1. Tugas 1
KASUS PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN. 18 KATOBU
DENGAN MATERI PERNAPASAN PADA MANUSIA
OLEH :
NAMA : NIRA MARIANA
N I M : 817159775
POKJAR : RAHA B
SEMESTER : 10 (Sepuluh)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT KENDARI
2014
2. Kasus Pembelajaran IPA Kelas 5 SD
Bu Guru Hasni akan mengajarkan IPA dengan topic pernapasan pada
manusia, di kelas 5 SD. Ia mempersiapkan media berupa gambar organ
pernapasan dan model organ pernapasan manusia. Ia juga mempersiapkan LKS
tentang nama-nama organ pernapasan manusia. Sebelum mengajar, Bu Guru
memberikan apersepsi bahwa salah satu cirri makhluk hidup adalah bernapas. Bu
Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu tentang
macam/nama organ pernapasan manusia dan fungsi masing-masing organ
tersebut. Setelah itu, Bu Guru memulai mengajar materi tentang organ
pernapasan. Ia menyuruh semua murid menarik napas untuk membuktikan bahwa
manusia bernapas dan untuk mengetahui dimana letak organ-organ pernapasan
tersebut. Bu Guru memasang organ pernapasan manusia di papan tulis, dan Tanya
jawab tentang nama-nama organ pernapasan manusia. Setelah itu Bu Guru
memberikan LKS sebagai latihan secara berkelompok. Siswa melaporkan hasil
diskusinya dan kelompok lain menanggapinya.
Untuk menambah pemahaman siswa, Bu Guru menunjukkan model organ
pernapasan manusia. Hal ini juga bertujuan membuat siswa lebih tertarik untuk
mengetahui letak dan fungsi organ pernapasan manusia. Sambil menunjukkan
pada model, Bu Guru mengadakan tanya jawab tentang fungsi masing-masing
organ pernapasan pada manusia. Setelah itu Bu Guru mengadakan evaluasi, dan
setelah dikoreksi, Bu guru tidak menyangka bahwa hasilnya tidak memuaskan.
Hasil nilai murid yang mencapai 75 ke atas hanya 10 orang dari 30 siswa. Bu
Guru merenung, mengapa target tidak tercapai, padahal dia menargetkan 75%
siswa mendapat nilai 75 ke atas?
1. Mengidentifikasi Masalah yang Penting
- Bu Guru mengajarkan materi IPA dengan topic organ pernapasan manusia
kelas 5 SD.
- Media yang digunakan adalah gambar dan model organ pernapasan.
3. - LKS yang berisi gambar organ pernapasan manusia dan siswa disuruh
untuk menjelaskan nama.
- Mengadakan apersepsi dengan menyatakan bahwa salah satu cirri
makhluk hidup adalah bernapas.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu supaya siswa-siswa
mengetahui tentang nama-nama organ pernapasan manusia dan fungsinya.
- Metode yang dipakai demonstrasi, Tanya jawab, penugasan, diskusi,
ceramah.
- Setelah hasil ulangan diperiksa ternyatahanya ada 10 orang siswa yang
nilainya 75 ke atas dari 30 orang siswa.
2. Bu Guru Hasni Sudah Merencanakan dan Melaksanakan Pembelajaran
dengan Baik, Ternyata hasilnya kurang memuaskan
3. Analisis Penyebab Masalah
- Bu Guru terlalu banyak menggunakan metode, sehingga dalam
pelaksanaan masing-masing –masing metode kurang tuntas.
- Bu Guru tidak memberikan pemantapan materi dan kesimpulan di akhir
kegiatan mengajar.
- Bu Guru kurang menguasai materi.
4. Alternatif Pemecahan Masalah
- Seharusnya dalam proses belajar mengajar, Bu Guru tidak terlalu banyak
menggunakan metode, karena hal itu justru membuat proses pemahaman
konsep menjadi tidak mantap. Pilih beberapa metode saja yang dianggap
paling tepat untuk mengajarkan materi tersebut.
