SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
PERCOBAAN IV
                                     LINIER AIR TRACK




I.   TUJUAN

     1. Untuk mengetahui cara kerja dari linier air track.
     2. Untuk mengetahui hubungan antara, kecepatan, percepatan dan momentum.
     3. Untuk mengurangi gesekan sebanyak-banyaknya pada sebuah benda yang saling
         bersentuhan pada linier air track.
     4. Untuk mengetahui aplikasi dari linier air track.
     5. Untuk mengetahui hubungan antara kecepatan suatu benda dengan energy kinetic
         yang dihasilkan.

II. LANDASAN TEORI

Pengetahuan mengenai gaya-gaya yang dikerjakan oleh fluida yang mempunyai arti penting
dalam analisis dan rancangan-rancangan alat-alat seperti pompa, turbin, pesawat terbang,
roket,   baling-baling,    kapal,   badan     automobil,   bangunan   dan   berbagai   peralatan
hidraulik.Hubungan energy saja tidaklah cukup untuk menjawab sebagian dari masalah-
masalah tersebut.Suatu tambahan alat mekanika yang paling penting adalah prinsip
momentum.Setiap gerakan partikel fluida, mesti ada suatu keterkaitan dengan suatu gaya
inersia. Komponen kecepatan partikel fluida dalam bentuk gerakan dua dimensi. Setiap
komponen kecepatan tersebut berkaitan pula dengan suatu percepatan, yang mana bila
dikalikan dengna p akan menghasilkan suatu komponen gaya inersia. Dua bentuk atau tipe
gaya inersia yang dikenal tergantung pada tiap percepatan atau gerakan awalnya. Teori
lapisan atas memberikan dasar analisis selanjutnya. Percobaan yang luas dan terus-menerus
menambah data mengenai hukum-hukum variasi koefisien-koefisien dasar.
     Prinsip Implus-Momentum, dari mekanika kinetik menyatakan bahwa:
Implus Linier= perubahan momentum linier
                          (ΣF)t=M(ΔV)………………………………………………………(1.1)
     Besaran-besaran dari dalam persamaan ini merupakan besaran-besaran vector dan harus
dijumlahkan dan dikurangkan secara vector. Yang paling mudah biasanya dengan
komponen-komponen dan untuk menghindari kesalahan-kesalahan tanda, maka disarankan
bentuk-bentuk berikut ini:
a. Dalam arah –X
Momentum linier awal ± implus linier = momentum linier akhir
        MVX1 ± FX.t = MVX2………………………………………………(1.2)
b. Dalam arah –Y
       MVY1 ± FY.t = MVY2……………………………………………....(1.3)
    Dimana M = massa yang momentumnya berubah dalam t.
       Pernyataan-pernyataan ini bisa dituliskan, dengan tanda-tanda x, y, atau z yang
sesuai, dalam bentuk berikut :
        ΣFx = pQ(V2-V1)x; dan seterusnya………………………………...(1.4)
       Factor koreksi momentum, gaya sret adalah komponen gaya resultan yang dikerjakan
oleh fluida pada suatu benda yang sejajar dengan gerak relatif fluida itu. Persamaannya yang
biasa adalah :
        Gaya sret dalam (N)= CDpA     …………………………………….(1.5)

       Gaya angkat adalah komponen gaya resultan yang dikerjakan oleh fluida pada suatu
benda yang tegak lurus pada gerak relatif tersebut. Persamaannya adalah :
        Gaya angkat dalam (N)= CLpA      …………………………………...(1.6)

       Momentum suatu benda didefinisikan sebagai hasil perkalian massa benda dengan
kecepatannya. Turunan momentum terhadap waktu tidak nol ketika terjadi perubahan arah,
walaupun tidak terjadi perubahan besaran.Contohnya adalah gerak melingkar beraturan.
Hubungan ini juga secara tidak langsung menyatakan kekekalan momentum: Ketika resultan
gaya yang bekerja pada benda nol, momentum benda tersebut konstan. Setiap perubahan
gaya berbanding lurus dengan perubahan momentum tiap satuan waktu. Hukum kedua ini
perlu perubahan jika relativitas khusus diperhitungkan, karena dalam kecepatan sangat tinggi
hasil kali massa dengan kecepatan tidak mendekati momentum sebenarnya.Benda kaku yang
bergerak pada sebuah bidang adalah simetris terhadap bidang gerak (bidang x-z).Berdasarkan
definisi tersebut, momentum termasuk besaran vector. Hal ini berarti momentum memiliki
besar dan arah. Benda-benda ynag memiliki momentum yang besar sebagai contoh kapal laut
yang berkecepatan rendah karna memiliki massa yang sangat besar. Kapal laut memiliki
momentum yang sangat besar secara matematis persamaan momentum sebuah benda dapat
dituliskan:
        P = m v……………………………………………………………...(1.7)
Momentum sebuah benda dilambangkan oleh P. m adalah massa benda dan v adalah
kecepatan benda tersebut. Peluru memiliki momentum yang sangat tinggi, momentum yang
dimiliki tidak sebesar momentum sebuah bus yang bergerak.
                                                   (Herman Widodo:2002)
MEKANIKA TITIK MATERI

       Hukum newton yang tidak lain ialah hokum kelembaman massa, atau hukum inersial,
yakni yang menyatakan bahwa karena massanya titik meteri bersikap meteri memberikan
reaksi atas pengubahan keadaan gerakannya, yaitu yang lalu disebut reaksi inersial,
merupakan hukum dasar yang melandas pengembangan ilmu mekanika. Titik materi atau
titik massa bukan dimaksudkan sebagai suatu titik dengan massa tertentu, melainkan materi
atau benda dimana gerakan yang       ditinjau ialah yang translasi saja, gerakan rotasinya
tidak diperhitungkan, yakni seolah-olah materi atau benda itu tidak berotasi, sebagi mana
rotasi suatu titik tidak ada maknanya sebab titik dianggap tidak memiliki bentuk dan volum.
    Keadaan gerakan tetap apabila diam, kalau tadinya diam, atau bergerak dengan
kecepatan tertentu, kalu tadinya memang demikian.Jadi gerakan dikatakan tetap apabila tidak
dipercepat atau diperlambat. Perlambatan tak lain adalah percepatan negative, yaitu yang
menyebabkan kecepatannya berkurang. Karena kecepatan berakhir adalah suatu besaran
vector, kecuali mempunyai besar dan mempunyai arah dan begitu pula vector perubahannya,
yang secara umum arahnya berbeda, maka umumnya percepatan tidak hanya mengubah arah
kecepatan itu, dan dapat terjadi bahwa percepatan itu hanya mengubah arah tanpa mengubah
besarnya kecepatan.
    Hukum inersial newton lazim dikenal dalm bentuk hukum-hukum newton ke I, II, III,
dan melalui hukum ketiga ditemukan konsep massa dan gaya. Disamping hukuminersial,
newton juga mengemukakan hukum gravitasi. Terlebih dahulu kita hendak menegaskan apa
yang dimaksud denga percepatan dan kecepatan, baru kemudian kita membahasa hukum-
hukum newton sambil mendefinisikan besaran-besaran mekanika yang amat mendasar
seperti gaya, massa, momentum, dan tenaga kinetic serta tenaga potensial.
KECEPATAN DAN PERCEPATAN
       Ilmu pengetahuan yang mula-mula adalah gerakan. Gerakan tak lain adalah
perpindahan tempat, yaitu perubahan tempat terhadap satuan waktu. Keterangan
selengkapnya tentang gerakan tentunya tidak hanya menyangkut perubahan tempat,
melainkan juga selang waktu yang diperlukan untuk perubahan tempat tersebut, misalnya
dinyatakan perubahan tempat per satuan waktu yang kemudian disebut percepatan. Untuk
secara pasti menyatakan tempat suatu titik, kita dapat menyatakan dengan koordinat-
koordinatnya didalam ssistem koordinat Cartesian dan dapat juga dinyatakan dengan suatu
vector yang pangkalnya dipusat koordinat 0 yang dipilih dan ujungnya ditempat dimana
dititik itu berada, misalnya di P, yakni OP = r, seperti dijelaskan oleh gambar.
                                     Y



