SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
www.esaunggul.ac.id
Siswati, MKM
Sesi Perkuliahan 11
ETIKA PROFESI, HUKUM KESEHATAN
DAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
Visum et Repertum
(VeR)
www.esaunggul.ac.id
KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN
Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan pengertian visum et repertum (VeR)
2. Menjelaskan jenis VeR
3. Menjelaskan tata cara pengurusan VeR
2
www.esaunggul.ac.id
DASAR HUKUM
1. UU RI No.36/2009 : Kesehatan
2. PMK RI No.24/2022: Rekam Medis
3. PMK RI No.290/2008: PTK
4. PMK RI No.68/2013: Kewajiban Memberikan
Informasi Adanya Dugaan Kekerasan Terhadap Anak
Oleh Pemberi Layanan Kesehatan.
5. Modul Kedokteran Forensik, Badan Diklat Kejaksaan
Republik Indonesia Jakarta 2019
3
www.esaunggul.ac.id
VISUM ET REPERTUM (VeR)
Visum et repertum: surat keterangan dokter
tentang meninggalnya seseorang serta
sebab-sebabnya (KBBI)
www.esaunggul.ac.id
VISUM ET REPERTUM (VeR)
Dokumentasi seluruh hasil temuan pemeriksaan
medis pada korban yang kemudian dituangkan
di dalam sebuah keterangan.
(PMK RI No.68/2013)
5
www.esaunggul.ac.id
VISUM ET REPERTUM
Adalah keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter atas
permintaan tertulis resmi dari penyidik yang berwenang
mengenai fakta temuan hasil pemeriksaan medik dan
pendapat terhadap manusia, baik korban hidup atau
korban mati ataupun bagian atau diduga bagian dari
tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan di bawah
sumpah, untuk kepentingan peradilan.
(Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019: Modul Kedokteran Forensik)
6
www.esaunggul.ac.id
PEMBUATAN VeR
1. Atas permintaan dari penyidik POLRI
2. Melalui surat resmi yang ditandatangani minimal oleh
Kepala Kepolisian Sektor.
3. Surat permintaan VeR harus diantar oleh petugas
kepolisian dan hasilnya diserahkan langsung kepada
penyidik.
7
(PMK RI No.68/2013)
www.esaunggul.ac.id
PEMBUATAN VeR
4. Salinan VeR tidak boleh diserahkan kepada
siapapun. Selain penyidik POLRI, Instansi lain yang
berwenang meminta VeR adalah Polisi Militer, hakim,
jaksa penyidik dan jaksa penuntut umum.
5. Sebelum tindakan pemeriksaan untuk pembuatan
VeR, perlu dibuatkan informed consent.
(PMK RI No.68/2013)
8
www.esaunggul.ac.id
PEMBUATAN VeR
6. Apabila korban menolak untuk diperiksa maka
hendaknya dokter meminta pernyataan tertulis
secara singkat penolakan tersebut dari korban
disertai alasannya atau bila hal itu tidak mungkin
dilakukan, agar mencatatnya di dalam rekam medis.
(PMK RI No.68/2013)
9
www.esaunggul.ac.id
JENIS VeR
VeR berdasarkan korbannya :
1. Visum Et Repertum Korban Mati
2. Visum et Repertum Korban Hidup:
a) Visum et Repertum Kejahatan susila
b) Visum et Repertum Penganiayaan / Perlukaan
c) Visum et Repertum Psikiatri
VeR berdasarkan waktu:
1. Visum et Repertum Sementara
2. Visum et Repertum Definitif
(Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019)
10
www.esaunggul.ac.id
TATA CARA PERMINTAAN VeR
1. Atas permintaan resmi dari penyidik, dokter dapat
membuat Visum et Repertum berdasarkan hasil
pemeriksaan medis tersebut di atas.
2. Permintaan penyidik dapat diajukan sebelum
dilakukannya pemeriksaan maupun sesudahnya,
asalkan tidak terlalu lama jarak waktunya.
11
www.esaunggul.ac.id
TATA CARA PERMINTAAN VeR
3. Harus dibuat dalam bentuk surat resmi,
menggunakan kertas berkepala surat, bernomor dan
bertanggal, diakhiri dengan tandatangan, nama jelas
dan NIP/NRP pembuatnya, serta stempel dinas.
4. Harus diserahkan hanya kepada institusi penyidik
pemintanya.
12
www.esaunggul.ac.id
TATA CARA PERMINTAAN VeR
5. VeR ditulis dengan format yang baku sebagaimana
