SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
BEBAN KERJA MENURUT 
PENDEKATAN 
PHYSICAL WORK CAPACITY 
Abdullah Arsyad 
Inun Magfirah 
Siti Mufliha Dachlan 
Jannatin Aliyah
Produktivitas 
kerja 
Beban kerja 
Fisik 
Mental 
sosial 
Beban 
tambahan 
Fisik 
Kimia 
Biologi 
Fisiologis 
Mental 
psikologis 
Kapasitas kerja 
Keterampilan 
Usia 
Jenis kelamin
Slidenya kakak Physio B 
Menurut Permendagri No. 12/2008, beban kerja adalah besaran 
pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi 
dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu 
(Utomo, 2008). 
“Pengertian beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang 
harus 
diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam 
jangka waktu tertentu” 
Other Matters Relating with Work Load 
Pengukuran beban kerja diartikan sebagai suatu teknik untuk 
mendapatkan 
informasi tentang efisiensi dan efektivitas kerja suatu unit organisasi, 
atau pemegang jabatan yang dilakukan secara sistematis dengan 
menggunakan teknik analisis jabatan, teknik analisis beban kerja atau 
teknik manajemen lainnya.
Beban Kerja 
Beban kerja adalah kemampuan tubuh pekerja dalam 
menerima pekerjaan. 
Dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang 
diterima seseorang harus sesuai dan seimbang terhadap 
kemampuan fisik maupun psikologis pekerja yang menerima 
beban kerja tersebut 
Beban kerja dapat berupa beban kerja fisik dan beban kerja 
psikologis. Beban kerja fisik dapat berupa beratnya 
pekerjaan seperti mengangkat, merawat, mendorong. 
Sedangkan beban kerja psikologis dapat berupa sejauh 
mana tingkat keahlian dan prestasi kerja yang dimiliki 
individu dengan individu lainnya (Manuaba, 2000)
Dampak beban kerja 
Beban kerja yang terlalu berlebihan akan 
mengakibatkan stres kerja baik fisik maupun psikis 
dan reaksi-reaksi emosional, seperti sakit kepala, 
gangguan pencernaan dan mudah marah. 
Sedangkan pada beban kerja yang terlalu sedikit 
dimana pekerjaan yang dilakukan karena 
pengulangan gerak yang menimbulkan kebosanan. 
Kebosanan dalam kerja rutin sehari-hari karena 
tugas atau pekerjaan yang terlalu sedikit 
mengakibatkan kurangnya perhatian pada pekerjaan. 
sehingga secara potensial membahayakan pekerja 
(Manuaba, 2000).
Beban Kerja 
 Perhitungan beban kerja adalah suatu teknik 
untuk menetapkan waktu bagi seorang pegawai 
yang memenuhi persyaratan (qualified) dalam 
menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu dengan 
standar prestasi yang telah ditetapkan. 
 Dengan melaksanakan perhitungan beban kerja, 
suatu unit organisasi dapat menghitung dan 
menentukan jumlah beban kerja yang 
seharusnya dan jumlah pegawai yang 
dibutuhkan, sehingga organisasi dapat 
merencanakan kebutuhan pegawai baru dan 
menempatkan pegawai sesuai dengan 
persyaratan dan kebutuhan unit kerja.
Faktor yang mempengaruhi beban kerja 
(Manuaba, 
2000) 
Eksternal 
Tugas 
• Tugas fisik 
• Stasiun kerja, Tata ruan, Tempat 
kerja, Alat dan sarana kerj, Kondisi 
kerja, Sikap kerja 
• Tugas psikologis 
• Kompleksitas pekerjaan, Tingkat 
kesulitan, Tanggung jawab 
pekerjaan, 
Organisasi kerja 
• Lamanya waktu bekerja, Waktu 
istirahat, Shift kerja, Kerja malam, 
