Makalah ini membahas tentang penarikan kawat, batang, dan tabung. Penjelasan mencakup definisi dan jenis-jenis penarikan logam seperti wire drawing, bar drawing, dan tube drawing. Selain itu diuraikan pula prinsip kerja, komponen gaya, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penarikan seperti reduksi, temperatur, dan delta factor."
1. 1
Teknik pembentukan logam
Penarikan kawat,batang dan tabung
Dosen Pengampu :
Sumarji ,S.T., M.T.
Disusun Oleh Kelompok 3 :
1.Atmazeal Achmad F (141910101023)
2.Muh Zainul Helmi (141910101024)
3.Okik Aris Setiawan (141910101030)
4.Sudrajat Tri Suryataba (141910101032)
5.Rizal Abdul Hamid (141910101040)
PROGAM STUDI S1 TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2016
2. 2
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“penarikan kawat,batang dan tabung”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada :
1.Bapak Sumarji ST.MT selaku dosen pengampu
2.Teman teman kelompok yang turut membantu menyelesaikan makalah ini
3.Semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah yang berjudul “penarikan kawat,batang dan
tabung” untuk pembaca ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Jember, 27 April 2016
Kelompok 3
3. 3
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................1
KATA PENGANTAR .........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................4
DAFTAR TABEL................................................................................................5
BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................................6
1.1 Latar Belakang.......................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................7
1.3 Tujuan dan Manfaat...............................................................................7
BAB 2. PEMBAHASAN .....................................................................................8
2.1 Welding consumables............................................................................8
2.1.1 Elektroda terbungkus (covered electrodes)..................................8
2.1.2 Kawat las untuk las busur listrik pelindung gas ..........................11
2.2 Las Resistansi listrik..............................................................................12
2.2.1 las resistansi titik ..........................................................................13
2.2.2 Las resistansi tumpang (resistance seam welding).......................14
2.2.3 Projection welding........................................................................15
2.2.4 Flash welding...............................................................................16
2.2.5 Mampu las....................................................................................17
BAB 5. PENUTUP...............................................................................................18
5.1 Kesimpulan............................................................................................18
5.2 Saran.....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
4. 4
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................4
1. elektroda terbungkus.................................................................................8
2. las TIG atau las argon..............................................................................11
3. prinsip proses las resistansi listrik ............................................................13
4. spot welding,seam welding dan projection welding.................................14
5. Projection Welding...................................................................................16
6. Flash Welding...........................................................................................16
7. Mampu Las..............................................................................................17
6. 6
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman di era post modern sekarang ini memang sudah pesat
sekali.Untuk menjangkau dunia yang sangat luas dan sangat jauh jaraknya itu bisa dilakukan
dalam hitungan hari bahkan jam itu karena sudah ada teknologinya.Teknologi diciptakan dan
ditemukan sejatinya hanya mempuyai satu tujuan yaitu untuk memudahkan pekerjaan
manusia tersebut.Semakin maju teknologi baisanya semakin mudah seseorang melakukan
pekerjaan sehari hari.Banyak sekali macam macam teknologi yang diciptakan oleh para
engineer untuk memudahkan manusia.
