2. Ny. U usia 23 tahun merupakan salah satu pasien yang memeriksakan
kehamilannya di PMB Bd. N hingga melahirkan. Dengan demikian,
asuhan kebidanan persalinan dapat dilakukan pada Ny. U.
Latar
Belakang
• Hingga tahun 2019 AKI Indonesia masih tetap tinggi, yaitu 305 per 100.000
kelahiran hidup
Di provinsi Jawa Barat tahun 2019, Jumlah AKI sebanyak 74,19 per
100.000 kelahiran hidup.
Kota Bogor AKI pada tahun 2018 terdapat 12 kasus kematian ibu atau
56,83 per 100.000 kelahiran hidup.
3. BAB I
PENDAHULUAN
Bagaimana
melaksanakan
asuhan
kebidanan
persalinan pada
Ny. U usia 23
tahun di PMB Bd.
N?
untuk melakukan asuhan
kebidanan persalinan
pada Ny. U usia 23 tahun
di PMB N.
Manfaat
Manfaat untuk
lahan praktik
Manfaat untuk
klien
Manfaat untuk
profesi bidan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Rumusan Masalah
Subjekitf
Objektf
Analisa
Penatalaksanaan
Faktor pendukung dan
penghambat
4. BAB II
TINJAUAN TEORI
Persalinan merupakan proses membuka dan
menipisnya serviks dan janin turun kedalam
jalan lahir kemudian berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau
hampir cukup bulan atau dapat hidup diluar
kandungan disusul dengan pengeluaran
plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu
melalui jalan lahir, dengan bantuan atau tanpa
bantuan (kekuatan sendiri).
5. BAB IV : Tinjauan Kasus
Minggu, 14 Nov 2023 08.00 WIB PMB Bd. N Ny. U
23Atahun
Tn.A
24 Tahun
Ibu datang dengan keluhan mules mules terasa
sampai pinggang sejak pukul 04.00 wib. Ibu
mengatakan ada pengeluaran lender darah dan
tidak ada pengeluaran air-air.
Keadaan umum baik. TB=155 cm, BB = 68 kg.
TTV normal. Pemeriksaan fisik dalam batas normal,
TFU 32 cm , difundus teraba bokong, punggung
kanan, bagian terendah kepala. divergen. DJJ
140x/menit teratur, his 3x/10’20”. Kandung kemih
kosong. Vulva vagina tidak ada kelainan, belum
terdapat pengeluaran air-air, tampak lendir darah,
tidak berbau. Portio lunak, pembukaan 3 cm,
selaput ketuban (+), penurunan kepala di hodge I.
Ekstermitas tangan dan kaki tidak oedem dan tidak
pucat.
Ny. U, 23 tahun, G2P1A0, 40 minggu, inpartu kala 1
fase laten, Keadaan ibu baik. Janin tunggal hidup intra
uterine, presentasi kepala. Keadaan janin baik.
1. Memberitahu tentang hasil pemeriksaan.
2. Membantu ibu mencari posisi yang nyaman dan
mobilisasi ringan.
3. Menganjurkan ibu makan minum diantara his.
4. Memberitahu ibu untuk tidak menahan BAB dan
BAK.
5. Meminta keluarga untuk selal mendampingi dan
memberikan dukungan pada ibu.
6. Memantau kemajuan persalinan, kesejahteraan ibu
dan bayi.
S
O
A
P
6. BAB IV : Tinjauan Kasus
11.00 WIB
Ibu merintih mengatakan perutnya
semakin sakit, ibu meminta dipijat bagian
punggungnya. Ibu merasa lendir yang
keluar dari vaginanya semakin banyak.
Keadaan umum tampak menahan sakit
TTV dalam batas normal. DJJ
146x/menit teratur, his 4x/10’25”.
Kandung kemih kosong.
Genitalia, terdapat pengeluaran lendir
darah semakin banyak, portio tipis lunak,
pembukaan 7 cm, selaput ketuban (+).
Inpartu kala I fase aktif
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan.
2. Membantu ibu mencari posisi yang nyaman baginya
dan mobilisasi ringan.
3. Menganjurkan ibu makan minum diantara his.
4. Memberitahu ibu untuk tidak menahan BAB dan
BAK.
5. Meminta keluarga untuk selalu mendampingi dan
memberikan dukungan pada ibu.
6. Memantau kemajuan persalinan, kesejahteraan ibu
dan bayi.
S
O
A
P
7. BAB IV : Tinjauan Kasus
14.00 WIB
Ibu merintih kesakitan karena mulas dan
mengeluh lemas, ibu merasa lendir yang
keluar semakin banyak. Ibu mengatakan
ingin mengedan dan terasa ingin BAB.
Ibu merasa keluar rembesan air-air.
