SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
PROGRAM STUDI
   S1 MTL STMT
 TRISAKTI – BP3IP
     JAKARTA

OCTAVIANUS INDRA.K
      244312019

  Alamat Rumah :
  Jl. Regalia No.35
 Sususkan-Ciracas
    Jakarta Timur
A. Pengertian Just In Time (JIT)
 Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi
  atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh
  perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya
  memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang
  diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.
 Konsep just in time adalah suatu konsep di mana bahan
  baku yang digunakan untuk aktifitas produksi didatangkan
 dari pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itu
 dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangat
 menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan barang /
 penyimpanan barang / stocking cost.
 Just In Time adalah suatu keseluruhan filosofi operasi
  manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk
  bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas
  dipakai sebatas dibutuhkan.
 Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan
  mengurangi pemborosan. Just In Time didasarkan pada
  konsep arus produksi yang berkelanjutan dan
  mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja sama
  dengan komponen-komponen lainnya
 Jus In Time (JIT) adalah filofosi manufakturing untuk
  menghilangkan pemborosan waktu dalam total prosesnya
  mulai dari proses pembelian sampai proses distribusi.
 Fujio Cho dari Toyota mendefinisikan pemborosan (waste)
  sebagai: Segala sesuatu yang berlebih, di luar kebutuhan
  minimum atas peralatan, bahan, komponen, tempat, dan
  waktu kerja yang mutlak diperlukan untuk proses nilai
  tambah suatu produk. Kemudian diperoleh rumusan yang
  lebih sederhana pengertian pemborosan: Kalau sesuatu
  tidak memberi nilai tambah itulah pemborosan.
7 (tujuh) jenis pemborosan disebabkan karena
   Over produksi
   Waktu menunggu
   Transportasi
   Pemrosesan
   Tingkat persediaan barang
   Gerak
   Cacat produksi
B. Konsep Dasar Just In Time
   Konsep dasar JIT adalah sistem produksi Toyota, yaitu suatu
metode untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan akibat adanya
gangguan dan perubahan permintaan, dengan cara membuat semua
proses dapat menghasilkan produk yang diperlukan, pada waktu yang
diperlukan dan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
   Dalam sistem pengendalian produksi yang biasa, syarat di atas
dipenuhi dengan mengeluarkan berbagai jadwal produksi pada semua
proses, baik itu pada proses manufaktur suku cadang maupun pada lini
rakit akhir.
   Proses manufaktur suku cadang menghasilkan suku cadang yang
sesuai dengan jadwal, dengan menggunakan sistem dorong, artinya
proses sebelumnya memasok suku cadang pada proses berikutnya
Terdapat empat konsep pokok yang harus dipenuhi dalam
melaksanakan Just In Time (JIT):
1.   Produksi Just In Time (JIT), adalah memproduksi apa yang
     dibutuhkan hanya pada saat dibutuhkan dan dalam jumlah yang
     diperlukan.
2.   Autonomasi merupakan suatu unit pengendalian cacat secara
     otomatis yang tidak memungkinkan unit cacat mengalir ke proses
     berikutnya.
3.   Tenaga kerja fleksibel, maksudnya adalah mengubah-ubah jumlah
     pekerja sesuai dengan fluktuasi permintaan.
4.   Berpikir kreatif dan menampung saran-saran karyawan
Guna mencapai empat konsep ini maka diterapkan sistem
dan metode sebagai berikut :
   Sistem kanban untuk mempertahankan produksi Just In Time
    (JIT).
   Metode pelancaran produksi untuk menyesuaikan diri dengan
    perubahan permintaan.
   Penyingkatan waktu penyiapan untuk mengurangi waktu pesanan
    produksi.
   Tata letak proses dan pekerja fungsi ganda untuk konsep tenaga
    kerja yang fleksibel.
   Aktifitas perbaikan lewat kelompok kecil dan sistem saran untuk
    meningkatkan moril tenaga kerja.
   Sistem manajemen fungsional untuk mempromosikan
    pengendalian mutu ke seluruh bagian perusahaan
C. Elemen-elemen Just In Time
   Pengurangan waktu set up
   Aliran produksi lancar (layout)
   Produksi tanpa kerusakan mesin
   Produksi tanpa cacat
   Peranan operator
   Hubungan yang harmonis dengan pemasok
   Penjadwalan produksi stabil dan terkendali
   Sistem Kanban
1. Pengurangan Waktu set up dan ukuran lot
a.   Pemilahan kegiatan set up
     Kegiatan set up bisa dipilah menjadi:
1)   Kegiatan eksternal set up: persiapan cetakan & alat
     bantu, pemindahan cetakan, dan lain-lain.
2)   Kegiatan internal set up: bongkar pasang pada mesin,
     penyetelan mesin, dan lain-lain.
b. Langkah mengurangi waktu set up:
1.   Memisahkan pekerjaan set up yang harus diselesaikan selagi
     mesin berhenti (internal set up) terhadap pekerjaan yang dapat
     dikerjakan selagi mesin beroperasi (eksternal set up).
2.   Mengurangi internal set up dengan mengerjakan lebih banyak
     eksternal set up, contohnya: persiapan cetakan, pemindahan
     cetakan, peralatan, dan lain-lain.
3.   Mengurangi internal set up dengan mengurangi kegiatan
     penyesuaian (adjustment), menyederhanakan alat bantu dan
     kegiatan bongkar pasang, menambah personil pembantu, dan
     lain-lain.
4.   Mengurangi total waktu untuk seluruh pekerjaan set up, baik
     internal maupun eksternal.
Contoh:
 Jika set up mesin lamanya 1 jam (60 menit), bisa disingkat menjadi 6
  menit. Andaikata lot yang harus dibuat banyaknya 3000 buah yang
  setiap unitnya memakan waktu 1 menit, maka waktu produksinya = 1
  jam + (3000 x 1 menit) = 3060 menit = 51 jam.
 Setelah waktu set up dikurangi menjadi 6 menit, maka waktu
  produksinya menjadi = 6 menit + (3000 x 1 menit) = 3006 menit.
 Namun, dengan waktu yang sama (3060 menit) dapat dibuat lot
  sebanyak 300 buah dari berbagai jenis, yang diulang sebanyak 10
  kali, yaitu: {6 menit + (300 x 1 menit)} x 10 = 3060 menit = 51 jam.
 Hal ini berarti sistem produksi lebih tanggap terhadap perubahan.
2. Aliran produksi lancar (layout)
a.   Pemborosan yang berkaitan dengan process Layout
     Pada layout proses ditemukan berbagai pemborosan, yaitu:
1.   Kesulitan koordinasi dan jadwal produksi
2.   Pemborosan transportasi dan material handling
3.   Akumulasi persediaan dalam proses
4.   Penanganan material berganda bahkan beberapa kali
5.   Lead time produksi yang sangat panjang
6.   Kesulitan mengenali penyebab cacat produksi
7.   Arus material dan prosedur kerja sulit dibakukan
8.   Sulitnya perbaikan kerja karena tidak ada standardisasi
Gambar 1. Aliran Produksi pada Process Layout
b. Menuju ke Product Layout




