SlideShare a Scribd company logo
1 of 80


HUKUM BLM DIKENAL & MANUSIA BERBUAT SEKEHENDAK HATINYA

SATU SISTEM; HUKUM RIMBA.

KEHIDUPAN TDK DPT BERTAHAN LAMA

KEPUNAHAN



BENTUK FISIK SEMPURNA
AKAL & BUDI
MENGEMBAKAN DIRI &
BERINTERAKSI

* PERTENTANGAN PENDAPAT
* PERTIKAIAN
* KETIDAKSERASIAN


MEMBENTUK MASYARAKAT

HARMONIS

PERATURAN
NORMA PERILAKU ;
KESUSILAAN, SOPAN
SANTUN, ADAT &
PERATURAN HUKUM
(Van Dijk, 1982)




Suatu rangkaian ugeran (norma) yang mengatur
perhubungan masyarakat
Rudolf Von Lhering “ Der Kampfums Recht”
Suatu tindakan, suatu karya yg tidak ada hentihentinya artinya selalu diperbaharui dari hari ke
hari.

Pelaksanannya
selalu
diperbaharui
dan
pelaksanaan itu tdk hanya oleh alat kekuasaan
negara saja, tetapi dilaksanakan oleh seluruh
rakyat (Prof Djoyodigoeno, 1986).
PROF. DJOYODIGOENO, HUKUM ADALAH
SUATU KARYA DARIPADA SELURUH
RAKYAT YG BERSIFAT PENYEGARAN
THD TINGKAH LAKU DAN PERBUATAN
PARA
ANGGOTANYA
DLM
PERHUBUNGAN
PAMRIH
&
YG
BERTUJUAN
PADA
TATA,
KEADILAN,
KESEJAHTERAAN
MASY YG LEBIH PENDUKUNGNYA.
HUKUM : HASIL DARI KEBUDAYAAN, SHG
HUKUM HARUS MEMPUNYAI SIFAT SPT
KEBUDAYAAN.
 MELINDUNGI

& MENGATUR MASYARAKAT AGAR
TERTIB & DISIPLIN SEHINGGA KEAMANAN
NEGARA TERJAMIN DAN RAKYAT HIDUP
SEJAHTERA.




TATA
KEADILAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT






KONSERVATIF
KUNO
TETAP
TIDAK BERUBAH-UBAH
TEGAS




DINAMIK
PLASTIK

DISESUAIKAN DGN KEADAAN YG SEDANG
TERJADI & DISELARASKAN DGN KEADAAN
MASY. YG SELALU BERUBAH.



DINAMIK
PLASTIK
DISESUAIKAN DGN KEADAAN YG SEDANG
TERJADI & DISELARASKAN DGN KEADAAN
MASY. YG SELALU BERUBAH.






PENGAKUAN & PERLINDUNGAN HAK-HAK
ASASI MANUSIA
PERADILAN YG BEBAS & TDK MEMIHAK, TDK
DIPENGARUHI OLEH SESUATU
KEKUASAAN/KEKUATAN LAIN APAPUN
LEGALITAS DARI TINDAKAN
NEGARA/PEMERINTAH DLM ARTI TINDAKAN
APARATUR NEGARA YG DPT
DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA HUKUM.





UNDANG – UNDANG
YURISPRUDENSI
TRAKTAT
KEBIASAAN




Arti formil/arti sempit
Setiap aturan atau ketetapan yg dibentuk
oleh alat perlengkapan negara yg diberi
kekuasaan m’bentuk UU, dan diundangkan
sebagaimana mestinya
Arti materiil/arti luas
Setiap aturan atau ketetapan yg isinya
berlaku mengikat kepada umum/semua orang
dlm suatu daerah atau golongan tertentu
(Prof Buys, lihat pada Mudjiono, 1991)
.
UUD 1945
Tap MPR
UU/Peraturan Pengganti UU
Peraturan Pemerintah
Keputusan Presiden
Peraturan Menteri /Instruksi Menteri
Peraturan Pelaksana lainnya
Untuk Keperluan Perundangan; UU
Kekuatan mengikat
Diundangkan;
a. Lembaran Negara
b. Sekretaris Negara
“Bahasa Inggris” – Yurisprudence

Ilmu pengetahuan yg mewejang bagaimana orang
harus berbuat baik ( baik anggota masy atau
bukan, hakim, polisi )dengan tujuan tertentu.
Djojodigoeno

Teori Ilmu Hukum “Algemene Rechsleer”
* Generale Theory Of Law*
Mengandung
arti
keputusan
hakim atau keputusan pengadilan
terhadap suatu masalah tertentu
(case law judge )
Hakim mempunyai kewajiban memeriksa &
memutuskan setiap perkara yang diajukan
Keputusan hakim
Dibuat terhadap suatu perkara yang belum ada dasar hukumnya
Keputusan bila dianggap sudah memadai dapat dipakai sebagai sumber
hukum bagi perkara yang serupa
TRAKTAT
Perjanjian antar negara baik bilateral (Perjanjian antara dua negara
), atau multilateral (Perjanjian antara lebih dari dua negara)
Agar dapat berlaku maka berbagai persyaratan tertentu harus
dipenuhi baik yang menyangkut hukum internasional maupun hukum
nasional masing – masing negara yang mengadakan perjanjian.
KEBIASAAAN

Dapat menjadi sumber hukum walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah.
Kebiasaan yang dimaksud adalah
Yang ditaati oleh seluruh rakyat karena mereka yakin bahwa kebiasaan/peraturan itu berlaku
sebagai hukum (Mr. J.H.P. Bellefroid, lihat pada Mudjiono, 1998)
PEMBAGIAN HUKUM
Hukum berdasarkan azas
1. Sumber
2. Bentuk
3. Tempat
4. Waktu berlakunya
5. Sifat
6. Wujud
7. Cara Mempertahankan
8. Isi
Mengatur hubungan antara orang
yang satu dengan orang yang
lainnya yang menitikberatkan
pada kepentingan perseorangan
1.

Dalam arti luas

a. Hukum Perdata
b. Hukum Dagang
2. Dalam arti sempit
Hanya meliputi hukum perdata
Hukum Perdata diatur pada Kitab Undang-undang Hukum Sipil
atau KHUS
Meliputi:
a. Hukum Perseorangan
b. Hukum Keluarga
c. Hukum Kekayaan
d. Hukum Warisan
Mengatur Tentang bagaimana caranya
a. Mengajukan tuntutan hak
b. Memeriksa
c. Memutuskan
d. Melaksanakan putusan
1.
2.
3.

Tahap pendahuluan
Tahap penentuan
Tahap pelaksanaan
Mengatur hubungan antara negara dengan alat – alat
perlengkapan atau hubungan antara negara dengan
perseorangan (warga negara)
HUKUM PUBLIK
a.
b.
c.
d.