                                                     Δr

                                         r

                                             R +Δr


                                                            X

                                 Gbr 1. Vector koordinat
             Seandainya titik materi itu bergerak dari P ke Q, maka vector tempat atau vector
koordinatnya yang tadinya r berubah menjadi r + Δr yakni OQ = r + Δr. Kalau selang waktu
terjadinya perubahan tempat ini dalam t, maka kita katakan bahwa kecapatan rata-rata selama
selang waktu t, yaitu diantara P dan Q adalah

 rata-rata   =   ………………………………….……………………….(1.8)

Apabila Q sangat dekat dengan P, maka kecepatan rata-rata diantara P dan Q it menjelma
menjadi keceptan rata-rata disekitar P atau boleh dikatakan kecepatan sesaat di P yang
diberikan oleh

V=                  =           =   ……………………………………(1.9)

Seperti halnya vector r yang karena gerakan, merupakan fungsi t, maka begitu pula pada
umumnya vector kecepatan v merupakan fungsi t, sehingga seperti di atas kita definisikan
percepatan rata-rata.

                    ……………………………………………………………...(1.10)

Dan percepatan sesaat :

                    ……………………………………………………………...(1.11)

     Jelaslah bahwa vector kecepatan itu adalah pada arah lintasan atau tepatnya pada arah
menyinggung lintasan sehingga berbeda dengan vector tempat.Vector kecepatan tidak
bergantung pada pusat system koordinat yang dipilih dan demikian pula vector
perceoatannya berjalan konstan dan dapat pula dihitung percepatan rata-ratanya.
HUKUM-HUKUM NEWTON
Pada dasarnya hukum-hukum newton adalah hukum inersial yang mengatakan materi
atau benda cenderung mempertahankan keadaan gerakannya, yang berarti cenderung tetap
diam kalau tadinya diam, dan cenderung bergerak dengan kecepatan tetap tertentu kalau
tadinya demikian. Ini tidak lain adalah hukum newton I. Hal ini berarti bahwa dalam
mengubah gerakan diperlukan sesuatu yang nantinya kita namakan gaya. Untuk mengatasi
reaksi inersial tersebut memungkinkan merumuskan secara kuantitatif kita perlu menegaskan
apa yang dimaksud dengan perubahan gerakan. Karena perubahan menyangkut kuantitas,
maka perubahan gerakan yang dimaksud tepatnya adalah perubahan kuantitas gerakan.
    Dari pengalaman sehari-hari orang memerlukan kerja otot lengan untuk menggerakkan,
mangangkat atau mengubah keadaan gerakan benda. Kerja otot lengan itu hendak kita
namakan gaya otot lengan. Makin besar gaya otot lengan dikenakan makin mudah
memperoleh perubahan gerakan, artinya gerakan itu lebih cepat berubah. Jadi secara umum
gaya itu bersangkutan dengan laju perubahan kuantitas gerakan. Selanjutnya, dengan
kuantitas benda yang lebih besar, diperlukan gaya yang lebih besar untuk menggerakkan,
mengangkat, atau mengubah gerakan benda itu. Kuantitas benda demikian hendak kita
nyatakan dengan apa yang dinamakan massa. Lebih lanjut, perubahan gerakan berarti pula
perubahan kecepatan itu. Dengan demikian wajarlah kalau kuantitas gerakan kita nyatakan
dengan besar massa dikali kecepatan, yang sedemikian hingga dengan massa tertentu, gaya
yang diperlukan sebanding dengan laju perubahan kecepatan yang terjadi.
                                                  (Peter Soedojo, 2000)
GAYA DAN MASSA
    Pengetahuan dasar dari dinamika benda titik adalah pengertian tentang gaya, yaitu
penyebab perubahan gerak dan massa yaitu ukuran dari inersia (kelembaman). Inersia adalah
kecendrungan benda untuk tetap diam atau bergerak lurus beraturan. Semua pengamatan
akan memenuhi Hukum Newton bila bergantung pada kerangka (system) pengamatan yang
inersial, yaitu system yang memenuhi Hukum Newton dan sebaliknya. Sebagai contohnya,
sebuah botol yang berdiri dalam sebuah mobil yang bergerak lurus beraturan tidak akan
jatuh, tetapi bila tiba-tiba dipercepat atau direm, botol akan jatuh sekalipun botol tidak
disentuh atau diberi gaya. Botol ini tidak memenuhi hukum Newton karena berada dalam
kerangka (system) yang dipercepat atau diperlambat.Pengertian gaya paling mudah adalah
kekuatan dari luar, berupa dorongan atau tarikan yang diberikan oleh otot-otot kita. Dengan
dorongan atau tarikan kita pada benda kita dapat mengubah kecepatannya, makin besar
dorongan, perubahan akan makin besar menimbulkan percepatan. Jadi, gaya adalah penyebab
perubahan gerak atau perubahan kecepatan yang menyebabkan adanya percepatan.
    Hukum newton menyatakan hubungan antara gaya, massa, dan gerak benda. Hukum ini
berdasarkan pada prinsip Galileo yaitu, untuk mengubah kecepatan, diperlukan pengaruh dari
luar.
    Hukum Newton I (Hukum Kelembaman), “sebuah benda akanberada terus dalam
keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, apabila dan hanya bila tidak ada gaya atau
pengaruh dari luar yang bekerja pada benda tersebut”.
    Hukum Newton II (Hukum ini merupakan pernyataan kesetimbangan static dan
kesetimbangan dinamik), “percepatan yang diperoleh suatu benda bila gaya dikerjakan
padanya akan berbanding lurus dengan resultan-resultan gaya yang bekerja pada benda
tersebut, dengan suatu konstanta pembanding yang merupakan ciri khas dari suatu benda”.
        a = k . F…………………………………………………...………...(1.12)
k adalah konstan ta pembanding yang sama dengan         , merupsksn ciri khas dari benda jika m
adalah massa benda.
    Jadi a =    atau F = m.a, massa adalah besaran scalar, arah a sama dengan arah gaya F.

        a=      ,F=m     =       =   ………………………………………(1.13)

