SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
LEMBAR KERJA
Demonstrasi Kontekstual:
1. Silahkan Bapak/ibu Cermati data awal di bawah ini apa pendapat anda mengenai
kecukupan data tersebut?
Data berikut ini:
Jumlah siswa Kelas X adalah 30 orang, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 20
siswa perempuan yang berasal dari latar belakang, etnis, budaya, sosial dan
ekonomi berbeda. Siswa berkacamata 6 orang dan menggunakan alat bantu
dengar 1 orang siswa. Dalam menyusun program layanan Bimbingan Konseling
data apa saja yang dibutuhkan dalam memetakan Profil Siswa.
2. Tentukan asesmen apa saja yang anda gunakan untuk melengkapi kecukupan
data tersebut, berikan penjelasannya?
3. Tentukan langkah-langkah apa saja yang bapak/Ibu lakukan dalam menyusun atau
memilih instrumen Asesmen layanan Bimbingan dan Konseling?
Jawaban:
1. Silahkan Bapak/ibu Cermati data awal di bawah ini apa pendapat anda mengenai
kecukupan data tersebut?
Data berikut ini:
Jumlah siswa Kelas X adalah 30 orang, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 20
siswa perempuan yang berasal dari latar belakang, etnis, budaya, sosial dan
ekonomi berbeda. Siswa berkacamata 6 orang dan menggunakan alat bantu
dengar 1 orang siswa. Dalam menyusun program layanan Bimbingan Konseling
data apa saja yang dibutuhkan dalam memetakan Profil Siswa.
Berdasarkan data awal yang diberikan, terdapat beberapa informasi yang relevan
untuk memetakan profil siswa dalam menyusun program layanan Bimbingan
Konseling. Namun, data tersebut masih terbatas dan ada beberapa informasi
tambahan yang mungkin diperlukan. Berikut ini adalah beberapa pendapat
mengenai kecukupan data tersebut:
- Jumlah siswa dan jenis kelamin: Data tersebut memberikan informasi
mengenai jumlah total siswa dan pembagian siswa berdasarkan jenis kelamin.
Hal ini dapat menjadi dasar untuk melihat perbedaan-perbedaan yang
mungkin timbul dalam permasalahan yang dihadapi siswa laki-laki dan
perempuan.
- Keragaman latar belakang: Data menyebutkan bahwa siswa berasal dari latar
belakang, etnis, budaya, sosial, dan ekonomi yang berbeda. Hal ini
menunjukkan adanya keberagaman dalam komunitas siswa tersebut. Namun,
informasi lebih lanjut tentang jenis latar belakang, etnis, budaya, dan tingkat
sosial-ekonomi mungkin perlu dikumpulkan untuk memahami lebih dalam
perbedaan-perbedaan tersebut.
- Siswa berkacamata dan menggunakan alat bantu dengar: Data menyebutkan
bahwa ada siswa yang berkacamata dan siswa yang menggunakan alat bantu
dengar. Informasi ini dapat memberikan wawasan mengenai kebutuhan
khusus yang dimiliki siswa-siswa tersebut dan mempengaruhi layanan
bimbingan konseling yang perlu disediakan.
Namun, terdapat beberapa informasi tambahan yang mungkin perlu dikumpulkan
untuk memetakan profil siswa dengan lebih baik. Beberapa contoh informasi yang
dapat berguna antara lain:
- Usia siswa: Informasi mengenai rentang usia siswa dapat memberikan
pemahaman lebih mendalam tentang tahap perkembangan yang mereka
alami dan dapat memengaruhi kebutuhan bimbingan konseling.
- Prestasi akademik: Memahami tingkat prestasi akademik siswa dapat
membantu dalam menentukan jenis dukungan yang mungkin diperlukan,
seperti program remedial atau pengembangan bakat.
- Minat dan bakat: Mengetahui minat dan bakat siswa dapat membantu dalam
memberikan bimbingan karir yang sesuai dan pengembangan pribadi yang
berfokus pada kekuatan dan minat mereka.
- Masalah sosial dan emosional: Informasi tentang masalah sosial dan emosional
yang dihadapi siswa, seperti kecemasan, depresi, atau konflik interpersonal,
penting untuk merancang program layanan yang sesuai.
- Dukungan keluarga: Memahami tingkat dukungan keluarga yang diterima
siswa dapat membantu dalam mengidentifikasi sumber daya dan jaringan
pendukung yang tersedia bagi mereka.
- Riwayat pendidikan sebelumnya: Informasi mengenai riwayat pendidikan
sebelumnya, seperti sekolah asal dan prestasi sebelumnya, dapat memberikan
gambaran lebih lengkap tentang siswa dan membantu dalam menyesuaikan
program layanan.
Dengan data tambahan yang lebih komprehensif, layanan bimbingan
konseling dapat disusun dengan lebih tepat dan sesuai dengan kebutuhan
individu siswa.
2. Dalam memetakan profil siswa dan menyusun program layanan Bimbingan
Konseling, berikut adalah beberapa asesmen yang dapat digunakan untuk
melengkapi kecukupan data yang diberikan:
- Kuesioner Sosiodemografis: Kuesioner ini dapat digunakan untuk
mengumpulkan informasi dasar tentang siswa, seperti usia, jenis kelamin, latar
belakang keluarga, suku bangsa, budaya, dan tingkat sosial-ekonomi.
