Persalinan Ny. S berjalan lancar meskipun terdapat lilitan tali pusat pada bayi. Bayi lahir spontan pada pukul 03:20 dengan berat 3,2 kg dan jenis kelamin laki-laki. Kemudian proses persalinan berlanjut dengan normal hingga kala IV. Perawatan ibu dan bayi dilakukan sesuai standar.
1. NAMA : AMALIANI
NIM : 2215901002
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
TA. 2022/2023
2. Lilitan Tali Pusat
BAB I
Latar Belakang
Persalinan merupakan suatu proses fisiologis yang dialami oleh wanita.
Pada proses ini terjadi serangkaian perubahan besar yang terjadi pada ibu untuk
dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir.
Tali pusat bermuara di plasenta dan berujung pada pusat janin. Manfaat
paling penting dari tali pusat adalah sebagai jembatan penghubung antara ibu dan
janin. Karena dari plasenta dirahim ibu, tersedia semua nutrisi, darah dan oksigen
yang siap disalurkan lewat tali pusat kejanin. Termasuk faktor kekebalan atau
imunologi dari ibu. Infeksi bakteri tertentu, juga parasit dan virus dapat pula ikut
masuk ke janin melalui tali pusat. Karena fungsinya sebagai selang penghantar
makanan dan oksigen ke janin sehingga tali pusat menjadi vital bagi pertumbuhan dan
perkembangan janin.
3. Perawatan tali pusat adalah tindakan perawatan yang bertujuan
merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah
terjadinya infeksi. Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan
menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan puput pada hari ke-5 sampai
hari ke-7 tanpa ada komplikasi. Perawatan tali pusat secara umum bertujuan
untuk mencegah terjadinya infeksi dan mempercepat putusnya tali pusat.
Infeksi tali pusat pada dasarnya dapat dicegah dengan melakukan
perawatan tali pusat yang baik dan benar, yaitu dengan prinsip perawatan
kering dan bersih (Permanasari, 2009). Perawatan tali pusat untuk bayi baru
lahir yaitu dengan tidak membungkus puntung tali pusat atau perut bayi dan
tidak mengoleskan cairan atau bahan apapun ke tali pusat. Upaya untuk
mencegah infeksi tali pusat sesungguhnya merupakan tindakan sederhana,
yang penting adalah tali pusat dan daerah sekitarnya selalu bersih dan kering.
4. Tujuan
Tujuan Umum
Mahasiswa Akademi Kebidanan diharapkan mampu melakukan
asuhan kebidanan pada ibu inpartu fisiologis dengan pendekatan
manajemen kebidanan.
Tujuan Khusus
• Mahasiswa Akademi Kebidanan diharapkan dapat menerapkan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
• Mahasiswa mampu memahami dan melakukan pengkajian dan
analisis data.
• Mahasiswa mampu menginterpretasikan data.
• Mahasiswa mampu menentukan diagnosa dan masalah
potensial.
• Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan tidakan segera.
• Mahasiswa mampu membuat rencana asuhan sesuai dengan
rencana dan masalah.
• Mahasiswa mampu melaksanakan rencana asuhan secara
efisien.
• Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan.
5. BAB II
TINJAUAN TEORI
Pengertian
Persalinan
Inpartu adalah seorang wanita yang sedang dalam keadaan
persalinan (Prawirohardjo, 2010 ).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin +
uri) yang dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau
dengan jalan lain (Mochtar, 2012).
lilitan tali pusat
Prolaps Corda Umbilical atau prolaps tali pusat adalah tali pusat
berada di samping atau melewati bagian terendah janin dalam jalan
lahir sebelum ketuban pecah.
6. Faktor – faktor lilitan tali pusat
1. Tali Pusar Terlalu Panjang
2. Gerakan Bayi yang Kuat
3. Bayi Turun ke Ruang Panggul
4. Kehamilan Kembar
5. Ukuran Bayi Terlalu Besar
6. Ibu Hamil Kurang Nutrisi
7. Kondisi Kehamilan Polihidramnion
8. Komplikasi Selama Persalinan Normal
7. Tanda tanda lilitan tali pusat
1. Setelah bayi masuk ke usia 37 minggu maka aktifitas
janin terlihat sangat menurun.
