SlideShare a Scribd company logo
Teknik Konstruksi Sipil – 2B
Nomor Bagian :
Terbit/Revisi :
POLBAN Tanggal Terbit :
: Pengujian Agregat Nomor Uji :
Halaman :
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FLH/1.1/LUB-2016
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 1/0
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 1-Sep-16
Bahan Kajian 7
Pokok Bahasan
: Pengujian Abrasi Agregat Menggunakan
Mesin Los Angeles
I. REFERENSI
1. SNI 03-2417-1991, Metoda Uji Keausan Agregat dengan Mesin Abrasi LA.
2. Spek Umum Bina Marga Divisi 7 Revisi 3 tahun 2010.
II. TUJUAN
1. Menentukan ketahanan agregat kasar terhadap keausan dengan mempergunakan
mesin Abrasi Los Angeles.
2. Memahami pengertian nilai keausan/abrasi agregat dan pengaruhnya terhadap
campuran beton Semen;
3. Mampu menghitung nilai abrasi agregat kasar dengan menentukan prosentase
jumlah yang lolos ayakan 1,7 mm/no. 12 setelah mendapatkan abrasi pada mesin
Los Angeles;
III. DASAR TEORI
Pada pekerjaan jalan, agregat akan mengalami proses tambahan seperti pemecahan,
pengikisan akibat cuaca, dan pengausan akibat lalu lintas. Guna mengatasi hal
tersebut, agregat harus mempunyai daya tahan yang cukup terhadap pemecahan
(crushing), penurunan (degradation), dan penghancuran (disintegrasi).
Agregat pada atau didekat permukaan perkerasan memerlukan kekerasan dan
mempunyai daya tahan terhadap pengausan yang lebih besar dibandingkan dengan
agregat yang letaknya pada lapisan lebih bawah, karena bagian atas perkerasan
menerima beban lebih besar.
Agregat dengan nilai keausan yang besar, mudah pecah selama pemadatan atau akibat
pengaruh beban lalulintas atau hal lainnya tidak diizinkan karena beberapa sebab:
1. Gradasi akan berubah karena agregat yang kasar akan menjadi butiran yang halus,
dengan demikian agregat mempunyai gradasi yang tidak memadai.
2. Agregat yang lemah tidak akan menghasilkan lapisan yang kuat karena bidang
pengunci yang bersudut mudah pecah.
Oleh karena itu nilai abrasi agregat kasar pada beton semen berdasarkan Spek
Umum Bina Marga Divisi 7 Revisi 3 mensyaratkan nilai keausan dengan mesin
Teknik Konstruksi Sipil – 2B
Nomor Bagian :
Terbit/Revisi :
POLBAN Tanggal Terbit :
: Pengujian Agregat Nomor Uji :
Halaman :
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FLH/1.1/LUB-2016
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 1/0
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 1-Sep-16
Bahan Kajian 7
Pokok Bahasan
: Pengujian Abrasi Agregat Menggunakan
Mesin Los Angeles
Los Angeles adalah ≤ 40% (lihat Tabel 1). Dalam pengujian abrasi agregat kasar,
gradasi yang digunakan adalah gradasi B (lihat Tabel 2).
Tabel 2 ( ketentuan mutu agregat berdasarkan Spek Umum Bina Marga Divisi 7
Revisi 3)
Tabel 2 (berat benda uji untuk setiap gradasi berdasarkan ASTM C.131-96)
Ukuran Ayakan, mm
(inch)
Gradasi dan berat benda uji (gr)
Lolos Tertahan A B C D E F G
76,2 (3")
63,5 (2
1/2")
- - - - 2500 - -
63,5 (2
1/2")
50,8 (2") - - - - 2500 - -
50,8 (2")
37,5 (1
1/2")
- - - - 5000 5000 -
37,5 (1
1/2")
25,4 (1") 1250 - - - - 5000 5000
25,4 (1") 19,0 (3/4") 1250 - - - - - 5000
19,0 (3/4") 12,5 (1/2") 1250 2500 - - - - -
12,5 (1/2") 9,5 (3/8") 1250 2500 - - - - -
9,5 (3/8") 6,3 (1/4") - - - - - - -
