SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
KOPERASI
I.Pengertian :
 Koperasi adalah badan usaha yang
  beranggotakan orang-seorang atau badan
  hukum Koperasi dengan melandaskan
  kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
  sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
  yang berdasar atas asas kekeluargaan.
II. Macam:
 Koperasi Koperasi Primer adalah Koperasi
  yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-
  seorang.
 Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang
  didirikan oleh dan beranggotakan Koperasi.
III. Landasan dan Azas:
     a.Berlandaskan Pancasila dan
        Undang-Undang Dasar 1945;
     b. Berazas kekeluargaan.
IV. Tujuan:
 ◦ Memajukan kesejahteraan anggota pada
   khususnya dan masyarakat pada umumnya;
 ◦ membangun tatanan perekonomian nasional
   dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
   maju, adil, dan makmur berlandaskan
   Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
V. Fungsi dan Peran:
a.membangun dan mengembangkan potensi
  dan kemampuan ekonomi anggota pada
  khususnya dan masyarakat pada umumnya
  untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
  dan sosialnya;
b.    berperan serta secara aktif dalam upaya
  mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
  masyarakat;
c. memperkokoh perekonomian rakyat sebagai
  dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
  nasional dengan Koperasi sebagai
  sokogurunya;
d.    berusaha untuk mewujudkan dan
  mengembangkan perekonomian nasional yang
  merupakan usaha bersama berdasar atas asas
  kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
VI. Prinsip:
a. keanggotaan bersifat sukarela
    dan terbuka;
b. pengelolaan dilakukan secara
   demokratis;
c. pembagian sisa hasil usaha dilakukan
   secara adil sebanding dengan
   besarnya jasa usaha masing-masing
   anggota;
d. pemberian balas jasa yang terbatas
   terhadap modal;
e. kemandirian.
VII. Syarat Pendirian:
   Koperasi Primer dibentuk oleh
    sekurang-kurangnya 20 (duapuluh)
    orang;
   Koperasi Sekunder dibentuk oleh
    sekurang-kurangnya 3 (tiga)
    Koperasi;
   Dibuat dengan akta pendirian yang
    memuat anggaran dasar;
   Berkedudukan di wilayah Indonesia;
VIII. Isi Anggaran Dasar         (ps.8):


 a.     daftar nama pendiri;
 b.     nama dan tempat kedudukan;
 c.     maksud dan tujuan serta bidang usaha;
 d.     ketentuan mengenai keanggotaan;
 e.     ketentuan mengenai Rapat Anggota;
 f. ketentuan mengenai pengelolaan;
 g.     ketentuan mengenai permodalan;
 h.     ketentuan mengenai jangka waktu
    berdirinya;
 i. ketentuan mengenai pembagian sisa hasil
    usaha;
 j. ketentuan mengenai sanksi.
IX. Prosedur permohonan pengesahan (ps.10-11):

  ◦ adanya permohonan tertulis dari para pendiri dengan
    dilampiri akta pendirian;
  ◦ bila permintaan pengesahan ditolak, alasan
    penolakan diberitahukan kepada para pendiri secara
    tertulis dalam. waktu paling lambat 3 (tiga) bulan
    setelah diterimanya permintaan;
  ◦ Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para
    pendiri dapat mengajukan permintaan ulang dalam
    waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya
    penolakan;
  ◦ Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang
    diberikan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu)
    bulan sejak diterimanya pengajuan permintaan
    ulang;
  ◦ Setelah pengesahan akta pendirian diumumkan
    dalam Berita Negara Republik Indonesia
X. Status Badan Hukum:
 Setelah akta pendiriannya disahkan oleh Pemerintah
  (ps.9).

