SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
MAKALAH KIMIA MEDISINAL
“NIFEDIPIN”
DI SUSUN OLEH :
NAMA : MONALISA DARWIS
NIM : G 701 16 188
KELAS : B
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2018
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi .............................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
I. 1 LatarBelakang..............................................................
I.2 Rumusan Masalah.........................................................
I. 3 Tujuan............................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
II.1 Hubungan kuantitatif struktur aktivitas..........................
II.2 Absorbsi distribusi metabolisme ekskresi.......................
II.3 Kelarutan.........................................................................
II.4 Aktivitas Biologi..............................................................
II.5 Struktur dan interaksi antara senyawa dengan reseptor...
BAB 3 PENUTUP
III.1 Kesimpulan....................................................................
III.2 Saran...............................................................................
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagi pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Palu 2 September 2018
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Nifedipin merupakan obat antihipertensi dan antiangina golongan
anlagonis kalsium (calcirzt chonnel blocker yang paling kuat - dalam
menrm-bulkan vasodilahsi aneriol perifer.r'" Prinsip ker-janya adalah
dengan menghambat masuknya ionkalsium dari ruang ekstrasel ke dalam
ruang interselselsel otot polos penbuluh darah dan jantungmefafui
saluran kalsium neterdapat pada membran sel.
Proses konsetraksi otot-otot rersebut terganrung kepada pergerakan ion-
ion kalsium.Nifedipin menghambat proses kontraksi otot deogan jalan
menimbulkan dilalasi arteri koro-ner perifer, sehingga akan menurunkan
tekanan darah dan meredakan angina, termasuk relaksasi dan mencegah
terjadinya spasme arteri koroner,serla mengurangi penggunaan oksigen
oleh mio-kard.
Obat ini bekerja ke pembuluh darah dengan merelaksasi pembuluh darah
sehingga darah dapat lewat dan mengalir dengan lebih mudah. Obat ini
harus dikonsumsi dengan resep dokter. Saat anda diresepkan, haruslah
meminumnya teratur agar penggunaannya efektif. Penggunaan obat lain
seperti nitrogliserin sublingual, untuk meredakan nyeri dada haruslah
dengan resep dokter.
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan kuantitatif struktur aktivitas Nifedipin ?
2. Bagaimana absorbsi distribusi metabolisme eskresi Nifedipin ?
3. Bagaimana kelarutan Nifedipin ?
4. Bagaimana aktivitas biologi Nifedipin ?
5. Bagaimana struktur dan interaksi antara senyawa dengan reseptor
Nifedipin ?
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan kuantitatif struktur aktivitas Nifedipin ?
2. Untuk mengetahui absorbsi distribusi metabolisme ekskresi
Nifedipin?
3. Untuk mengetahui kelarutan Nifedipin?
4. Untuk mengetahui Aktivitas Biologi Nifedipin ?
5. Untuk mengetahui Struktur dan interaksi antara senyawa dengan
reseptor Nifedipin?
BAB II
PEMBAHASAN
1.1.Hubungan Kuantitatif Struktur Aktifitas
Obat antihipertensi adalah senyawa yang digunakan untuk
pengobatan hipertensi, suatu kondisi dimana tekanan sistol lebih
besar dari 160 mm Hg atau tekanan diastol lebih besar dari 95 mm
Hg.Ada dua tipe hipertensi yaitu hipertensi esensial (primer) dan
hipertensi sekunder.
1.Asensial
Beberapa obat telah tersedia untuk pengobatan hipertensi, terutama
tipe esensial, dengan maksud untuk menurunkan tekanan darah
sampai menjadi normal kembali atau kalau tidak memungkinkan
sampai pada tingkat yang dapat ditoleransi oleh penderita. Efek
samping obat antihipertensi antara lain kelesuan, kelemahan dan
hipotensi.
Secara garis besar obat antihipertensi dibagi menjadi lima kelompok
sebagai berikut :
1.Senyawa penekan simpatetik
a.Senyawa dengan efek sentral, contoh : klonidin HCl, guanfasin
HCl