    Artinya gaya adalah perubabahan momentum persatuan waktu, massa adalah ukuran dari
inersia. Ini berarti bila dua benda m1 dan m2 diberi gaya F yang sama maka dengan kata lain,
massa (inersia) yang lebih besar mendapat percepatan yang lebih kecil untuk gaya yang
sama. Hukum ini merupakan hukumyang berlaku pada pusat massa.
    Hukum Newton III (berlaku sistem dua benda), “ dua benda yang beinteraksi akan
menyebabkan gaya pada benda pertama karena benda (gaya aksi) yang sama dengan dan
berlawana arah dengan gaya pada benda kedua karena benda (gaya reaksi)”.
        gaya aksi = gaya reaksi (Faksi = -Freaksi)…………………………...(1.14)
Benda yang diikat dengan tali dan ditarik maka timbul gaya T pada benda sebagai reaksi dari
T. T dan T’ sama besar dan berlawanan arah.
    Berat benda adalah gaya tarik bumi, W= mg, g adalah percepatan gravitasi bumu. Jadi
berat adalah gaya, yaitu gaya berat berarti suatu besaran vector. Arah vector ini berarti arah
gaya tarik bumi yaitu kepusat bumi, dalam hal ini, vertical kebawah. Jika sebuah benda jatuh
bebas, percepatannya adalah g (percepatan gravitasi bumi) dan gaya yang bekerja pada benda
ini adalah W.
MOMEN GAYA
Definisi dari momen gaya adalah besar gaya dikali lengan (jarak).
         = x       =| | |            =   sin ………………………………(1.15)
Momen gaya ( ) adalah vector,             atau       tergantung pada perjanjian yang dipakai
misalnya 0 bila putarannya searah dengan jarum jam dan sebaliknya. Momen gaya adalh
penyebab rotasi pada sebuah benda.
    Missal sebuah gaya bekerja pada sebuah benda dititk A yang mempunyai vector posisi r
terhadap titik acuan O. Jika F tidak mealui O, maka benda akan berputar mengelilingi titik O
dengan arah putar = arah putar = arah momen gaya. Dari kenyataan sehari-hari bahwa
putaran yang efektif dari F bertambah bila jaraknya (lengan) terhadap O bertambah.Misalnya
kalau kita membuka pintu, kita selalu mendorong atau menarik pada tempat sejauh mingkin
dari engselnya dan sedapat mungkin arah dorongan sejajar dengan arah pintu.
                   =     l=    sin …………………………………………………...(1.16)
    Putaran    x       sesuai dengan putara benda terhadap O, jadi   = x    tidak benar yang
benar adalah = r x F. arah momen gaya yang dibuat melalui r dan F arah keatas tidak berarti
t, arah putaran tersebut berlawanan dengan arah jarum jam.
                                                                           (G.A.
Sarojo,1999)
    Untuk menambah kondisi suatu gerakan atau menggerakkan suatu benda diam, maka
diperlukan suatu gaya F. Gaya tersenut menyebabkan dv/dt, sehingga

               F=M            ……………………………………………………………(1.17)

dimana M adalah massa. Hasil kali massa M dengan dv/dt disebut gaya inersia, yang mana
menunjukkan ketahan alami suatu benda terhadap suatu perubahan yang ada dalam suatu
keadaan bergerak ataupun diam. Bila M adalah suatu massa dari suatu unit volume fluida,
maka M = p (unit volume), dimana adalah density sehingga:

               F=P         …………………………………………………………….(1.18)

HUBUNGAN ANTARA GERAKAN DASAR PARTIKEL FLUIDA DAN BAGIAN
INERSIA
    Setiap gerakan partikel fluida, mesti ada suatu keterkaitan dengan suatu gaya inersia.
Komponen kecepatan partikel fluida dalam bentuk gerakan dua dimensi. Setiap komponen
kecepatan tersebut berkaitan pula dengan suatu percepatan, yang mana bila dikalikan dengna
p akan menghasilkan suatu komponen gaya inersia. Dua bentuk atau tipe gaya inersia yang
dikenal tergantung pada tiap percepatan atau gerakan awalnya. Dua tipe tersebut adalah:
1. Percepatan local, berkaitan dengan variasi dari kecepatan translasi atau turunan
kecepatan terhadap waktu.
2. Percepatan konvektif, berkaitan dengan variasi kecepatan dari deformasi dan rotasi atau
turunan dari kecepatan terhadap system ordinat.
PERCEPATAN LOKAL
    Percepatan local menunjukan adanya umsteady, yaitu gerakan dimana kecepatannya
berubah dengan berubahnya waktu. Percepatan local merupakan hasil dari perubahan dalam
gerakan translasi dari suatu partikel fluida karna pengaruh gaya yang bekerja. Beberapa
kasus adanya percepatan local adalah: pertama, kecepatan mempunyai arah yang sama akan
tetapi besarnya berubah, kalau kecepatannya bertambah maka percepatan lokalnya positif
dan sebaliknya adalah negative.
    Kedua, kecepatannya mempunyai arah yang berubah tetapi besarnya tetap. Di sini gaya
inersia disebabkan adanya percepatan sentrifugal. Sebagai contoh gerakan gravity wave pada
kedalaman tak terbatas.Ketiga, kecepatan berubah baik arah maupun besarnya.
PERCEPATAN KONVEKTIF
    Percepatan konvektif menunjuka adanya alira nonunifrorm, yaitu bila kecepatannya
berubah dengan berubahnya tempat. Percepatan konfektif sering pula disebut sebagai
kecepatan medan (field acceleration). Percepatan konvektif adalah merupakan hasil dari
(adanya) deformasi kiner, deformasi sudut dan rotasi yang akibatnya adanya gaya F.
                                                                        (Pratikto, 2000)
GAYA SERET TOTAL
    Gaya seret total terdiri dari gaya seret tekanan. Meskipun demikian, secara serempak
jarang sekali kedua efek ini mempunyai efek yang cukup besar. Untuk obyek-obyek yang
tidak menunjukkan gaya angkat, gaya sret profil sinonim dengan gaya sret total. Koefisien
seret tergantung pada bilangan Reynold pada kecepatan-kecepatan rendah dan menengah,
tetapi tidak tergantung pada bilangan reynol pada kecepatan tinggi.Akan tetapi pada
kecepatan tinggi koefisien seret berhubungan dengan bilangan Mach yang mempunyai efek
kecil sekali pada kecepatan rendah.Diagram-diagram F, G dan H menggambarkan variasi
koefisien untuk bentuk-bentuk tertentu.


BILANGAN MACH
    Bilangan mach adalah perbandingan tak berdimensi dari kecepatan fluida terhadap
kecepatan (kadang-kadang disebut kepesatan) akustik.
Bilangan Mach = NM = =         ……………………………………(1.19)

