2. Distribusi Normal
• Uji distribusi normal adalah uji untuk
mengukur apakah data kita memiliki
distribusi normal sehingga dapat dipakai
dalam statistik parametrik (statistik
inferensial).
www.themegallery.com
3. Mengapa harus dilakukan uji
normalitas
1. Tes-tes parametrik itu dibangun dari
distribusi normal, kau lihat tabel t-tes
misalnya, pembuatannya mengacu
pada tabel normalitas.
2. Kita bisa berasumsi bahwa sampel kita
bener-bener mewakili populasi.
sehingga hasil penelitian kita bisa
digeneralisasikan pada populasi.
www.themegallery.com
4. Teknik Entry Data
• Mengisi variabel view
1. Buka program SPSS
2. Aktifkan variabel view
Name
Type
Width
Decimals
Labels
Values
Alignment
Measures
• Mengisi data view
www.themegallery.com
9. Melakukan Recoding Data
• Manfaat
1. Melakukan perubahan dari skala
pengukuran numerik ke skala
kategorik
2. Melakukan penggabungan sel
www.themegallery.com
19. Kasus
• Seorang peneliti ingin mengetahui rerata
perbedaan peningkatan fungsi kognitif
sebelum dan setelah diberikan intervensi
brain gym. Peneliti merumuskan
pertanyaan sebagai berikut: “ Apakah
terdapat perbedaan fungsi kognitif
sebelum dan setelah diberikan intervensi
brain gym?”. Dengan kesalahan tipe
satu 5%, kesalahan tipe dua 20%
(Jumlah sampel 32)
www.themegallery.com
21. Melakukan uji distribusi normal pada data
numerik, dengan hipotesa :
Ho = Data berdistribusi normal
Ha = Data berdistribusi tidak normal
Nilai a = 0,05 CI = 95%
Untuk uji normalitas data, dapat digunakan
uji Shapiro wilk
28. www.themegallery.com
No. Parameter Hasil Kriteria
Normal
Kesimpulan
1. Koefisien
varian
28,7% < 30% normal
2. Rasio
Skewness
0,14 -2 s.d 2 Normal
3. Rasio Kurtosis 0,006 -2 s.d 2 Normal
6 Shapiro-Wilk P >0,05 Nilai p > 0,05 Normal
29. Apa yang harus dilakukan jika
sebaran data tidak normal
1. Transformasikan data kita dalam bentuk
yang lain (remedies for non normal).
Transformasi dalam bentuk akar
kuadrat, arcsin, dan log 10.
2. Jika cara 1 tidak bisa, tambah jumlah
sampel penelitian.
3. Jika tidak bisa juga, buang subjek yang
teridentifikasi sebagai outliers.
4. Jika tidak bisa gunakan statistik non
parametrik. www.themegallery.com