Tak ketinggalan juga teknologi tentang pembentukan logam ikut berkembang
juga,baik dari segi cold working maupun hot working. Proses Teknologi Mekanik merupakan
suatu proses pembuatan suatu benda dari bahan baku sampai barang jadi atau setengah jadi,
dan dengan atau tanpa proses tambahan. Dari sejarah sejak pertama kali manusia mengenal
logam sebagai pembuat alat-alat yang diperlukan untuk menunjang kehidupannya, maka
manusia kemudian berusaha untuk mengembangkan cara pembuatan alat-alat tersebut.Salah
satu yang dikembangkan adalah metode penarikan kawat,batang dan tabung (wire
drawing,bar drawing dan pipe drawing).Secara garis besar wire drawing adalah mengurangi
diameter luar (OD) komposisi kawat sambil meningkatkan panjang, sedangkan Volume
kawat tetap konstan. Wire drawing biasanya memerlukan beberapa tahapan untuk
mengurangi kawat dengan ukuran yang diinginkan. Dies yang digunakan pada wire drawing
biasanya dibuat dari tungsten carbide atau berlian.bar drawing adalah mengurangi
penampang logam asli, dengan meningkatkan panjang. Sedangkan Lebar atau tinggi logam
aslinya mungkin tetap konstan, meskipun biasanya kedua dimensi dikurangi.Pipe drawing
adalah mengurangi diameter dalam (ID) dan diameter luar (OD), sedangkan peningkatan
panjang pipa dan ketebalan dinding pipa tetap konstan.
Untuk itu dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai macam macam penarikan
kawat,batang dan tabung serta pengertian dan aplikasinya juga.Penting bagi mahasiswa
khususnya progarm studi teknik mesin harus tau tentang pembentukan logam
umumnya.Untuk itu penulis membuat makalah dengan “penarikan kawat,batang dan tabung”.
agar berguna bagi masyarakat pada umumnya,dan para mahasiswa teknik mesin pada
umumnya .
7. 7
Bab II Pembahasan
1. COLD DRAWING
Cold drawing merupakan proses pembentukan pada keadaan dingin secara plastis dari
metal sepanjang sumbunya. Cold drawing adalah proses pembentukan logam dimana
sepotong logam dimasukkan melalui cetakan, sehingga mengurangi ukuran penampang
bagian asli.
Cold drawing digunakan dalam pembuatan kabel tembaga dan kabel listrik rumah tangga
serta struktur baja dan pipa industri. Proses cold drawing menghasilkan common item
sehari-hari, seperti klip kertas, senar gitar dan pipa air. Aplikasi lain termasuk bagian
untuk berbagai alat musik dan komponen listrik serta tabung hidrolik dan pipa.
Ada tiga jenis utama cold drawing:
• Tube drawing : mengurangi diameter dalam (ID) dan diameter luar (OD), sedangkan
peningkatan panjang pipa dan ketebalan dinding pipa tetap konstan.
• Bar drawing : mengurangi penampang logam asli, dengan meningkatkan panjang.
Sedangkan Lebar atau tinggi logam aslinya mungkin tetap konstan, meskipun biasanya
kedua dimensi dikurangi.
• Wire drawing : mengurangi diameter luar (OD) komposisi kawat sambil meningkatkan
panjang, sedangkan Volume kawat tetap konstan. Wire drawing biasanya memerlukan
beberapa tahapan untuk mengurangi kawat dengan ukuran yang diinginkan. Dies yang
digunakan pada wire drawing biasanya dibuat dari tungsten carbide atau berlian.
Operasi penarikan adalah proses pengurangan penampang benda kerja dengan cara
penarikan logam melalui cetakan oleh gaya tarik yang bekerja pada bagian luar cetakan.
Contoh produk penarikan kawat :
• kabel listrik
• kawat pagar
• gantungan baju/kawat jemuran
• kereta belanja
batang kawat untuk membuat : jarum, sekrup, rivet, per, dan lain-lain.
Gambar produk penarikan kawat
8. 8
Contoh produk penarikan batang :
• Batang produk setengah jadi yang kemudian dimesin atau melalui proses-proses
lainnya.
Gambar produk penarikan batang
2. PENARIKAN BATANG DAN KAWAT
Prinsip penarikan batang dan kawat umumnya sama, walaupun perlalatan yang
digunakan berbeda untuk setiap ukuran produk. Batang dan tabung yang tidak dapat
digulung, diproduksi pada mesin Tarik. Batang ditusuk dengan penusuk dimasukkan ke
cetakan dan dijepitkan pada kepala Tarik. Kepala Tarik digerakkan oleh rantai atau
dengan mekanisme hidraulis. Mesin Tarik mempunyai gaya Tarik 300.000 lb, panjang
tarikan 100 ft, dan kecepatan penarikan berkisar Antara 30 – 300 ft/menit.
