SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan
Berbasis Luas ( Wide Area Network )
Menjelaskan Persyaratan WAN
DEPAN
PETA KEDUDUKAN KOMPETENSI
2 3
Mendiagnosis permasalahan
pengoperasian PC yang
tersambung jaringangnosis
Melakukan perbaikan dan/ atau
setting ulang koneksi jaringan
an
Melakukan instalasi sistem operasi
jaringan berbasis GUI (Graphical User
Interface) dan Text
Melakukan instalasi perangkat
jaringan berbasis luas (Wide Area
Network)
Mendiagnosis permasalahan perangkat
yang tersambung jaringan berbasis
luas (Wide Area Network)
Membuat desain sistem
keamanan jaringan
Mendiagnosis permasalahan
pengoperasian PC dan
periferal
Melakukan perbaikan dan/
atau setting ulang sistem PC
Melakukan perbaikan periferal
Melakukan instalasi software
Melakukan perawatan PC
Melakukan instalasi sistem operasi
berbasis graphical user interface (GUI)
dan command line interface (CLI)
Melakukan instalasi perangkat
jaringan lokal (Local Area
Network)
Menerapkan teknik elektronika
analog dan digital dasar
Menerapkan fungsi
peripheral dan instalasi PC
Melakukan perbaikan dan/ atau setting
ulang koneksi jaringan berbasis luas
(Wide Area Network)
Mengadministrasi server
dalam jaringan
Merancang bangun dan
menganalisa Wide Area
Network
Merancang web data base
untuk content server
Lulus
Melakukan instalasi
sistem operasi dasar
Menerapkan K 3 LH
Merakit Personal
Komputer
Dasar Kejuruan Level I ( Kelas X ) Level II ( Kelas XI ) Level III ( Kelas XII )
1
Melakukan instalasi perangkat
jaringan berbasis luas (Wide Area
Network)
DEPAN
WAN (Wide Area Network) merupakan sistem jaringan yang
menghubungkan antar Autonomous System (AS). Satu Autonomous
System dapat terdiri atas satu jaringan atau lebih. WAN mencakup
daerah geografis yang luas, memungkinkan komunikasi antara dua
perangkat yang terpisah dengan jarak yang sangat jauh.
WAN menghubungkan beberapa LAN melalui jalur komunikasi dari
service provider. Karena jalur komunikasi tidak bisa langsung
dimasukkan ke LAN maka diperlukan beberapa perangkat interface.
Perangkat–perangkat tersebut antara lain:
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
Router
Router adalah perangkat jaringan yang aktif dan intelegent dan dapat
berpartisipasi dalam manajemen jaringan. Router mengatur jaringan dengan
menyediakan kontrol dinamis melalui sumber daya dan mendukung
tugas dan tujuan dari jaringan. Beberapa tujuan tersebut antara lain
konektivitas, perfomansi yang reliabel, kontrol manajemen dan fleksibilitas.
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
CSU/DSU
Jalur komunikasi membutuhkan sinyal dengan format yang sesuai. Untuk
jalur digital, sebuah Channel Service Unit (CSU) dan Data Service Unit
(DSU) dibutuhkan. Keduanya sering digabung menjadi sebuah perangkat
yang disebut CSU/DSU.
Modem
Modem adalah sebuah perangkat dibutuhkan Pada sisi penerima sinyal
analog dikembalikan menjadi sinyal digital atau demodulasi.
Communication Server
Communication Server mengkonsentrasikan komunikasi pengguna dial-in
dan remote akses ke LAN. Communication Server memiliki beberapa
interface analog dan digital serta mampu melayani beberapa user
sekaligus.
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
Mengidentifikasi Spesifikasi WAN
Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan
Berbasis Luas ( Wide Area Network )
DEPAN
Jalur WAN menyediakan berbagai macam kecepatan data yang diukur
dalam satuan kilobits per second. Dibawah ini berbagai teknologi WAN
dan kecepatan yang tersedia.
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
DEPAN
Standar WAN
WAN menggunakan OSI layer tetapi hanya fokus pada layer 1 dan 2.
Standar WAN pada umumnya menggambarkan baik metode
pengiriman layer 1 dan kebutuhan layer 2, termasuk alamat fisik,
aliran data dan enkapsulasi. Dibawah ini adalah organisasi yang
mengatur standar WAN.
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
Infrastruktur untuk teknologi WAN dapat beroperasi dengan adanya
Protokol WAN. Teknologi WAN akan dapat beroperasi disesuaikan dengan
Protokol WAN yang cocok, perangkat yang membentuknya, dan
spesifikasi perangkat dari vendornya.
Saat ini terdapat beberapa jenis protokol yang digunakan untuk
menyediakan mekanisme pengiriman data melalui jaringan WAN.
Diantaranya adalah:
1.Protokol HDLC (High Level Datalink Control)
2.PPP (Point to Point Protocol)
3.Protokol X.25 Protocol dan LAPB (Link Access Procedure Balanced)
4.Frame Relay
5.ISDN
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
Membuat Desain Awal Jaringan dan
Menyelesaikan Desain Jaringan WAN
Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan
Berbasis Luas ( Wide Area Network )
DEPAN
HDLC merupakan sebuah protokol yang bekerja pada lapisan datalink.
Pertama kali dibuat oleh ISO, yang merupakan sebuah protokol yang
menetapkan metode enkapsulasi data pada synchronous serial yang
menggunakan karakter frame dan checksum. HDLC dapat
diimplementasikan pada interface serial yang terdapat pada dedicated
router dari vendor Cisco, dengan menggunakan perintah:
Router(config)#int s0
Router(config-if) # encapsulation hdlc
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
PPP (Point to Point Protocol) merupakan protokol data link layer yang
dapat digunakan pada media asynchrounous serial atau
synchrounous serial. PPP memiliki kemampuan untuk melakukan
proses autentikasi dan bersifat multiprotocol, sehingga menjadi solusi
yang banyak digunakan untuk komunikasi WAN
DEPAN
Protokol X.25 dan LAPB (Link Access Procedure Balanced)
Pendekatan tradisional packet switching memungkinkan penggunaan X.25 yang
tidak hanya menentukan interface user dari jaringan WAN, akan tetapi juga
