SlideShare a Scribd company logo
IX. PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN
A. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1994 tentang Pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;
6. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
7. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2006 tentang Tunjangan Jabatan
Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan;
8. Keputusan Kepala BKN Nomor 62 Tahun 2004 tentang Tata Cara Permintaan,
Pemberian, dan Penghentian Tunjangan Jabatan Fungsional Pengendali
Dampak Lingkungan;
9. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
47/KEP/M.PAN/8/2002 tentang Jabatan Fungsional Pengendali Dampak
Lingkungan dan Angka Kreditnya;
10.Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/60/M.PAN/6/2005 tentang Perubahan atas Ketentuan Lampiran I dan
atau Lampiran II Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
tentang Jabatan Fungsional Pengendali dampak Lingkungan dan Angka
Kreditnya;
11.Keputusan Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kepala BKN
Nomor 08 Tahun 2002 dan Nomor 22 Tahun 2002 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka
Kreditnya;
12.Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 145 Tahun 2004 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak
Lingkungan dan Angka Kreditnya;
13.Keputusan Menteri Negara Lingkungaan Hidup Nomor 146 Tahun 2004
tentang Pedoman Kualifikasi Pendidikan Untuk Jabatan Fungsional
Pengendali Dampak Lingkungan;
14.Keputusan Menteri Kelauatan dan Perikanan Nomor KEP.07/MEN-
KP/KP.430/2006 tentang Pemberian Kuasa Menandatangani Keputusan
tentang Pengangkatan, Pemindahan, Pemberhentian, dan Mutasi
Kepegawaian lainnya;
15.Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.07/MEN/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan
sebagaimana telah diubah ketiga kalinya dengan Peraturan Menteri Kelautan
dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2007.
99
B. PENGERTIAN-PENGERTIAN
1. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup;
2. Pengendali Dampak Lingkungan adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan instansi yang terkait lainnya
baik di Pusat maupun di Daerah yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan;
3. Pengendali Dampak Lingkungan Tingkat Terampil adalah PNS yang
mempunyai latar belakang pendidikan serendah-rendahnya SLTA (melalui
penyesuaian/inpassing), dan berijazah Dilploma II (melalui pengangkatan
pertama), serta telah mengikuti diklat fungsional di bidang pengendalian
dampak lingkungan yang dipersyaratkan dan diangkat oleh pejabat yang
berwenang;
4. Pengendali Dampak Lingkungan Tingkat Ahli adalah PNS yang mempunyai
latar belakang pendidikan serendah-rendahnya Sarjana (S.1) atau Diploma IV
(D.IV) dan telah mengikuti diklat fungsional di bidang pengendalian dampak
lingkungan yang dipersyaratkan dan diangkat oleh pejabat yang berwenang;
5. Pengendalian Dampak Lingkungan adalah seluruh proses kegiatan yang
meliputi pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan
lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan;
6. Angka kredit adalah satuan nilai dari setiap butir kegiatan dan/atau akumulasi
nilai butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Pengendali Dampak
Lingkungan dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya;
7. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) adalah blanko yang berisi
keterangan perorangan Pengendali Dampak Lingkungan dan butir kegiatan
yang dinilai dan harus diisi oleh Pengendali Dampak Lingkungan dalam
rangka PAK.
8. Penetapan Angka Kredit (PAK) adalah blanko yang berisi keterangan
perorangan Pengendali Dampak Lingkungan dan satuan nilai dari hasil
penilaian butir kegiatan dan atau akumulasi nilai-nilai butir kegiatan yang telah
dicapai oleh Pengendali Dampak Lingkungan yang telah ditetapkan oleh
Pejabat Penetap Angka Kredit.
9. Tim Penilai Angka Kredit adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang yang bertugas menilai prestasi kerja Pengendali
Dampak Lingkungan.
C. TUGAS POKOK, UNSUR, DAN SUB UNSUR KEGIATAN
1. Tugas Pokok Pengendali Dampak Lingkungan meliputi kegiatan pencegahan
dan penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan, serta
pemulihan kualitas lingkungan.
2. Unsur dan sub unsur kegiatan Pengendali Dampak Lingkungan yang dinilai
angka kreditnya terdiri dari :
a. Pendidikan, meliputi :
100
1) Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar;
2) Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang Pengendalian dampak
lingkungan dan mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan (STTPL).
b. Pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan, meliputi :
1) Menyiapkan bahan perumusan/kebijaksanaan teknis pencegahan dan
penanggulangan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan;
2) Melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran
dan/atau perusakan lingkungan;
3) Pemanfaatan teknologi pengendalian dampak lingkungan;
4) Melakukan penyuluhan pencegahan dan penanggulangan pencemaran
dan/atau perusakan lingkungan;
5) Pemantauan kualitas lingkungan yang diduga mengalami pencemaran;
6) Pemantauan sumber pencemar pada tempat yang diduga sebagai
sumber pencemaran.
c. Pemulihan kualitas lingkungan, meliputi :
1) Menyiapkan bahan perumusan peraturan/kebijakan teknis pemulihan
kualitas lingkungan;
2) Menilai kondisi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan;
3) Melakukan pemantauan kegiatan pemulihan kualitas lingkungan.
d. Pengembangan perangkat Pengendali Dampak Lingkungan, meliputi :
1) Menyusun standar bidang lingkungan;
2) Mengawasi penerapan standar dan/atau pedoman teknis lingkungan;
3) Evaluasi kinerja pengendalian dampak lingkungan;
4) Pengembangan SDM di bidang lingkungan;
5) Kajian dokumen AMDAL.
e. Pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan, meliputi :
1) Pengawasan, pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan;
2) Penyelidikan;
3) Penyidikan;
f. Pengembangan profesi, meliputi :
1) Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang pengendalian dampak
lingkungan;
2) Menerjemahkan/menyadur buku di bidang pengendalian dampak
lingkungan;
3) Berpartisipasi secara aktif dalam penerbitan di bidang pengendalian
dampak lingkungan;
4) Melakukan pelatihan di bidang pengendalian dampak lingkungan;
5) Berpartisipasi secara aktif dalam pemaparan (ekspose)
draf/pedoman/modul di bidang pengendalian dampak lingkungan;
6) Melakukan studi banding di bidang pengendalian dampak lingkungan.
g. Penunjang tugas pengendalian dampak lingkungan, meliputi :
1) Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai;
2) Mengikuti seminar/lokakarya/konferensi dan kongres;
3) Menjadi anggota organisasi profesi;
4) Menjadi Tim Penilai Jabatan Fungsional Pengendali Dampak
Lingkungan;
5) Memperoleh penghargaan atau tanda jasa;
101
6) Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya.
D. JENJANG JABATAN, GOLONGAN, ANGKA KREDIT, TUNJANGAN
JABATAN, DAN BATAS USIA PENSIUN
NO. JENJANG JABATAN GOL. ANGKA
KREDIT
TUNJANGAN
Rp
BUP
(THN)
Tingkat Terampil
II/b 40
II/c 601. P.Dal Pelaksana
II/d 80
197.000,-
III/a 100
2. P.Dal Pelaksana Lanjutan
III/b 150
220.000,-
III/c 200
3. P.Dal Penyelia
III/d 300
330.000,-
Tingkat Ahli
III/a 100
1. P.Dal Pertama
III/b 150
264.000,-
III/c 200
2. P.Dal Muda
III/d 300
523.000,-
IV/a 400
IV/b 5503. P.Dal Madya
IV/c 700
880.000,-
56
E. PENGANGKATAN PERTAMA
1. Pejabat yang berwenang menetapkan
Pengangkatan PNS kedalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan
ditetapkan oleh :
a. Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk
pengangkatan Pengendali Dampak Lingkungan Madya;
b. Kepala Biro Kepegawaian a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk
pengangkatan Pengendali Dampak Lingkungan Pertama s.d Pengendali
Dampak Lingkungan Muda dan Pengendali Dampak Lingkungan
Pelaksana Lanjutan s.d Pengendali Dampak Lingkungan Penyelia;
c. Kepala Bagian Jabatan Fungsional a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan
untuk pengangkatan Pengendali Dampak Lingkungan Pelaksana.
2. Persyaratan
Untuk dapat diangkat sebagai Pengendali Dampak Lingkungan Tingkat
Terampil dan Ahli, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Pengendali Dampak Lingkungan Terampil
1) Berijazah serendah-rendahnya Diploma II (D.II) atau Diploma III (D.III)
sesuai dengan pedoman kualifikasi pendidikan yang ditetapkan oleh
Menteri Negara Lingkungan Hidup;
2) Status PNS bukan calon PNS;
3) Memiliki pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Tk.I-II/b;
102
4) Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Pejabat Fungsional
Pengendali Dampak Lingkungan yang telah diakreditasi oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan memperoleh sertifikat tanda lulus;
5) Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan
dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
6) Mendapat persetujuan dari unit kerja yang bersangkutan.
b. Pengendali Dampak Lingkungan Ahli
1) Berijazah serendah-rendahnya S1 sesuai dengan pedoman kualifikasi
pendidikan yang ditetapkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup;
2) Status PNS bukan calon PNS;
3) Memiliki pangkat serendah-rendahnya Penata Muda-III/a;
4) Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Pejabat Fungsional
Pengendali Dampak Lingkungan yang telah diakreditasi oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan memperoleh sertifikat tanda lulus;
5) Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan
dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
6) Mendapat persetujuan dari unit kerja yang bersangkutan.
3. Ketentuan dalam pengangkatan pertama
a. Pengangkatan PNS dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan dapat
dilakukan setelah memperhitungkan jumlah kebutuhan/formasi Pengendali
Dampak Lingkungan pada unit kerja yang bersangkutan.
b. Pengangkatan pertama kali kedalam jabatan fungsional Pengendali
Dampak Lingkungan dapat dilakukan terhadap PNS yang telah
dipersiapkan untuk mengisi kebutuhan Pengendali Dampak Lingkungan
pada unit kerja yang bersangkutan.
c. Pangkat Pengendali Dampak Lingkungan yang diangkat pertama kali
adalah sama dengan pangkat terakhir yang diduduki sebagai PNS,
sedangkan jenjang jabatan ditentukan berdasarkan jumlah angka kredit
yang dimilikinya yang berasal dari pendidikan, pengendalian dampak
lingkungan, pengembangan profesi, dan penunjang tugas Pengendali
Dampak Lingkungan setelah ditetapkan oleh Pejabat Penetap Angka
Kredit.
4. Tata cara pengangkatan pertama
Pengangkatan pertama kali PNS kedalam jabatan fungsional Pengendali
Dampak Lingkungan adalah sbb :
a. PNS yang bersangkutan (calon Pengendali Dampak Lingkungan)