9. 9
Proses penarikan kawat umumnya dilakukan pada temperatur rendah atau temperature
ruang, sehingga pembentukan ini disebut sebagai cold drawing. Pada proses penarikan
terjadi deformasi yang cukup besar, sehingga sering terjadi peningkatan temperatur yang
relatif besar. Dengan demikian pada proses penarikan kawat digunakan pelumas yang
mampu mengurangi dan tahan terhadap pengaruh panas yang timbul akibat gesekan.
Selain itu pelumas juga berfungsi sebagai media pendingin. Air merupakan media
pendingin yang biasa digunakan untuk mengurangi efek panas yang ditimbulkan selama
proses deformasi.
Skematika cetakan untuk wire drawing ditunjukan pada Gambar. Konstruksi tempat
masuknya logam ke cetakan dibuat sedemikian rupa, sehingga kawat yang masuk cetakan
akan menarik pelumas bersama dengan masuknya batang kawat. Bentuk lonceng dibuat
agar dapat meningkatkan tekanan hidrostatis dan memindahkan aliran pelumas.
10. 10
Reduction angle adalah bagian dari cetakan di mana terjadi reduksi diameter. Pada daerah
bearing tidak terjadi reduksi diameter, namun menambah gesekan pada permukaan
kawat. Fungsi utama daerah permukaan bantalan adalah untuk memastikan diameter
dan roundness kawat sesuai dengan targetnya. Tirus belakang (back relief) pada dies
memungkinkan kawat untuk mengembang sedikit, setelah kawat keluar dari cetakan.
3. Batas Reduksi Pada Wire Drawing
Batas reduksi wire drawing pada umumnya reduksi penampang untuk setiap tahap
dies tidak lebih dari 30 – 35%. Untuk mendapatkan diameter akhir dengan total lebih
besar dari 35 %, maka diperlukan reduksi ganda atau bertahap untuk mencapai reduksi
target. Diameter kawat berkurang setelah melalui dies tertentu, sedangkan kecepatan dan
panjang kawat bertambah. Jadi kecepatan setiap blok atau capstan harus bertambah besar
agar tidak terjadi slip antara kawat dan blok. Hal ini dapat dicapai bila kecepatan setiap
blok diatur dengan memasang motor tersendiri. Bila kecepatan kawat dan kecepatan blok
tidak sesuai, maka kawat akan menggeser pada blok sewaktu berputar. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya gesekan berlebihan yang menimbulkan panas yang akan
menimbulkan masalah.
11. 11
4. Batas Temperatur Wire Drawing
Batas temeperatur pada wire drawing, Peningkatan temperatur pada
operasi wire drawing merupakan hal yang umum terjadi. Meskipun penarikan batang
kawat biasanya dilakukan pada kondisi dingin. Deformasi plastik dan gesekan akan
menaikkan temperatur kawat hingga beberapa puluh derajat celcius. Sebagian panas akan
dilepaskan pada pendingin blok dan dies. Namun, karena panas yang diserap blok dan
cetakan relatif kecil, maka kenaikan temperatur menjadi relatif besar. Selama proses
deformasi, temperatur kawat tidak boleh melebihi dari 160 celcius. Temperatur yang
terlalu tinggi dapat merubah sifat-sifat metalurgis kawat.
13. 13
5. Delta Factor
Delta Factor ∆ merupakan perbandingan antara diameter rata-rata terhadap panjang
daerah deformasi. Pada penarikan kawat besarnya nilai delta factor ∆ dapat ditentukan
dengan persamaan berikut:
6. PengaruhDelta FactorPada Proses Wire Drawing
Daerah operasi wire drawing terbagi menjadi tiga bagian:
• Wire drawing yang beroperasi pada Daerah aman memiliki delta factor antara dua dan
tiga. Operasi ini akan menghasilkan produk tanpa cacat. Operasi akan berjalan lancar.