6,3 (1/4")
4,75 (no.
4)
- - 2500 - - - -
4,75 (no.
4)
2,36 (no.
8)
- - 2500 5000 - - -
Total berat benda uji
(gram)
5000
± 10
5000
± 10
5000
± 10
5000
± 10
10000
± 20
10000
± 20
10000
± 20
Teknik Konstruksi Sipil – 2B
Nomor Bagian :
Terbit/Revisi :
POLBAN Tanggal Terbit :
: Pengujian Agregat Nomor Uji :
Halaman :
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FLH/1.1/LUB-2016
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 1/0
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 1-Sep-16
Bahan Kajian 7
Pokok Bahasan
: Pengujian Abrasi Agregat Menggunakan
Mesin Los Angeles
Jumlah bola baja
(buah)
12 11 8 6 12 12 12
Total berat bola
baja(gram)
5000
± 25
4584
± 25
3330
± 20
2500
± 15
5000
± 25
5000
± 25
5000
± 25
Jumlah putaran 500 500 500 500 1000 1000 1000
Jumlah putaran (r/m)
30-
33
30-
33
30-
33
30-
33
30-33 30-33 30-33
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat Utama
No. Nama Alat/Bahan Gambar Alat Keterangan
1
Timbangan (kapasitas
30 kg dengan
ketelitian 0,1)
Untuk menimbang
berat agregat sebelum
dan sesudahdimasukan
pada mesinlos angeles,
tertahan ayakan no 12.
2
Oven Pengering pada
suhu 110 ±5oC
Mengeringkan agregat
setelah dicuci agar
mendapatkan kondisi
kering oven
3
Ayakan(ukuran lubang
19 mm; 12,5 mm; 9,5
mm; dan 1,7 mm)
Untuk
mengayak/menyaring
agregat kasar agar
sesuai spesifikasi
pengujian.
4 Mesin Los Angeles
Memutar agregat
dengan jumlah 500
putaran pada
kecepatan 30-33 rpm.
Sesuai standar SNI-
2417-2008
Teknik Konstruksi Sipil – 2B
Nomor Bagian :
Terbit/Revisi :
POLBAN Tanggal Terbit :
: Pengujian Agregat Nomor Uji :
Halaman :
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FLH/1.1/LUB-2016
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 1/0
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 1-Sep-16
Bahan Kajian 7
Pokok Bahasan
: Pengujian Abrasi Agregat Menggunakan
Mesin Los Angeles
5 Bola Baja
Berat bola baja total
±4584 gram, dengan
jumlah 11 bola baja
B. Alat Bantu
No. Nama Alat/Bahan Gambar Alat
1 Ember
Untuk tempat
mencuci agregeat
2
Cawan/Pan
Untuk alas/tempat
agregat ketika
dioven
3 APD
Melindungi pakaian
dari noda pada saat
pelaksanaan
pengujian
4 Masker
Melindungi dari
debu pada saat
menyaring agregat
menggunakan
ayakan
Teknik Konstruksi Sipil – 2B
Nomor Bagian :
Terbit/Revisi :
POLBAN Tanggal Terbit :
: Pengujian Agregat Nomor Uji :
Halaman :
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FLH/1.1/LUB-2016
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 1/0
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 1-Sep-16
Bahan Kajian 7
Pokok Bahasan
: Pengujian Abrasi Agregat Menggunakan
Mesin Los Angeles
5 Pelindung Telinga
Melindungi telinga
dari suara bising
yang dihasilkan
mesin Los Angeles
C. Bahan
No. Nama Alat/Bahan Gambar
1
Agregat Kasar (Lolos
19 mm dan tertahan
12.5 mm)
2
Agregat kasar (Lolos
12,5 mm dan tertahan
9,5 mm)
3 Air
Teknik Konstruksi Sipil – 2B
Nomor Bagian :
Terbit/Revisi :
POLBAN Tanggal Terbit :
: Pengujian Agregat Nomor Uji :
Halaman :
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FLH/1.1/LUB-2016
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 1/0
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 1-Sep-16
Bahan Kajian 7
Pokok Bahasan