menyiapkan berkas usul pengangkatan dalam jabatan Pengendali Dampak
Lingkungan, yang terdiri dari :
1) Penetapan Angka Kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang;
2) Fotocopy Keputusan dalam pangkat/golongan terakhir yang dilegalisir;
3) Fotocopy ijazah terakhir yang dilegalisir pejabat yang berwenang;
4) Fotocopy Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL) atau
sertifikat di bidang pengendalian dampak lingkunganma dan penyakit
ikan yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;
103
5) Fotocopy DP3 satu tahun terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang
berwenang.
b. Berkas usul pengangkatan dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan
disampaikan PNS yang bersangkutan kepada Pimpinan Unit Kerjanya
untuk diperiksa atau diteliti kelengkapan dan kebenaran persyaratannya.
c. Pimpinan unit kerja yang bersangkutan mengusulkan PNS yang telah
memenuhi syarat untuk diangkat dalam jabatan Pengendali Dampak
Lingkungan, disertai dengan kelengkapan persyaratan pada huruf a
kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan prosedur dan ketentuan
yang berlaku.
d. Pejabat yang berwenang, sesuai ketentuan yang berlaku memproses dan
menerbitkan keputusan pengangkatan kedalam jabatan fungsional
Pengendali Dampak Lingkungan;
e. Keputusan pengangkatan pertama kali tersebut disampaikan oleh pejabat
yang berwenang kepada Pengendali Dampak Lingkungan yang
bersangkutan melalui pimpinan unit kerjanya sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku dengan tembusan kepada unit kerja/instansi
terkait.
F. PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN
1. Pejabat yang berwenang
Pengangkatan PNS dari jabatan lain kedalam pengendali Dampak
Lingkungan, ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang sebagaimana
pengangkatan pertama kali pada huruf E butir I.
2. Persyaratan
a. Memenuhi syarat sebagaimana untuk pengangkatan pertama kali;
b. Memiliki pengalaman dalam bidang pengendalian dampak lingkungan
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; dan
c. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun dari
jabatan terakhir yang didudukinya.
3. Ketentuan dalam pengangkatan dari jabatan lain
a. Pangkat Pengendali Dampak Lingkungan ditetapkan sesuai dengan
pangkat terakhir yang dimiliki PNS yang bersangkutan, sedangkan jenjang
jabatannya ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang berasal
dari kegiatan unsur utama yang telah memperoleh penetapan dari pejabat
yang berwenang.
b. Pengangkatan dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan harus
memperhitungkan kebutuhan jumlah Pengendali Dampak Lingkungan
pada unit kerja yang bersangkutan.
4. Tata cara pengangkatan dari jabatan lain
Tata cara pengangkatan PNS dari jabatan lain kedalam jabatan Pengendali
Dampak Lingkungan mengikuti tata cara pengangkatan pertama kali
sebagaimana tersebut pada huruf E butir 4.
104
G. PENETAPAN ANGKA KREDIT
1. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit
Mengingat untuk saat ini di lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan
belum memungkinkan dibentuk Tim Penilai Instansi maka penilaian dan
penetapan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan untuk sementara
adalah sebagai berikut:
a. Menteri Negara Negara Lingkungan Hidup atau pejabat lain yang ditunjuk
bagi Pengendali Dampak Lingkungan Madya;
b. Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup atau pejabat lain yang
ditunjuk bagi Pengendali Dampak Lingkungan Pelaksana s.d. Penyelia dan
Pengendali Dampak Lingkungan Pertama s.d. Muda.
2. Jadwal waktu penetapan angka kredit
Penetapan angka kredit dilakukan selambat-lambatnya akhir bulan Januari
untuk kenaikan pangkat periode April, dan akhir bulan Juli untuk kenaikan
pangkat periode Oktober tahun berjalan. Apabila pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit berhalangan sehingga tidak dapat melakukan
penetapan angka kredit sampai batas waktu yang telah ditetapkan maka
tugas tersebut didelegasikan kepada pejabat lain yang setingkat lebih rendah.
H. PENGUSULAN ANGKA KREDIT
1. Pejabat pengusul
a. Pengendali Dampak Lingkungan Madya mengajukan DUPAK kepada
Menteri Lingkungan Hidup melalui Kepala Biro Kepegawaian.
b. Pengendali Dampak Lingkungan Pelaksana s.d Penyelia dan Pengendali
Dampak Lingkungan Pertama s.d Muda menyampaikan DUPAK kepada
Menteri Negara Lingkungan Hidup c.q. Kepala Biro Kepegawaian dan
Perlengkapan, melalui pimpinan unit kerja yang bersangkutan.
2. Waktu pengajuan DUPAK
a. DUPAK disampaikan setelah menurut perhitungan, yang bersangkutan
memenuhi jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
b. DUPAK beserta lampirannya harus sudah diterima oleh Sekretariat Tim
Penilai selambat-lambatnya awal Januari untuk kenaikan pangkat periode
April dan awal Juli untuk kenaikan pangkat periode Oktober tahun berjalan.
3. Tata Cara Pengajuan DUPAK
1 2 3
6 5 4
Sekretaris
Tim Penilai
Kementerian
Negara
Lingkungan
Kepala Biro
Kepegawaian
DKP
Pengendali
Dampak
Lingkungan/
calon
Pimpinan
Unit Kerja
105
Keterangan:
1. DUPAK beserta lampiran persyaratan dan bukti fisik dari Pengendali
Dampak Lingkungan/calon Pengendali Dampak Lingkungan disampaikan
kepada pimpinan unit kerjanya, persetujuan DUPAK disahkan oleh Kepala
Unit Kerja;
2. DUPAK dari pimpinan unit kerja disampaikan kepada Kepala Biro
Kepegawaian Dep. KP;
3. Biro Kepegawaian mengirim DUPAK ke Sekretaris Tim Penilai Pengendali
Dampak Lingkungan di lingkungan Kementerian Negara Lingkungan
Hidup;
4. Realisasi Penetapan Angka Kredit, 4,5, dan 6.
I. KENAIKAN JABATAN
1. Pejabat yang berwenang menetapkan
a. Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan menetapkan
kenaikan jabatan untuk menjadi Pengendali Dampak Lingkungan Madya;
b. Kepala Biro Kepegawaian a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan
menetapkan kenaikan jabatan untuk menjadi Pengendali Dampak
Lingkungan Pelaksana Lanjutan s.d Pengendali Dampak Lingkungan
Penyelia serta Pengendali Dampak Lingkungan Pertama s.d Pengendali
Dampak Lingkungan Muda;
c. Kepala Bagian Jabatan Fungsional a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan
untuk Pengendali Dampak Lingkungan Pelaksana.
2. Persyaratan
Pengusulan kenaikan jabatan Pengendali Dampak Lingkungan dapat
dilakukan apabila yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan:
a. Paling singkat telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir;
b. Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk kenaikan jabatan
setingkat lebih tinggi;
c. Telah mengikuti dan lulus diklat fungsional Pengendali Dampak
Lingkungan sesuai dengan jenjang jabatannya; dan
d. Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan pekerjaan dalam
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
3. Tata cara pengusulan kenaikan jabatan
a. Pengendali Dampak Lingkungan yang telah memenuhi syarat untuk
kenaikan jabatan, menyiapkan berkas:
1) Fotocopy Keputusan pangkat terakhir yang dilegalisir pejabat yang
berwenang;
2) Fotocopy Keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir yang
dilegalisir pejabat yang berwenang;
3) Penetapan Angka Kredit (PAK);
4) Fotocopy DP3 tahun terakhir yang dilegalisir pejabat yang berwenang.
106
b. Usul kenaikan jabatan Pengendali Dampak Lingkungan, disampaikan oleh
pimpinan unit kerja yang bersangkutan kepada pejabat yang berwenang,
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku;
c. Berdasarkan usul tersebut, pejabat yang berwenang, menerbitkan
Keputusan kenaikan jabatan;
d. Keputusan kenaikan jabatan tersebut disampaikan oleh Pejabat yang
berwenang kepada Pengendali Dampak Lingkungan yang bersangkutan
melalui pimpinan unit kerjanya, sesuai dengan prosedur dan ketentuan
yang berlaku dengan tembusan kepada unit kerja/instansi terkait.
J. KENAIKAN PANGKAT
1. Pejabat yang berwenang menetapkan
a. Presiden untuk kenaikan pangkat menjadi Pembina Utama Muda-IV/c
setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala BKN;
b. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk kenaikan pangkat menjadi Pembina
Tk.I-IV/b setelah mendapat persetujuan teknis Kepala BKN;
c. Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk kenaikan
pangkat menjadi Pembina-IV/a setelah mendapat pertimbangan teknis
Kepala BKN;
d. Kepala Biro Kepegawaian a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk
kenaikan pangkat menjadi Penata-III/c s.d Penata Tk.I-III/d setelah
mendapat pertimbangan teknis Kepala BKN;
e. Kepala Bagian Mutasi a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk kenaikan
pangkat Penata Muda Tk.I-III/b ke bawah setelah mendapat pertimbangan
teknis Kepala BKN.
2. Persyaratan
Pengendali Dampak Lingkungan yang telah memenuhi syarat untuk kenaikan
pangkat, menyiapkan berkas yang terdiri dari:
a. Fotocopy Keputusan pangkat terakhir yang dilegalisir pejabat yang
berwenang;
b. Fotocopy Keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir yang dilegalisir
pejabat yang berwenang;
c. PAK asli; dan
d. Fotocopy DP3 dalam 2 (dua) tahun terakhir yang dilegalisir pejabat yang
berwenang.
3. Tata cara pengusulan kenaikan pangkat
a. Pengendali Dampak Lingkungan yang telah memenuhi persyaratan untuk
kenaikan pengkat setingkat lebih tinggi, melengkapi berkas kelengkapan
usul kenaikan pangkatnaya, selanjutnya secara hirarki disampaikan
kepada Menteri c.q. Kepala Biro Kepegawaian.
b. Kepala Biro Kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk, memproses dan
menyampaikan berkas usulan tersebut kepada :
1) Presiden dengan tembusan Kepala BKN untuk usul kenaikan pangkat
menjadi Pembina Utama Muda-IV/c;
2) Kepala BKN untuk usul kenaikan pangkat menjadi Pengatur-II/c sampai
Pembina Tk.I-IV/b.
107
c. Kenaikan pangkat hanya dapat dilakukan pada periode kenaikan pangkat
sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu periode April dan Oktober.
Sedangkan untuk kenaikan jabatan dapat dilakukan setiap saat, tidak
tergantung periode kenaikan pangkat.
d. Pengendali Dampak Lingkungan yang dibebaskan sementara karena
tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, dapat dipertimbangkan kenaikan
pangkatnya tanpa angka kredit dengan ketentuan:
1) Telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir;
2) Setiap unsur dalam DP3 bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
4. Ketentuan kenaikan pangkat/jabatan
a. Komposisi jumlah angka kredit kumulatif yang harus dipenuhi oleh
Pengendali Dampak Lingkungan untuk kenaikan pangkat/jabatan,
sekurang-kurangnya atau sama dengan 80% (delapan puluh persen) dan
boleh 100% (seratus persen) angka kredit dari unsur utama dan sebanyak-
banayaknya 20% (dua puluh persen) atau 0% (nol persen) dari unsur
penunjang.
b. Untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Pengendali
Dampak Lingkungan Madya, pangkat Pembina Tk.I-IV/b sampai dengan
Pengendali Dampak Lingkungan, pangkat Pembina Utama-IV/c diwajibkan
mengumpulkan sekurang-kurangnya 12 angka kredit dari unsur kegiatan
pengembangan profesi.
c. Pengendali Dampak Lingkungan yang memiliki angka kredit melebihi
angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat
lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut diperhitungkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat berikutnya.
d. Pengendali Dampak Lingkungan yang telah mencapai angka kredit untuk
kenaikan jabatan/pangkat pada tahun pertama dalam masa jabatan yang
didudukinya atau pangkat yang dimilikinya, pada tahun berikutnya
diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20% (dua
puluh persen) dari jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan
pengendalian dampak lingkungan.
K. PENYESUAIAN JABATAN
1. Syarat penyesuaian jabatan
Penyesuaian jabatan Pengendali Dampak Lingkungan Terampil menjadi
Pengendali Dampak Lingkungan Ahli dapat dilakukan, apabila yang
bersangkutan memenuhi persyaratan :
a. Telah menyelesaikan pendidikan Sarjana atau Diploma IV yang
terakreditasi Departemen Pendidikan Nasional dan sesuai dengan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Pedoman Kualifikasi
Pendidikan untuk Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan;
b. Lulus pendidikan dan pelatihan tentang jabatan fungsional pengendali
dampak lingkungan yang telah diakreditasi oleh Kementerian Lingkungan
Hidup.
108
2. Tata Cara Penyesuaian Jabatan
a. Pengendali Dampak Lingkungan Tingkat Terampil setelah lulus pendidikan
strata-1 menyerahkan ijazah yang telah dilegalisasi oleh Departemen
Pendidikan Nasional kepada Bagian/Unit Kerja Kepegawaian melalui
Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan;
b. Kepala/pimpinan unit kerja mengusulkan Pengendali Dampak Lingkungan
Terampil tersebut untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan
Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Tingkat Ahli yang telah
diakreditasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup;
c. Kepala/pimpinan unit kerja yang bersangkutan menyampaikan berkas
usulan penyesuaian jabatan kepada Bagian/Unit Kerja Kepegawaian yang
terdiri dari fotocopy :
1) Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan Fungsional
Pengendali Dampak Lingkungan;
2) Surat Kenaikan Pangkat Terakhir;
3) PAK terakhir;
4) DP-3 dalam 2 (dua) tahun terakhir.
d. Berkas usulan tersebut selanjutnya ditandatangani oleh kepala/pimpinan
unit kerja yang mengurusi kepegawaian dan disampaikan kepada Kepala
badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional Badan Kepegawaian
Negara/Badan Kepegawaian Daerah.
L. PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN
PEMBERHENTIAN
1. Pembebasan Sementara
a. Alasan pembebasan
Pengendali Dampak Lingkungan dibebaskan sementara dari jabatannya
apabila :
1) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk
kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
2) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam
pangkat/jabatan terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit
sekurang-kurangnya :
a) 10 (sepuluh) bagi Pengendali Dampak Lingkungan Penyelia,
pangkat Penata Tk.I-III/d;
b) 20 (dua puluh) bagi Pengendali Dampak Madya, pangkat Pembina
Utama-IV/c.
3) Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat, berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980;
4) Diberhentikan sementara sebagai PNS berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966;
5) Ditugaskan secara penuh diluar jabatan Pengendali Dampak
Lingkungan;
6) Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
7) Cuti diluar tanggungan negara kecuali cuti diluar tanggungan negara
untuk persalinan anak keempat dan seterusnya.
109
b. Ketentuan pembebasan sementara
1) Pengendali Dampak Lingkungan yang dibebaskan sementara
sebagaimana dimaksud dalam butir a.3, selama menjalani hukuman
disiplin yang bersangkutan tetap melaksanakan tugas pokoknya, tetapi
kegiatan tersebut tidak dapat ditetapkan angka kreditnya.
2) Pengendali Dampak Lingkungan yang dibebaskan sementara karena
tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, selama pembebasan
sementara tersebut dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang
Kenaikan Pangkat PNS sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002, apabila sekurang-kurangnya telah
4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir dan setiap unsur penilaian
prestasi kerja atau pelaksanaan dalam DP3 sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir, serta tidak melampaui
pangkat atasan langsungnya.
c. Tata Cara Pembebasan Sementara
1) Pimpinan unit kerja mengusulkan Pengendali Dampak Lingkungan
untuk dibebaskan sementara dari jabatan fungsional Pengendali
Dampak Lingkungan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dengan melampirkan:
a) Fotocopy Keputusan pangkat/jabatan terakhir yang dilegalisir oleh
pejabat yang berwenang;
b) Fotocopy Keputusan penugasan diluar jabatan Pengendali Dampak
Lingkungan yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; atau
c) Fotocopy Keputusan penunjukan tugas belajar lebih dari 6 (enam)
bulan yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; atau
d) Fotocopy Keputusan hukuman disiplin dengan tingkat hukuman
”sedang atau berat”, berupa penurunan pangkat yang dilegalisir
oleh pejabat yang berwenang; atau
e) Fotocopy Keputusan cuti diluar tanggungan negara yang dilegalisir
oleh pejabat yang berwenang.
2) Berdasarkan usulan tersebut, pejabat yang berwenang, menerbitkan
keputusan pembebasan sementara dari jabatan fungsional Pengendali
Dampak Lingkungan dan disampaikan kepada yang bersangkutan
melalui pimpinan unit kerjanya sesuai dengan prosedur dan ketentuan
yang berlaku dengan tembusan kepada unit kerjanya dan atau instansi
terkait.
2. Pengangkatan Kembali
a. Kriteria pengangkatan kembali
1) PNS yang telah selesai menjalani pembebasan sementara, dapat
diangkat kembali dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan,
apabila telah selesai menjalani pembebasan sementara sebagaimana
tersebut butir 1 diatas.
2) PNS yang diangkat kembali dalam jabatan Pengendali Dampak
Lingkungan dapat menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki dan
yang berasal dari prestasi kerja dibidang pengendalian dampak
lingkungan yang diperoleh selama tidak menduduki jabatan Pengendali
110
Dampak Lingkungan setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit.
b. Tata cara pengangkatan kembali
1) PNS yang dibebaskan sementara dari jabatan Pengendali Dampak
Lingkungan melaporkan secara tertulis kepada pimpinan unit kerja
yang bersangkutan bahwa yang bersangkutan telah selesai menjalani
pembebasan sementara, dengan melampirkan :
a) Penetapan Angka Kredit terakhir yang telah dimiliki atau Penetapan
Angka Kredit terakhir yang telah ditambah angka kredit yang
berasal dari prestasi di bidang pengendalian dampak lingkungan
yang diperoleh selama dibebaskan sementara.
b) Fotocopy keputusan dalam pangkat terakhir yang dilegalisir pejabat
yang berwenang.
c) Fotocopy keputusan pembebasan sementara sebagai Pengendali
Dampak Lingkungan yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
d) Surat keterangan/keputusan/pernyataan telah selesai menjalani
tugas diluar jabatan Pengendali Dampak Lingkungan.
e) Fotocopy ijazah/STTPL yang diperoleh dengan disertai
pengangkatan/penugasan kembali pada unit kerja semula bagi yang
telah selesai tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan yang dilegalisir
oleh pejabat yang berwenang.
f) Surat keterangan telah selesai menjalani hukuman disiplin.
g) Fotocopy keputusan pengangkatan kembali sebagai Pegawai
Negeri Sipil, bagi yang telah selesai menjalani cuti diluar
tanggungan negara yang dilegalisir pejabat yang berwenang.
2) Berdasarkan laporan tersebut pimpinan unit kerja yang bersangkutan
mengusulkan pengangkatan kembali sebagai PNS kedalam jabatan
Pengendali Dampak Lingkungan dengan melampirkan persyaratan
sebagaiama butir (1), sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku.
3) Berdasarkan usul tersebut, pejabat yang berwenang, menerbitkan
keputusan pengangkatan kembali PNS ke dalam jabatan Pengendali
Dampak Lingkungan.
4) Keputusan pengangkatan kembali tersebut disampaikan oleh pejabat
yang berwenang kepada Pengendali Dampak Lingkungan yang
bersangkutan melalui pimpinan unit kerja yang bersangkutan dengan
tembusan kepada unit kerja/instansi terkait.
c. Ketentuan dalam pengangkatan kembali
PNS yang diangkat kembali dalam jabatan Pengendali Dampak
Lingkungan, apabila dalam masa pembebasan sementara yang
bersangkutan melakukan tugas yang berkaitan dengan pengendalian
dampak lingkungan maka prestasi kerja selama tidak menduduki jabatan
Pengendali Dampak Lingkungan dapat dinilai angka kreditnya, kecuali bagi
Pengendali Dampak Lingkungan yang dibebaskan sementara karena
dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat.
3. Pemberhentian
a. Alasan pemberhentian
111
Pengendali Dampak Lingkungan diberhentikan dari jabatan fungsionalnya
apabila :
1) Dijatuhi hukuman disiplin PNS dengan tingkat hukuman disiplin berat,
kecuali jenis hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980;
2) Diberhentikan sebagai PNS berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 1979;
3) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari
jabatannya karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang
ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi;
4) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari
jabatannya karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit bagi
Pengendali Dampak Lingkungan Penyelia, pangkat III/d dan
Pengendali Dampak Lingkungan Madya, pangkat IV/c.
b. Tata cara pemberhentian
1) Pimpinan unit kerja mengusulkan PNS untuk diberhentikan dari jabatan
Pengendali Dampak Lingkungan kepada pejabat yang berwenang
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku dengan
melampirkan :
a) Fotocopy Keputusan pangkat terakhir yang dilegalisir oleh pejabat
yang berwenang;
b) Fotocopy Keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir yang
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;
c) Surat keterangan dari Ketua Tim Penilai bahwa yang bersangkutan
tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan dalam
jangka waktu yang telah ditentukan setelah pembebasan
sementara;
d) Fotocopy keputusan hukuman disiplin yang dilegalisir pejabat yang
berwenang.
2) Berdasarkan usulan tersebut, pejabat yang berwenang menetapkan
keputusan pemberhentian dari jabatan Pengendali Dampak
Lingkungan.
112