XI. Keanggotaan (ps.17-19):
   ◦ Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus
     pengguna jasa Koperasi;
   ◦ Anggota Koperasi yi setiap warga negara Indonesia
     yang mampu melakukan tindakan hukum atau
     Koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana
     ditetapkan dalam Anggaran Dasar;
   ◦ Koperasi dapat mempunyai anggota luar biasa yang
     persyaratan, hak, dan kewajiban keanggotaannya
     ditetapkan dalam Anggaran Dasar;
   ◦ Keanggotaan Koperasi dicatat dalam buku daftar
     anggota;
   ◦ Keanggotaan Koperasi tidak dapat
     dipindahtangankan.
. Hak Anggota (ps.20):
XII


a.     menghadiri, menyatakan pendapat, dan
   memberikan suara dalam Rapat Anggota;
b.     memilih dan/atau dipilih menjadi anggota
   Pengurus atau Pengawas;
c.     meminta diadakan Rapat Anggota
   menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar;
d.     mengemukakan pendapat atau saran
   kepada Pengurus diluar Rapat Anggota baik
   diminta maupun tidak diminta;
e.     memanfaatkan Koperasi dan mendapat
   pelayanan yang sama antara sesama anggota;
f. mendapatkan keterangan mengenai
   perkembangan Koperasi menurut ketentuan
   dalam Anggaran Dasar.
XIII. Kewajiban Anggota:
a. mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran
   Rumah Tangga serta keputusan yang telah
   disepakati dalam Rapat Anggota;
b. berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang
   diselenggarakan oleh Koperasi;
c. mengembangkan dan memelihara
   kebersamaan berdasar atas asas
   kekeluargaan.

XIV. Organ Koperasi (ps. 21 s/d 25):
a. Rapat Anggota;
b. Pengurus;
c. Pengawas.
XV. Kewenangan Rapat Anggota
   (biasa dan luar biasa) yi :


1. Anggaran Dasar;
2. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi
  manajemen, dan usaha Koperasi;
3. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian
  Pengurus dan Pengawas;
4. Rencana kerja, rencana anggaran
  pendapatan dan belanja Koperasi, serta
  pengesahan laporan keuangan;
5. Pengesahan pertanggungjawaban Pengurus
  dalam pelaksanaan tugasnya;
6. Pembagian sisa hasil usaha;
7. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan
  pembubaran Koperasi.
8. Pertanggungan jawab pengurus dan
  pengawas dalam pengelolaan:
XVI. Tugas, kewenangan dan tanggung
     jawab Pengurus:


 (1)   Pengurus bertugas:
 a.     mengelola Koperasi dan usahanya;
 b.     mengajukan rancangan rencana kerja
    serta rancangan rencana anggaran
    pendapatan dan belanja Koperasi;
 c.     menyelenggarakan Rapat Anggota;
 d.     mengajukan laporan keuangan dan
    pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
 e.     menyelenggarakan pembukuan keuangan
    dan inventaris secara tertib;
 f. memelihara daftar buku anggota dan
    pengurus.
(2)Pengurus berwenang:
a.Mewakili Koperasi di dalam dan di luar
  pengadilan;
b.Memutuskan penerimaan dan
  penolakan anggota baru serta
  pemberhentian anggota sesuai dengan
  ketentuan dalam Anggaran Dasar;
c.Melakukan tindakan dan upaya bagi
  kepentingan dan kemanfaatan Koperasi
  sesuai dengan tanggung jawabnya dan
  keputusan Rapat Anggota;
d.Mengangkat pengelola ;
(3) Tanggung jawab Pengurus:
a.Pengurus, baik bersama-sama,
  maupun sendiri-sendiri, kelalaiannya;
  menanggung kerugian yang diderita
  Koperasi, karena tindakan yang
  dilakukan dengan kesengajaan atau
  kelalaiannya;
b.Dapat dituntut oleh penuntut umum;
c.Bila mengangkat pengelola maka
  bertanggung jawab atas pengelolaan
  tersebut..
XVII. Pengawas
(1)Tugas:
a.Melakukan pengawasan terhadap
  pelaksanaan kebijaksanaan dan
  pengelolaan Koperasi;
b.Membuat laporan tertulis tentang hasil
  pengawasannya[
c.Merahasiakan hasil pengawasan
  terhadap pihak ketiga;
(2)Kewenangan:
a.Meneliti catatan yang ada pada
  Koperasi;
b.Mendapatkan segala keterangan yang
  diperlukan.
XVIII. Sumber Modal:
(1)Modal sendiri dapat berasal dari:
a. Simpanan pokok;
b. Simpanan wajib;
c. Dana cadangan;
d. Hibah.
(2)Modal pinjaman dapat berasal dari:
a. Anggota (simpan pinjam);
b. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya
   (simpan pinjam);
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya;
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;
e. Sumber lain yang sah;
f. Modal penyertaan (diatur dengan PP);
XIX. Cara Pembubaran (ps. 46 s/d 50):
  1. Keputusan Rapat Anggota yi:
      a. memberitahukan kepada para
          kreditur dan Pemerintah;
       b. selama belum diterima
          pemberitahuan tsb
          pembubaran belum berlaku;
  2. Keputusan Pemerintah, dengan alasan:
     a. terdapat bukti bahwa Koperasi yang
        bersangkutan tidak memenuhi
        ketentuan Undang-undang ini;
      b. kegiatannya bertentangan dengan
         ketertiban umum dan /atau
         kesusilaan;
       c. kelangsungan hidupnya tidak dapat
         lagi diharapkan
3) Akibat:
a. Anggota hanya menanggung
    kerugian sebatas simpanan pokok,
b. Simpanan wajib dan modal penyertaan
   yang dimilikinya.
(4) Resmi Hapus:
    Semenjak tanggal pengumuman
   pembubaran Koperasi tersebut
    dalam Berita Negara RI.
XX. Panitia/tim Penyelesaian:

