SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Ketrampilan Menulis Teks Deskriptif
1. Pengertian Ketrampilan Menulis
Menulis merupakan bentuk keterampilan berbahasa, dalam proses
menulis semua unsur keterampilan berbahasa harus dikonsentrasikan
secara penuh agar mendapat hasil yang benar-benar maksimal. Menulis
bukan hanya menyalin tetapi juga mengekspresikan pikiran dan perasaan
kedalam lambang-lambang tulisan.
Dalam KTSP dijelaskan ada beberapa ketrampilan berbahasa Inggris
yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu; keterampilan berbahasa
(language skills) yang mencakup empat aspek, yaitu keterampilan reseptif
yang meliputi keterampilan menyimak atau mendengarkan (listening) dan
keterampilan membaca (reading skill), sedangkan keterampilan produktif
meliputi keterampilan berbicara (speaking) dan keterampilan menulis
(writing), baik keterampilan reseptif maupun produktif perlu
dikembangkan dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris. Tujuan
pembelajaran Bahasa Inggris secara umum di tingkat SMP adalah peserta
didik memiliki kemampuan untuk mengembangkan kompetensi dalam
bentuk tulisan ataupun lisan.
Secara harafiah kegiatan menulis ialah “menurunkan atau melukiskan
lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-
2
lambang grafik tersebut kalau mereka juga memahami bahasa dan
gambaran grafik tersebut” (Tarigan dalam Muchlisoh, 1999: 233).
Pendapat lain menyebutkan bahwa “menulis merupakan suatu
kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa
tulis sebagai alat atau media” (Slamet (2008: 104). Pesan disini yaitu
berupa isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan, sedangkan
tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahwa yang dapat dilihat
dan disepakati pemakainya. Mujiyanto, dkk (1999: 70) mengemukakan
bahwa menulis juga diartikan sebagai kegiatan mengekspresikan ilmu
pengetahuan, pengalaman hidup, ide-imaji, aspirasi dan lain-lain dengan
bahasa tulis yang baik, benar dan menarik. Hal tersebut senada dengan
pendapat Subana & Sunarti (2000: 231) disebutkan bahwa menulis atau
mengarang merupakan kegiatan pengungkapan gagasan secara tertulis.
Menurut Rofi’uddin dan Zuhdi (1999: 159), keterampilan menulis
merupakan suatu keterampilan menuangkan pikiran, gagasan, pendapat
tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu pernyataan keinginan, atau
pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahas tulis.
Pendapat lain menyatakan bahwa keterampilan menulis adalah “salah
satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara
tatap muka dengan pihak lain” (Tarigan; 2008: 3). Sedangkan menurut
Byrne dalam Haryadi dan Zamzani (1996: 77), keterampilan menulis
karangan atau mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke dalam
3
bahasa tulis melalui kalimat yang dirangkai secara utuh dan jelas sehingga
dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.
Senada dengan penjelasan tersebut Semi (1993: 47), mengartikan
keterampilan menulis sebagai tindakan memindahkan pikiran dan perasaan
ke dalam bahasa tulis dengan menggunakan lambang-lambang. Sedangkan
menurut Gie (2002:3 ), keterampilan menulis adalahketerampilan dalam
pembuatan huruf, angka, nama, suatu tanda bahasa apapun dengan suatu
alat tulis pada suatu halaman tertentu. Sedangkan mengarang adalah
segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan
menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk
dipahami.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa
keterampilan menulis adalah keterampilan menuangkan ide, gagasan,
perasaan dalam bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang membaca
dapat memahami isi tulisan tersebut dengan baik.
2. Tujuan Menulis
Kemampuan menulis merupakan kemampuan berbahasa yang bersifat
produktif; maksudnya kemampuan menulis itu merupakan kemampuan
yang menghasilkan suatu produk; dalam hal ini menghasilkan tulisan.
Menulis disini merupakan kegiatan yang memerlukan kemampuan yang
bersifat kompleks. Kemampuan yang diperlukan antara lain kemampuan
berpikir secara teratur dan logis, kemampuan mengungkapkan pikiran atau
gagasan secara jelas, dengan menggunakan bahasa yang efektif. Setiap
penulis dituntut bagaimana mengekspresikan serta mengungkapkan ilmu
4
pengetahuan, pengalaman hidup, maupun imajinasi, dan lain-lain yang
telah mereka peroleh dalam bentuk tulisan kepada orang lain agar
dipahami.
Setiap penulis seharusnya mempunyai tujuan yang jelas dari tulisan
yang akan dikerjakannya. Menurut Suriamiharja (1997: 10), tujuan dari
menulis adalah agar tulisan yang dibuat dapat dibaca dan dipahami dengan
benar oleh orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap
bahasa yang dipergunakan. Sedangkan menurut Suparno dan Yunus
(2008: 37), tujuan yang ingin dicapai seorang penulis bermacam-macam
sebagai berikut:
a. Menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar.
b. Membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan.
c. Menjadikan pembaca beropini.
d. Menjadikan pembaca mengerti.
e. Membuat pembaca terpersuasi oleh isi karangan.
f. Membuat pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai yang
dikemukakan seperti nilai kebenaran, nilai agama, nilai pendidikan,
nilai sosial, nilai moral, nilai kemanusiaan dan nilai estetika.
Tujuan menulis menurut Hartig dalam (Tarigan; 2008: 25-26)
dijelaskan sebagai berikut :
a. Assignment purpose (tujuan penugasan)
Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama
sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan
5
sendiri (misalnya para siswa yang diberi tugas merangkum buku,
sekretaris yang ditugaskan membuat laporan atau notulen rapat)
b. Altruistic purpose (tujuan altruistik)
Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca,
menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para
pembaca memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya, ingin
membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan
dengan karyanya itu. Tujuan altruistik adalah kunci keterbacaan
sesuatu tulisan.
c. Persuasif purpose (tujuan persuasi)
Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran
gagasan yang diutarakan.
d. Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan)
Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau
keterangan/penerangan kepada pembaca.
e. Self-expresssive purpose (tujuan pernyataan diri)
Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri
sang pengarang kepada para pembaca.
f. Creative purpose (tujuan kreatif)
Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi
keinginan kreatif dalam hal ini melebihi pernyataan diri, dan
melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik, atau
seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-
nilai artistik, nilai-nilai kesenian.
6
g. Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah)
Dalam tulisan seperti ini sang penulis ingin memecahkan masalah
yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan serta
menjelajahi dan meneliti secara cermat dan menjelajahi pikiran-pikiran
dan gagasangagasannya sendiri agar dapat diterima dan dimengerti
oleh para pembaca.guru sebagai gambaran tentang apa yang harus
dilakukan seorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik
berupa kegiatan, perilaku maupun.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
tujuan menulis adalah agar pembaca mengetahui, mengerti dan memahami
nilai-nilai dalam sebuah tulisan sehingga pembaca ikut berpikir,
berpendapat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan isi tulisan.
3. Jenis-jenis Tulisan
Slamet (2008: 103-104) mengemukakan bahwa menulis karangan
dapat disajikan dalam lima bentuk/ ragam wacana yaitu: wacana deskripsi,
narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Secara singkat dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Deskripsi (Pemerian)
Deskripsi adalah ragam wacana yang melukiskan atau
menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan,
pengalaman, dan perasaan penulisnya. Sasaran wacana deskripsi
adalah menciptakan atau memungkinkan terciptanya imajinasi (daya
khayal) pembaca sehingga dia seolah-olah melihat, mengalami, atau
merasakan sendiri apa yang dialami penulisnya. Sehinga seseorang
7
yang membaca wacana deskripsi akan memiliki gambaran atau
khayalan tentang sesuatu hal.
b. Narasi (Penceritaan atau Pengisahan)
Narasi adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian
suatu peristiwa. Narasi menurut Yusi Rosdiana, dkk (2008: 3.22),
bahwa pada wacana narasi terdapat unsur-unsur cerita yang penting,
seperti waktu, pelaku, dan peristiwa. Adanya aspek emosi yang
dirasakan oleh pembaca atau penerima. Sasaran dari tulisan narasi
adalah memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya kepada pembaca
mengenai fase, langkah, urutan, atau rangkaian terjadinya sesuatu hal.
Sehingga seseorang yang membaca wacana narasi mendapatkan
penjelasan tentang langkah-langkah terjadinya sesuatu.
c. Eksposisi (Paparan)
Eksposisi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk
menerangkan, menyampaikan, atau menguraikan sesuatu hal yang
dapat memperluas atau menambah pengetahuan dan pandangan
pembacanya. Finoza (2009: 246) mengatakan bahwa karangan
eksposisi merupakan wacana yang bertujuan untuk memberi tahu,
mengupas, menguraikan atau menerangkan sesuatu. Sasaran tulisan
eksposisi adalah menginformasikan sesuatu tanpa ada maksud
