SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
11



                                               BAB II

          LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
                    PENGAJUAN HIPOTESIS


    A. Deskripsi Teoritik

       1. Hakikat Hasil Belajar Ekonomi pada Materi Pokok Bank

                    Uraian tentang hasil belajar ekonomi pada materi pokok bank diawali

           dengan beberapa konsep dasar tentang belajar. Dimana belajar adalah suatu

           proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interakis dengan lingkungannya

           dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Proses belajar pada diri seseorang

           tercipta karena berinteraksi dengan objek dan lingkungannya dengan melihat,

           mendengar, menjamah, atau merasakannya.

                    Menurut Thorndike yang dikutip oleh Hamzah B. Uno mengatakan,

           “Belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang berupa pikiran,

           perasaan atau gerakan).”5 Jelasnya menurut Thorndike, perubahan tingkah

           laku boleh berwujud sesuatu yang konkret (dapat diamati) atau yang konkret

           (tidak dapat diamati).

                    Selanjutnya Skinner berpandangan bahwa: “Belajar adalah suatu

           perilaku.”6 Pada saat orang belajar maka responnya menjadi lebih baik

           sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya menurun.

                    Berdasarkan penjelasan dan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa

           belajar adalah suatu usaha untuk memperoleh perubahan-perubahan yang

5
     Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009)
6
     Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hal. 9


                                                     11
12



           terjadi pada diri seseorang terhadap suatu keadaan melalui pengalaman,

           seperti mendengar, mengamati, mencoba, dan mempelajari sesuatu yang baru

           pada diri seseorang. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut dinamakan

           hasil belajar.

                   Selanjutnya Suparno menyatakan bahwa,”Pengetahuan kita adalah

           bentuk diri kita sendiri.”7 Hal ini menjelaskan bahwa pengetahuan lebih

           menunjuk pada pengetahuan seseorang akan dunia daripada dunia itu sendiri.

           Menurut teori Bruner yang dikutip oleh Trianto berpendapat bahwa, “Belajar

           akan lebih bermakna bagi siswa jika mereka memusatkan perhatiannya untuk

           memahami struktur materi yang dipelajari.”8

                   Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa siswa harus lebih aktif

           untuk memperoleh struktur informasi dimana mereka harus mengidentifikasi

           sendiri prinsip-prinsip kunci dari pada hanya sekedar menerima penjelasan

           dari guru. Oleh karena itu guru harus memunculkan masalah yang mendorong

           siswa untuk melakukan kegiatan penemuan (Teori Buner).

                   Dalam pembelajaran melalui penemuan, guru memberikan contoh dan

           siswa bekerja berdasarkan contoh tersebut sampai menemukan bagian dari

           sudut suatu materi.

                   Ekonomi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang

           berdaya upaya untuk memberikan pengetahuan dan pengertian tentang gelaja-



7
     Trianto, Model Pembelajaran dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT. Prestasi, Pustaka, 2007), hal.
    28
8
     Ibid, hal. 3
13



           gejala masyarakat yang timbul karena perbuatan manusia dalam usahanya

           untuk memenuhi kebutuhan atau mencapai kemakmuran.”9

                   Selanjutnya Paul Anthony Samuelsin berpendapat bahwa, “Ekonomi

           merupakan studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka sehari-hari,

           (untuk) mendapat dan menikmati kehidupan.”10

                   Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa ekonomi itu timbul karena

           adanya kebutuhan manusia yang berbagai macam untuk dapat melanjutkan

           kehidupan.

                   Dalam pelajaran ekonomi salah satu materi yang dibahas di kelas X

           adalah bank. Menurut undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10

           November, “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

           masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

           meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”11

                   Untuk lebih jelasnya materi bank yang akan dibahas pada penelitian

           ini adalah:

          a. Arti Bank

                   Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju, seperti negara-

           negara Eropa, Amerika dan Jepang mendengar kata bank sudah bukan

           merupakan barang yang asing. Bank sudah merupakan mitra dalam rangka

           memenuhi semua kebutuhan keuangan mereka. Lain halnya di negara

           berkembang, pemahaman tentang Bank di negeri ini baru sepotong-sepotong.

9
     Karso, dkk, Dasar-Dasar Pendidikan MIPA, (Jakarta: Depdikbud, 2001), hal.2
10
     Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Grafindo, 2008), hal.12
11
     Suherman Rhosyid, Pengamatan Teori Ekonomi, (Surabaya, Grafindo, 2008), hal.12
14



        Sebagian masyarakat hanya memahami Bank sebatas tempat meminjam dan

        menyimpan uang. Bahkan terkadang sebagian masyarakat sama sekali belum

        memahami Bank secara utuh, sehingga pandangan tentang Bank sering

        diartikan secara keliru.

                 Pierson mengemukakan bahwa,”Bank adalah badan usaha yang

        menerima kredit tetapi tidak memberikan kredit.”12 Tetapi Pierson ini

        menyatakan bahwa bank dalam operasionalnya hanya bersifat pasif saja, yaitu

        hanya menerima titipan uang saja.

                 Kemudian menurut H. Malayu S.P Hasibuan, “Bank adalah lembaga

        keuangan, berarti bank adalah badan usaha yang kekayaan, terutama dalam

        asset keuangan serta bermotivasi profit dan juga sosial, jadi bahkan mencari

        keuntungan saja.”13

                 Sedangkan menurut Kuncoro, “Bank adalah lembaga keuangan yang

        usaha pokoknya menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut

        ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu

        lintas pembayaran peredaran uang.”14

                 Dengan demikian dapat disimpulkan bank adalah lembaga keuangan

        yang usaha pokoknya menghimpun dana, memberikan kredit dan jasa-jasa

        dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.




12
   Malayu, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal. 2
13
   Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafingo, 2008), hal.2
14
   Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafingo, 2008), hal.14
15



           b. Jenis-jenis Bank

                    Bank merupakan suatu badan usaha yang bertujuan memberikan kredit

           dan jasa-jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Pemberian kredit

           dilakukan dengan modal sendiri atau dengan dana pihak ketiga disimpan di

           bank maupun dengan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa uang

           giral. Maksud pinjaman yang diberikan bank tidak dibebankan kepada saldo

           nasabah. Maksud pinjaman yang diberikan bank tidak dibebankan kepada

           saldo nasabah. Sehingga walaupun bank memberikan kredit namun jumlah

           saldo nasabah tidak berkurang.

