SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Dari Diagram Fasa Fe-C
 BAJA KARBON (CARBON STEEL)
 Paduan Fe-C, dengan maksimum 2.14% C
 BESI COR (CAST IRON)
 Paduan Fe-C, % C > 2.14%; lazimnya 3%C
2 MATERIAL:
Diagram Fasa Fe-C
Fe3C-proeutektoid (sementit proeutektoid)
α + Fe3C (perlit)α-proeutektoid(ferit)
Baja, 0,38%C
Baja, 1,4%C
Klasifikasi Baja
BAJA
(Steel)
Baja karbon rendah
(low carbon steel)
BAJA PADUAN
(Alloy Steel)
BAJA KARBON
(Carbon Steel)
Baja karbon medium
(medium carbon steel)
Baja paduan rendah
(low alloy steel)
Baja paduan tinggi
(high alloy steel)
Baja karbon tinggi
(high carbon steel)
Baja karbon rendah
 kandungan karbonnya < 0,25%C
 tidak responsif terhadap perlakuan panas
yang bertujuan membentuk martensit
 metode penguatannya dengan “Cold Working”
 struktur mikronya terdiri ferit dan perlit
 relatif lunak dan lemah
 ulet dan tangguh
 mampu mesin dan mampu lasnya baik
 murah
Aplikasi :
 bodi mobil,bentuk struktur (profil I, L, C, H),
pipa saluran
Baja karbon rendah
 kandungan karbonnya < 0,25%C
 tidak responsif terhadap perlakuan panas
yang bertujuan membentuk martensit
 metode penguatannya dengan “Cold Working”
 struktur mikronya terdiri ferit dan perlit
 relatif lunak dan lemah
 ulet dan tangguh
 mampu mesin dan mampu lasnya baik
 murah
Aplikasi :
 bodi mobil,bentuk struktur (profil I, L, C, H),
pipa saluran
Pengerjaan logam berdasar temperatur
1. Pengerjaan Dingin (Cold Working)
 Proses pengerjaan logam pada
temperatur dibawah temperatur
rekristalisasi
wire drawing, tube drawing, deep
drawing, cold rolling
2. Pengerjaan Panas (Hot Working)
 Proses pengerjaan logam di atas
temperatur rekristalisasi
Hot rolling, forging, extrusion
T rekristalisasi = 0,5 Tm (Kelvin)
Cold Working
Wire drawing
Tube drawing
Cold Working
Deep drawing
Cold Working
Stretch forming
Spinning
COLD WORKING
Karakter cold working:
 Permukaan halus
 Ketepatan dimensi sangat tinggi
 Perlu energi besar
 Deformasi yang diberikan terbatas
 Biasa dipakai untuk membuat baja
lembaran
Pengaruh temperatur annealing
Pengaruh cold working on TR
MECHANISMS OF STRENGTHENING IN METALS
Mekanisme penguatan logam:
A. Strengthening by grain size reduction
B. Solid-solution strengthening
C. Strain Hardening = cold working
D. Precipitation Hardening
E. Dispersion Strengthening
F. Strengthening by martensitic structure
Strengthening by grain size reduction
Pengaruh ukuran butiran thd kekuatan luluh
Hall-Petch equation
σy = yield strength
σ0 dan d = konstanta bahan
Solid-solution strengthening
Solid-solution strengthening
STRAIN HARDENING/COLD WORKING
STRAIN HARDENING/COLD WORKING
STRAIN HARDENING/COLD WORKING
Hot Working
Rolling
Forging
Extrusion
Produk Hot Rolling
150 mm
150 mm
250 mm
40 mm
Hot Working
Proses pengerjaan pada logam dimana
temperatur pengerjaannya di atas
temperatur rekristalisasi
Karakter hot working:
 Permukaan kasar (oksidasi)
 Ketepatan dimensi kurang
 Perlu energi kecil
 Deformasi yang diberikan besar
Baja karbon medium
 kandungan karbonnya: 0,25 - 0,6%C
 dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui
perlakuan panas austenitizing, quenching,
dan tempering
 banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering
sehingga struktur mikronya martensit
 lebih kuat dari baja karbon rendah
Aplikasi :
 poros, roda gigi, crankshaft
Baja karbon medium
Gear / Roda gigi
Gear / Roda gigi
Crankshaft
Baja karbon tinggi
 kandungan karbonnya: 0,6 < % C ≤ 2.14
 dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui
perlakuan panas austenitizing, quenching,
dan tempering
 banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering
sehingga struktur mikronya martensit
 paling keras, paling kuat, paling getas di
antara baja karbon lainnya
 tahan aus
Aplikasi :
 pegas, pisau cukur, kawat kekuatan tinggi,
rel kereta api,perkakas potong, dies
BAJA PADUAN
Baja yang selain terdiri Fe dan C juga
mengandung unsur-unsur paduan lainnya
+ Unsur paduan  mendapatkan sifat sesuai
keinginan
Unsur paduan  Mn, Cr, Mo, Ni, dll
 Baja paduan rendah (low alloy steel)
 Baja paduan tinggi (high alloy steel)
Baja paduan rendah
 jumlah unsur paduan < 10%
 memiliki kadar karbon sama seperti baja
karbon, tetapi ada sedikit unsur paduan
 dengan penambahan unsur paduan, kekuatan
dapat dinaikkan tanpa mengurangi
keuletannya, kekuatan fatik, dan daya tahan
terhadap korosi, aus, dan panas lebih baik
Aplikasi :
 kapal, jembatan, roda kereta api, ketel uap,
tangki gas
Baja paduan tinggi
 Jumlah unsur paduannya lebih besar 10%
 Baja tahan karat (stainless steel)
 Baja Perkakas (tool steel)
 Baja Mangan (manganese steel/hadfield
steel)
Baja tahan karat
 Cr >
11%
 Baja tahan karat feritik (ferritic stainless
steel)
 Baja tahan karat austenitik (austenitic
stainless steel)
 Baja tahan karat martensitik (martensitic
stainless steel)
 Baja tahan karat duplex
Baja tahan karat feritik
 unsur paduan utama; Fe, Cr
 struktur mikro terdiri fasa ferit (α) bcc
 non heat treatable (tidak mampu
diperlakukan panas)
 dapat diperkeras dan diperkuat dengan
cold working
 bersifat magnetik
Aplikasi  cetakan gelas, valve pada suhu
tinggi, garpu, ruang pembakaran
Contoh  AISI 409 dan AISI 446
Baja tahan karat austenitik
 unsur paduan utama; Fe, Cr, Ni ( Cr>16%, Ni >
3,5%, ada Mn)
 struktur mikro terdiri fasa austenit
 non heat treatable (tidak mampu diperlakukan
panas)
 dapat diperkeras dan diperkuat dengan cold
working
 tidak bersifat magnetik
 ketahanan korosinya paling baik
 paling banyak diproduksi
Aplikasi  bejana cryogenic, peralatan proses
industri makanan dan kimia
Contoh  AISI 304 dan AISI 316L
Baja tahan karat martensitik
 unsur paduan utama; Fe, Cr
 struktur mikro terdiri fasa martensit
 dapat diperkeras dan diperkuat
dengan perlakuan panas
 bersifat magnetik
Aplikasi  bearing, surgical tools
Contoh  AISI 410 dan AISI 440A
Baja tahan karat martensitik
Bearing / bantalan / laher
Baja tahan karat duplex
 disebut juga precipitation hardenable
stainless steel
 Unsur paduan utama; Fe, Cr, Ni, Al, Mn
 struktur mikro terdiri fasa campuran (ferit
+ martensit atau ferit + austenit)
 bertambah keras karena terjadi
transformasi fasa dari austenit menjadi
fasa kedua
Aplikasi  baja pegas, bejana tekan
Contoh  AISI 17-7PH
Baja tahan karat
Baja perkakas (tool steel)
A. Tool steel tipe W  baja perkakas yang
dikeraskan dengan pencelupan dalam air
B. Tool steel tipe To  baja perkakas yang
dikeraskan dengan pencelupan dalam oli
C. Tool steel tipe A  baja perkakas yang
dikeraskan dalam pendinginan udara bebas
Aplikasi  cutting tools, dies
Contoh  High Speed Steel
Cutting Tools
Baja Mangan
 ≥ 13% Mn; ≥ 1% C
 pada suhu kamar struktur mikronya
austenit (γ)
 sangat keras, jika dideformasi semakin
bertambah keras (austenit  martensit)
Aplikasi:
 mangkuk pengeruk pada alat
berat
 teralis penjara
 frog rel kereta api
Standard penamaan baja
 Standar Jerman (DIN)
 Standar Jepang (JIS)
 Standar Amerika (AISI; SAE)
 Standar Jerman (DIN)
St-37: baja dengan kekuatan
tarik minimum 37 kg/mm2
C45: baja dengan 0,45%C
Standard penamaan baja
 Standar Jepang (JIS)
S45C: baja dengan 0,45%C
 Standar Amerika
SAE : Society of Automotive Engineers
AISI : American Iron and Steel Institute
SAE  XX XX
AISI
jenis baja paduan utama
%C
ASTM: American Society for Testing and Materials