Sistem pengupahan, Model struktur 
organisasi, Pelimpahan tugas dan 
wewenang 
Lingkungan kerja 
• Lingkungan fisik, Lingkungan kimiaw, 
Lingkungan biologis, Lingkungan 
psikologis 
Internal 
Somatis 
• Jenis kelamin, Umur, 
Ukuran tubuh, Status 
gizi, Kondisi kesehatan 
Faktor psikis 
• Motivasi, Persepsi, 
Kepercayaan, Keinginan, 
kepuasan
PENILAIAN BEBAN KERJA 
(menurut Christensen,1991.Encyclopaedia of Occupational Health 
and Safety.ILO Geneva.) 
Beban kerja Konsumsi 0² 
(L/mnt) 
ventilasi 
paru (L/mnt) 
Suhu rectal 
(°C) 
Denyut 
jantung 
(kali/menit) 
ringan 0,5-1,0 11-20 37,5 75-100 
sedang 1,0-1,5 20-31 37,5-38 100-125 
berat 1,5-2,0 31-43 38-38,5 125-150 
Sangat berat 2,0-2,5 43-56 38,5-39 150-175 
Sgt berat 
sekali 
2,5-4,0 60-100 >39 >175
PENILAIAN BEBAN KERJA BERDASAR JUMLAH 
KEBUTUHAN KALORI (KEPMENAKER NO.: 
51/MEN/1999) 
BEBAN KERJA KEBUTUHAN KALORI 
(KAL/JAM) 
RINGAN 100-200 
SEDANG >200-350 
BERAT >350-500
Physical Work Capacity 
Kapasitas kerja fisik (Physical Working Capacity) yang dicerminkan 
dalam bentuk “Maximal Energy Output” sesungguhnya merupakan 
penjumlahan dari “Maximal Aerobic Power” (daya aerob maksimal) 
dan “Maximal Anaerobic Power” (daya anaerob maksimal). 
Dengan kata lain, “kapasitas kerja fisik” merupakan gabungan dari : 
Kecepatan maksimum pelepasan energi dari proses oksidasi yang 
diartikan secara kuantitatif sebagai volume maksimum oksigen yang 
dikomsumsi persatuan waktu (biasa dinyatakan sebagai VO2 max) 
dengan dukungan kecepatan maksimum pelepasan energi dari 
proses oksidasi anaerob (dan motivasi yang kuat). 
Artinya, ketika berlangsung tes latihan fisik yang intensitasnya 
semakin ditingkatkan secara progresif sampai batas keletihan, maka 
penambahan intensitas latihan (sesudah kenaikan konsumsi oksigen 
mencapai maksimum sebagai akibat sumber metabolisme aerob 
sangat dibatasi oleh kesanggupan sistem pengangkut oksigen yang 
dikerjakan oleh sistem kardiorespirasi untuk memasok oksigen 
kedalam sel) diwujudkan melalui jalur metabolisme anaerob. 
Dengan demikian, Kapasitas kerja fisik tidak hanya merupakan hasil 
kerja dari mekanisme proses metabolisme aerob saja tetapi selalu 
diikuti dengan suatu mekanisme pendukung yang berasal dari
Slidenya kakak Physio B 
Produktivitas kerja dapat dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu beban 
kerja (fisik, mental, sosial), beban tambahan (fisik, kimia, biologi, 
fisiologis, mental psikologis) dan kapasitas kerja (ketrampilan, usia, 
jenis kelamin), sehingga untuk mendapatkan produktivitas kerja 
yang 
optimal, maka ketiga faktor tersebut harus selalu seimbang. 
Kapasitas Kerja (work 
capacity) 
Physical work capacity is the ability to perform maximal physical work. As 
it is a function of the intensity and duration of work, each individual has 
many different capacities such as anaerobic, aerobic and endurance 
capacity, each with its own limiting factors. In practice, aerobic work 
capacity (VO2 max) is the capacity most often considered.
Kapasitas Kerja Seseorang Sangat Dipengaruhi Oleh : 
1. Ketrampilan 
2. Kesegaran jasmani dan rohani 
3. Keadaan kesehatan 
4. Tingkat gizi 
5. Jenis kelamin 
6. Umur 
7. Ukuran-ukuran tubuh (anthropometri) 