b.Senyawa dengan efek sentral dan perifer, contoh : serbuk
Rauwolfia serpentina, reserpin
c.Senyawa pemblok transmisi saraf efektor, contoh : bretilium
toksilat, guanetidin monosulfat
d.Senyawa pemblok β-adrenergik, contoh : asebutolol, atenolo,
metropolol tartrat
e.Senyawa pemblok α-adrenergik, contoh : doksazosin mesilat,
prazosin HCl
f.Senyawa penghambat monoamin oksidase, contoh : pargilin HCl
2.Vasodilator dengan efek langsung
a.Vasodilator arteri, contoh : hidralazin, dihidralazin sulfat dan
minoksidil
b.vasodilator vena dan aeteriola, contoh : natrium nitroprusida
3.Antagonis angiotensin (penghambat angiotensin-converting
enzyme= penghambat ACE)
4.Contoh : kaptopril, enalapril maleat, lisinopril dihidrat
5.Antagonis kalsium selektif
Contoh : diltiazem HCl, felodipin, nikardipin, nifedipin
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat antihipertensi dibagi menjadi 3
kelompok yaitu:
1.Antihipertensi yang mekanisme kerjanya pada saraf Dibagi menjadi 4
kelompok, yaitu :
a.Senyawa dengan efek sentral Bekerja sebagai antihipertensi
dengan merangsang pusat adrenoreseptor pada pusat
vasomotor medula dan menyebabkan hambatan tonus simpatetik
sehingga terjadi penurunan tekanan darah Contoh : Klonidin HCl,
guanfasin HCl Struktur molekul Klonidin dan Guanfasin
b.Senyawa dengan efek sentral dan perifer Terutama bekerja
dengan cara mengosongkan katekolamin, norefinefrindan
serotonin dari tempat penyimpanan pada saraf perifer dan pusat
simpatetik.Contoh : reserpin Struktur molekul reserpin
c.Senyawa yang memblok transmisi saraf efektor Bekerja dengan
mengosongkan norepinefrin dari tempat penyimpanan perifer,
terjadi pemblok aktivitas adrenergik pada adrenoreseptor buluh
darah, yang menghasilkan penurunan tekanan darah.Contoh :
bretilium tosilat, debrisokuin sulfat, guanetidin monosulfat
Senyawa penghambat monoamin oksidase
d.Efektif untuk menurunkan tekanan darah sistolik dan
diastolik tanpa menimbulkan efek depresi. Penghambat enzim
monoamin oksidase akan menurunkan metabolisme katekolamin
dalam saraf dan hati, terjadi penimbunan oktopamin, suatu transmiter
dengan efek presor yang lebih rendah dibandingkan norepinefrin.
Contoh : pargilin HCl
2.2.Absorsi Distribusi Metabolisme Eksresi
Terikat oleh protein plasma dan diekskresi dalam bentuk metabolit
tidak aktif melalui urin. Nifedipine dalam dosis tunggal diekskresi
sebesar 80% dalam waktu 24Insufisiensi ginjal tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap farmakokinetik nifedipine
2.3 Kelarutan Nifedipin
Nifedipin termasuk dalam BCS kelas 2 yaitu memiliki kelarutan
dalam air rendah dan memiliki permeabilitas terhadap usus yang tinggi
sehingga perlu dilakukan suatu uji disolusi dalam sediaan nifedipin
dalam bentuk tablet. Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap
produk obat uji yaitu produk obat bermerek dan produk obat generik
berlogo dibandingkan terhadap produk pembanding (inovator) melalui uji
disolusi terbanding pada larutan dapar sitrat pH 4,5 pada suhu
37°±0,b°C, dengan menggunakan Paddle Method( Apparatus II). Dari
hasil penelitian ini didapatkan bahwa produk obat generik berlogo dan
produk obat bermerek tidak ekivalen dengan produk pembanding dalam
larutan dapar sitrat pH 4,5.Nilai f2 pada produk B dan C masing-masing
30,69 dan 15,91dimana berdasarkan BPOM untuk dapat dikatakan
ekivalen adalah nilai f2 ≥b50-100. Efisiensi disolusi dari produk obat
inovator, generik berlogo dan produk obat bermerek sampai dengan
menit 75 (%ED 75) masing-masing adalah 80,33% ; 61,52% ; 40,34%
yang berbeda bermakna. Sehingga disarankan untuk dilakukan
reformulasi ulang jika pada pH lain yaitu pH 1,2 dan 6,8 tidak terjadi
kemiripan
2.4 Aktifitas Biologi
Mekanisme obat ini adalah penghambat chanel calsium, dimana
menghambat transmembran masuknya kalsium ekstraseluler melalui
otot jantung dan otot polos tanpa mengubah konsentrasi serum kalsium.
Ini menghasilkan kontraksi otot polos dan otot jantung, dan mendilatasi
arteri koroner dan arteri sistemik. Vasodilatasi ini akan menurunkan
