2. Pengertian Standar Biaya
Standar biaya adalah pengukuran dari elemen – elemen
biaya yang seharusnya terjadi untuk melakukan suatu
kegiatan atau pembuat satu unit produk. Standar
mempunyai arti patokan, acuan, pedoman, benchmark,
atau tolak ukur. Dengan demikian biaya standar dapat
diartikan sebagai patokan atau acuan biaya yang
ditentukan di tahap perencanaan untuk mengukur
pelaksanaan (implementasi) biaya sesunggunya. Biaya
standar harus disusun secara cermat dengan
memperhitungkan semua faktor yang mempengaruhi
penyusunan biaya standar, baik faktor internal maupun
eksternal.
3. Manfaat Standar Biaya
1. Biaya standar sebagai alat Perencanaan Anggaran
Biaya standar memiliki peran penting dalam
perencanaan anggaran yaitu sebagai pedoman bagi
setiap satuan kerja untuk mengisi Rencana Kerja dan
Anggaran Satuan kerja Perangkat Daerah (RKA-
SKPD), terutama RKA-SKPD 2.1 dan RKA-SKPD 2.2.1.
RKA-SKPD 2.1 adalah rincian anggaran belanja tidak
langsung satuan kerja perangkat Daerah. Sedangkan
RKA-SKPD 2.2.1. adalah rincian anggaran belanja
langsung menurut program dan perkegiatan satuan
kerja perangkat daerah.
4. Manfaat Standar Biaya
2.Biaya standar sebagai alat pengawasan anggaran
Biaya standar juga dapat digunakan sebagai alat
pengawasan pelaksanaan anggaran, yaitu untuk
memastikan bahwa pelaksanaan anggaran telah sesuai
dengan rencana yang ditetapkan. Auditor
berkepentingan untuk memeriksa apakah entitas yang
di audit telah melaksanakan anggaran sesuai dengan
biaya standar yang telahditetapkan, apakah terjadinya
penyimpangan atau mark up biaya.
5. Manfaat Standar Biaya
3. Biaya standar sebagai Pengukuran Kinerja
Biaya standar dapat digunakan sebagai alat untuk
pengukuran kinerja, yaitu dengan cara membandingkan
biaya standar yang dianggarkan dengan realisasinya atau
lebih populer disebut analisis varians. Secara umum dalam
arti tidak terdapat kejadian yang luar biasa, jika realisasi
biaya ternyata lebih rendah dibandingkan biaya yang
dianngarkan maka kinerjanya dinilai baik karena
dianggarkan maka kinerjanya efisiensi. Sebaliknya jika
reaslisasi biaya lebih tinggi dari biaya yang setidakn-
tidaknya setiap SKPD hrus berupaya agar realisasi baiay
tidak melampaui biaya standar.
6. 2. Jenis Biaya Standar
1. Standar Satuan Harga (SSH) yaitu biaya standar per unit
imput. Standar Satuan Harga digunakan sebagai biaya
standar dalam penyusunan dan pelaksanaan anggaran
2. Analisis Standar Belanja (ASB) Yaitu standar untuk setiap
jenis kegiatan, misalnya biaya standar penyelenggaraan
kegiatan workshop, sosialisasi, bimbingan teknis,
penyusunan laporan keuangan, penyediaan atau
pengadaan barang dan jasa dan sebagainya.
3. Biaya/Tarif Standar Nasional yaitu biaya yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui peraturan
Perundangan yang harus diikuti daerah.
4. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owners Estimate
(OE) yaitu perkiraaan biaya atau harga pemerintahan.
7. B. BIAYA STANDAR DAN
ANGGARAN
Biaya standar dan anggaran merupakan dua hal yang
saling terkait. Biaya standar digunakan untuk
menentukan biaya perunit, sedangkan anggaran
digunakan untuk menentukan seluruh belanja yang
akan terjadi selama satu periode tertentu. Dengan
demikian biaya standar merupakan salah satu rincian
dari anggaran.
8. 1. Selisih (Varians)
Perbedaan antara biaya standar dengan biaya
sesunguhnya disebut selisih (varians). Terdapat dua
jenis selisih anggaran yaitu selisih menguntungkan
(favorable variance) dan selisih merugikan
(unfavorable variance). Selisih menguntungkan terjadi
apabila biaya sesungguhnya lebih rendah daripada
biaya standar sedangkan selisih merugikan apabila
biaya sesungguhnya lebih besar dari pada biaya
standar.
9. 2. Penyesuaian Biaya Standar
Idealnya penyusunan biaya standar sudah didasarkan
pada perhitungan dan estimasi-estimasi yang tepat,
realistis, dan rasional dengan memperhitungkan
semua faktor yang mempengaruhi seperti kenaikan
harga-harga barang, tarif upah dan biaya-biaya lain di
masa yang akan datang. Dalam menyusun perkiraan
biaya perlu terlebih dahulu dilakukan pengkajian atas
biaya masa lalu sebagai pertimbangan, serta
memperhitungkan dan memperkirakan hal-hal yang
akan atau mungkin terjadi di masa depan.
10. kesimpulan
1. Standar biaya merupakan instrumen penting untuk perencanaan dan pengendalian
belanja serta evaluasi kinerja. Pemerintah daerah perlu membuat standar biaya yang
mencakup dua hal yaitu biaya standar per unit input dan biaya standar per kegiatan.
2. Terdapat beberapa jenis biaya standar yang terdapat di pemerintah daerah, antara lain
Standar Satuan Harga (SSH),Analisis Standar Belanja (ASB),Biayz/Tarif Standar
Nasional,dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owners Estimate (OE).
3. Pada tahap pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja anggaran, pemerintah perlu
membandingkan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya untuk mengetahui
ada tidaknya selisih (varians) anggaran. Terdapat dua jenis selisih anggaran, yaitu selisih
menguntungkan (favorable variance) dan selisih merugikan (unfavorable variance).
Analisis varians tersebut penting untuk menentukan tindakan manajemen pemerintah
daerah yang harus dilakukan.
4. Biaya standar perlu diperbaiki atau disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang
terjadi. Namun sebisa mungkin pemerintah daerah tidak terlalu sering mengadakan
penyesuaian pada biaya standar. Penyesuaian dapat dilakukan ketika akan dilakukan
penyusunan anggaran perubahan. Sebelum diadakan penyesuaian sebaiknya diadakan
penyelidikan apakah standarnya yang kurang tepat ataukah pelaksanaannya yang kurang
baik.