[Ringkasan]
Outcome Mapping (OM) adalah metode perencanaan dan evaluasi program yang berfokus pada perubahan perilaku mitra program (boundary partners) melalui capaian dambaan (outcome challenges) dan penanda kemajuan (progress markers). OM dikembangkan untuk mengatasi kesulitan evaluasi tradisional seperti mengukur dampak langsung dan atribusi. Prinsip-prinsipnya meliputi memahami kompleksitas, lingkaran pengaruh, serta pembelajaran berkelanjutan.
3. Dikembangkan oleh International Development
Research Center (IDRC) canada (1998-2001)
untuk menjawab kesulitan-kesulitan dalam
proses evaluasi suatu proses program yang
berkaitan
“ membuktikan relasi sebab/akibat
“ mengukur & atribusi dampak
“ bagaimana dengan hasil yang direncanakan ?
“ ketidakseimbangan akuntabilitas vs
pembelajaran
“ kejujuran kontribusi terhadap perubahan
“ ..........
4.
5. DEFINISI OUTCOME MAPPING
metode perencanaan & penilaian perubahan sosial serta
kinerja internal suatu program & organisasi yang
bersifat terintegrasi & partisipatoris
berfokus pada perubahan perilaku dari pihak-pihak
yang terlibat dalam program
berorientasi pada proses pembelajaran sosial & organisasi
8. PRINSIP-PRINSIP UTAMA
1. merangkul/mengakrabi kompleksitas
(embracing complexity)
2. lingkaran pengaruh (sphere of
influence)
3. mitra langsung (boundary partners)
4. outcome sebagai perubahan perilaku
9.
10. 1. EMBRACING COMPLEXITY
PROSES NON LINEAR
RELASI & INTERAKSI YG COMPLEKS
FAKTOR & AKTOR YG TIDAK DIKETAHUI
input aktivitas output outcome dampak
proses yg tidak bisa diduga
OUTCOME MAPPING
> MENGETAHUI KOMPLEKSITAS PROSES siapa & apa
> USAHA UTK MENGERTI PROSES menghubungkan
> FOKUS PADA PEMBELAJARAN ORGANISASI & SOSIAL input & aktivitas dg
> FOKUS PADA MENINGKATKAN INTERVENSI aspirasi ?
12. 1. EMBRACING COMPLEXITY
intentional design
> mengakui kompleksitas proses
proses monitoring & evaluasi
> usaha utk memahami “black box”
> fokus pada pembalajaran organisasi & sosial
> fokus pada kontribusi
> fokus pada peningkatan intervensi
13.
14. 2. LINGKARAN PENGARUH
(SPHERE OF INFLUENCE)
ruang lingkup kepedulian
(sphere of interest)
RUANG LINGKUP PENGARUH
(SPHERE OF INFLUENCE)
ruang lingkup kendali
(sphere of control)
input aktivitas output outcome dampak
15.
16. PERSOALAN DAMPAK
input aktivitas output outcome dampak
jika hanya fokus pada goal (tujuan) dampak
0 meniadakan kontribusi penting dari hulu
0 pemahaman bagaimana & mengapa dampak terjadi terbatas
17.
18. dampak menyiratkan pembangunan menyiratkan
sebab & akibat sistem terbuka & kompleks
muncul hasil positif & negatif yg
hasil yg diinginkan & positif
tidak direncanakan
fokus pada dampak akhir pentingnya efek ke hulu
kredit diberikan pada kontributor berbagai aktor menciptakan hasil &
tunggal (atribusi) butuh kredit (kontibusi)
19. “DAMPAK YG DIINGINKAN DARI
SUATU PROGRAM MERUPAKAN
CAHAYA PEMANDU - TES
KERELEVANSIAN.
BUKAN MERUPAKAN SUATU
UKURAN KINERJA”
20.