resistensi perifer dan meningkatkan denyut jantung. Akibatnya tekanan
darah akan turun.
2.5 Struktur Interaksi Antara Senyawa Dan Reseptor
a. Model tempat aktif pada ACE ditunjukkan oleh adanya :
1.Ion Zn++yang dapat membentuk kompleks dengan ligan dengan
gugus sulhidril (SH) dari kaptopril, gugus karboksi dari
enalapril, lisinopril, perindopril, ramipril, delapril, imidapril serta
gugus fosforus dari fosinopril.
2.Gugus yang dapat membentuk ikatan hidrogen dengan gugus karbonil
3.Gugus yang bermuatan positif yang terikat melalui ikatan ion dengan
gugus karboksilat yang bermuatan negatif Gugus karboksi yang
membentuk kompleks dengan Zn++ dapat berupa karboksilat
bebas (lisinopril), tetapi pada umumnya dalam bentuk ester etil
(enalapril, perindopril, ramipril, delapril, imidapril) untuk
memperpanjang masa kerja obat. Bentuk ester adalah pra-obat
dalam tubuh akan terhidrolisis menjadi bentuk asam yang
aktif.Gugus-gugus lain pada umumnya untuk meningkatkan
lipofilitas senyawa, sehingga distribusi obat dalam tubuh menjadi
lebih baik.
b.Senyawa antagonis reseptor AT1,angiotensin II
Kelompok obat ini merupakan obat antihipertensi baru yang bekerja
secara selektif sebagai antagonis reseptor AT1 angiotensin II, dengan
memblok sumber atau jalur sintesis angiotensin II, menurunkan
kadar rennin, angiotensin II dan aldosteron dalam plasma, sehingga
terjadi penurunan tekana darah. Obat tidak bekerja sebagai
penghambat ACE, dan tidak mempengaruhi kecepatan konstraksi
jantung.Contoh : losartan, irbestan,kandesartan, valdastran Struktur obat
antihipertensi yang bekerja sebagai antagonis reseptor angiotensin II
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis diatas maka dapat di simpulkan bahwa
1. Nifedipin merupakan obat antihipertensi dan antiangina golongan
anlagonis kalsium (calcirzt chonnel blocker yang paling kuat -
dalam menrm-bulkan vasodilahsi aneriol perifer.r'" Prinsip ker-
janya adalah dengan menghambat masuknya ionkalsium dari ruang
ekstrasel ke dalam ruang interselselsel otot polos penbuluh darah
dan jantungmefafui saluran kalsium neterdapat pada membran sel.
2. Nifedipin termasuk dalam BCS kelas 2 yaitu memiliki kelarutan
dalam air rendah dan memiliki permeabilitas terhadap usus yang
tinggi sehingga perlu dilakukan suatu uji disolusi dalam sediaan
nifedipin dalam bentuk tablet.
3. Mekanisme obat ini adalah penghambat chanel calsium, dimana
menghambat transmembran masuknya kalsium ekstraseluler
melalui otot jantung dan otot polos tanpa mengubah konsentrasi
serum kalsium. Ini menghasilkan kontraksi otot polos dan otot
jantung, dan mendilatasi arteri koroner dan arteri sistemik.
III.3 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam
menyelesaikan makalah akan tetapi kenyataannya masih banyak sekali
kekurangan penulis perbaiki .Oleh karena kritik dan saran yang bisa
membangun dari pembaca penulis harapkan untuk perbaikan
kedepanya.
DAFTAR PUSTAKA
Beale, JM. Block,JH. (2011). Wilson and Gisvold’s Textbook Of Organic
Medicinal and Pharmaceutical Industry.USA:Lippincott Williams and Wilkins
Hansch,C., Kiehs, K.,dan Lawrence,G., 1965, Quantitative Structure-Activity
Relationship (QSAR) Study on Phenol DerivativesSeries, J.Am. Chem. Soc. Vol.
Mudasir, Iqmal T., dan Ida P. A. M. P.,2003, Quantitative Structure and Activity
Relationship Analysis of 1,2,4-Thiadiazoline FungicidesBased on Molecular
Structure Calculated by AM1 Method, Indo. J. Chem.,Gadjah Mada University,
Yogyakarta.
Nurhadi, D., 2006, Analisis Hubungan Kuantitatif Sruktur Elektronik dan Aktivitas
Antiinflamasi Senyawa Turunan Kurkumin Menggunakan Pendekatan Principal
C omponent Regression, Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Patrick, Graham. (1995). An Introduction To Medicinal Chemistry
New York: Oxford University Press..
Siswandono. Soekarjo,B. (2000) Kimia Medisinal Edisi 2. Surabaya :Airlangga
University Press
Tan, HT. Rahardja,K. (2007). Obat-obat Penting,Edisi 5. Jakarta:PT.Elex Media
Komputindo