Informasi ini membantu memahami konteks siswa dan kebutuhan individunya.
- Observasi: Observasi langsung dapat dilakukan oleh staf Bimbingan Konseling
untuk mengamati perilaku, keterlibatan, dan interaksi siswa dalam konteks
akademik dan sosial. Observasi dapat memberikan wawasan tentang
kebutuhan siswa yang mungkin tidak terlihat dalam data demografis.
- Wawancara Individual: Wawancara dengan siswa secara individual dapat
membantu memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang kebutuhan,
minat, tantangan, dan aspirasi siswa. Wawancara ini dapat berfokus pada
topik seperti prestasi akademik, kehidupan sosial, kecemasan, ambisi masa
depan, dan masalah pribadi.
- Tes Psikologis: Tes psikologis yang valid dan terstandarisasi dapat digunakan
untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang kecerdasan,
keterampilan, minat, dan kebutuhan psikologis siswa. Contohnya, tes IQ, tes
minat karier, atau tes kepribadian.
- Catatan Akademik: Data akademik, seperti nilai, kehadiran, dan prestasi
sebelumnya, dapat memberikan gambaran tentang kinerja akademik siswa.
Hal ini membantu mengidentifikasi kebutuhan akademik yang perlu mendapat
perhatian dalam program Bimbingan Konseling.
- Kolaborasi dengan Guru dan Orang Tua: Melibatkan guru dan orang tua dalam
proses asesmen juga penting. Mereka dapat memberikan wawasan tentang
perkembangan siswa dalam konteks sekolah dan keluarga, serta memberikan
informasi tambahan tentang kebutuhan atau masalah yang terjadi.
Dengan menggunakan berbagai asesmen tersebut, tim Bimbingan Konseling
dapat memperoleh data yang komprehensif tentang siswa, termasuk
informasi demografis, kebutuhan akademik dan psikologis, serta tantangan
yang dihadapi. Data ini akan membantu dalam memetakan profil siswa dan
menyusun program layanan Bimbingan Konseling yang tepat dan relevan
untuk memenuhi kebutuhan mereka.
3. Dalam menyusun atau memilih instrumen asesmen layanan Bimbingan dan
Konseling, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan. Berikut ini adalah
beberapa langkah umum yang bisa Anda ikuti:
- Identifikasi tujuan asesmen: Tentukan tujuan utama dari asesmen tersebut.
Apakah Anda ingin mengukur kebutuhan, kemampuan, minat, atau tingkat
keterampilan siswa? Tujuan ini akan membantu Anda memilih instrumen yang
sesuai.
- Tinjau literatur dan sumber daya: Lakukan penelitian dan kaji literatur terkait
instrumen asesmen Bimbingan dan Konseling yang tersedia. Telusuri sumber
daya profesional, jurnal, buku, dan situs web yang dapat memberikan panduan
dalam memilih instrumen yang tepat.
- Pertimbangkan validitas dan reliabilitas: Pastikan instrumen asesmen yang
Anda pilih memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Validitas mengacu pada
sejauh mana instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur,
sementara reliabilitas mengukur sejauh mana instrumen tersebut memberikan
hasil yang konsisten.
- Sesuaikan dengan kebutuhan lokal: Pertimbangkan konteks lokal di mana
asesmen akan dilakukan. Pastikan instrumen tersebut relevan dengan budaya,
nilai, dan norma-norma yang berlaku di lingkungan Anda.
- Pilih instrumen yang sesuai: Berdasarkan tujuan, literatur, validitas, reliabilitas,
dan kebutuhan lokal, pilih instrumen yang paling sesuai dengan keperluan
Anda. Misalnya, jika Anda ingin mengukur tingkat kecemasan siswa, Anda
dapat memilih instrumen seperti skala kecemasan yang teruji secara
psikometrik.
- Uji coba instrumen: Sebelum digunakan secara luas, uji coba instrumen
asesmen tersebut dalam skala kecil. Lakukan uji coba kepada sejumlah peserta
yang representatif untuk memastikan instrumen tersebut dapat memberikan
hasil yang akurat dan bermanfaat.
- Analisis data dan interpretasi: Setelah instrumen digunakan, analisis data yang
dihasilkan dengan hati-hati. Terapkan metode statistik yang sesuai untuk
menginterpretasikan data dan menghasilkan informasi yang berguna bagi
layanan Bimbingan dan Konseling.
- Evaluasi dan pembaruan: Secara berkala, evaluasi instrumen asesmen yang
digunakan. Perbarui atau modifikasi instrumen jika diperlukan agar tetap
relevan dan efektif dalam mengukur aspek yang diinginkan.
- Melibatkan para pemangku kepentingan: Libatkan guru, siswa, orang tua, dan
administrator sekolah dalam proses pemilihan instrumen. Pendapat dan
umpan balik mereka dapat membantu memperbaiki dan mengarahkan
penggunaan instrumen yang lebih baik.
- Pemantauan dan pelaporan: Terus pantau penggunaan instrumen asesmen
dan catat hasilnya. Buat laporan yang menggambarkan temuan dan
rekomendasi berdasarkan data yang dikumpulkan.