DJJ 148x/menit teratur, his 4x/10 menit
lamanya 50 detik. Kandung kemih
kosong.
Genitalia : ketuban pecah spontan,
berwarna jernih tidak berbau, tampak
lendir darah semakin banyak, portio tidak
teraba, pembukaan 10 cm. Kepala
berada di hodge III-IV, UUK depan,
Molase 0.
Inpartu Kala II
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa
pembukaan sudah lengkap dan akan dipimpin
persalinan.
2. Mengajarkan ibu teknik mengedan yang baik.
3. Membantu ibu mencari posisi yang nyaman.
4. Menganjurkan keluarga untuk memberi ibu minum
diantara his.
5. Memberi support emosional, menganjurkan ibu agar
tidak merintih dan sebaiknya mengatur nafas.
6. Memimpin persalinan -> pukul 14.34 WIB bayi lahir
spontan, menangis kuat, tonus otot aktif, JK laki-laki
dengan berat 3000 gram dan panjang badan 50 cm.
S
O
A
P
8. BAB IV : Tinjauan Kasus
14.34 WIB
ibu mengatakan senang dan lega karena
bayinya sudah lahir, Ibu merasa lelah
dan merasa mules pada perutnya.
TFU satu jari di atas pusat, teraba keras
dan bundar (globuler), tidak ditemukan
adanya janin kedua. Genitalia tampak
keluar semburan darah tiba-tiba, tali
pusat menjulur di depan vulva. Kandung
kemih kosong.
Inpartu Kala III
1. Memberitahukan ibu bahwa akan disuntik oksitosin.
2. Menyuntikkan oksitosin 10 iu, di 1/3 luar paha atas
ibu pada pukul 14.35 WIB.
3. Melakukan penjepitan dan pemotongan tali pusat.
4. Melakukan Inisiasi menyusu dini (IMD)
5. Melakukan PTT, terdapat tanda-tanda pelepasan
plasenta yaitu tali pusat memanjang, ada semburan
darah, uterus globuler.
6. Melahirkan plasenta. Plasenta lahir spontan pada
pukul 14.50 WIB.
7. Melakukan masase fundus uterus selama 15 detik.
8. Memeriksa kelengkapan plasenta.
9. Mengajarkan ibu masase fundus uteri.
S
O
A
P
9. BAB IV : Tinjauan Kasus
14.50 WIB
Ibu merasa lega karena ari-arinya sudah
lahir. Ibu mengatakan merasa mulas
pada perutnya.
Keadaan Umum baik
TFU 2 jari di bawah pusat, Kandung
kemih kosong, tampak pengeluaran
darah sekitar 100 cc. Terdapat laserasi
pada kulit perineum.
1. Memberitahu ibu bahwa ada robekan dan akan dilakukan
penjahitan
2. Memberitahu ibu bahwa akan disuntik dibagian robekan.
3. Menyuntikkan Lidocain 1% Pukul 15.08 WIB
4. Melakukan penjahitan secara putus-putus pada kulit
perineum.
5. Melakukan pemantauan kala IV, tanda-tanda vital,
kontraksi uterus, kandung kemih kosong, perdarahan
setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan tiap 30 menit
pada 1 jam kedua.
6. Menilai keberhasilan IMD.
7. Membersihkan ibu dan membantu ibu menggunakan
pakaian.
8. Meminta suami memberikan makanan dan minuman
sesuai keinginan ibu.
9. Merapihkan, mendokumentasikan dan membersihkan alat
dan bahan.
10.Melengkapi partograf.
11.Memberikan terapi oral kepada ibu yaitu Amoksilin
sebanyak 1x500mg, Fe 1 tabet.
S
O
A
P
Inpartu Kala IV
10. BAB V
PEMBAHASAN
SUBJEKTIF
No. Kasus Teori
1. Ny.U usia 23 tahun Rinata, 2018 usia yang dianggap aman untuk menjalani
kehamilan dan persalinan adalah usia 20 tahun sampai 35
tahun.(22)
2. HPHT 10 Februari 2023
(usia kehamilan 40 minggu).
