Dokumen tersebut membahas tentang manajemen perubahan dan beberapa jenis perubahan yang terjadi pada organisasi, termasuk perubahan evolusioner, revolusioner, transformasional, downsizing, perubahan teknologi, dan merger dan akuisisi.
7. Konsep dasar Manajemen Perubahan
• Manajemen perubahan adalah
pendekatan untuk merencanakan,
mendesain, mengimplementasikan,
mengelola, mengukur dan
mempertahankan perubahan di dalam
pekerjaan dan bisnis proses (Lientz, et
al., 2004)
• Suatu pendekatan untuk mengubah
individu, tim, dan organisasi kepada
kondisi masa depan yang diinginkan.
10. Intervensi Perubahan
Penghambat
• Kehilangan kendali
• Kepentingan pribadi
• Kurang Persatuan
• Takut kehilangan
pekerjaan
• Kesadaran rendah
• Tidak searah
Pendorong
• Tututan eksternal
• Krisis Keuangan
• Perubahan kepemilikan
• Komunikasi antar
divisi
• Peningkatan efisiensi
• Teknologi kuno
• Ada arah yang jelas
1. Kesiapan untuk berubah
2. Komitmen Pemimpin
3. Mengelola Stakeholder
4. Komunikasi yang efektif
5. Monitoring Impacts
6. Portfolio Management
10
Successful
change requires:
11. Leadership Commitment
Apakah dukungan dari
pemimpin ada?
Apakah dukungannya
memadai?
Bagaimana membangunnya?
Requirements for
Successful Change
1. Kesiapan untuk berubah
2. Komitmen Pemimpin
3. Manajemen stake holder
4. Effective Communication
5. Monitoring Impacts
6. Portfolio Management
Richard Hudson
Copyright Evans Incorporated 2015. All rightsreserved
11
12. 5 Kesalahan dalam manajemen
Perubahan
1. Gagal untuk menjaga kejelasan tujuan
dan kurang menunjukkan dukungan
2. Gagal dalam mengkomunikasikan
pesan pentingnya perubahan
dilakukan.
3. Gagal membentuk team yang
mendukung
4. Berasumsi bahwa karyawan bersedia
untuk berubah
5. Mendelegasikan peran
sponsorship kepada orang lain
Source: Best Practices in Change Management
– 2012 Edition. Prosci, Inc. 2012
12
13. Stakeholder Management
- Addressing resistance
Requirements for
Successful Change
13
1. Change Readiness
2. Leadership Commitment
3. Stakeholder Management
4. Effective Communication
5. Monitoring Impacts
6. Portfolio Management
• Siap menghadapi resistensi
• Resistensi perlu disalurkan
dengan baik
14. Resistensi dimulai dari individu
Think
Feel
Do
Kesadaran
untuk berubah
Paham dan
berkomitmen
untuk berubah
Menerapkan
perubahan
Orang tidak resisten untuk berubah, tapi orang akan
resisten kalau diubah 14
15. Level mana yang paling resisten?
15
1. Executives / Ministerial Levels ……. 5%
2. Senior-level Officials ……..………... 12%
3. Middle-level Managers …..……….…. 37%
4. Front-line supervisors ………………... 16%
5.Front-line employees ……….……….. 24%
6. Other ……………………………………..…... 6%
Source: A global survey of private and public sector from Best Practicesin
Change Management – 2012 Edition. Prosci, Inc. 2012.
16. Mengelola Perubahan
Managerial Managerial
Supervisory Supervisory
Technical
Administrative
Perubahan harus dipimpin dan dikelola oleh staff di
dalam organisasi yang terkena dampak
Leaders
Middle
Management
Front-Line
Staff
Civil Service Executives
POLITICALAPPOINTEES
Manajer harus
menjadi agen
perubahan
16
17. Communications
Requirements for
Successful Change
1. Change Readiness
2. Leadership Commitment
3. Stakeholder Management
4. Effective Communication
5. Monitoring Impacts
6. Portfolio Management
17
Komunikasi yang buruk:
• Pesan tidak konsisten
• Tidak menjelaskan mengapa berubah
• Gagal untuk mendapatkan dukungan
• Komunikasi kurang “friendly”
• Gagal dalam menentukan target waktu
perubahan
18. II. Pengertian
III. Pemahaman
V.Penerapan
VI. Kebiasaan
IV. Persetujuan
Unaware
Confusion
Negative
Perception
Lack of
Support
Cara lama
ditinggalkan
Preparation
I. Sosialisasi
Acceptance
Commitment
Degree
of
Support
for
the
change
Time
Level dalam komunikasi Perubahan
18
19. Karyawan ingin mendengar informasi
tentang perubahan dari siapa?
