Makalah ini membahas tentang masalah kemiskinan di Indonesia, meliputi penyebabnya, dampaknya, serta upaya pemerintah dalam menanggulanginya. Kemiskinan di Indonesia disebabkan oleh faktor-faktor seperti rendahnya pendidikan dan produktivitas, serta korupsi, yang mengakibatkan dampak negatif bagi kesehatan dan pendidikan masyarakat miskin."
2. i
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum wr.wb
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan rahmat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan tema
“MASALAH KEMISKINAN DI INDONESIA”, sesuai waktu yang diharapkan.yaitu
masalah-masalah dalam masyarakat.untuk itu kami susun seoptimal mungkin demi
tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Kami menyadari, makalah ini memiliki banyak kekurangan. Untuk itu kami mohon
maaf jika dalam penyusunan makalah ini terdapat beberapa kesalahan informasi, dan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya kami mohon kritik dan saran. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu ‘alaikum wr.wb
Bogor, 20 Oktober 2018
Penyusun
3. ii
Daftar isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
BAB I ......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A.Latar Belakang.................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah............................................................................................................1
C.Tujuan..............................................................................................................................2
D.Metode Penyusunan.........................................................................................................2
E. Sistematika Penulisan .....................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................4
LANDASAN TEORI ..............................................................................................................4
1.Teori menurut para ahli ....................................................................................................4
2.Kemiskinan.......................................................................................................................4
2.1.Kemiskinan Menurut para Ahli .................................................................................5
2.2 Konsep Kemiskinan..................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN .....................................................................................................................6
A.Indikator-indikator Kemiskinan ......................................................................................6
B.Penyebab Kemiskinan......................................................................................................7
1.Faktor-faktor penyebab kemiskinan di Indonesia.........................................................7
2.Kondisi yang menyebabkan terjadinya kemiskinan di Indonesia.................................8
3.Aspek penyebab kemiskinan secara majemuk..............................................................9
C.Dampak kemiskinan ........................................................................................................9
1.Dampak Negatif Kemiskinan........................................................................................9
2.Dampak Positif kemiskinan............................................................................................11
D.Kebijakan dan Program Penuntasan Kemiskinan..........................................................12
E.Data Kemiskinan 7 tahun terakhir ................................................................................13
F.Keadaan Kemiskinan di Indonesia .................................................................................14
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kemiskinan sesungguhnya telah menjadi masalah dunia sejak berabad-abad lalu.
Namun, realitasnya, hingga kini kemiskinan masih menjadi bagian dari persoalan terberat
dan paling krusial di dunia ini. Teknologi boleh semakin maju, negara-negara merdeka
semakin banyak, dan negara-negara kaya boleh saja kian bertambah. Tetapi, jumlah orang
miskin di dunia tak kunjung berkurang. Kemiskinan bahkan telah bertransformasi menjadi
wajah teror yang menghantui dunia.
Kemiskinan merupakan problematika kemanusiaan yang telah mendunia dan hingga
kini masih menjadi isu sentral di belahan bumi manapun. Selain bersifat laten dan aktual,
kemiskinan adalah penyakit sosial ekonomi yang tidak hanya dialami oleh Negara-negara
berkembang melainkan negara maju sepeti inggris dan Amerika Serikat. Negara inggris
mengalami kemiskinan di penghujung tahun 1700-an pada era kebangkitan revolusi industri
di Eropa. Sedangkan Amerika Serikat bahkan mengalami depresi dan resesi ekonomi pada
tahun 1930-an dan baru setelah tiga puluh tahun kemudian Amerika Serikat tercatat sebagai
Negara Adidaya dan terkaya di dunia1.
B.Rumusan Masalah
Masalah adalah sesuatu hal yang menimbulkan pernyataan yang mendorong untuk
mencarikan jawabannya atau suatu yang harus di pecahkan
Poerwadarminta(1976:634).selanjutnya Surachmad (1980 :3)juga mengatakan bahwa
masalah adalah setiap kesulitan yang menggerakkan manusia untuk memecahkannya.