21. Outcome Mapping mempromosikan
Design dalam konteks pembangunan
yg lebih luas atau ruang
tegas/berani
lingkup kepedulian
M&E dalam ruang lingkup pengaruh
program
rendah hati/sederhana
23. 3. MITRA LANGSUNG
(BOUNDARY PARTNERS, BP)
Individu, grup, atau organisasi yang
berinteraksi langsung dalam program
dan bersama mereka mengantisipasi
peluang untuk mempengaruhi
24.
25. 3. MITRA LANGSUNG
(BOUNDARY PARTNERS, BP)
OM merupakan pendekatan berorientasi aktor
Pembangunan pada intinya adalah
tentang manusia (grup atau
individual) yang berelasi satu
dengan lainnya dan lingkungan
sekitarnya
OM menitikberatkan pada empat
jenis aktor & relasi mereka dalam
program pembangunan
26.
27. 4 AKTOR
Visi program dan perubahan yang diinginkan pada tingkat penerima
manfaat (beneficiaries) diasumsikan yang akan dicapai
Melalui aksi mitra langsung (boundary partners) dan
pengaruh (influence) terhadap beneficaries (= the boundary partners
of the boundary partners)
Tim pelaksana memfasilitasi proses dengan menyediakan akses
terhadap sumber-sumber baru, ide, atau peluang-peluang (sering kali
dibatasi oleh waktu)
Mitra Strategis : merupakan mitra dalam pelaksanaan program tetapi
tidak dimaksudkan terjadi perubahan di dalam diri mereka. Tim pelaksana
berkerja sama dengan mitra ini hanya untuk menjalankan program
29. 4 AKTOR
pengaruh tidak langsung
(indirect influence)
sphere of interest penerima manfaat masyarakat lokal
(benefeciary) 1 penerima manfaat
(benefeciary) 2
pengaruh langsung
(direct influence)
sphere of
tokoh masyarakat
influence mitra langsung
(bondary partners) 2
mitra langsung NGO
(bondary partners) 1
kendali langsung
(direct control)
sphere of control
tim pelaksana Tim Program
mitra strategis
30.
31. 4. OUTCOME SEBAGAI
PERUBAHAN PERILAKU
Perubahan dalam perilaku, relasi, aktivitas,
aksi (praktek profesional) dari individu,
grup dan organisasi yang bekerja langsung
dengan program (=boundary partners)
[capaian dambaan (outcome challenge)]
[penanda kemanjuan (progress marker)]
32.
33. MENGAPA PERUBAHAN PERILAKU ?
1. Setiap perubahan kondisi (cth : kebijakan baru, regulasi
baru, ...) selalu berkaitan dengan perubahan perilaku dari
orang dan grup.
Oleh karena itu lebih baik merencanakan [dan menilai] kontribusi terhadap
perubahan perilaku dan aksi dari partner kunci.
2. Menilai perubahan kondisi - seperti pada logframe - tidak
memberikan informasi suatu program memerlukan perbaikan
kinerja dan relevansi
3. Pembangungan dilakukan oleh dan untuk manusia, dan
berkaitan dengan relasi antar manusia orang
34.
35. MENGAPA PERUBAHAN PERILAKU ?
ruang lingkup kepedulian
(sphere of interest)
ruang lingkup kendali
(sphere of control) RUANG LINGKUP PENGARUH
(SPHERE OF INFLUENCE)
input aktivitas output outcome dampak
PERUBAHAN PERUBAHAN
PERILAKU KONDISI
36.
37. STRATEGI PENDUKUNG & KINERJA
(SUPPORT STRATEGIES & OWN
PERFORMANCE)
strategi yang digunakan dalam program
dalam berkontribusi untuk pencapaian
outcome
[peta strategi (strategy maps)]
bagaimana program dijalankan &
diorganisasikan dalam memenuhi misi
[perilaku organisasi (organizational practices)]
38.