HukumTata negara
Hukum administrasi negara
Hukum pidana
Hukum Internasional
Mempunyai objek pada aturan – aturan hukum yang mengenai
kejahatan atau yang bertalian dengan pidana
HUKUM PIDANA
Diatur dalam Kitab Undang – Undang Hukum Pidana (KUHPid)
Hukum pidana umum
2. Hukum pidana militer
3. Hukum pidana fiskal
1.
Mengatur tentang bagaimana cara-cara memelihara dan
mempertahankan hukum pidana materiil.
Hukum Pidana Meliputi 3 Tingkatan :
1. Pemeriksaan pendahuluan (vooronderzoek)
2. Pemeriksaan dalam sidang pengadilan (eindonderzoek)
3. Pelaksanaan hukuman (strafexecutie)
PENGADILAN
Pengadilan
 Merupakan bentuk pelaksanaan dari kekuasaan

kehakiman yang ketentuannya di atur dalam
* UU 14/1970
* UU No 2 Tahun 1986 tentang peradilan umum
* UU No 14tahun 1985 tentang Mahkamah Agung
UU No. 14 Tahun 1970
 Merupakan induk dan kerangka umum yang

meletakan dasar serta azas –azas peradilan serta
pedoman bagi:
- Peradilan umum
- peradilan agama
- Peradilan militer
- Peradilan Tata usaha negara yg masing-masing
peradilan masih diatur dlm UU tersendiri.
(Mertokusumo, 1988)
Dalam pasal 10 ayat (1) UU no 14
tahun 1970, peradilan;
 Peradilan Umum
 Peradilan Khusus
Peradilan umum; peradilan untuk
rakyat pada umumnya
 Peradilan khusus untuk mengadili perkara golongan

rakyat tertentu.
 Peradilan khusus:
a. Peradilan Agama
b. Militer
c. Tata usaha negara
Dimasa mendatang tidak menutup kemungkinan
dikembangkan spesialisasi pada masing-masing
lingkungan pengadilan, misalnya pengadilan ekonomi, dan
mungkin pula diselenggarakan “peradilan khusus” tentang
kesehatan (dalam hal ini termasuk keperawatan)
SUSUNAN PENGADILAN
 Pengadilan Negeri
 Pengadilan Tinggi
 Mahkamah Agung
Pengadilan Negeri
 Merupakan pengadilan tingkat pertama yang

menangani masalah hukum semua penduduk seharihari
 Pengadilan negeri ada disetiap daerah kabupaten &
mempunyai wilayah hukum tertentu.
Pengadilan Tinggi
 Pengadilan tingkat kedua atau tingkatan

ulangan/bandingan
 Tugas pengadilan tinggi;
a. Memeriksa ulang perkara perdata & pidana
b. Prerogatie perkara perdata (mengadukan perkara
dengan melampaui setingkat/tidak melalui
pengadilan negeri dahulu.
c. Menyelesaikan sengketa jurisdictie (sengketa ttg
mengadili diantara hakim-hakim di dlm daerah
hukumnya.
Pengadilan tertinggi adalah
Mahkamah Agung.
 Mahkamah agung mempunyai tugas baik dlm lingkup peradilan

seperti :
a. sebagai pengawas pengadilan tertinggi
b. Memutuskan semua perselisihan tingkat pertama dan terakhir
c. Memutuskan tingkat kedua
d. Melakukan kasasi

 Tugas diluar pengadilan:

a. Mengawasi para notaris, pengacara
b. Mengawasi penjara
c. Memberikan laporan pada pemerintah
d. Penasehat presiden sebelum memberikan grasi, amnesti dan
abolisi
KONTRAK

 Pengertian;

Ikatan persetujuan atau perjanjian resmi
antara dua atau lebih partai untuk
mengerjakan atau tidak sesuatu.
Kontrak :

* Lisan
* Tertulis
Kontrak secara hukum tidak berlaku apabila tidak dapat dipahami.
Pada umumnya kontrak ditandatangani oleh dua pihak yang
mengadakan perjanjian.
KONTRAK
 PERIKATAN /PERJANJIAN

 BAHASA BELANDA ;

“ VERBINTENIS”
Perikatan
 Mengikat orang yang satu terhadap orang yang lain
 Hal yang mengikat;

- Bentuk perbuatan; jual beli barang
- Bentuk peristiwa; lahirnya seorang bayi,
matinya orang
- Keadaan; letak pekarangan yang bergandengan
atau bersusun . (Muhamad, 1990)
Hukum perikatan diatur dlm kitab undangundang Hukum perdata (KUH Perdata) Pd
Pasal 1319.
 “Semua perjanjian, baik yang mempunyai nama

khusus maupun yang tidak mempunyai nama
tertentu, tunduk pada ketentuan-ketentuan umum
yang termuat dalam bab ini dan bab yang lalu”
Ketentuan pasal 1234 KUHPdt
perikatan;
 Perikatan adalah untuk memberikan, berbuat sesuatu

atau untuk tidak berbuat sesuatu.
 Kewajiban yang harus dipenuhi dalam suatu perikatan
disebut “Prestasi”
 Kewajiban yang telah ditetapkan dalam perikatan
tidak dapat dipenuhi disebut “Wan Prestasi”
Perikatan / Perjanjian Syah:
 Ada persetujuan kehendak antara pihak-pihak yang

membuat perjanjian (consensus)
 Ada kecakapan pihak-pihak untuk membuat
perjanjian (capacity)
 Ada suatu hal tertentu (a certain subject matter) dan
ada suatu sebab yang halal (legal cause)
(Muhamad, 1990)
KONTRAK
 GAJI
 JAM KERJA
 LIBURAN
 ASURANSI KESEHATAN

 IJIN CUTI
KONTRAK
 Dilakukan sebelum asuhan keperawatan diberikan
 Perawat seringkali tidak melakukan hal ini sehingga

dlm pelaksanaan asuhan kep seringkali terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan
KONTRAK
 Dapat dipakai untuk melindungi hak-hak antara

kedua belah pihak yang bekerja sama
 Secara hukum antara kedua belah pihak dapat
menggugat apabila rekanan kerjanya melanggar
kntrak yang disepakati bersama
HAK DAN TANGGUNG JAWAB
HUKUM PERAWAT DALAM
PRAKTEK
Menurut Sifatnya Hak Asasi
manusia terdiri dari
 Personal rights (hak asasi pribadi), meliputi kemerdekaan menyatakan







pendapat, memeluk agama, kebebasan bergerak
Property Rights (hak untuk memiliki sesuatu); hak untuk
membeli, menjual barang miliknya tanpa dicampuri secara berlebihan
oleh pemerintah termasuk hak utk mengadakan suatu perjanjian
dengan bebas.
Rights of legal equality hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama
dan sederajat dlm hukum dan pemerintahan
Political Rights (hak politik); hak untuk ikut serta dalam pemerintahan
dgn ikut memilih & dipilih, mendirikan partai politik, mengadakan
petisi
Social & Cultural (hak sosial & kebudayaan)diantaranya hak untuk
memilih pendidikan serta mengembangkan kebudayaan yang disukai
Procedural Rigts, yaitu hak untuk memperoleh tata car peradilan dan
jamina perlindungan misalnya hal penggeledahan dan peradilan.
Hak hak asasi manusia
 Pasal 27 (persamaan dlm hukum dan penghidupan








yang layak)
Pasal 28 (berserikat, berkumpul, mengeluarkan
pikiran secara lisan dan tulisan)
Pasal 29 (kebebasan beragama)
Pasal 31 (mendapatkan pengajaran)
Pasal 32 (perlindungan bersifat kultural)
Pasal 33 (ekonomi)
Pasal 34 (kesejahteraan sosial)
Hak dan tanggung jawab perawat
 UU Kesehatan No 23 Tahun 1992 pasal 53;