mempengaruhi pikiran, perasaan, dan sikap pembacanya. Membaca
wacana eksposisi dapat membuat seseorang memperluas
pengetahuannya.
8
d. Argumentasi (Pembahasan atau Pembuktian)
Argumentasi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk
meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh
penulisnya. Menurut Rosdiana, dkk (2008: 3.19) bahwa argumentasi
adalah semacam bentuk wacana yang berusaha membuktikan suatu
kebenaran. Sasaran dari tulisan argumentasi adalah meyakinkan
pembaca tentang kebenaran yang disampaikan untuk menghapus
konflik dan keraguan pembaca terhadap pendapat penulis. Membaca
wacana argumentasi dapat menghilangkan keraguan pembaca
mengenai kebenaran yang disampaikan oleh penulis.
e. Persuasi
Persuasi adalah ragam wacana yang ditujukan untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal
yang disampaikan penulisnya. Seseorang yang terampil menulis
wacana persuasi dapat mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain
yang membaca wacana tersebut. Karangan ini bertujuan
mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu.
B. Teks Deskripsi
1. Pengertian Teks Deskripsi
Teks ialah ungkapan bahasa yang menurut isi, sintaksis, dan
pragmatik merupakan satu kesatuan (Luxemburg dkk, 1989:86). Dari
pengertian tersebut dapat diartikan teks adalah suatu kesatuan bahasa yang
memiliki isi dan bentuk, baik lisan maupun tulisan yang disampaikan oleh
seorang pengirim kepada penerima untuk menyampaikan pesan tertentu.
9
Istilah teks sebenarnya berasal dari kata text yang berarti tenunan. Teks
dalam filologi diartikan sebagai tenunan kata-kata, yakni serangkaian kata-
kata yang berinteraksi membentuk satu kesatuan makna yang utuh. Teks
dapat terdiri dari beberapa kata, namun dapat pula terdiri dari milyaran
kata yang tertulis dalam sebuah naskah berisi cerita yang panjang
(Sudardi, 2001:4-5).
Menurut Baried (1985:56), teks artinya kandungan atau muatan
naskah, sesuatu yang abstrak hanya dapat dibayangkan saja. Teks terdiri
atas isi, yaitu ide-ide atau amanat yang hendak disampaikan pengarang
kepada pembaca. Dan bentuk, yaitu cerita dalam teks yang dapat dibaca
dan dipelajari menurut berbagai pendekatan melalui alur, perwatakan,
gaya bahasa, dan sebagainya.
Kata deskripsi berasal dari kata Latin describera yang berarti menulis
tentang atau membeberkan sesuatu hal, sebaliknya kata deskripsi dapat
diterjemahkan menjadi pemerian yang berasal dari kata perimemerikan
yang berarti melukiskan sesuatu hal. Dalam kamus bahasa Inggris kata
deskripsi adalah describe dan description. Describe yang berarti
melukiskan; menggambarkan; membuat; sedangkan description yakni
gambaran; lukisan. Describe lebih mengarah kepada penjelasan sebagai
kata kerja, sedangkan description lebih sebagai kata benda.
Menurut Slamet (2008: 103), mengungkapkan bahwa deskripsi
(pemerian) adalah wacana yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu
berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan
penulisnya. Sasaran yang dituju yakni menciptakan atau memungkinkan
10
terciptanya daya imajinasi (daya khayal) pembaca sehingga ia seolah-olah
melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami oleh
pembuat wacana. Disini penulis berusaha memindahkan kesan-kesan hasil
pengamatan dan perasaannya kepada pembaca dengan membeberkan sifat
dan semua perincian yang ada pada sebuah objek ke dalam wacana
deskripsi. Oleh karena itu, menulis karangan deskripsi dapat dikatakan
lebih menekankan pada dimensi ruang.
Pengertian teks deskriptif (descriptive text) adalah suatu reading text
dalam bahasa inggris yang memiliki fungsi untuk mendeskripsikan sesuatu
secara detail. Seperti descriptive text tentang place, person, animal, dan
lainya. Kita ambil satu contoh descriptive text tentang hewan. Jadi didalam
teks ini akan menjelaskan hewan yang dibahas. Penjelasannya juga harus
detail dengan memberikan informasi tentang hewan tersebut. Seperti
bentuk, warna, badan, kebiasaan, dll.
Di dalam teks laporan terkandung unsur deskripsi. Kalimat deskripsi
adalah kalimat yang berisi gambaran sifat-sifat benda yang dideskripsikan.
Sifat-sifat itu, antara lain, berupa ukuran (besar-kecil, tinggi-rendah),
warna (merah, kuning, biru), rasa (manis, pahit, getir, halus, kasar), atau
sifat-sifat fisik yang lain. Kalimat deskripsi menggambarkan atau me-
lukiskan sesuatu sehidup-hidupnya, seperti keaadaan alam, ruangan, dan
keindahan wajah seseorang. Dengan kata lain, kalimat deskripsi adalah ka-
limat yang menggambarkan keadaan, bentuk, atau suasana tertentu, seperti
benda, orang, tempat sesuai dengan objek yang sebenarnya.
11
Dengan kalimat deskripsi, pembaca seolah-olah melihat, mendengar,
dan merasakan sendiri tentang hal yang disampaikan dalam suatu teks.
Dengan kata lain, kalimat deskripsi merupakan kalimat yang melukiskan
sesuatu, menyatakan apa yang diindra, melukiskan perasaan, dan perilaku
jiwa dalam wujud kalimat. (http://www.ralf.edu/bipa/jan 2003/efektivitas
pengajaran menulis.html, diunduh tanggal 2 Februari 2015 pukul 05.22
WIB).
Menurut Wikipedia, yang dimaksud dengan Descriptive text adalah:
satu kaedah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat diutarakan
secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang
tidak langsung mengalaminya sendiri. Jadi yang dimaksud dengan
descriptive text adalah sebuah tulisan atau teks yang menggambarkan
sifat-sifat yang melekat pada sesuatu, baik itu manusia, hewan, tumbuhan,
ataupun benda mati seperti rumah, mobil dan lain sebagainya.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Description)
Kane (2000: 352), menjelaskan bahwa: “ Description is about sensory
experience how something looks, sounds, tastes. Mostly it is about visual
experience, but description also deals with other kinds of perception”.
Tulisan deskriptif bermakna teks yang menjelaskan tentang pengalaman
yang berhubungan dengan pancaindera, seperti apa bentuknya, suaranya,
rasanya. Kebanyakan teks deskriptif memang tentang pengalaman visual,
tapi nyatanya pengalaman selain dari indera penglihatanpun bisa
digunakan dalam descriptive text.
12
Lebih lanjut Kane (2000: 352) menjelaskan, descriptive text adalah,
"...... is a text which says what a person or a thing is like. Its purpose is to
describe and reveal a particular person, place, or thing." Teks yang
menjelaskan gambaran seseorang atau benda. Tujuannya adalah
mengambarkan atau mengungkapkan orang, tempat atau benda tertentu.
Jadi, bisa dikatakan bahwa descriptive text ini adalah teks yang
menjelaskan tentang seperti apakah orang atau suatu benda dideskripsikan,
baik bentuknya, sifat-sifatnya, jumlahnya dan lain-lain. Tujuan (purpose)
dari descriptive text pun jelas, yaitu untuk menjelaskan, menggambarkan
atau mengungkapkan seseorang atau suatu benda.
Dari berbagai pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa teks
deskripsi adalah teks yang berisi gambaran sifat-sifat benda yang
dideskripsikan. Dengan kalimat deskripsi, pembaca seolah-olah melihat,
mendengar, dan merasakan sendiri tentang hal yang disampaikan dalam
suatu teks. Dengan kata lain, kalimat deskripsi merupakan kalimat yang
melukiskan sesuatu, menyatakan apa yang diindra, melukiskan perasaan,
dan perilaku jiwa dalam wujud kalimat.
2. Ciri – ciri Teks Deskripsi
Dalam menulis deskripsi diperlukan kecermatan pengamatan dan
ketelitian untuk menggambarkan suatu obyek. Untuk itu, penulis harus
benar-benar memahami ciri-ciri dari tulisan deskripsi tersebut. Adapun
ciri-ciri karangan deskripsi menurut Semi (2007: 66) ada lima, yaitu:
a. Karangan deskripsi memperlihatkan detil atau rincian tentang objek.
13
b. Karangan deskripsi lebih bersifat mempengaruhi emosi dan
membentuk imajinasi pembaca.
c. Karangan deskripsi umumnya menyangkut objek yang dapat diindera
oleh pancaindera sehingga objeknya pada umumnya berupa benda,
alam, warna, dan manusia.
d. Penyampaian deskripsi dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata
yang menggugah.
e. Organisasi penyajian lebih umum menggunakan susunan ruang.
Jenis teks deskriptif bertujuan untuk menggambarkan segala sesuatu
baik itu manusia, hewan, tumbuhan atau benda mati dengan sifat yang
melekat padanya sehingga pembaca atau reader dapat mengetahui seperti
apa sesuatu itu dari gambaran yang kita sampaikan meskipun ia belum
pernah melihatnya. Menujuk pada tujuan tersebut, maka teks deskriptif
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Menggunakan Simple Present Tense. Kenapa menggunakan simple
present tense? hal ini karena kita akan menggambarkan sebuah fakta
atau kebenaran yang melekat pada sesuatu atau orang. Dan salah satu
fungsi dari simple present adalah untuk menggambarkan sebuah fakta
atau kebenaran (contoh fakta: matahari itu panas). Oleh karena itu
harus selalu menggunakan kata kerja bentuk pertama (verb-1).
b. Karena fungsinya adalah untuk menggambarkan sesuatu dengan
menjelaskan sifat-sifatnya, maka dalam descriptive text akan banyak
dijumpai kata sifat (adjective), seperti handsome, beautiful, tall, small,
14
big, atau jika kata sifat tersebut berasal dari kata kerja, maka kamu
akan mendapati tambahan -ve, -ing, -nt di belakangnya.
c. Relating verb untuk memberikan informasi tentang subyek, misalnya,
my mum is really cool.
(http://inggrisonline.com/pengertian-tujuan-ciri-descriptive-text-dan-
contohnya/diunduh tanggal 2 Februari 2015 pukul 05.54 WIB).
3. Struktur Teks
Teks deskripsi mempunyai aturan tersendiri dalam penulisannya,