pada lampiran.
6. VeR harus dibuat oleh dokter. Undang undang tidak
menunjuk kepada dokter dengan spesialisasi tertentu
yang harus membuat VeR tertentu.
13
www.esaunggul.ac.id
TATA CARA PERMINTAAN VeR
7. Setiap dokter berwenang membuat VeR dengan
memperhatikan ketentuan bahwa dokter yang akan
membuat VeR harus memahami prosedur
medikolegal dan terlatih secara teknis melakukan
pemeriksaan yang diperlukan serta mampu
menginterpretasikannya dengan tepat.
14
www.esaunggul.ac.id
TATA CARA PERMINTAAN VeR
8. Atas permintaan tertulis dari pasien dan/atau
keluarganya dokter dapat menerbitkan Surat
Keterangan Medis yang menerangkan tentang
ringkasan keadaan pasien saat itu, yang dapat
bermanfaat untuk kepentingan perujukan ke dokter
lain atau ke seseorang ahli non medis yang
diperlukan.
(PMK RI No.68/2013)
15
www.esaunggul.ac.id
TATA CARA PERMINTAAN VeR KORBAN MATI
Ditetapkan bahwa korban mati yang
dimintakan VeR adalah korban yang diduga
akibat kematian tidak wajar.
(Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019)
16
www.esaunggul.ac.id
TATA CARA PERMINTAAN VeR KORBAN MATI
Kematian tidak wajardugaan kematian akibat:
- pembunuhan
- bunuh diri
- keracunan
- kecelakaan lalu lintas
- kematian di tempat yang tidak wajar.
(Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019)
17
www.esaunggul.ac.id
TATA CARA PERMINTAAN VeR KORBAN MATI
Setiap kematian tidak wajar seharusnya dilakukan
permintaan pemeriksaan mayat sehingga
mendapatkan kejelasan mengenai identitas mayat,
penyebab kematian, mekanisme kematian, perkiraan
waktu kematian dan pendapat tentang cara
kematianya.
(Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019)
18
www.esaunggul.ac.id
PENCABUTAN VeR KORBAN MATI
Pencabutan permintaan Visum et Repertum bedah
mayat pada prinsipnya tidak dibenarkan, namun
kadangkala dijumpai hambatan dari keluarga korban
yang keberatan untuk dilaksanakan bedah jenazah
dengan alasan larangan agama, adat dan lain-lain.
(Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019)
19
www.esaunggul.ac.id
PENCABUTAN VeR KORBAN MATI
Bilamana permintaan Visum et Repertum terpaksa
harus dibatalkan, maka pelaksanaan
pencabutan/penarikan kembali Visum et Repertum
tersebut hanya diberikan oleh Komandan Kesatuan
paling rendah tingkat Polsek dan untuk kota besar
hanya Polrestabes.
(Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019)
20
www.esaunggul.ac.id
PERMINTAAN VeR KORBAN HIDUP
Permintaan Visum et Repertum untuk korban hidup
pada prinsipnya hampir sama dengan tata cara
permintaan Visum et Repertum terhadap korban
mati. Namun karena korban hidup juga statusnya
sebagai pasien maka ada beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain:
(Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019)
21
www.esaunggul.ac.id
PERMINTAAN VeR KORBAN HIDUP
1. Polisi mengantarkan korban oleh karena mengingat
status korban tersebut sebagai barang bukti
sekaligus memastikan identitas dari korbannya.
2. Prinsipnya cara penulisan dari SPV hampir sama
dengan cara penulisan SPV terhadap korban mati.
SPV harus menyebutkan dugaan tindak pidana yang
dimaksud.
(Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019)
22
www.esaunggul.ac.id
PERMINTAAN VeR KORBAN HIDUP
3. Oleh karena VeR merupakan surat keterangan,
maka dapat dibuat berdasarkan catatan rekam medis
yang telah menjadi bukti sejak datangnya SPV.
4. Dalam pembuatan VeR tidak memerlukan ijin dari
pasien oleh karena sudah diminta berdasarkan
hukum. Hal demikian memang berbeda dengan surat
keterangan medis yang memang memerlukan ijin
dari pasien (Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019)
23
www.esaunggul.ac.id
Terima Kasih