Gambar 2. Aliran Produksi pada Product Layout
c. Aliran Produksi
1.   Proses layout. Waktu simpan komponen lama, tingkat persediaan
     tinggi, dan prioritas kerja sulit ditentukan.
2.   Ketidakseimbangan jalur. Jika proses tidak terkoordinir maka
     komponen akan terakumulasi sebagai persediaan, dan pengaturan
     kerja akan sulit dilakukan.
3.   Set up atau penggantian alat yang makan waktu. Persediaan
     komponen akan menumpuk, sementara proses berikutnya akan
     tertunda.
4.   Kerusakan dan gangguan mesin. Jalur akan berhenti dan akan
     terjadi penumpukan barang dalam proses.
5.   Masalah kualitas. Kalau cacat produksi ditemukan, maka proses
     selanjutnya akan berhenti dan persediaan akan menumpuk.
6.   Absensi. Jika seorang operator ada yang berhalangan kerja dan
     penggantinya sulit ditemukan, maka jalur produksi akan terhenti.
3. Produksi tanpa kerusakan mesin
a. Preventive Maintenance
1) Pendekatan untuk mencegah kerusakan dan gangguan
     mesin dapat dilihat pada gambar 3.
2) Faktor penyebab gangguan mesin dapat dilihat pada gambar
     4.
3) Gangguan mesin dan penanggulangannya dapat dilihat pada
     gambar 5.
b. Total Productive Maintenance
1.   Belajar bagaimana melakukan pemeliharaan rutin mesin,
     misalnya: pelumasan, pengencangan baut, dan
     sebagainya. Guna mencegah penurunan daya kerja
     mesin.
2.   Melaksanakan petunjuk penggunaan mesin secara wajar.
3.   Mengembangkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap
     tanda-tanda awal penurunan kemampuan mesin, dengan
     melakukan perawatan yang mudah, pembersihan,
     penyetelan, dan lain-lain.
Sementara karyawan bagian pemeliharaan, bisa
melakukan antara lain
1) Membantu operator produksi mempelajari kegiatan
   perawatan yang dapat dilakukan sendiri.
2) Memperbaiki penurunan kemampuan peralatan melalui
   inspeksi berkala, bongkar pasang, dan penyesuaian atau
   penyetelan kembali.
3) Menentukan kelemahan dalam rancang bangun mesin,
   merencanakan dan melakukan tindakan perbaikan,
   menentukan kondisi wajar operasi mesin.
4) Membantu operator menaikan kemampuan perawatan,
   dan lain-lain.
THANKS FOR YOUR
   ATTENTION