                    Selanjutnya A.Hahn dalam bukunya membedakan bank atas dua jenis

           yaitu:

                    1. Bank primer yaitu bank yang bertugas dalam pemindah bukuan
                       alat-alat pembayaran yang dipercayakan oleh pihak ketiga.
                    2. Bank sekunder yaitu bank yang hanya bertugas sebagai perantara
                       dalam memberikan pinjaman.”15

                    Kemudian penggolongan bank menurut undang-undang pokok

           perbankan No. 14 Tahun 1967 dan Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1992.” 16

           Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.10 Tahun 1998

           tentang perbankan mempunyai beberapa perbedayaan yaitu:

                    1. Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan No. 14 Tahun 1967,
                       berdasarkan jenisnya yaitu: a) Bank Sentral, b) Bank Umum, c)
                       Bank Pembangunan, d) Bank Tabungan, e) Bank Sekunder (Bank
                       Perkreditan Rakyat).
                    2. Berdasarkan Undang-undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang
                       Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang RI.
                       No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan. Berdasarkan

15
     Achmad Abror, Lembaga Keuangan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal.11
16
     Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), hal.25
16



                        kepemilikannya ada lima yaitu: a) Bank milik pemerintah, b) Bank
                        milik pemerintah daerah, c) Bank milik swasta nasional, d) Bank
                        milik koperasi, e) Bank asing atau campuran.”17

                    Selain itu, jenis-jenis bank secara umum, berdasarkan fungsinya ada

           lima jenis bank yaitu:

                    1. Bank pedesaan yaitu bank yang mengumpulkan simpanan dalam

                        bentuk barang dan memberikan kredit jangka pendek.

                    2. Bank tabungan yaitu bank yang mengumpulkan, menerima

                        simpanan dalam bentuk tabungan dan membungakan dananya

                        dalam kertas-kertas berharga.

                    3. Bank sentral yaitu bank yang memperoleh hak unutk mengedarkan

                        uang kertas dan uang logam.

                    4. Bank pembangunan yaitu bank yang mengumpulkan dana dan

                        menerima simpanan serta mengeluarkan kertas berharga jangka

                        waktu menengah dan panjang.

                    5. Bank umm yaitu bank yang mengumpulkan dana, terutama

                        menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito serta terutama

                        dananya dalam kertas-kertas berharga.

                    Kemudian Bank berdasarkan segi statusnya ada dua jenis Bank, yaitu:

                    1. Bank Devisa adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi ke

                        luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara

                        keseluruhan.



17
     Ferry, Manajemen Resiko Perbankan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), hal.18
17



                2. Bank Non Devisa adalah bank yang belum mempunyai izin untuk

                    melaksanakan transaksi bank devisa.

                Semua jenis bank tersebut mempunyai fungsi yang berbeda juga.

        Namun sifat dan jasa yang diberikan bank adalah umum, dalam arti dapat

        memberikan seluruh jasa perbankan yang ada, begitu pula dengan wilayah

        operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah.

        c. Tugas Bank Indonesia

                Sebagai Bank Indonesia yang berorientasi pada bisnis, Bank Indonesia

        juga melakukan tugas yang berbeda dengan bank yang lain. Sebagai lembaga

        keuangan, kegiatan Bank Indonesia tidak terlepas dari keuangan. Kegiatan

        perbankan atau tugas bank itu bermacam.

                Berdasarkan Undang-undang No. 13 TAhun 1968, Bank Indonesia

        memiliki tugas yaitu, “Mengatur peredaran uang, mengatur penyerahan dana-

        dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas uang dan

        mencetak uang rupiah.”18

                Sedangakan menurut Amerikan Bankers Association Bank Indonesia

        memiliki empat tugas yaitu:

                1. Fungsi penyimpanan dana
                2. Fungsi pembayaran
                3. Fungsi pemberian kredit
                4. Fungsi uang.”19




18
   Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Prebankan, (Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Ekonomi Indoenesia, 2005), hal.34
19
   Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Grafindo, 2010), hal.36
18



            Sementara itu menurut Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2004 pasal 7

     dijelaskan tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan

     nilai rupiah, untuk mencapai tujuan Bank Indonesia melaksanakan kebijakan

     moneter secara berkelanjutan, konsisten, dan harus mempertimbangkan

     kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.”20

            Dari kesimpulan di atas, bahwa bank Indonesia adalah lembaga

     keuangan yang bergerak melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan

     menjaga kelancaran sistem pembayaran, dan mengatur mengawasi Bank.

            Dalam rangka mencapai tujuan Bank Indonesia mempunyai tugas

     sebagaimana dicantumkan dalam pasal 8 Undang-Undang No.23 Tahun 1999

     yaitu sebagai berikut:

            1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter harus
               memperhatikan laju inflasi yang ditetapkannya serta melakukan
               pengendalian moneter dengan mempergunakan berbagai cara
               antara lain, operasi pasar terbuka, penetapan tingkat diskonto,
               penetapan cadangan wajib minimum dan pengaturan kredit
               pembiayaan.
            2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran Bank
               Indonesia berwenang melaksanakan dan memberikan persetujuan
               atau atas izin penyelenggara jasa sistem pembayaran, mewajibkan
               penyelenggaraaan jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan
               laporan kegiatannya, serta menetapkan penggunaan alat
               pembayaran.
            3. Tugas mengatur dan mengawasi Bank. Bank Indonesia
               menetapkan peraturan memberikan dan mencabut izin atas
               kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu Bank, melaksanakan
               pengawasan Bank, serta mengenakan sanksi-sanksi Bank.” 21

     d. Kegiatan Bank Umum



20

21
19



            Bank Umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu

     lintas pembayaran, dimana dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara

     konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.

            Berdasarkan Undang-Undang No. 10 tahun 2004, “Bank Umum

     adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha serta konvensional yang

     dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.”22

            Sementara itu, pengertian Bank Indonesia menurut peraturan Bank

     Indonesia adalah, “Bank yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu

     lintas pembayaran.”23

            Menurut Howar D. Crosse dan George H. Hempel menyatakan fungsi

     bank umum ada enam yaitu:

            1. Penciptaan kredit
            2. Fungsi giral
            3. Pembayaran dan penagihan
            4. Akuntansi tabungan dan investasi
            5. Jasa-jasa kepercayaan
            6. Perolehan laba untuk imbalan para pemegang saham”.24

            Secara umum kegiatan bank umum ada 8 (delapan) yaitu:

            1.    Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

                 berupa giro, deposito, tabungan.

            2. Menerbitkan kredit

            3. Menerbitkan pangakuan surat utang




22

23

24
20



            4. Membeli, menjual, atau menjamin atas resiko sendiri maupun

                 untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya.

            5. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupaun

                 untuk kepentingan nasabah.

            6. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan

                 melakukan perhitungan dengan wesel, cek, atau sarana lainnya.

            7. Melakukan kegiatan penitipan anjak piutang, serta usaha kredit dan

                 kegiatan wali amanat.

            8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.

            Oliver G. Wood, Jr menyatakan bahwa bank umum melaksanakan

     lima fungsi utama dalam perekonomian yaitu sebagai berikut:

            1. Memegang dana nasabah
            2. Menyajikan mekanisme pembayaran
            3. Menciptakan uang dan kredit
            4. Menyajikan pelayanan trust
            5. Menyajian jasa-jasa lain”25

            Jadi kegiatan bank umu itu bermacam-macam semakin lengkap jasa-

     jasa bank yang dapat dilayani oleh bank maka akan semakin baik.

     kelengkapan ini ditentukan dari permodalan suatu bank tersebut dalam

     menyediakan SDM yang handal. Di samping itu juga perlu didukung oleh

     kecanggihan teknologi yang dimilikinya




25
21



           e. Jenis-jenis Kredit

                   Dalam bahasa sehari-hari kata kredit sering diartikan memperoleh

           barang dengan membayar dengan cicilan di kemudian hari atau memperole

           pinjaman hari dengan cicilan sesuai dengan perjanjian.

