Disseminating geospatial business intelligence into policy making institution to improve policy quality in the field of regional economic development. Key determinant : Starts from basic database, then apply quantitative analysis on each sector.

1. Basis data dan Aplikasi
Geospasial
01.06.2012
Biro Adm. Perekonomian dan SDA
Setda Provinsi DI Yogyakarta
1
Ario Wicaksono –Tenaga Ahli CIMArio Wicaksono –Tenaga Ahli CIM

2. Agenda
1. Model Database Biro Perekonomian
2. Model IDSN (Bakosurtanal)
3. Spatial Framework
4. Software (QGIS,ArcGIS,ArcView)
5. Diskusi dan Koordinasi

3. Web-based Integrated Database Management Model
3

4. Database Work in Progress...
4
Bulan
Kegiatan

5. 
Kabel LAN-Server

Akses Client-Server

Nomenclature File
(tahun,bln,tgl)

..dll
Catatan:

6. Model Infrastruktur Data Spasial
Nasional (IDSN)
Avoid duplication of
effort;
Data custodian
responsible to data
quality and update;
Shared Data =
Shared Challenges;
Interoperability
through Web
Service (WMS,
WFS, WCS, etc.).
Ina-SDI
Network

7. Infrastruktur Data Spasial
Data Spasial: Data yang memiliki unsur posisi
Basis data: Sistem penyimpanan data yang
terstruktur pada media digital.
Infrastruktur: Prasarana yang memberikan
kemudahan bagi berlangsungnya suatu aktifitas.
Aktifitas apa?
 Geospasial data sharing

8. Menimbulkan implikasi
negatif pada kualitas
pengambilan keputusan
yg berakibat rendahnya
kualitas tindakan yg
diambil.
Ketersediaan data, akses dan pemanfaatan terhadap
data spasial yg terpercaya, up-to-date dan akurat
masih menjadi masalah utama saat ini.
Peran Data dan Informasi Spasial
Sumber: Bakosurtanal, 2012

9. Peran Data dan Informasi Spasial

Pengambilan keputusan yg efisien dan efektif memerlukan
informasi spasial maupun non-spasial yg up-to-date dan
akurat, yg menjelaskan situasi terkini yg terjadi.

Tidak satupun institusi yg memiliki data dan informasi
lengkap untuk keperluan pengambilan keputusan di berbagai
sektor data sharing merupakan sebuah keharusan.

Diperlukan pengaturan dan penggunaan teknologi yang tepat
untk mengatasi permasalahan akses thd data spasial untuk
mendukung proses pengambilan keputusan yang efisien dan
efektif Spatial Data Infrastructure (SDI).
Sumber : Bakosurtanal, 2012

10. Komponen IDS
Peraturan dan Perundangan (Policies)
Standard, data privacy & security, data sharing, cost recovery
Kelembagaan (Institutional Arrangements)
Governance & Governance Body
Diperlukan untuk koordinasi secara efisien dalam
mengintegrasikan komponen IDS
Sumber Daya Manusia (People)
training, professional development, cooperation, outreach
Data Spasial (Data)
digital base map, thematic, statistical, place names
Teknologi (Technology)
 hardware, software, networks, databases, technical
implementation plans
Sumber: Bakosurtanal, 2012

11. Kebijakan IDSN
Berbagai kebijakan yang mengatur IDSN, antara lain:
Peraturan Presiden No. 85 thn. 2007
UU No. 4 thn 2011 tentang Informasi Geospasial
Keputusan Kepala Bakosurtanal No. HK.01.04/48-
KA/V/2008, tentang Tata Kerja Penghubung Simpul
Jaringan Dalam JDSN.
Keputusan Kepala Bakosurtanal No. HK.01.04/49-
KA/V/2008, tentang Simpul Jaringan dan Unit Kliring di
Bakosurtanal
SK tentang penetapan unit kliring oleh masing-masing
Simpul Jaringan
Standar data geospasial (SNI)
Sumber: Bakosurtanal, 2012

12. Mengapa IDS Diperlukan?
Data dibuat sekali dan digunakan berkali-kali
untuk berbagai keperluan
Perlunya integrasi data dan informasi
geospasial dari berbagai sumber
Kemudahan akses terhadap data dan
informasi geospasial
Berbagi beban terhadap biaya dalam
pembuatan dan pengelolaan data geospasial
(cost sharing)
Mendukung pembangunan ekonomi, sosial
dan lingkungan yang berkelanjutan
(sustainable development)
Sumber: Bakosurtanal, 2012

13. 
GIS desktop menggunakan QgisQgis

Relational Database Management System
menggunakan PostgresqlPostgresql with extension PostgisPostgis

GIS/Application Server menggunakan GeoserverGeoserver

Katalog Metadata menggunakan GeonetworkGeonetwork

Semua software License GPL(General Public License)
Sumber: Bakosurtanal, 2012
Software yang
digunakan

14. 
Instalasi Operating System (Windows XP, 7,Vista,Linux)

Intalasi JRE (Java Runtime Environment)

Instalasi QGIS Desktop

Instalasi OpenGeo Suite

Merubah Port OpenGeo

Instalasi Geonetwork
Tahapan Instalasi
Sumber: Bakosurtanal, 2012

15. Perangkat Lunak Komersil Perangkat Lunak Free
Source: Bakosurtanal, 2012

16. Manage
Publish
Utilization
FDS Role
Q/A
Backup
Unit Kliring
Produce
Image InformationImage Information
SystemSystem Peta Dasar
Publikasi via Web
Produk
Peta &
Data
Editing di Lapangan
Cartographic Information SystemCartographic Information System
GDB
Source: Bakosurtanal, 2012
Data Workflow

17. Topologi Jaringan Ina-SDI
PSJ
(NNC)
UserPengguna
Unit
Kerja
BRC
Ina-SDI
Backup Center
Ina-SDI
Geoportal
SJP (CNN)
GateGatewayway
SJ1
SJ2
SJn
U
K
U
K
U
K
Unit
Kerja
Unit
Kerja
Unit
Kerja
Pengguna
Pengguna
Pengguna
SJ : Simpul Jaringan (DNN)
SJP : Simpul Jaringan Terpusat (CNN)
PSJ : Penghubung Simpul Jaringan (NNC)
UK : Unit Kliring
Source: Bakosurtanal, 2012

18. Application
focus
IT standards
Interoperable
GIS Portals
Clearinghous
es
System-oriented
Data focus
Geo-standards
Top down
File
Transfer Ad hoc
Data focus
FTP transfer
Bottom up
Services Architecture
Service Oriented
Focus on Content
Integration in
Business Process
Source: Bakosurtanal, 2012

19. QGIS adalah sebuah aplikasi desktop Sistem aplikasi Geografis berbasis open
source yang mudah digunakan yang bisa dijalankan di Linux, Unix dan
Windows.
QGIS mendukung data vector, raster, dan format database (ORDBMS)
Versi terbaru adalah QGIS 1.6.0

20. REFERENSI

Diseminasi Pembangunan Simpul Jaringan Provinsi,
29-30 Mei 2012, Hotel Santika, Yogyakarta.,
Bakosurtanal, Bappeda Prov DIY

21. 21
vielen dank, Thank you, Matur nuwun…