Kemampuan Kerja Fisik juga dipengaruhi oleh: 
1. Muscle strength – statis & dinamis 
2. Muscle endurance 
3. Cardiovascular Endurance 
4. Joint Flexibility 
5. Compressive strength of the lumbar 
spine
Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pwc 
 Umur » PWC maksimal pada umur 25-35 tahun, pada 
umur 60an turun hingga 50% maksimal 
 Gender » PWC perempuan : lakilaki = 2:3 
 Body Weight 
 Tingkat kebugaran » PWC pada tingkat kebugaran 
optimal 2-3 kali 
 Faktor Lingkungan (suhu ekstrem)
Pengukuran PWC 
 Maksimum Oxygen Consumption 
 Kekuatan Otot 
 Posisi Kerja 
 Waktu istirahat
Klasifikasi Faali Aktivitas Kerja 
PEKERJAAN Konsumsi O2 
(L/menit) 
Energi 
(Kcal/menit) 
HR 
(kali/menit 
Ringan 
Sedang 
Berat 
Sangat Berat 
Luar Biasa Berat 
< 0.5 
0.5 – 1.0 
1.0 – 1.5 
1.5 – 2.0 
> 2.0 
< 2.5 
2.5 – 5.0 
5.0 – 7.5 
7.5 – 10 
> 10 
< 90 
90 – 110 
110 – 130 
130 – 150 
150 - 170 
Astrand & Rodahl (1986)
Slidenya kakak Physio B 
Related between Work Load and Physical Work Capacity 
Workload atau beban kerja merupakan usaha yang harus 
dikeluarkan oleh seseorang untuk memenuhi “permintaan” 
dari pekerjaan tersebut. Sedangkan kapasitas adalah 
kemampuan/kapasitas manusia. Kapasitas ini dapat diukur 
dari kondisi fisik maupun mental seseorang. Beban kerja 
yang dimaksud adalah ukuran (porsi) dari kapasitas operator 
yang terbatas yang dibutuhkan untuk melakukan kerja 
tertentu.
Slidenya kakak Physio B 
Skema Beban Kerja
Slidenya kakak Physio B 
Perhitungan Beban kerja setidaknya dapat 
dilihat dari 3 aspek, yakni fisik, mental, dan 
penggunaan waktu. Aspek fisik meliputi 
perhitungan beban kerja berdasarkan kriteria-kriteria 
fisik manusia. Aspek mental merupakan 
perhitungan beban kerja dengan 
mempertimbangkan aspek mental (psikologis). 
Sedangkan pemanfaatan waktu lebih 
mempertimbangkan pada aspek penggunaan 
waktu untuk bekerja.
Slidenya kakak Physio B 
Secara umum, beban kerja fisik dapat dilihat dari 2 sisi, 
yakni sisi fisiologis dan biomekanika. Sisi fisiologis melihat 
kapasitas kerja manusia dari sisi fisiologi tubuh (faal 
tubuh), meliputi denyut jantung, pernapasan, dll. 
Sedangkan biomekanika lebih melihat kepada aspek 
terkait proses mekanik yang terjadi pada tubuh, seperti 
kekuatan otot, dan sebagainya.
Slidenya kakak Physio B 
Perhitungan beban kerja berdasarkan pemanfaatan waktu bisa 
dibedakan antara pekerjaan berulang (repetitif) atau pekerjaan 
yang tidak berulang (non-repetitif). Pekerjaan repetitif biasanya 
terjadi pada pekerjaan dengan siklus pekerjaan yang pendek dan 
berulang pada waktu yang relatif sama. Contohnya adalah 
operator mesin di pabrik-pabrik. Sedangkan pekerjaan non-repetitif 
mempunyai pola yang relatif “tidak menentu”. Seperti 
pekerjaan administratif, tata usaha, sekretaris, dan pegawai-pegawai 
kantor pada umumnya.
Daftar Pustaka 
 Faal Kerja: Metabolisme Dan Kapasitas Kerja Oleh 
Dr. Sinatra Gunawan, MK3, Spok 
 Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Terhadap 
Produktivitas Oleh M.Sulaksmono 
 Http://Hukor.Kemdikbud.Go.Id/Diknasrokum/Index.Ph 
p/Layanan-tata-pelaksanaan/Perhitungan-beban-kerja 
Diakses 1 Okt 13.57
6. beban kerja mnrt pendekatan pwc

