1. 11
BAB II
LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Hakikat Hasil Belajar Ekonomi pada Materi Pokok Bank
Uraian tentang hasil belajar ekonomi pada materi pokok bank diawali
dengan beberapa konsep dasar tentang belajar. Dimana belajar adalah suatu
proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interakis dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Proses belajar pada diri seseorang
tercipta karena berinteraksi dengan objek dan lingkungannya dengan melihat,
mendengar, menjamah, atau merasakannya.
Menurut Thorndike yang dikutip oleh Hamzah B. Uno mengatakan,
“Belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang berupa pikiran,
perasaan atau gerakan).”5 Jelasnya menurut Thorndike, perubahan tingkah
laku boleh berwujud sesuatu yang konkret (dapat diamati) atau yang konkret
(tidak dapat diamati).
Selanjutnya Skinner berpandangan bahwa: “Belajar adalah suatu
perilaku.”6 Pada saat orang belajar maka responnya menjadi lebih baik
sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya menurun.
Berdasarkan penjelasan dan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu usaha untuk memperoleh perubahan-perubahan yang
5
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009)
6
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hal. 9
11
2. 12
terjadi pada diri seseorang terhadap suatu keadaan melalui pengalaman,
seperti mendengar, mengamati, mencoba, dan mempelajari sesuatu yang baru
pada diri seseorang. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut dinamakan
hasil belajar.
Selanjutnya Suparno menyatakan bahwa,”Pengetahuan kita adalah
bentuk diri kita sendiri.”7 Hal ini menjelaskan bahwa pengetahuan lebih
menunjuk pada pengetahuan seseorang akan dunia daripada dunia itu sendiri.
Menurut teori Bruner yang dikutip oleh Trianto berpendapat bahwa, “Belajar
akan lebih bermakna bagi siswa jika mereka memusatkan perhatiannya untuk
memahami struktur materi yang dipelajari.”8
Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa siswa harus lebih aktif
untuk memperoleh struktur informasi dimana mereka harus mengidentifikasi
sendiri prinsip-prinsip kunci dari pada hanya sekedar menerima penjelasan
dari guru. Oleh karena itu guru harus memunculkan masalah yang mendorong
siswa untuk melakukan kegiatan penemuan (Teori Buner).
Dalam pembelajaran melalui penemuan, guru memberikan contoh dan
siswa bekerja berdasarkan contoh tersebut sampai menemukan bagian dari
sudut suatu materi.
Ekonomi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
berdaya upaya untuk memberikan pengetahuan dan pengertian tentang gelaja-
7
Trianto, Model Pembelajaran dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT. Prestasi, Pustaka, 2007), hal.
28
8
Ibid, hal. 3
3. 13
gejala masyarakat yang timbul karena perbuatan manusia dalam usahanya
untuk memenuhi kebutuhan atau mencapai kemakmuran.”9
Selanjutnya Paul Anthony Samuelsin berpendapat bahwa, “Ekonomi
merupakan studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka sehari-hari,
(untuk) mendapat dan menikmati kehidupan.”10
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa ekonomi itu timbul karena
adanya kebutuhan manusia yang berbagai macam untuk dapat melanjutkan
kehidupan.
Dalam pelajaran ekonomi salah satu materi yang dibahas di kelas X
adalah bank. Menurut undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10
November, “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”11
Untuk lebih jelasnya materi bank yang akan dibahas pada penelitian
ini adalah:
a. Arti Bank
Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju, seperti negara-
negara Eropa, Amerika dan Jepang mendengar kata bank sudah bukan
merupakan barang yang asing. Bank sudah merupakan mitra dalam rangka
memenuhi semua kebutuhan keuangan mereka. Lain halnya di negara
berkembang, pemahaman tentang Bank di negeri ini baru sepotong-sepotong.