                   Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun

           1998 adalah, “Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan

           itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank

           dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya

           setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.”26

                   Sedangkan Hasibuan mengemukakkan bahwa kredit adalah, “Semua

           jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam

           sesuai dengan perjanjian yagn teah disepakati.”27 Jadi, kredit merupkan barang

           atau yang dipinjamkan dengan jangka waktu yang telah ditetapkan.

                   Kemudian menurut Firdaus,dkk bahwa. “Kredit adalah suatu benda

           yagn intangible yang saat ini dibutuhkan masyarakat dalam rangka

           mendorong dan melancarkan perdagangan, mendorong dan memperlancar

           produksi, jasa-jasa dan bakan konsumsi yang semua itu pada akhirnya

           ditujukan untuk menaikkan taraf hidup rakyat.”28

                   Sedangkan menurut Kasmir bahwa, “Kredit adalah penjualan barang

           dimana pembayaran dilakukan secara angsuran (cicilan) sesuai kesepakatan



26
     Achmad Abror, Lembaga Keuangan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 11
27

28
22



     yang dibuat antara penjual dan pembeli untuk jangka waktu tertentu dengan

     masing-masing hak dan kewajibannya.”29 Dari pengertian ini terkandung

             Beragamnya jenis usaha, menyebabkan beragam pula kebutuhan akan

     dana. Kebutuhan dana yang beragam menyebabkan jenis kredit juga menjadi

     beragam. Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi

     antara lain:




     1. Dilihat dari segi kegunaan

        a. Kredit Investasi

                Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang biasanya

        digunakan untuk keperluan usaha atau membangun proyek untuk keperluan

        rehabilitas.

        b. Kredit Modal Kerja

                Kredit modal kerja merupakan kredit yagn digunakan untuk

        keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

     2. Dilihat dari segi tujuan

        a. Kredit Produktif

                Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau

        investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa.

29
23



  b. Kredit Konsumtif

          Kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi. Dalam

  kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan karena

  memang untuk digunakan oleh seseorang atau badan usaha.

  c. Kredit Perdagangan

           Merupakan kredit yang dibutuhkan kepada pedagang dan digunkan

       untuk membiayai aktivitas perdagangannya.

3. Dilihat dari segi jangka waktu

  a. Kredit jangka pendek

          Kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau

  paling lama satu tahun, biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.

  b. Kredit jangka menengah

          Kredit yang memiliki jangka waktu berkisar satu tahun sampai

  dengan tiga tahun, kredit ini biasanya digunakan untuk melakukan

  investasi.

  c. Kredit jangka panjang

          Kredit yang memiliki jangka waktu tiga tahun atau lima tahun

  untuk pengambilannya.

4. Dilihat dari segi jaminan

  a. Kredit dengan jaminan

          Merupakan kredit yang diberikan dengan jaminan, jaminan tersebut

  bisa berwujud atau tidak berwujud.

  b. Kredit tanpa jaminan
24



                       Merupakan kredit yang tidak diberikan jaminan barang, kredit inti

               diberikan untuk orang tertentu.


        2. Hakikat Metode Diskusi

            a. Persiapan

                    Tehnik diskusi adalah salah satu tehnik belajar mengajar yang

           dilakukan oleh seseorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini prosesd belajar

           mengajr terjadi, dimana interaksi antara dua orang atau lebih yang terlibta

           saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah dapat

           terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.

                    Menurut Arends mengatakan, ‘Diskusi merupakan sebagai komunikasi

           seseorang berbicara satu dengan yang lain saling berbagi gagasan dan

           pendapat.”30

                    Selanjutnya Suryabsubroto berpandangan bahwa: “Diskusi adalah

           suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang tergabung dalam satu

           kelompok. Untuk saling bertukar pendapat tentang suatu msalahatau bersama-

           sama mencari pemecahan dan mendapatkan jawaban dan benaran atau suatu

           masalah.”31

                    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa diskusi adalah suatu

           proses penglihatan dan atau lebih yang berinteraksi secara verbal dan saling

           berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui


30
      Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal.9
31
      Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kharisma Putra Utama,
     2009), hal.124
25



cara tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat atau pemecahan

masalah.

       Kegiatan metode diskusi mempunyai langkah-langkah yang pertama

persiapan, yang dibahas dalam persiapan adalah tentang tujuan pengajaran

diskusi. Diskusi secara umum digunakan untuk memperbaiki cara berpikir dan

keterampilan komunikasi siswa dan untuk menggalakkan keterlibatan siswa di

dalam pelajaran. Namun secara khusus, diskusi digunakan oleh para guru

untuk setidaknya tiga tujuan pembelajaran yang penting, yaitu:

       1. Menigkatkan cara berpikir siswa dengan jalan membantu siswa

           membangkitkan pemahaman isi pelajaran.

       2. Menambahkan keterlibatan dan partisipasi siswa.

       3. Membantu siswa mempelajari keterampilan komunikasi proses

           berpikir.

       Guru    mengemukakan      masalah    yang   akan   didiskusikan   dan

memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya.

Dapat pola pokok masalah yang akan didiskusikan itu ditentukan bersama-

sama oleh guru dan siswa. Sementara pembentukan kelompok dapat

ditentukan oleh guru dan siswa, namun harus ditentukan pimpinan diskusi

(Ketua, Sekretaris, Pelapor), mengatur tempat duduk, ruangan, sarana, dan

sebagainya.

b. Pemecahan masalah ( Aktif Diskusi )

       Guru sangat penting dalam melakukan diskusi atau dengan kata lain

kelompok siswa berdiskusi di bawah bimbingan guru. Para siswa berdiskusi
26



dalam kelompoknya masing-masing sedangkan guru berkeliling dari

kelompok yang satu ke kelompok yanglain untuk menjaga ketertiban serta

memberikan dorongan dan bantuan agar setiap kelompok berpartisipasi aktif

dan agar diskusi berjalan dengan baik.

         Dalam kelompok aktif, guru meminta siswa membentuk kelompok-

kelompok yang terdiri atas 3 - 6 siswa untuk berdiskusi tentang ide siswa

pada materi pelajaran. Setiap kelompok menetapkan seorang anggota untuk

mendaftar semua gagasan yang muncul dalam kelompok, selanjutnya guru

meminta setiap kelompok aktif menyampaikan hasil diskusi kelompok pada

kelas.

c. Penyajian Laporan

         Dalam penyajian laporan hasil diskusi kelompok dilaporkan di kelas

untuk mendapat tanggapan dan penyempurnaan. Pada pendekatan ini guru

mendorong para siswa mengajukan pertanyaan, menganalisis data empiris,

merumuskan teori dan hipotesis untuk menjelaskan situasi yang masih

menjadi tanda tanya. Diskusi ini membantu para siswa membentuk dan

mengekspresikan pikiran dan pendapat secara bebas melalui dialog berbagi

pengalmaan dan diskusi tentang makna pengalaman, gagasan akan meningkat

dan berkembang serta akan muncul pertanyaan-pertanyaan pada pelajaran

selanjutnya.

