Nabi Muhammad SAW menjawab pertanyaan seorang laki-laki bahwa orang yang melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram akan masuk surga. Amalan-amalan tersebut dianggap sebagai sebab masuk surga asalkan dilakukan dengan tauhid dan memenuhi seluruh syarat agama serta bebas dari hal-hal yang menghalangi. Menghalalkan yang halal berarti me
1. Melaksanakan Syariat Islam
Dari Abu Abdillah Jabir bin Abdullah Al-Anshori rodhiallohu ‘anhu. Bahwa seorang
laki-laki bertanya kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam, “Apa pendapatmu
bila aku telah sholat lima waktu, berpuasa Ramadhan, aku menghalalkan yang halal,
dan mengharamkan yang haram, dan aku tidak menambah amalan selain itu,
apakah aku akan masuk surga?” Nabi menjawab, “Ya” (HR Muslim)
Masuk Surga
Apabila sebuah amalan dikatakan bahwa pelakunya masuk surga maka maksudnya:
1. Amalan tersebut merupakan sebab masuknya dia ke surga setelah memenuhi
seluruh syarat dan ternafikanya seluruh mawani’ (penghalang).
2. Melakukan amal tersebut dengan dilandasi tauhid.
Tidak masuk surga ada dua makna, yaitu:
Tidak masuk surga sama sekali.
Tidak langsung masuk surga.
Menghalalkan Yang Halal Dan Mengharamkan Yang Haram
Menghalalkan yang halal maknanya adalah, meyakini halalnya semua yang
dihalalkan Alloh. Termasuk yang dihalalkan Alloh semua yang diwajibkan, yang
disunahkan dan yang mubah. Mengharamkan yang haram maknanya adalah,
meyakini haramnya semua yang diharamkan Alloh dan meninggalkannya. Dengan
demikian barang siapa menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram
dengan makna seperti tersebut di atas, dan konsekuen pasti masuk surga.