9
Karso, dkk, Dasar-Dasar Pendidikan MIPA, (Jakarta: Depdikbud, 2001), hal.2
10
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Grafindo, 2008), hal.12
11
Suherman Rhosyid, Pengamatan Teori Ekonomi, (Surabaya, Grafindo, 2008), hal.12
4. 14
Sebagian masyarakat hanya memahami Bank sebatas tempat meminjam dan
menyimpan uang. Bahkan terkadang sebagian masyarakat sama sekali belum
memahami Bank secara utuh, sehingga pandangan tentang Bank sering
diartikan secara keliru.
Pierson mengemukakan bahwa,”Bank adalah badan usaha yang
menerima kredit tetapi tidak memberikan kredit.”12 Tetapi Pierson ini
menyatakan bahwa bank dalam operasionalnya hanya bersifat pasif saja, yaitu
hanya menerima titipan uang saja.
Kemudian menurut H. Malayu S.P Hasibuan, “Bank adalah lembaga
keuangan, berarti bank adalah badan usaha yang kekayaan, terutama dalam
asset keuangan serta bermotivasi profit dan juga sosial, jadi bahkan mencari
keuntungan saja.”13
Sedangkan menurut Kuncoro, “Bank adalah lembaga keuangan yang
usaha pokoknya menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut
ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu
lintas pembayaran peredaran uang.”14
Dengan demikian dapat disimpulkan bank adalah lembaga keuangan
yang usaha pokoknya menghimpun dana, memberikan kredit dan jasa-jasa
dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
12
Malayu, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal. 2
13
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafingo, 2008), hal.2
14
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafingo, 2008), hal.14
5. 15
b. Jenis-jenis Bank
Bank merupakan suatu badan usaha yang bertujuan memberikan kredit
dan jasa-jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Pemberian kredit
dilakukan dengan modal sendiri atau dengan dana pihak ketiga disimpan di
bank maupun dengan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa uang
giral. Maksud pinjaman yang diberikan bank tidak dibebankan kepada saldo
nasabah. Maksud pinjaman yang diberikan bank tidak dibebankan kepada
saldo nasabah. Sehingga walaupun bank memberikan kredit namun jumlah
saldo nasabah tidak berkurang.
Selanjutnya A.Hahn dalam bukunya membedakan bank atas dua jenis
yaitu:
1. Bank primer yaitu bank yang bertugas dalam pemindah bukuan
alat-alat pembayaran yang dipercayakan oleh pihak ketiga.
2. Bank sekunder yaitu bank yang hanya bertugas sebagai perantara
dalam memberikan pinjaman.”15
Kemudian penggolongan bank menurut undang-undang pokok
perbankan No. 14 Tahun 1967 dan Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1992.” 16
Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.10 Tahun 1998
tentang perbankan mempunyai beberapa perbedayaan yaitu:
1. Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan No. 14 Tahun 1967,
berdasarkan jenisnya yaitu: a) Bank Sentral, b) Bank Umum, c)
Bank Pembangunan, d) Bank Tabungan, e) Bank Sekunder (Bank
Perkreditan Rakyat).
2. Berdasarkan Undang-undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang RI.
No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan. Berdasarkan
15
Achmad Abror, Lembaga Keuangan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal.11
16
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), hal.25
6. 16
kepemilikannya ada lima yaitu: a) Bank milik pemerintah, b) Bank
milik pemerintah daerah, c) Bank milik swasta nasional, d) Bank
milik koperasi, e) Bank asing atau campuran.”17
Selain itu, jenis-jenis bank secara umum, berdasarkan fungsinya ada
lima jenis bank yaitu:
1. Bank pedesaan yaitu bank yang mengumpulkan simpanan dalam
bentuk barang dan memberikan kredit jangka pendek.
2. Bank tabungan yaitu bank yang mengumpulkan, menerima
simpanan dalam bentuk tabungan dan membungakan dananya
dalam kertas-kertas berharga.
3. Bank sentral yaitu bank yang memperoleh hak unutk mengedarkan
uang kertas dan uang logam.
4. Bank pembangunan yaitu bank yang mengumpulkan dana dan
menerima simpanan serta mengeluarkan kertas berharga jangka
waktu menengah dan panjang.