- Pada akhir proses belajar mengajar, seharusnya Bu Guru memberikan
pemantapan dan kesimpulan, supaya siswa lebih paham terhadap materi
yang diajarkan.
4. - Sebelum mengajar seharusnya Bu Guru sudah menguasai materi sehingga
dalam pelaksanaannya berjalan dengan lancasr, jelas, dan agar yang
disampaikan mudah diserap oleh siswa.
5. Pemecahan Masalah
Jika diamati lebih dalam, kasus yang muncul dalam pembelajaran Bu
Guru Hasni adalah karena kurang menguasai materi. Padahal salah satu
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi
professional. Artinya ia harus memiliki pengetahuan yang luas serta dalam
dari bidang studi yang akan diajarkan serta penguasaan metodologis dalam
arti memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu memiliki metode yang
tepat serta menggunakan berbagai metode dalam PBM. Guru juga harus
memiliki pengetahuan luas tentang landasan kependidikan dan pemahaman
terhadap murid.
Hal ini juga seperti yang dikemukakan oleh Robert W. Richey ( 1974 )
bahwa cirri-ciri profesionalisasi jabatan guru adalah para guru dituntut
memiliki pemahaman serta keterampilan yang tinggi dalam hal bahan
mengajar, metode, anak didik dan landasan. Johnson ( 1980 ) menjabarkan
cakupan kemampuan professional guru diantaranya adalah penguasaan materi
pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan dan
konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkan. Berdasarkan hal
tersebut di atas, maka penguasaan materi bagi seorang guru adalah mutlak
adanya. Jadi untuk mengatasi kasus tersebut di atas, hal yang paling penting
yang harus dikerjakan adalah peningkatan kompetensi guru dengan cara rajin
membaca, menerapkan dan mengembangkan ilmunya. Dengan langkah
seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas guru yang berimbas pada
peningkatan prestasi siswa. Jadi kasus di atas tidak akan terulang kembali.
5. Tugas 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN RENCANA
PERBAIKAN PEMBELAJARAN DENGAN
TOPIK PERNAPASAN PADA MANUSIA
OLEH :
NAMA : NIRA MARIANA
N I M : 817159775
POKJAR : RAHA B
SEMESTER : 10 (Sepuluh)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT KENDARI
2014
6. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : V/II
Hari/Tanggal : Senin, 14 April 2014
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi
Mengidentifikasi Fungsi organ tubuh manusia dan hewan.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
- Mencocokan setiap organ pada saluran pernapasan dengan namanya.
- Menjelaskan fungsi organ pada saluran pernapasan.
- Menunjukkan setiap nama organ pada saluran pernapasan manusia dan
fungsinya.
- Mendemonstrasikan cara kerja model organ.
D. Tujuan Pembelajaran Melalui Demonstrasi
Diharapkan peserta didik mampu :
- Mencocokan setiap organ pada saluran pernapasan dengan namanya.
- Menjelaskan fungsi organ pada saluran pernapasan.
- Menunjukkan setiap nama organ pada saluran pernapasan manusia dan
fungsinya.
- Mendemonstrasikan cara kerja model organ pernapasan.
Karakter peserta didik yang diharapkan :
- Disiplin (discipline)
- Perhatian (respect)
7. - Tekun (diligence)
- Tanggung jawan ( Responsibility)
- Ketelitian (carefulness)
E. Materi Ajar
Alat Pernapasan Manusia
Udara merupakan campuran dari berbagai gas. Diantaranya gas oksigen
dan gas karbondioksida. Bagian udara yang kamu hirup adalah oksigen dan
bagian udara yang kita keluarkan adalah karbondioksida. Ketika kamu
menghirup udara oksigen masuk melalui hidung, kemudian masuk ke pangkal
tenggorokan setelah itu melewati dua saluran yang lebih kecil dari
tenggorokan disebut dengan bronkus.
F. Metode Pembelajaran
- Tanya jawab
- Demonstrasi
- Diskusi
- Ceramah
- Penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
- Mengkondisikan peserta didik dalam situasi pembelajaran yang
kondusif
- Apersepsi dengan mengajukan pertanyaan, melalui organ apakah kita
menghirup udara?