More Related Content

What's hot

Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomiFaktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomipjj_kemenkes
 
laporan ekspedisi MAPALA JATI FKIP UIR
laporan ekspedisi MAPALA JATI FKIP UIRlaporan ekspedisi MAPALA JATI FKIP UIR
laporan ekspedisi MAPALA JATI FKIP UIRNofia Sari
 
Asuhan pada ibu nifas di komunitas
Asuhan pada ibu nifas di komunitasAsuhan pada ibu nifas di komunitas
Asuhan pada ibu nifas di komunitasmaritsa afni
 
Kie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaKie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaMonica Fermanda
 
Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin
 Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin  Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin
Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin pjj_kemenkes
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Al-Ikhlas14
 
Prilaku lingkup kesehatan
Prilaku lingkup kesehatanPrilaku lingkup kesehatan
Prilaku lingkup kesehatan07051994
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapGiyanti Gie
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikAl-Ikhlas14
 
Pengelolaan program KIA/KB di tingkat desa
Pengelolaan program KIA/KB di tingkat desaPengelolaan program KIA/KB di tingkat desa
Pengelolaan program KIA/KB di tingkat desaChusnan Aprianto
 
Perkembangan motorik masa anak-anak akhir
Perkembangan motorik masa anak-anak akhirPerkembangan motorik masa anak-anak akhir
Perkembangan motorik masa anak-anak akhirAhmad Arif
 
Ppt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaPpt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaHenry Kurniawan
 
Ppt pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
Ppt pertumbuhan dan perkembangan pada manusiaPpt pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
Ppt pertumbuhan dan perkembangan pada manusiayuhanaenggar
 

What's hot (20)

Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomiFaktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
 
laporan ekspedisi MAPALA JATI FKIP UIR
laporan ekspedisi MAPALA JATI FKIP UIRlaporan ekspedisi MAPALA JATI FKIP UIR
laporan ekspedisi MAPALA JATI FKIP UIR
 
Asuhan pada ibu nifas di komunitas
Asuhan pada ibu nifas di komunitasAsuhan pada ibu nifas di komunitas
Asuhan pada ibu nifas di komunitas
 
Makalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkapMakalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkap
 
Kie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaKie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tua
 
Contoh surat rujukan kebidanan
Contoh surat rujukan kebidananContoh surat rujukan kebidanan
Contoh surat rujukan kebidanan
 
Adaptasi orang tua
Adaptasi orang tuaAdaptasi orang tua
Adaptasi orang tua
 
Kemitraan Bidan
Kemitraan BidanKemitraan Bidan
Kemitraan Bidan
 
Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin
 Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin  Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin
Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin
 
Gizi dan Fertilitas
Gizi dan FertilitasGizi dan Fertilitas
Gizi dan Fertilitas
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
 
Prilaku lingkup kesehatan
Prilaku lingkup kesehatanPrilaku lingkup kesehatan
Prilaku lingkup kesehatan
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
Pengelolaan program KIA/KB di tingkat desa
Pengelolaan program KIA/KB di tingkat desaPengelolaan program KIA/KB di tingkat desa
Pengelolaan program KIA/KB di tingkat desa
 
Perkembangan motorik masa anak-anak akhir
Perkembangan motorik masa anak-anak akhirPerkembangan motorik masa anak-anak akhir
Perkembangan motorik masa anak-anak akhir
 
Masa Remaja
Masa RemajaMasa Remaja
Masa Remaja
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
Ppt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaPpt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkoba
 
Ppt pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
Ppt pertumbuhan dan perkembangan pada manusiaPpt pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
Ppt pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
 

Similar to Makalah''nifedipin'' monalisa darwis g70116188 kls b

HAS senyawa penekan sistem saraf pusat
HAS senyawa penekan sistem saraf pusatHAS senyawa penekan sistem saraf pusat
HAS senyawa penekan sistem saraf pusatSapan Nada
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI pjj_kemenkes
 
2. askep kmb. hipertensi. (charles pangandaheng)
2. askep kmb. hipertensi. (charles pangandaheng)2. askep kmb. hipertensi. (charles pangandaheng)
2. askep kmb. hipertensi. (charles pangandaheng)Charlespangandaheng
 