5. Bank umm yaitu bank yang mengumpulkan dana, terutama
menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito serta terutama
dananya dalam kertas-kertas berharga.
Kemudian Bank berdasarkan segi statusnya ada dua jenis Bank, yaitu:
1. Bank Devisa adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi ke
luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara
keseluruhan.
17
Ferry, Manajemen Resiko Perbankan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), hal.18
7. 17
2. Bank Non Devisa adalah bank yang belum mempunyai izin untuk
melaksanakan transaksi bank devisa.
Semua jenis bank tersebut mempunyai fungsi yang berbeda juga.
Namun sifat dan jasa yang diberikan bank adalah umum, dalam arti dapat
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada, begitu pula dengan wilayah
operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah.
c. Tugas Bank Indonesia
Sebagai Bank Indonesia yang berorientasi pada bisnis, Bank Indonesia
juga melakukan tugas yang berbeda dengan bank yang lain. Sebagai lembaga
keuangan, kegiatan Bank Indonesia tidak terlepas dari keuangan. Kegiatan
perbankan atau tugas bank itu bermacam.
Berdasarkan Undang-undang No. 13 TAhun 1968, Bank Indonesia
memiliki tugas yaitu, “Mengatur peredaran uang, mengatur penyerahan dana-
dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas uang dan
mencetak uang rupiah.”18
Sedangakan menurut Amerikan Bankers Association Bank Indonesia
memiliki empat tugas yaitu:
1. Fungsi penyimpanan dana
2. Fungsi pembayaran
3. Fungsi pemberian kredit
4. Fungsi uang.”19
18
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Prebankan, (Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Ekonomi Indoenesia, 2005), hal.34
19
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Grafindo, 2010), hal.36
8. 18
Sementara itu menurut Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2004 pasal 7
dijelaskan tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah, untuk mencapai tujuan Bank Indonesia melaksanakan kebijakan
moneter secara berkelanjutan, konsisten, dan harus mempertimbangkan
kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.”20
Dari kesimpulan di atas, bahwa bank Indonesia adalah lembaga
keuangan yang bergerak melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran, dan mengatur mengawasi Bank.
Dalam rangka mencapai tujuan Bank Indonesia mempunyai tugas
sebagaimana dicantumkan dalam pasal 8 Undang-Undang No.23 Tahun 1999
yaitu sebagai berikut:
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter harus
memperhatikan laju inflasi yang ditetapkannya serta melakukan
pengendalian moneter dengan mempergunakan berbagai cara
antara lain, operasi pasar terbuka, penetapan tingkat diskonto,
penetapan cadangan wajib minimum dan pengaturan kredit
pembiayaan.
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran Bank
Indonesia berwenang melaksanakan dan memberikan persetujuan
atau atas izin penyelenggara jasa sistem pembayaran, mewajibkan
penyelenggaraaan jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan
laporan kegiatannya, serta menetapkan penggunaan alat
pembayaran.
3. Tugas mengatur dan mengawasi Bank. Bank Indonesia
menetapkan peraturan memberikan dan mencabut izin atas
kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu Bank, melaksanakan
pengawasan Bank, serta mengenakan sanksi-sanksi Bank.” 21
d. Kegiatan Bank Umum
20
21
9. 19
Bank Umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran, dimana dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.
Berdasarkan Undang-Undang No. 10 tahun 2004, “Bank Umum
adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha serta konvensional yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.”22
Sementara itu, pengertian Bank Indonesia menurut peraturan Bank
Indonesia adalah, “Bank yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.”23
Menurut Howar D. Crosse dan George H. Hempel menyatakan fungsi
bank umum ada enam yaitu:
1. Penciptaan kredit
2. Fungsi giral
3. Pembayaran dan penagihan
4. Akuntansi tabungan dan investasi
5. Jasa-jasa kepercayaan
6. Perolehan laba untuk imbalan para pemegang saham”.24
Secara umum kegiatan bank umum ada 8 (delapan) yaitu:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
berupa giro, deposito, tabungan.