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
8. 2. Kegiatan Inti (45 menit)
Eksplorasi
- Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang materi pelajaran
- Peserta didik diberi kesempatan untuk mencatat materi yang
disampaikan
- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas tentang
topic/tema materi yang akan dipelajari
- Menggunakan berbagai ragam pendekatan pembelajaran, dan sumber
lainnya
Elaborasi
- Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna
- Memfasilitasi peserta didik untuk berfikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut
Konfirmasi
- Memberi umpan balik positif dan penguatan melalui kegiatan Tanya
jawab dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat maupun hadiah terhadap
keberhasilab peserta didik
- Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
- Peserta didik diberi kesempatan untuk mencatat rangkuman materi
yang telah diajarkan
- Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan
- Melaksanakan evaluasi
9. H. Alat/Bahan/Sumber Belajar
- Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI Kelas V. Penerbit Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
- Buku yang relevan
- Media gambar
I. Penilaian
1. Prosedur tes Free tes dan Post tes
2. Jenis tes perbuatan
Raha, Mei 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas V
Drs. LA GHONU HASNI, S.Pd, SD
NIP.19620101 198310 1 004 NIP.19711231 199201 2 004
10. RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : V/II
Hari/Tanggal : Rabu, 16 April 2014
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi
Mengidentifikasi Fungsi organ tubuh manusia dan hewan.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
- Mencocokan setiap organ pada saluran pernapasan dengan namanya.
- Menjelaskan fungsi organ pada saluran pernapasan.
- Menunjukkan setiap nama organ pada saluran pernapasan manusia dan
fungsinya.
- Mendemonstrasikan cara kerja model organ.
D. Tujuan Pembelajaran Melalui Demonstrasi
Diharapkan peserta didik mampu :
- Mencocokan setiap organ pada saluran pernapasan dengan namanya.
- Menjelaskan fungsi organ pada saluran pernapasan.
- Menunjukkan setiap nama organ pada saluran pernapasan manusia dan
fungsinya.
- Mendemonstrasikan cara kerja model organ pernapasan.
Karakter peserta didik yang diharapkan :
- Disiplin (discipline)
- Perhatian (respect)
11. - Tekun (diligence)
- Tanggung jawan ( Responsibility)
- Ketelitian (carefulness)
E. Materi Ajar
Alat Pernapasan Manusia
Udara merupakan campuran dari berbagai gas. Diantaranya gas oksigen
dan gas karbondioksida. Bagian udara yang kamu hirup adalah oksigen dan
bagian udara yang kita keluarkan adalah karbondioksida. Ketika kamu
menghirup udara oksigen masuk melalui hidung, kemudian masuk ke pangkal
tenggorokan setelah itu melewati dua saluran yang lebih kecil dari
tenggorokan disebut dengan bronkus.
F. Metode Pembelajaran
- Tanya jawab
- Demonstrasi
- Penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
- Mengkondisikan peserta didik dalam situasi pembelajaran yang kondusif
- Apersepsi dengan mengajukan pertanyaan, melalui organ apakah kita
menghirup udara?