termasuk dalam struktur atau susunan yang harus ditulis secara urut, yaitu
sebagai berikut :
a) Identification
Pada bagian paragraf ini berisikan tentang identifikasi terhadap sesuatu
atau benda yang ingin dideskripsikan. Paragraf ini menjawab
pertanyaan what is?. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi sesuatu
yang ingin dideskripsikan atau digambarkan. Dengan kata lain,
indentification berfungsi untuk memperkenalkan kepada pembaca
tentang objek atau sesuatu yang akan kita gambarkan sebelum kita
beritahu tentang sifat-sifatnya. Tujuannya agar jangan sampai pembaca
salah orang. Kita mau menggambarkan mobil misalnya, tapi pembaca
mengiranya motor
b) Description
Pada bagian ini berisikan tentang penjelasan, pendeskripsian,
penggambaran terhadap ciri ciri subjek yang dibahas. Dalam
Description sering dijumpai relating verb (kata kerja penghubung)
15
yaitu is. Is dalam bahasa Indonesia sering diartikan dengan “adalah”.
(http://inggrisonline.com/pengertian-tujuan-ciri-descriptive-text-dan-
contohnya/ diunduh tanggal 2 Februari 2015 pukul 05.54 BIW)
4. Macam-macam Deskripsi
Menurut Keraf (1981: 132-169) wacana dalam bentuk deskripsi
dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Deskripsi tempat
Deskripsi tempat berdasarkan pada tiga hal yaitu suasana hati,
bagian yang relevan, dan urutan kejadiannya. Dalam kaitannya dengan
suasana hati yang manakah yang paling menonjol untuk dijadikan
landasan. Berkaitan dengan bagian yang relevan menulis deskripsi juga
harus mampu memilih detail-detail yang relevan untuk mendapatkan
gambaran tentang suasana hati. Sedangkan berkaitan dengan urutan
penyampaian, pengarang dituntut pula mampu menetapkan urutan
yang paling baik dalam menampilkan detail yang dipilih. Mungkin
seorang penulis mengurutkan dari bagian yang tidak penting ke bagian
yang penting atau sebaliknya.
b. Deskripsi orang atau tokoh
Untuk mendeskripsikan seorang tokoh dapat dilakukan melalui
beberapa cara seperti:
1) Menggambarkan fisik yang bertujuan memberikan gambaran yang
sejelas-jelasnya tentang keadaan tubuh seorang tokoh.
2) Menggambarkan tindak tanduk seseorang tokoh. Dalam hal ini
pengarang mengikuti dengan cermat semua tindak tanduk
16
perbuatan, gerak-gerik sang tokoh. Dari satu tempat ke tempat lain
atau dari waktu ke waktu lain.
3) Menggambarkan keadaan tokoh yang mengelilingi sang tokoh
misalnya menggambarkan tentang pakaian, tempat kediaman,
kendaraan dsb.
4) Menggambarkan perasaan dan pikiran tokoh. Hal ini tidak dapat
diserap oleh pancaindera manusia. Namun diantara perasaan dan
unsur fisik merupakan hubungan yang sangat erat. Pancaran wajah,
gerak bibir pandangan mata dan gerak tubuh merupakan petunjuk
tentang keadaan perasaan seseorang pada waktu itu.
5) Menggambarkan watak seseorang. Aspek perwatakan inilah yang
paling sulit dideskripsikan.
C. Media Gambar
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata
“medium” yang secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau
pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerimapesan (Azhar Arsyad, 2011:3).
Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2011),
media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi dan
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Dalam pengertian ini,
guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Sedangkan
menurut Criticos yang dikutip oleh Daryanto (2011:4) media merupakan
17
salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari
komunikator menuju komunikan.
EACT yang dikutip oleh Rohani (1997:2) menjelaskan media adalah
segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi,
sedangkan pengertian media menurut Djamarah (1995:136) adalah media
adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan
guna mencapai tujuan pembelajaran.
Selanjutnya ditegaskan oleh Purnamawati dan Eldarni (2001:4) yaitu
media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi
proses belajar. Selain itu, Bovee (1987) dalam
http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc bahwa “Media
adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan”.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa me-
dia adalah segala sesuatu benda atau komponen yang dapat digunakan un-
tuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merang-
sang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar.
2. Macam-macam Media Pembelajaran dan Karakteristiknya
Menurut Sanjaya (2006: 170-171) media pembelajaran dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana
melihatnya.
a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:
18
1) Media Auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau
media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman
suara.
2) Media Visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini ada-
lah film slide, foto, tranparansi, lukisan, gambar, dan berbagai ben-
tuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.
3) Media Audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung un-
sur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misal-
nya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain se-
bagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih
menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama
dan kedua.
b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke da-
lam:
1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti ra-
dio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal
atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus
menggunakan ruangan khusus.
2) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan
waktu seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.
c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke da-
lam:
19
1) Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip, trans-
paransi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memer-
lukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk
memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film
slide, operhead projector (OHP) untuk memproyeksikan tran-
paransi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka media
semacam ini, maka media semacam ini tidak akan berfungsi apa-
apa.
2) Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, ra-
dio, dan lain sebagainya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suriamiharja, H. Akhlah Husen, & Nunuy Nujanah. 1996. Petunjuk Praktis
Menulis.Jakarta: Depdikbud
Ahmad Rofi’uddin & Darmiyati Zuhdi. 1999. Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta: Dirjen Dikti, Depdikbud.
Ahmad Rofi’uddin, dkk. 2001. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Atar Semi. 1993. Anatomi Sastra. Bandung: Angkasa.
Baried, Barorroh dkk. 1985. Pengantar Teori Filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.
Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera.
Djamarah, Syaiful dan Aswan Zain. 1995. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Renika Cipta.
Gie, The Liang. 1992. Pengantar Dunia Karang Mengarang . Yogyakarta: liberty
yogyakarta
Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi
Haryadi dan Zamzani. 1997. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia.
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Henry Guntur Tarigan, 1992. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
http://en.wikipedia.org/wiki/Description, diunduh tanggal 3 Februari 2015 pukul
08.03 WIB.
http://inggrisonline.com/pengertian-tujuan-ciri-descriptive-text-dan
contohnya/diunduh tanggal 2 Februari 2015 pukul 05.54 WIB.
http://www.carabelajarbahasainggrisoke.com/2014/06/pengertian-definition-of-
descriptive-text-dalam-bahasa-inggris.html, diunduh tanggal 2 Februari
2015 pukul 05.31 WIB.
http://www.englishindo.com/2012/07/descriptive-text.html, diunduh tanggal 2
Februari 2015 pukul 05.53 WIB.
Keraf Gorys. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Flores: Nusa Indah
Keraf, G. 1982. Eksposisi danDeskripsi. Jakarta: Nusa Indah
21
Lamuddin Finoza. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa Non
Jurusan Bahasa. Jakarta: Diksi Insan Mulia.
Muchlisoh, dkk. 1999. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Tinggi.
Purnamawati dan El darni. 2001. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali.
Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: RinekaCipta.
Semi, Atar. 2007. Dasar-dasar ketrampilan menulis. Bandung: Angkasa
St. Y. Slamet. 2008. Dasar-Dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di
Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Press. St. Y Slamet & Suwarto. Dasar-dasar
Metodologi Penelitian Kualitatif . 2007. Suarakarta: UNS Press.
Subana M. Dan Sunarti 2000. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia.
Bandung: Pustaka Setia.
Sudardi, Bani. 2001. Dasar-Dasar taori Filologi. Surakarta: Badan Penerbit
Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sebelas Maret.
Suparno dan Muhammad Yunus. 2008. Ketrampilan Dasar Menulis. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Suriamiharja, Agus, Akhlak Huse, Nunuy Nurjanah. 1997. Petunjuk Praktis
Menulis. Jakarta: Depantemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru
SLTP Setara D III.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi StandarProses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai ketrampilan berbahasa. Bandung :
Angkasa .
Widyamartaya. 1990. Seni menuangkan Gagasan. Yogyakarta : Kanisius.