“ Ketentuan mengenai standar profesi dan hak pasien
ditetapkan dengan peraturan pemerintah”
Hak Pasien
 Pasal 25 The United Nation Universal Declaration of

Human Rights 1984: pasal 1 The United Nation
International Convention Civil and Political Right
1966 yaitu hak memperoleh kesehatan (the right to
health care) dan hak menentukan nasib sendiri (the
right to self determination)
 Deklarasi Helsinki, The 18th World Medical
Assembly, Finland 1964 muncul hak untuk
memperoleh informasi (the right to information).
(Poernomo, 1992)
Hak dasar pasien; John F Kennedy
(1962)
 Hak mendapatkan perlindungan keamanan
 Hak mendapatkan informasi
 Hak memilih
 Hak mendengar
1. Hak memberikan persetujuan
(consent)
 Mengandung arti suatu tindakan atau aksi beralasan

yang diberikan tanpa paksaan oleh seseorang yang
memiliki pengetahuan cukup tentang keputusan yang
ia berikan, dimana orang tersebut secara hukum
mampu memberikan consent.
 Diterapkan pada prinsip bhw setiap manusia dewasa
mempunyai hak utk menentukan apa yang harus
dilakukan
Kriteria Consent yang Syah:
 Tertulis
 Ditanda tangani oleh pasien atau orang yang bertanggung

jawab terhadapnya
 Hanya ada salah satu prosedur yang tepat dilakukan
 Memenuhi beberapa elemen penting:
- Penjelasan kondisi
- Prosedur & konsekuensinya
- Penanganan atau prosedur alternatif
- Manfaat yang diharapkan
- Tawaran diberikan oleh pasien dewasa yg scr fisik dan
mental mampu membuat keputusan. (Ellis, 1987)
2. Hak Untuk memilih mati
 Keputusan tentang kematian dibuat berdasarkan

standar medis oleh dokter
 Kriteria kematian adalah mati otak “brain death”
 Hak untuk memilih mati sering bertolak belakang dgn
hak untuk tetap mempertahankan hidup
 Permasalahan muncul pada saat klien dlm keadaan
kritis & tdk mampu membuat keputusan sendiri ttg
hidup dan matinya misalnya dlm keadaan koma.
Situasi ini klien hanya mampu mempertahankan
hidup jika dibantu dgn pemasangan peralatan
mekanik
3. Hak perlindungan bagi orang
yang tidak berdaya
 Orang dengan gangguan mental
 Anak di bawah umur serta remaja dimana secara

hukum mereka tidak dpt membuat keputusan ttg
nasibnya sendiri
 Lansia yg mengalami gangguan pola berpikir maupun
kelemahan fisik
Untuk membuat keputusan diperlukan wali baik
keluarga, orang tua, atau wali ahli.
4. Hak pasien dalam penelitian
 Sebelum pasien terlibat kepada mereka harus diberi

informasi secara jelas ttg percobaan yang
dilakukan, bahaya yg mungkin timbul, kebebasan klien
untuk menolak atau menerima untuk berpartisipasi
 Hak pasien :
- Membuat keputusan sendiri utk berpartisipasi
- informasi lengkap
- menghentikan partisipasi tanpa sanksi
- privasi
- bebas dari bahaya atau resiko cidera
-percakapan tentang sumber pribadi dan hak terhindar
dari pel-an org yg tdk berkompoten
3. Hak mengendalikan praktik kep
sesuai yg diatur oleh hukum
 Berkaitan dengan tugas & tanggung jawab utk

menjalankan praktik kep
 Menentukan nasibnya sendiri
 Dalam setiap pembuatan keputusan yg berkaitan dgn

perawat, maka perawat harus dilibatkan secara aktif
sehingga pelanggaran hak tdk terjadi.
Hak perawat
 UU No 23 tahun 1992 terutama pasal 50 tentang

pelaksanaan tugas tenaga kesehatan. Pasal 53 (ayat 1)
tentang perlindungan hukum.
 Perawat sbg warga negara memiliki hak warga negara
 Perawat sbg tenaga kerja memilki hak sbg tenaga kerja
 Perawat sbg PNS memiliki hak sbg PNS
Hak perawat
1.

Hak perlindungan wanita; hak yang menyangkut
peran dan perlindungan wanita merupakan hak
perawat

2. Hak berserikat & berkumpul; organisasi
profesi, mengambil peran dalam aksi politik utk
mewakili keperawatan atau masyarakat sbg penerima
layanan kesehatan
4. Hak mendapatkan upah yang
layak
5. Hak bekerja dilingkungan yang baik; lingkungan yang
cukup aman, tidak mengancam keselamatan dan
kesehatan fisik maupun mental. Mempunyai sarana
dan prasarana yang memadai untuk memberikan
askep yang berkualitas. Hak bekerja sesuai jam kerja
yang tepat dan tidak bekerja secra terus – menerus
tanpa memperhatikan istirahat atau melebihi jam
kerja
6. Hak terhadap pengembangan
profesional
 Mengikuti pendidikan formal maupun kegiatan ilmiah

seperti temu kerja, konferensi seminar, atau berbgai
kursus singkat
 Pendidikan berkelanjutan
7. Hak menyusun standar praktik
dan pendidikan keperawatan
 Mempunyai hak untuk menyusun rancangan hukum

yang diajukan untuk melindungi perawat dan
penerima jasa keperawatan
TANGGUNG JAWAB HUKUM
PERAWAT DALAM PRAKTIK
Tindakan Keperawatan
 Kolaborasi

tdk dapat sepenuhnya scr
hukum dibebankan kepada perawat.
 Mandiri
sepenuhnya dapat dibebankan pada
perawat
1. Menjalankan instruksi dokter
 Sebelum menjalankan instruksi dokter misalnya

memberikan obat, maka perawat harus yakin lebih
dulu bhw instruksi yg diberikan benar-benar jelas dan
dapat dilaksanakan
 Perawat harus mengikuti instruksi dari waktu ke
waktu dlm arti perawat harus tahu kapan instruksi
mulai diberikan, dihentikan atau diganti.
Empat hal yg harus ditanyakan perawat utk
melindungi diri scr hukum
1. Tanyakan setiap instruksi yang ditanyakan klien

“ Contoh; jika seorang klien yang telah menerima
injeksi intra muskular atau intra vena memberitahu
perawat bahwa dokter telah mengganti instruksi dari
obat injeksi ke oral, maka perawat harus memeriksa
kembali instruksi sebelum memberikan obat”
2. Tanyakan setiap instruksi bila
kondisi klien berubah
 Perawat dianggap bertanggung jawab utk

memberitahu dokter tentang setiap perubahan
kondisi klien entah diminta atau tidak.
 “contoh; bila seorang klien yang menerima infus intra
vena tiba-tiba mengalami peningkatan kecepatan
denyut nadi, nyeri dada, batuk, dll. Perawat harus
segera memberitahu dokter dan menanyakan
kelanjutan pengaturan kecepatan tetesan infus.
3. Tanyakan dan catat instruksi lisan (verbal)
utk mencegah kesalahan komunikasi.