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (45 menit)
Eksplorasi
- Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang materi pelajaran
12. - Peserta didik diberi kesempatan untuk mencatat materi yang disampaikan
- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas tentang topic/tema
materi yang akan dipelajari
- Menggunakan berbagai ragam pendekatan pembelajaran, dan sumber
lainnya
Elaborasi
- Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna
- Memfasilitasi peserta didik untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah dan bertindak tanpa rasa takut
Konfirmasi
- Memberi umpan balik positif dan penguatan melalui kegiatan Tanya
jawab dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat maupun hadiah terhadap
keberhasilab peserta didik
- Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
- Peserta didik diberi kesempatan untuk mencatat rangkuman materi yang
telah diajarkan
- Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan
- Guru memberikan pemantapan dan kesimpulan materi pembelajaran
- Melaksanakan evaluasi
H. Alat/Bahan/Sumber Belajar
- Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI Kelas V. Penerbit Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
- Buku yang relevan
- Media gambar
13. I. Penilaian
1. Prosedur tes Free tes dan Post tes
2. Jenis tes perbuatan
Raha, Mei 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas V
Drs. LA GHONU HASNI, S.Pd, SD
NIP.19620101 198310 1 004 NIP.19711231 199201 2 004
14. Tugas 3
ALAT EVALUASI DAN MEDIA PEMBELAJARAN
OLEH :
NAMA : NIRA MARIANA
N I M : 817159775
POKJAR : RAHA B
SEMESTER : 10 (Sepuluh)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT KENDARI
2014
15. ALAT EVALUASI DAN MEDIA PEMBELAJARAN
A. Keterampilan Menggunakan Media dan Menentukan Alat Evaluasi
Yang Relevan
Keterampilan dalam mendesain dan mengembangkan pembelajaran,
memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan dalam bidang pembelajaran.
Dalam pengembangan pembelajaran yamg berpijak pada teori behaviristik, ahli
yang memiliki pengetahuan khusus, sangat diperlukan untuk mengembangkan
pembelajaran. Pembelajaran lebih ditekankan pada kontek dan pemahaman
individu yang lebih bermakna (meaningful). Agar peserta didik dapat memahami
isi lebih bermakna, maka disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran
bermacam alat, seperti produser penelitian, model, logika dan alasan. Tujuannya
adalah memberikan penjelasan penuh mengapa suatu peristiwa terjadi sehingga
bisa memandu untuk memprediksi hasil. Menurut Molenda (1996), ada 2 macam
model yang lazim dikenal dalam pembelajaran, yakni model mikromorf dan
paramorf. Mikromorf adalah model yang visual, nyata secara fisik, contohnya
adalah planetarium dan simulasi computer, flowchart suatu proses. Paramorf
adalah model simbolik yang biasanya media cetak, media audio, media audio
visual, multimedia, internet dan teknologi terpadu. Hal ini berbeda dengan
pengembangan pembelajaran yang berpijak pada teori behavioristik,
pengembangan pembelajaran diarahkan pada penyelesaian tugas atau penugasan
pengetahuan secara sistematik (bagian demi bagian secara terpisah). Teori
behavioristik menekankan pada subskill yang diajarkan. Menekankan pada
penelitian formatif. Dalam pembelajaran yang berpijak pada teori konstruktivistik,
penilaian formatif menentukan, dan data subyektif lebih bernilai. Berikut disajikan
secara rinci pengembangan model pembelajaran yang berpijak pada C-ID. Proses
ID bersifat recursive, non-linier, dan kadang-kadang semrawut (chaos).
Pengembangan bersifat recursive, yakni berpijak pada masalah nyata
pembelajaran dan masalah itu terus berkembang yang kini menjadi focus
perhatian para pembelajar, danpara pengelola pembelajaran.
16. Masalah itu bersifat konteks, artinya terjadi di kampus atau sekolah itu saja,
alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk belajar/pengembangan
dari ppada description oriented-berfokus pada given events. Mengidentifikasi
metode pembelajaran (cara untuk mendukung dan memfasilitasi belajar) dan
situasi pada mana metode yang dipakai/tidak dipakai. Metode pembelajaran bisa
dipeceh-pecah menjadi rinci sebagai panduan. Metode pembelajaran adalah
probabilistic daripada deterministic. Pembahasan tentang teori erat kaitannya
dengan teknologi pembelajaran, evaluasi proses dan sumber daya belajar.
Pada definisi ini teori terdiri dari konsep, konstruk prinsip dan proposisi
yang member sumbangan terhadap body of knowledge (Seels dan Richey, 1994).
