1. BRUNEI DARUSSALAM
Nama Kelompok :
1. Diana Anggraini (29210247)
2. Desty Trisnayannis (22210860)
3. Putri Nadiya (29210699)
4. Suldarsem (28210929)
5. Yasinta Nur Wahyuni (28210604)
Kelas 4EB15
2. STANDAR AKUNTANSI DI
BRUNEI DARUSSALAM
Standar Akuntansi yang digunakan Brunei Darussalam yaitu Standar
Akuntansi Orde 2010 yang mulai efektif pada tanggal 1 Agustus 2011.
Tujuan utama dari Standar Akuntansi orde 2010 adalah untuk mengawasi
praktek dan profesi di sektor jasa akuntansi. Melalui Standar Akuntansi
Orde 2010 diharapkan bahwa akan memberikan manfaat pada masyarakat.
Termasuk meningkatkan transparansi dan konsistensi dalam penyusunan
laporan keuangan.
3. 8 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI
BRUNEI DARUSSALAM:
1. Sumber pendanaan
Ekonomi di Brunei Darussalam bertumpu pada sektor minyak bumi
dan gas. Selain itu, pemerintah Brunei mencoba melakukan
peningkatan di bidang perdagangan dan industri.
2. Sistem hukum
Brunei memiliki sistem hukum ganda.
4. 3. Perpajakan
Brunei tidak mewajibkan warga negaranya membayar pajak, satu-
satunya pajak yang dibayar hanyalah pajak jalan.
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
Brunei memiliki ikatan hubungan luar negeri terutama dengan negara-
negara ASEAN dan negara-negara lain serta ikut sebagai anggota PBB.
5. 5. Inflasi
Brunei memiliki tingkat inflasi rendah dan tidak mengenal adanya kebijakan
pajak penghasilan pribadi.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
Tingkat pertumbuhannya melambung naik dengan kenaikan harga petroleum
pada tahun 1970-an dan puncaknya pada tahun 1980 dengan tingkat
pertumbuhannya sebesar AS$5.7 bilion. Bagaimanapun, tingkat
pertumbuhannya merosot sedikit dalam waktu lima tahun berturut-turut, dan
kemudian jatuh hampir 30% pada tahun 1986
6. 7. Tingkat Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, Pemerintah Brunei Darussalam lebih
mengutamakan pada penciptaan SDM yang berahlak, beragama, dan
menguasai teknologi
8. Budaya
Brunei Darussalam adalah Negara dengan multi etnis, dimana etnis-etnis
tersebut tergabung dalam satu kelompok etnis yang bernama Barunay.
Keragaman yang ada dalam etnis-etnis yang berbeda tersebut bukanlah
terletak pada aspek agama, melainkan budaya, sosial, dan bahasa.
Pribumi Brunei yang beragama islam lebih cenderung menjadi Brunei
Malays, walaupun mereka sepenuhnya tidak berbicara bahasa Melayu.