: Pengujian Abrasi Agregat Menggunakan
Mesin Los Angeles
V. LANGKAH KERJA
1. Gunakan APD atau jas lab sebelum praktikum.
2. Siapkan agregat kasar lolos saringan 19 mm dan tertahan 12.5 mm Gambar 1.
3. Cuci benda uji / agregat kasar kemudian keringkan di oven pada suhu 110°C ±5°C
sampai berat tetap seperti pada Gambar 2 dan Gambar 3.
4. Saring dan timbang benda uji atau agregat kasar sesuai dengan gradasinya
kemudian hitung jumlah total berat benda uji agregat (W1), (untuk gradasi B
beratnya ± 2500 gram) seperti pada Gambar 3.
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4
5. Masukan benda uji atau agregat dan bola baja (jumlah bola baja sesuai dengan
gradasi) kedalam mesin los angeles.
6. Putar mesin los angeles dengan kecepatan 30-33rpm sebanyak 500 putaran.
7. Keluarkan benda uji atau agregat dari mesin kemudian saring dengan ayakan no.
12 (1,7 mm) seperti terlihat pada Gambar 5.
8. Cuci benda uji atau agregat tertahan no. 12 (1,7 mm) kemudian keringkan di oven
pada suhu 110°±5°C sampai berat tetap seperti pada Gambar 6 dan Gambar 7.
9. Timbang benda uji atau agregat (W2 gram) seperti pada Gambar 8.
Gambar 5 Gambar 6 Gambar 7 Gambar 8
10. Hitung prosentase benda uji atau agregat yang lolos ayakan no. 12 (1,7 mm)
sampai satu decimal.
Teknik Konstruksi Sipil – 2B
Nomor Bagian :
Terbit/Revisi :
POLBAN Tanggal Terbit :
: Pengujian Agregat Nomor Uji :
Halaman :
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FLH/1.1/LUB-2016
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 1/0
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 1-Sep-16
Bahan Kajian 7
Pokok Bahasan
: Pengujian Abrasi Agregat Menggunakan
Mesin Los Angeles
VI. DATA DAN PERHITUNGAN
Berdasarkan hasil analisa ayak didapatkan besar butir maksimum agregat kasar adalah
19 mm maka gradasi yang digunakan pada pengujian abrasi adalah nomor gradasi B,
kemudian didapatkanlah data perhitungan sebagai berikut pada Tabel 3.
Tabel 3 (data dan hasil perhitungan uji abrasi)
GRADASI
JUMLAH
BAHAN
JUMLAH
BAHAN
LOLOS/TEMBUS TERTAHAN I II
19,0 (3/4") 12,5 (1/2") 2501.6 2501.4
12,5 (1/2") 9,5 (3/8") 2500 2500.7
Jumlah Benda Uji (Gram) W1 5001.6 5002,1
Berat Benda Uji Tertahan
Ayakan No.12 Setelah Abrasi
(Gram)
W2 4022.3 3994.1
Nilai Abrasi Benda Uji (%) 19.58 20.15
W1 − W2
W1
× 100%
Teknik Konstruksi Sipil – 2B
Nomor Bagian :
Terbit/Revisi :
POLBAN Tanggal Terbit :
: Pengujian Agregat Nomor Uji :
Halaman :
LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FLH/1.1/LUB-2016
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 1/0
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 1-Sep-16
Bahan Kajian 7
Pokok Bahasan
: Pengujian Abrasi Agregat Menggunakan
Mesin Los Angeles
VII. KESIMPULAN HASIL UJI
Setelah melakukan uji abrasi dengan mesin los angeles terhadap agregat kasar
didapatkan nilai abrasi sebesar 19.58% untuk kelompok I dan 20.15% untuk kelompok
II, hasil rata-rata nilai abrasi adalah 19.87%. Agregat kasar ini dapat digunakan untuk
pembuatan beton semen karena nilai abrasinya <40% sesuai dengan Spek Umum Bina
Marga Divisi 7 Revisi 3 tahun 2010.
Bandung, September 2017
Pembimbing, Penanggung Jawab ,
Aceng Subagdja, ST.,MT Mohamad Aldi Ramdani
NIP. 196206261990031003 NIM. 171121048

