1. BEBERAPA PENGERTIAN
PANCASILA (Kuliah ke -3)
Tujuan Pembelajaran :
Setelah Perkuliahan selesai mahasiswa diharapkan dapat :
1.
Menjelaskan pengertian Pancasila secara etimologis
2.
Menjelaskan pengertian Pancasila secara historis
3.
Menjelaskan pengertian Pancasila secara terminologis
2. Pengertian Pancasila secara etimologis
Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal
dari Bahasa Sansekerta dari India
Dalam Bahasa Sansekerta Perkataan
Pancasila memiliki dua makna :
- “panca” artinya lima
- “syila” artinya batu sendi, alas, atau dasar
- “syiila” artinya peraturan tingkah laku yang
baik
Jadi Pengertian Pancasila secara etimologis artinya “
berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang
memiliki lima unsur”
3. Pengertian Pancasila secara etimologis
Perkataan Pancasila mula-mula terdapat dalam
kepustakaan Budha yang bersumber pada kitab suci
Tri Pitaka,
Ajaran Pancasyiila menurut Budha adalah
merupakan lima aturan (larangan) yang harus ditaati
dan dilaksanakan oleh para penganut biasa atau
awam, yaitu :
- Janganlah membunuh
- Janganlah Mencuri
- Janganlah berzina
- Janganlah berdusta
- Janganlah minum minuman keras
4. Pengertian Pancasila secara
etimologis
Dalam khasanah kesusteraan nenek moyang
kita, perkataan pancasila ditemukan dalam
keropak Negarakertagama karangan Empu
Prapanca berupa kakawin (syair pujian)
Dalam Syair pujian tersebut antara lain
artinya bahwa Raja menjalankan dengan
setia kelima pantangan (Pancasila), begitu
pula upacara-upacara ibadat dan penobatanpenobatan.
5. Pengertian Pancasila secara
historis
Proses perumusan Pancasila diawali ketika
dalam sidang BPUPKI, dr Rajiman
Widyodiningrat mengajukan masalah calon
rumusan dasar negara Indonesia yang akan
dibentuk.
Pada tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang
BPUPKI Ir. Soekarno berpidato secara lisan
mengenai calon rumusan dasar negara
Indonesia, yang diberi nama yang artinya
lima dasar. Penamaan tersebut atas saran
dari seorang ahli bahasa.
6. Usulan Mr. Muh. Yamin tentang dasar
negara (secara lisan) tgl 29 Mei 1945
Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan
Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan
Kesejahteraan rakyat
7. Usulan Mr. Muh. Yamin tentang dasar
negara (secara tertulis) tgl 29 Mei 1945
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kabangsaan persatuan Indonesia
Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyaratan
perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
8. Usulan Ir. Soekarno tentang dasar
negara (tgl 1 Juni 1945)
Nasionalisme atau kebangsaan
Indonesia
Internasionalisme atau
perikemanusiaan
Mufakat atau demokrasi
Kesejahteraan sosial
Ketuhanan yang berkebudayaan
9. Ir, Soekarno mengusulkan
Kelima sila itu diperas menjadi
“Tri Sila”
Sosio Nasional yaitu Nasionalisme dan
internasionalisme
Sosio demokrasi yaitu demokrasi dan
kesejahteraan rakyat
Ketuhanan yang Maha Esa
Ketiga sila tersebut masih diperas lagi
menjadi “Eka Sila” yaitu “Gotong
Royong”
10. Rumusan Pancasila dalam
Piagam Jakarta
Ketuhanan yang Maha Esa dengan
keawajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya.
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijkasanaan dalam permusayaratan
perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
11. Pengertian Pancasila secara
terminologis
PPKI mengadakan sidang tanggal 18
Agustus 1945 dan telah mengesahkan UUD
Negara RI yang dikenal dengan UUD 1945.
UUD 1945 terdiri dua bagian yaitu :
- Pembukaan
- Pasal-pasal UUD 1945
Dalam bagian Pembukaan UUD 1945
tercantum rumusan Pancasila
12. Pengertian Pancasila secara
terminologis
Rumusan Pancasila yang terdapat dalam
pembukaan UUD 1945 inilah yang secara
konstitusonal sah dan benar sebagai dasar
negara RI, yang disyahkan oleh PPKI
mewakili seluruh rakyat Indonesia
Namun dalam sejarah ketatanegaraan dan
upaya mempertahankan eksistensi negara
Indonesia terdapat pula rumusan-rumusan
Pancasila sbb :
14. Rumusan Pancasila dalam
UUDS 1950
Ketuhanan Yang Maha Esa
Peri Kemanusiaan
Kebangsaan
Kerakyatan
Keadilan Sosial
15. Kesimpulan
Dari berbagai rumusan Pancasila tersebut
yang sah dan benar secara konstitusional
adalah rumusan Pancasila sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Hal ini diperkuat dengan Ketetapan MPRS No
XX/MPRS/1966 dan Inpres No. 12 tanggal 13
April 1968 tentang penegasan pengucapan,
penulisan, rumusan Pancasila dasar negara
RI