1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan berarti dalam kehidupan
ini, karena dengan keadaan sehat kita dapat melakukan semua kegiatan atau
aktifitas sehari-hari. Apalagi untuk seorang ibu hamil harus benar-benar kondisi
tubuhnya dalam keadaan sehat, karena dia membawa dua nyawa dan akan
mengalami proses persalinan. Dalam hal persiapan menghadapi persalinan kita
harus benar-benar siap dalam segala hal nya baik dari ibu,keluarga,penolong dan
financial nya. Finansial disini sangat penting, walaupun saat ini ada program
pemerintah untuk ibu bersalin yang dinamakan “JAMPERSAL”, tapi program
tersebut tidak menjamin kita untuk bebas dari pembayaran 100%. Hal ini
dikuatkan dengan pernyataan dari Syafrudin dan Hamidah :
Salah satu unsur dari kesehatan adalah subsistem pembayaran dalam
pelayanan kesehatan. Sebagai bagian integral dari puskesmas, reformasi kebijakan
yang diarahkan ditingkat puskesmas dijabarkan pula diunit integralnya, termasuk
didalam menggeser pola pembayaran tunai menjadi pra-upaya. Pembiayaan
kesehatan yang adil adalah pembiayaan secara tunai yang mengakibatkan
terhambatnya akses ke pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, untuk ibu hamil hendaknya mulai untuk memikirkan masalah
tersebut. Tapi jangan terlalu khawatir, karena untuk sekarang ini di setiap desa
2. 2
sudah ada program yang berkembang khusus ibu hamil untuk mempersiapkan
biaya persalinan yaitu “TABULIN”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimasud dengan tabulin?
2. Apa tujuan dari tabulin ?
3. Bagaimana tahapan dari pembentukan tabulin?
4. Bagimana prinsip dasar dari tabulin?
5. Bagaimana lasan bumil tidak melakukan Tabulin?
6. Langkah-langkah apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembiayaan kesehatan?
7. Bagaimana indikator keberhasilan pembiayaan kesehatan
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari pembuatan makalah ini :
1. Untuk mengetahui tentang definisi dari tabulin
2. Untuk mengetahui tujuan dari tabulin
3. Untuk mengetahui tahapan dari pembentukan tabulin
4. Untuk mengetahui prinsip dasar tabulin
5. Untuk mengatui alasan bumil tidak melakukan Tabulin
6. Untuk mengetahui Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam
pembiayaan kesehatan
7. Untuk mengetahui indikator keberhasilan pembiayaan kesehatan
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tabulin
Tabungan merupakan institusi masyarakat dengan anggota para ibu hamil
atau PUS yang belum hamil,dengan bentuk kegiatan berupa pengumpulan dana
dilingkungan anggotanya, masyarakat atau subsidi dari pemerintah.(Syafrudin dan
Hamidah,2009)
Tabulin adalah tabungan social yang dilakukan ole calon pengantin,ibu hamil dan
ibu yang akan bersalin maupun oleh masyarakat untuk biaya pemeriksaan
kehamilan dan persalinan serta pemeliharaan kesehatan selama nifas.Penyetoran
tabulin dilakukan sekali untuk satu masa kehamilan dan persalinan kedalam
rekening tabulin.
Tabulin adalah tabungan yang dipersiapkan untuk persalinan yang dilakukan
pada pasangan suami istri.
Tabulin adalah uang yang di kumpulkan oleh ibu hamil dan disimpan sendiri
dirumah, di bank atau bidan yang akan membantu persalinan. Selain berbentuk
uang, simpanan dapat berbentuk hewan ternak (seperti kambing,sapi,dll),
perhiasan dan sebagainya yang ketika waktunya tiba dapat dijual dan hasilnya
digunakan untuk biaya persalinan.
4. 4
Tabulin atau tabungan ibu bersalin merupakan bagian dari program yang ada,
dimana Ikatan Bidan Indonesia (IBI) selaku mitra Depkes dan BKKBN turut
membina masyarakat untuk sosialisasi program ini. Selain itu untuk biaya
melahirkan, Tabulin juga bisa dipakai sebagai penunjang biaya pasca persalinan.
