Dokumen tersebut membahas tentang geografi, jenis desa, piramida penduduk, pola aliran sungai, jenis awan, karakteristik negara maju dan berkembang, arah perkembangan kota, teori titik henti, dan upaya pelestarian lingkungan."
2. Manfaat Pengindraan Jauh Bidang Tata Guna lahan
• 1. Pemetaan Penggunaan Lahan
• 2. Penentuan Arahan Lahan
• 3. Kajian Lahan Pertanian dan Perkebunan
• 4. Kajian Lahan Hutan
• 5. Kajian Lahan Pemukiman
• 6. Kajian Lahan Industri
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9. Klasifikasi desa menurut perkembangannya
• 1. Desa Swadaya
• Daerahnya terisolir atau tertutup
• Penduduknya sedikit
• Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris
• Masyarakatnya memegang teguh adat atau tradisi
• Hubungan personal sangat erat
• Sarana dan prasarana yang tersedia masih kurang
• Teknologi yang ada masih rendah atau bahkan belum ada
10.
11. 2. Desa Swakarya
• Tidak terikat dengan adat secara penuh
• Terbuka dengan pengaruh dari luar daerah
• Adanya sarana pendidikan, kesehatan, perekonomian dan prasarana penunjang
lainnya
• Teknologi sudah mulai digunakan masyarakat
• Akses menuju daerah lain lebih mudah
• Lapangan pekerjaan yang tersedia mulai beragam
12. 3. Desa Swasembada
• Biasanya berlokasi tidak jauh dari kota atau kecamatan
• Penduduknya mulai padat
• Masyarakat sudah tidak terikat oleh adat
• Memiliki fasilitas yang memadai dan lebih maju
• Masyarakat yang lebih kreatif dan kritis
• Aktifnya masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan
15. 1. Piramida Penduduk Muda (Expansif)
• Ciri-ciri piramida penduduk ekspansif antara lain sebagai berikut.
• Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) sangat besar, sedangkan usia tua
sedikit.
• Angka kelahiran jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kematian.
• Pertumbuhan penduduk relatif tinggi.
• Sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang, seperti Indonesia,
Malaysia, Thailand, Republik Rakyat Cina, Mesir, dan
16. 2. Piramida Penduduk Stasioner
• Ciri-ciri piramida penduduk stasioner
• Perbandingan jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan dewasa relatif
seimbang.
• Tingkat kelahiran umumnya tidak begitu tinggi, demikian pula dengan angka
kematian relatif lebih rendah.
• Pertumbuhan penduduk kecil.
• Terdapat di beberapa negara maju antara lain Amerika Serikat, Belanda, dan
Inggris.
17. 3. Piramida Penduduk Tua (Konstruktif)
• Ciri-ciri piramida penduduk konstruktif
• Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) dan usia tua (di atas usia 64 tahun)
sangat kecil.
• Jumlah penduduk yang tinggi terkonsentrasi pada ke lompok usia dewasa.
• Angka kelahiran sangat rendah, demikian juga angka kematian.
• Pertumbuhan penduduk sangat rendah mendekati nol, bahkan pertumbuhan
penduduk sebagian mencapai tingkat negatif.
• Jumlah penduduk cenderung berkurang dari tahun ke tahun.
• Negara yang berada pada fase ini, antara lain Swedia, Jerman, dan Belgia.
21. •Dendritik, Berbentuk seperti cabang batang pohon. Berada
di daerah datar dengan struktur batuan homogen.
•Radial Sentrifugal, Pola aliran radial adalah pola aliran
sungai yang arah alirannya menyebar secara radial dari
suatu titik ketinggian tertentu, seperti puncak gunung api
•Rectangular, Pola aliran rectangular adalah pola aliran
sungai yang dikendalikan oleh struktur geologi, seperti
struktur kekar (rekahan) dan sesar (patahan). Sungai
rectangular dicirikan oleh saluran-saluran air yang
mengikuti pola dari struktur kekar dan patahan.
22. • Trelllis, Aliran sungai yang anak sungainya hampir sejajar dengan sungai
induknya, biasanya berada di wilayah patahan.
• Sentripetal, Aliran yang berlawanan dengan pola radial, di mana aliran
sungainya mengalir ke satu tempat yang berupa cekungan (depresi).