 Catat waktu/jam, tanggal, nama dokter, instruksi,

keadaan yg harus di beritahukan dokter, baca kembali
instruksi kepada dokter, dan catat bahwa dokter telah
menyepakati instruksinya sewaktu diberikan.
4. Tanyakan instruksi (standing order),
terutama bila perawat tdk berpengalaman.
 Standing order memberikan tambahan tanggung

jawab perawat dalam melatih diri membuat keputusan
sewaktu melaksanakannya.
 Perawat diberi tugas membuat keputusan kapan obat
dibutuhkan
 Bagi perawat yang merasa tidak berpengalaman harus
minta petunjuk baik dari perawat senior maupun
dokter
2. Melaksanakan intervensi keperawatan
mandiri atau yang didelegasi.
a. Ketahui pembagian tugas (job description) mereka
b. Ikuti kebijaksanaan & prosedur yang ditetapkan di

tempat kerja
c. Selalu identifikasi klien, terutama sebelum
melakukan intervensi utama
d. Pastikan bhw obat yang diberikan dengan dosis,
rute, waktu dan klien yg benar
e. Lakukan setiap prosedur secara tepat
f. Catat semua pengkajian & perawatan yang diberikan
dengan cepat dan akurat
g. Catat semua kecelakaan yang mengenai pasien
h. Jalin dan pertahankan hubungan saling percaya yg
baik dengan klien
i. Pertahankan kompetisi praktik keperawatan
j. Mengetahui kelemahan dan kekuatan perawat
k. Sewaktu mendelegasikan tanggung jawab
keperawatan pastikan bahwa orang yang diberikan
delegasi tugas mengetahui apa yang harus
dikerjakan dan orang tersebut memiliki
pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan
l. Selalu waspada saat melakukan intervensi
keperawatan dan perhatikan secara penuh setiap
tugas yang dilaksanakan.
TANGGUNG JAWAB HUKUM
MAHASISWA KEPERAWATAN
Tanggung jawab mhs
 Masa lalu mahasiswa yg menjalankan praktik

diperlakukan sama seperti halnya perawat yang sudah
bekerja, sering dimanfaatkan utk mengisi kekurangan
tenaga perawat.
 Saat ini mhs tdk diperlakukan sebagai tenaga
kerja, mencari pengalaman praktik
 Beban tugas yg diberikan pada mereka harus sesuai
dgn tingkat pengetahuan dan ketrampilan atau
kompetensi mereka
Untuk memenuhi tanggung jawab kepada
klien dan mengurangi kemungkinan terjadi
kelalaian maka mahasiswa perlu:
 Yakin bahwa mereka telah dipersiapkan utk merawat

pasien yang ditugaskan padanya.
 Minta bantuan atau supervisi pada situasi dimana
mereka kurang siap
 Menerima kebijaksanaan /aturan tempat dimana
mereka menjalankan praktik
 Menerima kebijaksanaan/aturan dari institusi
pendidikan

More Related Content

What's hot

Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)Mirza Afrizal
 
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum InternasionalPKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum InternasionalYudistira Ydstr
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalslempack c
 
Ppt pkn (peradilan Internasional)
Ppt pkn (peradilan Internasional)Ppt pkn (peradilan Internasional)
Ppt pkn (peradilan Internasional)cavGa1
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalOperator Warnet Vast Raha
 
Sistem Hukum Internasional
Sistem Hukum InternasionalSistem Hukum Internasional
Sistem Hukum InternasionalJesica Grace
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalVallen Hoven
 
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,20191,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019An Nisa Rizki Yulianti
 
Makalah tentang hukum internasional
Makalah tentang hukum internasionalMakalah tentang hukum internasional
Makalah tentang hukum internasionalAdelia Cahyati
 
Hukum Komersial atau Hukum Bisnis
Hukum Komersial atau Hukum BisnisHukum Komersial atau Hukum Bisnis
Hukum Komersial atau Hukum BisnisAndrie Irawan
 
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasionalSri Rahayu
 
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumpengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumRifa Ramadhani
 
Yurisdiksi hukum internasional
Yurisdiksi hukum internasionalYurisdiksi hukum internasional
Yurisdiksi hukum internasionalMerisaJanuarti
 
Pengantar Hukum internasional
Pengantar Hukum internasional Pengantar Hukum internasional
Pengantar Hukum internasional Devindra Oktaviano
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Tugas slide hukum internasional
Tugas slide hukum internasionalTugas slide hukum internasional
Tugas slide hukum internasionalVe YosArian'
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalNuelnuel11
 

What's hot (20)

Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
Bab 5: Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (SMA Negeri 2 Surabaya)
 
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum InternasionalPKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
PKn Kelas 11 - Sistem Hukum Internasional
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasional
 
Ppt pkn (peradilan Internasional)
Ppt pkn (peradilan Internasional)Ppt pkn (peradilan Internasional)
Ppt pkn (peradilan Internasional)
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Sistem Hukum Internasional
Sistem Hukum InternasionalSistem Hukum Internasional
Sistem Hukum Internasional
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
 
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,20191,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019
 
Makalah tentang hukum internasional
Makalah tentang hukum internasionalMakalah tentang hukum internasional
Makalah tentang hukum internasional
 
Hukum Komersial atau Hukum Bisnis
Hukum Komersial atau Hukum BisnisHukum Komersial atau Hukum Bisnis
Hukum Komersial atau Hukum Bisnis
 
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
 
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumpengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
 
Yurisdiksi hukum internasional
Yurisdiksi hukum internasionalYurisdiksi hukum internasional
Yurisdiksi hukum internasional
 
Pengantar Hukum internasional
Pengantar Hukum internasional Pengantar Hukum internasional
Pengantar Hukum internasional
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Tugas slide hukum internasional
Tugas slide hukum internasionalTugas slide hukum internasional
Tugas slide hukum internasional
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
 