(1) Pembentukan:
 ◦ Oleh Rapat Anggota
 ◦ Oleh Pemerintah bila dibubarkan
   Pemerintah;
 ◦ Selama penyelesaian maka koperasi tsb
   sebagai
    ” Koperasi dalam penyelesaian”.
(2)Hak,    kewenangan dan kewajiban:
 melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas
  nama "Koperasi dalam penyelesaian";
 mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan;
 memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota
  tertentu yang diperlukan, baik sendiri-sendiri maupun
  bersama-sama;
 memperoleh, memeriksa, dan menggunakan segala
  catatan dan arsip Koperasi;
 menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban
  pembayaran yang didahulukan dari pembayaran hutang
  lainnya;
 menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk
  menyelesaikan sisa kewajiban Koperasi;
 membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota;
 membuat berita acara penyelesaian.

Sumber


www.google.co.id


www.   ahim.staff.gunadarma.ac.id

More Related Content

What's hot

Pokokpokok perkoprasian (uu_12_thn_1967)_12
Pokokpokok perkoprasian (uu_12_thn_1967)_12Pokokpokok perkoprasian (uu_12_thn_1967)_12
Pokokpokok perkoprasian (uu_12_thn_1967)_12Ilham Mustafa
 
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasianUu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasianDoni Sadoni
 
Tugas adrt
Tugas adrtTugas adrt
Tugas adrt12102012
 
Final art ymml januari 2012 pembina
Final art ymml januari 2012 pembinaFinal art ymml januari 2012 pembina
Final art ymml januari 2012 pembinaDanang Sumiharta
 
Perbedaan uu 17 dg uu 25
Perbedaan uu 17 dg uu 25Perbedaan uu 17 dg uu 25
Perbedaan uu 17 dg uu 25Edy Rahardjo
 
Pelaksanaan Beneficiary Ownership pada Koperasi
Pelaksanaan Beneficiary Ownership pada KoperasiPelaksanaan Beneficiary Ownership pada Koperasi
Pelaksanaan Beneficiary Ownership pada Koperasihenra saragih
 
Implementasi Undang-undang Perkoperasian
Implementasi Undang-undang Perkoperasian Implementasi Undang-undang Perkoperasian
Implementasi Undang-undang Perkoperasian Ade ermawati
 
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIUNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIhenra saragih
 
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisiPerbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisirinawlnsr
 
Pokok pokok pikiran uu perkoperasian
Pokok pokok pikiran uu perkoperasianPokok pokok pikiran uu perkoperasian
Pokok pokok pikiran uu perkoperasianHendrik Tobing
 
Permen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasi
Permen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasiPermen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasi
Permen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasiShanti Dewi Mulyaraharjani
 
