Dokumen tersebut membahas struktur organisasi dan tugas posisi kepemimpinan dalam operasi pemadaman kebakaran, termasuk Kepala Pos Komando Taktis, Asisten Operasi, Asisten Logistik, Asisten Administrasi, dan Asisten Humas/Publikasi. Hierarki komando insiden dalam operasi pemadamn juga dijelaskan.
Perencanaan pembelajaran terdiri atas dua kata, yakni kata perencanaan dan kata pembelajaran. Pertama, perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Proses suatu perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Ketika kita merencanakan, maka pola pikir kita diarahkan bagaimana agar tujuan itu dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Penilaian sikap adalah kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku spiritual dan sosial peserta didik dalam kehidupan sehari-hari di dalam dan di luar kelas sebagai hasil pendidikan.
Guru adalah profesi yang membutuhkan kualifikasi akademik dan kompetensi khusus. Kompetensi guru terdiri atas pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Pengembangan profesi guru bertujuan meningkatkan mutu proses belajar mengajar melalui berbagai kegiatan seperti penelitian, pengembangan alat bantu belajar, dan mengikuti pengembangan kurikulum.
Perencanaan pembelajaran terdiri atas dua kata, yakni kata perencanaan dan kata pembelajaran. Pertama, perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Proses suatu perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Ketika kita merencanakan, maka pola pikir kita diarahkan bagaimana agar tujuan itu dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Penilaian sikap adalah kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku spiritual dan sosial peserta didik dalam kehidupan sehari-hari di dalam dan di luar kelas sebagai hasil pendidikan.
Guru adalah profesi yang membutuhkan kualifikasi akademik dan kompetensi khusus. Kompetensi guru terdiri atas pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Pengembangan profesi guru bertujuan meningkatkan mutu proses belajar mengajar melalui berbagai kegiatan seperti penelitian, pengembangan alat bantu belajar, dan mengikuti pengembangan kurikulum.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar profesi, termasuk pengertian profesi sebagai pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus, beberapa istilah terkait seperti profesional dan profesionalisme, serta syarat-syarat menjadi sebuah profesi seperti keahlian khusus dan kode etik.
Dokumen tersebut merupakan bab pendahuluan yang membahas latar belakang, rumusan, dan tujuan masalah penelitian. Latar belakang membahas rasa ingin tahu manusia untuk mendapatkan pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi lingkungan. Rumusan masalah terkait pengertian, tujuan, karakteristik, dan manfaat penelitian serta paradigma penelitian. Tujuan masalah adalah memahami konsep-konsep tersebut
Petunjuk teknis ini mengatur hal-hal terkait penugasan, penilaian, dan pengembangan karir guru sesuai dengan peraturan terbaru tentang jabatan fungsional guru. Dokumen ini memberikan panduan pelaksanaan untuk guru, pengelola pendidikan, dan pihak terkait lainnya."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya peningkatan kompetensi guru sesuai dengan perkembangan IPTEKS dan amanat undang-undang
2. Terdapat berbagai program untuk meningkatkan kompetensi guru melalui pengembangan keprofesian berkelanjutan seperti induksi, uji kompetensi, penilaian kinerja, dan pengembangan karir
3. Peningkatan kompetensi guru berdamp
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VI semester 2 membahas tiga topik utama, yaitu: 1) membaca dua ayat Alquran dengan tajwid yang benar, 2) mengartikan kedua ayat tersebut, dan 3) memberikan contoh-contoh qada dan qadar.
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 4 Implementasi PAI Dan KurikulumIstna Zakia Iriana
Dokumen tersebut membahas tantangan dalam implementasi kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) dan kurikulum pada umumnya. Tantangan tersebut meliputi perubahan yang terjadi sangat cepat di era globalisasi, landasan dasar kurikulum dari sisi filosofis, teoritis, dan yuridis, serta aspek-aspek mata pelajaran PAI dan standar kompetensi lulusan.