Proses Pengembangan Teori Reigeluth (1983) mendefinisikan teori sebagai
sekelompok prinsip yang secara sistematis diintegrasikan yang dimaksudkan
untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena pembelajaran. Dengan demikian,
teori-terori harus dimiliki oleh bidang teknologi pembelajaran (TEP) dengan
dukungan data model bisa menjadi sarapan untuk menerjemahkan teori kedalam
dunia kongkret untuk aplikasi kedalam praktek (model dari). Bisa juga model
menjadi sarana memformulasikan teori berdasarkan temuan praktek (moden
untuk). Model merupakan salah satu tool teoHasnisi, Arti teoHasnisi proses
empiric dan rasional yang menggunakan bermacam alat, seperti prosedur
penelitian, model, logika, dan alasan.
B. Penggunaan Sumber Belajar, Alat Peraga dan Jenis Evaluasi
Adapun manfaat penggunaan Sumber belajar, alat peraga dan jenis
evaluasi yang digunakan pada RPP pada tugas 2 diatas adalah sebagai berikut:
1. Buku Yang Relevan Sebagai Sumber Belajar
Buku sebagai sumber belajar adalah Lembar Kerja Siswa (LKS).
LKS merupakan buku sumber belajar yang paling dapat mengakomodasi
aktualitas, baik dalam hal tema ataupun kesempatan. Dengan kata lain, LKS
menjadi buku sumber belajar yang paling menantang sekaligus
17. mempersilahkan menjadi diri sendiri. LKS dapat lepasan (berdiri sendiri) atau
pendamping buku rujukan. LKS juga dapat berupa materi yang mengganti
suatu Bab tertentu dari buku paket. Pada semua jenis LKS ini diberikan
royality bagi berhasil membuatnya sesuai standar SD. LKS “Problem
Solving” dan LKS yang mengelola sumber belajar filem “the tale of
despereaux” contoh terkini LKS yang pas standar SD.
2. Alat Peraga Gambar dalam Proses Belajar Mengajar
Gambar membantu membawa prinsip-prinsip kehidupan ilmiah, dan
multimedia memungkinkan siswa untuk mengambil peran lebih aktif dalam
pembelajaran, mereka dapat melihat percobaan secara langsung, dapat melihat
mikro organism leboih dekat, dan menggunakan mouse atau keyboard untuk
navigasi gambar, simulasi dan materi interaktif. Salah satu keuntungan
menggunakan multimedia adalah untuk menyampaikan informasi secara cepat dan
efektif untuk semua siswa dan membuat mereka tertarik untuk belajar. Yang
dibutuhkan guru adalah sistem tunggal yang memadukan teks, gambar, simulasi,
video, bahan audio dan multimedia lainnya ke dalam lingkungan secara jelas yang
tersedia dari sekolah ataupun dirumah.
Guru dapat menggunakan internet ketika mengajar dan
memproyeksikan tulisan, gratis, atau gambar dengan menggunakan alat proyektor.
Dengan presentasi menggunakan multimedia tersebut membuat siswa selalu siap
dan fokus. Ini akan menguntungkan siswa karena mereka bisa mendengar dan
membaca karya asli dilayar proyektor. Presentasi seperti ini yang menggabungkan
suara dan gratis memungkinkan semua siswa terutama siswa yang memiliki
kesulitan belajar, untuk lebih mmahami konsep bahkan sebelum membaca teks
pelajaran. Ini juga bisa membantu para guru untuk menggabungkan suara, grafis
dan video kedalam presentasi tanpa mengeluarkan banyak uang/biaya.
18. 3. Penilaian dengan Prosedur Free Tes dan Post Tes
a. Free Tes
Yaitu suatu bentuk pertanyaan, yang dilontarkan guru kepada
muridnya sebelum memulai suatu pelajaran. Pertanyaan yang ditanya adalah
materi yang akan diajar pada hari itu (materi baru). Pertanyaan itu biasanya
dilakukan guru di awal pembukaan pelajaran. Pre test diberikan dengan
maksud untuk mengetahui apakah ada diantara murid yang sudah mengetahui
mengenai materi yang akan diajarkan. Pre test juga bisa di artikan sebagai
kegiatan menguji tingkatan pengetahuan siswa terhadap materi yang akan
disampaikan, kegiatan pre test dilakukan sebelum kegiatan pengajaran
diberikan. Adapun manfaatdari diadakannya pre test adalah untuk mengetahui
kemampuan awalsiswa mengenai pelajaran yang disampaikan. Dengan
mengetahui kemampuan awal siswa ini, guru akan dapat menentukan cara
penyampaian pelajaran yang akan ditempuhnya nanti.
