SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
REVITALISASI PENDIDIKAN VOKASI:
PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY
Ivan Hanafi
Universitas Negeri Jakarta
Jakarta, 20 Oktober 2022
PENGEMBANGAN DAN PEMASARAN HASIL TEACHING FACTORY
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA
BIDANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Visi 2025
2010
PDB ~ US$ 700 Milyar
Pendapatan/kap US$ 3,000 (2010)
2025
PDB: 3,8 – 4,5 Trilyun US$
Pendapatan/kap:
13.000 – 16.100 US$
Terbesar ke-12 dunia
Proyeksi KEN Pendapatan/kapita ~US$ 14,900
(high income country)
2045
PDB ~US$ 16.6 Trilyun
Prediksi Pendapatan/kapita ~US$
46,900
Diprediksi menjadi terbesar ke-7 atau
ke-8 dunia
2
“Mengangkat Indonesia menjadi negara maju
dan merupakan kekuatan 12 besar dunia di
tahun 2025 dan 8 besar dunia pada tahun 2045
melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang
inklusif dan berkelanjutan”
100 tahun
kemerdekaan
Sumber: MP3EI, 2011 – 2025
Pencapaian Visi 2025 dan 2045 memerlukan penyiapan generasi yang
mampu berperan aktif dalam kegiatan pembangunan
Level
Management
Professionals
Highly Skilled Semi-Professionals
Highly Skilled Manpower
Skilled Manpower
Semi-Skilled Manpower
Unskilled Manpower
Negara Industri
Negara Berkembang
MODEL STRUKTUR TENAGA KERJA
Pendidikan Vokasi
3
(Johanson , 2004)
KETENTUAN UMUM
 Pendidikan Vokasi:
 pendidikan menengah yang menyiapkan peserta didik terutama untuk bekerja
dan/atau berwirausaha dalam bidang tertentu
 pendidikan tinggi yang menyiapkan mahasiswa untuk bekerja dan/ atau
berwirausaha dengan keahlian terapan tertentu.
 Pelatihan Vokasi: keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas,
disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian
tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan
untuk bekerja dan/atau berwirausaha.
VISI DAN MISI
 Visi
 Terwujudnya sumber daya manusia/tenaga kerja yang kompeten, produktif,
dan berdaya saing dalam mendukung Visi Indonesia 2045
 Misi
 Membentuk sumber daya manusia yang kompeten sesuai kebutuhan untuk
bekerja dan/atau berwirausaha;
 Menyelenggarakan PVPV berbasis kompetensi sesuai kebutuhan pasar kerja
secara efektif, efisien, dan inklusif;
 Memperkuat peran dunia usaha dan dunia industri dalam penyelenggaraan
PVPV serta pengakuan sertifikasi kompetensi;
 Memperkuat sinergitas seluruh pemangku kepentingan di Pusat dan Daerah
melalui kolaborasi dan koordinasi
TUJUAN
 Meningkatkan akses, mutu, dan relevansi
penyelenggaraan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan
Vokasi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja;
 Mendorong pembangunan keunggulan spesifik di
masing-masing lembaga Pendidikan Vokasi dan
Pelatihan Vokasi sesuai potensi daerah dan
kebutuhan pasar kerja;
 Melakukan penguatan sinergi antara Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, dunia usaha, dunia
industri, dunia kerja, dan pemangku kepentingan
lainnya dalam meningkatkan kualitas dan daya
saing sumber daya manusia ltelaga kerja Indonesia;
 Membekali sumber daya manusia/ tenaga kerja
dengan kompetensi untuk bekerja dan/ atau
berwirausaha; dan
 Mendorong partisipasi dunia usaha, dunia industri,
dan dunia kerja dalam rangka pelaksanaan
Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
DUNIA
KERJA/
INDUSTRI
PENDIDIKAN
VOKASI
PEMERINTAH
PUSAT/
DAERAH
AMANAT Revitalisasi PVPV
 Melakukan perubahan mendasar dan menyeluruh terhadap PVPV
 Awalnya berorientasi suplai (supply-oriented) menjadi sistem vokasi yang
berorientasi permintaan (demand-oriented)
 PerPres No. 68/2022 mengamanatkan kepada pemerintah dan DUDIKA
(dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja) bersama-sama memikul
tanggung jawab menyiapkan SDM tenaga kerja Indonesia yang berkualitas
 Pembenahan PVPV ke depannya akan diselenggarakan secara
menyeluruh, berkesinambungan, terintegrasi, dan terkoordinasi
INDUSTRI 4.0/SOCIETY 5.0: MENUNTUT PERUBAHAN
PENGUASAAN KEAHLIAN DAN PENGETAHUAN
STRATEGI MENUJU Revitalisasi PVPV
1. Mengembangkan Sistem Pemantauan Permintaan Tenaga Kerja yang Efektif
 Jangka Pendek (Real Time)
 Jangka Menengah
 Jangka Panjang
2. Sistem Pemantauan Keterampilan (Skill Monitoring System)
