Makalah ini membahas tentang keamanan sistem informasi meliputi pengertian, manfaat, jenis ukuran-ukuran keamanan, keamanan untuk sumber daya fisik dan non komputer, keamanan untuk perangkat keras, keamanan untuk data dan informasi, perlindungan dari kerugian atau perubahan pada data dan jaringan, serta pemulihan data yang hilang."
1. N
PERP
Nama : Sin
Npm : E
Sem
PAJAKAN
ntia Sri A
ED11511
Angraeni
2056
mester V
N NON R
V
REGULEER
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur hanyalah milik Allah SWT dengan karunia-Nyalah yang telah mengantarkan
kami dapat menyusun makalah ini dengan judul “Keamanan Sistem Informasi”. Shalawat dan
salam tambatan hati pautan cinta kasih yakni Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak-pihak yang telah membantu
kami dalam memyusun makalah ini.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat dan informasi kepada semua pihak,
serta kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk penyusunan makalah selanjutnya.Untuk itu
kami ucapkan terima kasih.
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 6
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................. 6
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Keamanan Sistem Infornasi............................................................................ 7
.............................................................................................................................................
B. Manfaat Keamanan Sistem Informasi.............................................................................. 7
C. Jenis Ukuran-Ukuran Keamanan ..................................................................................... 8
D. Keamanan Untuk Sumberdaya Fisik Dan Non Komputer .............................................. 9
E. Keamanan Untuk Perangkat Keras................................................................................. 10
F. Keamanan Untuk Data Dan Informasi........................................................................... 11
G. Perlindungan Dari Kerugian Atau Perubahan Yangtidak Diharapkan Terhadap Data Dan
Jaringan........................................................................................................................... 13
H. Pemulihan Atau Rekonstraksi Data Yang Hilang ......................................................... 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................................... 15
B. Saran............................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 16
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah keamanan merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem informasi. Sayang
sekali masalah keamanan ini sering kali kurang mendapat perhatian dari para pemilik dan
pengelola sistem informasi. Seringkali masalah keamanan berada di urutan kedua, atau bahkan di
urutan terakhir dalam daftar hal-hal yang dianggap penting. Apabila menggangu performansi
dari sistem, seringkali keamanan dikurangi atau ditiadakan. Makalah ini diharapkan dapat
memberikan gambaran dan informasi tentang keamanan sistem informasi.
Informasi saat ini sudah menjadi sebuah komoditi yang sangat penting. Bahkan ada yang
mengatakan bahwa kita sudah berada di sebuah “information-based society”. Kemampuan untuk
mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat esensial bagi
sebuah organisasi, baik yang berupa organisasi komersial (perusahaan), perguruan tinggi,
lembaga pemerintahan, maupun individual (pribadi). Hal ini dimungkinkan dengan
perkembangan pesat di bidang teknologi komputer dan telekomunikasi. Dahulu, jumlah
komputer sangat terbatas dan belum digunakan untuk menyimpan hal-hal yang sifatnya sensitif.
Penggunaan komputer untuk menyimpan informasi yang sifatnya classified baru dilakukan di
sekitar tahun 1950-an. Sangat pentingnya nilai sebuah informasi menyebabkan seringkali
informasi diinginkan hanya boleh diakses oleh orang-orang tertentu. Jatuhnya informasi ke
tangan pihak lain (misalnya pihak lawan bisnis) dapat menimbulkan kerugian bagi pemilik
informasi. Sebagai contoh, banyak informasi dalam sebuah perusahaan yang hanya
5. diperbolehkan diketahui oleh orang-orang tertentu di dalam perusahaan tersebut, seperti
misalnya informasi tentang produk yang sedang dalam development, algoritma-algoritma dan
teknik-teknik yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut. Untuk itu keamanan dari
sistem informasi yang digunakan harus terjamin dalam batas yang dapat diterima.
Jaringan komputer, seperti LAN dan Internet, memungkinkan untuk menyediakan informasi
secara cepat. Ini salah satu alasan perusahaan atau organisasi mulai berbondong-bondong
membuat LAN untuk sistem informasinya dan menghubungkan LAN tersebut ke Internet.
Terhubungnya LAN atau komputer ke Internet membuka potensi adanya lubang keamanan
(security hole) yang tadinya bisa ditutupi dengan mekanisme keamanan secara fisik. Ini sesuai
dengan pendapat bahwa kemudahan (kenyamanan) mengakses informasi berbanding terbalik
dengan tingkat keamanan sistem informasi itu sendiri. Semakin tinggi tingkat keamanan,
semakin sulit (tidak nyaman) untuk mengakses informasi.