mempengaruhi desain internal jaringan, dengan beberapa pendekatan, yaitu :
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
1. Packet-packet control panggilan, yang diperlukan untuk mensetup dan
membubarkan sirkuit virtual, dibawa pada channel yang sama pada sirkuit virtual
yang sama sebagai paket data
2. Multiplexing sirkuit virtual menempati layer 3 model komunikasi OSI.
3. Baik layer 2 maupun layer 3 mencakup mekanisme kendali aliran dan koreksi
kesalahan
Implementasi penggunaan protokol X.25 pada jaringan SVC Switched Virtual
Circuit) di router dapat dilakukan dengan cara:
1. Mendefinisikan jenis enkapsulasi (default: DTE ):
Router(config-if)# encapsulation x25 [dce|dte ]
2. Menetapkan alamat x.121:
Router(config-if) # x25 address x.121-address
3. Memetakan alamat network layer protocol (mis, IP, IPX)
dengan alamat x.121
Router(config-if) # x25 map protocol address x.121-address
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
Implementasi penggunaan protokol X.25 pada jaringan PVC (Permanent
Virtual Circuit) di router dapat dilakukan dengan cara:
1. Mendefinisikan jenis enkapsulasi (default: DTE ):
Router(config-if)# encapsulation x25 [dce|dte ]
2. Menetapkan alamat x.121:
Router(config-if) # x25 address x.121-address
3. Memetakan alamat network layer protocol (mis, IP, IPX)
dengan alamat x.121:
Router(config-if) # x25 pvc circuit_number protocol address x.121-
address
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
FRAME RELAY
untuk dapat menampilkan kualitas koneksi yang lebih efektif dibandingkan
dengan X.25. Protokol Frame Relay mendefinisikan proses pengiriman
data melalui sebuah jaringan data publik, dengan sifat koneksi yang
connection oriented.
Implementasi frame relay tidak mengharuskan penggunaan media fisik
tertentu, bahkan bisa jadi beberapa router yang terkonsentrasi pada satu
jaringan frame relay masing-masing terkoneksi dengan media fisik yang
berbeda-beda seperti ilustrasi pad gambar berikut
Frame Relay
Satellite dish
Satellite
Satellite dish
Access Point
Bridge
LAN
LAN
LAN
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
Konfigurasi Frame Relay pada jaringan router Cisco dapat dilakukan dengan
cara:
1.Tentukan interface yang akan dihubungkan dengan frame relay
2.Berikan konfigurasi alamat network layer (IP Address)
3.Pilih jenis enkapsulasi yang akan digunakan:
Router(config-if) # encapsulation frame relay [cisco | ietf]
4. Tentukan jenis LMI yang digunakan:
Router(config-if) # frame-relay lmi-type [cisco | ansi | a933a]
5. Menetapkan nomor DLCI yang digunakan :
Router(config-if) # frame-relay interface-dlci [number-dlci]
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
Contoh konfigurasi untuk router yang digunakan sebagai DTE dari jaringan
dengan Protokol Frame Relay:
Router(config) # interface serial0
Router(config-if) # ip address 202.51.226.36 255.255.255.0
Router(config-if) # encapsulation frame-relay
Router(config-if) # frame-relay lmi-type cisco
Router(config-if) # frame-relay interface-dlci 100
6. Konfigurasi pemetaan alamat jika hendak menggunakan
cara pemetaan statis, maka digunakan perintah:
Router(config-if) # frame-relay map [ip address dlci number broadcast]
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
Virtual LAN (VLAN)
Virtual LAN (VLAN) adalah sebuah konsep logika yang membagi
satu broadcast domain (network) menjadi beberapa broadcast domain
(kelompok logika). Penerapan nya dilakukan pada Manageable Switch.
Beberapa host yang terhubung ke switch yang sama dengan
identitas network yang sama, dapat dibuat menjadi kelompok logika yang
berbeda, hal ini dilakukan dengan mengelompokan VLAN ID pada
konfigurasi port manageable switch.
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
Port diberikan identitas VLAN ID untuk komunikasi dengan port
yang lainnya. Port dengan VLAN ID yang sama dikatakan berada dalam satu
broadcast domain.
iMac
A
10.10.10.2/24
Vlan ID 100
to port 1
iMac
B
10.10.10.3/24
Vlan ID 200
to port 2
iMac
C
10.10.10.4/24
Vlan ID 300
to port 3
iMac
D
10.10.10.5/24
Vlan ID 100
to port 4
iMac
E
10.10.10.6/24
Vlan ID 200
to port 5
iMac
F
10.10.10.7/24
Vlan ID 300
to port 6
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
Konfigurasi pengelompokan jaringan pada konsep VLAN, dapat dilakukan
dengan dua cara, tergantung pada interface pengkonfigurasian yang
disediakan oleh manageable switch.
Cara pertama adalah dengan menggunakan interface under web, langkah
ini sangat mudah dilakukan, secara umum langkah yang dilakukan adalah :
1.Masuk ke halaman administrasi manageable switch melalui browser.
2.Masuk ke layanan konfigurasi VLAN
3.Buat VLAN ID, yang merupakan kelompok logika bagi host, dilanjutkan
dengan memasukan beberapa nomor port dari koneksi ke host yang akan
dimasukan ke kelompok logika tersebut.
4.Ulangi langkah nomor 3 apabila akan membuat beberapa VLAN ID.
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
Cara kedua adalah dengan menggunakan perintah pada console atau
menu yang disediakan oleh sistem operasi manageable switch tersebut.
Cisco dapat dikonfigurasikan dengan menggunakan cara ini,
pengkonfigurasian dengan menggunakan perintah pada console dapat
dilakukan dengan langkah :
1. Setelah masuk ke console konfigurasi, lalu buat VLAN ID yang menjadi
identitas kelompok logika, dapat disertai dengan VLAN Name, tapi hal ini
bersifat tambahan.
Tkj(config)# vlan 200 name tkj
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
2. Masuk ke interface yang akan dijadikan anggota vlan yang
sudah dibentuk.
Tkj(config)# int e0/2
Tkj(config-if)# vlan-membership static 200
3. Ulangi langkah nomor 2 untuk menambahkan interface lain
pada VLAN ID yang telah dibentuk.