More Related Content

What's hot

TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
Nur Arifaizal Basri
 
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasiPio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
Riska Theodora Sipayung
 
Psikologi Industri
Psikologi IndustriPsikologi Industri
Psikologi Industri
Bowo Witoyo
 

What's hot (20)

7. line balancing
7. line balancing7. line balancing
7. line balancing
 
Stress kerja
Stress kerjaStress kerja
Stress kerja
 
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESINANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
 
Bab 9 motivasi kerja
Bab 9 motivasi kerjaBab 9 motivasi kerja
Bab 9 motivasi kerja
 
Work sampling
Work samplingWork sampling
Work sampling
 
Antropometri
AntropometriAntropometri
Antropometri
 
07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fd
07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fd07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fd
07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fd
 
Workload analysis
Workload analysisWorkload analysis
Workload analysis
 
TUGAS PPT TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (KELOMPOK E).pdf
TUGAS PPT TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (KELOMPOK E).pdfTUGAS PPT TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (KELOMPOK E).pdf
TUGAS PPT TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (KELOMPOK E).pdf
 
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
 
Konsepsi Assessment Center
Konsepsi Assessment CenterKonsepsi Assessment Center
Konsepsi Assessment Center
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
 
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
 
Manual material handling
Manual material handlingManual material handling
Manual material handling
 
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
 
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
 
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
 
beban fisiologis
beban fisiologisbeban fisiologis
beban fisiologis
 
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasiPio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
 
Psikologi Industri
Psikologi IndustriPsikologi Industri
Psikologi Industri
 

Similar to 6. beban kerja mnrt pendekatan pwc

fisiologi psikologi dan biomekanika pekerja
fisiologi psikologi dan biomekanika pekerjafisiologi psikologi dan biomekanika pekerja
fisiologi psikologi dan biomekanika pekerja
annisazahra29
 
ergonomi-dan-kesehatan-kerja-terhadap-produktivitas.ppt
ergonomi-dan-kesehatan-kerja-terhadap-produktivitas.pptergonomi-dan-kesehatan-kerja-terhadap-produktivitas.ppt
ergonomi-dan-kesehatan-kerja-terhadap-produktivitas.ppt
AgengSPILTollIndones
 
makalah_kebugaran_jasmani_docx.docx
makalah_kebugaran_jasmani_docx.docxmakalah_kebugaran_jasmani_docx.docx
makalah_kebugaran_jasmani_docx.docx
bagusotnaimar
 
Review jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Review jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahragaReview jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Review jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
IMAMHARISUTOMO
 
Sistem perancangan kerja (ergonomi)
Sistem perancangan kerja (ergonomi)Sistem perancangan kerja (ergonomi)
Sistem perancangan kerja (ergonomi)
AriIsmawan
 
ppt Psikologi Kerekayasaan
ppt Psikologi Kerekayasaanppt Psikologi Kerekayasaan
ppt Psikologi Kerekayasaan
Shera nisaka
 
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Pensil Dan Pemadam
 
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Pensil Dan Pemadam
 

Similar to 6. beban kerja mnrt pendekatan pwc (20)

fisiologi psikologi dan biomekanika pekerja
fisiologi psikologi dan biomekanika pekerjafisiologi psikologi dan biomekanika pekerja
fisiologi psikologi dan biomekanika pekerja
 