More Related Content

Similar to LEMBAR KERJA Demonstrasi Kontekstual.pdf

Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4
Bhagaskoro Kurniawan
 
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4
Bhagaskoro Kurniawan
 
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4(1)
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4(1)Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4(1)
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4(1)
Bhagaskoro Kurniawan
 
RESUME BK.pdfFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF
RESUME BK.pdfFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFRESUME BK.pdfFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF
RESUME BK.pdfFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF
hasrinafebriani06
 
Alat pemahaman individu non tes
Alat pemahaman individu non tesAlat pemahaman individu non tes
Alat pemahaman individu non tes
butterflow
 

Similar to LEMBAR KERJA Demonstrasi Kontekstual.pdf (20)

Bimbingan dan konseling modul 1 - final kb2 tanpa tes
Bimbingan dan konseling modul 1 - final kb2 tanpa tesBimbingan dan konseling modul 1 - final kb2 tanpa tes
Bimbingan dan konseling modul 1 - final kb2 tanpa tes
 
Nota ringkas bimbingan dan kaunseling
Nota ringkas bimbingan dan kaunselingNota ringkas bimbingan dan kaunseling
Nota ringkas bimbingan dan kaunseling
 
Kerangka validasi hasil studi eksplorasi untuk pengembangan model penanaman j...
Kerangka validasi hasil studi eksplorasi untuk pengembangan model penanaman j...Kerangka validasi hasil studi eksplorasi untuk pengembangan model penanaman j...
Kerangka validasi hasil studi eksplorasi untuk pengembangan model penanaman j...
 
Tugas 1 zulvijar purba
Tugas 1 zulvijar purbaTugas 1 zulvijar purba
Tugas 1 zulvijar purba
 
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4
 
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4
 
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4(1)
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4(1)Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4(1)
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 3 4(1)
 
_Lampiran Merancang Modul Projek SD Fase C (Bangunlah Jiwa dan Raganya).pdf
_Lampiran Merancang Modul Projek SD Fase C (Bangunlah Jiwa dan Raganya).pdf_Lampiran Merancang Modul Projek SD Fase C (Bangunlah Jiwa dan Raganya).pdf
_Lampiran Merancang Modul Projek SD Fase C (Bangunlah Jiwa dan Raganya).pdf
 
