Sejarah Perkembangan Pelayanan Kebidanan di Swiss, Denmark dan Kanada
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah menunjukkan bahwa kebidanan merupakan salah satu profesi tertua di
dunia sejak adanya peradaban umat manusia .
Bidan lahir sebagai perempuan terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu
– ibu
yang melahirkan, serta memilik tugas yang sangat mulia dalam upaya
memberikan semangat dan membesarkan hati ibu – ibu . Di samping itu , bidan
dengan setia mendampingi dan menolong ibu – ibu dalam melahirkan sampai sang
ibu mampu merawat bayinya dengan baik .
Sejak jaman pra sejarah , dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari Mesir
(Siphrah dan Poah) , yang berani mengambil resiko membela keselamatan bayi –
bayi laki – laki Bangsa Yahudi (sebagai orang – orang yang terjajah oleh Bangsa
Mesir) , yang diperintahkan oleh Firaun untuk di bunuh . Mereka sudah
menunjukkan sikap etika moral yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dan memebela
orang – orang yang berada pada posisi lemah , yang pada jaman modern ini , kita
sebut peran advokasi . Dalam menjalankan tugas dan praktiknya , bidan bekerja
berdasarkan pada pandangan filosofis yang dianut , keilmuan , metode kerja , standar
praktik pelayanan dan kode etik profesi yang dimiliknya .
Mengingat hal diatas, maka penting bagi bidan untuk mengetahui sejarah
perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan karena bidan sebagai tenaga
terdepan dan utama dalam pelayanan kesehatan Ibu dan bayi diberbagai catatan
pelayanan
wajib
mengikuti
perkembangan
IPTEK
dan
menambah
ilmu
pengetahuannya melalui pendidikan formal atau non formal dan bidan berhak atas
kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui pendidikan maupun pelatihan serta
meningkatkan jenjang karir dan jabatan yang sesuai
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan di swiss ?
2.
Bagaimana sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan di
2. denmark ?
3. Bagaimana sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan di canada
?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan perkembangan pelayanan kebidanan di swiss.
2. Untuk mengetahui perkembangan pelayanan kebidanan di denmark.
3. Untuk mengetahui perkembangan pelayanan kebidanan di canada.
2
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini, yaitu:
Agar peneliti bisa mengembangkannya kepada orang lain tentang sejarah
perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri, khususnya di swiss , denmark dan
canada.
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
1.1. Sejarah perkembangan pelayanan kebidanan di Swiss
1.2. Sejarah perkembangan pelayanan kebidanan di Denmark
Denmark merupakan Negara Eropa lainnya, yang berpendapat bahwa profesi bidan
tersendiri. Pendidikan bidan disini mulai pada tahun 1787 dan pada tahun 1987 yang lalu
merayakan 200 tahun berdirinya sekolah bidan. Kini ada 2 pendidikan bidan di Denmark.
Setiap tahun menerima 40 siswa dengan lama pendidikan 3 tahun direct entry.
Mereka yang menjadi perawat maka pendidikan ditempuh 2 tahun. Hal ini menimbulkan
berbagai kontroversi dikalangan bidan sendiri, apakah tidak sebaiknya pendidikan bidan
didirikan atas dasar perawat sebagian besar berpendapat tidak.
Pendidikan post gradua terbagi bidan selama 9 bulan dalam bidang pendidikan
dan pengelola. Tahun 1973 disusun rangkaian pedoman bagi bidan yang
mengelompokkan klien dari berbagai resiko yang terjadi. Hal ini menimbulkan masalah
kerena tidak jelas batasan mana yang resiko rendah dan tinggi. Pada tahun 1990 diadakan
perubahan pedoman baru yang isinya sama sekali tidak menyinggung masalah resiko.
Penekanan pelayanan adalah pada kesehatan non invansi care.
4. 1.3. Sejarah perkembangan pelayanan kebidanan da Ontorio Canada
Ontario adalah provinsi pertama di Kanada yang menerbitkan peraturan tenntanf
kebidanan setelah sejarah panjang tentang kebidana yang ilegal dan berakibat
meninkatnya praktik bidan yang tidak berijin. Seperti Selandia Baru,waniyalah yang
menginginkan peeubahan,mereka membuat pilihan asuhan dan keputusan yang sesuai
dengan pengalaman untuk dijadikan model kebidanan terbaru.
Model kebidananyang dipakai di Ontario berdasarkan pada definisi ICM tentang bidan
yaitu seorang tenaga yang mempunyai otonomi praktik terbatas pada persalinan normal.
Sasaran dari praktik kebidanan adalah masayarakat. Bidan memiliki akses kepada rumah
sakit maternitas dan wanita mempunyai pilihan atas persalinan di rumah atau di rumah
sakit.
Ontario tidak mengatur konsep patnership sebagai pusat praktik kebidanan walaupun
terbagi atas dua model. Untuk contoh di Selandia bbaru dan Ontario Kanada sama-sama
menerapkan model patnership dalam asuhan kebidanan. Beberapa aspek di dalamnya
anatara lain hubungan antar wanita ,asuhan berkesinambungan ,kebebasan memilih dan
menyetujui ,otonomi praktik kebidana terfokus pada kehamilan dan persalinan normal.