Beragam penyuluhan yang menjadi program penting dalam siaga ini, karena
dalam penyuluhan warga selalu diingatkan akan biaya kehamilan akan 3
terlambat, yaitu terlambat mengenai tanda bahaya / di nyawa, terlambat sampai
RS dan terlambat mendapat pertolongan bidan / dokter. Juga bahaya 4 terlalu
yaitu : terlalu sering, terlalu muda, terlalu tua,terlalu banyak. Yang merupakan
faktor resiko terjadinya komplikasi persalinan. Sebelum ada desa siaga sudah
dimulai dengan tabungan Ibu bersalin (Tabulin). Jadi kita menerangkan ke Ibu
hamil dan keluarganya, meskipun kaya. Justru orang kaya tersebut memberikan
contoh kepada orang-orang yang tidak mampu untuk menabung. Dan Ibu hamil di
berikan buku yang dibawa setiap pemeriksaan.
Tabungan ini sifatnya insidental, keberadaannya terutama pada saat mulai
kehamilan dan berakhir ketika ibu sudah melahirkan. Tabungan ini akan sangat
membantu, terutama bagi ibu hamil dan keluarganya pada saat menghadapi
persalinan karena masalah biaya dapat diatasi. Secara psikologis, ibu akan merasa
tenang menghadapi persalinan. Tabulin ini biasanya dikoordinasi oleh tokoh
masyarakat atau petugas kesehatan, yang akan menjamin akses ibu ke pelayanan
kesehatan. Perlindungan pembiayaan kesehatan sendiri seharusnya dimiliki setiap
individu selama fase kehidupannya. (Syafrudin dan Hamidah,2009)
5. 5
B. Tujuan Tabulin
Keberhasilan pemberdayaan perempuan disektor kesehatan juga terlihat pada
indikator persalinan yang ditolong medis. Intervensi yang dilakukan adalah
menggiatkan penyuluhan masyarakat, khususnya dipedesaan dan menyediakan
lebih banyak lagi pusat “Pelayananan Kesehatan Masyarakat” bersama tenaga
medisnya. Pemberdayaan perempuan disektor kesehatan telah berhasil
meningkatkan usia harapan hidup perempuan. Salah satu kegiatan ini adalah
membuat tabungan ibu bersalin (tabulin). Tabulin adalah salah satu program
kesehatan yang dinilai sangat positif karena langsung menyentuh masyarakat.
Tabungan yang bersifat sosial ini sangat tepat dan efektif dalam upaya
meningkatkan kesehatan masyarakat. Warga tidak akan merasa terbebani dalam
mendukung program tersebut karena penggalangan dana tabungan dilakukan
melalui pola jimpitan (sejenis iuran sukarela).
Adapun tujuan tabulin adalah :
1. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi di indonesia
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama ibu hamil
3. Memotivasi masyarakat, terutama ibu hamil untuk menyisihkan sebagian
uangnya ditabung sebagai persiapan persalinan.
4. Meningkatkan pemahaman,pengetahuan,pengelola dan masyarakat
tentang tabulin.
5. Meningkatkan kemampuan para pengelola dan masyarakat dalam
mengenali masalah potensial yang ada dan menemukan alternative
pemecahan masalah yang berkaitan dengan ibu hamil dan nifas.
6. 6
6. Meningkatkan kesadaran,kepedulian pengelola dan masyarakat dalam
mengenali masalah pergerakan ibu hamil untuk ANC,persalinan dan
tenaga kesehatan,PNC serta penghimpunan dana masyarakat untuk ibu
hamil,bersalin dan ambulace desa.
Melalui tabulin, bumil diharapkan bisa menabung sehingga saat melahirkan,
tidak mengalami kesulitan biaya persalinan karena sudah ada dana tabungan.
Kegiatan ini adalah upaya yang sangat baik untuk menurunkan angka kematian
ibu. Meskipun demikian, cara ini belum 100% menjamin ibu hamil selamat dari
maut.
C. Tahapan tabulin :
1. Ibu yang sudah mengetahui kehamilannnya diminta mulai menabung
untuk persalinannya
2. Tabulin merupakan tabungan keluarga, bukan tanggungjawab ibu yang
harus menyisihkan uang untuk persalinannya, tapi suami juga harus
menabung untuk dana persalinan. Terutama bagi keluarga yang
penghasilannya tunggal (hanya suami yang berpenghasilan). Jadi perlu ada
kesepakatan dengan suami.
