
= 
- 
3100 kJ 
2 
H 
2 
(g) 
+ 
O 
2 
(g) 
 
2 
H 
2 
O 
( 
l 
) 
Δ 
H 
o 
= 
- 
570 kJ 
Perubahan e 
ntalpi untuk reaksi 
C 
2 
H 
4 
(g) 
+ H 
2 
(g) 
 
C 
2 
H
6 
(g) 
adalah 
A. 
– 
420 kJ 
B. 
– 
270 kJ 
C. 
– 
135 kJ 
D. 
+285 kJ 
E. 
+420 kJ 
Penyelesaian: 
C 
2 
H 
4 
(g) 
+ 
3 
O 
2 
(g) 
 
2 
CO 
2 
(g) 
+ 2 
H 
2 
O 
( 
l 
) 
Δ 
H 
o 
= 
– 
1400 kJ 
2 
CO
2 
(g) 
+ 3 
H 
2 
O 
( 
l 
) 
 
C 
2 
H 
6 
(g) 
+3 ½ 
O 
2 
(g) 
Δ 
H 
o 
= +1550 kJ 
H 
2 
(g) 
+ 
½ O 
2 
(g) 
 
H 
2 
O 
( 
l 
) 
Δ 
H 
o 
= 
– 
285 kJ 
C 
2 
H 
4 
(g) 
+ H 
2
(g) 
 
C 
2 
H 
6 
(g) 
ΔH = 
– 
135 kJ 
13. 
Diketahui 
energi ikatan 
: 
C=C = 614 kJ/mol; 
C 
– 
Cl = 328 kJ/mol; 
C 
– 
H = 413 kJ/mol 
C 
– 
C = 348 kJ/mol; 
Cl 
– 
Cl = 244 kJ/mol 
Perubahan entalpi bagi reaksi H 
2 
C=CH 
2 
(g) 
+ 
Cl 
2 
(g) 
 
ClH 
2 
C 
– 
CH 
2 
Cl adalah.... 
A. 
–
31 kJ 
B. 
– 
62 kJ 
C. 
– 
93 kJ 
D. 
– 
124 kJ 
E. 
– 
146 kJ 
6 
Penyelesaian: 
Energi Ikatan pada Ruas Kiri 
Energi Ikatan pada Ruas Kanan 
4 x C 
– 
H = 4 x 413 kJ = 1652 kJ 
4 x C 
– 
H = 4 x 413 kJ = 1652 kJ 
1 x C=C = 1 x 614 kJ = 
6 
14 kJ 
2 x C 
– 
Cl = 2 x 328 kJ = 
6 
56 kJ 
1 x Cl 
– 
Cl = 1 x 
244 kJ = 244 kJ 
1 x C 
– 
C = 348 kJ = 348 kJ 
Total Energi Ikatan = 2.510 kJ 
Total energi ikatan = 2.656 kJ 
Perubahan entalpi = energi ikatan ruas kiri 
– 
energi ikatan ruas kanan
Perubahan entalpi = 2.510 kJ 
– 
2.656 kJ = 
– 
ᄂ㘠欀䨀 
14. 
Nitrogen oksida bereaksi 
dengan hidrogen pada suhu tinggi menurut persamaan: 
2NO 
(g) 
+ 
2H 
2 
(g) 
 
N 
2 
(g) 
+ 2 
H 
2 
O 
( 
g 
) 
Jika pada waktu tertentu laju reaksi nitrogen oksida 0,36 mol L 
– 
1 
s 
– 
1 
, maka laju reaksi gas nitrogen 
adalah.... 
A. 
0,09 mol L 
– 
1 
s 
– 
1 
B. 
0,18 mol L 
– 
1 
s 
– 
1 
C. 
0,36 mol L
– 
1 
s 
– 
1 
D. 
0,54mol L 
– 
1 
s 
– 
1 
E. 
0,72 mol L 
– 
1 
s 
– 
1 
Penyelesaian: 
Hubungan koefisien reaksi di atas secara stoikiometri dengan laju reaksi dapat 
dituliskan: 
Laju rekasi = 
– 
½ 
 
[ 
NO 
] 
/ 
 
t = 
– 
½ 
 
[H2] 
/ 
 
t = + 
 
[N 
2 
] 
/ 
 
t
Laju reaksi = 
– 
½ 
 
[ 
NO 
] 
/ 
 
t 
= + 
 
[N 
2 
] 
/ 
 
t (ingat tanda plus 
- 
minus bukan merupakan nilai) 
½ x 0,36 mol L 
– 
1 
s 
– 
1 
= + 
 
[N 
2 
] 
/ 
 
t 
 
[N 
2 
] 
/ 
 
琀 ‽‰ⰱ 㠠洀潬 䰀 
– 
1 
s 
– 
1
15. 
Pada reaksi: H 
2 
O 
2 
+ 
2I 
– 
+ 
H 
+ 
 
2 
H 
2 
O 
+ 
I 
2 
Jika konsentrasi H 
2 
O 
2 
berubah dari 1,00 M menjadi 0,95 M dalam waktu 100 detik, maka perubahan 
laju rekasi I 
– 
dalam M.detik 
– 
1 
adalah... 
A. 
0,500 
B. 
0,200 
C. 
0,050 
D. 
0,010 
E. 
0,001 
Penyelesaian: 
Penyelesaian soal ini seperti pada pembahasan soal no 14 
Laju rekasi = 
– 
 