Dokumen ini membahas tentang pengembangan dan pengolahan tes hasil belajar, meliputi langkah-langkah penyusunan instrumen tes seperti menganalisis butir soal secara kualitatif dan kuantitatif, menguji validitas dan reliabilitas tes, serta pengolahan hasil penilaian tes tertulis dan kinerja berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Rencana tindak lanjut bimbingan teknis penugasan guru pembimbing khusus di TK Mandiri, Cilangkap, Banten mencakup (1) melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan sekolah pada 21 Oktober, (2) mensosialisasikan peran guru pembimbing khusus pada 31 Oktober, dan (3) menyampaikan laporan keikutsertaan ke sekolah dan dinas terkait pada 19 Oktober.
Dokumen tersebut membahas tentang asesmen diagnostik yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa, meliputi asesmen non-kognitif untuk mengetahui kondisi psikososial siswa dan asesmen kognitif untuk mengetahui tingkat pemahaman materi. Asesmen diagnostik dilakukan dengan tahapan persiapan soal, pelaksanaan, diagnosis hasil, dan tindak lanjut berupa pembelajaran remedial.
Dokumen tersebut membahas mengenai nilai-nilai personal seorang pemimpin termasuk dalam konteks pendidikan dan peran kepemimpinan dalam pendidikan yang efektif. Nilai-nilai personal pemimpin antara lain kejujuran, komitmen, sikap kerja yang disiplin, dan kualitas kerja yang baik. Syarat menjadi pemimpin pendidikan meliputi kecerdasan, prestasi, tanggung jawab, serta kualifikasi akademik minimal S1. Kepemimp
Dokumen tersebut membahas tentang panduan manajemen dan pemeliharaan aset sekolah. Panduan ini memberikan informasi tentang definisi manajemen aset sekolah, hal-hal yang perlu dilakukan dalam mengelola aset sekolah, kategori pemeliharaan bangunan sekolah, dan cara mengelola bahan asbes di sekolah secara aman."
EVAKUASI DAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT.pptxdiah238366
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan dan rencana evakuasi darurat untuk menangani keadaan darurat seperti kebakaran di suatu bangunan. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah penentuan jalur evakuasi, titik kumpul, simulasi evakuasi, dan langkah-langkah yang harus diambil petugas kebakaran ketika terjadi keadaan darurat seperti kebakaran.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar profesi, termasuk pengertian profesi sebagai pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus, beberapa istilah terkait seperti profesional dan profesionalisme, serta syarat-syarat menjadi sebuah profesi seperti keahlian khusus dan kode etik.
Dokumen tersebut merupakan bab pendahuluan yang membahas latar belakang, rumusan, dan tujuan masalah penelitian. Latar belakang membahas rasa ingin tahu manusia untuk mendapatkan pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi lingkungan. Rumusan masalah terkait pengertian, tujuan, karakteristik, dan manfaat penelitian serta paradigma penelitian. Tujuan masalah adalah memahami konsep-konsep tersebut
Petunjuk teknis ini mengatur hal-hal terkait penugasan, penilaian, dan pengembangan karir guru sesuai dengan peraturan terbaru tentang jabatan fungsional guru. Dokumen ini memberikan panduan pelaksanaan untuk guru, pengelola pendidikan, dan pihak terkait lainnya."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya peningkatan kompetensi guru sesuai dengan perkembangan IPTEKS dan amanat undang-undang
2. Terdapat berbagai program untuk meningkatkan kompetensi guru melalui pengembangan keprofesian berkelanjutan seperti induksi, uji kompetensi, penilaian kinerja, dan pengembangan karir
3. Peningkatan kompetensi guru berdamp
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VI semester 2 membahas tiga topik utama, yaitu: 1) membaca dua ayat Alquran dengan tajwid yang benar, 2) mengartikan kedua ayat tersebut, dan 3) memberikan contoh-contoh qada dan qadar.
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 4 Implementasi PAI Dan KurikulumIstna Zakia Iriana
Dokumen tersebut membahas tantangan dalam implementasi kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) dan kurikulum pada umumnya. Tantangan tersebut meliputi perubahan yang terjadi sangat cepat di era globalisasi, landasan dasar kurikulum dari sisi filosofis, teoritis, dan yuridis, serta aspek-aspek mata pelajaran PAI dan standar kompetensi lulusan.