More Related Content

What's hot

Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Harsanty Seran
 
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
Dwi Andini
 
Definifisi beton prategang
Definifisi beton prategangDefinifisi beton prategang
Definifisi beton prategang
rendy surindra
 
21376 sni 15-2049-2004-semen-portland
21376 sni 15-2049-2004-semen-portland21376 sni 15-2049-2004-semen-portland
21376 sni 15-2049-2004-semen-portland
andika dika
 
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspalTes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Angga Nugraha
 
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatanMetode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
Plik Amelia Trangkil
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
M Hayale
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
Shaleh Afif Hasibuan
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
andribacotid
 
Mekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisikMekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisik
Inri Pata'dungan
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
Nurul Angreliany
 
perhitungan bekisting
perhitungan bekistingperhitungan bekisting
perhitungan bekisting
rudi rudi aprilia
 
2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah
ahmad fuadi
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
WSKT
 
106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur
Rahmad Saputra
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Angga Nugraha
 
Perhitungan ting bor
Perhitungan ting borPerhitungan ting bor
Perhitungan ting bor
Neng Tea
 
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahrakapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahraAyu Fatimah Zahra
 

What's hot (20)

Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
 
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
 
Definifisi beton prategang
Definifisi beton prategangDefinifisi beton prategang
Definifisi beton prategang
 
21376 sni 15-2049-2004-semen-portland
21376 sni 15-2049-2004-semen-portland21376 sni 15-2049-2004-semen-portland
21376 sni 15-2049-2004-semen-portland
 
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspalTes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspal
 
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatanMetode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Mekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisikMekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisik
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
perhitungan bekisting
perhitungan bekistingperhitungan bekisting
perhitungan bekisting
 
2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
 
Trial compaction (dahlia)
Trial compaction (dahlia)Trial compaction (dahlia)
Trial compaction (dahlia)
 
106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
 
Perhitungan ting bor
Perhitungan ting borPerhitungan ting bor
Perhitungan ting bor
 
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahrakapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
 

Similar to 07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (maldi)

Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 editBab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
MyName Ratna Pusparini
 
99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton
marolop007
 
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
STUDIOMENTAYA
 
pdfcoffee.com_itp-arpdf-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_itp-arpdf-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_itp-arpdf-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_itp-arpdf-pdf-free.pdf
AndikaPrasetya29
 
FINAL JMD AC - WC. WAY LOLA BESAR OK.pdf
FINAL JMD AC - WC. WAY LOLA BESAR OK.pdfFINAL JMD AC - WC. WAY LOLA BESAR OK.pdf
FINAL JMD AC - WC. WAY LOLA BESAR OK.pdf
mayospeilouw1
 
Laporan OJT AK3 listrik
Laporan OJT AK3 listrikLaporan OJT AK3 listrik
Laporan OJT AK3 listrik
Fidri Chaerul Umam
 
Surat neraca limbah
Surat neraca limbahSurat neraca limbah
Surat neraca limbah
Minato Kenjiro
 
PPT NATUNA (1).pptx
PPT NATUNA (1).pptxPPT NATUNA (1).pptx
PPT NATUNA (1).pptx
FadliST
 
power point jalan dan jembatannnnnnnnnnn
power point jalan dan jembatannnnnnnnnnnpower point jalan dan jembatannnnnnnnnnn
power point jalan dan jembatannnnnnnnnnn
Heri Susanto
 
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh sKegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh sdwi angga teguh santoso
 
Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)
MuhammadToyeb
 

Similar to 07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (maldi) (12)

Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 editBab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
 
99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton
 
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
 
Jurnal - Adelia Ps (3312100084)
Jurnal - Adelia Ps (3312100084)Jurnal - Adelia Ps (3312100084)
Jurnal - Adelia Ps (3312100084)
 
pdfcoffee.com_itp-arpdf-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_itp-arpdf-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_itp-arpdf-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_itp-arpdf-pdf-free.pdf
 
FINAL JMD AC - WC. WAY LOLA BESAR OK.pdf
FINAL JMD AC - WC. WAY LOLA BESAR OK.pdfFINAL JMD AC - WC. WAY LOLA BESAR OK.pdf
FINAL JMD AC - WC. WAY LOLA BESAR OK.pdf
 
Laporan OJT AK3 listrik
Laporan OJT AK3 listrikLaporan OJT AK3 listrik
Laporan OJT AK3 listrik
 