[
H 
2 
O 
2 
] 
/ 
 
t = 
– 
½ 
 
[ 
I 
– 
] 
/ 
 
t 
½ 
 
[ 
I 
– 
] 
/ 
 
t 
= 
 
[ 
H 
2 
O 
2 
] 
/ 
 
t 
 
[ 
I 
– 
] 
/
 
t 
= 2 x (1,00 
– 
0,95)M : 100 detik 
= 2 x 0,0005 M/detik 
= 0,001 M/detik 
16. 
Pada reaksi: Cl 
2 
(g) 
+ 2 
NO 
(g) 
 
2 
NOCl 
(g) 
Jika konsentrasi kedua pereaksi diperbesar 2 
kali 
, 
laju reaksi menjadi 8 kali semula. Jika hanya 
konsentrasi 
Cl 
2 
yang diperbesar 2 kali, laju reaksi menjadi 2 kali semula. Maka orde reaksi 
NO 
adalah 
A. 
0 
B. 
½ 
C. 
1 
D. 
2 
E. 
3 
7 
Penyelesaian: 
Sebaiknya dibuat permisalan seperti contoh berikut: 
Percobaan 
[Cl 
2 
]
[ 
NO 
] 
Laju 
1 
x 
y 
v 
2 
2x 
2 
y 
8 
v 
3 
2x 
y 
2 
v 
Orde reaksi 
(m) 
terhadap NO 
kita gunakan data 2 dan 3 
( 
2 
y 
/ 
y 
) 
m 
= ( 
8v 
/ 
2v 
) 
 
2 
m 
= 
4 
 
m 
=
2 
17. 
Oksidasi 
NO 
menjadi 
NO 
2 
menurut rekasi 2 
NO 
(g) 
+ 
O 
2 
(g) 
 
2 
NO 
2 
(g) 
Memberikan data sebagai berikut: 
Percobaan 
[ 
O 
2 
], M 
[ 
NO 
], 
M 
Laju 
NO 
2 
(M/det) 
1 
0,001 
0,001 
7,10 
2 
0,004 
0,001 
28,40 
3 
0,004 
0,003 
255,6
4 
0,002 
0,002 
X 
Nilai X dalam tabel tersebut 
adalah 
... 
A. 
3,65 
B. 
14,20 
C. 
28,40 
D. 
56,80 
E. 
85,20 
Penyelesaian: 
Penentuan orde reaksi: 
 
Orde reaksi terhadap O 
2 
 
(0,004/0,001) 
x 
= (28,40/7,10) 
 
4 
x 
= 4 
 
x = 1 
 
Orde reaksi terhadap NO 
 
(0,003/0,001) 
y 
= (255,6/28,40) 
 
3 
y 
= 9 
 
y = 2
Penentuan konstanta laju reaksi: 
Ambil salah satu data percobaan, misal data 1: 
v 
= k[O 
2 
] [NO] 
2 
k = V: ([O 
2 
] [NO] 
2 
) 
 
k = 7,10 : (0,001 x (0,001) 
2 
) 
 
k = 7,10 x 
10 
9 
Penentuan laju pada data ke 4: 
v = 7,10 x 
10 
9 
x 
(0,002)(0,002) 
2 
 
v = 
7,10 x 8 
 
v = 56,80 
18. 
Berdasarkan data titik didih berikut, urutan kekuatan interaksi molekular unsur 
senyawa 
- 
senyawa 
di 
bawah ini 
adalah 
Senyawa 
Titik didih ( 
o 
C 
)
Etanol ( 
C 
2 
H 
5 
OH 
) 
78,4 
Etilen glikol ( 
C 
2 
H 
4 
(OH) 
2 
197,2 
Air, 
H 
2 
O 
100,0 
Dietil eter, C 
4 
H 
10 
O 
34,5 
A. 
d 
ietil eter < etanol <etilen glikol < air 
B. 
a 
ir < etanol < etilen glikol < dietil eter 
C. 
d 
ietil eter < etanol < air < etilen glikol 
D. 
etilen glikol < dietil eter < 
etanol < air 
E. 
etanol < air 
< dietil eter < etilen glikol 
Penyelesaian: 
Interaksi molekular dapat ditandai dengan tingginya titik didik suatu senyawa, 
semakin tinggi titik
didih menunjukkan interaksinya semakin kuat. Ketika mendidih maka ia harus 
mendapatkan energi 
yang cukup untuk melepaskan kekuatan interaksi yang ia miliki 
hingga berubah menjadi uap (gas). 
U 
rutan yang benar adalah seperti pada alternatif 
C 
. 
dietil eter < etanol < air < etilen gliko