Dalam membangun dunia profesi kebodananyang baru di Selandia Baru dan Kanada
membuat sistem baruu dalam mempersiapkan didan – bidan untiuk registrasi. Keduanya
memulai dengan suatu keputusan bahwa bidanlah yang dibutuhkan dalam pelayanan
maternitas dan menetapkan ruang lingkup praktik kebidanan. Ruang lingkup praktik
kebidanan di kedua negara itu tidak kelur jalur yang ditetapkan oleh ICM yaitu bidan
bekerja dengan otonomi penuh dalam lengkup persalinan normal atau pelayanan
maternitas primer. Bidan bekerrja dan berkonsultasi dengan ahli obstetrik bila terjadi
komplikasi dan ibu serta bbayi memerlukan bantuan dan pelayanan matenaitas skunder.
Bidan di kedua negara tersebut memiliki akses fasilitas rumah sakit tanpa harus bekerja di
rumah sakit.
Selandia Baru dan Kanada menerapkan direct entry . sebelumnya di Selandia baru ada
perawat kebidanan di mana perawat dapat menambah pendidikannya agar menjadi
seorang bidan ,sedaangkan di Kanada tidak ada. Bagaimanapun kedua negara tersebut
yakin bahwa untuk mempersiapkan bidan yang dapat bekerja secara otonom dan dapat
memberi dukunagan pada wanita agar menentukan sendiri persalinannya. Penting untuk
mendidik wanita yang sebelumnya belum pernah berkecimpung dalam sistem kesehatan
menempuh program pendidikan kebidanan ,tetapi program direct entry lebih diutamakan.
Perawat yang ingin menjadi bidan sepenuhnya harus melewati program kebidanan
dahulu, walaupun mereka harus memenuhi bebeapa aspek program.kedua negara tersebut
menggunakan dua model pendidikan yaitu pembelajaran teori dan magang. Pembelajaran
teorii di kelas difokuskan pada teori dasar yang akan melahirkan bidan-bidan yang dapat
mengartikulasikan filosofinyas sendiri dalam praktik,memanfaatkan penelitian dalam
praktik mereka dan berfikir kritis tentang praktik. Dilengakapi dengan belajar magang di
mana mahasiswa bekerja didampingi pembimbing dan dengan pengawasan bidan ayng
berpraktik dalam waktu yang cukup lama. Tidak seperti model magang tradisional di
mana mahasiswa bekerja dengan lebih dari seorang bidan dengan berbagai macam model
praktik. Mahasiswa tidak hanya mempelajari hal yang positif tetapi juga harus
mengetahui hal yang negatif untuk itu dilakukan di masa mendatang. Satu mahasiswa
5. akan bekerja dengan satu bidan sehinggga mereka tidak dikacaukan dengan bermacammacam model praktik dan ini dalamjangka waktu yang lama. Bidan tersebut memberi
role model yang penting untuk proses pembelajaran. Mahasiswa bidan juga akan belakar
tentang model patnership. Model ini terdiri atas hubungan antara wanita dengan
mahasiswa bidan,mahasiswa bidan dengan bidan,mahasiswa bidan dengan guru
bidan,guru bidan dengan bidan hubungan antara program kerja dengan profesi kebidanan
serta perogram kebidanan dengan wanita.
Dari sini dapat kita lihat bahwa model pendidikan kebidanan yang digunakan oleh
Selandia Baru dan Kanada sering terkait satuu sama lain sebagai bagian dari pelayanan
maternitas. Setipa bagian dari lingkaran tersebut mewakili berbagai macam patnership
yang saling berintegrasi. Patbership ini menjjaga agar program pendidikan tetap pada
tujuan utamanya,yaitu mencetak bidan – bidan yang dapat bekerja scara mendiri sebagai
pemberi asuhan maternitas primer. Selandia Baru dan Kanada telah sukses dalam
menghidupkan kembali status bidan dan status wanita. Kesesuaian antara pendidikan
bidan dan ruang lingkup praktik kebidanan adalah bagian terpenting dari sukses tersebut.
6. akan bekerja dengan satu bidan sehinggga mereka tidak dikacaukan dengan bermacammacam model praktik dan ini dalamjangka waktu yang lama. Bidan tersebut memberi
role model yang penting untuk proses pembelajaran. Mahasiswa bidan juga akan belakar
tentang model patnership. Model ini terdiri atas hubungan antara wanita dengan
mahasiswa bidan,mahasiswa bidan dengan bidan,mahasiswa bidan dengan guru
bidan,guru bidan dengan bidan hubungan antara program kerja dengan profesi kebidanan
serta perogram kebidanan dengan wanita.
Dari sini dapat kita lihat bahwa model pendidikan kebidanan yang digunakan oleh
Selandia Baru dan Kanada sering terkait satuu sama lain sebagai bagian dari pelayanan
maternitas. Setipa bagian dari lingkaran tersebut mewakili berbagai macam patnership
yang saling berintegrasi. Patbership ini menjjaga agar program pendidikan tetap pada
tujuan utamanya,yaitu mencetak bidan – bidan yang dapat bekerja scara mendiri sebagai
pemberi asuhan maternitas primer. Selandia Baru dan Kanada telah sukses dalam
menghidupkan kembali status bidan dan status wanita. Kesesuaian antara pendidikan
bidan dan ruang lingkup praktik kebidanan adalah bagian terpenting dari sukses tersebut.