Pengertian hukum
Pengertian hukumPengertian hukum
Pengertian hukum
 
Hi pengakuan
Hi pengakuanHi pengakuan
Hi pengakuan
 

Similar to HUKUM HAM

Hukum Pada Umumnya
Hukum Pada UmumnyaHukum Pada Umumnya
Hukum Pada UmumnyaDiarta
 
VI. Pembagian Hukum.pptx
VI. Pembagian Hukum.pptxVI. Pembagian Hukum.pptx
VI. Pembagian Hukum.pptxdonihasmanto
 
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomiPertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomiINDAHMAWARNI1
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptxlalalaksana
 
Tugas Ilmu Sosial Dasar Bab 5
Tugas Ilmu Sosial Dasar Bab 5Tugas Ilmu Sosial Dasar Bab 5
Tugas Ilmu Sosial Dasar Bab 5sopiannudin
 
1. Pengantar Hukum Bisnis.pptx
1. Pengantar Hukum Bisnis.pptx1. Pengantar Hukum Bisnis.pptx
1. Pengantar Hukum Bisnis.pptxauroraaurora41
 
Pkn Kelas X Sistem Hukum di Indonesia
Pkn Kelas X Sistem Hukum di IndonesiaPkn Kelas X Sistem Hukum di Indonesia
Pkn Kelas X Sistem Hukum di IndonesiaNandha Zulyana
 
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara PidanaHukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara PidanaAgung Vixon
 
Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01
Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01
Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01Ra Harja
 
Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1Zsazsa Dhysha
 
Sistem Hukum Di Indonesia
Sistem Hukum Di IndonesiaSistem Hukum Di Indonesia
Sistem Hukum Di IndonesiaLisaFlawless
 
Sistem Hukum dan Peradilan Nasional
Sistem Hukum dan Peradilan NasionalSistem Hukum dan Peradilan Nasional
Sistem Hukum dan Peradilan NasionalRifki Ristiovan
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Aziza Zea
 
Pengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnisPengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisniswafa khairani
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukumroellys
 
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesiaBab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesiaermisetyawati
 
PPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptx
PPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptxPPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptx
PPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptxEndangSitiJenab
 

Similar to HUKUM HAM (20)

Penggolongan hukum
Penggolongan hukumPenggolongan hukum
Penggolongan hukum
 
Hukum Pada Umumnya
Hukum Pada UmumnyaHukum Pada Umumnya
Hukum Pada Umumnya
 
Hukumpadaumumnya 090617152131-phpapp01
Hukumpadaumumnya 090617152131-phpapp01Hukumpadaumumnya 090617152131-phpapp01
Hukumpadaumumnya 090617152131-phpapp01
 
VI. Pembagian Hukum.pptx
VI. Pembagian Hukum.pptxVI. Pembagian Hukum.pptx
VI. Pembagian Hukum.pptx
 
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomiPertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
 
Ilmu sosial dasar
Ilmu sosial dasarIlmu sosial dasar
Ilmu sosial dasar
 
Tugas Ilmu Sosial Dasar Bab 5
Tugas Ilmu Sosial Dasar Bab 5Tugas Ilmu Sosial Dasar Bab 5
Tugas Ilmu Sosial Dasar Bab 5
 
1. Pengantar Hukum Bisnis.pptx
1. Pengantar Hukum Bisnis.pptx1. Pengantar Hukum Bisnis.pptx
1. Pengantar Hukum Bisnis.pptx
 
Pkn Kelas X Sistem Hukum di Indonesia
Pkn Kelas X Sistem Hukum di IndonesiaPkn Kelas X Sistem Hukum di Indonesia
Pkn Kelas X Sistem Hukum di Indonesia
 
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara PidanaHukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
 
Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01
Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01
Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01
 
Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1
 
Sistem Hukum Di Indonesia
Sistem Hukum Di IndonesiaSistem Hukum Di Indonesia
Sistem Hukum Di Indonesia
 
Sistem Hukum dan Peradilan Nasional
Sistem Hukum dan Peradilan NasionalSistem Hukum dan Peradilan Nasional
Sistem Hukum dan Peradilan Nasional
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
 
Pengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnisPengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnis
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukum
 
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesiaBab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
 
PPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptx
PPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptxPPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptx
PPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