More Related Content

What's hot

Proses pembentukan
Proses pembentukanProses pembentukan
Proses pembentukan12luthfi
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirDewi Izza
 
Peralatan makanan
Peralatan makananPeralatan makanan
Peralatan makananYenny Putri
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cBayu Fajri
 
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambarPresentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambarAhmad Lubis
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)universitas negri yogyakarta
 
metalurgi serbuk
metalurgi serbukmetalurgi serbuk
metalurgi serbukMega Audina
 
TOOL STEELS & THEIR HEAT TREATMENT
TOOL STEELS & THEIR HEAT TREATMENTTOOL STEELS & THEIR HEAT TREATMENT
TOOL STEELS & THEIR HEAT TREATMENTSWAPNIL NIGAM
 
EM-UNIT II -effect of alloying elements in steel
EM-UNIT II -effect of alloying elements in steelEM-UNIT II -effect of alloying elements in steel
EM-UNIT II -effect of alloying elements in steelMohanumar S
 
Hot and cold working
Hot and cold workingHot and cold working
Hot and cold workingRonak Parmar
 
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)argi prasetio
 
Ausforming heat treatment process
Ausforming heat treatment processAusforming heat treatment process
Ausforming heat treatment processNikhil Nagdev
 
BAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN
BAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAANBAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN
BAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAANAmrih Prayogo
 
gambar teknik - pemotongan gambar part 2
gambar teknik - pemotongan gambar part 2gambar teknik - pemotongan gambar part 2
gambar teknik - pemotongan gambar part 2Ardy YM
 

What's hot (20)

Proses pembentukan
Proses pembentukanProses pembentukan
Proses pembentukan
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
Peralatan makanan
Peralatan makananPeralatan makanan
Peralatan makanan
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
 
Pengenalan material
Pengenalan materialPengenalan material
Pengenalan material
 
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambarPresentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
 
metalurgi serbuk
metalurgi serbukmetalurgi serbuk
metalurgi serbuk
 
Rumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurusRumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurus
 
Machine drawing
Machine drawingMachine drawing
Machine drawing
 
TOOL STEELS & THEIR HEAT TREATMENT
TOOL STEELS & THEIR HEAT TREATMENTTOOL STEELS & THEIR HEAT TREATMENT
TOOL STEELS & THEIR HEAT TREATMENT
 