More Related Content

What's hot

Bahan ajar entalpi (1)
Bahan ajar entalpi (1)Bahan ajar entalpi (1)
Bahan ajar entalpi (1)SumariyaDesi
 
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2daniel
 
Kimia - Perubahan Entalpi Standar
Kimia - Perubahan Entalpi StandarKimia - Perubahan Entalpi Standar
Kimia - Perubahan Entalpi StandarRamadhani Sardiman
 
Latihan soal uh termokimia
Latihan soal uh termokimiaLatihan soal uh termokimia
Latihan soal uh termokimiadasi anto
 
Soal Kesetimbangan kimia
Soal Kesetimbangan kimiaSoal Kesetimbangan kimia
Soal Kesetimbangan kimiaFajri Irin
 
Hitungan derajat disosiasi (kesetimbangan kimia bagian 2 compressed
Hitungan derajat disosiasi (kesetimbangan kimia bagian 2 compressedHitungan derajat disosiasi (kesetimbangan kimia bagian 2 compressed
Hitungan derajat disosiasi (kesetimbangan kimia bagian 2 compressedBuyung Pranajaya
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimiaedo_swimcts
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimianovanda1995
 
Bank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar iBank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar itriyanidesi
 
Soalkimiaxisem1 121204212146-phpapp02
Soalkimiaxisem1 121204212146-phpapp02Soalkimiaxisem1 121204212146-phpapp02
Soalkimiaxisem1 121204212146-phpapp02Herman Siagian
 

What's hot (20)

Bahan ajar entalpi (1)
Bahan ajar entalpi (1)Bahan ajar entalpi (1)
Bahan ajar entalpi (1)
 
Latihan Kimia 1
Latihan Kimia 1Latihan Kimia 1
Latihan Kimia 1
 
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2
 
6 termokimia (entalphi)
6 termokimia (entalphi)6 termokimia (entalphi)
6 termokimia (entalphi)
 
Kimia - Perubahan Entalpi Standar
Kimia - Perubahan Entalpi StandarKimia - Perubahan Entalpi Standar
Kimia - Perubahan Entalpi Standar
 
Termokimia_Kimia Dasar_2014
Termokimia_Kimia Dasar_2014Termokimia_Kimia Dasar_2014
Termokimia_Kimia Dasar_2014
 
Modul thermokimia
Modul thermokimiaModul thermokimia
Modul thermokimia
 
Latihan soal uh termokimia
Latihan soal uh termokimiaLatihan soal uh termokimia
Latihan soal uh termokimia
 
Soal Kesetimbangan kimia
Soal Kesetimbangan kimiaSoal Kesetimbangan kimia
Soal Kesetimbangan kimia
 
Stoikiometri1
Stoikiometri1Stoikiometri1
Stoikiometri1
 
Soal dan pembhsan olimpiade kimia
Soal dan pembhsan olimpiade kimiaSoal dan pembhsan olimpiade kimia
Soal dan pembhsan olimpiade kimia
 
Kunci jawaban esay
Kunci jawaban esayKunci jawaban esay
Kunci jawaban esay
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Hitungan derajat disosiasi (kesetimbangan kimia bagian 2 compressed
Hitungan derajat disosiasi (kesetimbangan kimia bagian 2 compressedHitungan derajat disosiasi (kesetimbangan kimia bagian 2 compressed
Hitungan derajat disosiasi (kesetimbangan kimia bagian 2 compressed
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Bank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar iBank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar i
 
Soalkimiaxisem1 121204212146-phpapp02
Soalkimiaxisem1 121204212146-phpapp02Soalkimiaxisem1 121204212146-phpapp02
Soalkimiaxisem1 121204212146-phpapp02
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Tetapan Kp
Tetapan KpTetapan Kp
Tetapan Kp
 

Similar to SOAL KIMIA MADRASAH 2013

TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWANTERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWANDIANTO IRAWAN
 
pers.kimia & rumus kimia
pers.kimia & rumus kimiapers.kimia & rumus kimia
pers.kimia & rumus kimiachemistriyanto
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimiaImo Priyanto
 
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaSoal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaYusi Rahmah
 
2014 - SKL Kimia dan contoh soal serta pembahasannya
2014 - SKL Kimia dan contoh soal serta pembahasannya2014 - SKL Kimia dan contoh soal serta pembahasannya
2014 - SKL Kimia dan contoh soal serta pembahasannyaAgust Wahyu
 
Soal utama uas smt 1 kls 2 20142015
Soal utama uas smt 1 kls 2 20142015Soal utama uas smt 1 kls 2 20142015
Soal utama uas smt 1 kls 2 20142015ika yudiswastika
 
SOAL SOAL TERMOKIMIA 2023 KELAS XI IPA.pptx
SOAL SOAL TERMOKIMIA 2023 KELAS XI IPA.pptxSOAL SOAL TERMOKIMIA 2023 KELAS XI IPA.pptx
SOAL SOAL TERMOKIMIA 2023 KELAS XI IPA.pptxPencintakimiaSmada01
 
Konsep TermodinamikaTugas 3
Konsep TermodinamikaTugas 3Konsep TermodinamikaTugas 3
Konsep TermodinamikaTugas 3mokhalfanz
 