Dokumen ini membahas tentang pengembangan dan pengolahan tes hasil belajar, meliputi langkah-langkah penyusunan instrumen tes seperti menganalisis butir soal secara kualitatif dan kuantitatif, menguji validitas dan reliabilitas tes, serta pengolahan hasil penilaian tes tertulis dan kinerja berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Rencana tindak lanjut bimbingan teknis penugasan guru pembimbing khusus di TK Mandiri, Cilangkap, Banten mencakup (1) melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan sekolah pada 21 Oktober, (2) mensosialisasikan peran guru pembimbing khusus pada 31 Oktober, dan (3) menyampaikan laporan keikutsertaan ke sekolah dan dinas terkait pada 19 Oktober.
Dokumen tersebut membahas tentang asesmen diagnostik yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa, meliputi asesmen non-kognitif untuk mengetahui kondisi psikososial siswa dan asesmen kognitif untuk mengetahui tingkat pemahaman materi. Asesmen diagnostik dilakukan dengan tahapan persiapan soal, pelaksanaan, diagnosis hasil, dan tindak lanjut berupa pembelajaran remedial.
Dokumen tersebut membahas mengenai nilai-nilai personal seorang pemimpin termasuk dalam konteks pendidikan dan peran kepemimpinan dalam pendidikan yang efektif. Nilai-nilai personal pemimpin antara lain kejujuran, komitmen, sikap kerja yang disiplin, dan kualitas kerja yang baik. Syarat menjadi pemimpin pendidikan meliputi kecerdasan, prestasi, tanggung jawab, serta kualifikasi akademik minimal S1. Kepemimp
Dokumen tersebut membahas tentang panduan manajemen dan pemeliharaan aset sekolah. Panduan ini memberikan informasi tentang definisi manajemen aset sekolah, hal-hal yang perlu dilakukan dalam mengelola aset sekolah, kategori pemeliharaan bangunan sekolah, dan cara mengelola bahan asbes di sekolah secara aman."
EVAKUASI DAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT.pptxdiah238366
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan dan rencana evakuasi darurat untuk menangani keadaan darurat seperti kebakaran di suatu bangunan. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah penentuan jalur evakuasi, titik kumpul, simulasi evakuasi, dan langkah-langkah yang harus diambil petugas kebakaran ketika terjadi keadaan darurat seperti kebakaran.
Emergency Response Plan (ERP) atau dikenal juga dengan Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana tindakan darurat yang mencakupi (1) tujuan rencana tersebut untuk memastikan evakuasi yang aman dan tertib selama darurat, (2) prosedur pencegahan, persiapan, tindakan, dan pemulihan, (3) tugas dan tanggung jawab pasukan respon darurat seperti pemadam kebakaran dan penyelamat, serta (4) lokasi berkumpul selama evakuasi.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
1. M. TASOR, S.Pd., MMT
DINAS PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN
PROVINSI DKI JAKARTA
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Umum.
Setelah mempelajari materi ini, para peserta diharapkan dapat mengetahui
dan memahami tugas dan fungsi yang harus dilakukan pada semua tingkatan
pimpinan lapangan dalam pelaksanaan operasional penanggulangan
kebakaran.
Tujuan Pembelajaran Khusus.
1. Mampu menyusun struktur operasi pemadaman.
2. Menjelaskan tugas dan fungsi dalam struktur operasi pemadaman.
3. Mensimulasikan prosedur operasi pemadaman yang telah ditetapkan.
3. KETENTUAN UMUM
Status Kebakaran adalah situasi dimana keadaan lingkungan kejadian kebakaran dengan istilah yang
diketahui bersama di lingkungan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, terdiri dari:
1.Status Merah adalah situasi keadaan dimana lingkungan pada kejadian kebakaran mengindikasikan
penyalaan api besar, membahayakan dan berpotensi terjadinya perambatan, penjalaran api dan perluasan
dampak akibat kebakaran
2.Status Kuning adalah situasi dimana keadaan kejadian kebakaran mengindikasikan penyalaan fase api
menurun tetapi tidak berpotensi terjadinya perambatan/penjalaran dan perluasan dampak akibat kebakaran.