4. Ulangi langkah 1 dan 2 (juga 3, jika banyak port yang di
jadikan anggota VLAN ID), apabila akan membuat VLAN ID
baru dan anggotanya.
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
Virtual Private Networks (VPN)
Virtual Private Networks (VPN) merupakan solusi untuk membuat
koneksi LAN melalui internetwork. Penerapan konfigurasinya dilakukan pada
router yang keduanya terhubung pada internetwork dengan menggunakan
protokol yang sama untuk keperluan VPN .
Untuk membuat link VPN antar LAN dapat dilakukan dengan
menerapkan beberapa komponennya, yaitu :
1.Masing-masing LAN terhubung dengan intrenet melalui Gateway ISP
masing-masing.
2.Menyiapkan interface tunnelling/VPN pada kedua router LAN.
3.Menyiapkan alamat jaringan yang akan dijadikan sebagai alamat point to
point VPN (Virtual Network).
4.Memberikan konfigurasi VPN, dengan menambahkan alamat virtual
network pada interface tunnelling.
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
Router Office (Remote) Router Home
Internet
ISP 1
ISP 2
LAN A
10.150.2.0/24
LAN B
10.150.1.0/24
1
9
2
.
1
6
8
.
8
0
.
0
/
2
4
1
9
2
.
1
6
8
.
8
1
.
0
/
2
4
10.0.103.0/24
Gambar dibawah ini mendeskripsikan implementasi VPN, adapun
konfigurasi untuk implementasi VPN dijelaskan pada sub bab berikutnya
mengenai Membangun VPN.
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
Membangun VPN
Untuk membangun link VPN berikut beberapa hal yang harus dilakukan :
1. Membuat topologi perencanaan VPN
Topologi sebelum implementasi VPN
Topologi setelah implementasi VPN
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
2. Membangun PC Router dengan menggunakan sistem operasi jaringan
tertentu (dalam implementasi ini akan digunakan sistem operasi Linux)
Router 1:
# ifconfig eth0 192.168.100.2 netmask
255.255.255.0
# ifconfig eth1 202.10.20.2 netmask
255.255.255.240
# route add default gw 202.10.20.1
# ifconfig eth0 192.168.200.2 netmask
255.255.255.0
# ifconfig eth1 202.100.200.2 netmask
255.255.255.240
# route add default gw 202.100.200.1
Router 2:
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
Router 1:
# ifconfig gif0 create
# ifconfig gif0 tunnel 202.10.20.2
202.100.200.2
# ifconfig gif0 inet 192.168.100.1
192.168.100.2 netmask 0xffffffff
# ifconfig gif0 create
# ifconfig gif0 tunnel 202.100.200.2
202.10.20.2
# ifconfig gif0 inet 192.168.100.2
192.168.100.1 netmask 0xffffffff
Router 2:
Mengkonfigurasi alamat tunneling pada device GIF, dengan membuat
virtual link.
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
# ifconfig gif0
# ifconfig gif0
gif0: flags=8051<UP,POINTOPOINT,
RUNNING,MULTICAST> mtu 1280 tunnel inet
202.10.20.2 --> 202.100.200.2
inet 192.168.100.1 --> 192.168.100.2 netmask
0xffffffff
Konfigurasi tunneling berhasil apabila respon nya:
Untuk melakukan verifikasi terhadap konfigurasi yang telah
diberikan, dapat di cek dengan menggunakan perintah:
Selanjutnya pada table routing terdapat opsi routing tambahan
berupa penambahan routing static ke remote network melalui
interface Tunnel:
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
# route add –net 20.20.20.0/24 192.168.100.2
Pada router 1
Untuk melewatkan koneksi antar network, maka antar router tersebut
harus ditambahkan opsi routing dengan destination remote network
melalui ip address tunneling pada remote router.
Pada router 2
# route add –net 10.10.10.0/24 192.168.100.1
# netstat -rn
Routing tables
Destination Gateway Flags Use Netif
Expire
192.168.2.1 192.168.1.1 UH 0 gif0
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
Mengevaluasi Lalu Lintas Jaringan
Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan
Berbasis Luas ( Wide Area Network )
DEPAN
Upaya penjaminan kualitas layanan jaringan komputer akan
terpelihara apabila pengelola jaringan dapat memastikan kondisi jaringan
setiap saat. Upaya ini dapat dilakukan dengan melakukan Monitoring
jaringan sebagai bagian dari kegiatan Maintenance Repair (MR).
Monitoring jaringan dapat dilakukan dengan memanfaatkan
software yang fungsinya dikhususkan untuk monitoring jaringan. Untuk
keperluan ini, kita perlu menyiapkan beberapa hal, yaitu :
1.Topologi jaringan yang akan dimonitor harus terdokumentasi.
2.Tentukan software yang akan digunakan untuk monitoring jaringan.
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
DEPAN
3. Konfigurasikan software monitoring tersebut sesuai dengan topologi
dari jaringan yang akan dimonitor, dengan konfigurasi yang sesuai.
4. Lakukan monitoring secara berkala agar keadaan jaringan senantiasa
dapat dipantau.
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
PERBAIKAN/SETTING ULANG WAN
Perbaikan / Setting ulang jaringan (WAN) merupakan upaya tindak
lanjut dari kegiatan network monitoring, terutama ketika terjadi kerusakan
koneksi.
Upaya perbaikan ditujukan kepada kerusakan yang terjadi pada
hardware, misalnya tidak berfungsinya salah satu bagian dari hardware.
Selama perbaikan dilakukan, maka jaringan dapat tetap berjalan dengan
memfungsikan komponen cadangan sebagai penggantinya.
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
Seting ulang dilakukan apabila kerusakan jaringan terjadi pada bagian
software, yang meminta setting ulang dilakukan. Setting ulang dapat
dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
1. Dengan mengembalikan dahulu konfigurasi ke kondisi default
(konfigurasi vendor) atau dikenal dengan istilah reset
2. Dengan melakukan setting ulang pada bagian yang mengalami
kerusakan saja
3. Setting ulang ketiga dilakukan dengan melakukan restore terhadap
sistem backup yang telah disimpan sebelumnya.
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
DEPAN
Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
DEPAN