More Related Content

What's hot

Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptxBab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptxzhenkekamahendra
 
AKSI-NYATA-TOPIK-3.pptx
AKSI-NYATA-TOPIK-3.pptxAKSI-NYATA-TOPIK-3.pptx
AKSI-NYATA-TOPIK-3.pptxwawan479953
 
Buku Guru Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Guru Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 
Wikipedia Dalam Pembelajaran
Wikipedia Dalam PembelajaranWikipedia Dalam Pembelajaran
Wikipedia Dalam Pembelajaranjikhsan
 
AKSI NYATA TOPIK 3.pptx
AKSI NYATA TOPIK 3.pptxAKSI NYATA TOPIK 3.pptx
AKSI NYATA TOPIK 3.pptxTriutariF1s
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docxKONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docxMedysaRahmah
 
AKSI NYATA 2 MERUMUSKAN PEMAHAMAN BERMAKNA.pptx
AKSI NYATA 2 MERUMUSKAN PEMAHAMAN BERMAKNA.pptxAKSI NYATA 2 MERUMUSKAN PEMAHAMAN BERMAKNA.pptx
AKSI NYATA 2 MERUMUSKAN PEMAHAMAN BERMAKNA.pptxrizalanggaramukti
 
01 contoh-pengisian-ev-diri (1)
01 contoh-pengisian-ev-diri (1)01 contoh-pengisian-ev-diri (1)
01 contoh-pengisian-ev-diri (1)Nurohman Nur
 
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptxsoesiwidiyati1
 
KISI-KISI UAS GANJIL BAHASA INDONESIA KELAS XI
KISI-KISI UAS GANJIL BAHASA INDONESIA KELAS XIKISI-KISI UAS GANJIL BAHASA INDONESIA KELAS XI
KISI-KISI UAS GANJIL BAHASA INDONESIA KELAS XIERVAN GOVINDA
 
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwallUpaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall921920
 
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) (1).pptx
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) (1).pptxKRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) (1).pptx
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) (1).pptxHelmiHelmi33
 
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....ALAAFANIN1
 
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptxkelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptxWika Usiana
 
Aksi Nyata Keyakinan Kelas.pdf
Aksi Nyata Keyakinan Kelas.pdfAksi Nyata Keyakinan Kelas.pdf
Aksi Nyata Keyakinan Kelas.pdfAriWidodo29
 

What's hot (20)

3. KKM Bahasa Inggris Peminatan.docx
3. KKM Bahasa Inggris Peminatan.docx3. KKM Bahasa Inggris Peminatan.docx
3. KKM Bahasa Inggris Peminatan.docx
 
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptxBab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
 
BORANG UKIN.doc
BORANG UKIN.docBORANG UKIN.doc
BORANG UKIN.doc
 
Literasi Membaca
Literasi Membaca Literasi Membaca
Literasi Membaca
 
AKSI-NYATA-TOPIK-3.pptx
AKSI-NYATA-TOPIK-3.pptxAKSI-NYATA-TOPIK-3.pptx
AKSI-NYATA-TOPIK-3.pptx
 
Buku Guru Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Guru Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013
 
Wikipedia Dalam Pembelajaran
Wikipedia Dalam PembelajaranWikipedia Dalam Pembelajaran
Wikipedia Dalam Pembelajaran
 
AKSI NYATA TOPIK 3.pptx
AKSI NYATA TOPIK 3.pptxAKSI NYATA TOPIK 3.pptx
AKSI NYATA TOPIK 3.pptx
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docxKONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
 
AKSI NYATA 2 MERUMUSKAN PEMAHAMAN BERMAKNA.pptx
AKSI NYATA 2 MERUMUSKAN PEMAHAMAN BERMAKNA.pptxAKSI NYATA 2 MERUMUSKAN PEMAHAMAN BERMAKNA.pptx
AKSI NYATA 2 MERUMUSKAN PEMAHAMAN BERMAKNA.pptx
 
01 contoh-pengisian-ev-diri (1)
01 contoh-pengisian-ev-diri (1)01 contoh-pengisian-ev-diri (1)
01 contoh-pengisian-ev-diri (1)
 
Kasus pembelajaran bahasa indonesia di sd
Kasus pembelajaran bahasa indonesia di sdKasus pembelajaran bahasa indonesia di sd
Kasus pembelajaran bahasa indonesia di sd
 
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
 
KISI-KISI UAS GANJIL BAHASA INDONESIA KELAS XI
KISI-KISI UAS GANJIL BAHASA INDONESIA KELAS XIKISI-KISI UAS GANJIL BAHASA INDONESIA KELAS XI
KISI-KISI UAS GANJIL BAHASA INDONESIA KELAS XI
 
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwallUpaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
 
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) (1).pptx
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) (1).pptxKRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) (1).pptx
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) (1).pptx
 
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....
 