3. Jika ibu hamil mengalami kesulitan menyampaikan kepada suami, maka
anggota SIAGA (siap antar jaga) lain perlu membicarakannya dengan para
suami dalam pertemuan-pertemuan desa, pertemuan para bapak, ataupun
pendekatan secara individual.
7. 7
4. Waktu perkiraan persalinan sudah dapat diketahui sehingga ibu dan
keluarga mampu memperkirakan kapan dana akan digunakan. Jika
simpanan tidak berupa uang, ibu dan keluarga harus bisa memperkirakan
kapan simpanan bisa diuangkan, misalnya menjual hasil panen, menjual
ternak.
5. Tabulin dalam bentuk uang, dapat disimpan ke bank, di rumah atau pada
bidan. Tabulin dapat diisi dengan mencicil. Tabulin yang disimpan pada
bidan dapat dititipkan pada saat pemeriksaan kehamilan.
Peran kader disini adalah menyarankan atau memotivasi ibu-ibu hamil agar
mempunyai tabungan untuk persiapan persalinan.
D. Prinsip Dasar
Tabungan bersalin (tabulin) sudah dimulai sebelum ada desa siaga. Bidan
dituntut memberi penjelasan kepada ibu hamil dan keluarganya tentang kegunaan
tabulin, meskipun orang yang mampu. Seharusnya, orang yang mampu tersebut
dapat memberi contoh kepada orang yang tidak mampu untuk menabung. Ibu
yang mengikuti tabulin diberi buku yang dibawa setiap pemeriksaan.
Tabungan itu dibentuk berdasarkan rukun warga (RW) atau posyandu. Jika
ada 4 posyandu disuatu tempat, tabungannnya ada empat didesa tersebut. Kita
juga harus menentukan jumlah tabungan ibu hamil setiap minggunya dan
memberi penjelasan kepada ibu hamil, betapa pentingnya manfaat tabulin
sehingga ibu hamil mempunyai kesadaran untuk melaksanakan tabulin.
8. 8
Banyak sekali hal yang sebenarnya kelihatan kecil atau spele, seperti
menyiapkan tabungan dan bantuan tetangga yang dapat mengantarkan pada saat
terjadinya persalinan tiba-tiba. Hal ini dapat menginspirasi banyak masyarakat
agar dimasa mendatang, tabulin dapat disosialisasikan dengan baik di masyarakat.
Adapun manfaat dari tabulin antara lain :
1. Sebagai tabungan / simpanan itu yang digunakan untuk biaya persalinan
atau sesudah persalinan
2. Ibu dan keluarga tidak merasa terbebani terhadap biaya persalinan
E. Alasan Bumil Tidak Melakukan Tabulin
Pada saat ini hampir 90% ibu hamil tidak memiliki tabulin dengan berbagi
alasan antara lain :
1. Tidak ada uang yang bisa disisihkan dari penghasilannya karena buat
makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sudah mepet
2. Menganggap tabungan untuk biaya persalinan tidaklah penting karena ada
SKTM atau JAMPERSAL yang bisa meringankan biaya persalinan
mereka
3. Mereka yakin akan melahirkan secara normal dan tidak akan mengalami
komplikasi dan pasti biayanya murah.
Dengan kondisi perekonomian pada saat itu, untuk alasan yang pertama
memang tidak bisa di pungkiri bahwa mereka memang benar-benar orang yang
tidak mampu dan memang tidak ada uang yang bisa mereka sisihkan, tetapi bukan
berarti tidak ada solusi bagi persiapan biaya persalinan mereka. Dalam masalah
9. 9
ini, maka kader dan tokoh masyarakat setempat sangat dibutuhkan peranannya
melalui pengumpulan Dasolin. Misalnya melalui acara-acara pengajian atau arisan
tokoh agama atau tokoh masyarakat mengajak pesertanya untuk mengumpulkan
dana membantu mempersiapkan biaya persalinan si ibu “A” yang memang semua
warga sudah tahu dengan kondisi ekonominya.