 meningkatkan akurasi dalam mempersiapkan keterampilan yang dibutuhkan oleh
DUDIKA
3. Kerangka Perencanaan Tenaga Kerja
 Sistem ini disusun berdasarkan prediksi dan perencanaan kebutuhan tenaga kerja
yang komprehensif pada tingkat makro dalam kaitannya dengan perubahan
struktural ekonomi, yang kemudian dijadikan Kerangka Perencanaan Tenaga Kerja
TANTANGAN
KONDISI SAAT INI
 Bonus demografi (2,9 juta
angkatan kerja baru setiap
tahun), jika gagal
mengantisipasinya, maka akan
terjadi lonjakan pengangguran
 Revolusi industri 4.0: produksi
barang dan jasa sudah
menggabungkan sistem otomasi
dengan teknologi siber (cyber
physical system), internet of things
(IoT), cloud computing, dan
cognitive computing)
Menjadi tantangan
penyelenggara PVPV
dalam penyiapan tenaga
kerja terampil yang siap
masuk ke Pasar Kerja
LINK AND MATCH
Link
&
Match
Supply Side
(TVET System)
Demand Side
(World of Work)
Basic VALUES:
- Quality
- Quantity
- Efficiency
- Creativity
- Professional
- Enterpreneur
- Vocational Schools
- Vocational Training
Institutions
- Workplace Training
World of Work
- Formal-Informal
- Public – Private
- Profit - nonprofit
- Primer, Secondary,
Tarsier, Quarter
Adaptasi dari Slamet PH (2014)
INOVASI
 Rebranding: Lembaga PVPV untuk meningkatkan daya tarik dan
kepercayaan publik
 Reformasi: Lembaga PVPV untuk meningkatkan kinerja organisasi yang
lebih inovatif dan transformative
 Redesain: Program Studi dan Program Pelatihan untuk merespons
tantangan
 Revitalisasi: fasilitas, sarana, dan prasarana untuk meningkatkan kualitas,
kapasitas, dan aksesibilitas Lembaga PVPV
 Reorientasi: Sumber Daya Manusia (SDM) Instruktur, Mentor, Asesor, Guru
Produktif, Dosen Vokasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
layanan PVPV
 Peningkatan kemitraan dan kolaborasi dengan stakeholders dalam
rangka memperkuat kinerja Lembaga PVPV
PROGRAM LEMBAGA PVPV
 Pendidikan Menengah
Kejuruan (SMK/MAK)
 Pendidikan Tinggi Vokasi
(Akademi, Politeknik, Institut,
Universitas)
 Pelatihan Vokasi (BLK, Kerja
sama LN)
 Peningkatan Kualitas
Penyelenggaraan PVPV
 Penguatan Tata Kelola
Penyelenggara PVPV
 Pembangunan Sistem
Penyelenggaraan dan Kurikulum
Vokasi yang Efektif dan Efisien
 Penerapan Digitalisasi dalam
Sistem PVPV
REORIENTASI PVPV: Teaching Factory
SEBAGAI
BENTUK
REORIENTASI
PENDIDIKAN
VOKASI DI
SMK
TEACHING
FACTORY
(TeFa)
Model pembelajaran yang
bernuansa industri melalui sinergi
SMK/MAK dengan dunia
usaha/industri untuk
menghasilkan lulusan yang
kompeten sesuai dengan
kebutuhan pasar (Permendikbud
34/2018)
Tujuan: Membekali lulusan SMK
dengan kompetensi teknis yang
utuh dan riil, serta karakter kinerja
yang sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja, berjiwa wirausaha
serta memiliki kesiapan untuk
memasuki dunia kerja dan/atau
mengembangkan usaha secara
mandiri.
Prinsip-prinsip
1. Dilaksanakan berdasarkan kemitraan strategis dengan DUDI.
2. Pembelajaran praktik berbasis produksi, baik barang maupun jasa, berkualitas
berdasarkan standar DUDI dan dibutuhkan masyarakat pada umumnya.
3. Produk (barang dan atau jasa) ditetapkan bersama-sama mitra DUDI atau
melalui kajian secara mandiri, atau dengan mengkonversi produk Unit
Usaha/Produksi yang telah dimiliki dan disesuaikan dengan kompetensi Lulusan.
4. Pembelajaran dirancang dengan perangkat khusus untuk memastikan
pemenuhan kompetensi dasar (KD) sebagai acuan pada aktivitas/kegiatan
proses produksi, atau menggunakan perangkat atau instrumen lain yang lazim
digunakan atau tersedia di mitra DUDI.
5. Peserta didik terlibat langsung sepenuhnya dalam proses produksi sehingga
kompetensi, kesiapan, dan karakter kerja terbangun melalui kegiatan yang
dilakukan selama pembuatan barang dan/atau penyelesaian layanan jasa;
6. Pembelajaran praktik (dalam proses produksi) dilakukan di tempat yang telah
dikondisikan sesuai keadaan atau mendekati standar DUDI, termasuk alur
kegiatan produksi, aturan dan norma kerja (termasuk jam kerja), SOP serta
ketentuan lain yang berlaku di DUDI.
7. Adanya sistem dan atau tatanan pengelolaan pemanfaatan produk sesuai
peraturan yang berlaku.
PENGEMBANGAN
 Membangun kemitraan antara SMK
dan DUDI terutama yang berada di
sekitarnya atau wilayahnya
 Menetapkan/inovasi produk
(barang/jasa)