1https://www.kaskus.co.id/thread/5b87e542dbd770f8698b4567/4-rekor-amerika-serikat-di-
dunia
6. 2
Berdasarkan uraian di atas ,maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Faktor dan penyebab apakah yang menimbulkan kemiskinan dari sudut pandang sosiologi
politik.
2. Apakah dampak negatif dan positif yang di timbulkan akibat kemiskinan.
3. Bagaimana peran dan strategi pemerintah dalam mengatasi kemiskinan dan apakah
penyebab kegagalan strategi tersebut.
C.Tujuan
Adapun tujuan penyusun membuat makalah ini adalah untuk mencapai beberapa
tujuan antara lain dapat di kemukakan sebagai berikut:
1. Agar dapat mengetahui Faktor dan penyebab apakah yang menimbulkan kemiskinan dari
sudut pandang sosiologi politik.
2. Agar Dapat memahami apakah dampak negatif dan positif yang di timbulkan akibat
kemiskinan.
3. Agar dapat mengerti serta memahami bagaimana peran dan strategi pemerintah dalam
mengatasi kemiskinan dan apakah penyebab kegagalan strategi tersebut.
D.Metode Penyusunan
Metode penyusunan yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu :
1. Studi Kepustakaan. Yaitu pengumpulan data dengan jalan membaca, mengkaji dan
mempelajari buku-buku, dokumen-dokumen laporan yang berkaitan dengan apa yang di
analisis.
2. Bahan – bahan tambahan yang didapatkan melalui Intenet.
7. 3
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini di bagi menjadi 4 bab, sebagai berikut :
1. BAB I : PENDAHULUAN, Pada bab ini yang merupakan pendahuluan, terdiri atas latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
2. BAB II : DASAR TEORI, Pada bab ini diuraikan sekilas mengenai pengertian /definisi
dari materi yang akan di bahas dalam makalah ini serta jenis dan bagiannya.
3. BAB III : PEMBAHASAN, Pada bab ini menguraikan mengenai permasalahan yang akan
di kaji dalam penyusunan makalah ini yaitu permasalahan di bidang ekonomi”Kemiskinan”
4. BAB IV : PENUTUP, Pada bab penutup ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari
penyusunan makalah kami mengenai Kemiskinan di Negara Indonesia.
8. 4
BAB II
LANDASAN TEORI
Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu kemiskinan
alami dan kemiskinan buatan. Kemiskinan alami terjadi akibat sumber daya alam (SDA)
yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan Buatan
diakibatkan oleh imbas dari para birokrat kurang berkompeten dalam penguasaan ekonomi
dan berbagai fasilitas yang tersedia, sehingga mengakibatkan susahnya untuk keluar dari
kemelut kemiskinan tersebut. Dampaknya, para ekonom selalu gencar mengkritik kebijakan
pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan ketimbang dari pemerataan.
Sebelum Kita menbahas Lebih jauh mengenai Kemiskinan di Negara Indonesia
ini,ada baiknya kita mengetahui apa itu Teori,Kemiskinan dan apakah sudut pandang atau
hubungan antara kemiskinan dengan Sosiologi Politik.
1.Teori menurut para ahli
Adapun pengertian dari teori yang di utarakan oleh beberapa para ahli,berikut
pengertiannya:
a. Jonathan N Tuner
Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan
bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi.
b. Littlejohn dan Karen Foss
Teori merupaka sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan konsep
tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah fenomena.
2.Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk
dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini
berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya
9. 5
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan
mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara.2
2.1.Kemiskinan Menurut para Ahli
Zygmunt Baumant (1998:1) merinci setidaknya terdapat 3 pendekatan dalam
mendefinisikan kemiskinan.
a. Kemiskinan yang dideskripsikan sebagai kekurangan material need. Kemiskinan, dalam
hal ini, didefinisikan sebagai kondisi di mana seseorang atau sebuah komunitas kekurangan
esensial untuk memenuhi standar kehidupan minimum yang terdiri dari sandang, pangan,
papan (sumberdaya material).
b. Kemiskinan yang dideskripsikan dari aspek hubungan dan kebutuhan sosial, seperti social
exclusion (pengucilan sosial), ketergantungan, dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam
masyarakat, termasuk pendidikan dan informasi.
c. Kemiskinan yang dideskripsikan sebagai kurangnya pendapatan dan kemakmuran—yang
ditetapkan berdasarkan indikator-indikator tertentu. Dari sinilah munculnya pemilahan
kemiskinan secara global berdasarkan pendapatan harian keluarga, yaitu kurang dari $1
atau $2 sehari.