More Related Content

Similar to kk13 Instalasi Perangkat Jaringan Luas WAN.ppt

Mikrotik Router
Mikrotik RouterMikrotik Router
Mikrotik Routerseolangit4
 
Prakt10a mikrotik router
Prakt10a mikrotik routerPrakt10a mikrotik router
Prakt10a mikrotik routerHairil Rahman
 
Praktik mikrotik router
Praktik mikrotik routerPraktik mikrotik router
Praktik mikrotik routerseolangit
 
praktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata carapraktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata caraseolangit7
 
17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wansetioariwibowo
 
Level 1 module 6 wan - updateby mdv1.3
Level 1 module 6   wan - updateby mdv1.3Level 1 module 6   wan - updateby mdv1.3
Level 1 module 6 wan - updateby mdv1.3Yanna Muliana
 
Materi teknologi wan
Materi teknologi wanMateri teknologi wan
Materi teknologi wanIrfanTaufik5
 
Menginstalasi perangkat-jaringan-berbasis-luas-wan
Menginstalasi perangkat-jaringan-berbasis-luas-wanMenginstalasi perangkat-jaringan-berbasis-luas-wan
Menginstalasi perangkat-jaringan-berbasis-luas-wanSetyawan Arifiyanto
 
Instalasi perangkat jaringan lokal (local area network)
Instalasi perangkat jaringan lokal (local area network)Instalasi perangkat jaringan lokal (local area network)
Instalasi perangkat jaringan lokal (local area network)Eko Supriyadi
 
Unm tki2-kb2-ppt1
Unm tki2-kb2-ppt1Unm tki2-kb2-ppt1
Unm tki2-kb2-ppt1safaone
 
Adminserver --smk teladan
Adminserver --smk teladanAdminserver --smk teladan
Adminserver --smk teladanNoviana Sitorus
 
Menginstallasi Jarigan WAN (Wide Area Network)
Menginstallasi Jarigan WAN (Wide Area Network) Menginstallasi Jarigan WAN (Wide Area Network)
Menginstallasi Jarigan WAN (Wide Area Network) Sampurna Abdi
 
kk9 instalasi perangkat jaringan lokal (local area network).ppt
kk9 instalasi perangkat jaringan lokal (local area network).pptkk9 instalasi perangkat jaringan lokal (local area network).ppt
kk9 instalasi perangkat jaringan lokal (local area network).ppthabibahmadpurba1
 