39. PRINSIP PENGGUNAAN
Fleksibilitas
> OM perlu diadaptasi sesuai konteks
> Not a fixed route but a guide for the journey we take
Partisipasi & akuntabilitas
> OM menyiratkan dialog & kolaborasi dengan mitra
> Membangun bersama dengan mitra tentang ‘map(peta)’
Akuntabilitas & kepemilikan dua arah
> Continuous Learning / Evaluative thinking
> Mendorong suatu praktek yang reflektif, pembelajaran organisasi & sosial
45. MENETAPKAN RENCANA
EVALUASI
MENGATUR ATAU
MERANCANG PROSES
EVALUASI YG BERGUNA
Perancangan Evaluasi
ARTIKULASI LOGIKA &
GOAL KESELURUHAN
MENDEFINISIKAN
PERAN PROGRAM
Monitoring
MENANGKAP DATA
KINERJA & OUTCOME
MENGEMBANGKAN
STRATEGI UNTUK
MENGINDIKASI AREA
MEMFASILITASI HASIL
YANG PERLU
DITINGKATKAN
KREDIT DIBERIKAN PADA
PIHAK YANG
BERKONTRIBUSI PADA
PERUBAHAN
46.
47. RANCANGAN TERARAH
(INTENTIONAL DESIGN)
Mengapa ? Bagaimana? Siapa ? Apa ?
TIM PELAKSANA
MISI
MITRA LANGSUNG
PETA STRATEGI CAPAIAN DAMBAAN
(boundary partners)
(strategy maps) (outcome challenge)
VISI
PENERIMA MANFAAT
PERILAKU PENANDA KEMAJUAN
(benefeciaries)
ORGANISASI (progress markers)
(organizational
MITRA STRATEGIS
practices)
(strategic partners)
50. KAPAN OM SANGAT BAIK
DIGUNAKAN
Ketika bekerja dalam kemitraan
“ OM memperjelas peran
“ OM berfokus pada mitra lokal
“ OM mendorong kepemilikan dan komitmen terhadap program dari
berbagai aktor
Ketika mengembangkan kapasitas (Capacity Building)
“ OM berfokus pada perubahan perilaku mitra
“ OM memberikan proses monitoring yang terus berjalan berkaitan
dengan perubahan vs bantuan yang diberikan
“ OM mendorong untuk belajar dari apa yang mereka lakukan
52. KAPAN OM SANGAT BAIK
DIGUNAKAN
Pengertian lebih mendalam tentang faktor sosial
“ OM berorientasi pada aktor
“ OM membantu dalam membuka (unpacking) dari proses
Mempromosikan pengetahuan dan mempengaruhi
kebijakan
“ OM meningkatkan pemahaman terhadap perubahan ke
hulu
“ OM sangat tepat dalam penelitian
54. KAPAN OM SANGAT BAIK
DIGUNAKAN
Menghadapi persoalan kompleks
“ OM sangat berguna ketika kemajuan berdasarkan interaksi
antar aktor
“ OM merupakan pendekatan yang fleksibel (adaptif)
Refleksi dan dialog
“ OM bergantung pada interaksi antar aktor
“ OM membuka program menciptakan ruang untuk refleksi &
analisa (ongoing)
“ OM meningkatakan pertukaran pengetahuan
56. KAPAN OM SANGAT BAIK
DIGUNAKAN
Ketika sulit untuk menentukan atribusi
suatu program
Untuk inisiasi pembangunan yang
bertujuan untuk mempengaruhi &
merubah perilaku (langsung/tidak
langsung)
57.
58. BAGAIMANA OM DIGUNAKAN
1. Sebagai alat perencanaan / design suatu proyek atau program
2. Sebagai alat monitoring yang dapat digabung dengan metode
M&E lainnya (LFA, MSC, AI, SWOT, situational analysis, …)
3. Sebagai alat evaluasi mid-term / final (external or self-
evaluation)
4. Sebagai alat penilaian/analisis retrospektif (re build a story)
5. Monitoring Internal organisasi (e.g. un-packing roles &
expectations head office vs country office)