Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan dan penanggulangan stunting serta pemberian makanan bagi bayi dan anak. Dokumen menjelaskan penyebab, akibat, dan tindakan multi sektor yang perlu dilakukan untuk mencegah stunting seperti meningkatkan gizi ibu hamil dan menyusui, sanitasi, akses kesehatan, serta pemberian makanan seimbang dan pendamping ASI secara tepat waktu dan bertahap sesuai usia anak
2. Stuntingadalah Kondisi Kekurangan Gizi Kronis
Secara fisik anak stunting memiliki tinggi badan di bawah standar
pertumbuhan anak normal seusianya (WHO)*
2
3. Risiko Terjadi Stunting
Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis dan
Kurang Darah
Ibu melahirkan pada usia remaja (15-19
tahun)
Tinggi badan ibu < 145 Cm
Tidak diberikan ASI
4. Akibat stunting
Anak menjadi mudah sakit dan
terhambat pertumbuhannya
Risiko melahirkan BBLR
Produktivitas Rendah
Risiko menderita penyakit tdk menular
Perkembangan Sel otak terhambat
5. AKAR
MASALAH
Kemiski
nan
Kurangnya
pemberdayaa
n perempuan
Politik, sosial
dan budaya
Rendahnya
akses terhadap
MAKANAN
dari segi
jumlah
dan kualitas
gizi
POLA
ASUH
yang kurang
baik terutama
pada perilaku
dan praktek
pemberian
makan bayi
dan anak
Rendahnya
akses terhadap
PELAYANAN
KESEHATAN
termasuk
akses sanitasi
dan air bersih
MULTI SEKTOR PENANGGULANGAN STUNTING
KETERKAITAN ANTAR POLA MAKAN-POLA ASUH- SANITASI DAN AIR BERSIH
Degradasi
Lingkungan
5
6. 6
Penyebab stunting dapat dikelompokan dalam dua kelompok:
1. Kurang gizi
• Tidak mampu menyediakan bahan
makanan
• Pola konsumsi yang salah
• Pola asuh yang salah
2. Penyakit
• Air minum tidak aman konsumsi
• Sanitasi tidak layak
• Tidak mendapat layanan kesehatan
secara memadai Rasyid, 3
Tahun,
Lahir Normal
Opik, 4 Tahun
Berat Bayi Lahir
Rendah
7. 7
Akibat Stunting
Kematian
Jangka Pendek:
• Gangguan
perkembangan
otak
• Gangguan
pertumbuhan fisik
• Gangguan
perkembangan
motorik pada bayi
Jangka Panjang:
• Tingkat kecerdasan
rendah
• Prestasi belajar tidak baik
• Prestasi kerja tidak baik
(produktivitas rendah).
• Kalah bersaing dalam
mencari kerja.
• Cenderung gemuk diusia
tua sehingga menderiita
penyakit degeneratif
(hipertensi, jantung,
diabetes, dll)
Dampak jangka panjang:
Kerugian negara karena generasi penerus
mengalami kondisi yang tidak sehat dan
tidak produktif
12. PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK
• Dorong bayi/anak untuk makan tapi
jangan dipaksa
• Bersabarlah dan dorong terus bayi/ Anak
untuk makan lebih banyak
• Jika bayi/ anak menolak makan,terus dorong
untuk makan, pangkulah bayi sewaktu ia
makan, atau berilah bayi makan dengan
menghadap ke bayi kalau ia dipangku oleh
orang lain
13. • Tawarkan makanan baru berkali – kali, anak-
anak mungkin tidak suka(tidak mau
menerima) makanan baru pada awalnya.
• Waktu pemberian makan adalah masa- masa
bagi anak untuk belajar dan mencintai.
Berinteraksilah dengannya dan kurangi
gangguan waktu ia diberi makan.
• Jangan paksa anak untuk makan.