Hubungan antara Kc dan Kp Derajat Disosiasi.pptx
Hubungan antara Kc dan Kp Derajat Disosiasi.pptxHubungan antara Kc dan Kp Derajat Disosiasi.pptx
Hubungan antara Kc dan Kp Derajat Disosiasi.pptxFardianaFardiana
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
TermodinamikaSuhendra
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
TermodinamikaSuhendra
 
Penentuan tetapan kesetimbangan
Penentuan tetapan kesetimbangan Penentuan tetapan kesetimbangan
Penentuan tetapan kesetimbangan Ajrina Pia
 
Soal Kimia Kelas XI Semester 1
Soal Kimia Kelas XI Semester 1Soal Kimia Kelas XI Semester 1
Soal Kimia Kelas XI Semester 1Arsyi Nurani
 
Kimia paket 2
Kimia paket 2Kimia paket 2
Kimia paket 2raniarum
 
Soal uas smt ganjil kls xi 2016 2017
Soal uas smt ganjil kls xi 2016 2017 Soal uas smt ganjil kls xi 2016 2017
Soal uas smt ganjil kls xi 2016 2017 ika yudiswastika
 

Similar to SOAL KIMIA MADRASAH 2013 (20)

TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWANTERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
 
pers.kimia & rumus kimia
pers.kimia & rumus kimiapers.kimia & rumus kimia
pers.kimia & rumus kimia
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
 
AAD
AADAAD
AAD
 
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaSoal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
 
Un kimia 14
Un kimia 14Un kimia 14
Un kimia 14
 
2014 - SKL Kimia dan contoh soal serta pembahasannya
2014 - SKL Kimia dan contoh soal serta pembahasannya2014 - SKL Kimia dan contoh soal serta pembahasannya
2014 - SKL Kimia dan contoh soal serta pembahasannya
 
Soal utama uas smt 1 kls 2 20142015
Soal utama uas smt 1 kls 2 20142015Soal utama uas smt 1 kls 2 20142015
Soal utama uas smt 1 kls 2 20142015
 
SOAL SOAL TERMOKIMIA 2023 KELAS XI IPA.pptx
SOAL SOAL TERMOKIMIA 2023 KELAS XI IPA.pptxSOAL SOAL TERMOKIMIA 2023 KELAS XI IPA.pptx
SOAL SOAL TERMOKIMIA 2023 KELAS XI IPA.pptx
 
Konsep TermodinamikaTugas 3
Konsep TermodinamikaTugas 3Konsep TermodinamikaTugas 3
Konsep TermodinamikaTugas 3
 
Soal pembhasan kimia skl 2013
Soal pembhasan kimia skl 2013Soal pembhasan kimia skl 2013
Soal pembhasan kimia skl 2013
 
Hubungan antara Kc dan Kp Derajat Disosiasi.pptx
Hubungan antara Kc dan Kp Derajat Disosiasi.pptxHubungan antara Kc dan Kp Derajat Disosiasi.pptx
Hubungan antara Kc dan Kp Derajat Disosiasi.pptx
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
100 soal kimia
100 soal kimia100 soal kimia
100 soal kimia
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Penentuan tetapan kesetimbangan
Penentuan tetapan kesetimbangan Penentuan tetapan kesetimbangan
Penentuan tetapan kesetimbangan
 
Soal Kimia Kelas XI Semester 1
Soal Kimia Kelas XI Semester 1Soal Kimia Kelas XI Semester 1
Soal Kimia Kelas XI Semester 1
 
Kimia paket 2
Kimia paket 2Kimia paket 2
Kimia paket 2
 
Soal uas smt ganjil kls xi 2016 2017
Soal uas smt ganjil kls xi 2016 2017 Soal uas smt ganjil kls xi 2016 2017
Soal uas smt ganjil kls xi 2016 2017
 