RESUME BK.pdfFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF
RESUME BK.pdfFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFRESUME BK.pdfFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF
RESUME BK.pdfFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF
 
Dasar pbs pmr-2014
Dasar pbs pmr-2014Dasar pbs pmr-2014
Dasar pbs pmr-2014
 
Dasar ppmr 2014
Dasar ppmr 2014Dasar ppmr 2014
Dasar ppmr 2014
 
Bimbingan konseling-di-sekolah
Bimbingan konseling-di-sekolahBimbingan konseling-di-sekolah
Bimbingan konseling-di-sekolah
 
Alat pemahaman individu non tes
Alat pemahaman individu non tesAlat pemahaman individu non tes
Alat pemahaman individu non tes
 
Alat pemahaman individu non tes
Alat pemahaman individu non tesAlat pemahaman individu non tes
Alat pemahaman individu non tes
 
Pemilihan dan pengembangan media
Pemilihan dan pengembangan mediaPemilihan dan pengembangan media
Pemilihan dan pengembangan media
 
Program kerja
Program kerja Program kerja
Program kerja
 
Program kerja
Program kerja Program kerja
Program kerja
 
Bahan
BahanBahan
Bahan
 
Penghargaan
PenghargaanPenghargaan
Penghargaan
 
Penghargaan
PenghargaanPenghargaan
Penghargaan
 

More from meyhulu (6)

Error-Analysis-of-Second-Language-Acquisition.pptx
Error-Analysis-of-Second-Language-Acquisition.pptxError-Analysis-of-Second-Language-Acquisition.pptx
Error-Analysis-of-Second-Language-Acquisition.pptx
 
Merah Muda Ceria Tugas Kelompok Presentasi.pptx
Merah Muda Ceria Tugas Kelompok Presentasi.pptxMerah Muda Ceria Tugas Kelompok Presentasi.pptx
Merah Muda Ceria Tugas Kelompok Presentasi.pptx
 
Presentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptx
Presentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptxPresentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptx
Presentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptx
 
Cottagecore Aesthetic Style Thesis XL by Slidesgo.pptx
Cottagecore Aesthetic Style Thesis XL by Slidesgo.pptxCottagecore Aesthetic Style Thesis XL by Slidesgo.pptx
Cottagecore Aesthetic Style Thesis XL by Slidesgo.pptx
 
Conditional Sentence.pptx
Conditional Sentence.pptxConditional Sentence.pptx
Conditional Sentence.pptx
 
Present Continous Tense.pptx
Present Continous Tense.pptxPresent Continous Tense.pptx
Present Continous Tense.pptx
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 

Recently uploaded (20)

Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 

LEMBAR KERJA Demonstrasi Kontekstual.pdf

  • 1. LEMBAR KERJA Demonstrasi Kontekstual: 1. Silahkan Bapak/ibu Cermati data awal di bawah ini apa pendapat anda mengenai kecukupan data tersebut? Data berikut ini: Jumlah siswa Kelas X adalah 30 orang, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan yang berasal dari latar belakang, etnis, budaya, sosial dan ekonomi berbeda. Siswa berkacamata 6 orang dan menggunakan alat bantu dengar 1 orang siswa. Dalam menyusun program layanan Bimbingan Konseling data apa saja yang dibutuhkan dalam memetakan Profil Siswa. 2. Tentukan asesmen apa saja yang anda gunakan untuk melengkapi kecukupan data tersebut, berikan penjelasannya? 3. Tentukan langkah-langkah apa saja yang bapak/Ibu lakukan dalam menyusun atau memilih instrumen Asesmen layanan Bimbingan dan Konseling? Jawaban: 1. Silahkan Bapak/ibu Cermati data awal di bawah ini apa pendapat anda mengenai kecukupan data tersebut? Data berikut ini: Jumlah siswa Kelas X adalah 30 orang, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan yang berasal dari latar belakang, etnis, budaya, sosial dan ekonomi berbeda. Siswa berkacamata 6 orang dan menggunakan alat bantu dengar 1 orang siswa. Dalam menyusun program layanan Bimbingan Konseling data apa saja yang dibutuhkan dalam memetakan Profil Siswa. Berdasarkan data awal yang diberikan, terdapat beberapa informasi yang relevan untuk memetakan profil siswa dalam menyusun program layanan Bimbingan Konseling. Namun, data tersebut masih terbatas dan ada beberapa informasi tambahan yang mungkin diperlukan. Berikut ini adalah beberapa pendapat mengenai kecukupan data tersebut:
  • 2. - Jumlah siswa dan jenis kelamin: Data tersebut memberikan informasi mengenai jumlah total siswa dan pembagian siswa berdasarkan jenis kelamin. Hal ini dapat menjadi dasar untuk melihat perbedaan-perbedaan yang mungkin timbul dalam permasalahan yang dihadapi siswa laki-laki dan perempuan. - Keragaman latar belakang: Data menyebutkan bahwa siswa berasal dari latar belakang, etnis, budaya, sosial, dan ekonomi yang berbeda. Hal ini menunjukkan adanya keberagaman dalam komunitas siswa tersebut. Namun, informasi lebih lanjut tentang jenis latar belakang, etnis, budaya, dan tingkat sosial-ekonomi mungkin perlu dikumpulkan untuk memahami lebih dalam perbedaan-perbedaan tersebut. - Siswa berkacamata dan menggunakan alat bantu dengar: Data menyebutkan bahwa ada siswa yang berkacamata dan siswa yang menggunakan alat bantu dengar. Informasi ini dapat memberikan wawasan mengenai kebutuhan khusus yang dimiliki siswa-siswa tersebut dan mempengaruhi layanan bimbingan konseling yang perlu disediakan. Namun, terdapat beberapa informasi tambahan yang mungkin perlu dikumpulkan untuk memetakan profil siswa dengan lebih baik. Beberapa contoh informasi yang dapat berguna antara lain: - Usia siswa: Informasi mengenai rentang usia siswa dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang tahap perkembangan yang mereka alami dan dapat memengaruhi kebutuhan bimbingan konseling. - Prestasi akademik: Memahami tingkat prestasi akademik siswa dapat membantu dalam menentukan jenis dukungan yang mungkin diperlukan, seperti program remedial atau pengembangan bakat. - Minat dan bakat: Mengetahui minat dan bakat siswa dapat membantu dalam memberikan bimbingan karir yang sesuai dan pengembangan pribadi yang berfokus pada kekuatan dan minat mereka. - Masalah sosial dan emosional: Informasi tentang masalah sosial dan emosional yang dihadapi siswa, seperti kecemasan, depresi, atau konflik interpersonal, penting untuk merancang program layanan yang sesuai.
  • 3. - Dukungan keluarga: Memahami tingkat dukungan keluarga yang diterima siswa dapat membantu dalam mengidentifikasi sumber daya dan jaringan pendukung yang tersedia bagi mereka. - Riwayat pendidikan sebelumnya: Informasi mengenai riwayat pendidikan sebelumnya, seperti sekolah asal dan prestasi sebelumnya, dapat memberikan gambaran lebih lengkap tentang siswa dan membantu dalam menyesuaikan program layanan. Dengan data tambahan yang lebih komprehensif, layanan bimbingan konseling dapat disusun dengan lebih tepat dan sesuai dengan kebutuhan individu siswa. 