SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
BAB I 
PENDAHULUAN 
Keadaan bidan di Indonesia sangat diperlukan untuk 
meningkatkan kesejahteraan ibu dan janinnya. Pelayanan 
kebidanan berada dimana-mana dan kapan saja selama ada 
proses reproduksi manusia. Profesi kebidanan secara nasional 
diakui dalam undang-undang maupun peraturan pemerintah 
Indonesia yang merupakan salah satu tenaga pelayanan kesehatan 
professional dan secara Internasional diakui oleh International 
Confederation of Midwifes (ICM), International Federation of 
International Gynecologist and Obstetrician (FIGO), dan WHO. 
Sejarah menunjukan bahwa kebidanan merupakan salah 
satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban umat 
manusia. Profesi ini telah mendudukkan peran dan posisi bidan 
menjadi terhormat. Bidan juga merupakan profesi yang diakui 
secara nasional dan internasional, dimana bidan lahir sebagai 
wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang 
1 
melahirkan. 
Untuk melaksanakan tugasnya, bidan harus melalui 
pendidikan yang formal, mempunyai sistem pelayanan, kode etik 
dan etika kebidanan dalam melaksanakan atau mengerjakan 
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya secara profesional, 
sehingga semua orang tidak dapat disebut menjadi bidan. Oleh 
karena itu perlu diperjelas batasan atau profesi seorang bidan
sehingga tidak ada penyelewengan dan penyimpangan sehingga 
perlu dibatasi tentang kebidanan sebagai suatu profesi. 
2
BAB II 
TINJAUAN TEORITIS 
3 
A. PROFESI BIDAN 
1. Defenisi Bidan 
Kebidanan adalah suatu profesi yang diakui secara 
internasional dan memiliki praktisi diseluruh dunia. 
Berikut ini beberapa defenisi bidan : 
 Menurut International Confederation Of Midwives (ICM) 
yang dianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di 
seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan Federation of 
International Gynecologist Obstetrition (FIGO). Definisi 
tersebut secara berkala di review dalam pertemuan 
Internasional / Kongres ICM. Definisi terakhir disusun 
melalui konggres ICM ke 27, pada bulan Juli tahun 2005 
di Brisbane Australia ditetapkan sebagai berikut: Bidan 
adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan 
bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari 
pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk 
didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) 
untuk melakukan praktik bidan. 
 Menurut Permenkes No. 1464/MENKES/PER/X/2010 
Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari 
pendidikan bidan yang telah teregistrasi sesuai ketentuan 
peraturan perundang-undangan.
 Menurut IBI (Ikatan Bidan Indonesia) 
Seorang perempuan yang telah lulus dari pendidikan 
bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di 
wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki 
kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan 
atau secarah sah mendapat lisensi untuk menjalankan 
4 
praktik kebidanan. 
2. Defenisi Profesi 
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan 
dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khuusus. Suatu 
profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta 
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang 
profesi tersebut. Contoh profesi adalah bidang hokum, 
kedokteran, keuangan, militer, dan teknik. Ada beberapa 
pengertian profesi menurut beberapa ahli, yaitu: 
 Abraham Flexman (1915) 
Profesi adalah aktifitas yang bersifat intelektual 
berdasarkan ilmu pengetahuan, digunakan utnuk tujuan 
praktik pelayanan, dapat dipelajari, terorganisir secara 
internal dan artistic, mendahulukan kepentingan orang 
lain. 
 Chin Yakobus (1983) 
Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan 
pengetahuan khusus yang telah disepakati dalam
beberapa bidang ilmu, melaksanakan cara-cara dan 
peraturan anggota profesi tertentu. 
5 
 Suessman (1997) 
Profesi berorientasi pada pelayanan, memiliki ilmu 
pengetahuan teoritik dengan otonomi dari kelompok 
pelaksana. 
3. Ciri-ciri Profesi 
a) Pekerjaan seumur hidup 
b) Mempunyai motivasi kuat karena panggilan 
c) Memiliki kelompok ilmu pengetahuan dan keterampilan 
khusus 
d) Mengambil keputusan berdasarkan aplikasi prinsip-prinsip 
dan teori 
e) Berorientasi pada pelayanan 
f) Pelayanan berdasarkan kebutuhan objektif dan saling 
percaya antar profesi dan klien 
g) Mempunyai wadah berbentuk organisasi 
h)Memiliki standar etik dan standar profesi yang ditetapkan 
4. Karakteristik Profesi 
a) Memiliki pengetahuan yang melandasi keterampilan 
pelayanan 
Sejak tahun 1952 sampai sekarang pengetahuan 
kebidanan sudah berdasarkan ilmu terapan yang terdiri 
dari pengetahuan umum, keterampilan dan perilaku yang
berhubungan dengan ilmu-ilmu social, kesehatan 
masyarakat dan kesejahteraan profesional. 
b) Mampu memberikan pelayanan yang unik kepada orang 
6 
lain 
Keunikan bidan tergambar dalam perannya 
meningkatkan kesehatan bagi dirinya dan keluarganya 
dengan menghargai martabat manusia dan 
memperlakukan wanita sebagai wanita seutuhnya. 
c) Mempunyai pendidikan yang standar 
Pendidikan bidan sudah dimulai sejak tahun 1982. Pada 
masa itu pendidikan dilaksanakan sesuai dengan 
tuntutan pemenuhan kebutuhan pelayanan. Tuntutan 
akademis belum menjadi persyaratan dalam pelaksanaan 
pendidikan. Namun setelah melihat besarnya tanggung 
jawab yang diemban oleh seorang bidan dalam 
melaksanakan tugas pelayanannya, maka pendidikan 
bidan sudah ditingkatkan menjadi pendidikan 
profesional melalui pendidikan tinggi. 
d) Pengendalian terhadap standar praktik 
Standar adalah suatu pernyataan atau criteria yang 
mencerminkan kualitas. Standar praktik kebidanan 
disusun oleh organisasi kebidanan yang bertujuan untuk 
melindungi bidan kliennya.
e) Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan 
pelayanan yang diberikannya. 
f) Karir seumur hidup yang mandiri 
7 
B. BIDAN SEBAGAI PROFESI 
Sebagai anggota profesi, bidan mempunyai ciri-ciri khas 
yang khusus yaitu sebagai pelayanan professional yang 
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. bidan 
mempunyai tugas yang unik yaitu: 
 Selalu mengedepankan fungsi ibu sebagai pendidik bagi 
anak-anaknya. 
 Memiliki kode etik dengan serangkaian pengetahuan 
ilmiah yang didapat melalui proses pendidikan dan 
jenjang tertentu. 
 Keberadaan bidan diakui memiliki organisasi profesi yang 
bertugas meningkatkan mutu pelayanan kepada 
masyarakat. 
 Anggotanya menerima jasa atas pelayanan yang dilakukan 