MODUL 6.docx
MODUL 6.docxMODUL 6.docx
MODUL 6.docx
 
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptxkelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
 
Aksi Nyata Keyakinan Kelas.pdf
Aksi Nyata Keyakinan Kelas.pdfAksi Nyata Keyakinan Kelas.pdf
Aksi Nyata Keyakinan Kelas.pdf
 

Viewers also liked

Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media PembelajaranPaing Mak
 
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesiaJenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesiaarmita widyasuri
 
Pengertian membaca dan jenis
Pengertian membaca dan jenisPengertian membaca dan jenis
Pengertian membaca dan jenisRafa Selamanya
 
Paragraf argumentatif
Paragraf argumentatifParagraf argumentatif
Paragraf argumentatiflebda wisesa
 
Buku Siswa Kls 5 Tema 2
Buku Siswa Kls 5 Tema 2Buku Siswa Kls 5 Tema 2
Buku Siswa Kls 5 Tema 2Deir Irhamni
 
Buku tata-cara-pendrian-koperesi
Buku tata-cara-pendrian-koperesiBuku tata-cara-pendrian-koperesi
Buku tata-cara-pendrian-koperesiWindu Hernowo II
 
Tata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasiTata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasiNiken Quitte
 

Viewers also liked (10)

Meningkatkan keterampilan berbicara
Meningkatkan keterampilan berbicaraMeningkatkan keterampilan berbicara
Meningkatkan keterampilan berbicara
 
Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media Pembelajaran
 
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesiaJenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
 
Pengertian membaca dan jenis
Pengertian membaca dan jenisPengertian membaca dan jenis
Pengertian membaca dan jenis
 
Landasan Teori Penelitian
Landasan Teori PenelitianLandasan Teori Penelitian
Landasan Teori Penelitian
 
Paragraf argumentatif
Paragraf argumentatifParagraf argumentatif
Paragraf argumentatif
 
Buku Siswa Kls 5 Tema 2
Buku Siswa Kls 5 Tema 2Buku Siswa Kls 5 Tema 2
Buku Siswa Kls 5 Tema 2
 
Pembelajaran Berbicara
Pembelajaran BerbicaraPembelajaran Berbicara
Pembelajaran Berbicara
 
Buku tata-cara-pendrian-koperesi
Buku tata-cara-pendrian-koperesiBuku tata-cara-pendrian-koperesi
Buku tata-cara-pendrian-koperesi
 
Tata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasiTata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasi
 

Similar to Landasan teori

Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......Ismail Bisri
 
Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......Ismail Bisri
 
Pendalaman materi bahasa indonesia sd
Pendalaman materi bahasa indonesia sdPendalaman materi bahasa indonesia sd
Pendalaman materi bahasa indonesia sdgendilo
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi b indo
Prediksi materi soal berdasarkan kisi b indoPrediksi materi soal berdasarkan kisi b indo
Prediksi materi soal berdasarkan kisi b indoarif widyatma
 
Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1fara dillah
 
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012arif widyatma
 
Tulisan dalam aktivitas kebahasaan
Tulisan dalam aktivitas kebahasaanTulisan dalam aktivitas kebahasaan
Tulisan dalam aktivitas kebahasaanmdrrizaldy
 
Materisoalb.indonesia
Materisoalb.indonesiaMaterisoalb.indonesia
Materisoalb.indonesiabenipurnama
 
Arti literasi
Arti literasiArti literasi
Arti literasiMas Fian
 
makalah keterampilan menulis
makalah keterampilan menulismakalah keterampilan menulis
makalah keterampilan menulistyaarahman
 
Sinopsis Buku Non FIKSI = Tehnik menyusun pidato atau sambutan
Sinopsis Buku Non FIKSI = Tehnik menyusun pidato atau sambutanSinopsis Buku Non FIKSI = Tehnik menyusun pidato atau sambutan
Sinopsis Buku Non FIKSI = Tehnik menyusun pidato atau sambutanPolytechnic State Semarang
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANMAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANNur Arifaizal Basri
 
Makalah bindo
Makalah bindoMakalah bindo
Makalah bindotaufiq99
 
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...Titin Agustini
 
Writing for pr #2
Writing for pr #2Writing for pr #2
Writing for pr #2Dicky Ahmad
 
Hakikat menulis dalam bahasa Indonesia
Hakikat menulis dalam bahasa IndonesiaHakikat menulis dalam bahasa Indonesia
Hakikat menulis dalam bahasa IndonesiaNia Suharta
 

Similar to Landasan teori (20)

Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......
 
Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......Pentingnya teknik menulis deskripsi......
Pentingnya teknik menulis deskripsi......
 
Faktor2
Faktor2Faktor2
Faktor2
 
Pendalaman materi bahasa indonesia sd
Pendalaman materi bahasa indonesia sdPendalaman materi bahasa indonesia sd
Pendalaman materi bahasa indonesia sd
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi b indo
Prediksi materi soal berdasarkan kisi b indoPrediksi materi soal berdasarkan kisi b indo
Prediksi materi soal berdasarkan kisi b indo
 
Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1
 
Tik
TikTik
Tik
 
Rangkuman Modul 14.pptx
Rangkuman Modul 14.pptxRangkuman Modul 14.pptx
Rangkuman Modul 14.pptx
 
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
 
Tulisan dalam aktivitas kebahasaan
Tulisan dalam aktivitas kebahasaanTulisan dalam aktivitas kebahasaan
Tulisan dalam aktivitas kebahasaan
 
Materisoalb.indonesia
Materisoalb.indonesiaMaterisoalb.indonesia
Materisoalb.indonesia
 
Arti literasi
Arti literasiArti literasi
Arti literasi
 
makalah keterampilan menulis
makalah keterampilan menulismakalah keterampilan menulis
makalah keterampilan menulis
 
Sinopsis Buku Non FIKSI = Tehnik menyusun pidato atau sambutan
Sinopsis Buku Non FIKSI = Tehnik menyusun pidato atau sambutanSinopsis Buku Non FIKSI = Tehnik menyusun pidato atau sambutan
Sinopsis Buku Non FIKSI = Tehnik menyusun pidato atau sambutan
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANMAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
 
Keterampilan menulis populer
Keterampilan menulis populerKeterampilan menulis populer
Keterampilan menulis populer
 
Makalah bindo
Makalah bindoMakalah bindo
Makalah bindo
 
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...
 
Writing for pr #2
Writing for pr #2Writing for pr #2
Writing for pr #2
 
Hakikat menulis dalam bahasa Indonesia
Hakikat menulis dalam bahasa IndonesiaHakikat menulis dalam bahasa Indonesia
Hakikat menulis dalam bahasa Indonesia
 