2. Menerbitkan kredit
3. Menerbitkan pangakuan surat utang
22
23
24
10. 20
4. Membeli, menjual, atau menjamin atas resiko sendiri maupun
untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya.
5. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupaun
untuk kepentingan nasabah.
6. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan wesel, cek, atau sarana lainnya.
7. Melakukan kegiatan penitipan anjak piutang, serta usaha kredit dan
kegiatan wali amanat.
8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
Oliver G. Wood, Jr menyatakan bahwa bank umum melaksanakan
lima fungsi utama dalam perekonomian yaitu sebagai berikut:
1. Memegang dana nasabah
2. Menyajikan mekanisme pembayaran
3. Menciptakan uang dan kredit
4. Menyajikan pelayanan trust
5. Menyajian jasa-jasa lain”25
Jadi kegiatan bank umu itu bermacam-macam semakin lengkap jasa-
jasa bank yang dapat dilayani oleh bank maka akan semakin baik.
kelengkapan ini ditentukan dari permodalan suatu bank tersebut dalam
menyediakan SDM yang handal. Di samping itu juga perlu didukung oleh
kecanggihan teknologi yang dimilikinya
25
11. 21
e. Jenis-jenis Kredit
Dalam bahasa sehari-hari kata kredit sering diartikan memperoleh
barang dengan membayar dengan cicilan di kemudian hari atau memperole
pinjaman hari dengan cicilan sesuai dengan perjanjian.
Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun
1998 adalah, “Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.”26
Sedangkan Hasibuan mengemukakkan bahwa kredit adalah, “Semua
jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam
sesuai dengan perjanjian yagn teah disepakati.”27 Jadi, kredit merupkan barang
atau yang dipinjamkan dengan jangka waktu yang telah ditetapkan.
Kemudian menurut Firdaus,dkk bahwa. “Kredit adalah suatu benda
yagn intangible yang saat ini dibutuhkan masyarakat dalam rangka
mendorong dan melancarkan perdagangan, mendorong dan memperlancar
produksi, jasa-jasa dan bakan konsumsi yang semua itu pada akhirnya
ditujukan untuk menaikkan taraf hidup rakyat.”28
Sedangkan menurut Kasmir bahwa, “Kredit adalah penjualan barang
dimana pembayaran dilakukan secara angsuran (cicilan) sesuai kesepakatan
26
Achmad Abror, Lembaga Keuangan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 11
27
28
12. 22
yang dibuat antara penjual dan pembeli untuk jangka waktu tertentu dengan
masing-masing hak dan kewajibannya.”29 Dari pengertian ini terkandung
Beragamnya jenis usaha, menyebabkan beragam pula kebutuhan akan
dana. Kebutuhan dana yang beragam menyebabkan jenis kredit juga menjadi
beragam. Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi
antara lain:
1. Dilihat dari segi kegunaan
a. Kredit Investasi
Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang biasanya
digunakan untuk keperluan usaha atau membangun proyek untuk keperluan
rehabilitas.
b. Kredit Modal Kerja
Kredit modal kerja merupakan kredit yagn digunakan untuk
keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.
2. Dilihat dari segi tujuan
a. Kredit Produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau
investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa.
29
13. 23
b. Kredit Konsumtif
Kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi. Dalam
kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan karena
memang untuk digunakan oleh seseorang atau badan usaha.
c. Kredit Perdagangan
Merupakan kredit yang dibutuhkan kepada pedagang dan digunkan
untuk membiayai aktivitas perdagangannya.
3. Dilihat dari segi jangka waktu
a. Kredit jangka pendek
Kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau
paling lama satu tahun, biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.
b. Kredit jangka menengah
Kredit yang memiliki jangka waktu berkisar satu tahun sampai
dengan tiga tahun, kredit ini biasanya digunakan untuk melakukan
investasi.
c. Kredit jangka panjang
Kredit yang memiliki jangka waktu tiga tahun atau lima tahun
untuk pengambilannya.