EM-UNIT II -effect of alloying elements in steel
EM-UNIT II -effect of alloying elements in steelEM-UNIT II -effect of alloying elements in steel
EM-UNIT II -effect of alloying elements in steel
 
Hot and cold working
Hot and cold workingHot and cold working
Hot and cold working
 
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
 
Ausforming heat treatment process
Ausforming heat treatment processAusforming heat treatment process
Ausforming heat treatment process
 
Perlakuan panas
Perlakuan panasPerlakuan panas
Perlakuan panas
 
BAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN
BAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAANBAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN
BAB V PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN
 
gambar teknik - pemotongan gambar part 2
gambar teknik - pemotongan gambar part 2gambar teknik - pemotongan gambar part 2
gambar teknik - pemotongan gambar part 2
 
PRESS TOOL
PRESS TOOLPRESS TOOL
PRESS TOOL
 
Heat Treatment Process
Heat Treatment ProcessHeat Treatment Process
Heat Treatment Process
 

Similar to Baja

Similar to Baja (20)

Baja - Besi Tuang - Al
Baja - Besi Tuang - AlBaja - Besi Tuang - Al
Baja - Besi Tuang - Al
 
Baja (steel)
Baja (steel)Baja (steel)
Baja (steel)
 
Pengenalan Baja
Pengenalan BajaPengenalan Baja
Pengenalan Baja
 
A.c matrial ferrous metal
A.c matrial ferrous metalA.c matrial ferrous metal
A.c matrial ferrous metal
 
A.c matrial. ferrous mtl genap
A.c matrial. ferrous mtl genapA.c matrial. ferrous mtl genap
A.c matrial. ferrous mtl genap
 
Mpam.smk
Mpam.smkMpam.smk
Mpam.smk
 
Mpam
MpamMpam
Mpam
 
Ht of martensitic stainless steels
Ht of martensitic stainless steelsHt of martensitic stainless steels
Ht of martensitic stainless steels
 
Bab%20 ii
Bab%20 iiBab%20 ii
Bab%20 ii
 
Hasil rekayasa paduan logam modern
Hasil rekayasa paduan logam modernHasil rekayasa paduan logam modern
Hasil rekayasa paduan logam modern
 
Fix matek logam
Fix matek logamFix matek logam
Fix matek logam
 
Pak nandi
Pak nandiPak nandi
Pak nandi
 
Pemilihan material untuk fastener
Pemilihan material untuk fastenerPemilihan material untuk fastener
Pemilihan material untuk fastener
 
heat treatment die cast.pptx
heat treatment die cast.pptxheat treatment die cast.pptx
heat treatment die cast.pptx
 
pengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptxpengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptx
 
Struktur_Baja_Baja_Paduan.pptx
Struktur_Baja_Baja_Paduan.pptxStruktur_Baja_Baja_Paduan.pptx
Struktur_Baja_Baja_Paduan.pptx
 
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanyaPresentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
 
Baja xxx
Baja xxxBaja xxx
Baja xxx
 
Tugas tengah semester
Tugas tengah semesterTugas tengah semester
Tugas tengah semester
 
Logam
LogamLogam
Logam
 

Recently uploaded

Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxFahrizalTriPrasetyo
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 

Recently uploaded (14)

Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 

Baja

  • 1. Dari Diagram Fasa Fe-C  BAJA KARBON (CARBON STEEL)  Paduan Fe-C, dengan maksimum 2.14% C  BESI COR (CAST IRON)  Paduan Fe-C, % C > 2.14%; lazimnya 3%C 2 MATERIAL:
  • 3. Fe3C-proeutektoid (sementit proeutektoid) α + Fe3C (perlit)α-proeutektoid(ferit) Baja, 0,38%C Baja, 1,4%C
  • 4. Klasifikasi Baja BAJA (Steel) Baja karbon rendah (low carbon steel) BAJA PADUAN (Alloy Steel) BAJA KARBON (Carbon Steel) Baja karbon medium (medium carbon steel) Baja paduan rendah (low alloy steel) Baja paduan tinggi (high alloy steel) Baja karbon tinggi (high carbon steel)
  • 5. Baja karbon rendah  kandungan karbonnya < 0,25%C  tidak responsif terhadap perlakuan panas yang bertujuan membentuk martensit  metode penguatannya dengan “Cold Working”  struktur mikronya terdiri ferit dan perlit  relatif lunak dan lemah  ulet dan tangguh  mampu mesin dan mampu lasnya baik  murah Aplikasi :  bodi mobil,bentuk struktur (profil I, L, C, H), pipa saluran
  • 6. Baja karbon rendah  kandungan karbonnya < 0,25%C  tidak responsif terhadap perlakuan panas yang bertujuan membentuk martensit  metode penguatannya dengan “Cold Working”  struktur mikronya terdiri ferit dan perlit  relatif lunak dan lemah  ulet dan tangguh  mampu mesin dan mampu lasnya baik  murah Aplikasi :  bodi mobil,bentuk struktur (profil I, L, C, H), pipa saluran
  • 7. Pengerjaan logam berdasar temperatur 1. Pengerjaan Dingin (Cold Working)  Proses pengerjaan logam pada temperatur dibawah temperatur rekristalisasi wire drawing, tube drawing, deep drawing, cold rolling 2. Pengerjaan Panas (Hot Working)  Proses pengerjaan logam di atas temperatur rekristalisasi Hot rolling, forging, extrusion T rekristalisasi = 0,5 Tm (Kelvin)
  • 11. COLD WORKING Karakter cold working:  Permukaan halus  Ketepatan dimensi sangat tinggi  Perlu energi besar  Deformasi yang diberikan terbatas  Biasa dipakai untuk membuat baja lembaran
  • 14. MECHANISMS OF STRENGTHENING IN METALS Mekanisme penguatan logam: A. Strengthening by grain size reduction B. Solid-solution strengthening C. Strain Hardening = cold working D. Precipitation Hardening E. Dispersion Strengthening F. Strengthening by martensitic structure
  • 15. Strengthening by grain size reduction
  • 16. Pengaruh ukuran butiran thd kekuatan luluh Hall-Petch equation σy = yield strength σ0 dan d = konstanta bahan
  • 23. Produk Hot Rolling 150 mm 150 mm 250 mm 40 mm
  • 24. Hot Working Proses pengerjaan pada logam dimana temperatur pengerjaannya di atas temperatur rekristalisasi Karakter hot working:  Permukaan kasar (oksidasi)  Ketepatan dimensi kurang  Perlu energi kecil  Deformasi yang diberikan besar
  • 25. Baja karbon medium  kandungan karbonnya: 0,25 - 0,6%C  dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan panas austenitizing, quenching, dan tempering  banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering sehingga struktur mikronya martensit  lebih kuat dari baja karbon rendah Aplikasi :  poros, roda gigi, crankshaft
  • 26. Baja karbon medium Gear / Roda gigi Gear / Roda gigi Crankshaft
  • 27. Baja karbon tinggi  kandungan karbonnya: 0,6 < % C ≤ 2.14  dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan panas austenitizing, quenching, dan tempering  banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering sehingga struktur mikronya martensit  paling keras, paling kuat, paling getas di antara baja karbon lainnya  tahan aus Aplikasi :  pegas, pisau cukur, kawat kekuatan tinggi, rel kereta api,perkakas potong, dies