Landasan teori

  • 1. 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Ketrampilan Menulis Teks Deskriptif 1. Pengertian Ketrampilan Menulis Menulis merupakan bentuk keterampilan berbahasa, dalam proses menulis semua unsur keterampilan berbahasa harus dikonsentrasikan secara penuh agar mendapat hasil yang benar-benar maksimal. Menulis bukan hanya menyalin tetapi juga mengekspresikan pikiran dan perasaan kedalam lambang-lambang tulisan. Dalam KTSP dijelaskan ada beberapa ketrampilan berbahasa Inggris yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu; keterampilan berbahasa (language skills) yang mencakup empat aspek, yaitu keterampilan reseptif yang meliputi keterampilan menyimak atau mendengarkan (listening) dan keterampilan membaca (reading skill), sedangkan keterampilan produktif meliputi keterampilan berbicara (speaking) dan keterampilan menulis (writing), baik keterampilan reseptif maupun produktif perlu dikembangkan dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris. Tujuan pembelajaran Bahasa Inggris secara umum di tingkat SMP adalah peserta didik memiliki kemampuan untuk mengembangkan kompetensi dalam bentuk tulisan ataupun lisan. Secara harafiah kegiatan menulis ialah “menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-
  • 2. 2 lambang grafik tersebut kalau mereka juga memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut” (Tarigan dalam Muchlisoh, 1999: 233). Pendapat lain menyebutkan bahwa “menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau media” (Slamet (2008: 104). Pesan disini yaitu berupa isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan, sedangkan tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahwa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Mujiyanto, dkk (1999: 70) mengemukakan bahwa menulis juga diartikan sebagai kegiatan mengekspresikan ilmu pengetahuan, pengalaman hidup, ide-imaji, aspirasi dan lain-lain dengan bahasa tulis yang baik, benar dan menarik. Hal tersebut senada dengan pendapat Subana & Sunarti (2000: 231) disebutkan bahwa menulis atau mengarang merupakan kegiatan pengungkapan gagasan secara tertulis. Menurut Rofi’uddin dan Zuhdi (1999: 159), keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan menuangkan pikiran, gagasan, pendapat tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu pernyataan keinginan, atau pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahas tulis. Pendapat lain menyatakan bahwa keterampilan menulis adalah “salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain” (Tarigan; 2008: 3). Sedangkan menurut Byrne dalam Haryadi dan Zamzani (1996: 77), keterampilan menulis karangan atau mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke dalam
  • 3. 3 bahasa tulis melalui kalimat yang dirangkai secara utuh dan jelas sehingga dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil. Senada dengan penjelasan tersebut Semi (1993: 47), mengartikan keterampilan menulis sebagai tindakan memindahkan pikiran dan perasaan ke dalam bahasa tulis dengan menggunakan lambang-lambang. Sedangkan menurut Gie (2002:3 ), keterampilan menulis adalahketerampilan dalam pembuatan huruf, angka, nama, suatu tanda bahasa apapun dengan suatu alat tulis pada suatu halaman tertentu. Sedangkan mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan menuangkan ide, gagasan, perasaan dalam bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang membaca dapat memahami isi tulisan tersebut dengan baik. 2. Tujuan Menulis Kemampuan menulis merupakan kemampuan berbahasa yang bersifat produktif; maksudnya kemampuan menulis itu merupakan kemampuan yang menghasilkan suatu produk; dalam hal ini menghasilkan tulisan. Menulis disini merupakan kegiatan yang memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks. Kemampuan yang diperlukan antara lain kemampuan berpikir secara teratur dan logis, kemampuan mengungkapkan pikiran atau gagasan secara jelas, dengan menggunakan bahasa yang efektif. Setiap penulis dituntut bagaimana mengekspresikan serta mengungkapkan ilmu
  • 4. 4 pengetahuan, pengalaman hidup, maupun imajinasi, dan lain-lain yang telah mereka peroleh dalam bentuk tulisan kepada orang lain agar dipahami. Setiap penulis seharusnya mempunyai tujuan yang jelas dari tulisan yang akan dikerjakannya. Menurut Suriamiharja (1997: 10), tujuan dari menulis adalah agar tulisan yang dibuat dapat dibaca dan dipahami dengan benar oleh orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap bahasa yang dipergunakan. Sedangkan menurut Suparno dan Yunus (2008: 37), tujuan yang ingin dicapai seorang penulis bermacam-macam sebagai berikut: a. Menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar. b. Membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan. c. Menjadikan pembaca beropini. d. Menjadikan pembaca mengerti. e. Membuat pembaca terpersuasi oleh isi karangan. f. Membuat pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai yang dikemukakan seperti nilai kebenaran, nilai agama, nilai pendidikan, nilai sosial, nilai moral, nilai kemanusiaan dan nilai estetika. Tujuan menulis menurut Hartig dalam (Tarigan; 2008: 25-26) dijelaskan sebagai berikut : a. Assignment purpose (tujuan penugasan) Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan
  • 5. 5 sendiri (misalnya para siswa yang diberi tugas merangkum buku, sekretaris yang ditugaskan membuat laporan atau notulen rapat) b. Altruistic purpose (tujuan altruistik) Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu. Tujuan altruistik adalah kunci keterbacaan sesuatu tulisan. c. Persuasif purpose (tujuan persuasi) Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan. d. Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan) Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan/penerangan kepada pembaca. e. Self-expresssive purpose (tujuan pernyataan diri) Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca. f. Creative purpose (tujuan kreatif) Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi keinginan kreatif dalam hal ini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik, atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang bertujuan mencapai nilai- nilai artistik, nilai-nilai kesenian.
  • 6. 6 g. Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah) Dalam tulisan seperti ini sang penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi dan meneliti secara cermat dan menjelajahi pikiran-pikiran dan gagasangagasannya sendiri agar dapat diterima dan dimengerti oleh para pembaca.guru sebagai gambaran tentang apa yang harus dilakukan seorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, perilaku maupun. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis adalah agar pembaca mengetahui, mengerti dan memahami nilai-nilai dalam sebuah tulisan sehingga pembaca ikut berpikir, berpendapat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan isi tulisan. 3. Jenis-jenis Tulisan Slamet (2008: 103-104) mengemukakan bahwa menulis karangan dapat disajikan dalam lima bentuk/ ragam wacana yaitu: wacana deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Deskripsi (Pemerian) Deskripsi adalah ragam wacana yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya. Sasaran wacana deskripsi adalah menciptakan atau memungkinkan terciptanya imajinasi (daya khayal) pembaca sehingga dia seolah-olah melihat, mengalami, atau merasakan sendiri apa yang dialami penulisnya. Sehinga seseorang
  • 7. 7 yang membaca wacana deskripsi akan memiliki gambaran atau khayalan tentang sesuatu hal. b. Narasi (Penceritaan atau Pengisahan) Narasi adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu peristiwa. Narasi menurut Yusi Rosdiana, dkk (2008: 3.22), bahwa pada wacana narasi terdapat unsur-unsur cerita yang penting, seperti waktu, pelaku, dan peristiwa. Adanya aspek emosi yang dirasakan oleh pembaca atau penerima. Sasaran dari tulisan narasi adalah memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, langkah, urutan, atau rangkaian terjadinya sesuatu hal. Sehingga seseorang yang membaca wacana narasi mendapatkan penjelasan tentang langkah-langkah terjadinya sesuatu. c. Eksposisi (Paparan) Eksposisi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk menerangkan, menyampaikan, atau menguraikan sesuatu hal yang dapat memperluas atau menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya. Finoza (2009: 246) mengatakan bahwa karangan eksposisi merupakan wacana yang bertujuan untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan atau menerangkan sesuatu. Sasaran tulisan eksposisi adalah menginformasikan sesuatu tanpa ada maksud mempengaruhi pikiran, perasaan, dan sikap pembacanya. Membaca wacana eksposisi dapat membuat seseorang memperluas pengetahuannya.