 Menyiapkan perangkat
pembelajaran
 Mengondisikan:
 Ruang praktik/bengkel/lahan dan
lingkungan,
 Proses dan evaluasi pembelajaran
 Pemanfaatan produk dan lulusan.
Produk TeFa
adalah barang
dan atau
layanan jasa
yang dibutuhkan
masyarakat dan
bernilai ekonomi
STRATEGI
 Melibatkan DUDI sebagai mitra dari
sejak awal untuk meningkatkan
penyerapan lulusan,
pengembangan dan inovasi
produk
 Kemitraan strategis dibangun
dengan prinsip saling
menguntungkan
 Dimulai dari Kompetensi Keahlian
(KK) yang telah ada unit produksi
(UP) sesuai dengan produk yang
akan dikembangkan
 Bagi UP yang produknya tidak
sesuai dengan kompetensi keahlian
yang ada di sekolah, tetap
dipertahankan dan diupayakan
menjadi bagian dari TeFa
 Perancangan produk dan jasa
harus dikaitkan dengan KD pada
setiap KK secara menyeluruh
 Pelaksanaan produksi dilaksanakan
mengacu standar proses yang
disesuaikan dengan proses kerja
penilaian sesuai standar penilaian
KOMPONEN PENGEMBANGAN
Kemitraan-
strategis
Produk
Perangkat
Pembelajaran
Guru
Berpengalaman
DUDI
Lingkungan dan
fasilitas
pendukung
Tata Kelola
1. Kemitraan-strategis;
Kemitraan strategis dalam pelaksanaan TeFa: bentuk kerja sama yang saling menguntungkan
berdasarkan sinergitas atau keterkaitan obyek tujuan dan harapan masing-masing.
2. Produk;
Dengan kegiatan produksi peserta didik diharapkan mampu menguasai kompetensi riil dan utuh,
melalui kegiatan secara langsung membuat, mengerjakan, dan menyelesaikan produk sesuai standar
yang berlaku.
3. Perangkat Pembelajaran;
Perangkat pembelajaran TeFa merupakan elemen pokok yang harus disiapkan dalam pembelajaran
membuat dan menyelesaikan suatu produk. TeFa mengupayakan agar budaya dan kegiatan yang
berlaku di lingkungan DUDI, juga dibudayakan dan diberlakukan dalam pelaksanaan model
pembelajaran TeFa di SMK.
4. Guru Berpengalaman DUDI;
Guru pendamping harus benar-benar mengerti dan paham tentang apa saja yang terjadi di DUDI,
terutama hal-hal yang terkait dengan proses produksi, baik berupa pembuatan barang atau berupa
layanan jasa.
5. Lingkungan dan fasilitas pendukung;
Penataan ulang fasilitas belajar sekolah dengan mengadopsi tatanan atau menerapkan aturan-aturan
yang ada di DUDI semaksimal mungkin, sehingga terbangun lingkungan dan suasana seperti di DUDI.
6. Tata Kelola.
Implementasi model pembelajaran TeFa di SMK akan meningkatknya intensitas penggunaan fasilitas
sekolah, khususnya untuk pelaksanaan pembelajaran praktik yang berubah menjadi proses produksi.
Tata kelola TeFa pada SMK meliputi dua bagian yang menyatu, yaitu aspek internal dan external.
Tata kelola TeFa SMK
• Kemitraan SMK dan DUDI dalam kegiatan
TeFa: nuansa baru bentuk kerja sama antara
institusi pendidikan (lembaga non-profit)
dengan DUDI (entitas bisnis-profit).
• Agar pengelolaan kerja sama, terutama
dalam aspek pemanfaatan produk TeFa yang
melibatkan transaksi keuangan, SMK TeFa
didorong untuk menerapkan manajemen
Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD).
• SMK memperoleh legitimasi dalam mengelola
penggunaan dan pengadministrasian
keuangan dari aktivitas transaksi pemanfaatan
produk TeFa baik barang maupun jasa.
TATA KELOLA INTERNAL SMK
STRUKTUR
ORGANISASI
LAMA
SMK PK /
TeFa
STRUKTUR
ORGANISASI
BARU
TATA KELOLA EKSTERNAL SMK
• Permendagri No. 61 Tahun 2017 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan BLUD:
• BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada
SKPD di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa barang dan/atau jasa dan dalam
melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.
• Pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan fleksibilitas
berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis
yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat.
Sumber: Dit. Pembinaan SMK, 2015
Terima kasih
Selamat Berkarya…
SUMBER RUJUKAN
 Panduan Pengembangan Teaching Factory. Direktorat Pembinaan
SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019.
 Peraturan Presiden No. 68/2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi
dan Pelatihan Vokasi
 Peraturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan Republik Indonesia No. 6 Tahun 2022 tentang Strategi
Nasional Pendidikan Vokasi Dan Pelatihan Vokasi