Harga-harga       sampai dengan harga kritis yang besarnya 1,0 menunjukkan aliran subsonic,
pada 1,0 aliran sonic, dan harga-harga diatas 1,0 menunjukan aliran supersonic.
TEORI LAPISAN BATAS
    Teori lapisan batas pertamakali dikembangkan oleh Prandtl. Beliau memperhatikan
bahwa, untuk fluida yang bergerak semua rugi-rugi gesekan terjadi didalam suatu lapisan
tipis yang berdekatan dengan batas sebuah benda padat (disebut lapisan batas), dan bahwa
aliran diluar lapisan ini bias dianggap tanpa gesekan. Salah satunya ialah dengan
menggunakan hubungan yang mendefinisikan besaran bersangkutan, yang dalam hal ini ialah
perbandingan antara gaya yang bekerja terhadap benda itu dengan percepatannyaKecepatan
di dekat batas tersebut dipengaruhi oleh geseran batas. Pada umumnya, lapisan batas pada
batas sebelah hulu dari sebuah benda yang terndam amat tipis, tetapi ketebalannya bertambah
akibat kerja yang terus-menerus dari tegangan geser.
    Pada bilangan-bilangan Reynolds yang rendah, keseluruhan lapisan batas diatur oleh
gaya-gaya kental dan aliran laminar yang terjadi disitu.Untuk harga-harga bilangan Reynolds
menengah lapisan batasnya laminar didekat permukaan batas dan turbulen ditempat yang
jauh.Untuk bilangan-bilangan Reynolds yang tinggi, keseluruhan lapisan batasanya turbulen.
                                            (Herman Widodo:2002)
    Seperti kebanyakan besran fisika lainnya, massa suatu benda dapat diukur dengan
beberapa macam cara. Salah satunya ialah dengan menggunakan hubungan yang
mendefinisikan besaran bersangkutan, yang dalam hal ini ialah perbandingan antara gaya
yang bekerja terhadap benda itu dengan percepatannya. Jadi, bila suatu gaya yang diketahui
besarnya dikerjakan terhadap benda tersebut belum diketahui dapat dicari dengan memberi
gaya tersebut dengan percepatan benda. Cara khusus ini dipakai untuk mengukur massa
partkikel atom.
    Satu cara lagi dengan menguji beratnya dengan benda lain yang (a) massanya sama
dengan massa benda yang dimaksud, dan (b) yang massanya sudah diketahui. Marilah kita
bicarakan dulu bagaimana cara menentukan samanya massa dua benda. Seperti yang
diterangkan, ditempat yang sama dimuka bumi semua benda akan jatuh bebas dengan berarti
massa keduanya pun sama. Neraca sama-lengan merupakan suatu alat, dengan mana kita
dapat mengetahui dengan teliti kesamaan berat dua benda, dan arena itu juga kesamaan
massanya.
Hasil percobaan dalam bentuk yang umum sering dinyatakan sebagai berikut : Jika
beberapa gaya bekerja pada sebuah benda, masing – masing akan menimbulkan percepatan
sendiri secara terpisah. Percepatan yang dialami benda adalah jumlah vector dari berbagai
percepatan yang terpisah itu.
          Dari pembahasan diatas jelas kiranya bahwa sifat materi yang kita sebut massanya itu
ada dua aspeknya yang berbeda.Massa suatu benda dapat diukur dengan beberapa macam
cara. Salah satunya ialah dengan menggunakan hubungan yang mendefinisikan besaran
bersangkutan, yang dalam hal ini ialah perbandingan antara gaya yang bekerja terhadap
benda itu dengan percepatannya. Hasil percobaan dalam bentuk yang umum sering
dinyatakan sebagai berikut : Jika beberapa gaya bekerja pada sebuah benda, masing – masing
akan menimbulkan percepatan sendiri secara terpisah. Percepatan yang dialami benda adalah
jumlah vector dari berbagai percepatan yang terpisah itu.Gaya tarik gravitasi antara dua
partikel dikatakan berbandingan (proportional) dengan hasil kali massanya, dalam pengertian
ini massa dapat dianggap sebagi sifat materi yang menyebabkan setiap partikel melakukan
gaya tarik terhadap setiap partikel lainnya. Sifat ini dapat kita namakan massa gravitasional.
Sebaliknya, hukum kedua newton menyangkut suatu materi yang lain sama sekali, yaitu, hal
bahwa suatu gaya (tidak harus gaya gravitasi) harus dikerjakan terhadap sebuah partikel agar
partikel ini mempunyai percepatan, yang berarti, merubah kecepatannya, baik besar maupun
arahnya. Sifat ini kita namakan massa lembam. Tidak dikatakan bahwa massa gravitasional
sebuah partikel harus sama dengan massa lembamnya, tetapi eksperimen menunjukkan
bahwa kedua pengertian sebenarnya sama, atau lebih baik lagi dikatakan bahwa yang satu
berbanding lurus dengan yang lain. Artinya, jika kita harus mendorong benda A dua kali
sekeras mendorong benda B untuk memperoleh suatu kecepatan tertentu, maka gaya tarik
gravitasi antara benda A dan suatu benda C adalah dua kali sebesar gaya tarik gravitasi
fatantara benda B dan benda C itu, dan jarak antara mereka sama. Karena massa yang dua
jenis itu sebanding, maka biasanya dianggap sama. Jadi, apabila kita menggunakan neraca
sama-lengan untuk membandingkan beberapa massa, maka yang kita ukur sebenarnya adalah
massa gravitasionalnya. Karena itu sifat yang dinyatakan dengan m dalam hukum newton
yang kedua, secara operasional dapat didefinisikan sebagai hasil yang diperoleh dengan
metode menggunakan neraca sama-lengan.
                                                                    (Sears-Zemansky, 1998)
   III.      PERALATAN DAN FUNGSI
             1. Vacum Cleaner
Fungsi : sebagai sumber udara
2. Milisecond Timer
   Fungsi : sebagai alat untuk mengukur waktu
3. Statif
   Fungsi : sebagai penyangga sensor
4. Pipa Alumunium
   Fungsi : sebagai lintasan lurus tempat melintasnya beban sehingga dapat
            diselidiki gaya beban yang terjadi.
5. Foto Timing Gate
   Fungsi : sebagai alat pendeteksi beban yang melewati lintasan
6. Karet Gelang
   Fungsi : sebagai pegas
7. Beban
   Fungsi : sebagai beban

More Related Content

What's hot

1 persamaan gerak e dit_sept_2013
1 persamaan gerak e dit_sept_20131 persamaan gerak e dit_sept_2013
1 persamaan gerak e dit_sept_2013sma 10 semarang
 
Relativitas yang belum direfisi
Relativitas yang belum direfisi Relativitas yang belum direfisi
Relativitas yang belum direfisi eli priyatna laidan
 
Gerak harmonik-sederhana
Gerak harmonik-sederhanaGerak harmonik-sederhana
Gerak harmonik-sederhanaSakha Asikha
 
Bahan ajar fisika relativitas khusus
Bahan ajar fisika relativitas  khususBahan ajar fisika relativitas  khusus
Bahan ajar fisika relativitas khususeli priyatna laidan
 
Kinematika vektor xi
Kinematika vektor xiKinematika vektor xi
Kinematika vektor xiusepnuh
 
Fisika sma kelas 11
Fisika sma kelas 11 Fisika sma kelas 11
Fisika sma kelas 11 radar radius
 
Adcp gelombang
Adcp gelombangAdcp gelombang
Adcp gelombangMahdan Ipb
 
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiFisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiwww.kuTatangkoteteng.com
 
Ralativitas Khusus
Ralativitas KhususRalativitas Khusus
Ralativitas Khususnurwani
 
GERAK HARMONIS SEERHANA
GERAK HARMONIS SEERHANAGERAK HARMONIS SEERHANA
GERAK HARMONIS SEERHANAlichor ch
 
08 bab7
08 bab708 bab7
08 bab71habib
 
Ppt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonisPpt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonissyifa tunnisa
 
Bab i-teori-relativitas-khusus
Bab i-teori-relativitas-khususBab i-teori-relativitas-khusus
Bab i-teori-relativitas-khususRiiNii Sukrini
 
Animasi gerak harmonis
Animasi gerak harmonisAnimasi gerak harmonis
Animasi gerak harmonissyifa t
 
Momentum Sudut dan Benda Tegar
Momentum Sudut dan Benda TegarMomentum Sudut dan Benda Tegar
Momentum Sudut dan Benda TegarRapiika
 

What's hot (19)

1 persamaan gerak e dit_sept_2013
1 persamaan gerak e dit_sept_20131 persamaan gerak e dit_sept_2013
1 persamaan gerak e dit_sept_2013
 
Persamaan gerak
Persamaan gerakPersamaan gerak
Persamaan gerak
 
Relativitas yang belum direfisi
Relativitas yang belum direfisi Relativitas yang belum direfisi
Relativitas yang belum direfisi
 
Gerak harmonik-sederhana
Gerak harmonik-sederhanaGerak harmonik-sederhana
Gerak harmonik-sederhana
 
Bahan ajar fisika relativitas khusus
Bahan ajar fisika relativitas  khususBahan ajar fisika relativitas  khusus
Bahan ajar fisika relativitas khusus
 
Kinematika
KinematikaKinematika
Kinematika
 
Kinematika vektor xi
Kinematika vektor xiKinematika vektor xi
Kinematika vektor xi
 
Fisika sma kelas 11
Fisika sma kelas 11 Fisika sma kelas 11
Fisika sma kelas 11
 
Adcp gelombang
Adcp gelombangAdcp gelombang
Adcp gelombang
 
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiFisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
 