dengan tetap memegang teguh kode etik profesi. 
Hal tersebut akan terus diupayakan oleh para bidan 
sehubungan dengan anggota profesi yang harus memberikan 
pelayanan professional. 
Bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri tertentu yaitu:
a) Bidan disiapkan melalui pendidikan formal agar 
lulusannya dapat melaksanakan pekerjaan yang menjadi 
tanggungjawabnya secara profesional. 
b) Bidan memiliki alat yang dijadikan panduan dalam 
menjalankan profesinya, yaitu standar pelayanan 
kebidanan, kode etik, dan etika kebidanan. 
c) Bidan memiliki kelompok pengetahuan yang jelas dalam 
8 
menjalankan profesinya. 
d) Bidan memiliki kewenangan dalam menjalankan 
tugasnya. 
e) Bidan member pelayanan yang aman dan memuaskan 
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 
f) Bidan memiliki organisasi profesi. 
g) Bidan memiliki karakteristik yang khusus dan dikenal 
serta dibutuhkan masyrakat. 
h)Profesi bidan dijadikan sebagai suatu pekerjaan dan 
sumber utama penghidupan.
Ciri-ciri Bidan sebagai profesi 
a) Mengembangkan pelayanan yang unik kepada masyarakat. 
b) Anggota-anggota dipersiapkan melalui suatu program 
pendidikan formal yang ditujukan untuk maksud profesi 
yang bersangkutan agar dapat melaksanakan pekerjaan 
yang menjadi tanggung jawabnya secara profesional. 
c) Memiliki serangkaian ilmu pengetahuan ilmiah dalam 
melaksanakan profesinya. 
d) Memiliki standar kebidanan dank ode etik kebidanan 
dalam melaksanakan tugas profesinya. 
e) Memiliki kewenangan dalam menjalankan tugasnya 
(Kepmenkes no 900 tahun 2002) 
f) Memiliki pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai 
dengan kebutuhan masyarakat. 
g) Anggota-anggota bebas mengambil keputusan dalam 
9 
menjalankan profesinya. 
h)Memiliki wadah organisasi profesi yang senantiasa 
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada 
masyarakat oleh anggotanya. 
C. PROFESIONALISME 
Arti dan ciri jabatan profesional. 
Jabatan profesional perlu dibedakan dengan predikat 
profesional yang diperoleh dari jenis pekerjaan hasil 
pembiasaan melakukan keterampilan tertentu (melalui magang
atau keterlibatan langsung dalam situasi kerja tertentu dan 
mendapatkan keterampilan kerja sebagai warisan orang tua 
10 
atau pendahulunya). 
CV. Good menjelaskan bahwa jenis pekerjaan professional 
memiliki cirri-ciri tertentu, yaitu : memerlukan persiapan atau 
pendidikan khusus bagi pelakunya (membutuhkan pendidikan 
prajabatan yang relevan). Kecakapan seorang pekerja 
professional dituntut memenuhi persyaratan yang telah 
dilakukan oleh pihak yang berwenang (misalnya: organisasi 
profesi, konsorsium, dan pemerintah) dan jabatan tersebut 
mendapat pengakuan dari masyarakat dan atau Negara. 
Berdasarkan uraian diatas dapatlah ditarik kesimpulan 
bahwa bidan tergolong jabatan professional karena memenuhi 
ketiga macam persyaratan diatas. Secara rinci ciri-ciri jabatan 
profesional adalah sebagai berikut : 
1. Bagi pelakunya secara nyata (de facto) dituntut 
berkecakapan kerja (keahlian) sesuai dengan tugas-tugas 
khusus serta tuntutan dari jenis jabatannya (cenderung ke 
spesialisasi). 
2. Kecakapan atau keahlian seseorang pekerja profesional 
bukan sekedar hasil pembiasaan atau latihan rutin yang 
terkondisi, tetapi perlu didasari oleh wawasan keilmuan 
yang mantap. Jabatan profesional menuntut pendidikan 
juga. Jabatan yang terprogram secara relevan serta berbobot,
terselenggara secara efektif, efisien dan tolak ukur 
11 
evaluatifnya. 
3. Pekerja profesional dituntut berwawasan sosial yang luas, 
sehingga pilihan jabatan serta kerjanya didasari oleh 
kerangka nilai tertentu, bersikap positif terhadap jabatan 
dan perannya, dan bermotivasi serta berusaha untuk 
berkarya sebaik-baiknya. Hal ini mendorong pekerja 
profesional yang bersangkutan untuk selalu meningkatkan 
(menyempurnakan) diri serta karyanya. Orang tersebut 
secara nyata mencintai profesinya dan memiliki etos kerja 
tinggi. 
4. Jabatan profesional perlu mendapat pengesahan dari 
masyarakat dan atau negaranya. Jabatan profesional 
memiliki syarat-syarat serta kode etik yang harus dipenuhi 
oleh pelakunya, hal ini menjamin kepantasan berkarya dan 
sekaligus merupakan tanggung jawab profesional tersebut. 
D. BIDAN SUATU JABATAN PROFESIONAL 
Bidan adalah jabatan profesional. Persyaratan dari bidan 
sebagai jabatan profesional telah dimiliki oleh bidan tersebut. 
Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut. 
1. Memberi pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus 
atau spesialis. 
2. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan sebagai 
tenaga profesional.
3. Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyrakat. 
4. Memiliki kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh 
12 
pemerintah. 
5. Memiliki peran dan fungsi yang jelas. 
6. Memiliki kompetensi yang jelas dan terukur. 
7. Memiliki organisasi profesi sebagai wadah. 
8. Memiliki kode etik bidan. 
9. Memiliki etika kebidanan. 
10. Memiliki standar pelayanan. 
11. Memiliki standar pelayanan. 
12. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan 
mengembangkan profesi sesuai dengan kebutuhan 
pelayanan. 
13. Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana 
pengembangan kompetensi. 
Prilaku Profesional Bidan 
1. Berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal. 
2. Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan 
keputusan klinis yang dibuatnya. 
3. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan 
kemampuan mutakhir 
4. Menggunakan cara pencegahan universal untuk penyakit, 
penularan dan strategi pengendalian infeksi.
5. Melakukan konsultasi dan rujukan yang tepat dalam 
memberikan asuhan kebidanan. 
6. Meghargai budaya setempat sehubungan dengan praktek 
kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, 
bayi baru lahir dan anak. 
7. Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan 
kaum wanita/ibu agar mereka dapat menentukan pilihan 
yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, 
meminta persetujuan secara tertulis sepaya mereka 
bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri. 
8. Menggunakan keterampilan mendengar dan memfasilitasi. 
9. Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk 
emningkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu dan 
13 
keluarga. 
10. Advokasi terhadap ibu dalam tatanan pelayanan. 
E. ORGANISASI PROFESI BIDAN 
Organisasi bidan di indonesia adalah ikatan bidan 
indonesia (IBI). IBI dibentuk berlandaskan pancasila dan 
didasari rasa keprihatinan dan kesadaran untuk membela dan 