• Operasi wire drawing dengan kondisi delta factor kurang daripada dua berpotensi
menimbulkan cacat pada permukan kawat.
Wire drawing yang beroperasi dengan delta factor lebih dari tiga cenderung
menghasilkan kawat yang memiliki cacat center
burst atau chevron. Cacat chevron dapat menyebabkan kawat putus saat
proses drawing. Putus saat drawing ditandai dengan permukaan patahan kawat yang
membentuk Cup and Cone
7. Delta Factor Kurang Dari Dua
Delta factor optimum untuk proses wire drawing adalah antara 2 sampai 3. Delta
Factor yang terlalu rendah, kurang dari 2 akan menyebabkan luas kontak antar
muka wire rod dan dies menjadi besar, zona deformasi menjadi besar. Ini akan
menimbulkan efek gesekan menjadi besar pula. Pengaruh selanjutnya akan muncul
14. 14
cacat permukaan seperti goresan (scratch),material pick-up. Terkadang di ikuti dengan
munculnya panas yang berlebihan. Panas berlebihan ini dapat berpengaruh terhadap
sifat-sifat metalurgis permukaan material.
8. Delta Factor Lebih Dari Tiga
Delta Factor yang terlalu tinggi, lebih daripada 3 dapat menyebabkan zona deformasi
menjadi kecil. Daerah deformasi menjadi sangat terbatas. Hal ini menyebabkan
permukaan kawat mendapat gaya tekan yang besar, sedangkan bagian tengah kawat
akan menerima gaya Tarik yang besar. Keadaan ini memberikan kecenderungan
terbentuknya cacat center burst, permukaan kawat yang lebih keras dan rendahnya
keuletan. Sifat-sifat ini tidak cocok untuk produk-produk yang dibentuk dengan
melibatkan proses puntir seperti pada ikatan spring atau proses cold heading pada
pembuatan kepala baut.
15. 15
9. PIPE DRAWING
Pipe drawing : mengurangi diameter dalam (ID) dan diameter luar (OD), sedangkan
peningkatan panjang pipa dan ketebalan dinding pipa tetap konstan.
• PROSES – PROSES PENARIKAN TABUNG
Ada 3 jenis penarikan tabung
1. Pembenaman (sinking)
2. Penarikan sumbat (plug drawing)
3. Penarikan mandrill
a. Pembenaman (sinking)
b. Penarikan sumbat (plug drawing) tetap
c. Penarikan sumbat (plug drawing) apung
d. Penarikan mandrill
Pembenaman
• Pada bagian dalam tabung yang tidak ditopang akan mengalami penebalan pada
dinding tabung.
• Geseran yang besar pada bagian masuk dan keluarnya cetakan menyebabkan
regangan yang tinggi dan deformasi pembatasnya lebih rendah dibandingkan dengan
pembuatan tabung lainnya.
16. 16
Penarikan Sumbat Tetap
• Diameter dalam dan luar tabung dikontrol besarnya.
• Metode sumbat menghasilkan ketelitian yang lebih baik dibandingkan dengan metode
pembenaman
• Pengurangan luas jarang melebihi 30%
Penarikan Sumbat Apung
• Pada sumbat apung dapat menghasilkan reduksi luas 45% dan pengurangan luas yang
sama.
• Beban yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan dengan sumbang tetap.
• Keuntungannya mampu menarik dan menggulung tabung yang panjang.
Penarikan mandrill
• Gesekan pada penarikan tabung dapat diperkecil
• Madrill terdiri dari tabung dan kawat/batang panjang sepanjang tabung dan ditarik
bersamaan dengan tabung.
• Mandrill ditarik keluar dari tabung yang mengakibatkan pembesaran dimensional
tabung.