3.Status Hijau adalah keadaan/kondisi di lingkungan kejadian kebakaran mengindikasikan tidak adanya
penyalaan dan asap kebakaran yang tidak berpotensi adanya penyalaan disertai penurunan suhu lingkungan
kejadian kebakaran.
4. KETENTUAN UMUM
Situasi Operasi adalah keadaan di lingkungan kebakaran dimana tindakan operasi pemadaman sedang
berlangsung sebagai dasar pelaporan komandan Insiden (Insiden Commander) melalui komunikasi operasi ,
terdiri dari:
1.Situasi Operasi Pemadaman adalah situasi operasional pada tahap upaya pemadaman oleh petugas
pemadam kebakaran
2.Situasi Kebakaran sudah dapat dilokalisir adalah keadaan bahwa kebakaran sudah tidak berpotensi
terjadi perambatan ke area (bangunan lain) yang belum terbakar.
3.Situasi Pendinginan adalah keadaan dimana sudah tidak terlihat adanya penyalaan api pada
lokasi/lingkungan kebakaran dan upaya tindakan yang dilakukan adalah menurunkan suhu/temperature di
lingkungan kebakaran sampai dengan batas tidak berpotensi menimbulkan penyalaan kembali.
4.Situasi Overhoul adalah situasi operasional dalam rangka menemukan hidden fire (api yang terselinap)
sehingga proses operasi pemadaman dapat dinyatakan selesai.
5. POS DEPAN POS TENGAH
KEPALA POSKOTIS
KOMANDAN INSIDEN
KOORDINATOR SUMBER AIR
POS BELAKANG
REGU
QUICK
RESPONSE
REGU
SUBMERSIBLE
PUMP
REGU
PORTABLE
PUMP
ASS. ADM.
OPERASI,
6. POS DEPAN POS TENGAH
KEPALA POSKOTIS
KOMANDAN INSIDEN
KOORDINATOR SUMBER
AIR
POS BELAKANG
REGU
QUICK
RESPONSE
REGU
SUBMERSIBLE
PUMP
REGU
PORTABLE
PUMP
ASS. OPS PEMADAMAN
KABID DALKAR,
KOORDINATOR PENYERANG
KEPALA PELETON
KOORDINATOR PENYALUR
KEPALA PELETON
KOORDINATOR SUMBER AIR
KEPALA PELETON
ASS. LOGISTIK
KABID SARPRAS,
ASS. ADM. OPERASI
KEPALA PELETON,
ASS. HUMAS/PBLKSI
KABID PENCEGAHAN,
KOMANDAN INSIDEN
KEPALA DINAS
STRUKTUR OPERASI PEMADAMAN
KOMANDAN INSIDEN KEPALA DINAS
7. POS DEPAN POS TENGAH
KEPALA POSKOTIS
KOMANDAN INSIDEN
KOORDINATOR SUMBER
AIR
POS BELAKANG
REGU
QUICK
RESPONSE
REGU
SUBMERSIBLE
PUMP
REGU
PORTABLE
PUMP
ASS. OPS PEMADAMAN
KASI DALKARMAT,
KOORDINATOR PENYERANG
KEPALA PELETON
KOORDINATOR PENYALUR
KEPALA PELETON
KOORDINATOR SUMBER AIR
KEPALA PELETON
ASS. LOGISTIK
KASI SARPRAS,
ASS. ADM. OPERASI
KEPALA PELETON,
ASS. HUMAS/PBLKSI
KASI PENCEGAHAN,
KOMANDAN INSIDEN
KEPALA SUKU DINAS
STRUKTUR OPERASI PEMADAMAN
KOMANDAN INSIDEN KEPALA SUKU DINAS
8. POS DEPAN POS TENGAH
KEPALA POSKOTIS
KOMANDAN INSIDEN
KOORDINATOR SUMBER
AIR
POS BELAKANG
REGU
QUICK
RESPONSE
REGU
SUBMERSIBLE
PUMP
REGU
PORTABLE
PUMP