More Related Content

What's hot

Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitasharis fadilah
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanBrigita Haryani
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01arwianthy
 
Supply Chain Management Makalah
Supply Chain Management MakalahSupply Chain Management Makalah
Supply Chain Management MakalahYesica Adicondro
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Judianto Nugroho
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Eni Cahyani
 
Chapter 3 Manajemen Operasi
Chapter 3 Manajemen OperasiChapter 3 Manajemen Operasi
Chapter 3 Manajemen OperasiYuko Ardi Negara
 
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui surat
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui suratKomunikasi bisnis : komunikasi melalui surat
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui suratYudha Kusuma
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanNi'am Yuliarto
 
Presentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
Presentation in manajemen persediaan Universitas SriwijayaPresentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
Presentation in manajemen persediaan Universitas SriwijayaAhhmadd Yansyah
 
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi yunisarosa
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanrahmihumairah
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalIkkaW
 
Penjadwalan manajemen operasi
Penjadwalan manajemen operasiPenjadwalan manajemen operasi
Penjadwalan manajemen operasialawwapnp
 
manajemen operasional
manajemen operasionalmanajemen operasional
manajemen operasionalIstiqomah II
 
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialLatihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialRetna Rindayani
 
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanManajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanHerni Rahayuning
 

What's hot (20)

Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
 
Strategi Tata Letak
Strategi Tata LetakStrategi Tata Letak
Strategi Tata Letak
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 
Supply Chain Management Makalah
Supply Chain Management MakalahSupply Chain Management Makalah
Supply Chain Management Makalah
 
MO II Forecasting
MO II ForecastingMO II Forecasting
MO II Forecasting
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas
 
Chapter 3 Manajemen Operasi
Chapter 3 Manajemen OperasiChapter 3 Manajemen Operasi
Chapter 3 Manajemen Operasi
 
Just In Time
Just In Time Just In Time
Just In Time
 
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui surat
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui suratKomunikasi bisnis : komunikasi melalui surat
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui surat
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
 
Presentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
Presentation in manajemen persediaan Universitas SriwijayaPresentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
Presentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
 
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
Penjadwalan manajemen operasi
Penjadwalan manajemen operasiPenjadwalan manajemen operasi
Penjadwalan manajemen operasi
 
manajemen operasional
manajemen operasionalmanajemen operasional
manajemen operasional
 
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialLatihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
 
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanManajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
 

Viewers also liked (13)

MaMakalah fix pemicu 1 newww
MaMakalah fix pemicu 1 newwwMaMakalah fix pemicu 1 newww
MaMakalah fix pemicu 1 newww
 
Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)
 
Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)
Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)
Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)
 
Just in time
Just in timeJust in time
Just in time
 
Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2
 
Strategi
StrategiStrategi
Strategi
 
Peraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah Terbit
Peraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah TerbitPeraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah Terbit
Peraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah Terbit
 