Surat neraca limbah
Surat neraca limbahSurat neraca limbah
Surat neraca limbah
 
PPT NATUNA (1).pptx
PPT NATUNA (1).pptxPPT NATUNA (1).pptx
PPT NATUNA (1).pptx
 
power point jalan dan jembatannnnnnnnnnn
power point jalan dan jembatannnnnnnnnnnpower point jalan dan jembatannnnnnnnnnn
power point jalan dan jembatannnnnnnnnnn
 
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh sKegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
 
Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)
 

07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (maldi)

  • 1. Teknik Konstruksi Sipil – 2B Nomor Bagian : Terbit/Revisi : POLBAN Tanggal Terbit : : Pengujian Agregat Nomor Uji : Halaman : LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FLH/1.1/LUB-2016 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 1/0 Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 1-Sep-16 Bahan Kajian 7 Pokok Bahasan : Pengujian Abrasi Agregat Menggunakan Mesin Los Angeles I. REFERENSI 1. SNI 03-2417-1991, Metoda Uji Keausan Agregat dengan Mesin Abrasi LA. 2. Spek Umum Bina Marga Divisi 7 Revisi 3 tahun 2010. II. TUJUAN 1. Menentukan ketahanan agregat kasar terhadap keausan dengan mempergunakan mesin Abrasi Los Angeles. 2. Memahami pengertian nilai keausan/abrasi agregat dan pengaruhnya terhadap campuran beton Semen; 3. Mampu menghitung nilai abrasi agregat kasar dengan menentukan prosentase jumlah yang lolos ayakan 1,7 mm/no. 12 setelah mendapatkan abrasi pada mesin Los Angeles; III. DASAR TEORI Pada pekerjaan jalan, agregat akan mengalami proses tambahan seperti pemecahan, pengikisan akibat cuaca, dan pengausan akibat lalu lintas. Guna mengatasi hal tersebut, agregat harus mempunyai daya tahan yang cukup terhadap pemecahan (crushing), penurunan (degradation), dan penghancuran (disintegrasi). Agregat pada atau didekat permukaan perkerasan memerlukan kekerasan dan mempunyai daya tahan terhadap pengausan yang lebih besar dibandingkan dengan agregat yang letaknya pada lapisan lebih bawah, karena bagian atas perkerasan menerima beban lebih besar. Agregat dengan nilai keausan yang besar, mudah pecah selama pemadatan atau akibat pengaruh beban lalulintas atau hal lainnya tidak diizinkan karena beberapa sebab: 1. Gradasi akan berubah karena agregat yang kasar akan menjadi butiran yang halus, dengan demikian agregat mempunyai gradasi yang tidak memadai. 2. Agregat yang lemah tidak akan menghasilkan lapisan yang kuat karena bidang pengunci yang bersudut mudah pecah. Oleh karena itu nilai abrasi agregat kasar pada beton semen berdasarkan Spek Umum Bina Marga Divisi 7 Revisi 3 mensyaratkan nilai keausan dengan mesin
  • 2. Teknik Konstruksi Sipil – 2B Nomor Bagian : Terbit/Revisi : POLBAN Tanggal Terbit : : Pengujian Agregat Nomor Uji : Halaman : LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FLH/1.1/LUB-2016 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 1/0 Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 1-Sep-16 Bahan Kajian 7 Pokok Bahasan : Pengujian Abrasi Agregat Menggunakan Mesin Los Angeles Los Angeles adalah ≤ 40% (lihat Tabel 1). Dalam pengujian abrasi agregat kasar, gradasi yang digunakan adalah gradasi B (lihat Tabel 2). Tabel 2 ( ketentuan mutu agregat berdasarkan Spek Umum Bina Marga Divisi 7 Revisi 3) Tabel 2 (berat benda uji untuk setiap gradasi berdasarkan ASTM C.131-96) Ukuran Ayakan, mm (inch) Gradasi dan berat benda uji (gr) Lolos Tertahan A B C D E F G 76,2 (3") 63,5 (2 1/2") - - - - 2500 - - 63,5 (2 1/2") 50,8 (2") - - - - 2500 - - 50,8 (2") 37,5 (1 1/2") - - - - 5000 5000 - 37,5 (1 1/2") 25,4 (1") 1250 - - - - 5000 5000 25,4 (1") 19,0 (3/4") 1250 - - - - - 5000 19,0 (3/4") 12,5 (1/2") 1250 2500 - - - - - 12,5 (1/2") 9,5 (3/8") 1250 2500 - - - - - 9,5 (3/8") 6,3 (1/4") - - - - - - - 6,3 (1/4") 4,75 (no. 4) - - 2500 - - - - 4,75 (no. 4) 2,36 (no. 8) - - 2500 5000 - - - Total berat benda uji (gram) 5000 ± 10 5000 ± 10 5000 ± 10 5000 ± 10 10000 ± 20 10000 ± 20 10000 ± 20