2. Setelah janin masuk ke usia 35 minggu, maka janin tidak
bisa masuk ke rongga panggul.
3. Posisi bayi pada usia lebih dari 34 minggu akan menjadi
sungsang.
4. Aktifitas bayi menjadi sangat rendah dan hal ini bisa
dideteksi dengan detak jantung bayi yang semakin
menurun.
8. Anatomi fisiologi lilitan tali pusat
Dalam tali pusat yang berasal dari body stalk,
terdapat pembuluh pembuluh darah sehingga ada yang
menamakannya vascular stalk. Dari perkembangan ruang
amnion dapat dilihat bahwa bagian luar tali pusat berasal
dari bagian amnion.
Di dalamnya terdapat jaringan lembek, selei
Wharton, yang berfungsi melindungi 2 arteri umbilikalis dan
1 vena umbilikalis yang berada di dalam tali pusat. Kedua
arteri dan satu vena tersebut menghubungkan satu sitem
kardiovaskular janin dan plasenta. Sistem kardiovaskuler
janin dibentuk kira-kira pada minggu ke-10.
9. Etiologi
Penyebab terjadinya prolapse korda umbilical pada janin atau
yang sering disebut dengan lilitan tali pusat pada janin :
• Usia kehamilan Kematian bayi pada trimester pertama
atau kedua sering disebabkan karena puntiran tali pusat
secara berulang-ulang ke satu arah.
• Polihidramnion kemungkinan bayi terlilit tali pusat semakin
meningkat.
• Panjangnya tali pusat dapat menyebabkan bayi terlilit.
Panjang tali pusat bayi rata-rata 50 sampai 60 cm.
10. Tanda-Tanda Bayi Terlilit Tali Pusat:
Menurut Dr. Nining Haniyanti, SpOG, ada beberapa hal yang
menandai bayi terlilit tali pusat, yaitu:
• Pada bayi dengan usia kehamilan lebih dari 34 minggu, namun
bagian terendah janin (kepala atau bokong) belum memasuki
pintu atas panggul perlu dicurigai adanya lilitan tali pusat.
• Pada janin letak sungsang atau lintang yang menetap meskipun
telah dilakukan usaha untuk memutar janin (Versi luar/knee chest
position) perlu dicurigai pula adanya lilitan tali pusat.
• Dalam kehamilan dengan pemeriksaan USG khususnya color
doppler dan USG 3 dimensi dapat dipastikan adanya lilitan tali
pusat.
• Dalam proses persalinan pada bayi dengan lilitan tali pusat yang
erat, umumnya dapat dijumpai dengan tanda penurunan detak
jantung janin di bawah normal, terutama pada saat kontraksi
rahim.
11. Patofisiologi
Beberapa etiologi yang dapat menyebabkan prolapsus tali pusat
diantaranya adalah :
1. kehamilan kembar,
2. hidroamnion,
3. kehamilan prematur,
4. janin terlalu kecil,
5. kelainan presentasi dan plasenta previa.
12. Komplikasi
Hipoksia janin
Lilitan tali pusat dapat menyebabkan penekanan atau kompresi
pada pembuluh-pembuluh darah tali pusat. Akibatnya, suplai
darah yang mengandung oksigen dan zat makanan ke bayi akan
berkurang, mengakibatkan bayi menjadi sesak atau hipoksia.
Distres janin sehingga bisa mengakibatkan bayi mati
Lilitan tali pusat secara berulang-ulang ke satu arah. Biasanya
terjadi pada trimester pertama atau kedua.
Infeksi intra partum
Infeksi bakteri tertentu, juga parasit dan virus dapat pula ikut
masuk ke janin melalui tali pusat. Karena fungsinya sebagai
selang penghantar makanan dan oksigen ke janin sehingga tali
pusat menjadi vital bagi pertumbuhan dan perkembangan janin.