2.2 Konsep Kemiskinan
Kemiskinan dapat dilihat dari dua sisi yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan
relatif. Kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif adalah konsep kemiskinan yang
mengacu pada kepemilikan materi dikaitkan dengan standar kelayakan hidup seseorang
atau kekeluarga. Kedua istilah itu menunjuk pada perbedaan sosial (social distinction) yang
ada dalam masyarakat berangkat dari distribusi pendapatan. Perbedaannya adalah bahwa
pada kemiskinan absolut ukurannya sudah terlebih dahulu ditentukan dengan angka-angka
nyata (garis kemiskinan) dan atau indikator atau kriteria yang digunakan, sementara pada
kemiskinan relatif kategori kemiskinan ditentukan berdasarkan perbandingan relatif tingkat
kesejahteraan antar penduduk.
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
10. 6
BAB III
PEMBAHASAN
Kemiskinan sebagai suatu penyakit sosial ekonomi tidak hanya dialami oleh negara-
negara yang sedang berkembang, tetapi juga negara-negara maju, seperti Inggris dan
Amerika Serikat. Negara Inggris mengalami kemiskinan di penghujung tahun 1700-an pada
era kebangkitan revolusi industri yang muncul di Eropa. Pada masa itu kaum miskin di
Inggris berasal dari tenaga-tenaga kerja pabrik yang sebelumnya sebagai petani yang
mendapatkan upah rendah, sehingga kemampuan daya belinya juga rendah.
A.Indikator-indikator Kemiskinan3
1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan dan papan).
2. Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan,
pendidikan,sanitasi, air bersih dan transportasi).
3. Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan
keluarga).
4. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.
5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.
6. Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
7. Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.
8. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
9. Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial (anak-anak terlantar, wanita korban
kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marginal dan terpencil).
3 https://www.kompasiana.com
11. 7
B.Penyebab Kemiskinan
Dibawah ini akan di jabarkan beberapa penyebab secara umum,faktor-faktor
maupaun pengaruh dalam kemiskinan.
1.Faktor-faktor penyebab kemiskinan di Indonesia.
Adapun faktor faktor yang mempengaruhi penyebab terjadinya kemiskinan di
indonesia adalah sebagai berikut:
a. Tingkat pendidikan masyarakat yang rata-rata masih rendah.
b. Cara berpikir yang masih tradisional dan konservatif, apatis, dan anti akan hal-hal yang
baru.
c. Mentalitas dan etos kerja yang kurang baik.
d. Keadaan alam yang kurang mendukung.
e. Tidak adanya potensi atau produk andalan.
f. Adanya Bencana Alam.
g. Keterisoliran secara geografis dari pusat
h. Rendahnya kinerja aparatur pemerintah.
i. Adanya budaya korup di Indonesia.
j. Rendahnya produktivitas dan pertumbuhan modal.
k. Pengelolaan ekonomi yang masih menggunakan cara tradisional.
l. Tata pemerintahan yang buruk
12. 8
2.Kondisi yang menyebabkan terjadinya kemiskinan di Indonesia.
Dari segi kondisi faktor penyebab terjadinya kemiskinan di indonesia di bagi atas
dua kondisi yaitu di antaranya:
a. Kemiskinan Alamiah, terjadi akibat SDA yang terbatas, penggunaan teknologi yang
masih rendah, dan bencana alam.
Contohnya:
seperti sumberdaya alam yang terbatas( tidak ada hasil alam),dan adanya bencana
alam yang cukup besar yang dapat menimbulkan kerugian fisik maupun non fisik yang
sangat besar.
b. Kemiskinan Buatan, terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat
sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai
fasilitas lain yang tersedia.