  • 8. 8 d. Argumentasi (Pembahasan atau Pembuktian) Argumentasi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh penulisnya. Menurut Rosdiana, dkk (2008: 3.19) bahwa argumentasi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha membuktikan suatu kebenaran. Sasaran dari tulisan argumentasi adalah meyakinkan pembaca tentang kebenaran yang disampaikan untuk menghapus konflik dan keraguan pembaca terhadap pendapat penulis. Membaca wacana argumentasi dapat menghilangkan keraguan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh penulis. e. Persuasi Persuasi adalah ragam wacana yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulisnya. Seseorang yang terampil menulis wacana persuasi dapat mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain yang membaca wacana tersebut. Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. B. Teks Deskripsi 1. Pengertian Teks Deskripsi Teks ialah ungkapan bahasa yang menurut isi, sintaksis, dan pragmatik merupakan satu kesatuan (Luxemburg dkk, 1989:86). Dari pengertian tersebut dapat diartikan teks adalah suatu kesatuan bahasa yang memiliki isi dan bentuk, baik lisan maupun tulisan yang disampaikan oleh seorang pengirim kepada penerima untuk menyampaikan pesan tertentu.
  • 9. 9 Istilah teks sebenarnya berasal dari kata text yang berarti tenunan. Teks dalam filologi diartikan sebagai tenunan kata-kata, yakni serangkaian kata- kata yang berinteraksi membentuk satu kesatuan makna yang utuh. Teks dapat terdiri dari beberapa kata, namun dapat pula terdiri dari milyaran kata yang tertulis dalam sebuah naskah berisi cerita yang panjang (Sudardi, 2001:4-5). Menurut Baried (1985:56), teks artinya kandungan atau muatan naskah, sesuatu yang abstrak hanya dapat dibayangkan saja. Teks terdiri atas isi, yaitu ide-ide atau amanat yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca. Dan bentuk, yaitu cerita dalam teks yang dapat dibaca dan dipelajari menurut berbagai pendekatan melalui alur, perwatakan, gaya bahasa, dan sebagainya. Kata deskripsi berasal dari kata Latin describera yang berarti menulis tentang atau membeberkan sesuatu hal, sebaliknya kata deskripsi dapat diterjemahkan menjadi pemerian yang berasal dari kata perimemerikan yang berarti melukiskan sesuatu hal. Dalam kamus bahasa Inggris kata deskripsi adalah describe dan description. Describe yang berarti melukiskan; menggambarkan; membuat; sedangkan description yakni gambaran; lukisan. Describe lebih mengarah kepada penjelasan sebagai kata kerja, sedangkan description lebih sebagai kata benda. Menurut Slamet (2008: 103), mengungkapkan bahwa deskripsi (pemerian) adalah wacana yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya. Sasaran yang dituju yakni menciptakan atau memungkinkan
  • 10. 10 terciptanya daya imajinasi (daya khayal) pembaca sehingga ia seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami oleh pembuat wacana. Disini penulis berusaha memindahkan kesan-kesan hasil pengamatan dan perasaannya kepada pembaca dengan membeberkan sifat dan semua perincian yang ada pada sebuah objek ke dalam wacana deskripsi. Oleh karena itu, menulis karangan deskripsi dapat dikatakan lebih menekankan pada dimensi ruang. Pengertian teks deskriptif (descriptive text) adalah suatu reading text dalam bahasa inggris yang memiliki fungsi untuk mendeskripsikan sesuatu secara detail. Seperti descriptive text tentang place, person, animal, dan lainya. Kita ambil satu contoh descriptive text tentang hewan. Jadi didalam teks ini akan menjelaskan hewan yang dibahas. Penjelasannya juga harus detail dengan memberikan informasi tentang hewan tersebut. Seperti bentuk, warna, badan, kebiasaan, dll. Di dalam teks laporan terkandung unsur deskripsi. Kalimat deskripsi adalah kalimat yang berisi gambaran sifat-sifat benda yang dideskripsikan. Sifat-sifat itu, antara lain, berupa ukuran (besar-kecil, tinggi-rendah), warna (merah, kuning, biru), rasa (manis, pahit, getir, halus, kasar), atau sifat-sifat fisik yang lain. Kalimat deskripsi menggambarkan atau me- lukiskan sesuatu sehidup-hidupnya, seperti keaadaan alam, ruangan, dan keindahan wajah seseorang. Dengan kata lain, kalimat deskripsi adalah ka- limat yang menggambarkan keadaan, bentuk, atau suasana tertentu, seperti benda, orang, tempat sesuai dengan objek yang sebenarnya.
  • 11. 11 Dengan kalimat deskripsi, pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan sendiri tentang hal yang disampaikan dalam suatu teks. Dengan kata lain, kalimat deskripsi merupakan kalimat yang melukiskan sesuatu, menyatakan apa yang diindra, melukiskan perasaan, dan perilaku jiwa dalam wujud kalimat. (http://www.ralf.edu/bipa/jan 2003/efektivitas pengajaran menulis.html, diunduh tanggal 2 Februari 2015 pukul 05.22 WIB). Menurut Wikipedia, yang dimaksud dengan Descriptive text adalah: satu kaedah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalaminya sendiri. Jadi yang dimaksud dengan descriptive text adalah sebuah tulisan atau teks yang menggambarkan sifat-sifat yang melekat pada sesuatu, baik itu manusia, hewan, tumbuhan, ataupun benda mati seperti rumah, mobil dan lain sebagainya. (http://en.wikipedia.org/wiki/Description) Kane (2000: 352), menjelaskan bahwa: “ Description is about sensory experience how something looks, sounds, tastes. Mostly it is about visual experience, but description also deals with other kinds of perception”. Tulisan deskriptif bermakna teks yang menjelaskan tentang pengalaman yang berhubungan dengan pancaindera, seperti apa bentuknya, suaranya, rasanya. Kebanyakan teks deskriptif memang tentang pengalaman visual, tapi nyatanya pengalaman selain dari indera penglihatanpun bisa digunakan dalam descriptive text.
  • 12. 12 Lebih lanjut Kane (2000: 352) menjelaskan, descriptive text adalah, "...... is a text which says what a person or a thing is like. Its purpose is to describe and reveal a particular person, place, or thing." Teks yang menjelaskan gambaran seseorang atau benda. Tujuannya adalah mengambarkan atau mengungkapkan orang, tempat atau benda tertentu. Jadi, bisa dikatakan bahwa descriptive text ini adalah teks yang menjelaskan tentang seperti apakah orang atau suatu benda dideskripsikan, baik bentuknya, sifat-sifatnya, jumlahnya dan lain-lain. Tujuan (purpose) dari descriptive text pun jelas, yaitu untuk menjelaskan, menggambarkan atau mengungkapkan seseorang atau suatu benda. Dari berbagai pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa teks deskripsi adalah teks yang berisi gambaran sifat-sifat benda yang dideskripsikan. Dengan kalimat deskripsi, pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan sendiri tentang hal yang disampaikan dalam suatu teks. Dengan kata lain, kalimat deskripsi merupakan kalimat yang melukiskan sesuatu, menyatakan apa yang diindra, melukiskan perasaan, dan perilaku jiwa dalam wujud kalimat. 2. Ciri – ciri Teks Deskripsi Dalam menulis deskripsi diperlukan kecermatan pengamatan dan ketelitian untuk menggambarkan suatu obyek. Untuk itu, penulis harus benar-benar memahami ciri-ciri dari tulisan deskripsi tersebut. Adapun ciri-ciri karangan deskripsi menurut Semi (2007: 66) ada lima, yaitu: a. Karangan deskripsi memperlihatkan detil atau rincian tentang objek.
  • 13. 13 b. Karangan deskripsi lebih bersifat mempengaruhi emosi dan membentuk imajinasi pembaca. c. Karangan deskripsi umumnya menyangkut objek yang dapat diindera oleh pancaindera sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia. d. Penyampaian deskripsi dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah. e. Organisasi penyajian lebih umum menggunakan susunan ruang. Jenis teks deskriptif bertujuan untuk menggambarkan segala sesuatu baik itu manusia, hewan, tumbuhan atau benda mati dengan sifat yang melekat padanya sehingga pembaca atau reader dapat mengetahui seperti apa sesuatu itu dari gambaran yang kita sampaikan meskipun ia belum pernah melihatnya. Menujuk pada tujuan tersebut, maka teks deskriptif memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Menggunakan Simple Present Tense. Kenapa menggunakan simple present tense? hal ini karena kita akan menggambarkan sebuah fakta atau kebenaran yang melekat pada sesuatu atau orang. Dan salah satu fungsi dari simple present adalah untuk menggambarkan sebuah fakta atau kebenaran (contoh fakta: matahari itu panas). Oleh karena itu harus selalu menggunakan kata kerja bentuk pertama (verb-1). b. Karena fungsinya adalah untuk menggambarkan sesuatu dengan menjelaskan sifat-sifatnya, maka dalam descriptive text akan banyak dijumpai kata sifat (adjective), seperti handsome, beautiful, tall, small,