4. Dilihat dari segi jaminan
a. Kredit dengan jaminan
Merupakan kredit yang diberikan dengan jaminan, jaminan tersebut
bisa berwujud atau tidak berwujud.
b. Kredit tanpa jaminan
14. 24
Merupakan kredit yang tidak diberikan jaminan barang, kredit inti
diberikan untuk orang tertentu.
2. Hakikat Metode Diskusi
a. Persiapan
Tehnik diskusi adalah salah satu tehnik belajar mengajar yang
dilakukan oleh seseorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini prosesd belajar
mengajr terjadi, dimana interaksi antara dua orang atau lebih yang terlibta
saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah dapat
terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.
Menurut Arends mengatakan, ‘Diskusi merupakan sebagai komunikasi
seseorang berbicara satu dengan yang lain saling berbagi gagasan dan
pendapat.”30
Selanjutnya Suryabsubroto berpandangan bahwa: “Diskusi adalah
suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang tergabung dalam satu
kelompok. Untuk saling bertukar pendapat tentang suatu msalahatau bersama-
sama mencari pemecahan dan mendapatkan jawaban dan benaran atau suatu
masalah.”31
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa diskusi adalah suatu
proses penglihatan dan atau lebih yang berinteraksi secara verbal dan saling
berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui
30
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal.9
31
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kharisma Putra Utama,
2009), hal.124
15. 25
cara tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat atau pemecahan
masalah.
Kegiatan metode diskusi mempunyai langkah-langkah yang pertama
persiapan, yang dibahas dalam persiapan adalah tentang tujuan pengajaran
diskusi. Diskusi secara umum digunakan untuk memperbaiki cara berpikir dan
keterampilan komunikasi siswa dan untuk menggalakkan keterlibatan siswa di
dalam pelajaran. Namun secara khusus, diskusi digunakan oleh para guru
untuk setidaknya tiga tujuan pembelajaran yang penting, yaitu:
1. Menigkatkan cara berpikir siswa dengan jalan membantu siswa
membangkitkan pemahaman isi pelajaran.
2. Menambahkan keterlibatan dan partisipasi siswa.
3. Membantu siswa mempelajari keterampilan komunikasi proses
berpikir.
Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan
memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya.
Dapat pola pokok masalah yang akan didiskusikan itu ditentukan bersama-
sama oleh guru dan siswa. Sementara pembentukan kelompok dapat
ditentukan oleh guru dan siswa, namun harus ditentukan pimpinan diskusi
(Ketua, Sekretaris, Pelapor), mengatur tempat duduk, ruangan, sarana, dan
sebagainya.
b. Pemecahan masalah ( Aktif Diskusi )
Guru sangat penting dalam melakukan diskusi atau dengan kata lain
kelompok siswa berdiskusi di bawah bimbingan guru. Para siswa berdiskusi
16. 26
dalam kelompoknya masing-masing sedangkan guru berkeliling dari
kelompok yang satu ke kelompok yanglain untuk menjaga ketertiban serta
memberikan dorongan dan bantuan agar setiap kelompok berpartisipasi aktif
dan agar diskusi berjalan dengan baik.
Dalam kelompok aktif, guru meminta siswa membentuk kelompok-
kelompok yang terdiri atas 3 - 6 siswa untuk berdiskusi tentang ide siswa
pada materi pelajaran. Setiap kelompok menetapkan seorang anggota untuk
mendaftar semua gagasan yang muncul dalam kelompok, selanjutnya guru
meminta setiap kelompok aktif menyampaikan hasil diskusi kelompok pada
kelas.
c. Penyajian Laporan
Dalam penyajian laporan hasil diskusi kelompok dilaporkan di kelas
untuk mendapat tanggapan dan penyempurnaan. Pada pendekatan ini guru
mendorong para siswa mengajukan pertanyaan, menganalisis data empiris,
merumuskan teori dan hipotesis untuk menjelaskan situasi yang masih
menjadi tanda tanya. Diskusi ini membantu para siswa membentuk dan
mengekspresikan pikiran dan pendapat secara bebas melalui dialog berbagi
pengalmaan dan diskusi tentang makna pengalaman, gagasan akan meningkat
dan berkembang serta akan muncul pertanyaan-pertanyaan pada pelajaran
selanjutnya.
Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan
mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang
disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan
17. 27
menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasikan
secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk
berpasangan dari berbagai macam pertanyaan, siswa dan guru terhadap
kelompok tersebut akan mengetahui dimana letak kekurangan dari mereka
sendiri dan dari berbagai pertanyaan, ide, gagasan itu juga akan
menyempurnakan hasil diskusi tersebut.
d. Penyimpulan
Setelah diskusi selesai maka guru bersama siswa menyimpulkan hasil
diskusi kelas dalam penyimpulan atau kesimpulan siswa akan mencatat apa-
apa saja yang perlu dalam hasil diskusi tersebut. Namun, guru berperan sangat
penting untuk menjelaskan sedikit banyaknya hasil dari diskusi tersebut.
B. Kerangka Berpikir
Dalam proses pembelajaran siswa cenderung melakukan peran untuk
mentransformasikan cara belajarnya kepada berbagai persoalan-persoalan
tersebut diselesaikan dengan menemukan solusinya sendiri atau mencari teori-
teori lain yang dapat memberikan solusi atau penyelesaiannya. Seperti dalam
pelajaran ekonomi pada materi pokok bank. Untuk dapat menyelesaikan
persoalan ini, diperlukan suatu cara atau metode yang sesuai dengan materi
tersebut, sehingga membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Salah satu metode atau cara yang dapat digunakan adalah metode diskusi
dimana metode diskusi ini dapat membantu siswa dalam proses belajar menjadi
lebih aktif artinya siswa dapat mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga
18. 28
merasa terlibat dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini juga
menggunakan media yang merupakan salah satu faktor pendukung untuk
membantu keberhasilan siswa seperti dalma menyelesaikan soal ekonomi pada
materi pokok bank.
Proses pembelajaran dapat membantu siswa dalam menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan metode yang tepat, sehingga memberikan
hasil yang lebih baik. Pengaruh tersebut dapat memberikan pokok pikiran yang
dapat dituangkan sebagai kerangka berpikir. Sehubungan dengan itu, adapun
kerangka berpikir penulis dalam melakukan penelitian ini adalah: “Terdapat
Pengaruh Metode Pembelajaran Diskusi terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Materi Pokok Bank.”
C. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang kebenarannya harus
dibuktikan terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto
bahwa: “Hipotesis adalah kebenaran yang masih berada di bawah (belum tentu
benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang disertai
dengan bukti-bukti.”32 Sedangkan menurut pendapat Abdul Chaer, “Hipotesis
adalah kesimpulan yang bertaraf rendah karena kebenarannya sebagai pernyataan
ilmiah belum diuji secara empiris dengan data-data.”33
32
Malaya, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal. 36
33
Achmad Abror, Lembaga Keuangan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 12
19. 29
Sesuai dengan pendapat Borg dan Gall hipotesis yang mengatakan
bahwa: “Hipotesis dapat dikatakan dengan baik apabila memenuhi empat criteria
berikut:
1. Hipotesisnya hendaknya merupakan rumusan tentang hubungan
antara dua atau lebih variabel.
2. Hipotesis yang dirumuskan hendaknya disertai dengan alasan atau
dasar teoritik dan hasil penemuan terdahulu.
3. Hipotesis harus dapat diuji
4. Rumusan hipotesis hendaknya singkat dan padat, artinya bahasa
hipotesis tidak boleh menggunakan hiasan kata atau diberi hiasan
kata-kata yang tidak atau kurang bermakna.”34
Berdasarkan pengertian landasan teoritis di atas, maka dalam penelitian
penulis menetapkan hipotesis alternatif sebagai hipotesis penelitian yakni:
“Terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran diskusi
terhadap hasil belajar siswa ekonomi pada materi pokok bank di kelas X SMA
Negeri 8 Padangsidimpuan.”
34
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Grafindo, 2008), hal. 27