More Related Content

What's hot

Contoh pelaporan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
Contoh pelaporan pengelolaan dan pemantauan lingkunganContoh pelaporan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
Contoh pelaporan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
Konsultan Limbah B3
 
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelolaPengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
Sujatmiko Wibowo
 
Abinul Jawaban Tugas Diklat PBJ Modul 6.pdf
Abinul Jawaban Tugas Diklat PBJ Modul 6.pdfAbinul Jawaban Tugas Diklat PBJ Modul 6.pdf
Abinul Jawaban Tugas Diklat PBJ Modul 6.pdf
ABINUL HAKIM
 
Contoh Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengadaan barang jasa pemerintah
Contoh Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengadaan barang jasa pemerintahContoh Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengadaan barang jasa pemerintah
Contoh Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengadaan barang jasa pemerintah
Lorentius Yudo Poerwoko
 
Berita acara pengembangan kurikulum
Berita acara pengembangan kurikulumBerita acara pengembangan kurikulum
Berita acara pengembangan kurikulum
BoengShu Thea
 
Sk.TPK dan Panwas
Sk.TPK dan PanwasSk.TPK dan Panwas
Sk.TPK dan Panwas
Suwondo Chan
 
Undangan pelantikan
Undangan pelantikanUndangan pelantikan
Undangan pelantikan
Asep Rahmat
 
Berita acara serah terima bantuan
Berita acara serah terima bantuanBerita acara serah terima bantuan
Berita acara serah terima bantuan
pandirambo900
 
Blanko Laporan Kejadian dan Berita Acara
Blanko Laporan Kejadian dan Berita AcaraBlanko Laporan Kejadian dan Berita Acara
Blanko Laporan Kejadian dan Berita Acara
Sudirman Sultan
 
Berita acara pemeriksaan barang
Berita acara pemeriksaan barangBerita acara pemeriksaan barang
Berita acara pemeriksaan barang
Suparman Man
 
20050105 berita acara_serah_terima_akhir_pekerjaan_2
20050105 berita acara_serah_terima_akhir_pekerjaan_220050105 berita acara_serah_terima_akhir_pekerjaan_2
20050105 berita acara_serah_terima_akhir_pekerjaan_2
wahana_dc
 
Surat perubahan bendahara BOSDA bank BPD
Surat perubahan bendahara BOSDA bank BPDSurat perubahan bendahara BOSDA bank BPD
Surat perubahan bendahara BOSDA bank BPD
Widi Dharmawan
 
Contoh Laporan Tata Usaha
Contoh Laporan Tata UsahaContoh Laporan Tata Usaha
Contoh Laporan Tata Usaha
KutsiyatinMSi
 
Dokumen.tips aneka notulen-rapat-sekolah
Dokumen.tips aneka notulen-rapat-sekolahDokumen.tips aneka notulen-rapat-sekolah
Dokumen.tips aneka notulen-rapat-sekolah
edi putra
 
Contoh sk struktur sekolah
Contoh sk struktur sekolahContoh sk struktur sekolah
Contoh sk struktur sekolah
ratna naily najah
 
Susunan acara apel pagi
Susunan acara apel pagiSusunan acara apel pagi
Susunan acara apel pagi
ryanborneo31
 
Contoh sk pembagian tugas guru format terbaru 2015 + jumlah siswa per rombel
Contoh sk pembagian tugas guru format terbaru 2015 + jumlah siswa per rombelContoh sk pembagian tugas guru format terbaru 2015 + jumlah siswa per rombel
Contoh sk pembagian tugas guru format terbaru 2015 + jumlah siswa per rombel
sdntjheran
 

What's hot (20)

Contoh pelaporan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
Contoh pelaporan pengelolaan dan pemantauan lingkunganContoh pelaporan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
Contoh pelaporan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
 
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelolaPengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
 
Abinul Jawaban Tugas Diklat PBJ Modul 6.pdf
Abinul Jawaban Tugas Diklat PBJ Modul 6.pdfAbinul Jawaban Tugas Diklat PBJ Modul 6.pdf
Abinul Jawaban Tugas Diklat PBJ Modul 6.pdf
 
Contoh Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengadaan barang jasa pemerintah
Contoh Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengadaan barang jasa pemerintahContoh Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengadaan barang jasa pemerintah
Contoh Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengadaan barang jasa pemerintah
 
FORM PEMILIHAN KETUA RT
FORM PEMILIHAN KETUA RTFORM PEMILIHAN KETUA RT
FORM PEMILIHAN KETUA RT
 
Berita acara pengembangan kurikulum
Berita acara pengembangan kurikulumBerita acara pengembangan kurikulum
Berita acara pengembangan kurikulum
 
Rkk
RkkRkk
Rkk
 
Sk.TPK dan Panwas
Sk.TPK dan PanwasSk.TPK dan Panwas
Sk.TPK dan Panwas
 
Undangan pelantikan
Undangan pelantikanUndangan pelantikan
Undangan pelantikan
 
Berita acara serah terima bantuan
Berita acara serah terima bantuanBerita acara serah terima bantuan
Berita acara serah terima bantuan
 
Blanko Laporan Kejadian dan Berita Acara
Blanko Laporan Kejadian dan Berita AcaraBlanko Laporan Kejadian dan Berita Acara
Blanko Laporan Kejadian dan Berita Acara
 
Berita acara pemeriksaan barang
Berita acara pemeriksaan barangBerita acara pemeriksaan barang
Berita acara pemeriksaan barang
 
20050105 berita acara_serah_terima_akhir_pekerjaan_2
20050105 berita acara_serah_terima_akhir_pekerjaan_220050105 berita acara_serah_terima_akhir_pekerjaan_2
20050105 berita acara_serah_terima_akhir_pekerjaan_2
 
CONTOH SK KETUA RT
CONTOH SK KETUA RTCONTOH SK KETUA RT
CONTOH SK KETUA RT
 
Surat perubahan bendahara BOSDA bank BPD
Surat perubahan bendahara BOSDA bank BPDSurat perubahan bendahara BOSDA bank BPD
Surat perubahan bendahara BOSDA bank BPD
 
Contoh Laporan Tata Usaha
Contoh Laporan Tata UsahaContoh Laporan Tata Usaha
Contoh Laporan Tata Usaha
 
Dokumen.tips aneka notulen-rapat-sekolah
Dokumen.tips aneka notulen-rapat-sekolahDokumen.tips aneka notulen-rapat-sekolah
Dokumen.tips aneka notulen-rapat-sekolah
 