• Annular, Pola aliran annular adalah pola aliran sungai yang arah alirannya
menyebar secara radial dari suatu titik ketinggian tertentu dan ke arah hilir
aliran kembali bersatu.
• Pararel, Sistem pengaliran paralel adalah suatu sistem aliran yang terbentuk
oleh lereng yang curam/terjal.
• Pinnate, Pola Pinnate adalah aliran sungai yang mana muara anak sungai
membentuk sudut lancip dengan sungai induk. Sungai ini biasanya terdapat
pada bukit yang lerengnya terjal.
33. Karakteristik Negara maju
• 1. Memiliki Pendapatan Perkapita Yang Tingg
• 2. Keamanan Sudah Terjami
• 3. Terjaminnya Kesehatan
• 4. Kecilnya Angka Pengangguran
• 5. Menguasai IPTEK
• 6. Tingkat ekspor lebih tinggi dibanding impor
• Contoh negara maju antara lain adalah Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang
34. Karakteristik Negara berkembang
• 1. Pendapatan per tahun yang cenderung renda
• 2. Keamanan Tidak Terjamin
• 3. Fasilitas Kesehatan Minim
• 4. Perkembangan Penduduk Tidak Terkendali
• 5. Besarnya Angka Pengangguran
• 6. Impor lebih tinggi dibanding ekspor
• Contoh negara berkembang antara lain Indonesia, Brazil, dan hampir seluruh
negara Afrika.
42. Faktor-factor yang mempengaruhi interaksi
desa-kota
• 1. Adanya wilayah yang saling melengkapi
• 2. Adanya kesempatan untuk saling mengintervensi
• 3. Adanya kemudahan pemindahan dalam ruang
• 5. Semakin banyak investor di sektor pertanian maupun di sektor non pertanian
• 6. Mudahnya akses peredaran zat-zat terlarang
43.
44.
45.
46. Teori titik henti
1. Menentukan lokasi suatu unit usaha ekonomi (pasar,
SPBU, shopping center)
2. Menentukan lokasi sarana kesehatan (rumah sakit,
klinik)
3. Menentukan lokasi sarana pendidikan (sekolah,
kampus, pusdiklat)
47. Contoh soal
• Jumlah wisatawan di obyek wisata A setiap hari adalah 25.000 orang sedangkan
di Obyek Wisata B adalah 50.000 orang setiap hari. Jarak antara obyek wisata A
dengan B adalah 30 km, maka lokasi yang baik untuk didirikan fasilitas
penginapan yang dapat melayani kedua tempat tersebut adalah:
63. Bencana menimbulkan banyak korban
• Kebakaran hutan di California
• Gempa di Papua Nugini
• Banjir di Korea Utara
• Gelombang panas Pakistan
• Banjir di Nigeria
• Banjir di Jepang
• Banjir di Kerala
• Gunung Api Guatemala
• Gempa Lombok dan SulTeng
• Tsunami Palu
64. Tindakan pembangunan Berkelanjutan
• pembangunan berkelanjutan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
• 1. Menjamin pemerataan dan keadilan
• 2. Menghargai keaneragaman hayati
• 3. Menggunakan pendekatan integratif
• 4. Menggunakan wawasan dan pandangan ke depan.
65. Tindakan pembangunan berkelanjutan
• a. meminimalkan penggunaan bahan baku dan energi.
• b. Meminimalkan pelepasan limbah beracun ke lingkungan.
• c. Menghasilkan dan menggunakan produk yang dapat didaur ulang.
• d. Pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbarui.
• e. Mampu menghasilkan dan menggunakan produk tahan lama, sehingga tidak
perlu sering membeli.
66.
67.
68. Pelestarian lingkungan
• Beberapa contoh bentuk upaya pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup pada wilayah daratan, antara lain
sebagai berikut.
• Reboisasi, yaitu berupa penanaman kembali tanaman terutama pada daerah-daerah perbukitan yang telah gundul.
• Rehabilitasi lahan, yaitu pengembalian tingkat kesuburan tanah-tanah yang kritis dan tidak produktif.
• Pengaturan tata guna lahan serta pola tata ruang wilayah sesuai dengan karakteristik dan peruntukan lahan.