Mo strategi lokasi dan tata letak
Mo   strategi lokasi dan tata letakMo   strategi lokasi dan tata letak
Mo strategi lokasi dan tata letak
 
Pengenalan amalan-5s
Pengenalan amalan-5sPengenalan amalan-5s
Pengenalan amalan-5s
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan LayoutEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
 
Pengenalan Amalan 5s
Pengenalan Amalan 5sPengenalan Amalan 5s
Pengenalan Amalan 5s
 
Just in time manufacturing ppt
Just in time manufacturing pptJust in time manufacturing ppt
Just in time manufacturing ppt
 
PPT ON Just in time technique (JIT)
PPT ON Just in time technique (JIT)PPT ON Just in time technique (JIT)
PPT ON Just in time technique (JIT)
 

Similar to JIT-PENGERTIAN

Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).ppt
Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).pptJust in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).ppt
Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).pptAdiPradnyana1
 
Just In Time.............................
Just In Time.............................Just In Time.............................
Just In Time.............................IndraSN1
 
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1chienmario
 
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...Mercu Buana University
 
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiriEdi Sutanto
 
Pertemuan 8 Manajemen dalam Produksi.pptx
Pertemuan 8 Manajemen dalam Produksi.pptxPertemuan 8 Manajemen dalam Produksi.pptx
Pertemuan 8 Manajemen dalam Produksi.pptxAyuFebryanggi
 
the teory of constrain (toc)
the teory of constrain (toc)the teory of constrain (toc)
the teory of constrain (toc)Diery Sipayung
 
Presentasi 8 pengintegrasian perawatan atau pemeliharaan
Presentasi 8 pengintegrasian perawatan atau pemeliharaanPresentasi 8 pengintegrasian perawatan atau pemeliharaan
Presentasi 8 pengintegrasian perawatan atau pemeliharaanEdi Sutanto
 
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinPeranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinakbarali_
 
Perawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen Operasional
Perawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen OperasionalPerawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen Operasional
Perawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen Operasionalfredi_umby
 
Just In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem KanbanJust In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem KanbanAstika Nuryani
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1sijopy
 

Similar to JIT-PENGERTIAN (20)

Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).ppt
Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).pptJust in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).ppt
Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).ppt
 
Just In Time.............................
Just In Time.............................Just In Time.............................
Just In Time.............................
 
Makalah jit
Makalah jitMakalah jit
Makalah jit
 
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
 
Contoh line balancing
Contoh line balancingContoh line balancing
Contoh line balancing
 
Just in time
Just in timeJust in time
Just in time
 
10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan
 
manajement preventive maintenance
manajement preventive maintenancemanajement preventive maintenance
manajement preventive maintenance
 
11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan
 
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
 
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
 
Tugas pak rawidjo
Tugas pak rawidjoTugas pak rawidjo
Tugas pak rawidjo
 
Pertemuan 8 Manajemen dalam Produksi.pptx
Pertemuan 8 Manajemen dalam Produksi.pptxPertemuan 8 Manajemen dalam Produksi.pptx
Pertemuan 8 Manajemen dalam Produksi.pptx
 
Bab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen PersediaanBab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen Persediaan
 
the teory of constrain (toc)
the teory of constrain (toc)the teory of constrain (toc)
the teory of constrain (toc)
 
Presentasi 8 pengintegrasian perawatan atau pemeliharaan
Presentasi 8 pengintegrasian perawatan atau pemeliharaanPresentasi 8 pengintegrasian perawatan atau pemeliharaan
Presentasi 8 pengintegrasian perawatan atau pemeliharaan
 
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinPeranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
 
Perawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen Operasional
Perawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen OperasionalPerawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen Operasional
Perawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen Operasional
 
Just In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem KanbanJust In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem Kanban
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 