Contoh sk struktur sekolah
Contoh sk struktur sekolahContoh sk struktur sekolah
Contoh sk struktur sekolah
 
Susunan acara apel pagi
Susunan acara apel pagiSusunan acara apel pagi
Susunan acara apel pagi
 
Contoh sk pembagian tugas guru format terbaru 2015 + jumlah siswa per rombel
Contoh sk pembagian tugas guru format terbaru 2015 + jumlah siswa per rombelContoh sk pembagian tugas guru format terbaru 2015 + jumlah siswa per rombel
Contoh sk pembagian tugas guru format terbaru 2015 + jumlah siswa per rombel
 

Similar to 09 pdal

Ind puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lh
Ind puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lhInd puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lh
Ind puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lh
Dian Nandariardi
 
PP RI 27 tahun 1999 tentang amdal.pdf
PP RI 27 tahun 1999 tentang amdal.pdfPP RI 27 tahun 1999 tentang amdal.pdf
PP RI 27 tahun 1999 tentang amdal.pdf
HeriHermawan66
 
Per menlh 03 tahun 2013 audit lh
Per menlh 03 tahun 2013 audit lhPer menlh 03 tahun 2013 audit lh
Per menlh 03 tahun 2013 audit lh
Dewi Hadiwinoto
 
151703437 tor-ukl-upl-flyover-pdf
151703437 tor-ukl-upl-flyover-pdf151703437 tor-ukl-upl-flyover-pdf
151703437 tor-ukl-upl-flyover-pdf
Herman Caniago Kampreto
 
2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias
2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias
2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias
EkaOnwardana
 
Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingku...
Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingku...Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingku...
Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingku...
infosanitasi
 
Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...
Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...
Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...
infosanitasi
 
Kepmenlh 61-2003
Kepmenlh 61-2003Kepmenlh 61-2003
Kepmenlh 61-2003Agus Witono
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...
infosanitasi
 
Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)
Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)
Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)
ernest virgyawan
 
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupPengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
Fitri Hady Amrullah
 
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupPengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
Fitri Hady Amrullah
 
Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)
Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)
Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)
Al Marson
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...
infosanitasi
 
Petunjuk teknis dekon proper 2014
Petunjuk teknis dekon proper 2014Petunjuk teknis dekon proper 2014
Petunjuk teknis dekon proper 2014
Al Marson
 
01 pengarahan program jafung pedal 2014
01 pengarahan program jafung pedal 201401 pengarahan program jafung pedal 2014
01 pengarahan program jafung pedal 2014
Surono Way
 
Kepmen LH Nomor 56 tahun 2002 tentang Pedoman Umum PPLH
Kepmen LH Nomor 56 tahun 2002 tentang Pedoman Umum PPLHKepmen LH Nomor 56 tahun 2002 tentang Pedoman Umum PPLH
Kepmen LH Nomor 56 tahun 2002 tentang Pedoman Umum PPLH
AnjasDong1
 
Permen lhk no. p.5.menlhk.setjen.kum.1.2.2018
Permen lhk no. p.5.menlhk.setjen.kum.1.2.2018Permen lhk no. p.5.menlhk.setjen.kum.1.2.2018
Permen lhk no. p.5.menlhk.setjen.kum.1.2.2018
AgusGunawan616675
 
ANALISIS AMDAL DALAM PEMBANGUNAN.pptx
ANALISIS AMDAL DALAM PEMBANGUNAN.pptxANALISIS AMDAL DALAM PEMBANGUNAN.pptx
ANALISIS AMDAL DALAM PEMBANGUNAN.pptx
Trully Wardhani
 
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan HidupPermen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan HidupDewi Hadiwinoto
 

Similar to 09 pdal (20)

Ind puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lh
Ind puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lhInd puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lh
Ind puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lh
 
PP RI 27 tahun 1999 tentang amdal.pdf
PP RI 27 tahun 1999 tentang amdal.pdfPP RI 27 tahun 1999 tentang amdal.pdf
PP RI 27 tahun 1999 tentang amdal.pdf
 
Per menlh 03 tahun 2013 audit lh
Per menlh 03 tahun 2013 audit lhPer menlh 03 tahun 2013 audit lh
Per menlh 03 tahun 2013 audit lh
 
151703437 tor-ukl-upl-flyover-pdf
151703437 tor-ukl-upl-flyover-pdf151703437 tor-ukl-upl-flyover-pdf
151703437 tor-ukl-upl-flyover-pdf
 
2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias
2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias
2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias
 
Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingku...
Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingku...Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingku...
Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingku...
 
Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...
Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...
Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...
 
Kepmenlh 61-2003
Kepmenlh 61-2003Kepmenlh 61-2003
Kepmenlh 61-2003
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...
 
Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)
Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)
Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)
 
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupPengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
 
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupPengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
 
Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)
Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)
Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...
 
Petunjuk teknis dekon proper 2014
Petunjuk teknis dekon proper 2014Petunjuk teknis dekon proper 2014
Petunjuk teknis dekon proper 2014
 
01 pengarahan program jafung pedal 2014
01 pengarahan program jafung pedal 201401 pengarahan program jafung pedal 2014
01 pengarahan program jafung pedal 2014
 
Kepmen LH Nomor 56 tahun 2002 tentang Pedoman Umum PPLH
Kepmen LH Nomor 56 tahun 2002 tentang Pedoman Umum PPLHKepmen LH Nomor 56 tahun 2002 tentang Pedoman Umum PPLH
Kepmen LH Nomor 56 tahun 2002 tentang Pedoman Umum PPLH
 
Permen lhk no. p.5.menlhk.setjen.kum.1.2.2018
Permen lhk no. p.5.menlhk.setjen.kum.1.2.2018Permen lhk no. p.5.menlhk.setjen.kum.1.2.2018
Permen lhk no. p.5.menlhk.setjen.kum.1.2.2018
 
ANALISIS AMDAL DALAM PEMBANGUNAN.pptx
ANALISIS AMDAL DALAM PEMBANGUNAN.pptxANALISIS AMDAL DALAM PEMBANGUNAN.pptx
ANALISIS AMDAL DALAM PEMBANGUNAN.pptx
 
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan HidupPermen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
 

More from Agus Witono

Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manualHazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
Agus Witono
 
Ar2011
Ar2011Ar2011
Ar2011
Agus Witono
 
Trblgn25
Trblgn25Trblgn25
Trblgn25
Agus Witono
 
Protap dalkarhutlah sumsel 2007
Protap dalkarhutlah sumsel 2007Protap dalkarhutlah sumsel 2007
Protap dalkarhutlah sumsel 2007Agus Witono
 
Digital 20297367 s-sri rezeki
Digital 20297367 s-sri rezekiDigital 20297367 s-sri rezeki
Digital 20297367 s-sri rezekiAgus Witono
 
Emergency response planning guide for public wastewater syst
Emergency response planning guide for public wastewater systEmergency response planning guide for public wastewater syst
Emergency response planning guide for public wastewater syst
Agus Witono
 
Fireemergegencyman 2
Fireemergegencyman 2Fireemergegencyman 2
Fireemergegencyman 2
Agus Witono
 
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3Agus Witono
 
Bnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquakeBnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquake
Agus Witono
 
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
Agus Witono
 
190371290 tanggap-darurat
190371290 tanggap-darurat190371290 tanggap-darurat
190371290 tanggap-daruratAgus Witono
 
Bencana11
Bencana11Bencana11
Bencana11
Agus Witono
 
155112208201011561
155112208201011561155112208201011561
155112208201011561
Agus Witono
 
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoranTanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoranAgus Witono
 
Training & konsultasi_hse
Training & konsultasi_hseTraining & konsultasi_hse
Training & konsultasi_hse
Agus Witono
 
Osha 3114-hazwoper
Osha 3114-hazwoperOsha 3114-hazwoper
Osha 3114-hazwoper
Agus Witono
 
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasionalPetunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasionalAgus Witono
 
Social compliance manual
Social compliance manualSocial compliance manual
Social compliance manual
Agus Witono
 
Better work-indonesia-synthesis-report-en
Better work-indonesia-synthesis-report-enBetter work-indonesia-synthesis-report-en
Better work-indonesia-synthesis-report-en
Agus Witono
 

More from Agus Witono (20)

Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manualHazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
 
Ar2011
Ar2011Ar2011
Ar2011
 
Trblgn25
Trblgn25Trblgn25
Trblgn25
 
9100 mhav
9100 mhav9100 mhav
9100 mhav
 
Protap dalkarhutlah sumsel 2007
Protap dalkarhutlah sumsel 2007Protap dalkarhutlah sumsel 2007
Protap dalkarhutlah sumsel 2007
 
Digital 20297367 s-sri rezeki
Digital 20297367 s-sri rezekiDigital 20297367 s-sri rezeki
Digital 20297367 s-sri rezeki
 
Emergency response planning guide for public wastewater syst
Emergency response planning guide for public wastewater systEmergency response planning guide for public wastewater syst
Emergency response planning guide for public wastewater syst
 
Fireemergegencyman 2
Fireemergegencyman 2Fireemergegencyman 2
Fireemergegencyman 2
 
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
 
Bnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquakeBnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquake
 
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
 
190371290 tanggap-darurat
190371290 tanggap-darurat190371290 tanggap-darurat
190371290 tanggap-darurat
 
Bencana11
Bencana11Bencana11
Bencana11
 
155112208201011561
155112208201011561155112208201011561
155112208201011561
 
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoranTanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoran
 
Training & konsultasi_hse
Training & konsultasi_hseTraining & konsultasi_hse
Training & konsultasi_hse
 
Osha 3114-hazwoper
Osha 3114-hazwoperOsha 3114-hazwoper
Osha 3114-hazwoper
 
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasionalPetunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
 