• Menjaga daerah resapan air (catchment area) diupayakan senantiasa hijau dengan cara ditanami oleh berbagai
jenis tanaman keras sehingga dapat menyerap air dengan kuantitas yang banyak yang pada akhirnya dapat
mencegah banjir, serta menjadi persediaan air tanah.
• Pembuatan sengkedan (terasering) atau lorak mati bagi daerahdaerah pertanian yang memiliki kemiringan lahan
curam yang rentan terhadap erosi.
• Rotasi tanaman baik secara tumpangsari maupun tumpang gilir, agar unsur-unsur hara dan kandungan organik
tanah tidak selamanya dikonsumsi oleh satu jenis tanaman.
• Penanaman dan pemeliharaan hutan kota. Hal ini dimaksudkan supaya kota tidak terlalu panas dan terkesan lebih
indah. Mengingat pentingnya hutan di daerah perkotaan, hutan kota sering dinamakan paru-paru kota.
69. Adapun upaya pelestarian lingkungan perairan antara lain melalui upaya-upaya sebagai berikut.
• Larangan pembuangan limbah rumah tangga agar tidak langsung ke sungai.
• Penyediaan tempat sampah, terutama di daerah pantai yang dijadikan lokasi wisata.
• Menghindari terjadinya kebocoran tangki-tangki pengangkut bahan bakar minyak pada wilayah laut.
• Memberlakukan Surat Izin Pengambilan Air ( SIPA ) terutama untuk kegiatan industri yang memerlukan air.
• Netralisasi limbah industri sebelum dibuang ke sungai. Dengan demikian, setiap pabrik atau industri wajib
memiliki unit pengolah limbah yang dikenal dengan istilah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
• Mengontrol kadar polusi udara dan memberi informasi jika kadar polusi melebihi ambang batas, yang
dikenal dengan emisi gas buang.
• Penegakan hukum bagi pelaku tindakan pengelolaan sumber daya perikanan yang menggunakan alat
tangkap ikan pukat harimau atau sejenisnya yang bersifat merugikan.
• Pencagaran habitat-habitat laut yang memiliki nilai sumber daya yang tinggi, seperti yang telah diberlakukan
pada Taman Laut Bunaken dan Taman Laut Kepulauan Seribu.
70. Pelestarian Lingkungan
• Bagaimana cara kalian dalam mengupayakan pelestarian lingkungan hidup?
• Memilah-milah sampah menurut jenisnya: sampah organik (daun, sisa makanan, dan kertas) dan sampah
nonorganik (plastik, botol, dan kaleng) sehingga dapat didaur ulang.
• Menanam kembali pohon muda untuk menggantikan pohon yang telah ditebang.
• Menghemat penggunaan kertas dan pensil, sebaiknya menggunakan kertas yang masih kosong meskipun bekas.
• Menggunakan air sehemat mungkin dengan cara jangan sampai kran air terbuka terus hingga air terbuang
percuma, serta menggunakan air bekas mencuci untuk menyiram tanaman, tidak langsung dibuang.
• Tidak menggunakan semprotan untuk minyak wangi dan obat insektisida.
• Menggunakan saringan udara pada kendaraan bermotor, pabrik, dan dapur rumah tangga.
• Menghemat sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, contohnya menghemat penggunaan minyak bumi dan
gas bumi serta batubara.
• Menggunakan alat pendingin udara (AC) dan lemari es yang tidak mengandung freon.
• Mengurangi penggunaan busa untuk alas tidur, kursi, dan jok mobil.
73. Solusi permasalahan kependudukan
• Jumlah Penduduk Besar
• dampaknya adalah sebagai berikut;
1. Ketersediaan bahan pangan terbatas.
2. Sarana perumahan dan tempat tinggal kurang memadai.
3. Fasilitas kesehatan, pendidikan, dan hiburan kurang.
4. Angka pengangguran tinggi.
5. Angka kriminalitas tinggi.
Salah satu tindakan untuk mengendalikan pertumbuhan yang tinggi adalah melaksanakan program
keluarga berencana (KB). Tujuan utama KB adalah menekan angka kelahiran dan meningkatkan
kesehatan keluarga.
74. Kualitas Sumber Daya Manusia Rendah
Permasalahan penduduk di Indonesia yang kedua adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia, yang mana kualitas SDM ini dapat
dilihat berdasarkan fenomena berikut.