  • 14. 14 big, atau jika kata sifat tersebut berasal dari kata kerja, maka kamu akan mendapati tambahan -ve, -ing, -nt di belakangnya. c. Relating verb untuk memberikan informasi tentang subyek, misalnya, my mum is really cool. (http://inggrisonline.com/pengertian-tujuan-ciri-descriptive-text-dan- contohnya/diunduh tanggal 2 Februari 2015 pukul 05.54 WIB). 3. Struktur Teks Teks deskripsi mempunyai aturan tersendiri dalam penulisannya, termasuk dalam struktur atau susunan yang harus ditulis secara urut, yaitu sebagai berikut : a) Identification Pada bagian paragraf ini berisikan tentang identifikasi terhadap sesuatu atau benda yang ingin dideskripsikan. Paragraf ini menjawab pertanyaan what is?. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi sesuatu yang ingin dideskripsikan atau digambarkan. Dengan kata lain, indentification berfungsi untuk memperkenalkan kepada pembaca tentang objek atau sesuatu yang akan kita gambarkan sebelum kita beritahu tentang sifat-sifatnya. Tujuannya agar jangan sampai pembaca salah orang. Kita mau menggambarkan mobil misalnya, tapi pembaca mengiranya motor b) Description Pada bagian ini berisikan tentang penjelasan, pendeskripsian, penggambaran terhadap ciri ciri subjek yang dibahas. Dalam Description sering dijumpai relating verb (kata kerja penghubung)
  • 15. 15 yaitu is. Is dalam bahasa Indonesia sering diartikan dengan “adalah”. (http://inggrisonline.com/pengertian-tujuan-ciri-descriptive-text-dan- contohnya/ diunduh tanggal 2 Februari 2015 pukul 05.54 BIW) 4. Macam-macam Deskripsi Menurut Keraf (1981: 132-169) wacana dalam bentuk deskripsi dibedakan menjadi dua yaitu: a. Deskripsi tempat Deskripsi tempat berdasarkan pada tiga hal yaitu suasana hati, bagian yang relevan, dan urutan kejadiannya. Dalam kaitannya dengan suasana hati yang manakah yang paling menonjol untuk dijadikan landasan. Berkaitan dengan bagian yang relevan menulis deskripsi juga harus mampu memilih detail-detail yang relevan untuk mendapatkan gambaran tentang suasana hati. Sedangkan berkaitan dengan urutan penyampaian, pengarang dituntut pula mampu menetapkan urutan yang paling baik dalam menampilkan detail yang dipilih. Mungkin seorang penulis mengurutkan dari bagian yang tidak penting ke bagian yang penting atau sebaliknya. b. Deskripsi orang atau tokoh Untuk mendeskripsikan seorang tokoh dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti: 1) Menggambarkan fisik yang bertujuan memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya tentang keadaan tubuh seorang tokoh. 2) Menggambarkan tindak tanduk seseorang tokoh. Dalam hal ini pengarang mengikuti dengan cermat semua tindak tanduk
  • 16. 16 perbuatan, gerak-gerik sang tokoh. Dari satu tempat ke tempat lain atau dari waktu ke waktu lain. 3) Menggambarkan keadaan tokoh yang mengelilingi sang tokoh misalnya menggambarkan tentang pakaian, tempat kediaman, kendaraan dsb. 4) Menggambarkan perasaan dan pikiran tokoh. Hal ini tidak dapat diserap oleh pancaindera manusia. Namun diantara perasaan dan unsur fisik merupakan hubungan yang sangat erat. Pancaran wajah, gerak bibir pandangan mata dan gerak tubuh merupakan petunjuk tentang keadaan perasaan seseorang pada waktu itu. 5) Menggambarkan watak seseorang. Aspek perwatakan inilah yang paling sulit dideskripsikan. C. Media Gambar 1. Pengertian Media Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerimapesan (Azhar Arsyad, 2011:3). Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2011), media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi dan kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Sedangkan menurut Criticos yang dikutip oleh Daryanto (2011:4) media merupakan
  • 17. 17 salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. EACT yang dikutip oleh Rohani (1997:2) menjelaskan media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi, sedangkan pengertian media menurut Djamarah (1995:136) adalah media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Selanjutnya ditegaskan oleh Purnamawati dan Eldarni (2001:4) yaitu media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Selain itu, Bovee (1987) dalam http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc bahwa “Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa me- dia adalah segala sesuatu benda atau komponen yang dapat digunakan un- tuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merang- sang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar. 2. Macam-macam Media Pembelajaran dan Karakteristiknya Menurut Sanjaya (2006: 170-171) media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya. a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:
  • 18. 18 1) Media Auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara. 2) Media Visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini ada- lah film slide, foto, tranparansi, lukisan, gambar, dan berbagai ben- tuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya. 3) Media Audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung un- sur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misal- nya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain se- bagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua. b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke da- lam: 1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti ra- dio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus. 2) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya. c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke da- lam:
  • 19. 19 1) Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip, trans- paransi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memer- lukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film slide, operhead projector (OHP) untuk memproyeksikan tran- paransi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka media semacam ini, maka media semacam ini tidak akan berfungsi apa- apa. 2) Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, ra- dio, dan lain sebagainya.
  • 20. 20 DAFTAR PUSTAKA Agus Suriamiharja, H. Akhlah Husen, & Nunuy Nujanah. 1996. Petunjuk Praktis Menulis.Jakarta: Depdikbud Ahmad Rofi’uddin & Darmiyati Zuhdi. 1999. Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta: Dirjen Dikti, Depdikbud. Ahmad Rofi’uddin, dkk. 2001. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Atar Semi. 1993. Anatomi Sastra. Bandung: Angkasa. Baried, Barorroh dkk. 1985. Pengantar Teori Filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Djamarah, Syaiful dan Aswan Zain. 1995. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Renika Cipta. Gie, The Liang. 1992. Pengantar Dunia Karang Mengarang . Yogyakarta: liberty yogyakarta Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi Haryadi dan Zamzani. 1997. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Henry Guntur Tarigan, 1992. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. http://en.wikipedia.org/wiki/Description, diunduh tanggal 3 Februari 2015 pukul 08.03 WIB. http://inggrisonline.com/pengertian-tujuan-ciri-descriptive-text-dan contohnya/diunduh tanggal 2 Februari 2015 pukul 05.54 WIB. http://www.carabelajarbahasainggrisoke.com/2014/06/pengertian-definition-of- descriptive-text-dalam-bahasa-inggris.html, diunduh tanggal 2 Februari 2015 pukul 05.31 WIB. http://www.englishindo.com/2012/07/descriptive-text.html, diunduh tanggal 2 Februari 2015 pukul 05.53 WIB. Keraf Gorys. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Flores: Nusa Indah Keraf, G. 1982. Eksposisi danDeskripsi. Jakarta: Nusa Indah
  • 21. 21 Lamuddin Finoza. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa Non Jurusan Bahasa. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Muchlisoh, dkk. 1999. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi. Purnamawati dan El darni. 2001. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali. Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: RinekaCipta. Semi, Atar. 2007. Dasar-dasar ketrampilan menulis. Bandung: Angkasa St. Y. Slamet. 2008. Dasar-Dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Press. St. Y Slamet & Suwarto. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif . 2007. Suarakarta: UNS Press. Subana M. Dan Sunarti 2000. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia. Sudardi, Bani. 2001. Dasar-Dasar taori Filologi. Surakarta: Badan Penerbit Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sebelas Maret. Suparno dan Muhammad Yunus. 2008. Ketrampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Suriamiharja, Agus, Akhlak Huse, Nunuy Nurjanah. 1997. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Depantemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D III. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi StandarProses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai ketrampilan berbahasa. Bandung : Angkasa . Widyamartaya. 1990. Seni menuangkan Gagasan. Yogyakarta : Kanisius.