mempertahankan kepentingan bangsa dan masyarakat pada 
umumnya dan kepentingan wanita pada khususnya. IBI 
berdiri pada tanggal 15 september 1950 dirumah sakit budi 
kemuliaan yang beranggotakan seluruh bidan indonesia.
Seperti organisasi lainnya, IBI juga memiliki kelembagaan atau 
pengorganisasian dari pusat sampai ranting. 
Pengorganisasian tersebut adalah sebagai berikut : 
1. Kepengurusan IBI tingkat nasional “pengurus pusat” 
berkedudukan di ibu kota negara dimana Departemen 
Kesehatan berada. Pengurus pusat mempunyai tugas: 
menyusun dan menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan 
kegiatan organisasi nasional berdasarkan AD/ART, 
membina dna mengembangkan hubungan kerjasama 
dengan instansi pemerintah dan lembaga/bdan swasta 
dipusat serta organisasi wanita dan organisasi profesi 
baik dalam atau luar negeri. 
2. Kepengurusan IBI tingkat propinsi “pengurus daerah” 
berkedudukan di ibu kota propinsi, bertugas: mengatur 
dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan organisasi 
di cabang ranting sesuai kebijaksanaan dari pengurus 
pusat serta sesuai dengan situasi dan kondisi melalui 
musyawarah, mengadakan hubungan dengan instansi 
pemerintah dipropinsi maupun organisasi wanita dan 
organisasi lainnya serta instansi pemerintah. 
3. Kepengurusan IBI tingkat kabupaten “pengurus cabang” 
Berkedudukan dikabupaten, mempunyai tugas: 
melaksankan kegiatan yang telah ditetapkan oleh 
pengurus pusat melalui pengurus daerah, membina dan 
14
mengembangkan hubungan kerjasama dengan instansi 
pemerintah atau non pemerintah setempat dan 
khususnya masyarakat wanita. 
4. Kepengurusan IBI tingkat ranting “pengurus ranting” 
berkedudukan masing-masing kewedanan atau wilayah 
kecamatan, dapat didirikan apabila jumlah anggotannya 
lebih dari 5 orang termasuk didesa. 
Kewajiban bidan yang diatur dalam pengabdian profesinya 
1. Kewajiban terhadap klien dan masyarakat 
a. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati 
dan mengamalkan sumpah jabatannya dalam 
melaksanakan tugas pengabdiannya. 
b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugas profesinya 
menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan 
yang utuh dan memelihara citra bidan. 
c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa 
berpedoman pada peran, tugas, dan tanggungjawab sesuai 
dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyrakat. 
d. Setiapa bidan dalam menjhalankan tugasnya 
mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak 
klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku 
15 
dimasyrakat. 
e. Setiap biadn dalam menjalankan tugasnya 
mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan
masyrakat dengan identitas yang sama sesuai dengan 
kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. 
f. Setiap bidan senantiasa mencimptakan suasana yang 
serasi dalam hubungan pelaksaan tuigasnya, dengan 
mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan 
derajat kesehatan secara optimal. 
2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya 
a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan 
paripurna terhadap klien, keluarga dan masyarakat 
sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikiya 
berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat. 
b. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan 
mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan 
dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan 
konsultasi dan atau rujukan. 
c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan, keterangan 
yang dapat dan atau dipercayakan kepadanya, kecuali 
bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan 
sehubungan kepentingan klien. 
3. Kewajiban bidan terhadap teman sejawat dan tenaga 
16 
kesehatan lainnya. 
a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman 
sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.
b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling 
menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga 
17 
kesehatan lainnya. 
4. Kewajiban bidan tehadap profesinya 
a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung 
tinggi citra profesinya dengan menampilkan kepribadian 
yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu 
kepada masyarakat. 
b. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan 
meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan 
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 
c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan 
penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat 
meningkatkan mutu dan citra profesinya. 
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri 
a. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat 
melaksanakan tugas profesinya dengan baik. 
b. Setiap bidan harus berusaha terus menerus untuk 
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai 
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, Bangsa, 
Tanah Air 
a. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa 
melaksanakan ketentuan ketentuan pemerintah dalam
bidang kesehata, khususnya dalam pelayanan KIA/KB 
dan kesehatan keluarga dan masyarakat. 
b. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan 
menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintah 
untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan 
kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan 
18 
keluarga.
BAB III 
KESIMPULAN 
Bidan sebagai salah satu anggota profesi yang diakui secara 
nasional dan internasional mempunyai ciri-ciri khas yang 
khusus yaitu sebagai pelayanan professional yang merupakan 
bagian integral dari pelayanan kesehatan. Yang mana bidan 
sebagai profesi memiliki ciri-ciri tertentu sebagai berikut : 
1. Bidan disiapkan melalui pendidikan formal agar 
lulusannya dapat melaksanakan pekerjaan yang menjadi 
tanggungjawabnya secara profesional. 
2. Bidan memiliki alat yang dijadikan panduan dalam 
menjalankan profesinya, yaitu standar pelayanan 
kebidanan, kode etik, dan etika kebidanan. 
3. Bidan memiliki kelompok pengetahuan yang jelas dalam 
19 
menjalankan profesinya. 
4. Bidan memiliki kewenangan dalam menjalankan tugasnya. 
5. Bidan member pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai 
dengan kebutuhan masyarakat. 
6. Bidan memiliki organisasi profesi. 
7. Bidan memiliki karakteristik yang khusus dan dikenal serta 
dibutuhkan masyrakat. 
8. Profesi bidan dijadikan sebagai suatu pekerjaan dan sumber 
utama penghidupan.
20