b. Post tes
Yaitu bentuk pertanyaan yang diberikan setelah pelajaran/materi telah
disampaikan. Singkatannya, post test adalah evaluasi akhir saat materi
yang di ajarkan pada hari itu telah diberikan yang mana seorang guru
memberikan post test dengan maksud apakah murid sudah mengerti dan
memahami mengenai materi yang baru saja diberikan pada hari itu.
Manfaat dari diadakannya post testbini adalah untuk memperoleh
gambaran tentang kemampuan yang dicapai setelah berakhirnya
penyampaian pelajaran. Hasil post test ini dibandingkan dengan hasil pree
test yang telah dilakukan sehingga akan diketahui seberapa jauh efek atau
pengaruh dari pengajaran yang telah dilakukan, disamping sekaligus dapat
diketahui bagian-bagian mana dari bahan pengajaran yang masih belum
dipahami oleh sebagian besar siswa.
19. c. Tes Perbuatan
Yaitu tes yang penugasannya disampaikan dalam bentuklisan atau
tertulis dan pelaksanaan tugasnya dinyatakan dengan perbuatan atau
penampilan. Penilaian tes perbuatan dilakukan sejak peserta didik
melakukan persiapan, melaksanakan tugas, sampai dengan hasil akhir
yang dicapainya. Untuk menilai tes perbuatan pada umumnya diperlukan
sebuah format pengamatan, yang bentukanya dibuat sedemikian rupa
sehingga tutor dapat menuliskan angka-angka yang diperolehnya pada
tempat yang sudah disediakan. Bentuk formatnya dapat disesuaikan
menurut keperluan. Untuk tes perbuatan yang sifatnya individual,
sebaiknya menggunakan format pengamatan individual.
Tes perbuatan dimaksudkan untuk mengukur keterampilan siswa
dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam tes perbuatan, persoalan
disajikan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh testi. Pada
intinya, ada dua unsur yang bisa disajikan bahan penilaian dalam tes
perbuatan, yaitu proses dan produk. Pengukuran proses merujuk kepada
pengukuran keterampilan dari kemahiran testi melakukan suatu kegiatan,
sedangkan pengukuran produk merujuk kepada segi kualitas hasil. Untuk
tes perbuatan yang dilaksanakan secara kelompok sebaiknya
menggunakan format tertentu yang sudah disesuaikan untuk keperluan
pengamatan kelompok.
Tes tindakan memiliki beberapa keunggulan yaitu sebagai berikut:
1. Cocok digunakan untuk mengukur aspek perilaku psikomotor. Salah
satu wujud perubahan hasil belajar adalah berupa keterampilan
melakukan suatu kegiatan. Aspek keterampilan ini tidak bisa diungkap
dengan tes tertulis, dan hanya cocok diungkap dengan tes tindakan.
2. Dapat digunakan untuk mengecek kesesuaian untuk mengecek
kesesuaian antar pengetahuan, teori, dan keterampilan
mempraktekkannya. Penggunaan tes tertulis dan lisan hanya terbatas
20. kepada pengungkapan pengetahuan teoritis. Dengan menggunakan
tindakan, guru akan mengetahui sejauh mana siswa mampu
menerapkan pengetahuan-pengetahuan teoritisnya dalam kegiatan
nyata, sehingga informasi untuk penilaian menjadi lebih lengkap.
3. Tidak ada kesempatan untuk menyontek. Dalam tes perbuatan,
penguji bisa mengamati langsung bagaimana seseorang testi
meragakan sesuatu kegiatan. Di samping itu, keterampilan seseorang
untuk melakukan suatu kegiatan akan sangat tergantung atas
kemampuan dirinya, maksudnya tidak bisa meniru begitu saja.