SOAL KIMIA MADRASAH 2013

  • 1. 1 PEMBAHASAN SOAL KIMIA SELEKSI KOMPETISI SAINS MADRASAH (KSM) TINGKAT KAB / KOTA 2013 Oleh Urip Kalteng ( http://urip.wordpress.com ) 1. Gas mulia xenon ditemukan pertama kali tahun 1962, gas tersebut dapat bersenyawa dengan platina dan fluor. Jika suatu senyawa tersebut terdiri dari 30% Xe, 44% Pt, dan 26% F, maka rumus empiris senyawa tersebut: A. XePtF B. XePtF 4 C. XePtF 5 D. XePtF 6 E. XePtF 8 Penyelesaian: Anggap senyawa tersebut 100 gram, sehingga massa: Xe = 30 g; Pt = 44 g; F = 26 g Perbandingan mol (massa/massa molar) setiap unsur dalam senyawa: Xe Pt F Massa : Massa molar 30 : 131,2
  • 2. 44 : 195 26 : 19 Mol Unsur 0,2287 0,2256 1,2684 Bagi dgn angka mol terkecil 0,2287 : 0,2256 0,2256 : 0,2256 1,2684 : 0,2256 Perbandingan 1,0137 1,0000 5,6223 Pembulatan perbandingan 1 1 6 Massa molar setiap unsur tersedia pada tabel periodik yang disediakan . Jadi rumus kimia senyawa tersebut adalah XePtF6 alternatif D . 2. Sebanyak 156,0 g sampel unsur X dicampur dengan silikon, membentuk 268,3 g senyawa X 3 S i 4 murni. Massa atom X adalah A. 48 B. 52 C. 55 D. 57 E.
  • 3. 59 Penyelesaian: Reaksi yang mungkin: 3X + 4Si  堀 3 Si 4 156,0 g (268,3 – ᆬ㘬〩 最 (財)㠬㌠最 ᆬ㘬〠最 ᄀ(水)㌠最 (財)㠬㌠最 䴀潬 䴀潬 堀 ᄀ(水)㌠㨀 (労)ⰰ 㤠㴠㐬〰 潬 䴀潬 堀 3 Si 4 Berdasar perbandingan koefisien reaksi 3 mol 4 mol 1 mol Karena yang tersedia unsur X sebesar 156,0 g dan ini setara dengan 3 mol maka massa molar unsur X adalah 156,0 g : 3 mol = 52 g/mol (Alternatif B) 2 3. Senyawa LXO 3 sebanyak 4,9020 gram dalam keadaan kering dan murni dipanaskan membentuk 1,9200 gram gas oksigen dan padatan LX sebanyak 2,980 gram. Jika padatan LX ditambahkan AgNO 3
  • 4. terjadi reaksi sempurna membentuk AgX sebanyak 5,7380 gram. Massa atom relatif L dan X adalah.... A. L = 39,10 dan X = 70,90 B. L = 39,10 dan X = 35,45 C. L = 22,99 dan X = 70,90 D. L = 22,99 dan X = 35,45 E. L = 39,10 dan X = 79,90 Penyelesaian: Reaksi yang mungkin: 2LXO 3  ㉌堀 ⬀ ㌀ 伀 2 Massa 4,9020 g 2,9800 g 1,9200 g Mol Mol LXO 3 Mol LX 1,92 : 32 Berdasar perbandingan koefisien reaksi 0,0 4 mol 0,0 4 mol 0,06 mol
  • 5. Jika 2,98 g LX = 0,0 4 mol, maka massa molar LX = 2,98 g : 0,0 4 mol = 7 4 ,5 g/mol Reaksi sempurna AgNO 3 + LX  AgX + LNO 3 AgNO 3 + LX  䄀最堀 †† ⬀ 䰀一伀 3 Massa 2,9800 g 5, 7 380 g Mol 0,0 4 mol Mol AgX Berdasar perbandingan koefisien reaksi 0,0 4 mol 0,0 4 mol
  • 6. Massa molar AgX = 5, 73 80 g : 0,0 4 mol = 143,45 g/mol Jadi massa molar X = massa molar AgX – massa molar Ag = 143,45 g/mol – 108 g/mol = 35, 4 5 g/mol Massa molar L = massa molar LX – massa molar X = 74,5 g/mol – 35,45 g/mol = 39,05 g/mol Massa molar di sini dianggap sama dengan massa atom relatif jadi jawaban yang mendekati adalah B. L = 39,10 dan X = 35,45 4. Suatu sel elektrokimia disusun dengan menggunakan elektroda Cu dalam l a rutan Cu(II) dan elektroda Ni dalam larutan Ni(II) sedemikian rupa sehingga reaksi redoks terjadi secara spontan. Diketahui: E
  • 7. 0 Cu 2+ | Cu = +0,34 V dan E 0 Ni 2+ |Ni = – 0,25 V. Jika konsentrasi ion Cu (II) diti ngkatan pada suhu tetap, maka pengaruhnya terhadap E sel sel elektrokimia tersebut adalah... A. Tidak ada perubahan pada nilai E sel B. Tidak cukup informasi untuk menentukan perubahan nilai E sel C. Nilai E se l meningkat D. Nilai E sel berkurang E. Nilai E sel = 0 V Penyelesaian: Karena reaksi berlangsung secara spontan maka E 0 harus bernilai + : Anoda (oksidasi) : Ni  Ni