More Related Content

Similar to TEACHING FACTORY-IH.pdf

PPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptx
PPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptxPPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptx
PPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptx
salviohexia2
 
Sistem pendidikan
Sistem pendidikanSistem pendidikan
Sistem pendidikan
PalComTech
 
Sistem pendidikan
Sistem pendidikanSistem pendidikan
Sistem pendidikan
PalComTech
 
Sistem pendidikan
Sistem pendidikanSistem pendidikan
Sistem pendidikan
PalComTech
 
MEKANISME MAGANG INDUSTRI DAN PBL - v2.pptx
MEKANISME MAGANG INDUSTRI DAN PBL - v2.pptxMEKANISME MAGANG INDUSTRI DAN PBL - v2.pptx
MEKANISME MAGANG INDUSTRI DAN PBL - v2.pptx
Agusaja15
 
Akreditasi progker peningkatan mutu kikin
Akreditasi progker peningkatan mutu kikinAkreditasi progker peningkatan mutu kikin
Akreditasi progker peningkatan mutu kikin
EKO SUPRIYADI
 

Similar to TEACHING FACTORY-IH.pdf (20)

PPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptx
PPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptxPPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptx
PPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptx
 
Program Teaching Factory SMK
Program Teaching Factory SMKProgram Teaching Factory SMK
Program Teaching Factory SMK
 
program teaching factory sekolah menengah kejuruan
program teaching factory sekolah menengah kejuruanprogram teaching factory sekolah menengah kejuruan
program teaching factory sekolah menengah kejuruan
 
PENDIDIKAN DAN LATIHAN TEKNIK AL DAN VOKASIONAL (TVET) DAN IPGK TEKNIK DIPE...
PENDIDIKAN DAN LATIHAN  TEKNIK AL DAN VOKASIONAL  (TVET) DAN IPGK TEKNIK DIPE...PENDIDIKAN DAN LATIHAN  TEKNIK AL DAN VOKASIONAL  (TVET) DAN IPGK TEKNIK DIPE...
PENDIDIKAN DAN LATIHAN TEKNIK AL DAN VOKASIONAL (TVET) DAN IPGK TEKNIK DIPE...
 