HUKUM HAM

  • 1.  HUKUM BLM DIKENAL & MANUSIA BERBUAT SEKEHENDAK HATINYA SATU SISTEM; HUKUM RIMBA. KEHIDUPAN TDK DPT BERTAHAN LAMA KEPUNAHAN
  • 2.   BENTUK FISIK SEMPURNA AKAL & BUDI MENGEMBAKAN DIRI & BERINTERAKSI * PERTENTANGAN PENDAPAT * PERTIKAIAN * KETIDAKSERASIAN
  • 3.  MEMBENTUK MASYARAKAT HARMONIS PERATURAN NORMA PERILAKU ; KESUSILAAN, SOPAN SANTUN, ADAT & PERATURAN HUKUM (Van Dijk, 1982)
  • 4.   Suatu rangkaian ugeran (norma) yang mengatur perhubungan masyarakat Rudolf Von Lhering “ Der Kampfums Recht” Suatu tindakan, suatu karya yg tidak ada hentihentinya artinya selalu diperbaharui dari hari ke hari. Pelaksanannya selalu diperbaharui dan pelaksanaan itu tdk hanya oleh alat kekuasaan negara saja, tetapi dilaksanakan oleh seluruh rakyat (Prof Djoyodigoeno, 1986).
  • 5. PROF. DJOYODIGOENO, HUKUM ADALAH SUATU KARYA DARIPADA SELURUH RAKYAT YG BERSIFAT PENYEGARAN THD TINGKAH LAKU DAN PERBUATAN PARA ANGGOTANYA DLM PERHUBUNGAN PAMRIH & YG BERTUJUAN PADA TATA, KEADILAN, KESEJAHTERAAN MASY YG LEBIH PENDUKUNGNYA. HUKUM : HASIL DARI KEBUDAYAAN, SHG HUKUM HARUS MEMPUNYAI SIFAT SPT KEBUDAYAAN.
  • 6.  MELINDUNGI & MENGATUR MASYARAKAT AGAR TERTIB & DISIPLIN SEHINGGA KEAMANAN NEGARA TERJAMIN DAN RAKYAT HIDUP SEJAHTERA.
  • 9.   DINAMIK PLASTIK DISESUAIKAN DGN KEADAAN YG SEDANG TERJADI & DISELARASKAN DGN KEADAAN MASY. YG SELALU BERUBAH.
  • 10.   DINAMIK PLASTIK DISESUAIKAN DGN KEADAAN YG SEDANG TERJADI & DISELARASKAN DGN KEADAAN MASY. YG SELALU BERUBAH.
  • 11.    PENGAKUAN & PERLINDUNGAN HAK-HAK ASASI MANUSIA PERADILAN YG BEBAS & TDK MEMIHAK, TDK DIPENGARUHI OLEH SESUATU KEKUASAAN/KEKUATAN LAIN APAPUN LEGALITAS DARI TINDAKAN NEGARA/PEMERINTAH DLM ARTI TINDAKAN APARATUR NEGARA YG DPT DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA HUKUM.
  • 13.   Arti formil/arti sempit Setiap aturan atau ketetapan yg dibentuk oleh alat perlengkapan negara yg diberi kekuasaan m’bentuk UU, dan diundangkan sebagaimana mestinya Arti materiil/arti luas Setiap aturan atau ketetapan yg isinya berlaku mengikat kepada umum/semua orang dlm suatu daerah atau golongan tertentu (Prof Buys, lihat pada Mudjiono, 1991)
  • 14. . UUD 1945 Tap MPR UU/Peraturan Pengganti UU Peraturan Pemerintah Keputusan Presiden Peraturan Menteri /Instruksi Menteri Peraturan Pelaksana lainnya
  • 15. Untuk Keperluan Perundangan; UU Kekuatan mengikat Diundangkan; a. Lembaran Negara b. Sekretaris Negara
  • 16. “Bahasa Inggris” – Yurisprudence Ilmu pengetahuan yg mewejang bagaimana orang harus berbuat baik ( baik anggota masy atau bukan, hakim, polisi )dengan tujuan tertentu. Djojodigoeno Teori Ilmu Hukum “Algemene Rechsleer” * Generale Theory Of Law*
  • 17. Mengandung arti keputusan hakim atau keputusan pengadilan terhadap suatu masalah tertentu (case law judge )
  • 18. Hakim mempunyai kewajiban memeriksa & memutuskan setiap perkara yang diajukan Keputusan hakim Dibuat terhadap suatu perkara yang belum ada dasar hukumnya Keputusan bila dianggap sudah memadai dapat dipakai sebagai sumber hukum bagi perkara yang serupa
  • 19. TRAKTAT Perjanjian antar negara baik bilateral (Perjanjian antara dua negara ), atau multilateral (Perjanjian antara lebih dari dua negara) Agar dapat berlaku maka berbagai persyaratan tertentu harus dipenuhi baik yang menyangkut hukum internasional maupun hukum nasional masing – masing negara yang mengadakan perjanjian.
  • 20. KEBIASAAAN Dapat menjadi sumber hukum walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah. Kebiasaan yang dimaksud adalah Yang ditaati oleh seluruh rakyat karena mereka yakin bahwa kebiasaan/peraturan itu berlaku sebagai hukum (Mr. J.H.P. Bellefroid, lihat pada Mudjiono, 1998)
  • 21. PEMBAGIAN HUKUM Hukum berdasarkan azas 1. Sumber 2. Bentuk 3. Tempat 4. Waktu berlakunya 5. Sifat 6. Wujud 7. Cara Mempertahankan 8. Isi
  • 22.
  • 23. Mengatur hubungan antara orang yang satu dengan orang yang lainnya yang menitikberatkan pada kepentingan perseorangan
  • 24. 1. Dalam arti luas a. Hukum Perdata b. Hukum Dagang 2. Dalam arti sempit Hanya meliputi hukum perdata
  • 25. Hukum Perdata diatur pada Kitab Undang-undang Hukum Sipil atau KHUS Meliputi: a. Hukum Perseorangan b. Hukum Keluarga c. Hukum Kekayaan d. Hukum Warisan
  • 26. Mengatur Tentang bagaimana caranya a. Mengajukan tuntutan hak b. Memeriksa c. Memutuskan d. Melaksanakan putusan
  • 28. Mengatur hubungan antara negara dengan alat – alat perlengkapan atau hubungan antara negara dengan perseorangan (warga negara)
  • 29. HUKUM PUBLIK a. b. c. d. HukumTata negara Hukum administrasi negara Hukum pidana Hukum Internasional
  • 30. Mempunyai objek pada aturan – aturan hukum yang mengenai kejahatan atau yang bertalian dengan pidana HUKUM PIDANA Diatur dalam Kitab Undang – Undang Hukum Pidana (KUHPid)
  • 31. Hukum pidana umum 2. Hukum pidana militer 3. Hukum pidana fiskal 1.
  • 32. Mengatur tentang bagaimana cara-cara memelihara dan mempertahankan hukum pidana materiil. Hukum Pidana Meliputi 3 Tingkatan : 1. Pemeriksaan pendahuluan (vooronderzoek) 2. Pemeriksaan dalam sidang pengadilan (eindonderzoek) 3. Pelaksanaan hukuman (strafexecutie)
  • 34. Pengadilan  Merupakan bentuk pelaksanaan dari kekuasaan kehakiman yang ketentuannya di atur dalam * UU 14/1970 * UU No 2 Tahun 1986 tentang peradilan umum * UU No 14tahun 1985 tentang Mahkamah Agung
  • 35. UU No. 14 Tahun 1970  Merupakan induk dan kerangka umum yang meletakan dasar serta azas –azas peradilan serta pedoman bagi: - Peradilan umum - peradilan agama - Peradilan militer - Peradilan Tata usaha negara yg masing-masing peradilan masih diatur dlm UU tersendiri. (Mertokusumo, 1988)
  • 36. Dalam pasal 10 ayat (1) UU no 14 tahun 1970, peradilan;  Peradilan Umum  Peradilan Khusus
  • 37. Peradilan umum; peradilan untuk rakyat pada umumnya  Peradilan khusus untuk mengadili perkara golongan rakyat tertentu.  Peradilan khusus: a. Peradilan Agama b. Militer c. Tata usaha negara Dimasa mendatang tidak menutup kemungkinan dikembangkan spesialisasi pada masing-masing lingkungan pengadilan, misalnya pengadilan ekonomi, dan mungkin pula diselenggarakan “peradilan khusus” tentang kesehatan (dalam hal ini termasuk keperawatan)
  • 38. SUSUNAN PENGADILAN  Pengadilan Negeri  Pengadilan Tinggi  Mahkamah Agung