Similar to kk13 Instalasi Perangkat Jaringan Luas WAN.ppt (20)

Mikrotik Router
Mikrotik RouterMikrotik Router
Mikrotik Router
 
Prakt10a mikrotik router
Prakt10a mikrotik routerPrakt10a mikrotik router
Prakt10a mikrotik router
 
Praktik mikrotik router
Praktik mikrotik routerPraktik mikrotik router
Praktik mikrotik router
 
praktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata carapraktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata cara
 
17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan
 
Level 1 module 6 wan - updateby mdv1.3
Level 1 module 6   wan - updateby mdv1.3Level 1 module 6   wan - updateby mdv1.3
Level 1 module 6 wan - updateby mdv1.3
 
Laporan 8a wireless lan
Laporan 8a wireless lanLaporan 8a wireless lan
Laporan 8a wireless lan
 
Materi teknologi wan
Materi teknologi wanMateri teknologi wan
Materi teknologi wan
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Laporan 8b lanjutan wireless lan
Laporan 8b lanjutan wireless lanLaporan 8b lanjutan wireless lan
Laporan 8b lanjutan wireless lan
 
Menginstalasi WAN
Menginstalasi WANMenginstalasi WAN
Menginstalasi WAN
 
Menginstalasi perangkat-jaringan-berbasis-luas-wan
Menginstalasi perangkat-jaringan-berbasis-luas-wanMenginstalasi perangkat-jaringan-berbasis-luas-wan
Menginstalasi perangkat-jaringan-berbasis-luas-wan
 
Instalasi perangkat jaringan lokal (local area network)
Instalasi perangkat jaringan lokal (local area network)Instalasi perangkat jaringan lokal (local area network)
Instalasi perangkat jaringan lokal (local area network)
 
KK_9_TKJ
KK_9_TKJKK_9_TKJ
KK_9_TKJ
 
Unm tki2-kb2-ppt1
Unm tki2-kb2-ppt1Unm tki2-kb2-ppt1
Unm tki2-kb2-ppt1
 
KK_17_TKJ
KK_17_TKJKK_17_TKJ
KK_17_TKJ
 
Adminserver --smk teladan
Adminserver --smk teladanAdminserver --smk teladan
Adminserver --smk teladan
 
Menginstallasi Jarigan WAN (Wide Area Network)
Menginstallasi Jarigan WAN (Wide Area Network) Menginstallasi Jarigan WAN (Wide Area Network)
Menginstallasi Jarigan WAN (Wide Area Network)
 
Tugas Jarkom
Tugas JarkomTugas Jarkom
Tugas Jarkom
 
kk9 instalasi perangkat jaringan lokal (local area network).ppt
kk9 instalasi perangkat jaringan lokal (local area network).pptkk9 instalasi perangkat jaringan lokal (local area network).ppt
kk9 instalasi perangkat jaringan lokal (local area network).ppt
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