Menurut G. J. Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan
(cheating) atau, paling tidak, mendeteksi adanya penipuan di sebuah sistem yang berbasis
informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik. Karena itu, dalam kesempatan
kali ini, penulis ingin membahas lebih lanjut tentang keamanan sisem informasi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian keamanan sistem infornasi?
2. Bagaimana manfaat keamanan sistem informasi?
3. Bagaimana jenis ukuran-ukuran keamanan?
4. Bagaimana keamanan untuk sumberdaya fisik dan non komputer?
5. Bagaimana keamanan untuk perangkat keras?
6. 6. Bagainama keamanan data dan informasi?
7. Bagaimana perlindungan dari kerugian atau perubahan yangtidak diharapkan terhadap data dan
jaringan?
8. Bagaimana pemulihan atau rekonstraksi data yang hilang?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian keamanan sistem infornasi
2. Untuk mengetahui manfaat keamanan sistem informasi
3. Untuk mengetahui jenis ukuran-ukuran keamanan
4. Untuk mengetahui keamanan untuk sumberdaya fisik dan non komputer
5. Untuk mengetahui keamanan untuk perangkat keras
6. Untuk mengetahui keamanan data dan informasi
7. Untuk mengetahui perlindungan dari kerugian atau perubahan yangtidak diharapkan terhadap
data dan jaringan
8. Untuk mengetahui pemulihan atau rekonstraksi data yang hilang
7. BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEAMANAN
Keamanan sistem adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengamankan sebuah
komputer dari gangguan dan segala ancaman yang membahayakan yang pada hal ini
keamanannya melingkupi keamanan data atau informasinya ataupun pelaku sistem (user). Baik
terhindar dari ancaman dari luar, virus. Spyware, tangan-tangan jahil pengguna lainnya dll.
Sistem komputer memiliki data-data dan informasi yang berharga, melindungi data-data ini dari
pihak-pihak yang tidak berhak merupakan hal penting bagi sistem operasi. Inilah yang disebut
keamanan (security). Sebuah sistem operasi memiliki beberapa aspek tentang keamanan yang
berhubungan dengan hilangnya data-data. Sistem komputer dan data-data didalamnya terancam
dari aspek ancaman (threats), aspek penyusup (intruders), dan aspek musibah.
B. MANFAAT KEAMANAN SISEM INFORMASI
Pada perusahaan yang memiliki sumberdaya yang besar berupa bahan baku, sumberdaya
manusia, maupun barang jadi sudah saatnya menggunakan sistem komputerisasi yang
terintegrasi agar lebih effisien dan effektif dalam memproses data yang dibutuhkan. Sistem
Informasi dalam suatu perusahaan bertujuan untuk mencapai tiga manfaat utama: kerahasiaan,
ketersediaaan, dan integrasi.
1. Kerahasiaan. Untuk melindungi data dan informasi dari penggunaan yang tidak semestinya oleh
orang-orang yang tidak memiliki otoritas. Sistem informasi eksekutif, sumber daya manusia, dan
sistem pengolahan transaksi, adalah sistem-sistem yang terutama harus mendapat perhatian
dalam keamanan informasi.
8. 2. Ketersediaan. Supaya data dan informasi perusahaan tersedia bagi pihak-pihak yang memiliki
otoritas untuk menggunakannya.
3. Integritas. Seluruh sistem informasi harus memberikan atau menyediakan gambaran yang akurat
mengenai sistem fisik yang mereka wakili
C. JENIS UKURAN-UKURAN KEAMANAN SISTEM INFORMASI
Untuk melindungi sumberdaya organisasi, suatu perusahaan harus menerapkan beragam jenis
ukuran keamanan. Ukuran keamanan yang memadai memungkinkan perusahaan:
1. melindungi fasilitas komputernya dan fasilitas fisik lainnya.
2. Menjaga integritas dan kerahasiaan file data.
3. Menghindari kerusakan serius atau kerugian-kerugian karena bencana
Ukuran keamanan fokus pada:
1. keamanan fisik dan
2. keamanan data/informasi.
Kemanan fisik dikelompokkan atas:
1. Kemanan untuk sumberdaya fisik selain fasilitas komputer
2. Keamanan untuk fasilitas perangkat keras komputer.
Ukuran keamanan spesifik
Untuk setiap keamanan fisik dan keamanan data/informasi, maka ukuran-ukuran keamanan
harus ditetapkan untuk:
1. Melindungi dari akses yang tidak diotorisasi/diijinkan
2. Perlindungan terhadap bencana
3. Perlindungan terhadap kerusakan atau kemacetan
4. Perlindungan dari akses yang tidak terdeteksi
9. 5. Perlindungan terhadap kehilangan atau perubahan-prubahan yang tidak seharusnya
6. Pemulihan atau rekonstruksi data yang hilang
D. KEAMANAN UNTUK SUMBER DAYA FISIK NON KOMPUTER
1. Sumberdaya fisik nonkomputer misalnya kas, sediaan, surat-surat berharga sekuritas, aktiva
tetap perusahaan, atau arsip-arsip dalam lemari arsip.