         Selanjutnya   guru   meminta    siswa   untuk   berpasangan   dan

mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang

disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan
27



     menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasikan

     secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk

     berpasangan dari berbagai macam pertanyaan, siswa dan guru terhadap

     kelompok tersebut akan mengetahui dimana letak kekurangan dari mereka

     sendiri dan dari berbagai pertanyaan, ide, gagasan itu juga akan

     menyempurnakan hasil diskusi tersebut.

     d. Penyimpulan

            Setelah diskusi selesai maka guru bersama siswa menyimpulkan hasil

     diskusi kelas dalam penyimpulan atau kesimpulan siswa akan mencatat apa-

     apa saja yang perlu dalam hasil diskusi tersebut. Namun, guru berperan sangat

     penting untuk menjelaskan sedikit banyaknya hasil dari diskusi tersebut.


B. Kerangka Berpikir

         Dalam proses pembelajaran siswa cenderung melakukan peran untuk

  mentransformasikan cara belajarnya kepada berbagai persoalan-persoalan

  tersebut diselesaikan dengan menemukan solusinya sendiri atau mencari teori-

  teori lain yang dapat memberikan solusi atau penyelesaiannya. Seperti dalam

  pelajaran ekonomi pada materi pokok bank. Untuk dapat menyelesaikan

  persoalan ini, diperlukan suatu cara atau metode yang sesuai dengan materi

  tersebut, sehingga membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

         Salah satu metode atau cara yang dapat digunakan adalah metode diskusi

  dimana metode diskusi ini dapat membantu siswa dalam proses belajar menjadi

  lebih aktif artinya siswa dapat mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga
28



       merasa terlibat dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini juga

       menggunakan media yang merupakan salah satu faktor pendukung untuk

       membantu keberhasilan siswa seperti dalma menyelesaikan soal ekonomi pada

       materi pokok bank.

                Proses pembelajaran dapat membantu siswa dalam menyelesaikan

       permasalahan dengan menggunakan metode yang tepat, sehingga memberikan

       hasil yang lebih baik. Pengaruh tersebut dapat memberikan pokok pikiran yang

       dapat dituangkan sebagai kerangka berpikir. Sehubungan dengan itu, adapun

       kerangka berpikir penulis dalam melakukan penelitian ini adalah: “Terdapat

       Pengaruh Metode Pembelajaran Diskusi terhadap Hasil Belajar Siswa pada

       Materi Pokok Bank.”


 C. Pengajuan Hipotesis

                Hipotesis merupakan jawaban sementara yang kebenarannya harus

       dibuktikan terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto

       bahwa: “Hipotesis adalah kebenaran yang masih berada di bawah (belum tentu

       benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang disertai

       dengan bukti-bukti.”32 Sedangkan menurut pendapat Abdul Chaer, “Hipotesis

       adalah kesimpulan yang bertaraf rendah karena kebenarannya sebagai pernyataan

       ilmiah belum diuji secara empiris dengan data-data.”33




32
     Malaya, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal. 36
33
     Achmad Abror, Lembaga Keuangan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 12
29



                Sesuai dengan pendapat Borg dan Gall hipotesis yang mengatakan

        bahwa: “Hipotesis dapat dikatakan dengan baik apabila memenuhi empat criteria

        berikut:

                1. Hipotesisnya hendaknya merupakan rumusan tentang hubungan
                   antara dua atau lebih variabel.
                2. Hipotesis yang dirumuskan hendaknya disertai dengan alasan atau
                   dasar teoritik dan hasil penemuan terdahulu.
                3. Hipotesis harus dapat diuji
                4. Rumusan hipotesis hendaknya singkat dan padat, artinya bahasa
                   hipotesis tidak boleh menggunakan hiasan kata atau diberi hiasan
                   kata-kata yang tidak atau kurang bermakna.”34
                Berdasarkan pengertian landasan teoritis di atas, maka dalam penelitian

        penulis menetapkan hipotesis alternatif sebagai hipotesis penelitian yakni:

        “Terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran diskusi

        terhadap hasil belajar siswa ekonomi pada materi pokok bank di kelas X SMA

        Negeri 8 Padangsidimpuan.”




34
     Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Grafindo, 2008), hal. 27

More Related Content

What's hot

Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
M Nasution
 
Ppt bank umum kel.2 xis1
Ppt bank umum kel.2 xis1Ppt bank umum kel.2 xis1
Ppt bank umum kel.2 xis1
Bagus Aji
 

What's hot (20)

Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
 
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnyaBank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnya
 
jenis-jenis kegiatan perbankan
jenis-jenis kegiatan perbankan jenis-jenis kegiatan perbankan
jenis-jenis kegiatan perbankan
 
Modul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Modul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan LainnyaModul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Modul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
 
Soal jawaban-bab-1-17
Soal jawaban-bab-1-17Soal jawaban-bab-1-17
Soal jawaban-bab-1-17
 
BANK EKONOMI KELAS X
BANK EKONOMI KELAS XBANK EKONOMI KELAS X
BANK EKONOMI KELAS X
 
Pengertian, Fungsi, dan Jenis Bank
Pengertian, Fungsi, dan Jenis BankPengertian, Fungsi, dan Jenis Bank
Pengertian, Fungsi, dan Jenis Bank
 
Bank umum
Bank umumBank umum
Bank umum
 
Jawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian Kredit
Jawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian KreditJawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian Kredit
Jawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian Kredit
 
Bank - Materi Ekonomi Kelas X
Bank - Materi Ekonomi Kelas XBank - Materi Ekonomi Kelas X
Bank - Materi Ekonomi Kelas X
 
Ujian akhir semester perbankan
Ujian akhir semester perbankanUjian akhir semester perbankan
Ujian akhir semester perbankan
 
Bank, lkbb, ojk
Bank, lkbb, ojkBank, lkbb, ojk
Bank, lkbb, ojk
 
Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)
Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)
Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)
 
Bank dan lembaga keuangan ppt
Bank dan lembaga keuangan pptBank dan lembaga keuangan ppt
Bank dan lembaga keuangan ppt
 
Uang dan bank
Uang dan bankUang dan bank
Uang dan bank
 
Ppt bank umum kel.2 xis1
Ppt bank umum kel.2 xis1Ppt bank umum kel.2 xis1
Ppt bank umum kel.2 xis1
 
Bank dan kebijakan Moneter
Bank dan kebijakan MoneterBank dan kebijakan Moneter
Bank dan kebijakan Moneter
 