Prosedur pembentukan koperasi lengkap
Prosedur pembentukan koperasi lengkapProsedur pembentukan koperasi lengkap
Prosedur pembentukan koperasi lengkapsalmafirda
 

What's hot (18)

Pokokpokok perkoprasian (uu_12_thn_1967)_12
Pokokpokok perkoprasian (uu_12_thn_1967)_12Pokokpokok perkoprasian (uu_12_thn_1967)_12
Pokokpokok perkoprasian (uu_12_thn_1967)_12
 
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasianUu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
 
Tugas adrt
Tugas adrtTugas adrt
Tugas adrt
 
Ad art smi
Ad art smiAd art smi
Ad art smi
 
Final art ymml januari 2012 pembina
Final art ymml januari 2012 pembinaFinal art ymml januari 2012 pembina
Final art ymml januari 2012 pembina
 
Anggaran dasar
Anggaran dasarAnggaran dasar
Anggaran dasar
 
Perbedaan uu 17 dg uu 25
Perbedaan uu 17 dg uu 25Perbedaan uu 17 dg uu 25
Perbedaan uu 17 dg uu 25
 
Ad art-yayasan
Ad art-yayasanAd art-yayasan
Ad art-yayasan
 
Pelaksanaan Beneficiary Ownership pada Koperasi
Pelaksanaan Beneficiary Ownership pada KoperasiPelaksanaan Beneficiary Ownership pada Koperasi
Pelaksanaan Beneficiary Ownership pada Koperasi
 
Uu no 16_th_2001 yayasan
Uu no 16_th_2001 yayasanUu no 16_th_2001 yayasan
Uu no 16_th_2001 yayasan
 
Implementasi Undang-undang Perkoperasian
Implementasi Undang-undang Perkoperasian Implementasi Undang-undang Perkoperasian
Implementasi Undang-undang Perkoperasian
 
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIUNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
 
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisiPerbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
 
Pokok pokok pikiran uu perkoperasian
Pokok pokok pikiran uu perkoperasianPokok pokok pikiran uu perkoperasian
Pokok pokok pikiran uu perkoperasian
 
Permen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasi
Permen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasiPermen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasi
Permen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasi
 
Pendirian koperasi
Pendirian koperasiPendirian koperasi
Pendirian koperasi
 
Prosedur pembentukan koperasi lengkap
Prosedur pembentukan koperasi lengkapProsedur pembentukan koperasi lengkap
Prosedur pembentukan koperasi lengkap
 
Uu 12 1967
Uu 12 1967Uu 12 1967
Uu 12 1967
 

Viewers also liked

Bab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasiBab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasiHamzan Wady
 
Perbedaan Koperasi dan Unit Usaha Lain
Perbedaan Koperasi dan Unit Usaha LainPerbedaan Koperasi dan Unit Usaha Lain
Perbedaan Koperasi dan Unit Usaha LainL Helmi Haris
 
Selisih Hasil Usaha Dan Dana Cadangan
Selisih Hasil Usaha Dan Dana CadanganSelisih Hasil Usaha Dan Dana Cadangan
Selisih Hasil Usaha Dan Dana CadanganAlyssa Melani Savira
 
Management Keanggotaan Koperasi
Management Keanggotaan KoperasiManagement Keanggotaan Koperasi
Management Keanggotaan KoperasiDedi Nurfalaq
 
Perbandingan Bumn, Bums, Dan Koperasi
Perbandingan Bumn, Bums, Dan KoperasiPerbandingan Bumn, Bums, Dan Koperasi
Perbandingan Bumn, Bums, Dan KoperasiYendi Desyandi
 
Slide Persamaan Akuntansi
Slide Persamaan AkuntansiSlide Persamaan Akuntansi
Slide Persamaan Akuntansiiraf50
 
3. manajemen pengembangan usaha koperasi
3. manajemen pengembangan usaha koperasi3. manajemen pengembangan usaha koperasi
3. manajemen pengembangan usaha koperasiArya Hista
 
Powerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasiPowerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasiklailul
 

Viewers also liked (11)