More Related Content

What's hot

Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitasModul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitaspjj_kemenkes
 
Pengembangan profesi bidan melalui pendidikan berkelanjutan
Pengembangan profesi bidan melalui pendidikan berkelanjutanPengembangan profesi bidan melalui pendidikan berkelanjutan
Pengembangan profesi bidan melalui pendidikan berkelanjutanPeny Ariani
 
3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitaspjj_kemenkes
 
Modul 1 3 asuhan antenatal, asuhan
Modul 1 3 asuhan antenatal, asuhanModul 1 3 asuhan antenatal, asuhan
Modul 1 3 asuhan antenatal, asuhanpjj_kemenkes
 
Konsep Kebidanan - Modul 1 kb 1
Konsep Kebidanan - Modul 1 kb 1Konsep Kebidanan - Modul 1 kb 1
Konsep Kebidanan - Modul 1 kb 1Uwes Chaeruman
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaAKADEMI KEBIDANAN CIANJUR
 
Pengembangan Karir Bidan
Pengembangan Karir BidanPengembangan Karir Bidan
Pengembangan Karir Bidanpjj_kemenkes
 
Makalah sejarah kebidanan
Makalah sejarah kebidananMakalah sejarah kebidanan
Makalah sejarah kebidananachmad087
 
KONSEP KEBIDANAN PERTEMUAN PERTAMA
KONSEP KEBIDANAN PERTEMUAN PERTAMAKONSEP KEBIDANAN PERTEMUAN PERTAMA
KONSEP KEBIDANAN PERTEMUAN PERTAMAOnce Panggabean
 
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidananModul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidananpjj_kemenkes
 
Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...
Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...
Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...pjj_kemenkes
 
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeriPerkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeripjj_kemenkes
 
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanmilanurmilayanti
 
#2 perkembangan profesi & pelayanan kebidanan
#2 perkembangan profesi & pelayanan kebidanan#2 perkembangan profesi & pelayanan kebidanan
#2 perkembangan profesi & pelayanan kebidananasriniandi
 
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan
Perkembangan Pelayanan dan  Pendidikan Bidan Perkembangan Pelayanan dan  Pendidikan Bidan
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan pjj_kemenkes
 
Standar Profesi Kebidanan
Standar Profesi KebidananStandar Profesi Kebidanan
Standar Profesi Kebidananaisyaahhh
 

What's hot (20)

Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitasModul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
 
Pengembangan profesi bidan melalui pendidikan berkelanjutan
Pengembangan profesi bidan melalui pendidikan berkelanjutanPengembangan profesi bidan melalui pendidikan berkelanjutan
Pengembangan profesi bidan melalui pendidikan berkelanjutan
 
3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas
 
Modul 1 3 asuhan antenatal, asuhan
Modul 1 3 asuhan antenatal, asuhanModul 1 3 asuhan antenatal, asuhan
Modul 1 3 asuhan antenatal, asuhan
 