kk13 Instalasi Perangkat Jaringan Luas WAN.ppt

  • 1. Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas ( Wide Area Network ) Menjelaskan Persyaratan WAN DEPAN
  • 2. PETA KEDUDUKAN KOMPETENSI 2 3 Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringangnosis Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang koneksi jaringan an Melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis GUI (Graphical User Interface) dan Text Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network) Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area Network) Membuat desain sistem keamanan jaringan Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC dan periferal Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang sistem PC Melakukan perbaikan periferal Melakukan instalasi software Melakukan perawatan PC Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GUI) dan command line interface (CLI) Melakukan instalasi perangkat jaringan lokal (Local Area Network) Menerapkan teknik elektronika analog dan digital dasar Menerapkan fungsi peripheral dan instalasi PC Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang koneksi jaringan berbasis luas (Wide Area Network) Mengadministrasi server dalam jaringan Merancang bangun dan menganalisa Wide Area Network Merancang web data base untuk content server Lulus Melakukan instalasi sistem operasi dasar Menerapkan K 3 LH Merakit Personal Komputer Dasar Kejuruan Level I ( Kelas X ) Level II ( Kelas XI ) Level III ( Kelas XII ) 1 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network) DEPAN
  • 3. WAN (Wide Area Network) merupakan sistem jaringan yang menghubungkan antar Autonomous System (AS). Satu Autonomous System dapat terdiri atas satu jaringan atau lebih. WAN mencakup daerah geografis yang luas, memungkinkan komunikasi antara dua perangkat yang terpisah dengan jarak yang sangat jauh. WAN menghubungkan beberapa LAN melalui jalur komunikasi dari service provider. Karena jalur komunikasi tidak bisa langsung dimasukkan ke LAN maka diperlukan beberapa perangkat interface. Perangkat–perangkat tersebut antara lain: Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 4. Router Router adalah perangkat jaringan yang aktif dan intelegent dan dapat berpartisipasi dalam manajemen jaringan. Router mengatur jaringan dengan menyediakan kontrol dinamis melalui sumber daya dan mendukung tugas dan tujuan dari jaringan. Beberapa tujuan tersebut antara lain konektivitas, perfomansi yang reliabel, kontrol manajemen dan fleksibilitas. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network) CSU/DSU Jalur komunikasi membutuhkan sinyal dengan format yang sesuai. Untuk jalur digital, sebuah Channel Service Unit (CSU) dan Data Service Unit (DSU) dibutuhkan. Keduanya sering digabung menjadi sebuah perangkat yang disebut CSU/DSU.
  • 5. Modem Modem adalah sebuah perangkat dibutuhkan Pada sisi penerima sinyal analog dikembalikan menjadi sinyal digital atau demodulasi. Communication Server Communication Server mengkonsentrasikan komunikasi pengguna dial-in dan remote akses ke LAN. Communication Server memiliki beberapa interface analog dan digital serta mampu melayani beberapa user sekaligus. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 6. Mengidentifikasi Spesifikasi WAN Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas ( Wide Area Network ) DEPAN
  • 7. Jalur WAN menyediakan berbagai macam kecepatan data yang diukur dalam satuan kilobits per second. Dibawah ini berbagai teknologi WAN dan kecepatan yang tersedia. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network) DEPAN
  • 8. Standar WAN WAN menggunakan OSI layer tetapi hanya fokus pada layer 1 dan 2. Standar WAN pada umumnya menggambarkan baik metode pengiriman layer 1 dan kebutuhan layer 2, termasuk alamat fisik, aliran data dan enkapsulasi. Dibawah ini adalah organisasi yang mengatur standar WAN. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 9. Infrastruktur untuk teknologi WAN dapat beroperasi dengan adanya Protokol WAN. Teknologi WAN akan dapat beroperasi disesuaikan dengan Protokol WAN yang cocok, perangkat yang membentuknya, dan spesifikasi perangkat dari vendornya. Saat ini terdapat beberapa jenis protokol yang digunakan untuk menyediakan mekanisme pengiriman data melalui jaringan WAN. Diantaranya adalah: 1.Protokol HDLC (High Level Datalink Control) 2.PPP (Point to Point Protocol) 3.Protokol X.25 Protocol dan LAPB (Link Access Procedure Balanced) 4.Frame Relay 5.ISDN Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 10. Membuat Desain Awal Jaringan dan Menyelesaikan Desain Jaringan WAN Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas ( Wide Area Network ) DEPAN
  • 11. HDLC merupakan sebuah protokol yang bekerja pada lapisan datalink. Pertama kali dibuat oleh ISO, yang merupakan sebuah protokol yang menetapkan metode enkapsulasi data pada synchronous serial yang menggunakan karakter frame dan checksum. HDLC dapat diimplementasikan pada interface serial yang terdapat pada dedicated router dari vendor Cisco, dengan menggunakan perintah: Router(config)#int s0 Router(config-if) # encapsulation hdlc Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network) PPP (Point to Point Protocol) merupakan protokol data link layer yang dapat digunakan pada media asynchrounous serial atau synchrounous serial. PPP memiliki kemampuan untuk melakukan proses autentikasi dan bersifat multiprotocol, sehingga menjadi solusi yang banyak digunakan untuk komunikasi WAN DEPAN