Ekonomi Koperasi
Ekonomi KoperasiEkonomi Koperasi
Ekonomi Koperasi
 
Informasi perkoperasian
Informasi perkoperasianInformasi perkoperasian
Informasi perkoperasian
 
Bab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasiBab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasi
 
Perbedaan Koperasi dan Unit Usaha Lain
Perbedaan Koperasi dan Unit Usaha LainPerbedaan Koperasi dan Unit Usaha Lain
Perbedaan Koperasi dan Unit Usaha Lain
 
Selisih Hasil Usaha Dan Dana Cadangan
Selisih Hasil Usaha Dan Dana CadanganSelisih Hasil Usaha Dan Dana Cadangan
Selisih Hasil Usaha Dan Dana Cadangan
 
Management Keanggotaan Koperasi
Management Keanggotaan KoperasiManagement Keanggotaan Koperasi
Management Keanggotaan Koperasi
 
Perbandingan Bumn, Bums, Dan Koperasi
Perbandingan Bumn, Bums, Dan KoperasiPerbandingan Bumn, Bums, Dan Koperasi
Perbandingan Bumn, Bums, Dan Koperasi
 
Slide Persamaan Akuntansi
Slide Persamaan AkuntansiSlide Persamaan Akuntansi
Slide Persamaan Akuntansi
 
3. manajemen pengembangan usaha koperasi
3. manajemen pengembangan usaha koperasi3. manajemen pengembangan usaha koperasi
3. manajemen pengembangan usaha koperasi
 
Powerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasiPowerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasi
 
Akuntansi koperasi
Akuntansi koperasiAkuntansi koperasi
Akuntansi koperasi
 

Similar to Bab IV

Uu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasian
Uu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasianUu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasian
Uu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasianYunus Mustaine
 
Uu 25 1992-koperasi
Uu 25 1992-koperasiUu 25 1992-koperasi
Uu 25 1992-koperasiIrwan Sahaji
 
Prosedur pendirian koperasi
Prosedur pendirian koperasiProsedur pendirian koperasi
Prosedur pendirian koperasiRohman Efendi
 
Tata cara pendirian_koperasi
Tata cara pendirian_koperasiTata cara pendirian_koperasi
Tata cara pendirian_koperasiLiza Nurman
 
Anggaran Dasar KOKOPI
Anggaran Dasar KOKOPIAnggaran Dasar KOKOPI
Anggaran Dasar KOKOPIKOKOPI
 
Struktur organisasi koperasi
Struktur organisasi koperasiStruktur organisasi koperasi
Struktur organisasi koperasiom makplus
 
Tata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasiTata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasiTony Setiawan
 
AD-ART koperasi.docx
AD-ART koperasi.docxAD-ART koperasi.docx
AD-ART koperasi.docxsuprinuryadin
 
Laporan survei Koperasi Bahari Jaya Jambi
Laporan survei Koperasi Bahari Jaya JambiLaporan survei Koperasi Bahari Jaya Jambi
Laporan survei Koperasi Bahari Jaya JambiVeronica Silalahi II
 
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 B
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 BPpt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 B
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 BRikzaAshilaDewi
 
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.pptMendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.pptabdou hamadah
 
AD DAN ART KOMPAS
AD DAN ART KOMPASAD DAN ART KOMPAS
AD DAN ART KOMPASfadillah_
 
Uu koperasi nomor 17 tahun 2012
Uu koperasi nomor 17 tahun 2012Uu koperasi nomor 17 tahun 2012
Uu koperasi nomor 17 tahun 2012Lukman Priasmoro
 

Similar to Bab IV (20)

Uu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasian
Uu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasianUu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasian
Uu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasian
 
Uu 25-92
Uu 25-92Uu 25-92
Uu 25-92
 
Uu 25 1992-koperasi
Uu 25 1992-koperasiUu 25 1992-koperasi
Uu 25 1992-koperasi
 
Prosedur pendirian koperasi
Prosedur pendirian koperasiProsedur pendirian koperasi
Prosedur pendirian koperasi
 
Tata cara pendirian_koperasi
Tata cara pendirian_koperasiTata cara pendirian_koperasi
Tata cara pendirian_koperasi
 