Vi. obat kardiovaskular
Vi. obat kardiovaskularVi. obat kardiovaskular
Vi. obat kardiovaskularSyifa Dhila
 
Modul farmakologi 2 kb 2.-
Modul farmakologi 2 kb 2.-Modul farmakologi 2 kb 2.-
Modul farmakologi 2 kb 2.-pjj_kemenkes
 
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping ObatJenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obatpjj_kemenkes
 
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS OBAT OBAT Periper Nervous Sistem
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS OBAT OBAT Periper Nervous SistemHUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS OBAT OBAT Periper Nervous Sistem
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS OBAT OBAT Periper Nervous SistemSofiaNofianti
 
farmakologi Diuretik
farmakologi Diuretikfarmakologi Diuretik
farmakologi Diuretiknisha althaf
 
nurtisi bagi penderita penyakit ginjal kronik
nurtisi bagi penderita penyakit ginjal kroniknurtisi bagi penderita penyakit ginjal kronik
nurtisi bagi penderita penyakit ginjal kronikHanif Cahyani
 
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSIFARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSISulistia Rini
 
Farmakodinamika captopril full (fix)
Farmakodinamika captopril full (fix)Farmakodinamika captopril full (fix)
Farmakodinamika captopril full (fix)Euis Noorhayaty
 
Analisa gas darah dan interpretasinya,bagi perawat di intensive care unit
Analisa gas darah dan interpretasinya,bagi perawat di intensive care unitAnalisa gas darah dan interpretasinya,bagi perawat di intensive care unit
Analisa gas darah dan interpretasinya,bagi perawat di intensive care unitAndre195339
 
Farmakologi hipertensi
Farmakologi hipertensiFarmakologi hipertensi
Farmakologi hipertensiFuadrizalfauzi
 

Similar to Makalah''nifedipin'' monalisa darwis g70116188 kls b (20)

HAS senyawa penekan sistem saraf pusat
HAS senyawa penekan sistem saraf pusatHAS senyawa penekan sistem saraf pusat
HAS senyawa penekan sistem saraf pusat
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
 
Olmesartan - Review
Olmesartan - ReviewOlmesartan - Review
Olmesartan - Review
 
2. askep kmb. hipertensi. (charles pangandaheng)
2. askep kmb. hipertensi. (charles pangandaheng)2. askep kmb. hipertensi. (charles pangandaheng)
2. askep kmb. hipertensi. (charles pangandaheng)
 
Kimia medisinal
Kimia medisinal Kimia medisinal
Kimia medisinal
 
Vi. obat kardiovaskular
Vi. obat kardiovaskularVi. obat kardiovaskular
Vi. obat kardiovaskular
 
Modul farmakologi 2 kb 2.-
Modul farmakologi 2 kb 2.-Modul farmakologi 2 kb 2.-
Modul farmakologi 2 kb 2.-
 
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping ObatJenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
 
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS OBAT OBAT Periper Nervous Sistem
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS OBAT OBAT Periper Nervous SistemHUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS OBAT OBAT Periper Nervous Sistem
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS OBAT OBAT Periper Nervous Sistem
 
farmakologi Diuretik
farmakologi Diuretikfarmakologi Diuretik
farmakologi Diuretik
 
Obat kardiovaskular
Obat kardiovaskularObat kardiovaskular
Obat kardiovaskular
 
nurtisi bagi penderita penyakit ginjal kronik
nurtisi bagi penderita penyakit ginjal kroniknurtisi bagi penderita penyakit ginjal kronik
nurtisi bagi penderita penyakit ginjal kronik
 
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSIFARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
 
Farmakodinamika captopril full (fix)
Farmakodinamika captopril full (fix)Farmakodinamika captopril full (fix)
Farmakodinamika captopril full (fix)
 
(3) obat obat kolinergik
(3) obat obat kolinergik(3) obat obat kolinergik
(3) obat obat kolinergik
 
Intravenous fluid theraphy.pptx
Intravenous fluid theraphy.pptxIntravenous fluid theraphy.pptx
Intravenous fluid theraphy.pptx
 
Analisa gas darah dan interpretasinya,bagi perawat di intensive care unit
Analisa gas darah dan interpretasinya,bagi perawat di intensive care unitAnalisa gas darah dan interpretasinya,bagi perawat di intensive care unit
Analisa gas darah dan interpretasinya,bagi perawat di intensive care unit
 
Percobaan
Percobaan Percobaan
Percobaan
 
Farmakologi hipertensi
Farmakologi hipertensiFarmakologi hipertensi
Farmakologi hipertensi
 