Social compliance manual
Social compliance manualSocial compliance manual
Social compliance manual
 
Better work-indonesia-synthesis-report-en
Better work-indonesia-synthesis-report-enBetter work-indonesia-synthesis-report-en
Better work-indonesia-synthesis-report-en
 

09 pdal

  • 1. IX. PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1994 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 6. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 7. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2006 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan; 8. Keputusan Kepala BKN Nomor 62 Tahun 2004 tentang Tata Cara Permintaan, Pemberian, dan Penghentian Tunjangan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan; 9. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 47/KEP/M.PAN/8/2002 tentang Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya; 10.Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/60/M.PAN/6/2005 tentang Perubahan atas Ketentuan Lampiran I dan atau Lampiran II Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Jabatan Fungsional Pengendali dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya; 11.Keputusan Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kepala BKN Nomor 08 Tahun 2002 dan Nomor 22 Tahun 2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya; 12.Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 145 Tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya; 13.Keputusan Menteri Negara Lingkungaan Hidup Nomor 146 Tahun 2004 tentang Pedoman Kualifikasi Pendidikan Untuk Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan; 14.Keputusan Menteri Kelauatan dan Perikanan Nomor KEP.07/MEN- KP/KP.430/2006 tentang Pemberian Kuasa Menandatangani Keputusan tentang Pengangkatan, Pemindahan, Pemberhentian, dan Mutasi Kepegawaian lainnya; 15.Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.07/MEN/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan sebagaimana telah diubah ketiga kalinya dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2007. 99
  • 2. B. PENGERTIAN-PENGERTIAN 1. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup; 2. Pengendali Dampak Lingkungan adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan instansi yang terkait lainnya baik di Pusat maupun di Daerah yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan; 3. Pengendali Dampak Lingkungan Tingkat Terampil adalah PNS yang mempunyai latar belakang pendidikan serendah-rendahnya SLTA (melalui penyesuaian/inpassing), dan berijazah Dilploma II (melalui pengangkatan pertama), serta telah mengikuti diklat fungsional di bidang pengendalian dampak lingkungan yang dipersyaratkan dan diangkat oleh pejabat yang berwenang; 4. Pengendali Dampak Lingkungan Tingkat Ahli adalah PNS yang mempunyai latar belakang pendidikan serendah-rendahnya Sarjana (S.1) atau Diploma IV (D.IV) dan telah mengikuti diklat fungsional di bidang pengendalian dampak lingkungan yang dipersyaratkan dan diangkat oleh pejabat yang berwenang; 5. Pengendalian Dampak Lingkungan adalah seluruh proses kegiatan yang meliputi pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan; 6. Angka kredit adalah satuan nilai dari setiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Pengendali Dampak Lingkungan dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya; 7. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) adalah blanko yang berisi keterangan perorangan Pengendali Dampak Lingkungan dan butir kegiatan yang dinilai dan harus diisi oleh Pengendali Dampak Lingkungan dalam rangka PAK. 8. Penetapan Angka Kredit (PAK) adalah blanko yang berisi keterangan perorangan Pengendali Dampak Lingkungan dan satuan nilai dari hasil penilaian butir kegiatan dan atau akumulasi nilai-nilai butir kegiatan yang telah dicapai oleh Pengendali Dampak Lingkungan yang telah ditetapkan oleh Pejabat Penetap Angka Kredit. 9. Tim Penilai Angka Kredit adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang yang bertugas menilai prestasi kerja Pengendali Dampak Lingkungan. C. TUGAS POKOK, UNSUR, DAN SUB UNSUR KEGIATAN 1. Tugas Pokok Pengendali Dampak Lingkungan meliputi kegiatan pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan, serta pemulihan kualitas lingkungan. 2. Unsur dan sub unsur kegiatan Pengendali Dampak Lingkungan yang dinilai angka kreditnya terdiri dari : a. Pendidikan, meliputi : 100
  • 3. 1) Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar; 2) Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang Pengendalian dampak lingkungan dan mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL). b. Pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan, meliputi : 1) Menyiapkan bahan perumusan/kebijaksanaan teknis pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan; 2) Melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan; 3) Pemanfaatan teknologi pengendalian dampak lingkungan; 4) Melakukan penyuluhan pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan; 5) Pemantauan kualitas lingkungan yang diduga mengalami pencemaran; 6) Pemantauan sumber pencemar pada tempat yang diduga sebagai sumber pencemaran. c. Pemulihan kualitas lingkungan, meliputi : 1) Menyiapkan bahan perumusan peraturan/kebijakan teknis pemulihan kualitas lingkungan; 2) Menilai kondisi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan; 3) Melakukan pemantauan kegiatan pemulihan kualitas lingkungan. d. Pengembangan perangkat Pengendali Dampak Lingkungan, meliputi : 1) Menyusun standar bidang lingkungan; 2) Mengawasi penerapan standar dan/atau pedoman teknis lingkungan; 3) Evaluasi kinerja pengendalian dampak lingkungan; 4) Pengembangan SDM di bidang lingkungan; 5) Kajian dokumen AMDAL. e. Pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan, meliputi : 1) Pengawasan, pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan; 2) Penyelidikan; 3) Penyidikan; f. Pengembangan profesi, meliputi : 1) Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang pengendalian dampak lingkungan; 2) Menerjemahkan/menyadur buku di bidang pengendalian dampak lingkungan; 3) Berpartisipasi secara aktif dalam penerbitan di bidang pengendalian dampak lingkungan; 4) Melakukan pelatihan di bidang pengendalian dampak lingkungan; 5) Berpartisipasi secara aktif dalam pemaparan (ekspose) draf/pedoman/modul di bidang pengendalian dampak lingkungan; 6) Melakukan studi banding di bidang pengendalian dampak lingkungan. g. Penunjang tugas pengendalian dampak lingkungan, meliputi : 1) Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai; 2) Mengikuti seminar/lokakarya/konferensi dan kongres; 3) Menjadi anggota organisasi profesi; 4) Menjadi Tim Penilai Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan; 5) Memperoleh penghargaan atau tanda jasa; 101
  • 4. 6) Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya. D. JENJANG JABATAN, GOLONGAN, ANGKA KREDIT, TUNJANGAN JABATAN, DAN BATAS USIA PENSIUN NO. JENJANG JABATAN GOL. ANGKA KREDIT TUNJANGAN Rp BUP (THN) Tingkat Terampil II/b 40 II/c 601. P.Dal Pelaksana II/d 80 197.000,- III/a 100 2. P.Dal Pelaksana Lanjutan III/b 150 220.000,- III/c 200 3. P.Dal Penyelia III/d 300 330.000,- Tingkat Ahli III/a 100 1. P.Dal Pertama III/b 150 264.000,- III/c 200 2. P.Dal Muda III/d 300 523.000,- IV/a 400 IV/b 5503. P.Dal Madya IV/c 700 880.000,- 56 E. PENGANGKATAN PERTAMA 1. Pejabat yang berwenang menetapkan Pengangkatan PNS kedalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan ditetapkan oleh : a. Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk pengangkatan Pengendali Dampak Lingkungan Madya; b. Kepala Biro Kepegawaian a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk pengangkatan Pengendali Dampak Lingkungan Pertama s.d Pengendali Dampak Lingkungan Muda dan Pengendali Dampak Lingkungan Pelaksana Lanjutan s.d Pengendali Dampak Lingkungan Penyelia; c. Kepala Bagian Jabatan Fungsional a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk pengangkatan Pengendali Dampak Lingkungan Pelaksana. 2. Persyaratan Untuk dapat diangkat sebagai Pengendali Dampak Lingkungan Tingkat Terampil dan Ahli, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Pengendali Dampak Lingkungan Terampil 1) Berijazah serendah-rendahnya Diploma II (D.II) atau Diploma III (D.III) sesuai dengan pedoman kualifikasi pendidikan yang ditetapkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup; 2) Status PNS bukan calon PNS; 3) Memiliki pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Tk.I-II/b; 102
  • 5. 4) Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Pejabat Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan yang telah diakreditasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan memperoleh sertifikat tanda lulus; 5) Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; 6) Mendapat persetujuan dari unit kerja yang bersangkutan. b. Pengendali Dampak Lingkungan Ahli 1) Berijazah serendah-rendahnya S1 sesuai dengan pedoman kualifikasi pendidikan yang ditetapkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup; 2) Status PNS bukan calon PNS; 3) Memiliki pangkat serendah-rendahnya Penata Muda-III/a; 4) Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Pejabat Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan yang telah diakreditasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan memperoleh sertifikat tanda lulus; 5) Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; 6) Mendapat persetujuan dari unit kerja yang bersangkutan. 3. Ketentuan dalam pengangkatan pertama a. Pengangkatan PNS dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan dapat dilakukan setelah memperhitungkan jumlah kebutuhan/formasi Pengendali Dampak Lingkungan pada unit kerja yang bersangkutan. b. Pengangkatan pertama kali kedalam jabatan fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dapat dilakukan terhadap PNS yang telah dipersiapkan untuk mengisi kebutuhan Pengendali Dampak Lingkungan pada unit kerja yang bersangkutan. c. Pangkat Pengendali Dampak Lingkungan yang diangkat pertama kali adalah sama dengan pangkat terakhir yang diduduki sebagai PNS, sedangkan jenjang jabatan ditentukan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimilikinya yang berasal dari pendidikan, pengendalian dampak lingkungan, pengembangan profesi, dan penunjang tugas Pengendali Dampak Lingkungan setelah ditetapkan oleh Pejabat Penetap Angka Kredit. 4. Tata cara pengangkatan pertama Pengangkatan pertama kali PNS kedalam jabatan fungsional Pengendali Dampak Lingkungan adalah sbb : a. PNS yang bersangkutan (calon Pengendali Dampak Lingkungan) menyiapkan berkas usul pengangkatan dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan, yang terdiri dari : 1) Penetapan Angka Kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang; 2) Fotocopy Keputusan dalam pangkat/golongan terakhir yang dilegalisir; 3) Fotocopy ijazah terakhir yang dilegalisir pejabat yang berwenang; 4) Fotocopy Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL) atau sertifikat di bidang pengendalian dampak lingkunganma dan penyakit ikan yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; 103