JIT-PENGERTIAN

  • 1. PROGRAM STUDI S1 MTL STMT TRISAKTI – BP3IP JAKARTA OCTAVIANUS INDRA.K 244312019 Alamat Rumah : Jl. Regalia No.35 Sususkan-Ciracas Jakarta Timur
  • 2.
  • 3. A. Pengertian Just In Time (JIT)  Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.
  • 4.  Konsep just in time adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan untuk aktifitas produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangat menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan barang / penyimpanan barang / stocking cost.
  • 5.  Just In Time adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai sebatas dibutuhkan.  Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan mengurangi pemborosan. Just In Time didasarkan pada konsep arus produksi yang berkelanjutan dan mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja sama dengan komponen-komponen lainnya
  • 6.  Jus In Time (JIT) adalah filofosi manufakturing untuk menghilangkan pemborosan waktu dalam total prosesnya mulai dari proses pembelian sampai proses distribusi.  Fujio Cho dari Toyota mendefinisikan pemborosan (waste) sebagai: Segala sesuatu yang berlebih, di luar kebutuhan minimum atas peralatan, bahan, komponen, tempat, dan waktu kerja yang mutlak diperlukan untuk proses nilai tambah suatu produk. Kemudian diperoleh rumusan yang lebih sederhana pengertian pemborosan: Kalau sesuatu tidak memberi nilai tambah itulah pemborosan.
  • 7. 7 (tujuh) jenis pemborosan disebabkan karena  Over produksi  Waktu menunggu  Transportasi  Pemrosesan  Tingkat persediaan barang  Gerak  Cacat produksi
  • 8. B. Konsep Dasar Just In Time Konsep dasar JIT adalah sistem produksi Toyota, yaitu suatu metode untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan akibat adanya gangguan dan perubahan permintaan, dengan cara membuat semua proses dapat menghasilkan produk yang diperlukan, pada waktu yang diperlukan dan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Dalam sistem pengendalian produksi yang biasa, syarat di atas dipenuhi dengan mengeluarkan berbagai jadwal produksi pada semua proses, baik itu pada proses manufaktur suku cadang maupun pada lini rakit akhir. Proses manufaktur suku cadang menghasilkan suku cadang yang sesuai dengan jadwal, dengan menggunakan sistem dorong, artinya proses sebelumnya memasok suku cadang pada proses berikutnya
  • 9. Terdapat empat konsep pokok yang harus dipenuhi dalam melaksanakan Just In Time (JIT): 1. Produksi Just In Time (JIT), adalah memproduksi apa yang dibutuhkan hanya pada saat dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan. 2. Autonomasi merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang tidak memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya. 3. Tenaga kerja fleksibel, maksudnya adalah mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai dengan fluktuasi permintaan. 4. Berpikir kreatif dan menampung saran-saran karyawan
  • 10. Guna mencapai empat konsep ini maka diterapkan sistem dan metode sebagai berikut :  Sistem kanban untuk mempertahankan produksi Just In Time (JIT).  Metode pelancaran produksi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan.  Penyingkatan waktu penyiapan untuk mengurangi waktu pesanan produksi.  Tata letak proses dan pekerja fungsi ganda untuk konsep tenaga kerja yang fleksibel.  Aktifitas perbaikan lewat kelompok kecil dan sistem saran untuk meningkatkan moril tenaga kerja.  Sistem manajemen fungsional untuk mempromosikan pengendalian mutu ke seluruh bagian perusahaan
  • 11. C. Elemen-elemen Just In Time  Pengurangan waktu set up  Aliran produksi lancar (layout)  Produksi tanpa kerusakan mesin  Produksi tanpa cacat  Peranan operator  Hubungan yang harmonis dengan pemasok  Penjadwalan produksi stabil dan terkendali  Sistem Kanban
  • 12. 1. Pengurangan Waktu set up dan ukuran lot a. Pemilahan kegiatan set up Kegiatan set up bisa dipilah menjadi: 1) Kegiatan eksternal set up: persiapan cetakan & alat bantu, pemindahan cetakan, dan lain-lain. 2) Kegiatan internal set up: bongkar pasang pada mesin, penyetelan mesin, dan lain-lain.