2. Perlindungan dari akses yang tidak diijinkan
a) Akses ke aktiva fisik non komputer harus dibatasi atau dijaga dari pihak-pihak yang tidak
diijinkan/diotorisasi.
b) Kas harus disimpan dalam kotak terkunci (brankas) dan hanya boleh diakses oleh orang-orang
yang diijinkan.
c) Menetapkan penjaga untuk sediaan yang disimpan digudang atau aktiva yang ada digedung
administrasi atau pabrik.
d) Membuat pagar untuk wilayah-wilayah tempat penyimpanan aktiva.
e) Membuat alarm, monitor TV atau lemari arsip yang terkunci.
3. Perlindungan dari Bencana
Melengkapi gudang dengan peralatan-peralatan pencegah api dan menyimpan kas pada tempat
yang tahan api
4. Perlindungan dari kerusakan dan kemacetan
Melakukan pemeliharaan rutin atas aktiva-aktiva operasi, seperti mesin, mobli dan lain-lain
E. KEMANAN UNTUK PERANGKAT KERAS KOMPUTER
1. Perlindungan dari akses orang yang tidak diijinkan
a) Pusat fasilitas komputer harus diisolasi, lokasi tidak bisa dipublikasi dan tidak tampak dari jalan
umum.
10. b) Akses fisik ke fasilitas komputer dibatasi pada orang yang diotorisasi, misalnya operator
komputer, pustakawan, penyelia pemrosesan data atau manajemen sistem informasi.
c) Penjaga keamanan dan resepsionis ditempatkan pada titik-titik strategis.
d) Memakai alat scanning elektronik
e) Pintu terkunci ke ruangan komputer dan titik pemasukan data yang hanya bisa dibuka dengan
kartu berkode magnetik.
f) Alarm, apabila ada pihak yang tidak diotorisasi masuk.
2. Perlindungan dari bencana
a) Fasilitas komputer diatur kelembaban dan suhu ruangannya.
b) Untuk menghindari kerusajkan karena air, maka lantai, dinding dan atap harus tahan air.
c) Membuat detektor asap atau detektor api
d) Untuk mainframe, maka sebaiknya disediakan generator ataupun UPS
3. Perlindungan dari kerusakan dan kemacetan
Membuat rencana backup file
F. KEMANAN UNTUK DATA DAN INFORMASI
1. Perlindungan dari akses orang yang tidak diotorisasi terhadap data
a) Isolasi, data dan informasi yang rahasia dan penting bagi operasi perusahaan diisolasi secara
fisik untuk melindungi dari akses yang tidak diotorisasi.
b) Otentifikasi dan otorisasi pengguna. Misalnya dengan membuat daftar pengendalian akses
(ACL), membuat password, Automatic lockout, Callback procedure, keyboard lock.
c) Peralatan komputer dan terminal dibatasi penggunaannya. MIsalnya: suatu terminal dibatasi
hanya bisa memasukkan transaksi tertentu sesuai dengan fungsinya. Bagian gudang hanya bisa
11. memasukkan dan memutakhirkan data sediaan setelah memasukkan password atau username.
Peralatan komputer dan terminal juga akan terkunci otomatis bila jam kerja telah selesai.
d) Enskripsi. Untuk mencegah pengganggu (intruder) memasuki jaringan komunikasi data dan
menyadap data, maka data rahasia yang ditransmisikan melalui jaringan dilindungi dengan
enkripsi (data dikodekan dan apabila telah sampai kode tersebut dibuka ditempat tujuan).
Terdapat dua jenis enskripsi: private key encryption & Public Key Encryption.
e) Destruksi. Untuk mencegah pihak yang tidak diijinkan mengakses data, data rahasia harus
segera dihancurkan ketika masa penggunaannya selesai. Untuk hasil cetakan, segera dihancurkan
melalui alat penghancur kertas.