TUGAS PENGGANTI UAS BIOLOGI KELOMPOK 6.docx
TUGAS PENGGANTI UAS BIOLOGI KELOMPOK 6.docxTUGAS PENGGANTI UAS BIOLOGI KELOMPOK 6.docx
TUGAS PENGGANTI UAS BIOLOGI KELOMPOK 6.docx
 
Modul 2 Physiological Performance
Modul 2 Physiological PerformanceModul 2 Physiological Performance
Modul 2 Physiological Performance
 
PERTEMUAN 5 - fisiologi kerja.pdf
PERTEMUAN 5 - fisiologi kerja.pdfPERTEMUAN 5 - fisiologi kerja.pdf
PERTEMUAN 5 - fisiologi kerja.pdf
 
Rt004
Rt004Rt004
Rt004
 
ergonomi-dan-kesehatan-kerja-terhadap-produktivitas.ppt
ergonomi-dan-kesehatan-kerja-terhadap-produktivitas.pptergonomi-dan-kesehatan-kerja-terhadap-produktivitas.ppt
ergonomi-dan-kesehatan-kerja-terhadap-produktivitas.ppt
 
makalah_kebugaran_jasmani_docx.docx
makalah_kebugaran_jasmani_docx.docxmakalah_kebugaran_jasmani_docx.docx
makalah_kebugaran_jasmani_docx.docx
 
Modul 3 Pengukuran Kerja Secara Fisiologi.pptx
Modul 3 Pengukuran Kerja Secara Fisiologi.pptxModul 3 Pengukuran Kerja Secara Fisiologi.pptx
Modul 3 Pengukuran Kerja Secara Fisiologi.pptx
 
Review jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Review jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahragaReview jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Review jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
 
Gangguan pada kesehatan dan daya kerja
Gangguan pada kesehatan dan daya kerjaGangguan pada kesehatan dan daya kerja
Gangguan pada kesehatan dan daya kerja
 
ERGONOMI.ppt
ERGONOMI.pptERGONOMI.ppt
ERGONOMI.ppt
 
Pio bu laila
Pio bu laila Pio bu laila
Pio bu laila
 
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptxErgonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
 
SENAM.pptx
SENAM.pptxSENAM.pptx
SENAM.pptx
 
kecergasan fizikal
kecergasan fizikalkecergasan fizikal
kecergasan fizikal
 
Sistem perancangan kerja (ergonomi)
Sistem perancangan kerja (ergonomi)Sistem perancangan kerja (ergonomi)
Sistem perancangan kerja (ergonomi)
 
ppt Psikologi Kerekayasaan
ppt Psikologi Kerekayasaanppt Psikologi Kerekayasaan
ppt Psikologi Kerekayasaan
 