Contohnya:
1) Kecelakaan merupakan salah satu penyebab terjadinya kemiskinan diIndonesia, karena
kecelakaan yang fatal mempunyai multidampak, bias berdampak psikologis, social,
ekonomis, dan lain-lain. Misalnya cacat seumur hidup dapat membuat korban menjadi
patah semangat, sehingga mereka tidak memiliki motivasi untuk melakukan sebuah usaha,
dan lainnya.
2) Globalisasi juga telah melahirkan kemiskinan dan ketimpangan global, sehingga mereka
yang tidak mampu tidak memiliki akses terhadap sumber daya yang cukup, baik untuk
memproduksi ataupun membeli makanan yang layak.
3) Adanya swastanisasi. Perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk yang menguasai
hajat orang banyak. Swastanisasi ternyata menimbulkan dampak negatif dalam distribusi
pendapatan, yakni memperlebar kesenjangan kesejahteraan antara si miskin dan si kaya.
13. 9
3.Aspek penyebab kemiskinan secara majemuk
Terdapat beberapa aspek yang menyebabkan terjadinya kemiskinan secara
majemuk yang meliputi 3 aspek. yaitu:
a. Kelembagaan, rakyat miskin tidak punya akses ke pembuat keputusan dan kebijakan,
sedangkan kelembagaan yang ada tidak pernah menjaring atau menyalurkan aspirasi yang
muncul dari bawah, dan setiap kebutuhan rakyat miskin sudah didefinisikan dari atas oleh
kelembagaan yang ada, sehingga kemiskinan tidak dapat terselesaikan.
b. Regulasi, kebijakan pemerintah yang mengutamakan kepentingan ekonomi. Kebijakan
ekonomi dalam investasi modal pada sektor-sektor industri yang tidak berbasis pada
potensi rakyat menutup kesempatan masyarakat untuk mengembangkan potensinya dan
menjadi akar proses pemiskinan.
c. Good governance, tidak adanya transparansi dan keterbukaan pada pembuatan dan
pelaksanaan kebijakan yang mengakibatkan kebijakan hanya bisa diakses oleh orang-orang
tertentu. Segala bentuk regulasi diputuskan oleh lembaga-lembaga pembuat kebijakan tanpa
mengikutkan para pelaku yang terlibat dan tidak memahami aspirasi rakyat miskin
sehingga kebijakan yang muncul tidak mendukung rakyat miskin.
C.Dampak kemiskinan
Kemiskinan yang mana sudah menjadi penyakit bangsa ini mempunyai dampak
yang sangar besar demi perkembangan atau kemajuan negara dalam mensejahterakan
rakyatnya,berikut kami akan membahas apa saja yang menjadi dampak dari kemiskinan
tersebut yang mana terdiri dari:
1.Dampak Negatif Kemiskinan
Dampak Negatif kemiskinan dapat kita lihat dari beberapa segi yaitu diantaranya
adalah:
a.Dari Segi lapangan Pekerjaan
Meluasnya pengangguran sebenarnya bukan saja disebabkan rendahnya tingkat
pendidikan seseorang. Tetapi, juga disebabkan kebijakan pemerintah yang terlalu
14. 10
memprioritaskan ekonomi makro atau pertumbuhan [growth]. Ketika terjadi krisis ekonomi
di kawasan Asia tahun 19974 silam misalnya banyak perusahaan yang melakukan
perampingan jumlah tenaga kerja. Sebab, tak mampu lagi membayar gaji karyawan akibat
defisit anggaran perusahaan. Akibatnya jutaan orang terpaksa harus dirumahkan atau
dengan kata lain meraka terpaksa di-PHK [Putus Hubungan Kerja.
b.Kekerasan( Kriminal)
Sesungguhnya kekerasan yang marak terjadi akhir-akhir ini merupakan efek dari
pengangguran. Karena seseorang tidak mampu lagi mencari nafkah melalui jalan yang
benar dan halal. Ketika tak ada lagi jaminan bagi seseorang dapat bertahan dan menjaga
keberlangsungan hidupnya maka jalan pintas pun dilakukan. Misalnya, merampok,
menodong, mencuri, atau menipu [dengan cara mengintimidasi orang lain] di atas
kendaraan umum dengan berpura-pura kalau sanak keluarganya ada yang sakit dan butuh
biaya besar untuk operasi. Sehingga dengan mudah ia mendapatkan uang dari memalak.
c.Pendidikan
Tingkat putus sekolah yang tinggi merupakan fenomena yang terjadi dewasa ini.