14. MAKANAN BAYI & ANAK HARUS
4 BINTANG (****)
Makanan Pokok: biji-bijian,
seperti jagung, gandum, beras,
sagu dan umbi-umbian seperti
singkong dan kentang
Kacang-kacangan dan hasil
olahnya
seperti kedelai, kacang
hijau,kacang polong, kacang
tanah , tahu, tempe dan biji-
bijian seperti wijen
15. MAKANAN 4 BINTANG (****)
Buah-buahan yang mengandung vitamin A
dan sayuran
seperti mangga, pepaya, jeruk, daun-
daunan hijau, wortel, ubi jalar dan labu;
dan buah-buahan dan sayuran lain seperti
pisang, nenas, alpukat, semangka, tomat,
terung dan kol.
Catatan: termasuk tanaman lokal yang ada
di daerah setempat.
Makanan kaya zat Besi bersumber
Hewani
seperti daging sapi, ayam, hati dan telur;
dan makanan bersumber hewani lainnya
seperti ikan, susu dan produk susu lainnya
Cat: makanan hewani harus dimulai saat
anak telah mencapai usia 6 bulan
16. Apa yang anda ketahui tentang air
susu ibu (asi) ???
17. ASI EKSKLUSIF
Pemberian hanya ASI kepada bayi sejak dilahirkan
tanpa makanan atau minuman lain sampai bayi
berusia 6 (enam) bulan.
Lanjutkan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun
20. Pengertian
• MP-ASI adalah makanan atau minuman yang padat
gizi, diberikan kepada bayi atau anak mulai usia 6
sampai dengan usia 24 bulan guna memenuhi
kebutuhan gizi selain ASI.
• MP-ASI dapat berupa makanan padat atau cair yang
diberikan secara bertahap sesuai dengan usia dan
kemampuan pencernaan bayi/anak.
21. Mengapa bayi dan anak harus
mendapat MP-ASI
• Pada usia 0-6 bulan, semua kebutuhan gizi bayi diperoleh dari
ASI, tetapi
• mulai usia 6-12 bulan ASI hanya memenuhi ½ kebutuhan gizi
bayi, dan
• pada usia 12-24 bulan ASI hanya memenuhi 1/3 dari
kebutuhan gizinya.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan gizi maka mulai
usia 6 bulan bayi harus diberikan MP-ASI.
23. Tujuan Pemberian Makan
• Pemenuhan Kebutuhan Zat Gizi (Tumbuh
kembang, aktivitas)
• Pendidikan (Keterampilan makan, selera,
disiplin)
• Psikologis (kepuasan, interaksi otangtua dan
anak)
24. PRINSIP DASAR PEMBERIAN MPASI
• TEPAT WAKTU sesuai umur
• ADEKUAT Kecukupan gizi
• AMAN disiapkan, disimpan dengan cara
yang higienis menggunakan peralatan dan
tangan yang bersih
• DIBERIKAN DENGAN CARA YANG BENAR
terjadwal, lingkungan netral dan prosedur
makan
28. • Teruskan Pemberian ASI
• Berikan MP-ASI 2-3 kali
sehari dan 1 kali
selingan
• Pilih jenis makanan yang
beragam dan
perkenalkan satu per
satu
• Perhatikan kekentalan
MP-ASI
• Selalu cuci tangan
sebelum menyiapkan
makan bayi
29. • Teruskan Pemberian ASI
• Berikan MP-ASI yang
lebih padat dan kasar 3
kali sehari dan 2 kali
selingan
• Pilih jenis makanan yang
beragam
• Selalu cuci tangan
sebelum menyiapkan
makan bayi
30. • Teruskan Pemberian ASI
• Mulai diperkenalkan
makanan keluarga
secara bertahap 3 kali
sehari dan 2 kali
selingan
• Pilih jenis makanan yang
beragam
• Selalu cuci tangan
sebelum menyiapkan
makan bayi
32. Berikan
makanan
keluarga 3 X
sehari, sebanyak 1/3
–1/2 porsi makan
orang dewasa yang
terdiri dari nasi, lauk
pauk, sayur dan
buah.
Berikan
makanan selingan
kaya gizi 2 x sehari
diantara waktu
makan.