fk.ppt
fk.pptfk.ppt
fk.ppt
 
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011
 
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011
 

6. beban kerja mnrt pendekatan pwc

  • 1. BEBAN KERJA MENURUT PENDEKATAN PHYSICAL WORK CAPACITY Abdullah Arsyad Inun Magfirah Siti Mufliha Dachlan Jannatin Aliyah
  • 2. Produktivitas kerja Beban kerja Fisik Mental sosial Beban tambahan Fisik Kimia Biologi Fisiologis Mental psikologis Kapasitas kerja Keterampilan Usia Jenis kelamin
  • 3. Slidenya kakak Physio B Menurut Permendagri No. 12/2008, beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu (Utomo, 2008). “Pengertian beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu” Other Matters Relating with Work Load Pengukuran beban kerja diartikan sebagai suatu teknik untuk mendapatkan informasi tentang efisiensi dan efektivitas kerja suatu unit organisasi, atau pemegang jabatan yang dilakukan secara sistematis dengan menggunakan teknik analisis jabatan, teknik analisis beban kerja atau teknik manajemen lainnya.
  • 4. Beban Kerja Beban kerja adalah kemampuan tubuh pekerja dalam menerima pekerjaan. Dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima seseorang harus sesuai dan seimbang terhadap kemampuan fisik maupun psikologis pekerja yang menerima beban kerja tersebut Beban kerja dapat berupa beban kerja fisik dan beban kerja psikologis. Beban kerja fisik dapat berupa beratnya pekerjaan seperti mengangkat, merawat, mendorong. Sedangkan beban kerja psikologis dapat berupa sejauh mana tingkat keahlian dan prestasi kerja yang dimiliki individu dengan individu lainnya (Manuaba, 2000)
  • 5. Dampak beban kerja Beban kerja yang terlalu berlebihan akan mengakibatkan stres kerja baik fisik maupun psikis dan reaksi-reaksi emosional, seperti sakit kepala, gangguan pencernaan dan mudah marah. Sedangkan pada beban kerja yang terlalu sedikit dimana pekerjaan yang dilakukan karena pengulangan gerak yang menimbulkan kebosanan. Kebosanan dalam kerja rutin sehari-hari karena tugas atau pekerjaan yang terlalu sedikit mengakibatkan kurangnya perhatian pada pekerjaan. sehingga secara potensial membahayakan pekerja (Manuaba, 2000).
  • 6. Beban Kerja  Perhitungan beban kerja adalah suatu teknik untuk menetapkan waktu bagi seorang pegawai yang memenuhi persyaratan (qualified) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu dengan standar prestasi yang telah ditetapkan.  Dengan melaksanakan perhitungan beban kerja, suatu unit organisasi dapat menghitung dan menentukan jumlah beban kerja yang seharusnya dan jumlah pegawai yang dibutuhkan, sehingga organisasi dapat merencanakan kebutuhan pegawai baru dan menempatkan pegawai sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan unit kerja.
  • 7. Faktor yang mempengaruhi beban kerja (Manuaba, 2000) Eksternal Tugas • Tugas fisik • Stasiun kerja, Tata ruan, Tempat kerja, Alat dan sarana kerj, Kondisi kerja, Sikap kerja • Tugas psikologis • Kompleksitas pekerjaan, Tingkat kesulitan, Tanggung jawab pekerjaan, Organisasi kerja • Lamanya waktu bekerja, Waktu istirahat, Shift kerja, Kerja malam, Sistem pengupahan, Model struktur organisasi, Pelimpahan tugas dan wewenang Lingkungan kerja • Lingkungan fisik, Lingkungan kimiaw, Lingkungan biologis, Lingkungan psikologis Internal Somatis • Jenis kelamin, Umur, Ukuran tubuh, Status gizi, Kondisi kesehatan Faktor psikis • Motivasi, Persepsi, Kepercayaan, Keinginan, kepuasan
  • 8. PENILAIAN BEBAN KERJA (menurut Christensen,1991.Encyclopaedia of Occupational Health and Safety.ILO Geneva.) Beban kerja Konsumsi 0² (L/mnt) ventilasi paru (L/mnt) Suhu rectal (°C) Denyut jantung (kali/menit) ringan 0,5-1,0 11-20 37,5 75-100 sedang 1,0-1,5 20-31 37,5-38 100-125 berat 1,5-2,0 31-43 38-38,5 125-150 Sangat berat 2,0-2,5 43-56 38,5-39 150-175 Sgt berat sekali 2,5-4,0 60-100 >39 >175
  • 9. PENILAIAN BEBAN KERJA BERDASAR JUMLAH KEBUTUHAN KALORI (KEPMENAKER NO.: 51/MEN/1999) BEBAN KERJA KEBUTUHAN KALORI (KAL/JAM) RINGAN 100-200 SEDANG >200-350 BERAT >350-500
  • 10. Physical Work Capacity Kapasitas kerja fisik (Physical Working Capacity) yang dicerminkan dalam bentuk “Maximal Energy Output” sesungguhnya merupakan penjumlahan dari “Maximal Aerobic Power” (daya aerob maksimal) dan “Maximal Anaerobic Power” (daya anaerob maksimal). Dengan kata lain, “kapasitas kerja fisik” merupakan gabungan dari : Kecepatan maksimum pelepasan energi dari proses oksidasi yang diartikan secara kuantitatif sebagai volume maksimum oksigen yang dikomsumsi persatuan waktu (biasa dinyatakan sebagai VO2 max) dengan dukungan kecepatan maksimum pelepasan energi dari proses oksidasi anaerob (dan motivasi yang kuat). Artinya, ketika berlangsung tes latihan fisik yang intensitasnya semakin ditingkatkan secara progresif sampai batas keletihan, maka penambahan intensitas latihan (sesudah kenaikan konsumsi oksigen mencapai maksimum sebagai akibat sumber metabolisme aerob sangat dibatasi oleh kesanggupan sistem pengangkut oksigen yang dikerjakan oleh sistem kardiorespirasi untuk memasok oksigen kedalam sel) diwujudkan melalui jalur metabolisme anaerob. Dengan demikian, Kapasitas kerja fisik tidak hanya merupakan hasil kerja dari mekanisme proses metabolisme aerob saja tetapi selalu diikuti dengan suatu mekanisme pendukung yang berasal dari