4 pedoman pkl smk 310317
4 pedoman pkl smk 3103174 pedoman pkl smk 310317
4 pedoman pkl smk 310317
 
Pedoman pkl-smk
Pedoman pkl-smkPedoman pkl-smk
Pedoman pkl-smk
 
Sistem pendidikan
Sistem pendidikanSistem pendidikan
Sistem pendidikan
 
Sistem pendidikan
Sistem pendidikanSistem pendidikan
Sistem pendidikan
 
Sistem pendidikan
Sistem pendidikanSistem pendidikan
Sistem pendidikan
 
Program kerja pkl
Program kerja pklProgram kerja pkl
Program kerja pkl
 
Materi Dirjen Diksi-Nov 2021_compressed.pdf
Materi Dirjen Diksi-Nov 2021_compressed.pdfMateri Dirjen Diksi-Nov 2021_compressed.pdf
Materi Dirjen Diksi-Nov 2021_compressed.pdf
 
Contoh proposal magang 1.docx
Contoh proposal magang 1.docxContoh proposal magang 1.docx
Contoh proposal magang 1.docx
 
Merdeka Belajar Kampus Merdeka Vokasi 2021 (Anung).pptx
Merdeka Belajar Kampus Merdeka Vokasi 2021 (Anung).pptxMerdeka Belajar Kampus Merdeka Vokasi 2021 (Anung).pptx
Merdeka Belajar Kampus Merdeka Vokasi 2021 (Anung).pptx
 
MEKANISME MAGANG INDUSTRI DAN PBL - v2.pptx
MEKANISME MAGANG INDUSTRI DAN PBL - v2.pptxMEKANISME MAGANG INDUSTRI DAN PBL - v2.pptx
MEKANISME MAGANG INDUSTRI DAN PBL - v2.pptx
 
Presentation-Cadek-Kahar-Muzakhar.pptx
Presentation-Cadek-Kahar-Muzakhar.pptxPresentation-Cadek-Kahar-Muzakhar.pptx
Presentation-Cadek-Kahar-Muzakhar.pptx
 
Panduan_Pengembangan_TeFa.pdf
Panduan_Pengembangan_TeFa.pdfPanduan_Pengembangan_TeFa.pdf
Panduan_Pengembangan_TeFa.pdf
 
Akreditasi progker peningkatan mutu kikin
Akreditasi progker peningkatan mutu kikinAkreditasi progker peningkatan mutu kikin
Akreditasi progker peningkatan mutu kikin
 
FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN PROGRAM COE SMK.pptx
FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN PROGRAM COE SMK.pptxFILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN PROGRAM COE SMK.pptx
FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN PROGRAM COE SMK.pptx
 
BAB 1 laporan pkl.docx
BAB 1 laporan pkl.docxBAB 1 laporan pkl.docx
BAB 1 laporan pkl.docx
 
Triyogi Yuwono
Triyogi YuwonoTriyogi Yuwono
Triyogi Yuwono
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Recently uploaded (20)