• Angka kematian bayi tinggi.
• Angka harapan hidup rendah.
• Tingkat pendidikan rendah.
• Kualitas kesehatan rendah.
• Rasio beban tanggungan tinggi.
Adapun solusinya yang bisa dilakukan untuk pernerintah adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, yaitu dengan
solusi-solusi antara lain sebagai berikut;
• Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana serta prasarana pendidikan.
• Membuka lapangan kerja melalui program padat karya.
• Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana kesehatan.
75. Komposisi Penduduk Tidak Seimbang
• memberika program tentang penyulusan kesetaraan gender yang di dapatkan
oleh seseorang, salah satunya dalam politik yang masih terkait dengan identitas,
dimana politik identitas ini banyak menimbulkan permasalahan yang
menganggap wanita tidak layak menjadi pemimpin, atau tokoh tertentu harus
menjadi pemimpin.
76. Persebaran Penduduk Tidak Merata
solusi atau pengaggulangan pemerintah untuk meratakan persebaran penduduk
di Indonesia, antara lain adalah;
• Persebaran pembangunan industri merata ke seluruh pelosok.
• Pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.
• Peningkatan pendapatan masyarakat melalui pembangunan koperasi unit desa
(KUD).
• Pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, listrik, dan telekomunikasi.
77. Jenis sensus
• Jenis Sensus ada 2 macam yaitu:
1. Sensus De Jure
• Yaitu pencatatan kependudukan hanya kepada mereka yang benar-benar
bertempat tinggal disuatu daerah atau negara tempat sensus dilakukan.
2. Sensus De Facto
• Yaitu pencatatan kependudukan yang dikenakan kepada mereka yang berada di
dalam daerah atau negara tempat sensus penduduk dilakukan tanpa
memperhatikan asal penduduk.
78. Metode sensus
• House Holder
• Pelaksanaan sensus dengan mengirimkan daftar pertanyaan yang bersifat
demografis, ekonomis dan sosial kepada penduduk.
• Canvaser
• Pelaksanaan sensus dengan mendatangi dari rumah ke rumah penduduk untuk
diwawancarai dengan sejumlah pertanyaan yang demografis, ekonomis dan
sosial.
79. Peserta didik dapat mengidentifikasi produk budaya
daerah yang telah dijadikan budaya nasional
81. No Hasil Pertanian Daerah Penghasil
1. Padi (Beras) Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan NTB.
2. Jagung Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan NTB.
3. Ubi Kayu (Singkong)
Sumatera Selatan, Lampung, Madura, Jawa Tengah (Wonogiri), dan Yogyakarta
(Wonosari).
4. Kedelai
Jawa Tengah (Kedu, Surakarta, Pekalongan, Tegal, Jepara, Rembang) , D.I. Yogyakarta, dan
Jawa Timur (Jember).
5. Kacang Tanah
Sumatera Timur, Sumatera Barat, Jawa Tengah (Surakarta, Semarang, Jepara, Rembang,
Pati), Jawa Barat (Cirebon, Priangan), Bali, dan Nusa Tenggara Barat (Lombok).
Tabel 1. Daerah Penghasil Pertanian Berdasarkan Komoditas Unggulan
(Sumber: www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)
82.
83.
84. No Hasil Perkebunan Daerah Penghasil
1. Tebu Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sumatera.
2. Tembakau
Sumatera Utara (Deli), Sumatera Barat (Payakumbuh), Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Tengah (Kedu,
Temanggung, Parakan, Wonosobo), dan Jawa Timur (Bojonegoro, Besuki).
3. Teh
Jawa Barat (Bogor, Sukabumi, Garut), Jawa Tengah (Pegunungan Dieng, Wonosobo, Temanggung, Pekalongan),
Sumatera Utara (Pematang Siantar), dan Sumatera Barat.
4. Kopi
Jawa Barat, Jawa Timur (Kediri, Besuki), Sumatera Selatan (Palembang), Bengkulu, Sumatera Utara (Deli, Tapanuli),
Lampung (Liwa), Sulawesi (Pegunungan Verbeek), Flores (Manggarai).