Anggaran Dasar KOKOPI
Anggaran Dasar KOKOPIAnggaran Dasar KOKOPI
Anggaran Dasar KOKOPI
 
Struktur organisasi koperasi
Struktur organisasi koperasiStruktur organisasi koperasi
Struktur organisasi koperasi
 
Dasar2_Koperasi.ppt
Dasar2_Koperasi.pptDasar2_Koperasi.ppt
Dasar2_Koperasi.ppt
 
Tata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasiTata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasi
 
AD-ART koperasi.docx
AD-ART koperasi.docxAD-ART koperasi.docx
AD-ART koperasi.docx
 
Proses Koperasi
Proses KoperasiProses Koperasi
Proses Koperasi
 
Laporan survei Koperasi Bahari Jaya Jambi
Laporan survei Koperasi Bahari Jaya JambiLaporan survei Koperasi Bahari Jaya Jambi
Laporan survei Koperasi Bahari Jaya Jambi
 
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 B
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 BPpt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 B
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 B
 
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.pptMendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
 
Manajemen Koperasi 4
Manajemen Koperasi 4Manajemen Koperasi 4
Manajemen Koperasi 4
 
AD DAN ART KOMPAS
AD DAN ART KOMPASAD DAN ART KOMPAS
AD DAN ART KOMPAS
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Bab koperasi
Bab koperasiBab koperasi
Bab koperasi
 
Ad art koperasi
Ad  art koperasiAd  art koperasi
Ad art koperasi
 
Uu koperasi nomor 17 tahun 2012
Uu koperasi nomor 17 tahun 2012Uu koperasi nomor 17 tahun 2012
Uu koperasi nomor 17 tahun 2012
 