  • 3. Teknik Konstruksi Sipil – 2B Nomor Bagian : Terbit/Revisi : POLBAN Tanggal Terbit : : Pengujian Agregat Nomor Uji : Halaman : LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FLH/1.1/LUB-2016 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 1/0 Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 1-Sep-16 Bahan Kajian 7 Pokok Bahasan : Pengujian Abrasi Agregat Menggunakan Mesin Los Angeles Jumlah bola baja (buah) 12 11 8 6 12 12 12 Total berat bola baja(gram) 5000 ± 25 4584 ± 25 3330 ± 20 2500 ± 15 5000 ± 25 5000 ± 25 5000 ± 25 Jumlah putaran 500 500 500 500 1000 1000 1000 Jumlah putaran (r/m) 30- 33 30- 33 30- 33 30- 33 30-33 30-33 30-33 IV. ALAT DAN BAHAN A. Alat Utama No. Nama Alat/Bahan Gambar Alat Keterangan 1 Timbangan (kapasitas 30 kg dengan ketelitian 0,1) Untuk menimbang berat agregat sebelum dan sesudahdimasukan pada mesinlos angeles, tertahan ayakan no 12. 2 Oven Pengering pada suhu 110 ±5oC Mengeringkan agregat setelah dicuci agar mendapatkan kondisi kering oven 3 Ayakan(ukuran lubang 19 mm; 12,5 mm; 9,5 mm; dan 1,7 mm) Untuk mengayak/menyaring agregat kasar agar sesuai spesifikasi pengujian. 4 Mesin Los Angeles Memutar agregat dengan jumlah 500 putaran pada kecepatan 30-33 rpm. Sesuai standar SNI- 2417-2008
  • 4. Teknik Konstruksi Sipil – 2B Nomor Bagian : Terbit/Revisi : POLBAN Tanggal Terbit : : Pengujian Agregat Nomor Uji : Halaman : LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FLH/1.1/LUB-2016 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 1/0 Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 1-Sep-16 Bahan Kajian 7 Pokok Bahasan : Pengujian Abrasi Agregat Menggunakan Mesin Los Angeles 5 Bola Baja Berat bola baja total ±4584 gram, dengan jumlah 11 bola baja B. Alat Bantu No. Nama Alat/Bahan Gambar Alat 1 Ember Untuk tempat mencuci agregeat 2 Cawan/Pan Untuk alas/tempat agregat ketika dioven 3 APD Melindungi pakaian dari noda pada saat pelaksanaan pengujian 4 Masker Melindungi dari debu pada saat menyaring agregat menggunakan ayakan
  • 5. Teknik Konstruksi Sipil – 2B Nomor Bagian : Terbit/Revisi : POLBAN Tanggal Terbit : : Pengujian Agregat Nomor Uji : Halaman : LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FLH/1.1/LUB-2016 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 1/0 Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 1-Sep-16 Bahan Kajian 7 Pokok Bahasan : Pengujian Abrasi Agregat Menggunakan Mesin Los Angeles 5 Pelindung Telinga Melindungi telinga dari suara bising yang dihasilkan mesin Los Angeles C. Bahan No. Nama Alat/Bahan Gambar 1 Agregat Kasar (Lolos 19 mm dan tertahan 12.5 mm) 2 Agregat kasar (Lolos 12,5 mm dan tertahan 9,5 mm) 3 Air