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

TEACHING FACTORY-IH.pdf

  • 1. REVITALISASI PENDIDIKAN VOKASI: PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY Ivan Hanafi Universitas Negeri Jakarta Jakarta, 20 Oktober 2022 PENGEMBANGAN DAN PEMASARAN HASIL TEACHING FACTORY DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA BIDANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
  • 2. Visi 2025 2010 PDB ~ US$ 700 Milyar Pendapatan/kap US$ 3,000 (2010) 2025 PDB: 3,8 – 4,5 Trilyun US$ Pendapatan/kap: 13.000 – 16.100 US$ Terbesar ke-12 dunia Proyeksi KEN Pendapatan/kapita ~US$ 14,900 (high income country) 2045 PDB ~US$ 16.6 Trilyun Prediksi Pendapatan/kapita ~US$ 46,900 Diprediksi menjadi terbesar ke-7 atau ke-8 dunia 2 “Mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 12 besar dunia di tahun 2025 dan 8 besar dunia pada tahun 2045 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan” 100 tahun kemerdekaan Sumber: MP3EI, 2011 – 2025 Pencapaian Visi 2025 dan 2045 memerlukan penyiapan generasi yang mampu berperan aktif dalam kegiatan pembangunan
  • 3. Level Management Professionals Highly Skilled Semi-Professionals Highly Skilled Manpower Skilled Manpower Semi-Skilled Manpower Unskilled Manpower Negara Industri Negara Berkembang MODEL STRUKTUR TENAGA KERJA Pendidikan Vokasi 3 (Johanson , 2004)
  • 4.
  • 5.
  • 6. KETENTUAN UMUM  Pendidikan Vokasi:  pendidikan menengah yang menyiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dan/atau berwirausaha dalam bidang tertentu  pendidikan tinggi yang menyiapkan mahasiswa untuk bekerja dan/ atau berwirausaha dengan keahlian terapan tertentu.  Pelatihan Vokasi: keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan untuk bekerja dan/atau berwirausaha.
  • 7. VISI DAN MISI  Visi  Terwujudnya sumber daya manusia/tenaga kerja yang kompeten, produktif, dan berdaya saing dalam mendukung Visi Indonesia 2045  Misi  Membentuk sumber daya manusia yang kompeten sesuai kebutuhan untuk bekerja dan/atau berwirausaha;  Menyelenggarakan PVPV berbasis kompetensi sesuai kebutuhan pasar kerja secara efektif, efisien, dan inklusif;  Memperkuat peran dunia usaha dan dunia industri dalam penyelenggaraan PVPV serta pengakuan sertifikasi kompetensi;  Memperkuat sinergitas seluruh pemangku kepentingan di Pusat dan Daerah melalui kolaborasi dan koordinasi
  • 8. TUJUAN  Meningkatkan akses, mutu, dan relevansi penyelenggaraan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja;  Mendorong pembangunan keunggulan spesifik di masing-masing lembaga Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi sesuai potensi daerah dan kebutuhan pasar kerja;  Melakukan penguatan sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dunia usaha, dunia industri, dunia kerja, dan pemangku kepentingan lainnya dalam meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia ltelaga kerja Indonesia;  Membekali sumber daya manusia/ tenaga kerja dengan kompetensi untuk bekerja dan/ atau berwirausaha; dan  Mendorong partisipasi dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja dalam rangka pelaksanaan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. DUNIA KERJA/ INDUSTRI PENDIDIKAN VOKASI PEMERINTAH PUSAT/ DAERAH
  • 9. AMANAT Revitalisasi PVPV  Melakukan perubahan mendasar dan menyeluruh terhadap PVPV  Awalnya berorientasi suplai (supply-oriented) menjadi sistem vokasi yang berorientasi permintaan (demand-oriented)  PerPres No. 68/2022 mengamanatkan kepada pemerintah dan DUDIKA (dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja) bersama-sama memikul tanggung jawab menyiapkan SDM tenaga kerja Indonesia yang berkualitas  Pembenahan PVPV ke depannya akan diselenggarakan secara menyeluruh, berkesinambungan, terintegrasi, dan terkoordinasi
  • 10. INDUSTRI 4.0/SOCIETY 5.0: MENUNTUT PERUBAHAN PENGUASAAN KEAHLIAN DAN PENGETAHUAN
  • 11.
