Recommended
More Related Content
Similar to Social Studies Subject for Middle School - 8th Grade_ Geography and Colonialism XL by Slidesgo.pptx
Similar to Social Studies Subject for Middle School - 8th Grade_ Geography and Colonialism XL by Slidesgo.pptx (20)
More from Rully Indrajid
Recently uploaded
Recently uploaded (20)
Social Studies Subject for Middle School - 8th Grade_ Geography and Colonialism XL by Slidesgo.pptx
- 1. ASEAN dan OKI KELOMPOK 1: Luthfi maula A.R M.Fathan hanifan
- 2. ASEAN 01 ASEAN adalah organisasi geopolitik dan ekonomi yang anggotanya adalah negara dari kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini dibentuk karena adanya keinginan kuat dari para pendiri ASEAN untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil, dan sejahtera.
- 3. LATAR BELAKANG latar belakang :terbentuknya ASEAN adalah keinginan kuat dari para pendirinya untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera.
- 4. ANGGOTA NEGARA ASEAN Myanmar (bergabung 23 Juli 1997) Malaysia(negarapendiri) Indonesia(negarapendiri) BruneiDarussalam(bergabung 7 Januari1984) Kamboja(bergabung30 April1999) Singapura(negara pendiri)
- 5. 03 Meningkatkankerjasamayang aktif Memajukanpengkajian mengenaiAsiaTenggara 02 01 04 05 TUJUAN ASEAN Mempercepat pertumbuhan ekonomi Salingmemberikanbantuan Meningkatkanperdamaiandan stabilitasregional Bekerjasamasecaralebih efektif 07
- 6. PROGRAM ASEAN Meningkatkan identitas dan kesadaran akan ASEAN (promoting ASEAN awareness and identity) Mengembangkan Sumber Daya Manusia dan Membangun kapasitas (Developing Human Resources and Building Capacity). Meningkatkan interaksi antara berbagai pemangku kepentingan ASEAN serta membangun kemitraan (enhancing interaction among various ASEAN stakeholders and develop partnerships) Menjembatani kesenjangan sosial-ekonomi dan pengentasan kemiskinan (Addressing socio-economic disparities and alleviating poverty)
- 7. PRINSIP ASEAN Non-campur tangan dalam urusan internal satu sama lain Penolakan ancaman atau penggunaan kekerasan Hak setiap negara untuk memimpin eksistensi nasionalnya bebas dari campur tangan eksternal, subversi atau paksaan Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, keutuhan wilayah, dan identitas nasional semua bangsa Penyelesaian perbedaan atau perselisihan dengan cara damai Kerja sama yang efektif di antara anggota Negara ASEAN.
- 8. Struktur Koferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Dewan Koordinasi ASEAN Dewan Masyarakat ASEAN Pertemuan Badan Sektoral Tingkat Menteri Pertemuan tingkat Pejabat Tinggi ASEAN Sekretariat ASEAN Komite Wakil Tetap ASEAN Sekretariat Nasional Komisi antarpemerintah untuk HAM ASEAN Sekretaris Jenderal ASEAN
- 9. OKI 02 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dibentuk setelah para pemimpin sejumlah negara Islam mengadakan Konferensi di Rabat, Maroko, pada tanggal 22 - 25 September 1969, dan menyepakati Deklarasi Rabat yang menegaskan keyakinan atas agama Islam, penghormatan pada Piagam PBB dan hak asasi manusia.
- 10. LATAR BELAKANG Pembentukan OKI semula didorong oleh keprihatinan negara-negara Islam atas berbagai masalah yang diahadapi umat Islam, khususnya setelah terjadinya pembakaran sebagian Masjid Suci Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969.
- 11. Mengoordinasikan kerja sama antarnegara anggota Membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. TUJUAN OKI Meningkatkan solidaritas Islam di antara negara anggota Mendukung perdamaian dan keamanan internasional Melindungi tempat- tempat suci Islam
- 12. ANGGOTA NEGARA OKI Di awal terbentuknya, OKI hanya beranggotakan 30 negara. Selama 40 tahun berdiri, jumlah anggotanya terus bertambah. OKI saat ini beranggotakan 57 negara Islam atau berpenduduk mayoritas muslim di kawasan Asia dan Afrika.
- 13. STRUKTUR ORGANISASI Badan utama Badan subsider Komite khusus Organ khusus
- 14. prinsip-prinsip • Persamaan mutlak antara negara-negara anggota. • Menghormati hak menentukan nasib sendiri dan tidak campur tangan atas urusan dalam negeri negara lain. • Menghormati kemerdekaan, kedaulatandan integritas wilayah setiap negara. • Menyelesaikan setiap sengketa yang timbul dengan cara damai, seperti perundingan, mediasi, rekonsiliasi, atau arbitrasi. • Abstein dari ancaman atau penggunaan kekerasan terhadapa integritas wilayah, kesatuan nasional atau kemerdekaan politik suatu negara.