  • 12. Protokol X.25 dan LAPB (Link Access Procedure Balanced) Pendekatan tradisional packet switching memungkinkan penggunaan X.25 yang tidak hanya menentukan interface user dari jaringan WAN, akan tetapi juga mempengaruhi desain internal jaringan, dengan beberapa pendekatan, yaitu : Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network) 1. Packet-packet control panggilan, yang diperlukan untuk mensetup dan membubarkan sirkuit virtual, dibawa pada channel yang sama pada sirkuit virtual yang sama sebagai paket data 2. Multiplexing sirkuit virtual menempati layer 3 model komunikasi OSI. 3. Baik layer 2 maupun layer 3 mencakup mekanisme kendali aliran dan koreksi kesalahan
  • 13. Implementasi penggunaan protokol X.25 pada jaringan SVC Switched Virtual Circuit) di router dapat dilakukan dengan cara: 1. Mendefinisikan jenis enkapsulasi (default: DTE ): Router(config-if)# encapsulation x25 [dce|dte ] 2. Menetapkan alamat x.121: Router(config-if) # x25 address x.121-address 3. Memetakan alamat network layer protocol (mis, IP, IPX) dengan alamat x.121 Router(config-if) # x25 map protocol address x.121-address Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 14. Implementasi penggunaan protokol X.25 pada jaringan PVC (Permanent Virtual Circuit) di router dapat dilakukan dengan cara: 1. Mendefinisikan jenis enkapsulasi (default: DTE ): Router(config-if)# encapsulation x25 [dce|dte ] 2. Menetapkan alamat x.121: Router(config-if) # x25 address x.121-address 3. Memetakan alamat network layer protocol (mis, IP, IPX) dengan alamat x.121: Router(config-if) # x25 pvc circuit_number protocol address x.121- address Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 15. FRAME RELAY untuk dapat menampilkan kualitas koneksi yang lebih efektif dibandingkan dengan X.25. Protokol Frame Relay mendefinisikan proses pengiriman data melalui sebuah jaringan data publik, dengan sifat koneksi yang connection oriented. Implementasi frame relay tidak mengharuskan penggunaan media fisik tertentu, bahkan bisa jadi beberapa router yang terkonsentrasi pada satu jaringan frame relay masing-masing terkoneksi dengan media fisik yang berbeda-beda seperti ilustrasi pad gambar berikut Frame Relay Satellite dish Satellite Satellite dish Access Point Bridge LAN LAN LAN Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 16. Konfigurasi Frame Relay pada jaringan router Cisco dapat dilakukan dengan cara: 1.Tentukan interface yang akan dihubungkan dengan frame relay 2.Berikan konfigurasi alamat network layer (IP Address) 3.Pilih jenis enkapsulasi yang akan digunakan: Router(config-if) # encapsulation frame relay [cisco | ietf] 4. Tentukan jenis LMI yang digunakan: Router(config-if) # frame-relay lmi-type [cisco | ansi | a933a] 5. Menetapkan nomor DLCI yang digunakan : Router(config-if) # frame-relay interface-dlci [number-dlci] Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 17. Contoh konfigurasi untuk router yang digunakan sebagai DTE dari jaringan dengan Protokol Frame Relay: Router(config) # interface serial0 Router(config-if) # ip address 202.51.226.36 255.255.255.0 Router(config-if) # encapsulation frame-relay Router(config-if) # frame-relay lmi-type cisco Router(config-if) # frame-relay interface-dlci 100 6. Konfigurasi pemetaan alamat jika hendak menggunakan cara pemetaan statis, maka digunakan perintah: Router(config-if) # frame-relay map [ip address dlci number broadcast] Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 18. Virtual LAN (VLAN) Virtual LAN (VLAN) adalah sebuah konsep logika yang membagi satu broadcast domain (network) menjadi beberapa broadcast domain (kelompok logika). Penerapan nya dilakukan pada Manageable Switch. Beberapa host yang terhubung ke switch yang sama dengan identitas network yang sama, dapat dibuat menjadi kelompok logika yang berbeda, hal ini dilakukan dengan mengelompokan VLAN ID pada konfigurasi port manageable switch. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 19. Port diberikan identitas VLAN ID untuk komunikasi dengan port yang lainnya. Port dengan VLAN ID yang sama dikatakan berada dalam satu broadcast domain. iMac A 10.10.10.2/24 Vlan ID 100 to port 1 iMac B 10.10.10.3/24 Vlan ID 200 to port 2 iMac C 10.10.10.4/24 Vlan ID 300 to port 3 iMac D 10.10.10.5/24 Vlan ID 100 to port 4 iMac E 10.10.10.6/24 Vlan ID 200 to port 5 iMac F 10.10.10.7/24 Vlan ID 300 to port 6 Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 20. Konfigurasi pengelompokan jaringan pada konsep VLAN, dapat dilakukan dengan dua cara, tergantung pada interface pengkonfigurasian yang disediakan oleh manageable switch. Cara pertama adalah dengan menggunakan interface under web, langkah ini sangat mudah dilakukan, secara umum langkah yang dilakukan adalah : 1.Masuk ke halaman administrasi manageable switch melalui browser. 2.Masuk ke layanan konfigurasi VLAN 3.Buat VLAN ID, yang merupakan kelompok logika bagi host, dilanjutkan dengan memasukan beberapa nomor port dari koneksi ke host yang akan dimasukan ke kelompok logika tersebut. 4.Ulangi langkah nomor 3 apabila akan membuat beberapa VLAN ID. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 21. Cara kedua adalah dengan menggunakan perintah pada console atau menu yang disediakan oleh sistem operasi manageable switch tersebut. Cisco dapat dikonfigurasikan dengan menggunakan cara ini, pengkonfigurasian dengan menggunakan perintah pada console dapat dilakukan dengan langkah : 1. Setelah masuk ke console konfigurasi, lalu buat VLAN ID yang menjadi identitas kelompok logika, dapat disertai dengan VLAN Name, tapi hal ini bersifat tambahan. Tkj(config)# vlan 200 name tkj Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 22. 2. Masuk ke interface yang akan dijadikan anggota vlan yang sudah dibentuk. Tkj(config)# int e0/2 Tkj(config-if)# vlan-membership static 200 3. Ulangi langkah nomor 2 untuk menambahkan interface lain pada VLAN ID yang telah dibentuk. 