Mahalnya biaya pendidikan membuat masyarakat miskin tidak dapat lagi menjangkau
dunia sekolah atau pendidikan. Jelas mereka tak dapat menjangkau dunia pendidikan yang
sangat mahal itu. Sebab, mereka begitu miskin. Untuk makan satu kali sehari saja mereka
sudah kesulitan.walaupun sekarang terdapat dana bos tetapi dana tersebut hanya berupa
pembebasan uang spp dan buku saja,belum termasuk biaya pungutan pungutan yang di
lakukan oleh sekolah dan banyaknya peralatan sekolah yang harus di beli.
4 Krisis keuangan Asia adalah periode krisis keuangan yang menerpa hampir seluruh Asia
Timur pada Juli 1997 dan menimbulkan kepanikan bahkan ekonomi dunia akan runtuh
akibat penularan keuangan.
15. 11
d.Kesehatan
Seperti kita ketahui, biaya pengobatan sekarang sangat mahal. Hampir setiap klinik
pengobatan apalagi rumah sakit swasta besar menerapkan tarif atau ongkos pengobatan
yang biayanya melangit. Sehingga, biayanya tak terjangkau oleh kalangan miskin.
e.Konflik Sosial
konflik sosial bernuansa SARA. Tanpa bersikap munafik konflik SARA muncul
akibat ketidakpuasan dan kekecewaan atas kondisi miskin yang akut. Hal ini menjadi bukti
lain dari kemiskinan yang kita alami. M Yudhi Haryono menyebut akibat ketiadaan
jaminan keadilan "keamanan" dan perlindungan hukum dari negara, persoalan ekonomi-
politik yang obyektif disublimasikan ke dalam bentrokan identitas yang subjektif.
2.Dampak Positif kemiskinan
Sebagai warga negara yang tingkat pendapatannya rendah atau miskin tidak perlu
berkecil hati karena dari kemiskinan dapat pula kita tarik dampak positifnya,Bila kita amati
secara mendetai ,kemiskinan juga memiliki daya guna,antara lain:
a. Menambah nilai guna suatu barang.
Contoh:
jika kita memiliki pakaian bekas, pasti jika tidak di jadikan kain lap, pasti di kasihkan
kepada seseorang,dari pada menumpuk . dan tidak mungkin kita kasihkan kepada orang
mampu(kaya),melainkan kepada orang tidak mampu ( miskin) nilai guna baju tersebut juga
akan lebih panjang atau berguna bila di pakai orang miskin.
b. Memperkuat status sosial seseorang. jika kita orang kaya, kita akan lebih terpandang bila
punya anak buah yang banyak. apakah anak buahnya atau pembantunya orang kaya,mana
ada orang kaya mau jadi pembantu, tentu tidak!! pasti orang miskin.
c. Untuk mengerjakan pekerjaan paling Hina dan kotor. jika tidak ada orang miskin, siap yang
akan menyapu jalan raya,siapa yang mau membersihkan parit dan riol yang bau, siapa yang
mau menguras septik tank kalo penuh, apakah orang kaya mau melakukan pekerjaan
itu,tentu tidak?
16. 12
d. Sebagai TUMBAL PEMBANGUNAN. Kalo kita punya tanah dan tanah tersebut akan di
jadikan sarana umum, maka tanah kita tsb akan di bayar dengan layak. Sedangkan untuk
pemukiman kumuh, hal tersebut jarang sekali terjadi.
D.Kebijakan dan Program Penuntasan Kemiskinan
Upaya penanggulangan kemiskinan Indonesia telah dilakukan dan menempatkan
penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas utama kebijakan pembangunan nasional.