Konsep Kebidanan
Konsep KebidananKonsep Kebidanan
Konsep Kebidanan
 
Konsep Kebidanan - Modul 1 kb 1
Konsep Kebidanan - Modul 1 kb 1Konsep Kebidanan - Modul 1 kb 1
Konsep Kebidanan - Modul 1 kb 1
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
 
Pengembangan Karir Bidan
Pengembangan Karir BidanPengembangan Karir Bidan
Pengembangan Karir Bidan
 
Makalah sejarah kebidanan
Makalah sejarah kebidananMakalah sejarah kebidanan
Makalah sejarah kebidanan
 
Definisi Bidan
Definisi BidanDefinisi Bidan
Definisi Bidan
 
KONSEP KEBIDANAN PERTEMUAN PERTAMA
KONSEP KEBIDANAN PERTEMUAN PERTAMAKONSEP KEBIDANAN PERTEMUAN PERTAMA
KONSEP KEBIDANAN PERTEMUAN PERTAMA
 
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidananModul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
Modul 2 kb 2 peningkatan deteksi dini risiko atau komplikasi kebidanan
 
Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...
Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...
Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...
 
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeriPerkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
 
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
 
Makalah konkeb bu asma
Makalah konkeb bu asmaMakalah konkeb bu asma
Makalah konkeb bu asma
 
#2 perkembangan profesi & pelayanan kebidanan
#2 perkembangan profesi & pelayanan kebidanan#2 perkembangan profesi & pelayanan kebidanan
#2 perkembangan profesi & pelayanan kebidanan
 
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan
Perkembangan Pelayanan dan  Pendidikan Bidan Perkembangan Pelayanan dan  Pendidikan Bidan
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan
 
Modul 2 kb 2
Modul 2 kb 2Modul 2 kb 2
Modul 2 kb 2
 
Standar Profesi Kebidanan
Standar Profesi KebidananStandar Profesi Kebidanan
Standar Profesi Kebidanan
 

Similar to makalah konkeb

Praktek provesi bidan
Praktek provesi bidanPraktek provesi bidan
Praktek provesi bidanWarnet Raha
 
keperawatan sebagai profesi Kelompok 6.pptx
keperawatan sebagai profesi Kelompok 6.pptxkeperawatan sebagai profesi Kelompok 6.pptx
keperawatan sebagai profesi Kelompok 6.pptxnugrohotulusmunthe
 
KEBIDANAN_SEBAGAI_PROFESI.ppt
KEBIDANAN_SEBAGAI_PROFESI.pptKEBIDANAN_SEBAGAI_PROFESI.ppt
KEBIDANAN_SEBAGAI_PROFESI.pptdwiretnowati10
 
KONSEP_DASAR_KEBIDANAN.pptx
KONSEP_DASAR_KEBIDANAN.pptxKONSEP_DASAR_KEBIDANAN.pptx
KONSEP_DASAR_KEBIDANAN.pptxPutriYayu1
 
Bahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.ppt
Bahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.pptBahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.ppt
Bahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.pptUmmyKhairussyifa1
 
3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesi3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesiAgusDwiPranata
 
Problema etika dan disiplin provesi perawat di eraglobalisasi
Problema etika dan disiplin provesi perawat di eraglobalisasiProblema etika dan disiplin provesi perawat di eraglobalisasi
Problema etika dan disiplin provesi perawat di eraglobalisasiOperator Warnet Vast Raha
 
KODE ETIK BIDAN_______xxxxxxx---ajd.pptx
KODE ETIK BIDAN_______xxxxxxx---ajd.pptxKODE ETIK BIDAN_______xxxxxxx---ajd.pptx
KODE ETIK BIDAN_______xxxxxxx---ajd.pptxfonnykurniaputri3
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
Keperawatan sebagai profesi
Keperawatan sebagai profesiKeperawatan sebagai profesi
Keperawatan sebagai profesirendalistiana
 
Profesi keguruan
Profesi keguruanProfesi keguruan
Profesi keguruanabeskey
 
Profesi keperawatan oleh Kelompok 3
Profesi keperawatan oleh Kelompok 3Profesi keperawatan oleh Kelompok 3
Profesi keperawatan oleh Kelompok 3yesica trs
 

Similar to makalah konkeb (20)

Konsep
KonsepKonsep
Konsep
 
Praktek provesi bidan
Praktek provesi bidanPraktek provesi bidan
Praktek provesi bidan
 
Konsep kebidanan ppt
Konsep kebidanan pptKonsep kebidanan ppt
Konsep kebidanan ppt
 
keperawatan sebagai profesi Kelompok 6.pptx
keperawatan sebagai profesi Kelompok 6.pptxkeperawatan sebagai profesi Kelompok 6.pptx
keperawatan sebagai profesi Kelompok 6.pptx
 
KEBIDANAN_SEBAGAI_PROFESI.ppt
KEBIDANAN_SEBAGAI_PROFESI.pptKEBIDANAN_SEBAGAI_PROFESI.ppt
KEBIDANAN_SEBAGAI_PROFESI.ppt
 
KONSEP_DASAR_KEBIDANAN.pptx
KONSEP_DASAR_KEBIDANAN.pptxKONSEP_DASAR_KEBIDANAN.pptx
KONSEP_DASAR_KEBIDANAN.pptx
 
Bahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.ppt
Bahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.pptBahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.ppt
Bahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.ppt
 
3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesi3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesi
 
Problema etika dan disiplin provesi perawat di eraglobalisasi
Problema etika dan disiplin provesi perawat di eraglobalisasiProblema etika dan disiplin provesi perawat di eraglobalisasi
Problema etika dan disiplin provesi perawat di eraglobalisasi
 