Ralativitas Khusus
Ralativitas KhususRalativitas Khusus
Ralativitas Khusus
 
GERAK HARMONIS SEERHANA
GERAK HARMONIS SEERHANAGERAK HARMONIS SEERHANA
GERAK HARMONIS SEERHANA
 
Teori Relativitas
Teori RelativitasTeori Relativitas
Teori Relativitas
 
08 bab7
08 bab708 bab7
08 bab7
 
Ppt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonisPpt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonis
 
Bab i-teori-relativitas-khusus
Bab i-teori-relativitas-khususBab i-teori-relativitas-khusus
Bab i-teori-relativitas-khusus
 
Animasi gerak harmonis
Animasi gerak harmonisAnimasi gerak harmonis
Animasi gerak harmonis
 
Momentum Sudut dan Benda Tegar
Momentum Sudut dan Benda TegarMomentum Sudut dan Benda Tegar
Momentum Sudut dan Benda Tegar
 
Relativitas
RelativitasRelativitas
Relativitas
 

Similar to Lintasan air track (autosaved)

2. KINEMATIKA PARTIKEL.pptx
2. KINEMATIKA PARTIKEL.pptx2. KINEMATIKA PARTIKEL.pptx
2. KINEMATIKA PARTIKEL.pptxAzizahMutiarani
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner waganiaFani Diamanti
 
Indra samsudin fis xi mipa
Indra samsudin fis xi mipaIndra samsudin fis xi mipa
Indra samsudin fis xi mipaRiyanAdita
 
PH2801- 2.pptx
PH2801- 2.pptxPH2801- 2.pptx
PH2801- 2.pptxBaharu3
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungusFani Diamanti
 
Makalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbidMakalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbidYadhi Muqsith
 
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKHUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKDiana Amrita
 
Week 2 Kinematika 1 Dimensi v1.0 - MK Fisika Dasar
Week 2 Kinematika 1 Dimensi v1.0 - MK Fisika DasarWeek 2 Kinematika 1 Dimensi v1.0 - MK Fisika Dasar
Week 2 Kinematika 1 Dimensi v1.0 - MK Fisika Dasarfn1st
 
Modul kelas x unit 3 kinematika
Modul kelas x unit 3 kinematikaModul kelas x unit 3 kinematika
Modul kelas x unit 3 kinematikaEko Supriyadi
 
Fisika budidaya perairan pertemuan 1
Fisika budidaya perairan pertemuan 1Fisika budidaya perairan pertemuan 1
Fisika budidaya perairan pertemuan 1azmi keleib
 

Similar to Lintasan air track (autosaved) (20)

2. KINEMATIKA PARTIKEL.pptx
2. KINEMATIKA PARTIKEL.pptx2. KINEMATIKA PARTIKEL.pptx
2. KINEMATIKA PARTIKEL.pptx
 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikel
 
fisika xi 1 3
fisika xi 1 3fisika xi 1 3
fisika xi 1 3
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
 
DOC-20230605-WA0017..pptx
DOC-20230605-WA0017..pptxDOC-20230605-WA0017..pptx
DOC-20230605-WA0017..pptx
 
Indra samsudin fis xi mipa
Indra samsudin fis xi mipaIndra samsudin fis xi mipa
Indra samsudin fis xi mipa
 
GLB SMA PPT
GLB SMA PPTGLB SMA PPT
GLB SMA PPT
 
Bab 3 dinamika partikel
Bab 3 dinamika partikelBab 3 dinamika partikel
Bab 3 dinamika partikel
 
PH2801- 2.pptx
PH2801- 2.pptxPH2801- 2.pptx
PH2801- 2.pptx
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
 
Makalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbidMakalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbid
 
Relativitas khusus
Relativitas khususRelativitas khusus
Relativitas khusus
 
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKHUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
 
Bab Relativitas
Bab RelativitasBab Relativitas
Bab Relativitas
 
Fostulap einstein
Fostulap einsteinFostulap einstein
Fostulap einstein
 
Week 2 Kinematika 1 Dimensi v1.0 - MK Fisika Dasar
Week 2 Kinematika 1 Dimensi v1.0 - MK Fisika DasarWeek 2 Kinematika 1 Dimensi v1.0 - MK Fisika Dasar
Week 2 Kinematika 1 Dimensi v1.0 - MK Fisika Dasar
 
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptxBAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
 
Modul kelas x unit 3 kinematika
Modul kelas x unit 3 kinematikaModul kelas x unit 3 kinematika
Modul kelas x unit 3 kinematika
 
Kine fix.pptx
Kine fix.pptxKine fix.pptx
Kine fix.pptx
 
Fisika budidaya perairan pertemuan 1
Fisika budidaya perairan pertemuan 1Fisika budidaya perairan pertemuan 1
Fisika budidaya perairan pertemuan 1
 

Lintasan air track (autosaved)