2. Perlindungan dari akses data dan informasi yang tidak bisa dideteksi
a) Membuat access log (log akses), merupakan komponen keamanan sistem pengoperasian,
mencatat seluruh upaya untuk berinteraksi dengan basis data/database. Log ini menampilkan
waktu, tanggal dan kode orang yang melakukan akses ke basis data. Log ini menghasilkan jejak
audit yang harus diperiksa oleh auditor internal atau administratur keamanan untuk menetapkan
ancaman-ancaman yang mungkin terhadap keamanan sistem informasi.
b) Console log Cocok bagi komputer mainframe yang menggunakan pemrosesan tumpuk. Console
log mencatat semua tindakan yang dilakukan sistem operasi dan operator komputer.Console log
mencatat seluruh tindakan yang dilakukan sistem operasi dan operator komputer, seperti
permintaan dan tanggapan yang dibuat selama pelaksanaan pemrosesan dan aktivitas lainnya.
c) Perangkat lunak pengendalian akses, Beberapa perangkat lunak berinteraksi dengan sistem
operasi komputer untuk membatasi dan memantau akses terhadap file dan data.
d) Log perubahan program dan sistem. Log perubahan program dan sistem dapat memantau
perubahan terhadap program, file dan pengendalian. Manajer pengembangan sistem
12. memasukkan kedalam log ini seluruh perubahan dan tambahan yang diijinkan terhadap program.
Perubahan dan tambahan yang diijinkan terhadap program harus diperiksa internal auditor untuk
memeriksa kesesuaian dengan prosedur perubahan yang disarankan.
G. PERLINDUNGAN DARI KERUGIAN ATAU PERUBAHAN YANG TIDAK
DIHARAPKAN TERHADAP DATA ATAU PROGRAM
1. Log (catatan) perpustakaan, memperlihatkan pergerakan dari file data, program, dan
dokumentasi yang digunakan dalam pemrosesan atau aktivitas lainnya.
2. Log transaksi, mencatat transaksi individual ketika transaksi itu dimasukkan ke dalam sistem
on-line untuk pemrosesan. Log ini memberikan jejak audit dalam sistem pemrosesan online.
Termasuk dalam log ini adalah tempat pemasukan transaksi, waktu dan data yang dimasukkan,
nomor identifikasi orang yang memasukkan data, kode transaksi, dan jumlah. Perangkat lunak
sistem juga meminta nomor transaksi. Secara teratur daftar log transaksi ini harus dicetak.
3. Tombol perlindungan pada 3 ½ floppy disk
4. Label file
5. Memori hanya-baca (Read -Only Memory)
6. Penguncian (lockout), merupakan perlindungan khusus yang diperlukan untuk melindungi basis
data/database, karena beragam pengguna dan program biasanya mengakses data secara
bergantian dan terus menerus. Penguncian mencegah dua program mengakses data secara
bersamaan. Akibatnya, satu program harus ditunda sampai program lain selesai mengakses. Jika
kedua program diijinkan untuk memutakhirkan record yang sama, maka satu data dapat dicatat
berlebihan dan hilang.
13. H. PEMULIHAN DAN REKONSTRUKSI DATA YANG HILANG
1. Program pencatatan vital, yaitu program yang dibuat untuk mengidentifikasi dan melindungi
catatan komputer dan nonkomputer yang penting untuk operasi perusahaan, seperti catatan
pemegang saham, catatan karyawan, catatan pelanggan, catatan pajak dan bursa, atau catatan
sediaan.
2. Prosedur backup dan rekonstruksi. Backup merupakan tindasan (copy) duplikasi dari dokumen,
file, kumpulan data, program dan dokumentasi lainnya yang sangat penting bagi perusahaan.
Prosedur rekonstruksi terdiri dari penggunaan backup untuk mencipta ulang data atau program
yang hilang.
14. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam dunia komunikasi data global dan perkembangan teknologi informasi yang
senantiasa berubah serta cepatnya perkembangan software, keamanan merupakan suatu isu yang
sangat penting, baik itu keamanan fisik, keamanan data maupun keamanan aplikasi. Perlu kita
sadari bahwa untuk mencapai suatu keamanan itu adalah suatu hal yang sangat mustahil, seperti
yang ada dalam dunia nyata sekarang ini. Tidak ada satu daerah pun yang betul-betul aman
kondisinya, walau penjaga keamanan telah ditempatkan di daerah tersebut, begitu juga dengan
keamanan sistem komputer. Namun yang bisa kita lakukan adalah untuk mengurangi gangguan
keamanan tersebut. Dengan disusunya Makalah ini semoga dapat memberikan gambaran –
gambaran Sistem Keamanan Komputer dan dapat meminimalisir terjadinya gangguan pada
system yang kita miliki serta sebagai referensi kita untuk masa yang akan datang yang semakin
maju dan berkembang.
B. SARAN
Demi kesempurnaan makalah ini, saran kami jagalah system keamanan komputer atau PC
anda dari segala macam ancaman yang telah penulis paparkan diatas dengan berbagai keamanan
yang dapat setidaknya meminimalisir segala macam ancaman kepada sistem PC anda.