Ekonomi kelas x sma
Ekonomi kelas x smaEkonomi kelas x sma
Ekonomi kelas x sma
 
Uang dan Bank Pelajaran Ekonomi Kelas 10
Uang dan Bank Pelajaran Ekonomi Kelas 10Uang dan Bank Pelajaran Ekonomi Kelas 10
Uang dan Bank Pelajaran Ekonomi Kelas 10
 
Buku Modul
Buku ModulBuku Modul
Buku Modul
 

Similar to Bab ii bank

Tugas makalah-bank-dalam-islam
Tugas makalah-bank-dalam-islamTugas makalah-bank-dalam-islam
Tugas makalah-bank-dalam-islam
Rizky Hernanda
 
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesiaPeran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
amirawulandari
 
Lembaga keuangan dan bank
Lembaga keuangan dan bankLembaga keuangan dan bank
Lembaga keuangan dan bank
Firman Bachtiar
 
KTI hukum perbankan
KTI hukum perbankanKTI hukum perbankan
KTI hukum perbankan
Vinny Alysha
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
M Abdul Aziz
 

Similar to Bab ii bank (20)

Bank umum
Bank umumBank umum
Bank umum
 
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankanPengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
 
Tugas makalah-bank-dalam-islam
Tugas makalah-bank-dalam-islamTugas makalah-bank-dalam-islam
Tugas makalah-bank-dalam-islam
 
Bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK (Ekonomi)
Bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK (Ekonomi)Bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK (Ekonomi)
Bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK (Ekonomi)
 
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesiaPeran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
 
Lembaga keuangan bank dan non bank
Lembaga keuangan bank dan non bankLembaga keuangan bank dan non bank
Lembaga keuangan bank dan non bank
 
Lembaga keuangan dan bank
Lembaga keuangan dan bankLembaga keuangan dan bank
Lembaga keuangan dan bank
 
Perbankan Modern
Perbankan ModernPerbankan Modern
Perbankan Modern
 
04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docx
04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docx04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docx
04MAKALAH PPM Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Kelompok 6 (1).docx
 
Makalah bank umum
Makalah bank umumMakalah bank umum
Makalah bank umum
 
Persentasi kelompok Bank Bri
Persentasi kelompok Bank BriPersentasi kelompok Bank Bri
Persentasi kelompok Bank Bri
 
Hukum Perbankan.pdf
Hukum Perbankan.pdfHukum Perbankan.pdf
Hukum Perbankan.pdf
 
Respons masyarakat terhadap perubahan sosial budaya
Respons masyarakat terhadap perubahan sosial budayaRespons masyarakat terhadap perubahan sosial budaya
Respons masyarakat terhadap perubahan sosial budaya
 
Hukum Perbankan.docx
Hukum Perbankan.docxHukum Perbankan.docx
Hukum Perbankan.docx
 
Bank umum
Bank umumBank umum
Bank umum
 
UANG_DAN_RUANG_LINGKUP_LEMBAGA_KEUANGAN.pptx
UANG_DAN_RUANG_LINGKUP_LEMBAGA_KEUANGAN.pptxUANG_DAN_RUANG_LINGKUP_LEMBAGA_KEUANGAN.pptx
UANG_DAN_RUANG_LINGKUP_LEMBAGA_KEUANGAN.pptx
 
KTI hukum perbankan
KTI hukum perbankanKTI hukum perbankan
KTI hukum perbankan
 
1_Lembaga_Lembaga_Keuangan.ppt
1_Lembaga_Lembaga_Keuangan.ppt1_Lembaga_Lembaga_Keuangan.ppt
1_Lembaga_Lembaga_Keuangan.ppt
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
 
UANG_DAN_RUANG_LINGKUP_LEMBAGA_KEUANGAN.pptx
UANG_DAN_RUANG_LINGKUP_LEMBAGA_KEUANGAN.pptxUANG_DAN_RUANG_LINGKUP_LEMBAGA_KEUANGAN.pptx
UANG_DAN_RUANG_LINGKUP_LEMBAGA_KEUANGAN.pptx
 

More from Mara Sutan Siregar

Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detilAra membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Mara Sutan Siregar
 
Efek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynskiEfek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynski
Mara Sutan Siregar
 
Langkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di airLangkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di air
Mara Sutan Siregar
 
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channelLangkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Mara Sutan Siregar
 
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshopMembuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Mara Sutan Siregar
 
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunyaMembuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Mara Sutan Siregar
 
Membuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudahMembuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudah
Mara Sutan Siregar
 
Membuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayanganMembuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayangan
Mara Sutan Siregar
 
Membuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menitMembuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menit
Mara Sutan Siregar
 
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristikMembuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Mara Sutan Siregar
 

More from Mara Sutan Siregar (20)

Tutorial microsoft excel_2007
Tutorial microsoft excel_2007Tutorial microsoft excel_2007
Tutorial microsoft excel_2007
 
Tutorial microsoft office
Tutorial microsoft officeTutorial microsoft office
Tutorial microsoft office
 
Word 2010 tutorial
Word 2010 tutorialWord 2010 tutorial
Word 2010 tutorial
 
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detilAra membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
 
Edit foto
Edit fotoEdit foto
Edit foto
 
Efek dream photoshop
Efek dream photoshopEfek dream photoshop
Efek dream photoshop
 
Efek foto terbakar
Efek foto terbakarEfek foto terbakar
Efek foto terbakar
 
Efek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynskiEfek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynski
 
Fire man
Fire manFire man
Fire man
 
Lady in the fire
Lady in the fireLady in the fire
Lady in the fire
 
Langkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di airLangkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di air
 
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channelLangkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
 
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshopMembuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
 
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunyaMembuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
 
Membuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudahMembuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudah
 
Membuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayanganMembuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayangan
 
Membuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menitMembuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menit
 
Membuat kayak foto beneran
Membuat kayak foto beneranMembuat kayak foto beneran
Membuat kayak foto beneran
 
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristikMembuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
 
Memperhalus kulit dengan
Memperhalus kulit denganMemperhalus kulit dengan
Memperhalus kulit dengan
 