More Related Content

Similar to ETIKA PROFESI 11 RMK 515 UEU-2022.pptx

Kebijakan Layanan Adminduk Bagi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME.ppt
Kebijakan Layanan Adminduk Bagi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME.pptKebijakan Layanan Adminduk Bagi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME.ppt
Kebijakan Layanan Adminduk Bagi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME.pptcapil1
 
(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c
(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c
(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i cArmin Kobain
 
Sop pendaftaran puskesmas
Sop pendaftaran puskesmasSop pendaftaran puskesmas
Sop pendaftaran puskesmasdidila fadila
 
Pencatatan, Pelaporan, dan Sikohatkes Dokter - Kompetensi PPIH - 2020
Pencatatan, Pelaporan, dan Sikohatkes Dokter - Kompetensi PPIH - 2020Pencatatan, Pelaporan, dan Sikohatkes Dokter - Kompetensi PPIH - 2020
Pencatatan, Pelaporan, dan Sikohatkes Dokter - Kompetensi PPIH - 2020ramadonatan
 
Pencatatan, Pelaporan & SISKOHATKES Dokter (Kompetensi PPIH 2020)
Pencatatan, Pelaporan & SISKOHATKES Dokter (Kompetensi PPIH 2020)Pencatatan, Pelaporan & SISKOHATKES Dokter (Kompetensi PPIH 2020)
Pencatatan, Pelaporan & SISKOHATKES Dokter (Kompetensi PPIH 2020)ramadonatan
 
(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a
(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a
(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i aArmin Kobain
 

Similar to ETIKA PROFESI 11 RMK 515 UEU-2022.pptx (7)

Kebijakan Layanan Adminduk Bagi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME.ppt
Kebijakan Layanan Adminduk Bagi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME.pptKebijakan Layanan Adminduk Bagi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME.ppt
Kebijakan Layanan Adminduk Bagi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME.ppt
 
(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c
(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c
(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c
 
Sop pendaftaran puskesmas
Sop pendaftaran puskesmasSop pendaftaran puskesmas
Sop pendaftaran puskesmas
 
Pencatatan, Pelaporan, dan Sikohatkes Dokter - Kompetensi PPIH - 2020
Pencatatan, Pelaporan, dan Sikohatkes Dokter - Kompetensi PPIH - 2020Pencatatan, Pelaporan, dan Sikohatkes Dokter - Kompetensi PPIH - 2020
Pencatatan, Pelaporan, dan Sikohatkes Dokter - Kompetensi PPIH - 2020
 
Pencatatan, Pelaporan & SISKOHATKES Dokter (Kompetensi PPIH 2020)
Pencatatan, Pelaporan & SISKOHATKES Dokter (Kompetensi PPIH 2020)Pencatatan, Pelaporan & SISKOHATKES Dokter (Kompetensi PPIH 2020)
Pencatatan, Pelaporan & SISKOHATKES Dokter (Kompetensi PPIH 2020)
 
(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a
(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a
(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a
 
ver.ppt
ver.pptver.ppt
ver.ppt
 

Recently uploaded

Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 

Recently uploaded (20)

Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 

ETIKA PROFESI 11 RMK 515 UEU-2022.pptx

  • 1. www.esaunggul.ac.id Siswati, MKM Sesi Perkuliahan 11 ETIKA PROFESI, HUKUM KESEHATAN DAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI Visum et Repertum (VeR)
  • 2. www.esaunggul.ac.id KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan pengertian visum et repertum (VeR) 2. Menjelaskan jenis VeR 3. Menjelaskan tata cara pengurusan VeR 2
  • 3. www.esaunggul.ac.id DASAR HUKUM 1. UU RI No.36/2009 : Kesehatan 2. PMK RI No.24/2022: Rekam Medis 3. PMK RI No.290/2008: PTK 4. PMK RI No.68/2013: Kewajiban Memberikan Informasi Adanya Dugaan Kekerasan Terhadap Anak Oleh Pemberi Layanan Kesehatan. 5. Modul Kedokteran Forensik, Badan Diklat Kejaksaan Republik Indonesia Jakarta 2019 3
  • 4. www.esaunggul.ac.id VISUM ET REPERTUM (VeR) Visum et repertum: surat keterangan dokter tentang meninggalnya seseorang serta sebab-sebabnya (KBBI)
  • 5. www.esaunggul.ac.id VISUM ET REPERTUM (VeR) Dokumentasi seluruh hasil temuan pemeriksaan medis pada korban yang kemudian dituangkan di dalam sebuah keterangan. (PMK RI No.68/2013) 5
  • 6. www.esaunggul.ac.id VISUM ET REPERTUM Adalah keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter atas permintaan tertulis resmi dari penyidik yang berwenang mengenai fakta temuan hasil pemeriksaan medik dan pendapat terhadap manusia, baik korban hidup atau korban mati ataupun bagian atau diduga bagian dari tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan di bawah sumpah, untuk kepentingan peradilan. (Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019: Modul Kedokteran Forensik) 6
  • 7. www.esaunggul.ac.id PEMBUATAN VeR 1. Atas permintaan dari penyidik POLRI 2. Melalui surat resmi yang ditandatangani minimal oleh Kepala Kepolisian Sektor. 3. Surat permintaan VeR harus diantar oleh petugas kepolisian dan hasilnya diserahkan langsung kepada penyidik. 7 (PMK RI No.68/2013)
  • 8. www.esaunggul.ac.id PEMBUATAN VeR 4. Salinan VeR tidak boleh diserahkan kepada siapapun. Selain penyidik POLRI, Instansi lain yang berwenang meminta VeR adalah Polisi Militer, hakim, jaksa penyidik dan jaksa penuntut umum. 5. Sebelum tindakan pemeriksaan untuk pembuatan VeR, perlu dibuatkan informed consent. (PMK RI No.68/2013) 8
  • 9. www.esaunggul.ac.id PEMBUATAN VeR 6. Apabila korban menolak untuk diperiksa maka hendaknya dokter meminta pernyataan tertulis secara singkat penolakan tersebut dari korban disertai alasannya atau bila hal itu tidak mungkin dilakukan, agar mencatatnya di dalam rekam medis. (PMK RI No.68/2013) 9
  • 10. www.esaunggul.ac.id JENIS VeR VeR berdasarkan korbannya : 1. Visum Et Repertum Korban Mati 2. Visum et Repertum Korban Hidup: a) Visum et Repertum Kejahatan susila b) Visum et Repertum Penganiayaan / Perlukaan c) Visum et Repertum Psikiatri VeR berdasarkan waktu: 1. Visum et Repertum Sementara 2. Visum et Repertum Definitif (Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019) 10
  • 11. www.esaunggul.ac.id TATA CARA PERMINTAAN VeR 1. Atas permintaan resmi dari penyidik, dokter dapat membuat Visum et Repertum berdasarkan hasil pemeriksaan medis tersebut di atas. 2. Permintaan penyidik dapat diajukan sebelum dilakukannya pemeriksaan maupun sesudahnya, asalkan tidak terlalu lama jarak waktunya. 11
  • 12. www.esaunggul.ac.id TATA CARA PERMINTAAN VeR 3. Harus dibuat dalam bentuk surat resmi, menggunakan kertas berkepala surat, bernomor dan bertanggal, diakhiri dengan tandatangan, nama jelas dan NIP/NRP pembuatnya, serta stempel dinas. 4. Harus diserahkan hanya kepada institusi penyidik pemintanya. 12