1. CEO/Minister
2. Executive/ Senior Official
3. Department Head
4. The Employee’s Supervisor
5. Human Resources Representative
6. Project Team Lead
7. Change Management Team
19
20. Karyawan ingin mendengar pengaruh perubahan
terhadap individu dari siapa
1. CEO/Minister
2. Executive/ Senior Official
3. Department Head
4. The Employee’s Supervisor
5. Human Resources Representative
6. Project Team Lead
7. Change Management Team
21
21. 1. CEO/Minister …….……………………………. 4%
2. Executive/ Senior Official ..……………. 6%
3. Department Head ………………..………... 10%
4. The Employee’s Supervisor ……………… 69%
5. Human Resources Representative ….. 3%
6. Project Team Lead ……………..………….. 2%
7. Change Management Team ……………... 3%
Source: Best Practices in Change Management
2012 Edition. Prosci, Inc. 2012.
22
Karyawan ingin mendengar pengaruh perubahan
terhadap individu dari siapa
23. Tipe Perubahan
• Menurut Jones, 1998
8/1/2015
Tipe perubahan
Evolusioner
Gradual,
inkremental,
Adaptif
Revolusioner
Mendadak,
drastis,
keseluruhan
24. Perubahan Evolusioner
• Perubahan perlahan
• Dapat melibatkan penyesuaian pada sistem,
proses, struktur
• Tetapi tidak melibatkan perubahan
fundamental pada strategi, nilai inti, atau
identitas perusahaan
• Menjaga dan mengembangkan organisasi
• Berubah untuk mendukung
keberlangsungan organisasi
• Berubah agar tidak ketinggalan jaman
8/1/2015 25
25. Perubahan Adaptif
• Inisiatif personal yang diarahkan menjadi
perubahan lokal biasanya terjadi ketika
seimbangnya atribut organisasi berikut:
• Strong Leadership (Autocratic organizations
discourage initiative)
• Bureaucratic Systems (Meritocratic
organizations constrain individual initiative)
• Teamwork (Social Club organizations
discourage individual initiative)
8/1/2015
26. Perubahan Revolusioner
• Perubahan diskontinu
• Tranformasional, radikal
• Mengubah perusahaan pada intinya secara
fundamental
• We have to move in order to arrive at a new position
• Tidak mengembangkan, tetapi mentransformasi
organisasi
• Skala besar, disruptive
8/1/2015 27
27. Perubahan Transformasional (1)
• Delayering – mengurangi jumlah level vertikal
pada organisasi.
• Network/alliances – melibatkan kolaborasi
strategi internal dan eksternal
• Outsourcing – aktifitas yang bukan
merupakan kompetensi perusahaan yang
sebaiknya diserahkan ke pihak lain
• Disaggregation – memecah organisasi
menjadi unit bisnis yang lebih kecil
8/1/2015 28
28. Perubahan Transformasional
• Empowerment/Pemberdayaan – pengenalan
mekanisme untuk menyediakan otoritas,
sumberdaya, dan mendorong pegawai untuk
mengambil tindakan
• Flexible work groups – untuk tujuan kusus yang
akan dibubarkan atau dibentuk ulang setelah
tugasnya selesai
• Short-term staffing – bagi mereka yang dikontrak
singkat untuk mengerjakan tugas/masalah yang
spesifik
• Pengurangan batasan internal dan eksternal –
untuk mendorong komunikasi dan berbagi
sumberdaya.
8/1/2015 29
29. Tipe-tipe Transformasi
TIPE 1:
TRANSFORMATION
Dari wirausaha ke
manajemen profesional
TIPE 2: REVITALISASI
Reenginered
operasional system,
Pengurangan karyawan
Menurunkan biaya
TIPE 3:VISIONER
Mengubah visi
perusahaan
8/1/2015 30
30. Perubahan ditinjau dari Bahan Pembentuk
Kesuksesan Organisasi
• Transformational type I:
• Wirausaha ke Manajemen Profesional
• Perubahan budaya, manajemen, dan sistem
operasional
• Transformational type II :
• Revitalisasi
• Perlu perubahan, pada pasar, layanan, sumberdaya,
sistem operasional dan pengukuran, budaya
• Transformational type III :
• Visi Bisnis
• Perubahan pada pasar, layanan sumberdaya, sistem
operasionaldan pengukuran, budaya.