Bab ii bank

  • 1. 11 BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik 1. Hakikat Hasil Belajar Ekonomi pada Materi Pokok Bank Uraian tentang hasil belajar ekonomi pada materi pokok bank diawali dengan beberapa konsep dasar tentang belajar. Dimana belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interakis dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Proses belajar pada diri seseorang tercipta karena berinteraksi dengan objek dan lingkungannya dengan melihat, mendengar, menjamah, atau merasakannya. Menurut Thorndike yang dikutip oleh Hamzah B. Uno mengatakan, “Belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang berupa pikiran, perasaan atau gerakan).”5 Jelasnya menurut Thorndike, perubahan tingkah laku boleh berwujud sesuatu yang konkret (dapat diamati) atau yang konkret (tidak dapat diamati). Selanjutnya Skinner berpandangan bahwa: “Belajar adalah suatu perilaku.”6 Pada saat orang belajar maka responnya menjadi lebih baik sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Berdasarkan penjelasan dan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha untuk memperoleh perubahan-perubahan yang 5 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009) 6 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hal. 9 11
  • 2. 12 terjadi pada diri seseorang terhadap suatu keadaan melalui pengalaman, seperti mendengar, mengamati, mencoba, dan mempelajari sesuatu yang baru pada diri seseorang. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut dinamakan hasil belajar. Selanjutnya Suparno menyatakan bahwa,”Pengetahuan kita adalah bentuk diri kita sendiri.”7 Hal ini menjelaskan bahwa pengetahuan lebih menunjuk pada pengetahuan seseorang akan dunia daripada dunia itu sendiri. Menurut teori Bruner yang dikutip oleh Trianto berpendapat bahwa, “Belajar akan lebih bermakna bagi siswa jika mereka memusatkan perhatiannya untuk memahami struktur materi yang dipelajari.”8 Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa siswa harus lebih aktif untuk memperoleh struktur informasi dimana mereka harus mengidentifikasi sendiri prinsip-prinsip kunci dari pada hanya sekedar menerima penjelasan dari guru. Oleh karena itu guru harus memunculkan masalah yang mendorong siswa untuk melakukan kegiatan penemuan (Teori Buner). Dalam pembelajaran melalui penemuan, guru memberikan contoh dan siswa bekerja berdasarkan contoh tersebut sampai menemukan bagian dari sudut suatu materi. Ekonomi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berdaya upaya untuk memberikan pengetahuan dan pengertian tentang gelaja- 7 Trianto, Model Pembelajaran dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT. Prestasi, Pustaka, 2007), hal. 28 8 Ibid, hal. 3
  • 3. 13 gejala masyarakat yang timbul karena perbuatan manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan atau mencapai kemakmuran.”9 Selanjutnya Paul Anthony Samuelsin berpendapat bahwa, “Ekonomi merupakan studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka sehari-hari, (untuk) mendapat dan menikmati kehidupan.”10 Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa ekonomi itu timbul karena adanya kebutuhan manusia yang berbagai macam untuk dapat melanjutkan kehidupan. Dalam pelajaran ekonomi salah satu materi yang dibahas di kelas X adalah bank. Menurut undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November, “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”11 Untuk lebih jelasnya materi bank yang akan dibahas pada penelitian ini adalah: a. Arti Bank Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju, seperti negara- negara Eropa, Amerika dan Jepang mendengar kata bank sudah bukan merupakan barang yang asing. Bank sudah merupakan mitra dalam rangka memenuhi semua kebutuhan keuangan mereka. Lain halnya di negara berkembang, pemahaman tentang Bank di negeri ini baru sepotong-sepotong. 9 Karso, dkk, Dasar-Dasar Pendidikan MIPA, (Jakarta: Depdikbud, 2001), hal.2 10 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Grafindo, 2008), hal.12 11 Suherman Rhosyid, Pengamatan Teori Ekonomi, (Surabaya, Grafindo, 2008), hal.12
  • 4. 14 Sebagian masyarakat hanya memahami Bank sebatas tempat meminjam dan menyimpan uang. Bahkan terkadang sebagian masyarakat sama sekali belum memahami Bank secara utuh, sehingga pandangan tentang Bank sering diartikan secara keliru. Pierson mengemukakan bahwa,”Bank adalah badan usaha yang menerima kredit tetapi tidak memberikan kredit.”12 Tetapi Pierson ini menyatakan bahwa bank dalam operasionalnya hanya bersifat pasif saja, yaitu hanya menerima titipan uang saja. Kemudian menurut H. Malayu S.P Hasibuan, “Bank adalah lembaga keuangan, berarti bank adalah badan usaha yang kekayaan, terutama dalam asset keuangan serta bermotivasi profit dan juga sosial, jadi bahkan mencari keuntungan saja.”13 Sedangkan menurut Kuncoro, “Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran peredaran uang.”14 Dengan demikian dapat disimpulkan bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya menghimpun dana, memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. 12 Malayu, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal. 2 13 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafingo, 2008), hal.2 14 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafingo, 2008), hal.14
  • 5. 15 b. Jenis-jenis Bank Bank merupakan suatu badan usaha yang bertujuan memberikan kredit dan jasa-jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Pemberian kredit dilakukan dengan modal sendiri atau dengan dana pihak ketiga disimpan di bank maupun dengan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa uang giral. Maksud pinjaman yang diberikan bank tidak dibebankan kepada saldo nasabah. Maksud pinjaman yang diberikan bank tidak dibebankan kepada saldo nasabah. Sehingga walaupun bank memberikan kredit namun jumlah saldo nasabah tidak berkurang. Selanjutnya A.Hahn dalam bukunya membedakan bank atas dua jenis yaitu: 1. Bank primer yaitu bank yang bertugas dalam pemindah bukuan alat-alat pembayaran yang dipercayakan oleh pihak ketiga. 2. Bank sekunder yaitu bank yang hanya bertugas sebagai perantara dalam memberikan pinjaman.”15 Kemudian penggolongan bank menurut undang-undang pokok perbankan No. 14 Tahun 1967 dan Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1992.” 16 Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang perbankan mempunyai beberapa perbedayaan yaitu: 1. Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan No. 14 Tahun 1967, berdasarkan jenisnya yaitu: a) Bank Sentral, b) Bank Umum, c) Bank Pembangunan, d) Bank Tabungan, e) Bank Sekunder (Bank Perkreditan Rakyat). 2. Berdasarkan Undang-undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang RI. No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan. Berdasarkan 15 Achmad Abror, Lembaga Keuangan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal.11 16 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), hal.25
  • 6. 16 kepemilikannya ada lima yaitu: a) Bank milik pemerintah, b) Bank milik pemerintah daerah, c) Bank milik swasta nasional, d) Bank milik koperasi, e) Bank asing atau campuran.”17 Selain itu, jenis-jenis bank secara umum, berdasarkan fungsinya ada lima jenis bank yaitu: 1. Bank pedesaan yaitu bank yang mengumpulkan simpanan dalam bentuk barang dan memberikan kredit jangka pendek. 2. Bank tabungan yaitu bank yang mengumpulkan, menerima simpanan dalam bentuk tabungan dan membungakan dananya dalam kertas-kertas berharga. 3. Bank sentral yaitu bank yang memperoleh hak unutk mengedarkan uang kertas dan uang logam. 4. Bank pembangunan yaitu bank yang mengumpulkan dana dan menerima simpanan serta mengeluarkan kertas berharga jangka waktu menengah dan panjang. 5. Bank umm yaitu bank yang mengumpulkan dana, terutama menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito serta terutama dananya dalam kertas-kertas berharga. Kemudian Bank berdasarkan segi statusnya ada dua jenis Bank, yaitu: 1. Bank Devisa adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. 17 Ferry, Manajemen Resiko Perbankan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), hal.18