  • 13. www.esaunggul.ac.id TATA CARA PERMINTAAN VeR 5. VeR ditulis dengan format yang baku sebagaimana pada lampiran. 6. VeR harus dibuat oleh dokter. Undang undang tidak menunjuk kepada dokter dengan spesialisasi tertentu yang harus membuat VeR tertentu. 13
  • 14. www.esaunggul.ac.id TATA CARA PERMINTAAN VeR 7. Setiap dokter berwenang membuat VeR dengan memperhatikan ketentuan bahwa dokter yang akan membuat VeR harus memahami prosedur medikolegal dan terlatih secara teknis melakukan pemeriksaan yang diperlukan serta mampu menginterpretasikannya dengan tepat. 14
  • 15. www.esaunggul.ac.id TATA CARA PERMINTAAN VeR 8. Atas permintaan tertulis dari pasien dan/atau keluarganya dokter dapat menerbitkan Surat Keterangan Medis yang menerangkan tentang ringkasan keadaan pasien saat itu, yang dapat bermanfaat untuk kepentingan perujukan ke dokter lain atau ke seseorang ahli non medis yang diperlukan. (PMK RI No.68/2013) 15
  • 16. www.esaunggul.ac.id TATA CARA PERMINTAAN VeR KORBAN MATI Ditetapkan bahwa korban mati yang dimintakan VeR adalah korban yang diduga akibat kematian tidak wajar. (Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019) 16
  • 17. www.esaunggul.ac.id TATA CARA PERMINTAAN VeR KORBAN MATI Kematian tidak wajardugaan kematian akibat: - pembunuhan - bunuh diri - keracunan - kecelakaan lalu lintas - kematian di tempat yang tidak wajar. (Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019) 17
  • 18. www.esaunggul.ac.id TATA CARA PERMINTAAN VeR KORBAN MATI Setiap kematian tidak wajar seharusnya dilakukan permintaan pemeriksaan mayat sehingga mendapatkan kejelasan mengenai identitas mayat, penyebab kematian, mekanisme kematian, perkiraan waktu kematian dan pendapat tentang cara kematianya. (Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019) 18
  • 19. www.esaunggul.ac.id PENCABUTAN VeR KORBAN MATI Pencabutan permintaan Visum et Repertum bedah mayat pada prinsipnya tidak dibenarkan, namun kadangkala dijumpai hambatan dari keluarga korban yang keberatan untuk dilaksanakan bedah jenazah dengan alasan larangan agama, adat dan lain-lain. (Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019) 19
  • 20. www.esaunggul.ac.id PENCABUTAN VeR KORBAN MATI Bilamana permintaan Visum et Repertum terpaksa harus dibatalkan, maka pelaksanaan pencabutan/penarikan kembali Visum et Repertum tersebut hanya diberikan oleh Komandan Kesatuan paling rendah tingkat Polsek dan untuk kota besar hanya Polrestabes. (Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019) 20
  • 21. www.esaunggul.ac.id PERMINTAAN VeR KORBAN HIDUP Permintaan Visum et Repertum untuk korban hidup pada prinsipnya hampir sama dengan tata cara permintaan Visum et Repertum terhadap korban mati. Namun karena korban hidup juga statusnya sebagai pasien maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain: (Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019) 21
  • 22. www.esaunggul.ac.id PERMINTAAN VeR KORBAN HIDUP 1. Polisi mengantarkan korban oleh karena mengingat status korban tersebut sebagai barang bukti sekaligus memastikan identitas dari korbannya. 2. Prinsipnya cara penulisan dari SPV hampir sama dengan cara penulisan SPV terhadap korban mati. SPV harus menyebutkan dugaan tindak pidana yang dimaksud. (Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019) 22
  • 23. www.esaunggul.ac.id PERMINTAAN VeR KORBAN HIDUP 3. Oleh karena VeR merupakan surat keterangan, maka dapat dibuat berdasarkan catatan rekam medis yang telah menjadi bukti sejak datangnya SPV. 4. Dalam pembuatan VeR tidak memerlukan ijin dari pasien oleh karena sudah diminta berdasarkan hukum. Hal demikian memang berbeda dengan surat keterangan medis yang memang memerlukan ijin dari pasien (Badan Diklat Kejaksaan RI, 2019) 23