  • 39. Pengadilan Negeri  Merupakan pengadilan tingkat pertama yang menangani masalah hukum semua penduduk seharihari  Pengadilan negeri ada disetiap daerah kabupaten & mempunyai wilayah hukum tertentu.
  • 40. Pengadilan Tinggi  Pengadilan tingkat kedua atau tingkatan ulangan/bandingan  Tugas pengadilan tinggi; a. Memeriksa ulang perkara perdata & pidana b. Prerogatie perkara perdata (mengadukan perkara dengan melampaui setingkat/tidak melalui pengadilan negeri dahulu. c. Menyelesaikan sengketa jurisdictie (sengketa ttg mengadili diantara hakim-hakim di dlm daerah hukumnya.
  • 41. Pengadilan tertinggi adalah Mahkamah Agung.  Mahkamah agung mempunyai tugas baik dlm lingkup peradilan seperti : a. sebagai pengawas pengadilan tertinggi b. Memutuskan semua perselisihan tingkat pertama dan terakhir c. Memutuskan tingkat kedua d. Melakukan kasasi  Tugas diluar pengadilan: a. Mengawasi para notaris, pengacara b. Mengawasi penjara c. Memberikan laporan pada pemerintah d. Penasehat presiden sebelum memberikan grasi, amnesti dan abolisi
  • 42. KONTRAK  Pengertian; Ikatan persetujuan atau perjanjian resmi antara dua atau lebih partai untuk mengerjakan atau tidak sesuatu.
  • 43. Kontrak : * Lisan * Tertulis Kontrak secara hukum tidak berlaku apabila tidak dapat dipahami. Pada umumnya kontrak ditandatangani oleh dua pihak yang mengadakan perjanjian.
  • 44. KONTRAK  PERIKATAN /PERJANJIAN  BAHASA BELANDA ; “ VERBINTENIS”
  • 45. Perikatan  Mengikat orang yang satu terhadap orang yang lain  Hal yang mengikat; - Bentuk perbuatan; jual beli barang - Bentuk peristiwa; lahirnya seorang bayi, matinya orang - Keadaan; letak pekarangan yang bergandengan atau bersusun . (Muhamad, 1990)
  • 46. Hukum perikatan diatur dlm kitab undangundang Hukum perdata (KUH Perdata) Pd Pasal 1319.  “Semua perjanjian, baik yang mempunyai nama khusus maupun yang tidak mempunyai nama tertentu, tunduk pada ketentuan-ketentuan umum yang termuat dalam bab ini dan bab yang lalu”
  • 47. Ketentuan pasal 1234 KUHPdt perikatan;  Perikatan adalah untuk memberikan, berbuat sesuatu atau untuk tidak berbuat sesuatu.  Kewajiban yang harus dipenuhi dalam suatu perikatan disebut “Prestasi”  Kewajiban yang telah ditetapkan dalam perikatan tidak dapat dipenuhi disebut “Wan Prestasi”
  • 48. Perikatan / Perjanjian Syah:  Ada persetujuan kehendak antara pihak-pihak yang membuat perjanjian (consensus)  Ada kecakapan pihak-pihak untuk membuat perjanjian (capacity)  Ada suatu hal tertentu (a certain subject matter) dan ada suatu sebab yang halal (legal cause) (Muhamad, 1990)
  • 49. KONTRAK  GAJI  JAM KERJA  LIBURAN  ASURANSI KESEHATAN  IJIN CUTI
  • 50. KONTRAK  Dilakukan sebelum asuhan keperawatan diberikan  Perawat seringkali tidak melakukan hal ini sehingga dlm pelaksanaan asuhan kep seringkali terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
  • 51. KONTRAK  Dapat dipakai untuk melindungi hak-hak antara kedua belah pihak yang bekerja sama  Secara hukum antara kedua belah pihak dapat menggugat apabila rekanan kerjanya melanggar kntrak yang disepakati bersama
  • 52. HAK DAN TANGGUNG JAWAB HUKUM PERAWAT DALAM PRAKTEK
  • 53. Menurut Sifatnya Hak Asasi manusia terdiri dari  Personal rights (hak asasi pribadi), meliputi kemerdekaan menyatakan      pendapat, memeluk agama, kebebasan bergerak Property Rights (hak untuk memiliki sesuatu); hak untuk membeli, menjual barang miliknya tanpa dicampuri secara berlebihan oleh pemerintah termasuk hak utk mengadakan suatu perjanjian dengan bebas. Rights of legal equality hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dan sederajat dlm hukum dan pemerintahan Political Rights (hak politik); hak untuk ikut serta dalam pemerintahan dgn ikut memilih & dipilih, mendirikan partai politik, mengadakan petisi Social & Cultural (hak sosial & kebudayaan)diantaranya hak untuk memilih pendidikan serta mengembangkan kebudayaan yang disukai Procedural Rigts, yaitu hak untuk memperoleh tata car peradilan dan jamina perlindungan misalnya hal penggeledahan dan peradilan.
  • 54. Hak hak asasi manusia  Pasal 27 (persamaan dlm hukum dan penghidupan       yang layak) Pasal 28 (berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan dan tulisan) Pasal 29 (kebebasan beragama) Pasal 31 (mendapatkan pengajaran) Pasal 32 (perlindungan bersifat kultural) Pasal 33 (ekonomi) Pasal 34 (kesejahteraan sosial)
  • 55. Hak dan tanggung jawab perawat  UU Kesehatan No 23 Tahun 1992 pasal 53; “ Ketentuan mengenai standar profesi dan hak pasien ditetapkan dengan peraturan pemerintah”
  • 56. Hak Pasien  Pasal 25 The United Nation Universal Declaration of Human Rights 1984: pasal 1 The United Nation International Convention Civil and Political Right 1966 yaitu hak memperoleh kesehatan (the right to health care) dan hak menentukan nasib sendiri (the right to self determination)  Deklarasi Helsinki, The 18th World Medical Assembly, Finland 1964 muncul hak untuk memperoleh informasi (the right to information). (Poernomo, 1992)
  • 57. Hak dasar pasien; John F Kennedy (1962)  Hak mendapatkan perlindungan keamanan  Hak mendapatkan informasi  Hak memilih  Hak mendengar
  • 58. 1. Hak memberikan persetujuan (consent)  Mengandung arti suatu tindakan atau aksi beralasan yang diberikan tanpa paksaan oleh seseorang yang memiliki pengetahuan cukup tentang keputusan yang ia berikan, dimana orang tersebut secara hukum mampu memberikan consent.  Diterapkan pada prinsip bhw setiap manusia dewasa mempunyai hak utk menentukan apa yang harus dilakukan
  • 59. Kriteria Consent yang Syah:  Tertulis  Ditanda tangani oleh pasien atau orang yang bertanggung jawab terhadapnya  Hanya ada salah satu prosedur yang tepat dilakukan  Memenuhi beberapa elemen penting: - Penjelasan kondisi - Prosedur & konsekuensinya - Penanganan atau prosedur alternatif - Manfaat yang diharapkan - Tawaran diberikan oleh pasien dewasa yg scr fisik dan mental mampu membuat keputusan. (Ellis, 1987)
  • 60. 2. Hak Untuk memilih mati  Keputusan tentang kematian dibuat berdasarkan standar medis oleh dokter  Kriteria kematian adalah mati otak “brain death”  Hak untuk memilih mati sering bertolak belakang dgn hak untuk tetap mempertahankan hidup  Permasalahan muncul pada saat klien dlm keadaan kritis & tdk mampu membuat keputusan sendiri ttg hidup dan matinya misalnya dlm keadaan koma. Situasi ini klien hanya mampu mempertahankan hidup jika dibantu dgn pemasangan peralatan mekanik