  • 6. 5) Fotocopy DP3 satu tahun terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang. b. Berkas usul pengangkatan dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan disampaikan PNS yang bersangkutan kepada Pimpinan Unit Kerjanya untuk diperiksa atau diteliti kelengkapan dan kebenaran persyaratannya. c. Pimpinan unit kerja yang bersangkutan mengusulkan PNS yang telah memenuhi syarat untuk diangkat dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan, disertai dengan kelengkapan persyaratan pada huruf a kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. d. Pejabat yang berwenang, sesuai ketentuan yang berlaku memproses dan menerbitkan keputusan pengangkatan kedalam jabatan fungsional Pengendali Dampak Lingkungan; e. Keputusan pengangkatan pertama kali tersebut disampaikan oleh pejabat yang berwenang kepada Pengendali Dampak Lingkungan yang bersangkutan melalui pimpinan unit kerjanya sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku dengan tembusan kepada unit kerja/instansi terkait. F. PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN 1. Pejabat yang berwenang Pengangkatan PNS dari jabatan lain kedalam pengendali Dampak Lingkungan, ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang sebagaimana pengangkatan pertama kali pada huruf E butir I. 2. Persyaratan a. Memenuhi syarat sebagaimana untuk pengangkatan pertama kali; b. Memiliki pengalaman dalam bidang pengendalian dampak lingkungan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; dan c. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun dari jabatan terakhir yang didudukinya. 3. Ketentuan dalam pengangkatan dari jabatan lain a. Pangkat Pengendali Dampak Lingkungan ditetapkan sesuai dengan pangkat terakhir yang dimiliki PNS yang bersangkutan, sedangkan jenjang jabatannya ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang berasal dari kegiatan unsur utama yang telah memperoleh penetapan dari pejabat yang berwenang. b. Pengangkatan dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan harus memperhitungkan kebutuhan jumlah Pengendali Dampak Lingkungan pada unit kerja yang bersangkutan. 4. Tata cara pengangkatan dari jabatan lain Tata cara pengangkatan PNS dari jabatan lain kedalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan mengikuti tata cara pengangkatan pertama kali sebagaimana tersebut pada huruf E butir 4. 104
  • 7. G. PENETAPAN ANGKA KREDIT 1. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Mengingat untuk saat ini di lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan belum memungkinkan dibentuk Tim Penilai Instansi maka penilaian dan penetapan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan untuk sementara adalah sebagai berikut: a. Menteri Negara Negara Lingkungan Hidup atau pejabat lain yang ditunjuk bagi Pengendali Dampak Lingkungan Madya; b. Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup atau pejabat lain yang ditunjuk bagi Pengendali Dampak Lingkungan Pelaksana s.d. Penyelia dan Pengendali Dampak Lingkungan Pertama s.d. Muda. 2. Jadwal waktu penetapan angka kredit Penetapan angka kredit dilakukan selambat-lambatnya akhir bulan Januari untuk kenaikan pangkat periode April, dan akhir bulan Juli untuk kenaikan pangkat periode Oktober tahun berjalan. Apabila pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit berhalangan sehingga tidak dapat melakukan penetapan angka kredit sampai batas waktu yang telah ditetapkan maka tugas tersebut didelegasikan kepada pejabat lain yang setingkat lebih rendah. H. PENGUSULAN ANGKA KREDIT 1. Pejabat pengusul a. Pengendali Dampak Lingkungan Madya mengajukan DUPAK kepada Menteri Lingkungan Hidup melalui Kepala Biro Kepegawaian. b. Pengendali Dampak Lingkungan Pelaksana s.d Penyelia dan Pengendali Dampak Lingkungan Pertama s.d Muda menyampaikan DUPAK kepada Menteri Negara Lingkungan Hidup c.q. Kepala Biro Kepegawaian dan Perlengkapan, melalui pimpinan unit kerja yang bersangkutan. 2. Waktu pengajuan DUPAK a. DUPAK disampaikan setelah menurut perhitungan, yang bersangkutan memenuhi jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi. b. DUPAK beserta lampirannya harus sudah diterima oleh Sekretariat Tim Penilai selambat-lambatnya awal Januari untuk kenaikan pangkat periode April dan awal Juli untuk kenaikan pangkat periode Oktober tahun berjalan. 3. Tata Cara Pengajuan DUPAK 1 2 3 6 5 4 Sekretaris Tim Penilai Kementerian Negara Lingkungan Kepala Biro Kepegawaian DKP Pengendali Dampak Lingkungan/ calon Pimpinan Unit Kerja 105
  • 8. Keterangan: 1. DUPAK beserta lampiran persyaratan dan bukti fisik dari Pengendali Dampak Lingkungan/calon Pengendali Dampak Lingkungan disampaikan kepada pimpinan unit kerjanya, persetujuan DUPAK disahkan oleh Kepala Unit Kerja; 2. DUPAK dari pimpinan unit kerja disampaikan kepada Kepala Biro Kepegawaian Dep. KP; 3. Biro Kepegawaian mengirim DUPAK ke Sekretaris Tim Penilai Pengendali Dampak Lingkungan di lingkungan Kementerian Negara Lingkungan Hidup; 4. Realisasi Penetapan Angka Kredit, 4,5, dan 6. I. KENAIKAN JABATAN 1. Pejabat yang berwenang menetapkan a. Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan menetapkan kenaikan jabatan untuk menjadi Pengendali Dampak Lingkungan Madya; b. Kepala Biro Kepegawaian a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan menetapkan kenaikan jabatan untuk menjadi Pengendali Dampak Lingkungan Pelaksana Lanjutan s.d Pengendali Dampak Lingkungan Penyelia serta Pengendali Dampak Lingkungan Pertama s.d Pengendali Dampak Lingkungan Muda; c. Kepala Bagian Jabatan Fungsional a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk Pengendali Dampak Lingkungan Pelaksana. 2. Persyaratan Pengusulan kenaikan jabatan Pengendali Dampak Lingkungan dapat dilakukan apabila yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan: a. Paling singkat telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir; b. Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi; c. Telah mengikuti dan lulus diklat fungsional Pengendali Dampak Lingkungan sesuai dengan jenjang jabatannya; dan d. Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. 3. Tata cara pengusulan kenaikan jabatan a. Pengendali Dampak Lingkungan yang telah memenuhi syarat untuk kenaikan jabatan, menyiapkan berkas: 1) Fotocopy Keputusan pangkat terakhir yang dilegalisir pejabat yang berwenang; 2) Fotocopy Keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir yang dilegalisir pejabat yang berwenang; 3) Penetapan Angka Kredit (PAK); 4) Fotocopy DP3 tahun terakhir yang dilegalisir pejabat yang berwenang. 106
  • 9. b. Usul kenaikan jabatan Pengendali Dampak Lingkungan, disampaikan oleh pimpinan unit kerja yang bersangkutan kepada pejabat yang berwenang, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku; c. Berdasarkan usul tersebut, pejabat yang berwenang, menerbitkan Keputusan kenaikan jabatan; d. Keputusan kenaikan jabatan tersebut disampaikan oleh Pejabat yang berwenang kepada Pengendali Dampak Lingkungan yang bersangkutan melalui pimpinan unit kerjanya, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku dengan tembusan kepada unit kerja/instansi terkait. J. KENAIKAN PANGKAT 1. Pejabat yang berwenang menetapkan a. Presiden untuk kenaikan pangkat menjadi Pembina Utama Muda-IV/c setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala BKN; b. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk kenaikan pangkat menjadi Pembina Tk.I-IV/b setelah mendapat persetujuan teknis Kepala BKN; c. Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk kenaikan pangkat menjadi Pembina-IV/a setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala BKN; d. Kepala Biro Kepegawaian a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk kenaikan pangkat menjadi Penata-III/c s.d Penata Tk.I-III/d setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala BKN; e. Kepala Bagian Mutasi a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk kenaikan pangkat Penata Muda Tk.I-III/b ke bawah setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala BKN. 2. Persyaratan Pengendali Dampak Lingkungan yang telah memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat, menyiapkan berkas yang terdiri dari: a. Fotocopy Keputusan pangkat terakhir yang dilegalisir pejabat yang berwenang; b. Fotocopy Keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir yang dilegalisir pejabat yang berwenang; c. PAK asli; dan d. Fotocopy DP3 dalam 2 (dua) tahun terakhir yang dilegalisir pejabat yang berwenang. 3. Tata cara pengusulan kenaikan pangkat a. Pengendali Dampak Lingkungan yang telah memenuhi persyaratan untuk kenaikan pengkat setingkat lebih tinggi, melengkapi berkas kelengkapan usul kenaikan pangkatnaya, selanjutnya secara hirarki disampaikan kepada Menteri c.q. Kepala Biro Kepegawaian. b. Kepala Biro Kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk, memproses dan menyampaikan berkas usulan tersebut kepada : 1) Presiden dengan tembusan Kepala BKN untuk usul kenaikan pangkat menjadi Pembina Utama Muda-IV/c; 2) Kepala BKN untuk usul kenaikan pangkat menjadi Pengatur-II/c sampai Pembina Tk.I-IV/b. 107