Etika Profesi_2 karakteristik dan ciri profesi
Etika Profesi_2 karakteristik dan ciri profesiEtika Profesi_2 karakteristik dan ciri profesi
Etika Profesi_2 karakteristik dan ciri profesi
 
Modul 2 kb 1 (1)
Modul 2 kb 1 (1)Modul 2 kb 1 (1)
Modul 2 kb 1 (1)
 
KODE ETIK BIDAN_______xxxxxxx---ajd.pptx
KODE ETIK BIDAN_______xxxxxxx---ajd.pptxKODE ETIK BIDAN_______xxxxxxx---ajd.pptx
KODE ETIK BIDAN_______xxxxxxx---ajd.pptx
 
Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
 
Keperawatan sebagai profesi
Keperawatan sebagai profesiKeperawatan sebagai profesi
Keperawatan sebagai profesi
 
Profesi keguruan
Profesi keguruanProfesi keguruan
Profesi keguruan
 
Profesi keperawatan oleh Kelompok 3
Profesi keperawatan oleh Kelompok 3Profesi keperawatan oleh Kelompok 3
Profesi keperawatan oleh Kelompok 3
 
Reward_and_Sanksi.ppt
Reward_and_Sanksi.pptReward_and_Sanksi.ppt
Reward_and_Sanksi.ppt
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 