ASS. OPS PEMADAMAN
UNSUR SIE. DALKARMAT,
KOORDINATOR PENYERANG
KEPALA PELETON
KOORDINATOR PENYALUR
KEPALA PELETON
KOORDINATOR SUMBER AIR
KEPALA PELETON
ASS. LOGISTIK
UNSUR SIE. SARPRAS,
ASS. ADM. OPERASI
KEPALA PELETON,
ASS. HUMAS/PBLKSI
UNSUR SIE.CEGAH ,
KOMANDAN INSIDEN
PERWIRA PIKET
STRUKTUR OPERASI PEMADAMAN
KOMANDAN INSIDEN PERWIRA PIKET
9. POS DEPAN POS TENGAH
KOORDINATOR SUMBER AIR
KEPALA REGU
POS BELAKANG
REGU
QUICK
RESPONSE
REGU
SUBMERSIBLE
PUMP
REGU
PORTABLE
PUMP
KOORDINATOR PENYERANG
KEPALA REGU
KOMANDAN INSIDEN
KEPALA PELETON
KOORDINATOR PENYALUR
KEPALA REGU
STRUKTUR OPERASI PEMADAMAN
KOMANDAN INSIDEN KEPALA PELETON
10. POS KOMANDO TAKTIS (POSKOTIS)
╺ Suatu titik lokasi yang ditentukan sebagai pusat pengendali operasi
pemadaman kebakaran. Titik lokasi ditentukan oleh Kepala Poskotis
dengan mempertimbangkan keamanan dari kobaran api, termasuk
reruntuhan, lokasi dapat berubah sesuai situasi dan kondisi lapangan.
╺ Kepala Pos Komando Taktis
Kepala Pos Komando Taktis adalah jabatan tertinggi dalam struktur operasi
penanggulangan kebakaran dan penyelamatan di suatu lokasi kebakaran.
Kepala Pos Komando Taktis di jabat oleh Kepala Peleton atau Kepala Sektor
atau Kepala Sudin atau Kepala Dinas (secara berjenjang dari bawah ke atas
sesuai dengan tingkat besarnya kebakaran).
11. Tugas dan Fungsi Kepala Pos Komando Taktis
1. Menentukan dan mendirikan Pos Komando Taktis.
2. Bertanggungjawab atas berlangsungnya seluruh operasi pemadaman
kebakaran dan penyelamatan.
3. Merencanakan dan mengendalikan seluruh operasi pemadaman kebakaran
dan penyelamatan.
4. Mengatur strategi & taktik operasional agar tidak meluas kebakarannya, dapat
dilokalisir dan jumlah korban dapat ditekan seminimal mungkin.
5. Memperkirakan dan menetapkan jumlah minimum peralatan, personil yang di
butuhkan dalam operasi pemadaman kebakaran.
12. ASISTEN OPERASI PEMADAMAN
Dalam kebakaran besar yang melibatkan Kesudin, maka pada saat Kasudin
telah berada di lokasi kebakaran, Kepala Seksi Dalkarmat akan menempati
posisi sebagai asisten operasi pemadaman dan penyelamatan secara
otomatis .
Kepala Asisten Operasi
Kepala Asisten Operasi dijabat oleh unsur Seksi Dalkarmat atau unsur
Bidang Dalkar tergantung dari tingkatan besarnya kebakaran.
13. Tugas dan Fungsi Kepala Asisten Operasi :
1. Melaksanakan operasi pemadaman, penyelamatan, membantu evakuasi
dan ventilasi buatan.
2. Mengkonsultasikan dengan Kepala Poskotis mengenai strategi dan taktik
yang harus diterapkan dalam operasi pemadaman.