  • 1. PERCOBAAN IV LINIER AIR TRACK I. TUJUAN 1. Untuk mengetahui cara kerja dari linier air track. 2. Untuk mengetahui hubungan antara, kecepatan, percepatan dan momentum. 3. Untuk mengurangi gesekan sebanyak-banyaknya pada sebuah benda yang saling bersentuhan pada linier air track. 4. Untuk mengetahui aplikasi dari linier air track. 5. Untuk mengetahui hubungan antara kecepatan suatu benda dengan energy kinetic yang dihasilkan. II. LANDASAN TEORI Pengetahuan mengenai gaya-gaya yang dikerjakan oleh fluida yang mempunyai arti penting dalam analisis dan rancangan-rancangan alat-alat seperti pompa, turbin, pesawat terbang, roket, baling-baling, kapal, badan automobil, bangunan dan berbagai peralatan hidraulik.Hubungan energy saja tidaklah cukup untuk menjawab sebagian dari masalah- masalah tersebut.Suatu tambahan alat mekanika yang paling penting adalah prinsip momentum.Setiap gerakan partikel fluida, mesti ada suatu keterkaitan dengan suatu gaya inersia. Komponen kecepatan partikel fluida dalam bentuk gerakan dua dimensi. Setiap komponen kecepatan tersebut berkaitan pula dengan suatu percepatan, yang mana bila dikalikan dengna p akan menghasilkan suatu komponen gaya inersia. Dua bentuk atau tipe gaya inersia yang dikenal tergantung pada tiap percepatan atau gerakan awalnya. Teori lapisan atas memberikan dasar analisis selanjutnya. Percobaan yang luas dan terus-menerus menambah data mengenai hukum-hukum variasi koefisien-koefisien dasar. Prinsip Implus-Momentum, dari mekanika kinetik menyatakan bahwa: Implus Linier= perubahan momentum linier (ΣF)t=M(ΔV)………………………………………………………(1.1) Besaran-besaran dari dalam persamaan ini merupakan besaran-besaran vector dan harus dijumlahkan dan dikurangkan secara vector. Yang paling mudah biasanya dengan
  • 2. komponen-komponen dan untuk menghindari kesalahan-kesalahan tanda, maka disarankan bentuk-bentuk berikut ini: a. Dalam arah –X Momentum linier awal ± implus linier = momentum linier akhir MVX1 ± FX.t = MVX2………………………………………………(1.2) b. Dalam arah –Y MVY1 ± FY.t = MVY2……………………………………………....(1.3) Dimana M = massa yang momentumnya berubah dalam t. Pernyataan-pernyataan ini bisa dituliskan, dengan tanda-tanda x, y, atau z yang sesuai, dalam bentuk berikut : ΣFx = pQ(V2-V1)x; dan seterusnya………………………………...(1.4) Factor koreksi momentum, gaya sret adalah komponen gaya resultan yang dikerjakan oleh fluida pada suatu benda yang sejajar dengan gerak relatif fluida itu. Persamaannya yang biasa adalah : Gaya sret dalam (N)= CDpA …………………………………….(1.5) Gaya angkat adalah komponen gaya resultan yang dikerjakan oleh fluida pada suatu benda yang tegak lurus pada gerak relatif tersebut. Persamaannya adalah : Gaya angkat dalam (N)= CLpA …………………………………...(1.6) Momentum suatu benda didefinisikan sebagai hasil perkalian massa benda dengan kecepatannya. Turunan momentum terhadap waktu tidak nol ketika terjadi perubahan arah, walaupun tidak terjadi perubahan besaran.Contohnya adalah gerak melingkar beraturan. Hubungan ini juga secara tidak langsung menyatakan kekekalan momentum: Ketika resultan gaya yang bekerja pada benda nol, momentum benda tersebut konstan. Setiap perubahan gaya berbanding lurus dengan perubahan momentum tiap satuan waktu. Hukum kedua ini perlu perubahan jika relativitas khusus diperhitungkan, karena dalam kecepatan sangat tinggi hasil kali massa dengan kecepatan tidak mendekati momentum sebenarnya.Benda kaku yang bergerak pada sebuah bidang adalah simetris terhadap bidang gerak (bidang x-z).Berdasarkan definisi tersebut, momentum termasuk besaran vector. Hal ini berarti momentum memiliki besar dan arah. Benda-benda ynag memiliki momentum yang besar sebagai contoh kapal laut yang berkecepatan rendah karna memiliki massa yang sangat besar. Kapal laut memiliki momentum yang sangat besar secara matematis persamaan momentum sebuah benda dapat dituliskan: P = m v……………………………………………………………...(1.7)
  • 3. Momentum sebuah benda dilambangkan oleh P. m adalah massa benda dan v adalah kecepatan benda tersebut. Peluru memiliki momentum yang sangat tinggi, momentum yang dimiliki tidak sebesar momentum sebuah bus yang bergerak. (Herman Widodo:2002) MEKANIKA TITIK MATERI Hukum newton yang tidak lain ialah hokum kelembaman massa, atau hukum inersial, yakni yang menyatakan bahwa karena massanya titik meteri bersikap meteri memberikan reaksi atas pengubahan keadaan gerakannya, yaitu yang lalu disebut reaksi inersial, merupakan hukum dasar yang melandas pengembangan ilmu mekanika. Titik materi atau titik massa bukan dimaksudkan sebagai suatu titik dengan massa tertentu, melainkan materi atau benda dimana gerakan yang ditinjau ialah yang translasi saja, gerakan rotasinya tidak diperhitungkan, yakni seolah-olah materi atau benda itu tidak berotasi, sebagi mana rotasi suatu titik tidak ada maknanya sebab titik dianggap tidak memiliki bentuk dan volum. Keadaan gerakan tetap apabila diam, kalau tadinya diam, atau bergerak dengan kecepatan tertentu, kalu tadinya memang demikian.Jadi gerakan dikatakan tetap apabila tidak dipercepat atau diperlambat. Perlambatan tak lain adalah percepatan negative, yaitu yang menyebabkan kecepatannya berkurang. Karena kecepatan berakhir adalah suatu besaran vector, kecuali mempunyai besar dan mempunyai arah dan begitu pula vector perubahannya, yang secara umum arahnya berbeda, maka umumnya percepatan tidak hanya mengubah arah kecepatan itu, dan dapat terjadi bahwa percepatan itu hanya mengubah arah tanpa mengubah besarnya kecepatan. Hukum inersial newton lazim dikenal dalm bentuk hukum-hukum newton ke I, II, III, dan melalui hukum ketiga ditemukan konsep massa dan gaya. Disamping hukuminersial, newton juga mengemukakan hukum gravitasi. Terlebih dahulu kita hendak menegaskan apa yang dimaksud denga percepatan dan kecepatan, baru kemudian kita membahasa hukum- hukum newton sambil mendefinisikan besaran-besaran mekanika yang amat mendasar seperti gaya, massa, momentum, dan tenaga kinetic serta tenaga potensial. KECEPATAN DAN PERCEPATAN Ilmu pengetahuan yang mula-mula adalah gerakan. Gerakan tak lain adalah perpindahan tempat, yaitu perubahan tempat terhadap satuan waktu. Keterangan selengkapnya tentang gerakan tentunya tidak hanya menyangkut perubahan tempat, melainkan juga selang waktu yang diperlukan untuk perubahan tempat tersebut, misalnya dinyatakan perubahan tempat per satuan waktu yang kemudian disebut percepatan. Untuk
  • 4. secara pasti menyatakan tempat suatu titik, kita dapat menyatakan dengan koordinat- koordinatnya didalam ssistem koordinat Cartesian dan dapat juga dinyatakan dengan suatu vector yang pangkalnya dipusat koordinat 0 yang dipilih dan ujungnya ditempat dimana dititik itu berada, misalnya di P, yakni OP = r, seperti dijelaskan oleh gambar. Y Δr r R +Δr X Gbr 1. Vector koordinat Seandainya titik materi itu bergerak dari P ke Q, maka vector tempat atau vector koordinatnya yang tadinya r berubah menjadi r + Δr yakni OQ = r + Δr. Kalau selang waktu terjadinya perubahan tempat ini dalam t, maka kita katakan bahwa kecapatan rata-rata selama selang waktu t, yaitu diantara P dan Q adalah rata-rata = ………………………………….……………………….(1.8) Apabila Q sangat dekat dengan P, maka kecepatan rata-rata diantara P dan Q it menjelma menjadi keceptan rata-rata disekitar P atau boleh dikatakan kecepatan sesaat di P yang diberikan oleh V= = = ……………………………………(1.9) Seperti halnya vector r yang karena gerakan, merupakan fungsi t, maka begitu pula pada umumnya vector kecepatan v merupakan fungsi t, sehingga seperti di atas kita definisikan percepatan rata-rata. ……………………………………………………………...(1.10) Dan percepatan sesaat : ……………………………………………………………...(1.11) Jelaslah bahwa vector kecepatan itu adalah pada arah lintasan atau tepatnya pada arah menyinggung lintasan sehingga berbeda dengan vector tempat.Vector kecepatan tidak bergantung pada pusat system koordinat yang dipilih dan demikian pula vector perceoatannya berjalan konstan dan dapat pula dihitung percepatan rata-ratanya. HUKUM-HUKUM NEWTON