  • 11. Slidenya kakak Physio B Produktivitas kerja dapat dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu beban kerja (fisik, mental, sosial), beban tambahan (fisik, kimia, biologi, fisiologis, mental psikologis) dan kapasitas kerja (ketrampilan, usia, jenis kelamin), sehingga untuk mendapatkan produktivitas kerja yang optimal, maka ketiga faktor tersebut harus selalu seimbang. Kapasitas Kerja (work capacity) Physical work capacity is the ability to perform maximal physical work. As it is a function of the intensity and duration of work, each individual has many different capacities such as anaerobic, aerobic and endurance capacity, each with its own limiting factors. In practice, aerobic work capacity (VO2 max) is the capacity most often considered.
  • 12. Kapasitas Kerja Seseorang Sangat Dipengaruhi Oleh : 1. Ketrampilan 2. Kesegaran jasmani dan rohani 3. Keadaan kesehatan 4. Tingkat gizi 5. Jenis kelamin 6. Umur 7. Ukuran-ukuran tubuh (anthropometri) Kemampuan Kerja Fisik juga dipengaruhi oleh: 1. Muscle strength – statis & dinamis 2. Muscle endurance 3. Cardiovascular Endurance 4. Joint Flexibility 5. Compressive strength of the lumbar spine
  • 13. Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pwc  Umur » PWC maksimal pada umur 25-35 tahun, pada umur 60an turun hingga 50% maksimal  Gender » PWC perempuan : lakilaki = 2:3  Body Weight  Tingkat kebugaran » PWC pada tingkat kebugaran optimal 2-3 kali  Faktor Lingkungan (suhu ekstrem)
  • 14. Pengukuran PWC  Maksimum Oxygen Consumption  Kekuatan Otot  Posisi Kerja  Waktu istirahat
  • 15. Klasifikasi Faali Aktivitas Kerja PEKERJAAN Konsumsi O2 (L/menit) Energi (Kcal/menit) HR (kali/menit Ringan Sedang Berat Sangat Berat Luar Biasa Berat < 0.5 0.5 – 1.0 1.0 – 1.5 1.5 – 2.0 > 2.0 < 2.5 2.5 – 5.0 5.0 – 7.5 7.5 – 10 > 10 < 90 90 – 110 110 – 130 130 – 150 150 - 170 Astrand & Rodahl (1986)
  • 16. Slidenya kakak Physio B Related between Work Load and Physical Work Capacity Workload atau beban kerja merupakan usaha yang harus dikeluarkan oleh seseorang untuk memenuhi “permintaan” dari pekerjaan tersebut. Sedangkan kapasitas adalah kemampuan/kapasitas manusia. Kapasitas ini dapat diukur dari kondisi fisik maupun mental seseorang. Beban kerja yang dimaksud adalah ukuran (porsi) dari kapasitas operator yang terbatas yang dibutuhkan untuk melakukan kerja tertentu.
  • 17. Slidenya kakak Physio B Skema Beban Kerja
  • 18. Slidenya kakak Physio B Perhitungan Beban kerja setidaknya dapat dilihat dari 3 aspek, yakni fisik, mental, dan penggunaan waktu. Aspek fisik meliputi perhitungan beban kerja berdasarkan kriteria-kriteria fisik manusia. Aspek mental merupakan perhitungan beban kerja dengan mempertimbangkan aspek mental (psikologis). Sedangkan pemanfaatan waktu lebih mempertimbangkan pada aspek penggunaan waktu untuk bekerja.
  • 19. Slidenya kakak Physio B Secara umum, beban kerja fisik dapat dilihat dari 2 sisi, yakni sisi fisiologis dan biomekanika. Sisi fisiologis melihat kapasitas kerja manusia dari sisi fisiologi tubuh (faal tubuh), meliputi denyut jantung, pernapasan, dll. Sedangkan biomekanika lebih melihat kepada aspek terkait proses mekanik yang terjadi pada tubuh, seperti kekuatan otot, dan sebagainya.
  • 20. Slidenya kakak Physio B Perhitungan beban kerja berdasarkan pemanfaatan waktu bisa dibedakan antara pekerjaan berulang (repetitif) atau pekerjaan yang tidak berulang (non-repetitif). Pekerjaan repetitif biasanya terjadi pada pekerjaan dengan siklus pekerjaan yang pendek dan berulang pada waktu yang relatif sama. Contohnya adalah operator mesin di pabrik-pabrik. Sedangkan pekerjaan non-repetitif mempunyai pola yang relatif “tidak menentu”. Seperti pekerjaan administratif, tata usaha, sekretaris, dan pegawai-pegawai kantor pada umumnya.
  • 21. Daftar Pustaka  Faal Kerja: Metabolisme Dan Kapasitas Kerja Oleh Dr. Sinatra Gunawan, MK3, Spok  Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Oleh M.Sulaksmono  Http://Hukor.Kemdikbud.Go.Id/Diknasrokum/Index.Ph p/Layanan-tata-pelaksanaan/Perhitungan-beban-kerja Diakses 1 Okt 13.57