  • 10. c. Kenaikan pangkat hanya dapat dilakukan pada periode kenaikan pangkat sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu periode April dan Oktober. Sedangkan untuk kenaikan jabatan dapat dilakukan setiap saat, tidak tergantung periode kenaikan pangkat. d. Pengendali Dampak Lingkungan yang dibebaskan sementara karena tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya tanpa angka kredit dengan ketentuan: 1) Telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir; 2) Setiap unsur dalam DP3 bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. 4. Ketentuan kenaikan pangkat/jabatan a. Komposisi jumlah angka kredit kumulatif yang harus dipenuhi oleh Pengendali Dampak Lingkungan untuk kenaikan pangkat/jabatan, sekurang-kurangnya atau sama dengan 80% (delapan puluh persen) dan boleh 100% (seratus persen) angka kredit dari unsur utama dan sebanyak- banayaknya 20% (dua puluh persen) atau 0% (nol persen) dari unsur penunjang. b. Untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Pengendali Dampak Lingkungan Madya, pangkat Pembina Tk.I-IV/b sampai dengan Pengendali Dampak Lingkungan, pangkat Pembina Utama-IV/c diwajibkan mengumpulkan sekurang-kurangnya 12 angka kredit dari unsur kegiatan pengembangan profesi. c. Pengendali Dampak Lingkungan yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya. d. Pengendali Dampak Lingkungan yang telah mencapai angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat pada tahun pertama dalam masa jabatan yang didudukinya atau pangkat yang dimilikinya, pada tahun berikutnya diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan pengendalian dampak lingkungan. K. PENYESUAIAN JABATAN 1. Syarat penyesuaian jabatan Penyesuaian jabatan Pengendali Dampak Lingkungan Terampil menjadi Pengendali Dampak Lingkungan Ahli dapat dilakukan, apabila yang bersangkutan memenuhi persyaratan : a. Telah menyelesaikan pendidikan Sarjana atau Diploma IV yang terakreditasi Departemen Pendidikan Nasional dan sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Pedoman Kualifikasi Pendidikan untuk Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan; b. Lulus pendidikan dan pelatihan tentang jabatan fungsional pengendali dampak lingkungan yang telah diakreditasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup. 108
  • 11. 2. Tata Cara Penyesuaian Jabatan a. Pengendali Dampak Lingkungan Tingkat Terampil setelah lulus pendidikan strata-1 menyerahkan ijazah yang telah dilegalisasi oleh Departemen Pendidikan Nasional kepada Bagian/Unit Kerja Kepegawaian melalui Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan; b. Kepala/pimpinan unit kerja mengusulkan Pengendali Dampak Lingkungan Terampil tersebut untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Tingkat Ahli yang telah diakreditasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup; c. Kepala/pimpinan unit kerja yang bersangkutan menyampaikan berkas usulan penyesuaian jabatan kepada Bagian/Unit Kerja Kepegawaian yang terdiri dari fotocopy : 1) Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan; 2) Surat Kenaikan Pangkat Terakhir; 3) PAK terakhir; 4) DP-3 dalam 2 (dua) tahun terakhir. d. Berkas usulan tersebut selanjutnya ditandatangani oleh kepala/pimpinan unit kerja yang mengurusi kepegawaian dan disampaikan kepada Kepala badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara/Badan Kepegawaian Daerah. L. PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN 1. Pembebasan Sementara a. Alasan pembebasan Pengendali Dampak Lingkungan dibebaskan sementara dari jabatannya apabila : 1) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi. 2) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam pangkat/jabatan terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya : a) 10 (sepuluh) bagi Pengendali Dampak Lingkungan Penyelia, pangkat Penata Tk.I-III/d; b) 20 (dua puluh) bagi Pengendali Dampak Madya, pangkat Pembina Utama-IV/c. 3) Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat, berupa jenis hukuman disiplin penurunan pangkat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980; 4) Diberhentikan sementara sebagai PNS berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966; 5) Ditugaskan secara penuh diluar jabatan Pengendali Dampak Lingkungan; 6) Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; 7) Cuti diluar tanggungan negara kecuali cuti diluar tanggungan negara untuk persalinan anak keempat dan seterusnya. 109
  • 12. b. Ketentuan pembebasan sementara 1) Pengendali Dampak Lingkungan yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam butir a.3, selama menjalani hukuman disiplin yang bersangkutan tetap melaksanakan tugas pokoknya, tetapi kegiatan tersebut tidak dapat ditetapkan angka kreditnya. 2) Pengendali Dampak Lingkungan yang dibebaskan sementara karena tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, selama pembebasan sementara tersebut dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat PNS sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002, apabila sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir dan setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir, serta tidak melampaui pangkat atasan langsungnya. c. Tata Cara Pembebasan Sementara 1) Pimpinan unit kerja mengusulkan Pengendali Dampak Lingkungan untuk dibebaskan sementara dari jabatan fungsional Pengendali Dampak Lingkungan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan melampirkan: a) Fotocopy Keputusan pangkat/jabatan terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; b) Fotocopy Keputusan penugasan diluar jabatan Pengendali Dampak Lingkungan yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; atau c) Fotocopy Keputusan penunjukan tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; atau d) Fotocopy Keputusan hukuman disiplin dengan tingkat hukuman ”sedang atau berat”, berupa penurunan pangkat yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; atau e) Fotocopy Keputusan cuti diluar tanggungan negara yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang. 2) Berdasarkan usulan tersebut, pejabat yang berwenang, menerbitkan keputusan pembebasan sementara dari jabatan fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan disampaikan kepada yang bersangkutan melalui pimpinan unit kerjanya sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku dengan tembusan kepada unit kerjanya dan atau instansi terkait. 2. Pengangkatan Kembali a. Kriteria pengangkatan kembali 1) PNS yang telah selesai menjalani pembebasan sementara, dapat diangkat kembali dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan, apabila telah selesai menjalani pembebasan sementara sebagaimana tersebut butir 1 diatas. 2) PNS yang diangkat kembali dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan dapat menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki dan yang berasal dari prestasi kerja dibidang pengendalian dampak lingkungan yang diperoleh selama tidak menduduki jabatan Pengendali 110
  • 13. Dampak Lingkungan setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. b. Tata cara pengangkatan kembali 1) PNS yang dibebaskan sementara dari jabatan Pengendali Dampak Lingkungan melaporkan secara tertulis kepada pimpinan unit kerja yang bersangkutan bahwa yang bersangkutan telah selesai menjalani pembebasan sementara, dengan melampirkan : a) Penetapan Angka Kredit terakhir yang telah dimiliki atau Penetapan Angka Kredit terakhir yang telah ditambah angka kredit yang berasal dari prestasi di bidang pengendalian dampak lingkungan yang diperoleh selama dibebaskan sementara. b) Fotocopy keputusan dalam pangkat terakhir yang dilegalisir pejabat yang berwenang. c) Fotocopy keputusan pembebasan sementara sebagai Pengendali Dampak Lingkungan yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang. d) Surat keterangan/keputusan/pernyataan telah selesai menjalani tugas diluar jabatan Pengendali Dampak Lingkungan. e) Fotocopy ijazah/STTPL yang diperoleh dengan disertai pengangkatan/penugasan kembali pada unit kerja semula bagi yang telah selesai tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang. f) Surat keterangan telah selesai menjalani hukuman disiplin. g) Fotocopy keputusan pengangkatan kembali sebagai Pegawai Negeri Sipil, bagi yang telah selesai menjalani cuti diluar tanggungan negara yang dilegalisir pejabat yang berwenang. 2) Berdasarkan laporan tersebut pimpinan unit kerja yang bersangkutan mengusulkan pengangkatan kembali sebagai PNS kedalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan dengan melampirkan persyaratan sebagaiama butir (1), sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. 3) Berdasarkan usul tersebut, pejabat yang berwenang, menerbitkan keputusan pengangkatan kembali PNS ke dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan. 4) Keputusan pengangkatan kembali tersebut disampaikan oleh pejabat yang berwenang kepada Pengendali Dampak Lingkungan yang bersangkutan melalui pimpinan unit kerja yang bersangkutan dengan tembusan kepada unit kerja/instansi terkait. c. Ketentuan dalam pengangkatan kembali PNS yang diangkat kembali dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan, apabila dalam masa pembebasan sementara yang bersangkutan melakukan tugas yang berkaitan dengan pengendalian dampak lingkungan maka prestasi kerja selama tidak menduduki jabatan Pengendali Dampak Lingkungan dapat dinilai angka kreditnya, kecuali bagi Pengendali Dampak Lingkungan yang dibebaskan sementara karena dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat. 3. Pemberhentian a. Alasan pemberhentian 111
  • 14. Pengendali Dampak Lingkungan diberhentikan dari jabatan fungsionalnya apabila : 1) Dijatuhi hukuman disiplin PNS dengan tingkat hukuman disiplin berat, kecuali jenis hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980; 2) Diberhentikan sebagai PNS berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979; 3) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; 4) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit bagi Pengendali Dampak Lingkungan Penyelia, pangkat III/d dan Pengendali Dampak Lingkungan Madya, pangkat IV/c. b. Tata cara pemberhentian 1) Pimpinan unit kerja mengusulkan PNS untuk diberhentikan dari jabatan Pengendali Dampak Lingkungan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku dengan melampirkan : a) Fotocopy Keputusan pangkat terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; b) Fotocopy Keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; c) Surat keterangan dari Ketua Tim Penilai bahwa yang bersangkutan tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan setelah pembebasan sementara; d) Fotocopy keputusan hukuman disiplin yang dilegalisir pejabat yang berwenang. 2) Berdasarkan usulan tersebut, pejabat yang berwenang menetapkan keputusan pemberhentian dari jabatan Pengendali Dampak Lingkungan. 112