2. Dalam memetakan profil siswa dan menyusun program layanan Bimbingan Konseling, berikut adalah beberapa asesmen yang dapat digunakan untuk melengkapi kecukupan data yang diberikan: - Kuesioner Sosiodemografis: Kuesioner ini dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi dasar tentang siswa, seperti usia, jenis kelamin, latar belakang keluarga, suku bangsa, budaya, dan tingkat sosial-ekonomi. Informasi ini membantu memahami konteks siswa dan kebutuhan individunya. - Observasi: Observasi langsung dapat dilakukan oleh staf Bimbingan Konseling untuk mengamati perilaku, keterlibatan, dan interaksi siswa dalam konteks akademik dan sosial. Observasi dapat memberikan wawasan tentang kebutuhan siswa yang mungkin tidak terlihat dalam data demografis. - Wawancara Individual: Wawancara dengan siswa secara individual dapat membantu memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang kebutuhan, minat, tantangan, dan aspirasi siswa. Wawancara ini dapat berfokus pada topik seperti prestasi akademik, kehidupan sosial, kecemasan, ambisi masa depan, dan masalah pribadi. - Tes Psikologis: Tes psikologis yang valid dan terstandarisasi dapat digunakan untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang kecerdasan, keterampilan, minat, dan kebutuhan psikologis siswa. Contohnya, tes IQ, tes minat karier, atau tes kepribadian. - Catatan Akademik: Data akademik, seperti nilai, kehadiran, dan prestasi sebelumnya, dapat memberikan gambaran tentang kinerja akademik siswa.
  • 4. Hal ini membantu mengidentifikasi kebutuhan akademik yang perlu mendapat perhatian dalam program Bimbingan Konseling. - Kolaborasi dengan Guru dan Orang Tua: Melibatkan guru dan orang tua dalam proses asesmen juga penting. Mereka dapat memberikan wawasan tentang perkembangan siswa dalam konteks sekolah dan keluarga, serta memberikan informasi tambahan tentang kebutuhan atau masalah yang terjadi. Dengan menggunakan berbagai asesmen tersebut, tim Bimbingan Konseling dapat memperoleh data yang komprehensif tentang siswa, termasuk informasi demografis, kebutuhan akademik dan psikologis, serta tantangan yang dihadapi. Data ini akan membantu dalam memetakan profil siswa dan menyusun program layanan Bimbingan Konseling yang tepat dan relevan untuk memenuhi kebutuhan mereka. 3. Dalam menyusun atau memilih instrumen asesmen layanan Bimbingan dan Konseling, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan. Berikut ini adalah beberapa langkah umum yang bisa Anda ikuti: - Identifikasi tujuan asesmen: Tentukan tujuan utama dari asesmen tersebut. Apakah Anda ingin mengukur kebutuhan, kemampuan, minat, atau tingkat keterampilan siswa? Tujuan ini akan membantu Anda memilih instrumen yang sesuai. - Tinjau literatur dan sumber daya: Lakukan penelitian dan kaji literatur terkait instrumen asesmen Bimbingan dan Konseling yang tersedia. Telusuri sumber daya profesional, jurnal, buku, dan situs web yang dapat memberikan panduan dalam memilih instrumen yang tepat. - Pertimbangkan validitas dan reliabilitas: Pastikan instrumen asesmen yang Anda pilih memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Validitas mengacu pada sejauh mana instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur, sementara reliabilitas mengukur sejauh mana instrumen tersebut memberikan hasil yang konsisten. - Sesuaikan dengan kebutuhan lokal: Pertimbangkan konteks lokal di mana asesmen akan dilakukan. Pastikan instrumen tersebut relevan dengan budaya, nilai, dan norma-norma yang berlaku di lingkungan Anda.
  • 5. - Pilih instrumen yang sesuai: Berdasarkan tujuan, literatur, validitas, reliabilitas, dan kebutuhan lokal, pilih instrumen yang paling sesuai dengan keperluan Anda. Misalnya, jika Anda ingin mengukur tingkat kecemasan siswa, Anda dapat memilih instrumen seperti skala kecemasan yang teruji secara psikometrik. - Uji coba instrumen: Sebelum digunakan secara luas, uji coba instrumen asesmen tersebut dalam skala kecil. Lakukan uji coba kepada sejumlah peserta yang representatif untuk memastikan instrumen tersebut dapat memberikan hasil yang akurat dan bermanfaat. - Analisis data dan interpretasi: Setelah instrumen digunakan, analisis data yang dihasilkan dengan hati-hati. Terapkan metode statistik yang sesuai untuk menginterpretasikan data dan menghasilkan informasi yang berguna bagi layanan Bimbingan dan Konseling. - Evaluasi dan pembaruan: Secara berkala, evaluasi instrumen asesmen yang digunakan. Perbarui atau modifikasi instrumen jika diperlukan agar tetap relevan dan efektif dalam mengukur aspek yang diinginkan. - Melibatkan para pemangku kepentingan: Libatkan guru, siswa, orang tua, dan administrator sekolah dalam proses pemilihan instrumen. Pendapat dan umpan balik mereka dapat membantu memperbaiki dan mengarahkan penggunaan instrumen yang lebih baik. - Pemantauan dan pelaporan: Terus pantau penggunaan instrumen asesmen dan catat hasilnya. Buat laporan yang menggambarkan temuan dan rekomendasi berdasarkan data yang dikumpulkan.