3. Memberikan masukan mengenai taktik dan strategi pemadaman.
4. Menyiapkan makan bagi petugas apabila waktu operasi pemadaman
kebakaran lebih tiga jam.
14. ASISTEN LOGISTIK
Dalam kebakaran besar yang melibatkan Kepala Sudin atau Kepala Dinas dan
diperkirakan lebih dari 3 jam maka terkait dengan dukungan sarana, prasarana maupun
keuangan yang sifatnya mendesak yang diperlukan untuk hal-hal yang berhubungan
dengan operasional misalnya pengadaan konsumsi petugas, maka perlu adanya asisten
logistik.
Kepala Asisten Logistik
Kepala Asisten Logistik dijabat oleh unsur Seksi Prasarana dan Sarana Sudin atau unsur
Bidang Prasarana dan Sarana, tergantung tingkat besarnya kebakaran berkoordinasi
dengan unsur Sub Bagian Tata Usaha atau unsur Sekretaris Dinas.
15. Tugas dan Fungsi Kepala Asisten Logistik
1. Membantu/melayani Kepala Poskotis terkait dengan informasi ketersediaan sarana
dan prasarana pemadaman maupun penyelamatan baik internal maupun eksternal.
2. Mempersiapkan dan mengatur pasokan (suplay) peralatan
3. Melaksanakan pengisian kembali bahan bakar ke unit-unit operasional.
16. Dalam rangka untuk menjamin kontinuitas proses pemadaman maka terkait
dengan keadministrasian operasional pada poskotis, maka perlu adanya asisten
administrasi operasi.
Asisten Administrasi Operasi.
Kepala Asisten Administrasi Operasi dijabat oleh Kepala Pleton/ unsur SCC/unsur
Sektor.
ASISTEN ADMINISTRASI OPERASI
17. Tugas dan Fungsi Asisten Administrasi Operasi :
1.Mempersiapkan data berupa peta lokasi/gambar bangunan kawasan yang
terbakar.
2.Membuat layout operasional pemadaman kebakaran sesuai dengan arahan
Kepala Poskotis
3.Melaporkan kepada Kepala Poskotis mengenai situasi dan perkembangan
situasi.
4.Mempersiapkan data sumber daya, personil, peralatan yang tersedia pada
lokasi yang terbakar.
5.Menghimpun bahan laporan kejadian kebakaran
18. Dalam rangka memberikan penerangan kepada masyarakat yang berada disekitar
lokasi kebakaran agar tidak mengganggu jalannya operasi pemadaman dan
sebaliknya untuk memotivasi mereka agar membantu kelancaran tugas-tugas
pasukan pemadam maka perlu adanya Asisten Humas / Publikasi.
Kepala Asisten Humas / Publikasi
Kepala Asisten Humas / Publikasi dijabat oleh unsur Seksi Pencegahan (fungsi
publikasi / penyuluhan) Sudin atau unsur Bidang Pencegahan tergantung tingkat
besarnya operasi kebakaran.
ASISTEN HUMAS / PUBLIKASI
19. Tugas dan Fungsi Asisten Humas/Publikasi :
1.Memberikan penerangan kepada masyarakat yang berada sekitar lokasi
kebakaran agar tidak mengganggu jalannya operasi pemadaman.
2.Bertindak sebagai perantara Kepala Poskotis dengan pihak lain seperti PLN,
PDAM, Kepolisian dll.
20. 1. Pada saat berita diterima oleh petugas CC/SCC, maka Komando Pertama adalah petugas CC/SCC
Setelah melakukan pengecekan (validasi) selanjutnya melapor ke Perwira Piket untuk dapat mengambil
keputusan pemberangkatan tahap I;
2. Setelah Kepala Regu unit pertama tiba di TKP maka, Kepala Regu tersebut berhak mengambil alih
komando. Bila di TKP terdapat beberapa Kepala Regu, maka Kepala Regu yang memiliki
wilayah/teritorial yang paling berhak menjadi Komandan Insiden;
3. Apabila di TKP terdapat Kepala Peleton maka Kepala Peleton tersebut berhak mengambil alih
komando. Sedangkan bila terdapat beberapa Kepala Peleton di TKP, maka yang paling berhak
mengambil alih komando adalah Kepala Peleton yang memiliki wilayah/territorial;
4. Apabila di TKP terdapat Kepala Sektor, maka Kepala Sektor tersebut berhak mengambil alih komando.
Apabila di TKP terdapat beberapa Kepala Sektor maka Kepala Sektor wilayah/teritorial adalah yang
paling berhak mengambil alih komando dengan catatan menggunakan APD lengkap.