Bab IV

  • 2. I.Pengertian :  Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. II. Macam:  Koperasi Koperasi Primer adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang- seorang.  Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan Koperasi.
  • 3. III. Landasan dan Azas: a.Berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; b. Berazas kekeluargaan. IV. Tujuan: ◦ Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya; ◦ membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
  • 4. V. Fungsi dan Peran: a.membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya; b. berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat; c. memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai sokogurunya; d. berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
  • 5. VI. Prinsip: a. keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka; b. pengelolaan dilakukan secara demokratis; c. pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota; d. pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; e. kemandirian.
  • 6. VII. Syarat Pendirian:  Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (duapuluh) orang;  Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) Koperasi;  Dibuat dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar;  Berkedudukan di wilayah Indonesia;
  • 7. VIII. Isi Anggaran Dasar (ps.8): a. daftar nama pendiri; b. nama dan tempat kedudukan; c. maksud dan tujuan serta bidang usaha; d. ketentuan mengenai keanggotaan; e. ketentuan mengenai Rapat Anggota; f. ketentuan mengenai pengelolaan; g. ketentuan mengenai permodalan; h. ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya; i. ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha; j. ketentuan mengenai sanksi.
  • 8. IX. Prosedur permohonan pengesahan (ps.10-11): ◦ adanya permohonan tertulis dari para pendiri dengan dilampiri akta pendirian; ◦ bila permintaan pengesahan ditolak, alasan penolakan diberitahukan kepada para pendiri secara tertulis dalam. waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan; ◦ Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendiri dapat mengajukan permintaan ulang dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya penolakan; ◦ Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya pengajuan permintaan ulang; ◦ Setelah pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
  • 9. X. Status Badan Hukum:  Setelah akta pendiriannya disahkan oleh Pemerintah (ps.9). XI. Keanggotaan (ps.17-19): ◦ Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa Koperasi; ◦ Anggota Koperasi yi setiap warga negara Indonesia yang mampu melakukan tindakan hukum atau Koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar; ◦ Koperasi dapat mempunyai anggota luar biasa yang persyaratan, hak, dan kewajiban keanggotaannya ditetapkan dalam Anggaran Dasar; ◦ Keanggotaan Koperasi dicatat dalam buku daftar anggota; ◦ Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindahtangankan.
  • 10. . Hak Anggota (ps.20): XII a. menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam Rapat Anggota; b. memilih dan/atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau Pengawas; c. meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar; d. mengemukakan pendapat atau saran kepada Pengurus diluar Rapat Anggota baik diminta maupun tidak diminta; e. memanfaatkan Koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota; f. mendapatkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar.
  • 11. XIII. Kewajiban Anggota: a. mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota; b. berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi; c. mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan. XIV. Organ Koperasi (ps. 21 s/d 25): a. Rapat Anggota; b. Pengurus; c. Pengawas.
  • 12. XV. Kewenangan Rapat Anggota (biasa dan luar biasa) yi : 1. Anggaran Dasar; 2. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi manajemen, dan usaha Koperasi; 3. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian Pengurus dan Pengawas; 4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi, serta pengesahan laporan keuangan; 5. Pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan tugasnya; 6. Pembagian sisa hasil usaha; 7. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran Koperasi. 8. Pertanggungan jawab pengurus dan pengawas dalam pengelolaan:
  • 13. XVI. Tugas, kewenangan dan tanggung jawab Pengurus: (1) Pengurus bertugas: a. mengelola Koperasi dan usahanya; b. mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi; c. menyelenggarakan Rapat Anggota; d. mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; e. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib; f. memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
  • 14. (2)Pengurus berwenang: a.Mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan; b.Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar; c.Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan Koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota; d.Mengangkat pengelola ;
  • 15. (3) Tanggung jawab Pengurus: a.Pengurus, baik bersama-sama, maupun sendiri-sendiri, kelalaiannya; menanggung kerugian yang diderita Koperasi, karena tindakan yang dilakukan dengan kesengajaan atau kelalaiannya; b.Dapat dituntut oleh penuntut umum; c.Bila mengangkat pengelola maka bertanggung jawab atas pengelolaan tersebut..
  • 16. XVII. Pengawas (1)Tugas: a.Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan Koperasi; b.Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya[ c.Merahasiakan hasil pengawasan terhadap pihak ketiga; (2)Kewenangan: a.Meneliti catatan yang ada pada Koperasi; b.Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
  • 17. XVIII. Sumber Modal: (1)Modal sendiri dapat berasal dari: a. Simpanan pokok; b. Simpanan wajib; c. Dana cadangan; d. Hibah. (2)Modal pinjaman dapat berasal dari: a. Anggota (simpan pinjam); b. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya (simpan pinjam); c. Bank dan lembaga keuangan lainnya; d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya; e. Sumber lain yang sah; f. Modal penyertaan (diatur dengan PP);
  • 18. XIX. Cara Pembubaran (ps. 46 s/d 50): 1. Keputusan Rapat Anggota yi: a. memberitahukan kepada para kreditur dan Pemerintah; b. selama belum diterima pemberitahuan tsb pembubaran belum berlaku; 2. Keputusan Pemerintah, dengan alasan: a. terdapat bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan Undang-undang ini; b. kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan /atau kesusilaan; c. kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan
  • 19. 3) Akibat: a. Anggota hanya menanggung kerugian sebatas simpanan pokok, b. Simpanan wajib dan modal penyertaan yang dimilikinya. (4) Resmi Hapus: Semenjak tanggal pengumuman pembubaran Koperasi tersebut dalam Berita Negara RI.
  • 20. XX. Panitia/tim Penyelesaian: (1) Pembentukan: ◦ Oleh Rapat Anggota ◦ Oleh Pemerintah bila dibubarkan Pemerintah; ◦ Selama penyelesaian maka koperasi tsb sebagai ” Koperasi dalam penyelesaian”.
  • 21. (2)Hak, kewenangan dan kewajiban:  melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama "Koperasi dalam penyelesaian";  mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan;  memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama;  memperoleh, memeriksa, dan menggunakan segala catatan dan arsip Koperasi;  menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang didahulukan dari pembayaran hutang lainnya;  menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan sisa kewajiban Koperasi;  membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota;  membuat berita acara penyelesaian. 
  • 22. Sumber www.google.co.id www. ahim.staff.gunadarma.ac.id