Editor's Notes

  1. Sumber : Hubungan Kapasitas Kerja Dan Beban Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Penyadap Karet (Studi Kasus Di PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang Wilayah Perkebunan Kalimas) http://www.fkm.undip.ac.id
  2. Workload atau beban kerja merupakan usaha yang harus dikeluarkan oleh seseorang untuk memenuhi “permintaan” dari pekerjaan tersebut. Sedangkan kapasitas adalah kemampuan/kapasitas manusia. Kapasitas ini dapat diukur dari kondisi fisik maupun mental seseorang.  Beban kerja yang dimaksud adalah ukuran (porsi) dari kapasitas operator yang terbatas yang dibutuhkan untuk melakukan kerja tertentu.
  3. Beban kerja dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Menurut Manuaba (2000), faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja antara lain : a. Faktor eksternal, yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja, seperti; Tugas-tugas yang bersifat fisik, seperti stasiun kerja, tata ruang, tempat kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja, dan tugas-tugas yang bersifat psikologis, seperti kompleksitas pekerjaan, tingkat kesulitan, tanggung jawab pekerjaan. Organisasi kerja, seperti lamanya waktu bekerja, waktu istirahat, shift kerja, kerja malam, sistem pengupahan, model struktur organisasi, pelimpahan tugas dan wewenang. Lingkungan kerja adalah lingkungan kerja fisik, lingkungan kimiawi, lingkungan kerja biologis dan lingkungan kerja psikologis. b. Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri akibat dari reaksi beban kerja eksternal. Faktor internal meliputi faktor somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi, dan kondisi kesehatan) dan faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan dan kepuasan).