5. Karet
D.I. Aceh, Sumatera Utara (Kisaran, Deli, Serdang), Bengkulu (Rejang Lebong), Jawa Barat, Jawa Tengah (Banyumas,
Batang), Jawa Timur (Kawi, Kelud), dan Kalimantan Selatan (Meratus).
6. Kelapa
Jawa Barat (Banten, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas), D.I. Yogyakarta, Jawa Timur (Kediri), Sulawesi Utara
(Minahasa, Sangihe, Talaud, Gorontalo), dan Kalimantan Selatan (Meratus).
7. Kelapa Sawit D.I. Aceh (P. Simelue), Sumatera Utara (P. Nias, P. Prayan,Medan, Pematang Siantar).
8. Cokelat Jawa Tengah (Salatiga) dan Sulawesi Tenggara.
9. Pala Jawa Barat dan Maluku.
10. Cengkeh
D.I. Aceh, Sumatera Utara (Tapanuli), Jawa Barat (Banten, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas), Sulawesi Utara
(Minahasa), dan Maluku.
11. Lada Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan (Palembang, P. Bangka), dan Kalimantan Barat.
12. Vanili Flores (Manggarai, Bajawa), Papua, dan daerah lainnya di Indonesia.
Tabel 2. Daerah Penghasil Perkebunan Berdasarkan Komoditas Unggulan
(Sumber: www.potensisumberdayaalamindonesia.wordpress)
85.
86. No Hasil Perikanan Daerah Penghasil
1.
Budidaya Undang
dan Bandeng
Pantai utara Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
2.
Penengkapan Ikan
(Nelayan
Tradisional dan
Modern)
Sumatera Timur, Bengkalis untuk jenis ikan terubuk. Ikan
tenggiri, cumi-cumi, udang, rumput laut, dan ikan layang-
layang dari daerah Laut Jawa, Selat Sunda, Pantai Selatan,
Selat Bali, Selat Flores, dan Selat Makasar. Kep. Maluku
(Ambon) menghasilkan tiram, mutiara, dan tongkol.
87. Disajikan peta Indonesia peserta didik dapat menunjukan
daerah persebaran sumber daya alam tertentu
88. • 1. Pulau Buton = penghasil aspal terbaik
Indonesia dan dunia (the only one)
• 2. Aceh = penghasil gas alam dan minyak bumi
• 3. Bangka Belitung = penghasil timah terbaik
dunia
• 4. Dumai Riau = penghasil minyak bumi
• 5. Martapura dan kalsel =penghasil intan dan
batubara
• 6. Bontang = penghasil minyak bumi
• 7. Sorong = penghasil minyak bumi
• 8. Tembagapura = penghasil emas, tembaga
• 10. Kamojang Garut =geotermal
• 11. Sulawesi barat = nikel
89. • Barang-barang tambang yang terdapat di wilayah
Indonesia antaralain sebagai berikut.
• – Minyak bumi terdapat di Sumatera Utara, Jambi, Riau,
Sumatera Selatan, Jatibarang, Kalimantan, Cilacap,
Pangkalanbrandan, Plaju, Sungai Gerong, Dumai, dan
Balikpapan.
• – Batubara terdapat di Banjarnegara, Umbilin, dan Bukit
Asam.
• – Tembaga terdapat di Cikotok, Muara Sipeng, dan Papua.
• – Besi terdapat di Cilacap dan Kalimantan Tengah.
• – Timah terdapat di Bangka, Belitung dan Singkep.
• – Kapur terdapat di Sumatra Barat, Kalimantan Tengah
dan Jawa Barat.
• – Yodium terdapat di Semarang dan Jawa Timur
• – Asbes terdapat di Banjarnegara
• – Marmer terdapat di Banjarnegara, Tulungagung, dan
Trenggalek
• – Belerang terdapat di Telaga Bodas Garut dan Maluku
Utara
90. Title and Content Layout with Chart
0
1
2
3
4
5
6
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Series 1 Series 2 Series 3
91. Two Content Layout with Table
• First bullet point here
• Second bullet point here
• Third bullet point here
Class Group 1 Group 2
Class 1 82 95
Class 2 76 88
Class 3 84 90
92. Title and Content Layout with SmartArt
Step 1 Title
• Task
description
• Task
description
Step 2 Title
• Task
description
• Task
description
Step 3 Title
• Task
description
• Task
description