  • 61. 3. Hak perlindungan bagi orang yang tidak berdaya  Orang dengan gangguan mental  Anak di bawah umur serta remaja dimana secara hukum mereka tidak dpt membuat keputusan ttg nasibnya sendiri  Lansia yg mengalami gangguan pola berpikir maupun kelemahan fisik Untuk membuat keputusan diperlukan wali baik keluarga, orang tua, atau wali ahli.
  • 62. 4. Hak pasien dalam penelitian  Sebelum pasien terlibat kepada mereka harus diberi informasi secara jelas ttg percobaan yang dilakukan, bahaya yg mungkin timbul, kebebasan klien untuk menolak atau menerima untuk berpartisipasi  Hak pasien : - Membuat keputusan sendiri utk berpartisipasi - informasi lengkap - menghentikan partisipasi tanpa sanksi - privasi - bebas dari bahaya atau resiko cidera -percakapan tentang sumber pribadi dan hak terhindar dari pel-an org yg tdk berkompoten
  • 63. 3. Hak mengendalikan praktik kep sesuai yg diatur oleh hukum  Berkaitan dengan tugas & tanggung jawab utk menjalankan praktik kep  Menentukan nasibnya sendiri  Dalam setiap pembuatan keputusan yg berkaitan dgn perawat, maka perawat harus dilibatkan secara aktif sehingga pelanggaran hak tdk terjadi.
  • 64. Hak perawat  UU No 23 tahun 1992 terutama pasal 50 tentang pelaksanaan tugas tenaga kesehatan. Pasal 53 (ayat 1) tentang perlindungan hukum.  Perawat sbg warga negara memiliki hak warga negara  Perawat sbg tenaga kerja memilki hak sbg tenaga kerja  Perawat sbg PNS memiliki hak sbg PNS
  • 65. Hak perawat 1. Hak perlindungan wanita; hak yang menyangkut peran dan perlindungan wanita merupakan hak perawat 2. Hak berserikat & berkumpul; organisasi profesi, mengambil peran dalam aksi politik utk mewakili keperawatan atau masyarakat sbg penerima layanan kesehatan
  • 66. 4. Hak mendapatkan upah yang layak 5. Hak bekerja dilingkungan yang baik; lingkungan yang cukup aman, tidak mengancam keselamatan dan kesehatan fisik maupun mental. Mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk memberikan askep yang berkualitas. Hak bekerja sesuai jam kerja yang tepat dan tidak bekerja secra terus – menerus tanpa memperhatikan istirahat atau melebihi jam kerja
  • 67. 6. Hak terhadap pengembangan profesional  Mengikuti pendidikan formal maupun kegiatan ilmiah seperti temu kerja, konferensi seminar, atau berbgai kursus singkat  Pendidikan berkelanjutan
  • 68. 7. Hak menyusun standar praktik dan pendidikan keperawatan  Mempunyai hak untuk menyusun rancangan hukum yang diajukan untuk melindungi perawat dan penerima jasa keperawatan
  • 70. Tindakan Keperawatan  Kolaborasi tdk dapat sepenuhnya scr hukum dibebankan kepada perawat.  Mandiri sepenuhnya dapat dibebankan pada perawat
  • 71. 1. Menjalankan instruksi dokter  Sebelum menjalankan instruksi dokter misalnya memberikan obat, maka perawat harus yakin lebih dulu bhw instruksi yg diberikan benar-benar jelas dan dapat dilaksanakan  Perawat harus mengikuti instruksi dari waktu ke waktu dlm arti perawat harus tahu kapan instruksi mulai diberikan, dihentikan atau diganti.
  • 72. Empat hal yg harus ditanyakan perawat utk melindungi diri scr hukum 1. Tanyakan setiap instruksi yang ditanyakan klien “ Contoh; jika seorang klien yang telah menerima injeksi intra muskular atau intra vena memberitahu perawat bahwa dokter telah mengganti instruksi dari obat injeksi ke oral, maka perawat harus memeriksa kembali instruksi sebelum memberikan obat”
  • 73. 2. Tanyakan setiap instruksi bila kondisi klien berubah  Perawat dianggap bertanggung jawab utk memberitahu dokter tentang setiap perubahan kondisi klien entah diminta atau tidak.  “contoh; bila seorang klien yang menerima infus intra vena tiba-tiba mengalami peningkatan kecepatan denyut nadi, nyeri dada, batuk, dll. Perawat harus segera memberitahu dokter dan menanyakan kelanjutan pengaturan kecepatan tetesan infus.
  • 74. 3. Tanyakan dan catat instruksi lisan (verbal) utk mencegah kesalahan komunikasi.  Catat waktu/jam, tanggal, nama dokter, instruksi, keadaan yg harus di beritahukan dokter, baca kembali instruksi kepada dokter, dan catat bahwa dokter telah menyepakati instruksinya sewaktu diberikan.
  • 75. 4. Tanyakan instruksi (standing order), terutama bila perawat tdk berpengalaman.  Standing order memberikan tambahan tanggung jawab perawat dalam melatih diri membuat keputusan sewaktu melaksanakannya.  Perawat diberi tugas membuat keputusan kapan obat dibutuhkan  Bagi perawat yang merasa tidak berpengalaman harus minta petunjuk baik dari perawat senior maupun dokter
  • 76. 2. Melaksanakan intervensi keperawatan mandiri atau yang didelegasi. a. Ketahui pembagian tugas (job description) mereka b. Ikuti kebijaksanaan & prosedur yang ditetapkan di tempat kerja c. Selalu identifikasi klien, terutama sebelum melakukan intervensi utama d. Pastikan bhw obat yang diberikan dengan dosis, rute, waktu dan klien yg benar e. Lakukan setiap prosedur secara tepat f. Catat semua pengkajian & perawatan yang diberikan dengan cepat dan akurat
  • 77. g. Catat semua kecelakaan yang mengenai pasien h. Jalin dan pertahankan hubungan saling percaya yg baik dengan klien i. Pertahankan kompetisi praktik keperawatan j. Mengetahui kelemahan dan kekuatan perawat k. Sewaktu mendelegasikan tanggung jawab keperawatan pastikan bahwa orang yang diberikan delegasi tugas mengetahui apa yang harus dikerjakan dan orang tersebut memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan l. Selalu waspada saat melakukan intervensi keperawatan dan perhatikan secara penuh setiap tugas yang dilaksanakan.
  • 79. Tanggung jawab mhs  Masa lalu mahasiswa yg menjalankan praktik diperlakukan sama seperti halnya perawat yang sudah bekerja, sering dimanfaatkan utk mengisi kekurangan tenaga perawat.  Saat ini mhs tdk diperlakukan sebagai tenaga kerja, mencari pengalaman praktik  Beban tugas yg diberikan pada mereka harus sesuai dgn tingkat pengetahuan dan ketrampilan atau kompetensi mereka
  • 80. Untuk memenuhi tanggung jawab kepada klien dan mengurangi kemungkinan terjadi kelalaian maka mahasiswa perlu:  Yakin bahwa mereka telah dipersiapkan utk merawat pasien yang ditugaskan padanya.  Minta bantuan atau supervisi pada situasi dimana mereka kurang siap  Menerima kebijaksanaan /aturan tempat dimana mereka menjalankan praktik  Menerima kebijaksanaan/aturan dari institusi pendidikan