HIRARKI KOMANDAN INSIDEN
21. 5. Pada saat Perwira Piket sudah sampai di lokasi, maka Perwira Piket dapat mengambil alih
komando;
6. Pada saat Pejabat (Eselon III) sampai di TKP, maka pejabat tersebut berhak mengambil
alih komando. Sedangkan apabila terdapat pejabat yang sedang piket berada di TKP, maka
pejabat yang sedang piket tersebut dapat mengambil alih komando;
7. Apabila di TKP terdapat beberapa pejabat, maka pejabat yang paling berhak mengambil
alih komando adalah pejabat yang memiliki wilayah/teritorial dalam hal ini adalah Kepala
Suku Dinas;
8. Ketika Kepala Dinas berada di TKP maka Kepala Dinas yang paling berhak memegang
Komandan Insiden.
HIRARKI KOMANDAN INSIDEN
Catatan:
Setiap tingkatan komando pimpinan yang lebih tinggi dapat mengambil alih atau
tidak mengambil alih komando.
22. 1. Mendirikan Poskotis sesuai kebutuhan operasi dengan mempertimbangkan: keamanan, keselamatan,
kompleksitas insiden yang harus ditangani, kebutuhan sumber daya yang banyak, perkiraan durasi
waktu operasi lebih dari 3 jam, tidak mengganggu aktifitas taktik operasi yang sedang dilaksanakan dan
kemudahan akses serta dapat diidentifikasi dengan jelas;
2. Melakukan penilaian situasi awal (size up) dan penilaian situasi lanjutan pada saat pergantian komando
pada setiap insiden secara akurat berdasarkan atas kondisi saat itu dan prediksi (potensi
perkembangan situasi sebagai dasar untuk mengambil tindakan salanjutnya;
3. Melakukan sesegera mungkin untuk mencari informasi terhadap potensi adanya korban terjebak yang
perlu segera dievakuasi dan diselamatkan dari situasi yang membahayakan jiwa di TKP;
4. Menyatakan status kejadian dan menginformasikan situasi terakhir perkembangan operasi pemadaman
maupun penyelamatan kepada Command Center/Sub Command Center.
5. Menetapkan prioritas utama tujuan tindakan di TKP :
6. Melaporkan hasil pelaksanaan operasi penanggulangan kebakaran dan penyelamatan
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB KOMANDAN INSIDEN
23. KELENGKAPAN POSKOTIS
• Whiteboard (Papan Tulis)
• Alat Tulis (Spidol warna Hitam, Merah dan Biru
• Kertas Flipchart
• Layout denah TKP
• Dokumen Renops (jika ada)
• Tenda Poskotis
• Unit Komunikasi Operasi
• Lampu Penerangan Portabel
• Sumber daya listrik
• Meja dan Kursi
• Pointer
23
24. Daftar Pustaka
1.Alan V Brunacini , Fire Command National Fire Protection Association, USA, 1985.
2.Command Post Prosedur , Fire Ground Command.
3.Incident Control System, Prepared By Australasian Fire Authorities Council.
4.Prosedur Operasi Standar, Keputusan Kepala Dinas No. 941/2007
5.Singapore Civil Defence , High Rise Building Fire Fighting Procedures.
6.Standar Operasional Prosedur, Keputusan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana No.1277/2011 Provinsi DKI Jakarta.
7.Standar Operasional Prosedur Sistem Komando Insiden, Keputusan Kepala Dinas
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta Nomor 116 tahun 2021