  • 8. 2+ + 2 e - E 0 = + 0,25 V Katoda (reduksi) : Cu 2+ + 2e -  Cu E 0 = +0,34 V Reaksi Redoks : Ni + Cu 2+  Ni 2+ + Cu E 0 = + 0,59 V Terkait dengan peingkatan konsentrasi Cu 2+ maka dapat digunakan Persamaan Nernst 3 x Oksidasi + n e -  y Reduksi [ ]
  • 9. [ ] Jika yang ditingkatkan adalah konsentrasi zat yang ter - reduksi maka nilai log dari persamaan itu akan semakin kecil, dengan semakin kecilnya nilai l og maka faktor pengurangnya juga semakin kecil artinya E akan semakin besar (meningkat). Bahkan ketika hasil log - nya negatif maka hasilnya E - nya akan lebih meningkat lagi. 5. Suatu sel ele ktrokimia dirangkai sebagaimana gambar di bawah ini. Di antara pernyataan berikut yang tepat mengenai perubahan yang terjadi pada anoda dan katoda ketika sel tersebut dioperasikan adalah... Setengah sel oksidasi Setengah sel reduksi A. Massa elektroda bertambah Massa elektroda berkurang B. [HO 3 + ] bertambah Massa elektroda bertambah C. [HO 3 + ] bertambah Massa elektroda berkurang
  • 10. D. [HO 3 + ] berkurang Massa elektroda bertambah E. [HO 3 + ] berkurang Massa elektroda berkurang Penyelesaian: Pada anoda (Pt ~inert ) terjadi reaksi oksidasi : H 2 +2 H 2 O  2 H 3 O + + 2 e - Pada katoda ( Cu ) terja di reduksi : Cu 2+ + 2
  • 11. e -  Cu (s) Jadi pada setengah sel oksidasi jumlah [HO 3 + ] bertambah dan m assa elektroda ( Cu ) bertambah 6. Elektolisis umum digunakan untuk mendapatkan logarn murni dari ion - ionnya. Suatu percobaan dilakukan dengan memberikan arus sebesar 3 A selama 2 jam terhadap larutan ion logam X yang bermuatan +2. Di akhir percobaan, didapatkan logam X sebanyak 7, 1 l g. Logam X tersebut adalah A. Ba B. Ni C. Sr D. Cu E. Mn Penyelesaian:
  • 12. Dari soal diketahui massa endapan (w) = 7,11 g; i = 3 A; t = (2 x 60 x 60 )detik W = (e . i . t):96500 7,11 g = (e x 3 x 2x60x60):96500 e = 31,76 g Karena loga m tersebut bermuatan +2 maka massa molar - nya = 2 x 31,76 = 63,52 g/mol Berdasarkan data pada tabel periodik unsur yang memiliki massa molar sekitar 63,52 adalah logam Cu. Alternatif D yang benar. 4 7. Persamaan reaksi kimia yang tepat untuk me n unjukkan kesetimbangan es dan air pada suhu 0 o C adalah A. H 2 O (s)  H 2 O ( l )  H 2 O (g) B. H 2
  • 13. O (s)  H 2 (g) + O 2 (g) C. H 2 O (s)  H 2 O ( l ) D. H 2 O (s) + energi  H 2 O ( l ) E. H 2 O (s)  H 2 O ( l ) 
  • 14. H 2 (g) + O 2 (g) Penyelesaian: Persamaan reaksi kimia yang tepat adalah H 2 O (s) + energi  H 2 O ( l ) Ketika pada suhu 0 o C air membeku (es) dan siap berubah mencair, ketika dikenai energi maka ia berubah wujud menjadi air cair. 8. Pada suhu tertentu, dalam wadah bervolum e 1 L dimasukkan gas H 2 dan gas I 2 m asing - masing sebanyak 2,0 mol. P ada saat kesetimbangan terdapat 3,5 mol gas HI. Nilai Kc reaksi tersebut sebesar
  • 15. A. 5,3 × 10 – 3 B. 8,75 × 10 – 1 C. 3,06 × 10 0 D. 5,60 × 10 1 E. 1,96 × 10 2 Penyelesaian: Persamaan reaksi setimbang: H 2 (g) + I 2 (g)  2 HI (g) Berdasarkan persamaan tersebut maka: H 2 (g) + I 2 (g)
  • 16.  (ᄀ) 䠀䤀 (g) Mula - mula : 2 mol 2 mol - Reaksi : – ㄬ㜵 潬 – ㄬ㜵 洀潬 ⬳ⰵ 潬 匀攀琀椀洀扡渀最 㨀 〬(特) 潬 〬(特) 潬 ㌬㔠洀潬 䬀愀爀攀渀愀 瘀潬甀洀攀 琀攀琀愀瀠⠀ㄩ 洀愀歡 灥爀渀礀愀琀愀愀渀 歯渀猀攀渀琀爀愀猀椀 扩猀愀 摩最甀渀愀歡渀 樀甀洀氀愀栀 洀潬 稀愀琀 猀愀樀愀 Kc = [ ] [ ] [ ] 9. Kelarutan molar magnesium hidroksida ( K sp = 8 × 10 –