8/1/2015 31
32. Jenis Perubahan
Downsizing
Penghematan
Pengurangan skala
Pengurangan lingkup
Perubahan teknologi
Enterprise Resource
Planning
Customer Relationship
Management
Wireless Technology
Business Process
Reengineering
Six Sigma
Merger dan Akuisisi
Kapasitas berlebihan
Ekspansi pasar bertetangga
Investasi produk/ pasar baru
Research and Development
Penyatuan untuk
membentuk industri baru
8/1/2015 33
33. Jenis jenis Downsizing
Tipe Penghematan
• Dilakukan dengan sentralisasi atau spesialisasi
operasi perusahaan untuk mempertahankan atau
meningkatkan produktifitas
• Dilakukan dengan praktik reengineering dan
menghilangkan pekerjaan dan fasilitas yang tidak
diperlukan
• Bentuk downsizing ini dapat meningkatkan skala
ekonomis dan membantu mempertahankan
keunggulan daya saing.
8/1/2015 34
34. Jenis jenis Downsizing
Tipe Pengurangan Skala (Downscaling)
• Dilakukan dengan perubahan permanen pada pegawai, dan
perubahan kapasitas sumberdaya tangible.
• Mengurangi skala ekonomis perusahaan dan competitive
market share.
Tipe Pengurangan Lingkup (Downscoping)
• Ketika perusahaan mendivestasi aktifitas atau pasar dimana ia
beroperasi
• Dilakukan dengan mengurangi differensiasi vertikal maupun
horizontal.
8/1/2015 35
35. Tantangan Downsizing
• Penolakan pegawai
• Sindrom mereka yang bertahan
• Komunikasi
• Penyesuaian budaya
• Pemilihan teknik Restrukturisasi
8/1/2015 36
37. Perubahan Teknologi (ada lima)
Tipe Enterprise Resource Planning (ERP)
• Sistem ini menyediakan platform bagi seluruh organisasi yang mengkonsolidasi kebutuhan
perusahaan, namun tetap memungkinkan tiap departemen menggunakan sistem yang mereka
butuhkan. Contoh : Peoplesoft, Oracie, SAP, and JD Edwards
Tipe Customer Relationship Management (CRM)
• Sistem ini memungkinkan organisasi untuk menguji kebutuhan konsumennya dengan melacak
informasi terkait dengan penjualan. Dapat membuat perkiraan permintaan yang lebih efektif di
masa depan.
Tipe Wireless Technology:
• Perangkat yang memancarkan informasi dari titik-titik tertentu ke titik pusat untuk
mengumpulkan data.
Type Business Process Reengineering (BPR
• Merupakan cara mengelola perubahan yang membutuhkan pengecekan menyeluruh pada
seluruh praktek bisnis dan dapat diimplementasikan melalui perubahan teknologi
Type Six Sigma
• Proses Quality Control yang dimonitor melalui informasi statistik mengenai terjadinya cacat
produksi
8/1/2015 38
38. Tantangan perubahan Teknologi
• Goal synthesis
• Choice of technology
• Identifying political barriers
• The IT Team
• Communication
• Time frame: short – or long – term
• Contingency planning
8/1/2015 39
40. Merger dan Akuisisi
(ada lima)
• Pada situasi ini perusahaan yang mengakuisisi memiliki
kesempatan untuk mengurangi kapasitas yang berlebih dan
mengonsolidasi operasi dalam industri yang lebih matang.
• Sebelum industri matang, ketika perusahaan mengakuisisi perusahaan
yang beroperasi di area tetangga. Tidak selalu diasumsikan sebagai
sentralisasi operasi, tapi sebagai peningkatan manfaat bagi
perusahaan yang diakuisisi melalui biaya overhead yang lebih rendah
dan meningkatnya nilai bagi konsumen.
• Terjadi ketika 2 perusahaan saling berharap mengeksplorasi
keunggulan perusahaan lain untuk memperluas jajaran produk atau
pasar
41
41. Merger dan Akuisisi
• Digunakan untuk meningkatkan posisi di pasar dengan lebih
cepat. Secara umum merupakan metode yang lebih disukai
ketika produk yang dikembangkan memiliki siklus hidup yang
singkat.
• Ketika sumberdaya dari 2 perusahaan disatukan untuk
meluncurkan industri baru diluar industri kedua perusahaan
sebelumnya.