4. Ulangi langkah 1 dan 2 (juga 3, jika banyak port yang di jadikan anggota VLAN ID), apabila akan membuat VLAN ID baru dan anggotanya. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 23. Virtual Private Networks (VPN) Virtual Private Networks (VPN) merupakan solusi untuk membuat koneksi LAN melalui internetwork. Penerapan konfigurasinya dilakukan pada router yang keduanya terhubung pada internetwork dengan menggunakan protokol yang sama untuk keperluan VPN . Untuk membuat link VPN antar LAN dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa komponennya, yaitu : 1.Masing-masing LAN terhubung dengan intrenet melalui Gateway ISP masing-masing. 2.Menyiapkan interface tunnelling/VPN pada kedua router LAN. 3.Menyiapkan alamat jaringan yang akan dijadikan sebagai alamat point to point VPN (Virtual Network). 4.Memberikan konfigurasi VPN, dengan menambahkan alamat virtual network pada interface tunnelling. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 24. Router Office (Remote) Router Home Internet ISP 1 ISP 2 LAN A 10.150.2.0/24 LAN B 10.150.1.0/24 1 9 2 . 1 6 8 . 8 0 . 0 / 2 4 1 9 2 . 1 6 8 . 8 1 . 0 / 2 4 10.0.103.0/24 Gambar dibawah ini mendeskripsikan implementasi VPN, adapun konfigurasi untuk implementasi VPN dijelaskan pada sub bab berikutnya mengenai Membangun VPN. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 25. Membangun VPN Untuk membangun link VPN berikut beberapa hal yang harus dilakukan : 1. Membuat topologi perencanaan VPN Topologi sebelum implementasi VPN Topologi setelah implementasi VPN Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 26. 2. Membangun PC Router dengan menggunakan sistem operasi jaringan tertentu (dalam implementasi ini akan digunakan sistem operasi Linux) Router 1: # ifconfig eth0 192.168.100.2 netmask 255.255.255.0 # ifconfig eth1 202.10.20.2 netmask 255.255.255.240 # route add default gw 202.10.20.1 # ifconfig eth0 192.168.200.2 netmask 255.255.255.0 # ifconfig eth1 202.100.200.2 netmask 255.255.255.240 # route add default gw 202.100.200.1 Router 2: Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 27. Router 1: # ifconfig gif0 create # ifconfig gif0 tunnel 202.10.20.2 202.100.200.2 # ifconfig gif0 inet 192.168.100.1 192.168.100.2 netmask 0xffffffff # ifconfig gif0 create # ifconfig gif0 tunnel 202.100.200.2 202.10.20.2 # ifconfig gif0 inet 192.168.100.2 192.168.100.1 netmask 0xffffffff Router 2: Mengkonfigurasi alamat tunneling pada device GIF, dengan membuat virtual link. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 28. # ifconfig gif0 # ifconfig gif0 gif0: flags=8051<UP,POINTOPOINT, RUNNING,MULTICAST> mtu 1280 tunnel inet 202.10.20.2 --> 202.100.200.2 inet 192.168.100.1 --> 192.168.100.2 netmask 0xffffffff Konfigurasi tunneling berhasil apabila respon nya: Untuk melakukan verifikasi terhadap konfigurasi yang telah diberikan, dapat di cek dengan menggunakan perintah: Selanjutnya pada table routing terdapat opsi routing tambahan berupa penambahan routing static ke remote network melalui interface Tunnel: Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 29. # route add –net 20.20.20.0/24 192.168.100.2 Pada router 1 Untuk melewatkan koneksi antar network, maka antar router tersebut harus ditambahkan opsi routing dengan destination remote network melalui ip address tunneling pada remote router. Pada router 2 # route add –net 10.10.10.0/24 192.168.100.1 # netstat -rn Routing tables Destination Gateway Flags Use Netif Expire 192.168.2.1 192.168.1.1 UH 0 gif0 Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 30. Mengevaluasi Lalu Lintas Jaringan Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas ( Wide Area Network ) DEPAN
  • 31. Upaya penjaminan kualitas layanan jaringan komputer akan terpelihara apabila pengelola jaringan dapat memastikan kondisi jaringan setiap saat. Upaya ini dapat dilakukan dengan melakukan Monitoring jaringan sebagai bagian dari kegiatan Maintenance Repair (MR). Monitoring jaringan dapat dilakukan dengan memanfaatkan software yang fungsinya dikhususkan untuk monitoring jaringan. Untuk keperluan ini, kita perlu menyiapkan beberapa hal, yaitu : 1.Topologi jaringan yang akan dimonitor harus terdokumentasi. 2.Tentukan software yang akan digunakan untuk monitoring jaringan. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network) DEPAN
  • 32. 3. Konfigurasikan software monitoring tersebut sesuai dengan topologi dari jaringan yang akan dimonitor, dengan konfigurasi yang sesuai. 4. Lakukan monitoring secara berkala agar keadaan jaringan senantiasa dapat dipantau. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 33. PERBAIKAN/SETTING ULANG WAN Perbaikan / Setting ulang jaringan (WAN) merupakan upaya tindak lanjut dari kegiatan network monitoring, terutama ketika terjadi kerusakan koneksi. Upaya perbaikan ditujukan kepada kerusakan yang terjadi pada hardware, misalnya tidak berfungsinya salah satu bagian dari hardware. Selama perbaikan dilakukan, maka jaringan dapat tetap berjalan dengan memfungsikan komponen cadangan sebagai penggantinya. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
  • 34. Seting ulang dilakukan apabila kerusakan jaringan terjadi pada bagian software, yang meminta setting ulang dilakukan. Setting ulang dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu : 1. Dengan mengembalikan dahulu konfigurasi ke kondisi default (konfigurasi vendor) atau dikenal dengan istilah reset 2. Dengan melakukan setting ulang pada bagian yang mengalami kerusakan saja 3. Setting ulang ketiga dilakukan dengan melakukan restore terhadap sistem backup yang telah disimpan sebelumnya. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network) DEPAN
  • 35. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network) SEKIAN DAN TERIMA KASIH DEPAN