  • 13. b. Langkah mengurangi waktu set up: 1. Memisahkan pekerjaan set up yang harus diselesaikan selagi mesin berhenti (internal set up) terhadap pekerjaan yang dapat dikerjakan selagi mesin beroperasi (eksternal set up). 2. Mengurangi internal set up dengan mengerjakan lebih banyak eksternal set up, contohnya: persiapan cetakan, pemindahan cetakan, peralatan, dan lain-lain. 3. Mengurangi internal set up dengan mengurangi kegiatan penyesuaian (adjustment), menyederhanakan alat bantu dan kegiatan bongkar pasang, menambah personil pembantu, dan lain-lain. 4. Mengurangi total waktu untuk seluruh pekerjaan set up, baik internal maupun eksternal.
  • 14. Contoh:  Jika set up mesin lamanya 1 jam (60 menit), bisa disingkat menjadi 6 menit. Andaikata lot yang harus dibuat banyaknya 3000 buah yang setiap unitnya memakan waktu 1 menit, maka waktu produksinya = 1 jam + (3000 x 1 menit) = 3060 menit = 51 jam.  Setelah waktu set up dikurangi menjadi 6 menit, maka waktu produksinya menjadi = 6 menit + (3000 x 1 menit) = 3006 menit.  Namun, dengan waktu yang sama (3060 menit) dapat dibuat lot sebanyak 300 buah dari berbagai jenis, yang diulang sebanyak 10 kali, yaitu: {6 menit + (300 x 1 menit)} x 10 = 3060 menit = 51 jam.  Hal ini berarti sistem produksi lebih tanggap terhadap perubahan.
  • 15. 2. Aliran produksi lancar (layout) a. Pemborosan yang berkaitan dengan process Layout Pada layout proses ditemukan berbagai pemborosan, yaitu: 1. Kesulitan koordinasi dan jadwal produksi 2. Pemborosan transportasi dan material handling 3. Akumulasi persediaan dalam proses 4. Penanganan material berganda bahkan beberapa kali 5. Lead time produksi yang sangat panjang 6. Kesulitan mengenali penyebab cacat produksi 7. Arus material dan prosedur kerja sulit dibakukan 8. Sulitnya perbaikan kerja karena tidak ada standardisasi
  • 16. Gambar 1. Aliran Produksi pada Process Layout
  • 17. b. Menuju ke Product Layout Gambar 2. Aliran Produksi pada Product Layout
  • 18. c. Aliran Produksi 1. Proses layout. Waktu simpan komponen lama, tingkat persediaan tinggi, dan prioritas kerja sulit ditentukan. 2. Ketidakseimbangan jalur. Jika proses tidak terkoordinir maka komponen akan terakumulasi sebagai persediaan, dan pengaturan kerja akan sulit dilakukan. 3. Set up atau penggantian alat yang makan waktu. Persediaan komponen akan menumpuk, sementara proses berikutnya akan tertunda. 4. Kerusakan dan gangguan mesin. Jalur akan berhenti dan akan terjadi penumpukan barang dalam proses. 5. Masalah kualitas. Kalau cacat produksi ditemukan, maka proses selanjutnya akan berhenti dan persediaan akan menumpuk. 6. Absensi. Jika seorang operator ada yang berhalangan kerja dan penggantinya sulit ditemukan, maka jalur produksi akan terhenti.
  • 19. 3. Produksi tanpa kerusakan mesin a. Preventive Maintenance 1) Pendekatan untuk mencegah kerusakan dan gangguan mesin dapat dilihat pada gambar 3. 2) Faktor penyebab gangguan mesin dapat dilihat pada gambar 4. 3) Gangguan mesin dan penanggulangannya dapat dilihat pada gambar 5.
  • 20. b. Total Productive Maintenance 1. Belajar bagaimana melakukan pemeliharaan rutin mesin, misalnya: pelumasan, pengencangan baut, dan sebagainya. Guna mencegah penurunan daya kerja mesin. 2. Melaksanakan petunjuk penggunaan mesin secara wajar. 3. Mengembangkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap tanda-tanda awal penurunan kemampuan mesin, dengan melakukan perawatan yang mudah, pembersihan, penyetelan, dan lain-lain.
  • 21. Sementara karyawan bagian pemeliharaan, bisa melakukan antara lain 1) Membantu operator produksi mempelajari kegiatan perawatan yang dapat dilakukan sendiri. 2) Memperbaiki penurunan kemampuan peralatan melalui inspeksi berkala, bongkar pasang, dan penyesuaian atau penyetelan kembali. 3) Menentukan kelemahan dalam rancang bangun mesin, merencanakan dan melakukan tindakan perbaikan, menentukan kondisi wajar operasi mesin. 4) Membantu operator menaikan kemampuan perawatan, dan lain-lain.
  • 22. THANKS FOR YOUR ATTENTION