  • 17. 12 ) dalam suatu larutan penyangga dengan pH = 11 sebesar.... A. 1,7 × 10 – 4 M B. 1,0 × 10 – 11 M C. 8,0 × 10 – 12 M D. 8,0 × 10 – 9 M E. 8,0 × 10 – 6 M Penyelesaian: pH = 11  pOH =
  • 18. 3  [OH – ] = 10 – 3 M Magnesium hidroksida  Mg (OH) 2 K sp = [ Mg 2+ ][ OH - ] 2 8 × 10 – 12 = [ Mg 2+ ]( 10 – 3 ) 2 [ Mg 2+ ] = ( 8 × 10 – 12 ) : (
  • 19. 10 – 6 ) = 8 × 10 – 6 M Mg(OH) 2  Mg 2+ + 2 OH - Karena koefisien Mg(OH) 2 = koefisien Mg 2+ maka kelarutan Mg(OH) 2 = [ Mg 2+ ] = 8 × 10 – 6 M 5 10. I 2 (g) + 3 Cl 2 (g)  2 ICl
  • 20. 3 (s) Δ H o = – 214 kJ/ mol I 2 ( s )  I 2 (g) Δ H o = 38 kJ /mol Perubahan entalpi standar pembentukan yo d triklorida ICl 3 adalah A. 176 kJ/mol B. 138 kJ/mol C. – 88 kJ/mol D. – 138 kJ/mol E. – 214 kJ/mol Penyelesaian: Perubahan entalpi standar pembentukan adalah perubahan entalpi untuk pembentukan setiap 1 mol
  • 21. senyawa dari unsur - unsur - nya. I 2 (g) + 3 Cl 2 (g)  2 ICl 3 (s) ΔH o = – 214 kJ/mol I 2 (s)  I 2 (g) ΔH o = 38 kJ/mol I 2 ( s ) + 3 Cl 2 (g)  2 ICl 3 (s) ΔH o = - 176 kJ (ini pembentukan ICl 3 (s)
  • 22. sebanyak 2 mol ~ lihat koefisien ICl 3 (s) ) Jadi perubahan entalpi standar pembentukan ICl 3 (s) = – 176 kJ : 2 mol = – 88 kJ/mol 11. Bila 2,3 g dimetil eter ( M r = 46) dibakar pada tekanan tetap, kalor yang dilepaskan adalah 82,5 kJ. Berdasarkan data ini, kalor pembakaran dimetil eter adalah... A. – 2413 kJ/mol B. +825 kJ/mol C. – 825 kJ/mol D. +1650 kJ/mol E. – 1650 kJ/mol Penyelesaian: Kalor pembakaran dimetil eter untuk setiap mol - nya dapat dihitung dengan suatu cara sebagai berikut: 2,3 g dimetil eter = 2,3 g : 46 g/mol = 0,05 mol ~ 82,5 kJ, maka kalor pembakaran per mol
  • 23. - nya = 82,5 kJ : 0,05 mol = 1650 kJ/mol 12. Diketahui persamaan termokimia berikut: C 2 H 4 (g) + 3 O 2 (g)  2 CO 2 (g) + 2 H 2 O ( l ) Δ H o = - 1400 kJ 2 C 2 H 6 (g) + 7 O 2 (g)  4 CO 2 (g)
  • 24. + 6 H 2 O ( l ) Δ H o = - 3100 kJ 2 H 2 (g) + O 2 (g)  2 H 2 O ( l ) Δ H o = - 570 kJ Perubahan e ntalpi untuk reaksi C 2 H 4 (g) + H 2 (g)  C 2 H
  • 25. 6 (g) adalah A. – 420 kJ B. – 270 kJ C. – 135 kJ D. +285 kJ E. +420 kJ Penyelesaian: C 2 H 4 (g) + 3 O 2 (g)  2 CO 2 (g) + 2 H 2 O ( l ) Δ H o = – 1400 kJ 2 CO
  • 26. 2 (g) + 3 H 2 O ( l )  C 2 H 6 (g) +3 ½ O 2 (g) Δ H o = +1550 kJ H 2 (g) + ½ O 2 (g)  H 2 O ( l ) Δ H o = – 285 kJ C 2 H 4 (g) + H 2
  • 27. (g)  C 2 H 6 (g) ΔH = – 135 kJ 13. Diketahui energi ikatan : C=C = 614 kJ/mol; C – Cl = 328 kJ/mol; C – H = 413 kJ/mol C – C = 348 kJ/mol; Cl – Cl = 244 kJ/mol Perubahan entalpi bagi reaksi H 2 C=CH 2 (g) + Cl 2 (g)  ClH 2 C – CH 2 Cl adalah.... A. –
  • 28. 31 kJ B. – 62 kJ C. – 93 kJ D. – 124 kJ E. – 146 kJ 6 Penyelesaian: Energi Ikatan pada Ruas Kiri Energi Ikatan pada Ruas Kanan 4 x C – H = 4 x 413 kJ = 1652 kJ 4 x C – H = 4 x 413 kJ = 1652 kJ 1 x C=C = 1 x 614 kJ = 6 14 kJ 2 x C – Cl = 2 x 328 kJ = 6 56 kJ 1 x Cl – Cl = 1 x 244 kJ = 244 kJ 1 x C – C = 348 kJ = 348 kJ Total Energi Ikatan = 2.510 kJ Total energi ikatan = 2.656 kJ Perubahan entalpi = energi ikatan ruas kiri – energi ikatan ruas kanan
  • 29. Perubahan entalpi = 2.510 kJ – 2.656 kJ = – ᄂ㘠欀䨀 14. Nitrogen oksida bereaksi dengan hidrogen pada suhu tinggi menurut persamaan: 2NO (g) + 2H 2 (g)  N 2 (g) + 2 H 2 O ( g ) Jika pada waktu tertentu laju reaksi nitrogen oksida 0,36 mol L – 1 s – 1 , maka laju reaksi gas nitrogen adalah.... A. 0,09 mol L – 1 s – 1 B. 0,18 mol L – 1 s – 1 C. 0,36 mol L
