Dokumen ini merupakan abstrak dari sebuah karya tulis ilmiah tentang studi kasus seorang pasien dengan gangguan sistem pernapasan pneumotoraks. Tujuan penulisan adalah untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan asuhan keperawatan. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif melalui pendekatan proses keperawatan mencakup pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Ada beberapa diagnosa yang tercapai dan bel
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
Abstrak
1. iv
ABSTRAK
Latar belakang,Berdasarkan data medical recordbahwa penderita pneumothoraks menempati
urutan ke 7 yaitu sebanyak 15 kasus (5,37 %). Dapat di katakan bahwa angka kejadian
pneumotoraks merupakan masalah yang sangat memerlukan perhatian dan pelaksanaan yang
sangat komprehensif dan intensif bagi tenaga kesehatan.
Tujuan penulisan, studi kasus ini adalah agar Penulis dapat menerapkan pengetahuan dan
keterampilan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan system pernapasan; pneumothoraks
Metode telaahan, Metode yang digunakan penulis dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini yaitu
metode analisa deskriptif melalui studi kasus berdasarkan pendekatan proses keperawatan yaitu
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
Pembahasan, Pada tahap evaluasi ada diagnosa yang tidak tercapai yaitu pola nafas tidak efektif,
sedangkan yang belum tercapai namun menunjukan perubahan yaitu nyeri berhubungan dengan
terputusnya kontuinitas jaringan, diagnosa yang tercapai yaitu res iko tinggi infeksi, dan defisit
perawatan diri
Kesimpulan, Dalam pengkajian pada klien dengan gangguan sistem pernapasan : pneumotoraks
data yang ada pada tinjauan teoritis yang tidak ada pada tinjauan kasus . Pada tahap diagnosa
keperawatan, penulis menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan data-data yang didapatkan
pada klien sesuai dengan kondisi dan keadaan klien pada saat itu serta berdasarkan teori yang ada ,
Pada tahap perencanan tidak semua intervensi yang ada dalam teori terdapat dalam kasus,
kesenjangan ini terjadi karena tidak semua diagnosa yang ada dalam teori muncul dalam kasus .
Pada tahap pelaksanaan semua mengacu pada tahap perencanaan yang telah di susun sehingga
dalam pelaksanaan ini mengacu pada perencaan yang ada pada diagnosa pada kasus