Misalnya pesertanya ada 50 orang dan setiap orang mengeluarkan Rp.1000
setiap bulannya maka sampai waktu persalinannya ibu “A” sudah mempunyai
dasolin sebesar Rp. 450.000 yang bisa digunakan untuk biaya persalinan di ibu
bidan. Apabila hal ini sudah berjalan maka tidak ada lagi ibu hamil yang
menggantungkan biaya persalinannya kepada pemerintah. Dan mayarakat yang
demikian sudah merupakan masyarakat “SIAGA” dalam hal kuratif.
Untuk alasan yang kedua, salah satu solusinya adalah memperketat
persyaratan untuk mendapatkan SKTM dan JAMPERSAL serta juga perlu dibuat
aturan yang memaksa mereka harus menabung untuk biaya persalinannya.
Misalnya bidan tempat ibu melakukan ANC mewajibkan setiap ibu hamil yang
diperiksa di tempat dia untuk menabung di ibu bidan dengan pengadministrasian
yang baik dan bisa di percaya.
Untuk alasan yang ketiga dibutuhkan peran tenaga kesehatan untuk
mendeteksi sedini mungkin kelainan atau faktor risiko kehamilan si ibu sehingga
bisa diberikan informasi sedini mungkin ke ibu hamil dan keluarganya bahwa
nanti persalinannya harus melalui operasi atau tindakan lain. Sehingga ibu dan
10. 10
keluarganya juga akan sudah tahu bahwa persalinannya akan membutukan biaya
yang besar dan akan mempersiapkannnya.
F. Langkah-Langkah Perlu Diperhatikan Dalam Pembiayaan Kesehatan.
1. Pengalokasian / pemanfaatan pembiayaan kesehatan
2. Identifikasi sumber dana yang sudah ada dan yang akan dikembangkan
3. Cara pengelolaan dan pembelajaran perlu kejelasan dalam hal mekanisme
pengumpulan dana, kesempatan pengelolaan dan sistem kontrak.
4. Kesiapan keluarga dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembiayaan
kesehatan yang telah dan akan dikembangkan.
G. Indikator Keberhasilan Pembiayaan Kesehatan
1. Dana terhimpun, masyarakat yang berpartisipasi dalam pembiayaan
kesehatan masyarakat
2. Pengalokasian tepat sasaran sesuai berbagai kebutuhan kesehatan
(promotif, preventif, koratif, rehabilitatif)
3. Pengelolaan dan pemanfaatan tertib, mudah, lancar
4. Berkesinambungan kegiatan
11. 11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan :
1. Tabulin adalah tabungan social yang dilakukan ole calon pengantin,ibu
hamil dan ibu yang akan bersalin maupun oleh masyarakat untuk biaya
pemeriksaan kehamilan dan persalinan serta pemeliharaan kesehatan
selama nifas. Tabungan ini dapat berbentuk uang, hewan ternak (seperti
kambing,sapi,dll), perhiasan dan sebagainya.
2. Tujuan dari tabulin adalah Menurunkan angka kematian ibu dan bayi,
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, memotivasi masyarakat
untuk menabung, meningkatkan pemahaman,pengetahuan,pengelola dan
masyarakat serta kemampuan para pengelola dan masyarakat dalam
mengenali masalah potensial
3. Tahapan tabulin: ibu mengetahui hamil, harus ada kesepakatan dengan
suami, jika ada kesulitan dalam menyampaikan ke suami bantu oleh bidan
atau toma, taksiran persalinan sudah harus diketahui, simpanan bisa dalam
bentuk apapun selain uang.
4. Tabulin ini berlaku untuk setiap wanita hamil. Jadi tidak memandang si
kaya dan si miskin.
12. 12
5. Langkah-langkah dalam pembiayaan kesehatan : pengalokasian,
identifikasi sumber dana, cara pengelolaan dan kesiapan keluarga dan
masyarakat.
6. Indikator keberhasilan pembiayaan kesehatan : dana
terkumpul,pengalokasian tepat sasaran, pengelolaan lancar dan
berkesinambungan.
B. Saran
Dari uraian diatas penulis menyarankan kepada bidan terutama bidan desa
untuk mengaktifkan program “TABULIN” dan untuk ibu hamil harus mengikuti
program tersebut, karena dengan adanya program itu sangat bermanfaat bagi ibu
hamil.