  • 5. Pada dasarnya hukum-hukum newton adalah hukum inersial yang mengatakan materi atau benda cenderung mempertahankan keadaan gerakannya, yang berarti cenderung tetap diam kalau tadinya diam, dan cenderung bergerak dengan kecepatan tetap tertentu kalau tadinya demikian. Ini tidak lain adalah hukum newton I. Hal ini berarti bahwa dalam mengubah gerakan diperlukan sesuatu yang nantinya kita namakan gaya. Untuk mengatasi reaksi inersial tersebut memungkinkan merumuskan secara kuantitatif kita perlu menegaskan apa yang dimaksud dengan perubahan gerakan. Karena perubahan menyangkut kuantitas, maka perubahan gerakan yang dimaksud tepatnya adalah perubahan kuantitas gerakan. Dari pengalaman sehari-hari orang memerlukan kerja otot lengan untuk menggerakkan, mangangkat atau mengubah keadaan gerakan benda. Kerja otot lengan itu hendak kita namakan gaya otot lengan. Makin besar gaya otot lengan dikenakan makin mudah memperoleh perubahan gerakan, artinya gerakan itu lebih cepat berubah. Jadi secara umum gaya itu bersangkutan dengan laju perubahan kuantitas gerakan. Selanjutnya, dengan kuantitas benda yang lebih besar, diperlukan gaya yang lebih besar untuk menggerakkan, mengangkat, atau mengubah gerakan benda itu. Kuantitas benda demikian hendak kita nyatakan dengan apa yang dinamakan massa. Lebih lanjut, perubahan gerakan berarti pula perubahan kecepatan itu. Dengan demikian wajarlah kalau kuantitas gerakan kita nyatakan dengan besar massa dikali kecepatan, yang sedemikian hingga dengan massa tertentu, gaya yang diperlukan sebanding dengan laju perubahan kecepatan yang terjadi. (Peter Soedojo, 2000) GAYA DAN MASSA Pengetahuan dasar dari dinamika benda titik adalah pengertian tentang gaya, yaitu penyebab perubahan gerak dan massa yaitu ukuran dari inersia (kelembaman). Inersia adalah kecendrungan benda untuk tetap diam atau bergerak lurus beraturan. Semua pengamatan akan memenuhi Hukum Newton bila bergantung pada kerangka (system) pengamatan yang inersial, yaitu system yang memenuhi Hukum Newton dan sebaliknya. Sebagai contohnya, sebuah botol yang berdiri dalam sebuah mobil yang bergerak lurus beraturan tidak akan jatuh, tetapi bila tiba-tiba dipercepat atau direm, botol akan jatuh sekalipun botol tidak disentuh atau diberi gaya. Botol ini tidak memenuhi hukum Newton karena berada dalam kerangka (system) yang dipercepat atau diperlambat.Pengertian gaya paling mudah adalah kekuatan dari luar, berupa dorongan atau tarikan yang diberikan oleh otot-otot kita. Dengan dorongan atau tarikan kita pada benda kita dapat mengubah kecepatannya, makin besar
  • 6. dorongan, perubahan akan makin besar menimbulkan percepatan. Jadi, gaya adalah penyebab perubahan gerak atau perubahan kecepatan yang menyebabkan adanya percepatan. Hukum newton menyatakan hubungan antara gaya, massa, dan gerak benda. Hukum ini berdasarkan pada prinsip Galileo yaitu, untuk mengubah kecepatan, diperlukan pengaruh dari luar. Hukum Newton I (Hukum Kelembaman), “sebuah benda akanberada terus dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, apabila dan hanya bila tidak ada gaya atau pengaruh dari luar yang bekerja pada benda tersebut”. Hukum Newton II (Hukum ini merupakan pernyataan kesetimbangan static dan kesetimbangan dinamik), “percepatan yang diperoleh suatu benda bila gaya dikerjakan padanya akan berbanding lurus dengan resultan-resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut, dengan suatu konstanta pembanding yang merupakan ciri khas dari suatu benda”. a = k . F…………………………………………………...………...(1.12) k adalah konstan ta pembanding yang sama dengan , merupsksn ciri khas dari benda jika m adalah massa benda. Jadi a = atau F = m.a, massa adalah besaran scalar, arah a sama dengan arah gaya F. a= ,F=m = = ………………………………………(1.13) Artinya gaya adalah perubabahan momentum persatuan waktu, massa adalah ukuran dari inersia. Ini berarti bila dua benda m1 dan m2 diberi gaya F yang sama maka dengan kata lain, massa (inersia) yang lebih besar mendapat percepatan yang lebih kecil untuk gaya yang sama. Hukum ini merupakan hukumyang berlaku pada pusat massa. Hukum Newton III (berlaku sistem dua benda), “ dua benda yang beinteraksi akan menyebabkan gaya pada benda pertama karena benda (gaya aksi) yang sama dengan dan berlawana arah dengan gaya pada benda kedua karena benda (gaya reaksi)”. gaya aksi = gaya reaksi (Faksi = -Freaksi)…………………………...(1.14) Benda yang diikat dengan tali dan ditarik maka timbul gaya T pada benda sebagai reaksi dari T. T dan T’ sama besar dan berlawanan arah. Berat benda adalah gaya tarik bumi, W= mg, g adalah percepatan gravitasi bumu. Jadi berat adalah gaya, yaitu gaya berat berarti suatu besaran vector. Arah vector ini berarti arah gaya tarik bumi yaitu kepusat bumi, dalam hal ini, vertical kebawah. Jika sebuah benda jatuh bebas, percepatannya adalah g (percepatan gravitasi bumi) dan gaya yang bekerja pada benda ini adalah W. MOMEN GAYA
  • 7. Definisi dari momen gaya adalah besar gaya dikali lengan (jarak). = x =| | | = sin ………………………………(1.15) Momen gaya ( ) adalah vector, atau tergantung pada perjanjian yang dipakai misalnya 0 bila putarannya searah dengan jarum jam dan sebaliknya. Momen gaya adalh penyebab rotasi pada sebuah benda. Missal sebuah gaya bekerja pada sebuah benda dititk A yang mempunyai vector posisi r terhadap titik acuan O. Jika F tidak mealui O, maka benda akan berputar mengelilingi titik O dengan arah putar = arah putar = arah momen gaya. Dari kenyataan sehari-hari bahwa putaran yang efektif dari F bertambah bila jaraknya (lengan) terhadap O bertambah.Misalnya kalau kita membuka pintu, kita selalu mendorong atau menarik pada tempat sejauh mingkin dari engselnya dan sedapat mungkin arah dorongan sejajar dengan arah pintu. = l= sin …………………………………………………...(1.16) Putaran x sesuai dengan putara benda terhadap O, jadi = x tidak benar yang benar adalah = r x F. arah momen gaya yang dibuat melalui r dan F arah keatas tidak berarti t, arah putaran tersebut berlawanan dengan arah jarum jam. (G.A. Sarojo,1999) Untuk menambah kondisi suatu gerakan atau menggerakkan suatu benda diam, maka diperlukan suatu gaya F. Gaya tersenut menyebabkan dv/dt, sehingga F=M ……………………………………………………………(1.17) dimana M adalah massa. Hasil kali massa M dengan dv/dt disebut gaya inersia, yang mana menunjukkan ketahan alami suatu benda terhadap suatu perubahan yang ada dalam suatu keadaan bergerak ataupun diam. Bila M adalah suatu massa dari suatu unit volume fluida, maka M = p (unit volume), dimana adalah density sehingga: F=P …………………………………………………………….(1.18) HUBUNGAN ANTARA GERAKAN DASAR PARTIKEL FLUIDA DAN BAGIAN INERSIA Setiap gerakan partikel fluida, mesti ada suatu keterkaitan dengan suatu gaya inersia. Komponen kecepatan partikel fluida dalam bentuk gerakan dua dimensi. Setiap komponen kecepatan tersebut berkaitan pula dengan suatu percepatan, yang mana bila dikalikan dengna p akan menghasilkan suatu komponen gaya inersia. Dua bentuk atau tipe gaya inersia yang dikenal tergantung pada tiap percepatan atau gerakan awalnya. Dua tipe tersebut adalah:
  • 8. 1. Percepatan local, berkaitan dengan variasi dari kecepatan translasi atau turunan kecepatan terhadap waktu. 2. Percepatan konvektif, berkaitan dengan variasi kecepatan dari deformasi dan rotasi atau turunan dari kecepatan terhadap system ordinat. PERCEPATAN LOKAL Percepatan local menunjukan adanya umsteady, yaitu gerakan dimana kecepatannya berubah dengan berubahnya waktu. Percepatan local merupakan hasil dari perubahan dalam gerakan translasi dari suatu partikel fluida karna pengaruh gaya yang bekerja. Beberapa kasus adanya percepatan local adalah: pertama, kecepatan mempunyai arah yang sama akan tetapi besarnya berubah, kalau kecepatannya bertambah maka percepatan lokalnya positif dan sebaliknya adalah negative. Kedua, kecepatannya mempunyai arah yang berubah tetapi besarnya tetap. Di sini gaya inersia disebabkan adanya percepatan sentrifugal. Sebagai contoh gerakan gravity wave pada kedalaman tak terbatas.Ketiga, kecepatan berubah baik arah maupun besarnya. PERCEPATAN KONVEKTIF Percepatan konvektif menunjuka adanya alira nonunifrorm, yaitu bila kecepatannya berubah dengan berubahnya tempat. Percepatan konfektif sering pula disebut sebagai kecepatan medan (field acceleration). Percepatan konvektif adalah merupakan hasil dari (adanya) deformasi kiner, deformasi sudut dan rotasi yang akibatnya adanya gaya F. (Pratikto, 2000) GAYA SERET TOTAL Gaya seret total terdiri dari gaya seret tekanan. Meskipun demikian, secara serempak jarang sekali kedua efek ini mempunyai efek yang cukup besar. Untuk obyek-obyek yang tidak menunjukkan gaya angkat, gaya sret profil sinonim dengan gaya sret total. Koefisien seret tergantung pada bilangan Reynold pada kecepatan-kecepatan rendah dan menengah, tetapi tidak tergantung pada bilangan reynol pada kecepatan tinggi.Akan tetapi pada kecepatan tinggi koefisien seret berhubungan dengan bilangan Mach yang mempunyai efek kecil sekali pada kecepatan rendah.Diagram-diagram F, G dan H menggambarkan variasi koefisien untuk bentuk-bentuk tertentu. BILANGAN MACH Bilangan mach adalah perbandingan tak berdimensi dari kecepatan fluida terhadap kecepatan (kadang-kadang disebut kepesatan) akustik.
  • 9. Bilangan Mach = NM = = ……………………………………(1.19) Harga-harga sampai dengan harga kritis yang besarnya 1,0 menunjukkan aliran subsonic, pada 1,0 aliran sonic, dan harga-harga diatas 1,0 menunjukan aliran supersonic. TEORI LAPISAN BATAS Teori lapisan batas pertamakali dikembangkan oleh Prandtl. Beliau memperhatikan bahwa, untuk fluida yang bergerak semua rugi-rugi gesekan terjadi didalam suatu lapisan tipis yang berdekatan dengan batas sebuah benda padat (disebut lapisan batas), dan bahwa aliran diluar lapisan ini bias dianggap tanpa gesekan. Salah satunya ialah dengan menggunakan hubungan yang mendefinisikan besaran bersangkutan, yang dalam hal ini ialah perbandingan antara gaya yang bekerja terhadap benda itu dengan percepatannyaKecepatan di dekat batas tersebut dipengaruhi oleh geseran batas. Pada umumnya, lapisan batas pada batas sebelah hulu dari sebuah benda yang terndam amat tipis, tetapi ketebalannya bertambah akibat kerja yang terus-menerus dari tegangan geser. Pada bilangan-bilangan Reynolds yang rendah, keseluruhan lapisan batas diatur oleh gaya-gaya kental dan aliran laminar yang terjadi disitu.Untuk harga-harga bilangan Reynolds menengah lapisan batasnya laminar didekat permukaan batas dan turbulen ditempat yang jauh.Untuk bilangan-bilangan Reynolds yang tinggi, keseluruhan lapisan batasanya turbulen. (Herman Widodo:2002) Seperti kebanyakan besran fisika lainnya, massa suatu benda dapat diukur dengan beberapa macam cara. Salah satunya ialah dengan menggunakan hubungan yang mendefinisikan besaran bersangkutan, yang dalam hal ini ialah perbandingan antara gaya yang bekerja terhadap benda itu dengan percepatannya. Jadi, bila suatu gaya yang diketahui besarnya dikerjakan terhadap benda tersebut belum diketahui dapat dicari dengan memberi gaya tersebut dengan percepatan benda. Cara khusus ini dipakai untuk mengukur massa partkikel atom. Satu cara lagi dengan menguji beratnya dengan benda lain yang (a) massanya sama dengan massa benda yang dimaksud, dan (b) yang massanya sudah diketahui. Marilah kita bicarakan dulu bagaimana cara menentukan samanya massa dua benda. Seperti yang diterangkan, ditempat yang sama dimuka bumi semua benda akan jatuh bebas dengan berarti massa keduanya pun sama. Neraca sama-lengan merupakan suatu alat, dengan mana kita dapat mengetahui dengan teliti kesamaan berat dua benda, dan arena itu juga kesamaan massanya.
  • 10. Hasil percobaan dalam bentuk yang umum sering dinyatakan sebagai berikut : Jika beberapa gaya bekerja pada sebuah benda, masing – masing akan menimbulkan percepatan sendiri secara terpisah. Percepatan yang dialami benda adalah jumlah vector dari berbagai percepatan yang terpisah itu. Dari pembahasan diatas jelas kiranya bahwa sifat materi yang kita sebut massanya itu ada dua aspeknya yang berbeda.Massa suatu benda dapat diukur dengan beberapa macam cara. Salah satunya ialah dengan menggunakan hubungan yang mendefinisikan besaran bersangkutan, yang dalam hal ini ialah perbandingan antara gaya yang bekerja terhadap benda itu dengan percepatannya. Hasil percobaan dalam bentuk yang umum sering dinyatakan sebagai berikut : Jika beberapa gaya bekerja pada sebuah benda, masing – masing akan menimbulkan percepatan sendiri secara terpisah. Percepatan yang dialami benda adalah jumlah vector dari berbagai percepatan yang terpisah itu.Gaya tarik gravitasi antara dua partikel dikatakan berbandingan (proportional) dengan hasil kali massanya, dalam pengertian ini massa dapat dianggap sebagi sifat materi yang menyebabkan setiap partikel melakukan gaya tarik terhadap setiap partikel lainnya. Sifat ini dapat kita namakan massa gravitasional. Sebaliknya, hukum kedua newton menyangkut suatu materi yang lain sama sekali, yaitu, hal bahwa suatu gaya (tidak harus gaya gravitasi) harus dikerjakan terhadap sebuah partikel agar partikel ini mempunyai percepatan, yang berarti, merubah kecepatannya, baik besar maupun arahnya. Sifat ini kita namakan massa lembam. Tidak dikatakan bahwa massa gravitasional sebuah partikel harus sama dengan massa lembamnya, tetapi eksperimen menunjukkan bahwa kedua pengertian sebenarnya sama, atau lebih baik lagi dikatakan bahwa yang satu berbanding lurus dengan yang lain. Artinya, jika kita harus mendorong benda A dua kali sekeras mendorong benda B untuk memperoleh suatu kecepatan tertentu, maka gaya tarik gravitasi antara benda A dan suatu benda C adalah dua kali sebesar gaya tarik gravitasi fatantara benda B dan benda C itu, dan jarak antara mereka sama. Karena massa yang dua jenis itu sebanding, maka biasanya dianggap sama. Jadi, apabila kita menggunakan neraca sama-lengan untuk membandingkan beberapa massa, maka yang kita ukur sebenarnya adalah massa gravitasionalnya. Karena itu sifat yang dinyatakan dengan m dalam hukum newton yang kedua, secara operasional dapat didefinisikan sebagai hasil yang diperoleh dengan metode menggunakan neraca sama-lengan. (Sears-Zemansky, 1998) III. PERALATAN DAN FUNGSI 1. Vacum Cleaner
  • 11. Fungsi : sebagai sumber udara 2. Milisecond Timer Fungsi : sebagai alat untuk mengukur waktu 3. Statif Fungsi : sebagai penyangga sensor 4. Pipa Alumunium Fungsi : sebagai lintasan lurus tempat melintasnya beban sehingga dapat diselidiki gaya beban yang terjadi. 5. Foto Timing Gate Fungsi : sebagai alat pendeteksi beban yang melewati lintasan 6. Karet Gelang Fungsi : sebagai pegas 7. Beban Fungsi : sebagai beban