makalah konkeb

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Keadaan bidan di Indonesia sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan janinnya. Pelayanan kebidanan berada dimana-mana dan kapan saja selama ada proses reproduksi manusia. Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam undang-undang maupun peraturan pemerintah Indonesia yang merupakan salah satu tenaga pelayanan kesehatan professional dan secara Internasional diakui oleh International Confederation of Midwifes (ICM), International Federation of International Gynecologist and Obstetrician (FIGO), dan WHO. Sejarah menunjukan bahwa kebidanan merupakan salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban umat manusia. Profesi ini telah mendudukkan peran dan posisi bidan menjadi terhormat. Bidan juga merupakan profesi yang diakui secara nasional dan internasional, dimana bidan lahir sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang 1 melahirkan. Untuk melaksanakan tugasnya, bidan harus melalui pendidikan yang formal, mempunyai sistem pelayanan, kode etik dan etika kebidanan dalam melaksanakan atau mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya secara profesional, sehingga semua orang tidak dapat disebut menjadi bidan. Oleh karena itu perlu diperjelas batasan atau profesi seorang bidan
  • 2. sehingga tidak ada penyelewengan dan penyimpangan sehingga perlu dibatasi tentang kebidanan sebagai suatu profesi. 2
  • 3. BAB II TINJAUAN TEORITIS 3 A. PROFESI BIDAN 1. Defenisi Bidan Kebidanan adalah suatu profesi yang diakui secara internasional dan memiliki praktisi diseluruh dunia. Berikut ini beberapa defenisi bidan :  Menurut International Confederation Of Midwives (ICM) yang dianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan Federation of International Gynecologist Obstetrition (FIGO). Definisi tersebut secara berkala di review dalam pertemuan Internasional / Kongres ICM. Definisi terakhir disusun melalui konggres ICM ke 27, pada bulan Juli tahun 2005 di Brisbane Australia ditetapkan sebagai berikut: Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan.  Menurut Permenkes No. 1464/MENKES/PER/X/2010 Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 4.  Menurut IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Seorang perempuan yang telah lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secarah sah mendapat lisensi untuk menjalankan 4 praktik kebidanan. 2. Defenisi Profesi Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khuusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah bidang hokum, kedokteran, keuangan, militer, dan teknik. Ada beberapa pengertian profesi menurut beberapa ahli, yaitu:  Abraham Flexman (1915) Profesi adalah aktifitas yang bersifat intelektual berdasarkan ilmu pengetahuan, digunakan utnuk tujuan praktik pelayanan, dapat dipelajari, terorganisir secara internal dan artistic, mendahulukan kepentingan orang lain.  Chin Yakobus (1983) Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan khusus yang telah disepakati dalam
  • 5. beberapa bidang ilmu, melaksanakan cara-cara dan peraturan anggota profesi tertentu. 5  Suessman (1997) Profesi berorientasi pada pelayanan, memiliki ilmu pengetahuan teoritik dengan otonomi dari kelompok pelaksana. 3. Ciri-ciri Profesi a) Pekerjaan seumur hidup b) Mempunyai motivasi kuat karena panggilan c) Memiliki kelompok ilmu pengetahuan dan keterampilan khusus d) Mengambil keputusan berdasarkan aplikasi prinsip-prinsip dan teori e) Berorientasi pada pelayanan f) Pelayanan berdasarkan kebutuhan objektif dan saling percaya antar profesi dan klien g) Mempunyai wadah berbentuk organisasi h)Memiliki standar etik dan standar profesi yang ditetapkan 4. Karakteristik Profesi a) Memiliki pengetahuan yang melandasi keterampilan pelayanan Sejak tahun 1952 sampai sekarang pengetahuan kebidanan sudah berdasarkan ilmu terapan yang terdiri dari pengetahuan umum, keterampilan dan perilaku yang
  • 6. berhubungan dengan ilmu-ilmu social, kesehatan masyarakat dan kesejahteraan profesional. b) Mampu memberikan pelayanan yang unik kepada orang 6 lain Keunikan bidan tergambar dalam perannya meningkatkan kesehatan bagi dirinya dan keluarganya dengan menghargai martabat manusia dan memperlakukan wanita sebagai wanita seutuhnya. c) Mempunyai pendidikan yang standar Pendidikan bidan sudah dimulai sejak tahun 1982. Pada masa itu pendidikan dilaksanakan sesuai dengan tuntutan pemenuhan kebutuhan pelayanan. Tuntutan akademis belum menjadi persyaratan dalam pelaksanaan pendidikan. Namun setelah melihat besarnya tanggung jawab yang diemban oleh seorang bidan dalam melaksanakan tugas pelayanannya, maka pendidikan bidan sudah ditingkatkan menjadi pendidikan profesional melalui pendidikan tinggi. d) Pengendalian terhadap standar praktik Standar adalah suatu pernyataan atau criteria yang mencerminkan kualitas. Standar praktik kebidanan disusun oleh organisasi kebidanan yang bertujuan untuk melindungi bidan kliennya.
  • 7. e) Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan pelayanan yang diberikannya. f) Karir seumur hidup yang mandiri 7 B. BIDAN SEBAGAI PROFESI Sebagai anggota profesi, bidan mempunyai ciri-ciri khas yang khusus yaitu sebagai pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. bidan mempunyai tugas yang unik yaitu:  Selalu mengedepankan fungsi ibu sebagai pendidik bagi anak-anaknya.  Memiliki kode etik dengan serangkaian pengetahuan ilmiah yang didapat melalui proses pendidikan dan jenjang tertentu.  Keberadaan bidan diakui memiliki organisasi profesi yang bertugas meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.  Anggotanya menerima jasa atas pelayanan yang dilakukan dengan tetap memegang teguh kode etik profesi. Hal tersebut akan terus diupayakan oleh para bidan sehubungan dengan anggota profesi yang harus memberikan pelayanan professional. Bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri tertentu yaitu:
  • 8. a) Bidan disiapkan melalui pendidikan formal agar lulusannya dapat melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya secara profesional. b) Bidan memiliki alat yang dijadikan panduan dalam menjalankan profesinya, yaitu standar pelayanan kebidanan, kode etik, dan etika kebidanan. c) Bidan memiliki kelompok pengetahuan yang jelas dalam 8 menjalankan profesinya. d) Bidan memiliki kewenangan dalam menjalankan tugasnya. e) Bidan member pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. f) Bidan memiliki organisasi profesi. g) Bidan memiliki karakteristik yang khusus dan dikenal serta dibutuhkan masyrakat. h)Profesi bidan dijadikan sebagai suatu pekerjaan dan sumber utama penghidupan.
  • 9. Ciri-ciri Bidan sebagai profesi a) Mengembangkan pelayanan yang unik kepada masyarakat. b) Anggota-anggota dipersiapkan melalui suatu program pendidikan formal yang ditujukan untuk maksud profesi yang bersangkutan agar dapat melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya secara profesional. c) Memiliki serangkaian ilmu pengetahuan ilmiah dalam melaksanakan profesinya. d) Memiliki standar kebidanan dank ode etik kebidanan dalam melaksanakan tugas profesinya. e) Memiliki kewenangan dalam menjalankan tugasnya (Kepmenkes no 900 tahun 2002) f) Memiliki pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. g) Anggota-anggota bebas mengambil keputusan dalam 9 menjalankan profesinya. h)Memiliki wadah organisasi profesi yang senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat oleh anggotanya. C. PROFESIONALISME Arti dan ciri jabatan profesional. Jabatan profesional perlu dibedakan dengan predikat profesional yang diperoleh dari jenis pekerjaan hasil pembiasaan melakukan keterampilan tertentu (melalui magang
  • 10. atau keterlibatan langsung dalam situasi kerja tertentu dan mendapatkan keterampilan kerja sebagai warisan orang tua 10 atau pendahulunya). CV. Good menjelaskan bahwa jenis pekerjaan professional memiliki cirri-ciri tertentu, yaitu : memerlukan persiapan atau pendidikan khusus bagi pelakunya (membutuhkan pendidikan prajabatan yang relevan). Kecakapan seorang pekerja professional dituntut memenuhi persyaratan yang telah dilakukan oleh pihak yang berwenang (misalnya: organisasi profesi, konsorsium, dan pemerintah) dan jabatan tersebut mendapat pengakuan dari masyarakat dan atau Negara. Berdasarkan uraian diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa bidan tergolong jabatan professional karena memenuhi ketiga macam persyaratan diatas. Secara rinci ciri-ciri jabatan profesional adalah sebagai berikut : 1. Bagi pelakunya secara nyata (de facto) dituntut berkecakapan kerja (keahlian) sesuai dengan tugas-tugas khusus serta tuntutan dari jenis jabatannya (cenderung ke spesialisasi). 2. Kecakapan atau keahlian seseorang pekerja profesional bukan sekedar hasil pembiasaan atau latihan rutin yang terkondisi, tetapi perlu didasari oleh wawasan keilmuan yang mantap. Jabatan profesional menuntut pendidikan juga. Jabatan yang terprogram secara relevan serta berbobot,