  • 7. 17 2. Bank Non Devisa adalah bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi bank devisa. Semua jenis bank tersebut mempunyai fungsi yang berbeda juga. Namun sifat dan jasa yang diberikan bank adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada, begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah. c. Tugas Bank Indonesia Sebagai Bank Indonesia yang berorientasi pada bisnis, Bank Indonesia juga melakukan tugas yang berbeda dengan bank yang lain. Sebagai lembaga keuangan, kegiatan Bank Indonesia tidak terlepas dari keuangan. Kegiatan perbankan atau tugas bank itu bermacam. Berdasarkan Undang-undang No. 13 TAhun 1968, Bank Indonesia memiliki tugas yaitu, “Mengatur peredaran uang, mengatur penyerahan dana- dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas uang dan mencetak uang rupiah.”18 Sedangakan menurut Amerikan Bankers Association Bank Indonesia memiliki empat tugas yaitu: 1. Fungsi penyimpanan dana 2. Fungsi pembayaran 3. Fungsi pemberian kredit 4. Fungsi uang.”19 18 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Prebankan, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Ekonomi Indoenesia, 2005), hal.34 19 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Grafindo, 2010), hal.36
  • 8. 18 Sementara itu menurut Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2004 pasal 7 dijelaskan tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah, untuk mencapai tujuan Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.”20 Dari kesimpulan di atas, bahwa bank Indonesia adalah lembaga keuangan yang bergerak melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, dan mengatur mengawasi Bank. Dalam rangka mencapai tujuan Bank Indonesia mempunyai tugas sebagaimana dicantumkan dalam pasal 8 Undang-Undang No.23 Tahun 1999 yaitu sebagai berikut: 1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter harus memperhatikan laju inflasi yang ditetapkannya serta melakukan pengendalian moneter dengan mempergunakan berbagai cara antara lain, operasi pasar terbuka, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum dan pengaturan kredit pembiayaan. 2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran Bank Indonesia berwenang melaksanakan dan memberikan persetujuan atau atas izin penyelenggara jasa sistem pembayaran, mewajibkan penyelenggaraaan jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan kegiatannya, serta menetapkan penggunaan alat pembayaran. 3. Tugas mengatur dan mengawasi Bank. Bank Indonesia menetapkan peraturan memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu Bank, melaksanakan pengawasan Bank, serta mengenakan sanksi-sanksi Bank.” 21 d. Kegiatan Bank Umum 20 21
  • 9. 19 Bank Umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, dimana dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Berdasarkan Undang-Undang No. 10 tahun 2004, “Bank Umum adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha serta konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.”22 Sementara itu, pengertian Bank Indonesia menurut peraturan Bank Indonesia adalah, “Bank yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.”23 Menurut Howar D. Crosse dan George H. Hempel menyatakan fungsi bank umum ada enam yaitu: 1. Penciptaan kredit 2. Fungsi giral 3. Pembayaran dan penagihan 4. Akuntansi tabungan dan investasi 5. Jasa-jasa kepercayaan 6. Perolehan laba untuk imbalan para pemegang saham”.24 Secara umum kegiatan bank umum ada 8 (delapan) yaitu: 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito, tabungan. 2. Menerbitkan kredit 3. Menerbitkan pangakuan surat utang 22 23 24
  • 10. 20 4. Membeli, menjual, atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya. 5. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupaun untuk kepentingan nasabah. 6. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan wesel, cek, atau sarana lainnya. 7. Melakukan kegiatan penitipan anjak piutang, serta usaha kredit dan kegiatan wali amanat. 8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. Oliver G. Wood, Jr menyatakan bahwa bank umum melaksanakan lima fungsi utama dalam perekonomian yaitu sebagai berikut: 1. Memegang dana nasabah 2. Menyajikan mekanisme pembayaran 3. Menciptakan uang dan kredit 4. Menyajikan pelayanan trust 5. Menyajian jasa-jasa lain”25 Jadi kegiatan bank umu itu bermacam-macam semakin lengkap jasa- jasa bank yang dapat dilayani oleh bank maka akan semakin baik. kelengkapan ini ditentukan dari permodalan suatu bank tersebut dalam menyediakan SDM yang handal. Di samping itu juga perlu didukung oleh kecanggihan teknologi yang dimilikinya 25
  • 11. 21 e. Jenis-jenis Kredit Dalam bahasa sehari-hari kata kredit sering diartikan memperoleh barang dengan membayar dengan cicilan di kemudian hari atau memperole pinjaman hari dengan cicilan sesuai dengan perjanjian. Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998 adalah, “Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.”26 Sedangkan Hasibuan mengemukakkan bahwa kredit adalah, “Semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yagn teah disepakati.”27 Jadi, kredit merupkan barang atau yang dipinjamkan dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. Kemudian menurut Firdaus,dkk bahwa. “Kredit adalah suatu benda yagn intangible yang saat ini dibutuhkan masyarakat dalam rangka mendorong dan melancarkan perdagangan, mendorong dan memperlancar produksi, jasa-jasa dan bakan konsumsi yang semua itu pada akhirnya ditujukan untuk menaikkan taraf hidup rakyat.”28 Sedangkan menurut Kasmir bahwa, “Kredit adalah penjualan barang dimana pembayaran dilakukan secara angsuran (cicilan) sesuai kesepakatan 26 Achmad Abror, Lembaga Keuangan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 11 27 28
  • 12. 22 yang dibuat antara penjual dan pembeli untuk jangka waktu tertentu dengan masing-masing hak dan kewajibannya.”29 Dari pengertian ini terkandung Beragamnya jenis usaha, menyebabkan beragam pula kebutuhan akan dana. Kebutuhan dana yang beragam menyebabkan jenis kredit juga menjadi beragam. Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain: 1. Dilihat dari segi kegunaan a. Kredit Investasi Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang biasanya digunakan untuk keperluan usaha atau membangun proyek untuk keperluan rehabilitas. b. Kredit Modal Kerja Kredit modal kerja merupakan kredit yagn digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. 2. Dilihat dari segi tujuan a. Kredit Produktif Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa. 29
  • 13. 23 b. Kredit Konsumtif Kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan karena memang untuk digunakan oleh seseorang atau badan usaha. c. Kredit Perdagangan Merupakan kredit yang dibutuhkan kepada pedagang dan digunkan untuk membiayai aktivitas perdagangannya. 3. Dilihat dari segi jangka waktu a. Kredit jangka pendek Kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun, biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. b. Kredit jangka menengah Kredit yang memiliki jangka waktu berkisar satu tahun sampai dengan tiga tahun, kredit ini biasanya digunakan untuk melakukan investasi. c. Kredit jangka panjang Kredit yang memiliki jangka waktu tiga tahun atau lima tahun untuk pengambilannya. 4. Dilihat dari segi jaminan a. Kredit dengan jaminan Merupakan kredit yang diberikan dengan jaminan, jaminan tersebut bisa berwujud atau tidak berwujud. b. Kredit tanpa jaminan