  • 28. BAJA PADUAN Baja yang selain terdiri Fe dan C juga mengandung unsur-unsur paduan lainnya + Unsur paduan  mendapatkan sifat sesuai keinginan Unsur paduan  Mn, Cr, Mo, Ni, dll  Baja paduan rendah (low alloy steel)  Baja paduan tinggi (high alloy steel)
  • 29. Baja paduan rendah  jumlah unsur paduan < 10%  memiliki kadar karbon sama seperti baja karbon, tetapi ada sedikit unsur paduan  dengan penambahan unsur paduan, kekuatan dapat dinaikkan tanpa mengurangi keuletannya, kekuatan fatik, dan daya tahan terhadap korosi, aus, dan panas lebih baik Aplikasi :  kapal, jembatan, roda kereta api, ketel uap, tangki gas
  • 30. Baja paduan tinggi  Jumlah unsur paduannya lebih besar 10%  Baja tahan karat (stainless steel)  Baja Perkakas (tool steel)  Baja Mangan (manganese steel/hadfield steel)
  • 31. Baja tahan karat  Cr > 11%  Baja tahan karat feritik (ferritic stainless steel)  Baja tahan karat austenitik (austenitic stainless steel)  Baja tahan karat martensitik (martensitic stainless steel)  Baja tahan karat duplex
  • 32. Baja tahan karat feritik  unsur paduan utama; Fe, Cr  struktur mikro terdiri fasa ferit (α) bcc  non heat treatable (tidak mampu diperlakukan panas)  dapat diperkeras dan diperkuat dengan cold working  bersifat magnetik Aplikasi  cetakan gelas, valve pada suhu tinggi, garpu, ruang pembakaran Contoh  AISI 409 dan AISI 446
  • 33. Baja tahan karat austenitik  unsur paduan utama; Fe, Cr, Ni ( Cr>16%, Ni > 3,5%, ada Mn)  struktur mikro terdiri fasa austenit  non heat treatable (tidak mampu diperlakukan panas)  dapat diperkeras dan diperkuat dengan cold working  tidak bersifat magnetik  ketahanan korosinya paling baik  paling banyak diproduksi Aplikasi  bejana cryogenic, peralatan proses industri makanan dan kimia Contoh  AISI 304 dan AISI 316L
  • 34. Baja tahan karat martensitik  unsur paduan utama; Fe, Cr  struktur mikro terdiri fasa martensit  dapat diperkeras dan diperkuat dengan perlakuan panas  bersifat magnetik Aplikasi  bearing, surgical tools Contoh  AISI 410 dan AISI 440A
  • 35. Baja tahan karat martensitik Bearing / bantalan / laher
  • 36. Baja tahan karat duplex  disebut juga precipitation hardenable stainless steel  Unsur paduan utama; Fe, Cr, Ni, Al, Mn  struktur mikro terdiri fasa campuran (ferit + martensit atau ferit + austenit)  bertambah keras karena terjadi transformasi fasa dari austenit menjadi fasa kedua Aplikasi  baja pegas, bejana tekan Contoh  AISI 17-7PH
  • 38. Baja perkakas (tool steel) A. Tool steel tipe W  baja perkakas yang dikeraskan dengan pencelupan dalam air B. Tool steel tipe To  baja perkakas yang dikeraskan dengan pencelupan dalam oli C. Tool steel tipe A  baja perkakas yang dikeraskan dalam pendinginan udara bebas Aplikasi  cutting tools, dies Contoh  High Speed Steel
  • 40. Baja Mangan  ≥ 13% Mn; ≥ 1% C  pada suhu kamar struktur mikronya austenit (γ)  sangat keras, jika dideformasi semakin bertambah keras (austenit  martensit) Aplikasi:  mangkuk pengeruk pada alat berat  teralis penjara  frog rel kereta api
  • 41. Standard penamaan baja  Standar Jerman (DIN)  Standar Jepang (JIS)  Standar Amerika (AISI; SAE)  Standar Jerman (DIN) St-37: baja dengan kekuatan tarik minimum 37 kg/mm2 C45: baja dengan 0,45%C
  • 42. Standard penamaan baja  Standar Jepang (JIS) S45C: baja dengan 0,45%C  Standar Amerika SAE : Society of Automotive Engineers AISI : American Iron and Steel Institute SAE  XX XX AISI jenis baja paduan utama %C ASTM: American Society for Testing and Materials