Kebijakan kemiskinan merupakan prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) 2004-2009 dan dijabarkan lebih rinci dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
setiap tahun serta digunakan sebagai acuan bagi kementrian, lembaga dan pemerintah
daerah dalam pelaksanaan pembangunan tahunan.
Adapun langkah jangka pendek yang diprioritaskan antara lain sebagai berikut:
1. Mengurangi kesenjangan antar daerah dengan;
a. penyediaan sarana-sarana irigasi, air bersih dan sanitasi dasar terutama daerah-daerah
langka sumber air bersih.
b. pembangunan jalan, jembatan, dan dermaga daerah-daerah tertinggal.
c. redistribusi sumber dana kepada daerah-daerah yang memiliki pendapatan rendah dengan
instrumen Dana Alokasi Khusus (DAK) .
2. Perluasan kesempatan kerja dan berusaha dilakukan melalui bantuan dana stimulan untuk
modal usaha, pelatihan keterampilan kerja dan meningkatkan investasi dan revitalisasi
industri
17. 13
E.Data Kemiskinan 7 tahun terakhir 5
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2012 jumlah orang miskin di Indonesia tercatat 29,25 juta atau
11,96%. Kemudian periode Maret 2013 jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak 28,17 juta atau 11,36%.
Selanjutnya pada Maret 2014 jumlah penduduk miskin tercatat 28,28 juta atau 11,25%. Lalu pada Maret 2015 jumlah
orang miskin 28,59 juta atau 11,22%.
Memasuki Maret 2016 penduduk miskin tercatat 28,01 juta atau 10,86%. Kemudian Maret 2017 penduduk miskin tercatat
27,77 juta atau 10,64%.
Terakhir pada Maret 2018
jumlah penduduk miskin
tercatat 25,95 juta orang atau
9,82%.
5 https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4138150/
TAHUN ANGKA PRESENTASE
2012 29,25 juta 11,96%
2013 28,17 juta 11,36%
2014 28,28 juta 11,25%
2015 28,59 juta 11,22%
2016 28,01 juta 10,86%
2017 27,77 juta 10,64%
2018 25,95% 9,82%
19. 15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk
dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini
berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan
mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara.
Masalah dasar pengentasan kemiskinan bermula dari sikap pemaknaan kita terhadap
kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan. Dalam artian
bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan
pun akan semakin banyak. Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban
dari pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini
adalah tugas dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Ketika terjalin kerja
sama yang romantis baik dari pemerintah, nonpemerintah dan semua lini masyarakat.
B. Saran
Dalam menghadapi kemiskinan di zaman global diperlukan usaha-usaha yang lebih
kreatif, inovatif, dan eksploratif. Selain itu, globalisasi membuka peluang untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia yang unggul untuk lebih eksploratif. Di
dalam menghadapi zaman globalisasi ke depan mau tidak mau dengan meningkatkan
kualitas SDM dalam pengetahuan, wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang
standarnya adalah standar global.
20. 16
DAFTAR PUSTAKA
Safrudin. (2008). Persentase
Kemiskinan.http://persentase/kemiskinan/diindonesia/sejak/1994/2010 .html (diakses
tanggal 27 Desember 2012).
Alians. (2009). Pemerintah dan
Kemiskinan.http://google/searche?/pemerintah/dan.kemiskinan/.com.html (diakses tanggal
27 Desember 2012).
Santoso, Djoko. (2007). Wawasan Kebangsaan. Yogyakarta. The Indonesian Army Press.
Riyadi, Slamet dkk. (2006). Kewarganegaraan Untuk SMA/ MA. Banyumas. CV. Cahaya
Pustaka.
Pidarta, Prof. Dr. Made. (2004). Penyakit lama Negara. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Addiy. (2010). Definisi Kemiskinan. http://google/Definisi-kemiskinan-
artikel.com.html (diakses 27 Desember 2012).
Weiz, Fajar. (2011). Artikel Sosiologi. http://fajarweiz.blogspot.com/2011/05/artikel-
sosiologi.html
Saidihardjo & Sumadi HS. (1996). Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. ( Buku 1 ).
Yogyakarta : FIP FKIP