Makalah''nifedipin'' monalisa darwis g70116188 kls b

  • 1. MAKALAH KIMIA MEDISINAL “NIFEDIPIN” DI SUSUN OLEH : NAMA : MONALISA DARWIS NIM : G 701 16 188 KELAS : B JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TADULAKO PALU 2018
  • 2. DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar isi ............................................................................................. BAB 1 PENDAHULUAN I. 1 LatarBelakang.............................................................. I.2 Rumusan Masalah......................................................... I. 3 Tujuan............................................................................ BAB 2 PEMBAHASAN II.1 Hubungan kuantitatif struktur aktivitas.......................... II.2 Absorbsi distribusi metabolisme ekskresi....................... II.3 Kelarutan......................................................................... II.4 Aktivitas Biologi.............................................................. II.5 Struktur dan interaksi antara senyawa dengan reseptor... BAB 3 PENUTUP III.1 Kesimpulan.................................................................... III.2 Saran...............................................................................
  • 3. KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagi pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca. Palu 2 September 2018 Penyusun
  • 4. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Nifedipin merupakan obat antihipertensi dan antiangina golongan anlagonis kalsium (calcirzt chonnel blocker yang paling kuat - dalam menrm-bulkan vasodilahsi aneriol perifer.r'" Prinsip ker-janya adalah dengan menghambat masuknya ionkalsium dari ruang ekstrasel ke dalam ruang interselselsel otot polos penbuluh darah dan jantungmefafui saluran kalsium neterdapat pada membran sel. Proses konsetraksi otot-otot rersebut terganrung kepada pergerakan ion- ion kalsium.Nifedipin menghambat proses kontraksi otot deogan jalan menimbulkan dilalasi arteri koro-ner perifer, sehingga akan menurunkan tekanan darah dan meredakan angina, termasuk relaksasi dan mencegah terjadinya spasme arteri koroner,serla mengurangi penggunaan oksigen oleh mio-kard. Obat ini bekerja ke pembuluh darah dengan merelaksasi pembuluh darah sehingga darah dapat lewat dan mengalir dengan lebih mudah. Obat ini harus dikonsumsi dengan resep dokter. Saat anda diresepkan, haruslah meminumnya teratur agar penggunaannya efektif. Penggunaan obat lain seperti nitrogliserin sublingual, untuk meredakan nyeri dada haruslah dengan resep dokter.
  • 5. I.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana hubungan kuantitatif struktur aktivitas Nifedipin ? 2. Bagaimana absorbsi distribusi metabolisme eskresi Nifedipin ? 3. Bagaimana kelarutan Nifedipin ? 4. Bagaimana aktivitas biologi Nifedipin ? 5. Bagaimana struktur dan interaksi antara senyawa dengan reseptor Nifedipin ? I.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui hubungan kuantitatif struktur aktivitas Nifedipin ? 2. Untuk mengetahui absorbsi distribusi metabolisme ekskresi Nifedipin? 3. Untuk mengetahui kelarutan Nifedipin? 4. Untuk mengetahui Aktivitas Biologi Nifedipin ? 5. Untuk mengetahui Struktur dan interaksi antara senyawa dengan reseptor Nifedipin?
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 1.1.Hubungan Kuantitatif Struktur Aktifitas Obat antihipertensi adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan hipertensi, suatu kondisi dimana tekanan sistol lebih besar dari 160 mm Hg atau tekanan diastol lebih besar dari 95 mm Hg.Ada dua tipe hipertensi yaitu hipertensi esensial (primer) dan hipertensi sekunder. 