  • 11. terselenggara secara efektif, efisien dan tolak ukur 11 evaluatifnya. 3. Pekerja profesional dituntut berwawasan sosial yang luas, sehingga pilihan jabatan serta kerjanya didasari oleh kerangka nilai tertentu, bersikap positif terhadap jabatan dan perannya, dan bermotivasi serta berusaha untuk berkarya sebaik-baiknya. Hal ini mendorong pekerja profesional yang bersangkutan untuk selalu meningkatkan (menyempurnakan) diri serta karyanya. Orang tersebut secara nyata mencintai profesinya dan memiliki etos kerja tinggi. 4. Jabatan profesional perlu mendapat pengesahan dari masyarakat dan atau negaranya. Jabatan profesional memiliki syarat-syarat serta kode etik yang harus dipenuhi oleh pelakunya, hal ini menjamin kepantasan berkarya dan sekaligus merupakan tanggung jawab profesional tersebut. D. BIDAN SUATU JABATAN PROFESIONAL Bidan adalah jabatan profesional. Persyaratan dari bidan sebagai jabatan profesional telah dimiliki oleh bidan tersebut. Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Memberi pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis. 2. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan sebagai tenaga profesional.
  • 12. 3. Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyrakat. 4. Memiliki kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh 12 pemerintah. 5. Memiliki peran dan fungsi yang jelas. 6. Memiliki kompetensi yang jelas dan terukur. 7. Memiliki organisasi profesi sebagai wadah. 8. Memiliki kode etik bidan. 9. Memiliki etika kebidanan. 10. Memiliki standar pelayanan. 11. Memiliki standar pelayanan. 12. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi sesuai dengan kebutuhan pelayanan. 13. Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan kompetensi. Prilaku Profesional Bidan 1. Berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal. 2. Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya. 3. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan kemampuan mutakhir 4. Menggunakan cara pencegahan universal untuk penyakit, penularan dan strategi pengendalian infeksi.
  • 13. 5. Melakukan konsultasi dan rujukan yang tepat dalam memberikan asuhan kebidanan. 6. Meghargai budaya setempat sehubungan dengan praktek kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak. 7. Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis sepaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri. 8. Menggunakan keterampilan mendengar dan memfasilitasi. 9. Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk emningkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu dan 13 keluarga. 10. Advokasi terhadap ibu dalam tatanan pelayanan. E. ORGANISASI PROFESI BIDAN Organisasi bidan di indonesia adalah ikatan bidan indonesia (IBI). IBI dibentuk berlandaskan pancasila dan didasari rasa keprihatinan dan kesadaran untuk membela dan mempertahankan kepentingan bangsa dan masyarakat pada umumnya dan kepentingan wanita pada khususnya. IBI berdiri pada tanggal 15 september 1950 dirumah sakit budi kemuliaan yang beranggotakan seluruh bidan indonesia.
  • 14. Seperti organisasi lainnya, IBI juga memiliki kelembagaan atau pengorganisasian dari pusat sampai ranting. Pengorganisasian tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kepengurusan IBI tingkat nasional “pengurus pusat” berkedudukan di ibu kota negara dimana Departemen Kesehatan berada. Pengurus pusat mempunyai tugas: menyusun dan menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan kegiatan organisasi nasional berdasarkan AD/ART, membina dna mengembangkan hubungan kerjasama dengan instansi pemerintah dan lembaga/bdan swasta dipusat serta organisasi wanita dan organisasi profesi baik dalam atau luar negeri. 2. Kepengurusan IBI tingkat propinsi “pengurus daerah” berkedudukan di ibu kota propinsi, bertugas: mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan organisasi di cabang ranting sesuai kebijaksanaan dari pengurus pusat serta sesuai dengan situasi dan kondisi melalui musyawarah, mengadakan hubungan dengan instansi pemerintah dipropinsi maupun organisasi wanita dan organisasi lainnya serta instansi pemerintah. 3. Kepengurusan IBI tingkat kabupaten “pengurus cabang” Berkedudukan dikabupaten, mempunyai tugas: melaksankan kegiatan yang telah ditetapkan oleh pengurus pusat melalui pengurus daerah, membina dan 14
  • 15. mengembangkan hubungan kerjasama dengan instansi pemerintah atau non pemerintah setempat dan khususnya masyarakat wanita. 4. Kepengurusan IBI tingkat ranting “pengurus ranting” berkedudukan masing-masing kewedanan atau wilayah kecamatan, dapat didirikan apabila jumlah anggotannya lebih dari 5 orang termasuk didesa. Kewajiban bidan yang diatur dalam pengabdian profesinya 1. Kewajiban terhadap klien dan masyarakat a. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya. b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan. c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas, dan tanggungjawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyrakat. d. Setiapa bidan dalam menjhalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku 15 dimasyrakat. e. Setiap biadn dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan
  • 16. masyrakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. f. Setiap bidan senantiasa mencimptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksaan tuigasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal. 2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna terhadap klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikiya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat. b. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan. c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan, keterangan yang dapat dan atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan kepentingan klien. 3. Kewajiban bidan terhadap teman sejawat dan tenaga 16 kesehatan lainnya. a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.
  • 17. b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga 17 kesehatan lainnya. 4. Kewajiban bidan tehadap profesinya a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat. b. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya. 5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri a. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik. b. Setiap bidan harus berusaha terus menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, Bangsa, Tanah Air a. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan ketentuan pemerintah dalam
  • 18. bidang kesehata, khususnya dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga dan masyarakat. b. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan 18 keluarga.
  • 19. BAB III KESIMPULAN Bidan sebagai salah satu anggota profesi yang diakui secara nasional dan internasional mempunyai ciri-ciri khas yang khusus yaitu sebagai pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Yang mana bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri tertentu sebagai berikut : 1. Bidan disiapkan melalui pendidikan formal agar lulusannya dapat melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya secara profesional. 2. Bidan memiliki alat yang dijadikan panduan dalam menjalankan profesinya, yaitu standar pelayanan kebidanan, kode etik, dan etika kebidanan. 3. Bidan memiliki kelompok pengetahuan yang jelas dalam 19 menjalankan profesinya. 4. Bidan memiliki kewenangan dalam menjalankan tugasnya. 5. Bidan member pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 6. Bidan memiliki organisasi profesi. 7. Bidan memiliki karakteristik yang khusus dan dikenal serta dibutuhkan masyrakat. 8. Profesi bidan dijadikan sebagai suatu pekerjaan dan sumber utama penghidupan.
  • 20. 20