  • 30. – 1 s – 1 D. 0,54mol L – 1 s – 1 E. 0,72 mol L – 1 s – 1 Penyelesaian: Hubungan koefisien reaksi di atas secara stoikiometri dengan laju reaksi dapat dituliskan: Laju rekasi = – ½  [ NO ] /  t = – ½  [H2] /  t = +  [N 2 ] /  t
  • 31. Laju reaksi = – ½  [ NO ] /  t = +  [N 2 ] /  t (ingat tanda plus - minus bukan merupakan nilai) ½ x 0,36 mol L – 1 s – 1 = +  [N 2 ] /  t  [N 2 ] /  琀 ‽‰ⰱ 㠠洀潬 䰀 – 1 s – 1
  • 32. 15. Pada reaksi: H 2 O 2 + 2I – + H +  2 H 2 O + I 2 Jika konsentrasi H 2 O 2 berubah dari 1,00 M menjadi 0,95 M dalam waktu 100 detik, maka perubahan laju rekasi I – dalam M.detik – 1 adalah... A. 0,500 B. 0,200 C. 0,050 D. 0,010 E. 0,001 Penyelesaian: Penyelesaian soal ini seperti pada pembahasan soal no 14 Laju rekasi = –  [
  • 33. H 2 O 2 ] /  t = – ½  [ I – ] /  t ½  [ I – ] /  t =  [ H 2 O 2 ] /  t  [ I – ] /
  • 34.  t = 2 x (1,00 – 0,95)M : 100 detik = 2 x 0,0005 M/detik = 0,001 M/detik 16. Pada reaksi: Cl 2 (g) + 2 NO (g)  2 NOCl (g) Jika konsentrasi kedua pereaksi diperbesar 2 kali , laju reaksi menjadi 8 kali semula. Jika hanya konsentrasi Cl 2 yang diperbesar 2 kali, laju reaksi menjadi 2 kali semula. Maka orde reaksi NO adalah A. 0 B. ½ C. 1 D. 2 E. 3 7 Penyelesaian: Sebaiknya dibuat permisalan seperti contoh berikut: Percobaan [Cl 2 ]
  • 35. [ NO ] Laju 1 x y v 2 2x 2 y 8 v 3 2x y 2 v Orde reaksi (m) terhadap NO kita gunakan data 2 dan 3 ( 2 y / y ) m = ( 8v / 2v )  2 m = 4  m =
  • 36. 2 17. Oksidasi NO menjadi NO 2 menurut rekasi 2 NO (g) + O 2 (g)  2 NO 2 (g) Memberikan data sebagai berikut: Percobaan [ O 2 ], M [ NO ], M Laju NO 2 (M/det) 1 0,001 0,001 7,10 2 0,004 0,001 28,40 3 0,004 0,003 255,6
  • 37. 4 0,002 0,002 X Nilai X dalam tabel tersebut adalah ... A. 3,65 B. 14,20 C. 28,40 D. 56,80 E. 85,20 Penyelesaian: Penentuan orde reaksi:  Orde reaksi terhadap O 2  (0,004/0,001) x = (28,40/7,10)  4 x = 4  x = 1  Orde reaksi terhadap NO  (0,003/0,001) y = (255,6/28,40)  3 y = 9  y = 2
  • 38. Penentuan konstanta laju reaksi: Ambil salah satu data percobaan, misal data 1: v = k[O 2 ] [NO] 2 k = V: ([O 2 ] [NO] 2 )  k = 7,10 : (0,001 x (0,001) 2 )  k = 7,10 x 10 9 Penentuan laju pada data ke 4: v = 7,10 x 10 9 x (0,002)(0,002) 2  v = 7,10 x 8  v = 56,80 18. Berdasarkan data titik didih berikut, urutan kekuatan interaksi molekular unsur senyawa - senyawa di bawah ini adalah Senyawa Titik didih ( o C )
  • 39. Etanol ( C 2 H 5 OH ) 78,4 Etilen glikol ( C 2 H 4 (OH) 2 197,2 Air, H 2 O 100,0 Dietil eter, C 4 H 10 O 34,5 A. d ietil eter < etanol <etilen glikol < air B. a ir < etanol < etilen glikol < dietil eter C. d ietil eter < etanol < air < etilen glikol D. etilen glikol < dietil eter < etanol < air E. etanol < air < dietil eter < etilen glikol Penyelesaian: Interaksi molekular dapat ditandai dengan tingginya titik didik suatu senyawa, semakin tinggi titik
  • 40. didih menunjukkan interaksinya semakin kuat. Ketika mendidih maka ia harus mendapatkan energi yang cukup untuk melepaskan kekuatan interaksi yang ia miliki hingga berubah menjadi uap (gas). U rutan yang benar adalah seperti pada alternatif C . dietil eter < etanol < air < etilen gliko