1.Asensial Beberapa obat telah tersedia untuk pengobatan hipertensi, terutama tipe esensial, dengan maksud untuk menurunkan tekanan darah sampai menjadi normal kembali atau kalau tidak memungkinkan sampai pada tingkat yang dapat ditoleransi oleh penderita. Efek samping obat antihipertensi antara lain kelesuan, kelemahan dan hipotensi. Secara garis besar obat antihipertensi dibagi menjadi lima kelompok sebagai berikut : 1.Senyawa penekan simpatetik a.Senyawa dengan efek sentral, contoh : klonidin HCl, guanfasin HCl b.Senyawa dengan efek sentral dan perifer, contoh : serbuk Rauwolfia serpentina, reserpin c.Senyawa pemblok transmisi saraf efektor, contoh : bretilium toksilat, guanetidin monosulfat d.Senyawa pemblok β-adrenergik, contoh : asebutolol, atenolo, metropolol tartrat e.Senyawa pemblok α-adrenergik, contoh : doksazosin mesilat, prazosin HCl f.Senyawa penghambat monoamin oksidase, contoh : pargilin HCl 2.Vasodilator dengan efek langsung a.Vasodilator arteri, contoh : hidralazin, dihidralazin sulfat dan minoksidil b.vasodilator vena dan aeteriola, contoh : natrium nitroprusida 3.Antagonis angiotensin (penghambat angiotensin-converting enzyme= penghambat ACE) 4.Contoh : kaptopril, enalapril maleat, lisinopril dihidrat 5.Antagonis kalsium selektif
  • 7. Contoh : diltiazem HCl, felodipin, nikardipin, nifedipin Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat antihipertensi dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: 1.Antihipertensi yang mekanisme kerjanya pada saraf Dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu : a.Senyawa dengan efek sentral Bekerja sebagai antihipertensi dengan merangsang pusat adrenoreseptor pada pusat vasomotor medula dan menyebabkan hambatan tonus simpatetik sehingga terjadi penurunan tekanan darah Contoh : Klonidin HCl, guanfasin HCl Struktur molekul Klonidin dan Guanfasin b.Senyawa dengan efek sentral dan perifer Terutama bekerja dengan cara mengosongkan katekolamin, norefinefrindan serotonin dari tempat penyimpanan pada saraf perifer dan pusat simpatetik.Contoh : reserpin Struktur molekul reserpin c.Senyawa yang memblok transmisi saraf efektor Bekerja dengan mengosongkan norepinefrin dari tempat penyimpanan perifer, terjadi pemblok aktivitas adrenergik pada adrenoreseptor buluh darah, yang menghasilkan penurunan tekanan darah.Contoh : bretilium tosilat, debrisokuin sulfat, guanetidin monosulfat Senyawa penghambat monoamin oksidase d.Efektif untuk menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik tanpa menimbulkan efek depresi. Penghambat enzim monoamin oksidase akan menurunkan metabolisme katekolamin dalam saraf dan hati, terjadi penimbunan oktopamin, suatu transmiter dengan efek presor yang lebih rendah dibandingkan norepinefrin. Contoh : pargilin HCl 2.2.Absorsi Distribusi Metabolisme Eksresi Terikat oleh protein plasma dan diekskresi dalam bentuk metabolit tidak aktif melalui urin. Nifedipine dalam dosis tunggal diekskresi sebesar 80% dalam waktu 24Insufisiensi ginjal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap farmakokinetik nifedipine 2.3 Kelarutan Nifedipin Nifedipin termasuk dalam BCS kelas 2 yaitu memiliki kelarutan dalam air rendah dan memiliki permeabilitas terhadap usus yang tinggi
  • 8. sehingga perlu dilakukan suatu uji disolusi dalam sediaan nifedipin dalam bentuk tablet. Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap produk obat uji yaitu produk obat bermerek dan produk obat generik berlogo dibandingkan terhadap produk pembanding (inovator) melalui uji disolusi terbanding pada larutan dapar sitrat pH 4,5 pada suhu 37°±0,b°C, dengan menggunakan Paddle Method( Apparatus II). Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa produk obat generik berlogo dan produk obat bermerek tidak ekivalen dengan produk pembanding dalam larutan dapar sitrat pH 4,5.Nilai f2 pada produk B dan C masing-masing 30,69 dan 15,91dimana berdasarkan BPOM untuk dapat dikatakan ekivalen adalah nilai f2 ≥b50-100. Efisiensi disolusi dari produk obat inovator, generik berlogo dan produk obat bermerek sampai dengan menit 75 (%ED 75) masing-masing adalah 80,33% ; 61,52% ; 40,34% yang berbeda bermakna. Sehingga disarankan untuk dilakukan reformulasi ulang jika pada pH lain yaitu pH 1,2 dan 6,8 tidak terjadi kemiripan 2.4 Aktifitas Biologi Mekanisme obat ini adalah penghambat chanel calsium, dimana menghambat transmembran masuknya kalsium ekstraseluler melalui otot jantung dan otot polos tanpa mengubah konsentrasi serum kalsium. Ini menghasilkan kontraksi otot polos dan otot jantung, dan mendilatasi arteri koroner dan arteri sistemik. Vasodilatasi ini akan menurunkan resistensi perifer dan meningkatkan denyut jantung. Akibatnya tekanan darah akan turun. 2.5 Struktur Interaksi Antara Senyawa Dan Reseptor a. Model tempat aktif pada ACE ditunjukkan oleh adanya : 1.Ion Zn++yang dapat membentuk kompleks dengan ligan dengan gugus sulhidril (SH) dari kaptopril, gugus karboksi dari enalapril, lisinopril, perindopril, ramipril, delapril, imidapril serta gugus fosforus dari fosinopril.