  • 12. STRATEGI MENUJU Revitalisasi PVPV 1. Mengembangkan Sistem Pemantauan Permintaan Tenaga Kerja yang Efektif  Jangka Pendek (Real Time)  Jangka Menengah  Jangka Panjang 2. Sistem Pemantauan Keterampilan (Skill Monitoring System)  meningkatkan akurasi dalam mempersiapkan keterampilan yang dibutuhkan oleh DUDIKA 3. Kerangka Perencanaan Tenaga Kerja  Sistem ini disusun berdasarkan prediksi dan perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang komprehensif pada tingkat makro dalam kaitannya dengan perubahan struktural ekonomi, yang kemudian dijadikan Kerangka Perencanaan Tenaga Kerja
  • 13. TANTANGAN KONDISI SAAT INI  Bonus demografi (2,9 juta angkatan kerja baru setiap tahun), jika gagal mengantisipasinya, maka akan terjadi lonjakan pengangguran  Revolusi industri 4.0: produksi barang dan jasa sudah menggabungkan sistem otomasi dengan teknologi siber (cyber physical system), internet of things (IoT), cloud computing, dan cognitive computing) Menjadi tantangan penyelenggara PVPV dalam penyiapan tenaga kerja terampil yang siap masuk ke Pasar Kerja
  • 14. LINK AND MATCH Link & Match Supply Side (TVET System) Demand Side (World of Work) Basic VALUES: - Quality - Quantity - Efficiency - Creativity - Professional - Enterpreneur - Vocational Schools - Vocational Training Institutions - Workplace Training World of Work - Formal-Informal - Public – Private - Profit - nonprofit - Primer, Secondary, Tarsier, Quarter Adaptasi dari Slamet PH (2014)
  • 15. INOVASI  Rebranding: Lembaga PVPV untuk meningkatkan daya tarik dan kepercayaan publik  Reformasi: Lembaga PVPV untuk meningkatkan kinerja organisasi yang lebih inovatif dan transformative  Redesain: Program Studi dan Program Pelatihan untuk merespons tantangan  Revitalisasi: fasilitas, sarana, dan prasarana untuk meningkatkan kualitas, kapasitas, dan aksesibilitas Lembaga PVPV  Reorientasi: Sumber Daya Manusia (SDM) Instruktur, Mentor, Asesor, Guru Produktif, Dosen Vokasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan PVPV  Peningkatan kemitraan dan kolaborasi dengan stakeholders dalam rangka memperkuat kinerja Lembaga PVPV
  • 16. PROGRAM LEMBAGA PVPV  Pendidikan Menengah Kejuruan (SMK/MAK)  Pendidikan Tinggi Vokasi (Akademi, Politeknik, Institut, Universitas)  Pelatihan Vokasi (BLK, Kerja sama LN)  Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan PVPV  Penguatan Tata Kelola Penyelenggara PVPV  Pembangunan Sistem Penyelenggaraan dan Kurikulum Vokasi yang Efektif dan Efisien  Penerapan Digitalisasi dalam Sistem PVPV
  • 17. REORIENTASI PVPV: Teaching Factory SEBAGAI BENTUK REORIENTASI PENDIDIKAN VOKASI DI SMK TEACHING FACTORY (TeFa) Model pembelajaran yang bernuansa industri melalui sinergi SMK/MAK dengan dunia usaha/industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar (Permendikbud 34/2018) Tujuan: Membekali lulusan SMK dengan kompetensi teknis yang utuh dan riil, serta karakter kinerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, berjiwa wirausaha serta memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja dan/atau mengembangkan usaha secara mandiri.
  • 18. Prinsip-prinsip 1. Dilaksanakan berdasarkan kemitraan strategis dengan DUDI. 2. Pembelajaran praktik berbasis produksi, baik barang maupun jasa, berkualitas berdasarkan standar DUDI dan dibutuhkan masyarakat pada umumnya. 3. Produk (barang dan atau jasa) ditetapkan bersama-sama mitra DUDI atau melalui kajian secara mandiri, atau dengan mengkonversi produk Unit Usaha/Produksi yang telah dimiliki dan disesuaikan dengan kompetensi Lulusan. 4. Pembelajaran dirancang dengan perangkat khusus untuk memastikan pemenuhan kompetensi dasar (KD) sebagai acuan pada aktivitas/kegiatan proses produksi, atau menggunakan perangkat atau instrumen lain yang lazim digunakan atau tersedia di mitra DUDI. 5. Peserta didik terlibat langsung sepenuhnya dalam proses produksi sehingga kompetensi, kesiapan, dan karakter kerja terbangun melalui kegiatan yang dilakukan selama pembuatan barang dan/atau penyelesaian layanan jasa; 6. Pembelajaran praktik (dalam proses produksi) dilakukan di tempat yang telah dikondisikan sesuai keadaan atau mendekati standar DUDI, termasuk alur kegiatan produksi, aturan dan norma kerja (termasuk jam kerja), SOP serta ketentuan lain yang berlaku di DUDI. 7. Adanya sistem dan atau tatanan pengelolaan pemanfaatan produk sesuai peraturan yang berlaku.