  • 6. Teknik Konstruksi Sipil – 2B Nomor Bagian : Terbit/Revisi : POLBAN Tanggal Terbit : : Pengujian Agregat Nomor Uji : Halaman : LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FLH/1.1/LUB-2016 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 1/0 Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 1-Sep-16 Bahan Kajian 7 Pokok Bahasan : Pengujian Abrasi Agregat Menggunakan Mesin Los Angeles V. LANGKAH KERJA 1. Gunakan APD atau jas lab sebelum praktikum. 2. Siapkan agregat kasar lolos saringan 19 mm dan tertahan 12.5 mm Gambar 1. 3. Cuci benda uji / agregat kasar kemudian keringkan di oven pada suhu 110°C ±5°C sampai berat tetap seperti pada Gambar 2 dan Gambar 3. 4. Saring dan timbang benda uji atau agregat kasar sesuai dengan gradasinya kemudian hitung jumlah total berat benda uji agregat (W1), (untuk gradasi B beratnya ± 2500 gram) seperti pada Gambar 3. Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 5. Masukan benda uji atau agregat dan bola baja (jumlah bola baja sesuai dengan gradasi) kedalam mesin los angeles. 6. Putar mesin los angeles dengan kecepatan 30-33rpm sebanyak 500 putaran. 7. Keluarkan benda uji atau agregat dari mesin kemudian saring dengan ayakan no. 12 (1,7 mm) seperti terlihat pada Gambar 5. 8. Cuci benda uji atau agregat tertahan no. 12 (1,7 mm) kemudian keringkan di oven pada suhu 110°±5°C sampai berat tetap seperti pada Gambar 6 dan Gambar 7. 9. Timbang benda uji atau agregat (W2 gram) seperti pada Gambar 8. Gambar 5 Gambar 6 Gambar 7 Gambar 8 10. Hitung prosentase benda uji atau agregat yang lolos ayakan no. 12 (1,7 mm) sampai satu decimal.
  • 7. Teknik Konstruksi Sipil – 2B Nomor Bagian : Terbit/Revisi : POLBAN Tanggal Terbit : : Pengujian Agregat Nomor Uji : Halaman : LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FLH/1.1/LUB-2016 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 1/0 Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 1-Sep-16 Bahan Kajian 7 Pokok Bahasan : Pengujian Abrasi Agregat Menggunakan Mesin Los Angeles VI. DATA DAN PERHITUNGAN Berdasarkan hasil analisa ayak didapatkan besar butir maksimum agregat kasar adalah 19 mm maka gradasi yang digunakan pada pengujian abrasi adalah nomor gradasi B, kemudian didapatkanlah data perhitungan sebagai berikut pada Tabel 3. Tabel 3 (data dan hasil perhitungan uji abrasi) GRADASI JUMLAH BAHAN JUMLAH BAHAN LOLOS/TEMBUS TERTAHAN I II 19,0 (3/4") 12,5 (1/2") 2501.6 2501.4 12,5 (1/2") 9,5 (3/8") 2500 2500.7 Jumlah Benda Uji (Gram) W1 5001.6 5002,1 Berat Benda Uji Tertahan Ayakan No.12 Setelah Abrasi (Gram) W2 4022.3 3994.1 Nilai Abrasi Benda Uji (%) 19.58 20.15 W1 − W2 W1 × 100%
  • 8. Teknik Konstruksi Sipil – 2B Nomor Bagian : Terbit/Revisi : POLBAN Tanggal Terbit : : Pengujian Agregat Nomor Uji : Halaman : LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSI FORM LAPORAN HARIAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FLH/1.1/LUB-2016 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 1/0 Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciw aruga Bandung, PO Box. 6468 Tlp/ Fax. 022-2016150 1-Sep-16 Bahan Kajian 7 Pokok Bahasan : Pengujian Abrasi Agregat Menggunakan Mesin Los Angeles VII. KESIMPULAN HASIL UJI Setelah melakukan uji abrasi dengan mesin los angeles terhadap agregat kasar didapatkan nilai abrasi sebesar 19.58% untuk kelompok I dan 20.15% untuk kelompok II, hasil rata-rata nilai abrasi adalah 19.87%. Agregat kasar ini dapat digunakan untuk pembuatan beton semen karena nilai abrasinya <40% sesuai dengan Spek Umum Bina Marga Divisi 7 Revisi 3 tahun 2010. Bandung, September 2017 Pembimbing, Penanggung Jawab , Aceng Subagdja, ST.,MT Mohamad Aldi Ramdani NIP. 196206261990031003 NIM. 171121048