13. BAB III
TINJAUAN KASUS
Pengkajian
Data Subjektif
• Tempat : Praktek mandiri bidan Nurwati, Amd.Keb
• Hari/Tanggal : Sabtu/ 06 Mei 2023
• Pukul : 24:50 Wib
Biodata Ibu Suami
• Nama : Ny. S Tn. D
• Umur : 26 Tahun 33 Tahun
• Suku/Bangsa : Melayu/Indonesia Melayu/Indonesia
• Agama : Islam Islam
• Pendidikan : SMA SMA
• Pekerjaan : IRT Berdagang
• Alamat: Pulau Pandak Pulau Pandak
14. DATA PERKEMBANGAN
KALA II :
Jam 02.50 WIB :
S : ibu merasa kesakitan dan sudah ada keinganan seperti mau
BAB
O: melakukan pemeriksaan K/U ibu baik, TD 120/80 mmHg, N
84x/i, P 24x/i, DJJ 138x/i His 5x10’ durasi 50”, VT pembukaan
lengkap (10cm), portio menipis, terdapat tanda-tanda kala II.
A : G2P1A0 inpartu kala II dengan K/U ibu dan janin baik.
Masalah : ada keinginan seperti mau BAB
Kebutuhan : memimpin persalinan
15. P: pukul 02:50 WIB memberitahu ibu hasil pemeriksaan,
asuhan yang diberikan. Ibu mengerti. Mengajarkan teknik
meneran dan teknik relaksasi, ibu melakukan dengan baik.
Pukul 02 : 55 WIB menolong persalinan. Terdapat pada
saat pertolongan persalinan terdapat 1 lilitan tali pusat
yang longgar pada leher bayi.
Pukul 03: 20 WIB bayi lahir spontan, laki-laki, Apgar score
dengan warna badan kemerahan, gerakan rangsangan
kuat, aktifitas kuat, pernafasan teratur , nadi <100 x/i,
memotong tali pusat, memfasilitasi IMD.
16. KALA III
03:25 WIB :
S : ibu mengatakan ada perasaan mules pada perut ibu.
O: K//U baik, TFU setinggi pusat, kontraksi ada, teraba
bulat, keras, tidak terdapat janin kedua, bayi lahir tanggal
06 Mei 2023 03:25 wib, jenis kelamin laki-laki, BB 3200
gram dan kandung kemih kosong.
A: P2AO inpartu kala III dengan K/U ibu baik.
Masalah : ada perasaan mules pada perut ibu.
Kebutuhan : pengeluaran plasenta dengan
manajemen aktif kala III.
17. KALA IV
Jam 03:30 WIB
S : ibu sudah merasa lebih tenang dan lebih baik
O: K/U Baik, TD 120/70 mmHg, N 84x/i P 23x/i. Kontraksi
uterus baik, TFU 2 jari bawah pusat, kandung kemih
kosong, pengeluaran lochea rubra normal.
18. BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan manajemen kebidanan
dengan menggunakan pendekatan komprehensif dan
pendokumentasian secara SOAP pada Ny.S dapat
disimpulakan bahwan :
1. Menolong persalinan susuai APN pada tanggal 06 Mei 2023
pada Ny.S gestasi 37-38 minggu, saat bersalin ditemukan
penyulit yaitu : ruptur perenium derajat I dan lilitan tali pusat,
penyulit-penyulit yang ditemukan telah ditangani sesuai standar
asuhan.
2. Asuhan bayi baru lahir By Ny.S yang berjenis kelamin laki-laki,
BB 3200 gram. PB 50 cm. Tidak ada ditemukan cacat serta
bahaya pada bayi. Telah diberikan salep mata dan vitamin K
0,5 cc. Telah mendapatkan imunisasi HB0 usia 6 jam.
19. Saran
Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk tetap
memberikan asuhan continuity of care kepada ibu dan untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak
dan untuk menurunkan angka kematian pada ibu dan anak.
Bagi klien
Diharapkan setiap ibu memiliki kesadaran untuk selalu
memeriksakan keadaan kehamilan secara teratur sehingga
akan merasa lebih yakin dan nyaman karena mendapatkan
gambaran tentang pentingnya pengawasan pada saat
hamil,bersalin, nifas dan BBL serta informasi tentang KB
dengan melakukan pemeriksaan rutin dipelayanan
kesehatan.