Jannah N. 2012. Persalinan normal adalah pada usia kehamilan
37-42 minggu. (15)
3. ibu datang dengan keluhan
mulas-mulas
Kurniarum A. 2016. Keluhan yang dirasakan ibu yaitu rasa mulas
dikarenakan adanya his yang merupakan faktor yang
mempengaruhi persalinan. Dengan adanya his persalinan, terjadi
perubahan pada serviks yang menimbulkan pendataran dan
pembukaan. Pembukaan menyebabkan selaput lendir yang
terdapat pada kanalis servikalis terlepas dan terjadi perdarahan
karena kapiler pembuluh darah pecah.(12)
11. BAB V
PEMBAHASAN
SUBJEKTIF
No. Kasus Teori
1. Pada kala II Ibu merintih
kesakitan karena mulas
Kurniarum A. 2016. Merupakan faktor yang mempengaruhi
proses persalinan yaitu his yang semakin sering dan kuat.(12)
2. Ibu mengatakan ingin mengedan
dan terasa ingin BAB
Rosyati H. 2017. Pada tahap ini kepala janin sudah masuk dalam
ruang panggul, maka pada his dirasakan adanya tekanan pada
otot-otot dasar panggul yang secara reflex menimbulkan rasa
ingin meneran. Pasien merasakan adanya tekanan pada rectum
dan merasa seperti ingin BAB. (24)
3. Pada kala III ibu mengatakan
merasa mules pada perutnya
Rasa mulas merupakan hal normal, karena sedang terjadi
involusi. Involusi uterus adalah proses perubahan uterus kembali
ke kondisi semula atau sebelum hamil. Involusi uterus terjadi dari
mulai plasenta lahir dimana hormon yang berperan disini adalah
oksitosin yang dapat merangsang kontraksi uterus.(25)
12. BAB V
PEMBAHASAN
OBJEKTIF
No. Kasus Teori
1. Pada kala III abdomen
didapatkan TFU satu jari di atas
pusat, teraba keras & bundar
(globuler)
Kurniarum A. 2016. Hal tersebut sesuai dengan teori tanda-tanda
pelepasan plasenta yaitu perubahan ukuran & bentuk uterus,
uterus menjadi bundar dan terdorong ke atas karena plasenta
sudah terlepas dari Segmen Bawah Rahim, tali pusat memanjang,
semburan darah tiba tiba. Setelah bayi lahir, uterus teraba keras
dengan fundus uteri agak diatas pusat. (12)
2. Pada kala IV TFU 2 jari di bawah
pusat, Kandung kemih kosong.
Pemeriksaan genetalia tampak
pengeluaran darah sekitar 100
cc.
Kurniarum A. 2016. Kandung kemih harus kosong, kandung kemih
yang penuh mendorong uterus keatas dan menghalangi uterus
berkontraksi sepenuhnya. Perdarahan, dianggap masih normal bila
jumlahnya tidak melebihi 400- 500cc.(12)
13. BAB V
PEMBAHASAN
ANALISA
Berdasarkan data subjektif yaitu usia kehamilan menurut ibu
40 minggu yang dihitung dari haid pertama hari terakhir,
data objektif dan pemeriksaan fisik serta proses persalinan
yang berjalan normal, menunjukkan bahwa ibu menjalani
proses persalinan yang fisiologis. Sehingga, analisa yang
dibuat adalah Ny. U usia 23 tahun G2P1A0 dengan kala
I,II,III,IV fisiologis.
14. BAB V
PEMBAHASAN
PENATALAKSANAAN
No. Kasus Teori
1. Pada kala I membantu ibu mencari posisi
yang nyaman dan mobilisasi ringan serta
meminta keluarga untuk mendampingi dan
memberikan dukungan pada ibu.
Jannah N. 2012. Mobilisasi membantu ibu untuk tetap
merasa terkendali dan mengurangi rasa tidak nyaman.
Kehadiran pendamping persalinan dapat memberi
kenyamanan, rasa aman, semangat dan dukungan
emosional saat persalinan. (15)
2. Persalinan berlangsung spontan, bayi lahir
pada pukul 14.34 WIB.
Damayanti. 2014. Proses ini berlangsung 2 jam pada
primigravida dan 1 jam pada multigravida.(13)
15. BAB VI
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Melakukan asuhan pada Ny.U, pengumpulan data
subjektif, data objektif, menentukan analisa baik
secara langsung maupun pemantauan lanjutan untuk
mengetahui masalah yang terjadi pada pasien serta
penatalaksaan yang telah diberikan.
16. BAB VI
PENUTUPAN
PMB Bd. N
Diharapkan mampu
mempertahankan
kualitas kinerja pada
asuhan kebidanan
sesuai standar &
program pemerintah
dalam melakukan
asuhan kebidanan
persalinan.
Klien & Keluarga
Diharapkan klien dan keluarga
dapat selalu melakukan kontak
dengan petugas kesehatan dan
dapat melaksanakan anjuran
bidan.
Profesi Bidan
Diharapkan bidan
mendapatkan penambahan
wawasan & edukasi
mengenai asuhan
kebidanan persalinan serta
dapat melaksanakan dan
menerapkan mutu
pelayanan pada asuhan
kebidanan dan program
pemerintah dalam
melakukan asuhan
kebidanan persalinan.
Saran
17. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik.
Thanks!
Please keep this slide for attribution