  • 19. PENGEMBANGAN  Membangun kemitraan antara SMK dan DUDI terutama yang berada di sekitarnya atau wilayahnya  Menetapkan/inovasi produk (barang/jasa)  Menyiapkan perangkat pembelajaran  Mengondisikan:  Ruang praktik/bengkel/lahan dan lingkungan,  Proses dan evaluasi pembelajaran  Pemanfaatan produk dan lulusan. Produk TeFa adalah barang dan atau layanan jasa yang dibutuhkan masyarakat dan bernilai ekonomi
  • 20. STRATEGI  Melibatkan DUDI sebagai mitra dari sejak awal untuk meningkatkan penyerapan lulusan, pengembangan dan inovasi produk  Kemitraan strategis dibangun dengan prinsip saling menguntungkan  Dimulai dari Kompetensi Keahlian (KK) yang telah ada unit produksi (UP) sesuai dengan produk yang akan dikembangkan  Bagi UP yang produknya tidak sesuai dengan kompetensi keahlian yang ada di sekolah, tetap dipertahankan dan diupayakan menjadi bagian dari TeFa  Perancangan produk dan jasa harus dikaitkan dengan KD pada setiap KK secara menyeluruh  Pelaksanaan produksi dilaksanakan mengacu standar proses yang disesuaikan dengan proses kerja penilaian sesuai standar penilaian
  • 22. 1. Kemitraan-strategis; Kemitraan strategis dalam pelaksanaan TeFa: bentuk kerja sama yang saling menguntungkan berdasarkan sinergitas atau keterkaitan obyek tujuan dan harapan masing-masing. 2. Produk; Dengan kegiatan produksi peserta didik diharapkan mampu menguasai kompetensi riil dan utuh, melalui kegiatan secara langsung membuat, mengerjakan, dan menyelesaikan produk sesuai standar yang berlaku. 3. Perangkat Pembelajaran; Perangkat pembelajaran TeFa merupakan elemen pokok yang harus disiapkan dalam pembelajaran membuat dan menyelesaikan suatu produk. TeFa mengupayakan agar budaya dan kegiatan yang berlaku di lingkungan DUDI, juga dibudayakan dan diberlakukan dalam pelaksanaan model pembelajaran TeFa di SMK. 4. Guru Berpengalaman DUDI; Guru pendamping harus benar-benar mengerti dan paham tentang apa saja yang terjadi di DUDI, terutama hal-hal yang terkait dengan proses produksi, baik berupa pembuatan barang atau berupa layanan jasa. 5. Lingkungan dan fasilitas pendukung; Penataan ulang fasilitas belajar sekolah dengan mengadopsi tatanan atau menerapkan aturan-aturan yang ada di DUDI semaksimal mungkin, sehingga terbangun lingkungan dan suasana seperti di DUDI. 6. Tata Kelola. Implementasi model pembelajaran TeFa di SMK akan meningkatknya intensitas penggunaan fasilitas sekolah, khususnya untuk pelaksanaan pembelajaran praktik yang berubah menjadi proses produksi. Tata kelola TeFa pada SMK meliputi dua bagian yang menyatu, yaitu aspek internal dan external.
  • 23. Tata kelola TeFa SMK • Kemitraan SMK dan DUDI dalam kegiatan TeFa: nuansa baru bentuk kerja sama antara institusi pendidikan (lembaga non-profit) dengan DUDI (entitas bisnis-profit). • Agar pengelolaan kerja sama, terutama dalam aspek pemanfaatan produk TeFa yang melibatkan transaksi keuangan, SMK TeFa didorong untuk menerapkan manajemen Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD). • SMK memperoleh legitimasi dalam mengelola penggunaan dan pengadministrasian keuangan dari aktivitas transaksi pemanfaatan produk TeFa baik barang maupun jasa.
  • 24. TATA KELOLA INTERNAL SMK STRUKTUR ORGANISASI LAMA SMK PK / TeFa STRUKTUR ORGANISASI BARU
  • 25. TATA KELOLA EKSTERNAL SMK • Permendagri No. 61 Tahun 2017 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan BLUD: • BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada SKPD di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa barang dan/atau jasa dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. • Pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
  • 28. SUMBER RUJUKAN  Panduan Pengembangan Teaching Factory. Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019.  Peraturan Presiden No. 68/2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi  Peraturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 6 Tahun 2022 tentang Strategi Nasional Pendidikan Vokasi Dan Pelatihan Vokasi