  • 14. 24 Merupakan kredit yang tidak diberikan jaminan barang, kredit inti diberikan untuk orang tertentu. 2. Hakikat Metode Diskusi a. Persiapan Tehnik diskusi adalah salah satu tehnik belajar mengajar yang dilakukan oleh seseorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini prosesd belajar mengajr terjadi, dimana interaksi antara dua orang atau lebih yang terlibta saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja. Menurut Arends mengatakan, ‘Diskusi merupakan sebagai komunikasi seseorang berbicara satu dengan yang lain saling berbagi gagasan dan pendapat.”30 Selanjutnya Suryabsubroto berpandangan bahwa: “Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang tergabung dalam satu kelompok. Untuk saling bertukar pendapat tentang suatu msalahatau bersama- sama mencari pemecahan dan mendapatkan jawaban dan benaran atau suatu masalah.”31 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa diskusi adalah suatu proses penglihatan dan atau lebih yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui 30 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal.9 31 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2009), hal.124
  • 15. 25 cara tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat atau pemecahan masalah. Kegiatan metode diskusi mempunyai langkah-langkah yang pertama persiapan, yang dibahas dalam persiapan adalah tentang tujuan pengajaran diskusi. Diskusi secara umum digunakan untuk memperbaiki cara berpikir dan keterampilan komunikasi siswa dan untuk menggalakkan keterlibatan siswa di dalam pelajaran. Namun secara khusus, diskusi digunakan oleh para guru untuk setidaknya tiga tujuan pembelajaran yang penting, yaitu: 1. Menigkatkan cara berpikir siswa dengan jalan membantu siswa membangkitkan pemahaman isi pelajaran. 2. Menambahkan keterlibatan dan partisipasi siswa. 3. Membantu siswa mempelajari keterampilan komunikasi proses berpikir. Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya. Dapat pola pokok masalah yang akan didiskusikan itu ditentukan bersama- sama oleh guru dan siswa. Sementara pembentukan kelompok dapat ditentukan oleh guru dan siswa, namun harus ditentukan pimpinan diskusi (Ketua, Sekretaris, Pelapor), mengatur tempat duduk, ruangan, sarana, dan sebagainya. b. Pemecahan masalah ( Aktif Diskusi ) Guru sangat penting dalam melakukan diskusi atau dengan kata lain kelompok siswa berdiskusi di bawah bimbingan guru. Para siswa berdiskusi
  • 16. 26 dalam kelompoknya masing-masing sedangkan guru berkeliling dari kelompok yang satu ke kelompok yanglain untuk menjaga ketertiban serta memberikan dorongan dan bantuan agar setiap kelompok berpartisipasi aktif dan agar diskusi berjalan dengan baik. Dalam kelompok aktif, guru meminta siswa membentuk kelompok- kelompok yang terdiri atas 3 - 6 siswa untuk berdiskusi tentang ide siswa pada materi pelajaran. Setiap kelompok menetapkan seorang anggota untuk mendaftar semua gagasan yang muncul dalam kelompok, selanjutnya guru meminta setiap kelompok aktif menyampaikan hasil diskusi kelompok pada kelas. c. Penyajian Laporan Dalam penyajian laporan hasil diskusi kelompok dilaporkan di kelas untuk mendapat tanggapan dan penyempurnaan. Pada pendekatan ini guru mendorong para siswa mengajukan pertanyaan, menganalisis data empiris, merumuskan teori dan hipotesis untuk menjelaskan situasi yang masih menjadi tanda tanya. Diskusi ini membantu para siswa membentuk dan mengekspresikan pikiran dan pendapat secara bebas melalui dialog berbagi pengalmaan dan diskusi tentang makna pengalaman, gagasan akan meningkat dan berkembang serta akan muncul pertanyaan-pertanyaan pada pelajaran selanjutnya. Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan
  • 17. 27 menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasikan secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan dari berbagai macam pertanyaan, siswa dan guru terhadap kelompok tersebut akan mengetahui dimana letak kekurangan dari mereka sendiri dan dari berbagai pertanyaan, ide, gagasan itu juga akan menyempurnakan hasil diskusi tersebut. d. Penyimpulan Setelah diskusi selesai maka guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi kelas dalam penyimpulan atau kesimpulan siswa akan mencatat apa- apa saja yang perlu dalam hasil diskusi tersebut. Namun, guru berperan sangat penting untuk menjelaskan sedikit banyaknya hasil dari diskusi tersebut. B. Kerangka Berpikir Dalam proses pembelajaran siswa cenderung melakukan peran untuk mentransformasikan cara belajarnya kepada berbagai persoalan-persoalan tersebut diselesaikan dengan menemukan solusinya sendiri atau mencari teori- teori lain yang dapat memberikan solusi atau penyelesaiannya. Seperti dalam pelajaran ekonomi pada materi pokok bank. Untuk dapat menyelesaikan persoalan ini, diperlukan suatu cara atau metode yang sesuai dengan materi tersebut, sehingga membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu metode atau cara yang dapat digunakan adalah metode diskusi dimana metode diskusi ini dapat membantu siswa dalam proses belajar menjadi lebih aktif artinya siswa dapat mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga
  • 18. 28 merasa terlibat dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini juga menggunakan media yang merupakan salah satu faktor pendukung untuk membantu keberhasilan siswa seperti dalma menyelesaikan soal ekonomi pada materi pokok bank. Proses pembelajaran dapat membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan metode yang tepat, sehingga memberikan hasil yang lebih baik. Pengaruh tersebut dapat memberikan pokok pikiran yang dapat dituangkan sebagai kerangka berpikir. Sehubungan dengan itu, adapun kerangka berpikir penulis dalam melakukan penelitian ini adalah: “Terdapat Pengaruh Metode Pembelajaran Diskusi terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Bank.” C. Pengajuan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara yang kebenarannya harus dibuktikan terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto bahwa: “Hipotesis adalah kebenaran yang masih berada di bawah (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang disertai dengan bukti-bukti.”32 Sedangkan menurut pendapat Abdul Chaer, “Hipotesis adalah kesimpulan yang bertaraf rendah karena kebenarannya sebagai pernyataan ilmiah belum diuji secara empiris dengan data-data.”33 32 Malaya, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal. 36 33 Achmad Abror, Lembaga Keuangan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 12
  • 19. 29 Sesuai dengan pendapat Borg dan Gall hipotesis yang mengatakan bahwa: “Hipotesis dapat dikatakan dengan baik apabila memenuhi empat criteria berikut: 1. Hipotesisnya hendaknya merupakan rumusan tentang hubungan antara dua atau lebih variabel. 2. Hipotesis yang dirumuskan hendaknya disertai dengan alasan atau dasar teoritik dan hasil penemuan terdahulu. 3. Hipotesis harus dapat diuji 4. Rumusan hipotesis hendaknya singkat dan padat, artinya bahasa hipotesis tidak boleh menggunakan hiasan kata atau diberi hiasan kata-kata yang tidak atau kurang bermakna.”34 Berdasarkan pengertian landasan teoritis di atas, maka dalam penelitian penulis menetapkan hipotesis alternatif sebagai hipotesis penelitian yakni: “Terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran diskusi terhadap hasil belajar siswa ekonomi pada materi pokok bank di kelas X SMA Negeri 8 Padangsidimpuan.” 34 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Grafindo, 2008), hal. 27