  • 9. 2.Gugus yang dapat membentuk ikatan hidrogen dengan gugus karbonil 3.Gugus yang bermuatan positif yang terikat melalui ikatan ion dengan gugus karboksilat yang bermuatan negatif Gugus karboksi yang membentuk kompleks dengan Zn++ dapat berupa karboksilat bebas (lisinopril), tetapi pada umumnya dalam bentuk ester etil (enalapril, perindopril, ramipril, delapril, imidapril) untuk memperpanjang masa kerja obat. Bentuk ester adalah pra-obat dalam tubuh akan terhidrolisis menjadi bentuk asam yang aktif.Gugus-gugus lain pada umumnya untuk meningkatkan lipofilitas senyawa, sehingga distribusi obat dalam tubuh menjadi lebih baik. b.Senyawa antagonis reseptor AT1,angiotensin II Kelompok obat ini merupakan obat antihipertensi baru yang bekerja secara selektif sebagai antagonis reseptor AT1 angiotensin II, dengan memblok sumber atau jalur sintesis angiotensin II, menurunkan kadar rennin, angiotensin II dan aldosteron dalam plasma, sehingga terjadi penurunan tekana darah. Obat tidak bekerja sebagai penghambat ACE, dan tidak mempengaruhi kecepatan konstraksi jantung.Contoh : losartan, irbestan,kandesartan, valdastran Struktur obat antihipertensi yang bekerja sebagai antagonis reseptor angiotensin II
  • 10. BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis diatas maka dapat di simpulkan bahwa 1. Nifedipin merupakan obat antihipertensi dan antiangina golongan anlagonis kalsium (calcirzt chonnel blocker yang paling kuat - dalam menrm-bulkan vasodilahsi aneriol perifer.r'" Prinsip ker- janya adalah dengan menghambat masuknya ionkalsium dari ruang ekstrasel ke dalam ruang interselselsel otot polos penbuluh darah dan jantungmefafui saluran kalsium neterdapat pada membran sel. 2. Nifedipin termasuk dalam BCS kelas 2 yaitu memiliki kelarutan dalam air rendah dan memiliki permeabilitas terhadap usus yang tinggi sehingga perlu dilakukan suatu uji disolusi dalam sediaan nifedipin dalam bentuk tablet. 3. Mekanisme obat ini adalah penghambat chanel calsium, dimana menghambat transmembran masuknya kalsium ekstraseluler melalui otot jantung dan otot polos tanpa mengubah konsentrasi serum kalsium. Ini menghasilkan kontraksi otot polos dan otot jantung, dan mendilatasi arteri koroner dan arteri sistemik. III.3 Saran Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam menyelesaikan makalah akan tetapi kenyataannya masih banyak sekali kekurangan penulis perbaiki .Oleh karena kritik dan saran yang bisa membangun dari pembaca penulis harapkan untuk perbaikan kedepanya.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Beale, JM. Block,JH. (2011). Wilson and Gisvold’s Textbook Of Organic Medicinal and Pharmaceutical Industry.USA:Lippincott Williams and Wilkins Hansch,C., Kiehs, K.,dan Lawrence,G., 1965, Quantitative Structure-Activity Relationship (QSAR) Study on Phenol DerivativesSeries, J.Am. Chem. Soc. Vol. Mudasir, Iqmal T., dan Ida P. A. M. P.,2003, Quantitative Structure and Activity Relationship Analysis of 1,2,4-Thiadiazoline FungicidesBased on Molecular Structure Calculated by AM1 Method, Indo. J. Chem.,Gadjah Mada University, Yogyakarta. Nurhadi, D., 2006, Analisis Hubungan Kuantitatif Sruktur Elektronik dan Aktivitas Antiinflamasi Senyawa Turunan Kurkumin Menggunakan Pendekatan Principal C omponent Regression, Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Patrick, Graham. (1995). An Introduction To Medicinal Chemistry New York: Oxford University Press.. Siswandono. Soekarjo,B. (2000) Kimia Medisinal Edisi 2. Surabaya :Airlangga University Press Tan, HT. Rahardja,K. (2007). Obat-obat Penting,Edisi 5. Jakarta:PT.Elex Media Komputindo