Peradaban Lembah Sungai Indus berkembang sepanjang Sungai Indus di Pakistan sekarang pada 2800-1800 SM. Peradaban ini memiliki pusat di kota Harappa dan Mohenjo-Daro, dengan tata kota dan jalan yang rapi serta sistem irigasi untuk pertanian. Masyarakatnya maju dalam teknologi, perdagangan, dan kepercayaan politeistik.
2. Peradaban Lembah Sungai Indus (2800 SM–1800 SM)
Berada sepanjang Sungai Indus di Pakistan
sekarang ini (India utara).
sering juga disebut sebagai Peradaban
Harappan Lembah Indus, karena kota
penggalian pertamanya disebut Harappa,
atau Peradaban Indus Sarasvati
peradaban kuno yang hidup sepanjang
Sungai Indus dan Sungai Ghaggar-Hakra
yang sekarang Pakistan dan india barat
3. Pusat peradaban
Harrapa sebagai ibukota
lembah sungai shindu bagian
utara
Kota Mohenjon-Daro
diperkirakan sebagai ibukota
daerah sungai shindu bagian
selatan.
Mohenjon-Daro dan Harrapa
merupakan pusat peradaban
india di masa lampau.
4. Tata kota
Tata kota dan jalan-jalan sudah
tertata rapi dan teratur dengan lebar
jalan 10m
Wilayah kota dibagi atas beberapa blok
berbentuk bujur sangkar dan dibatasi
oleh lorong dan dijadikan sebagai
tempat tinggal.
Gedung, rumah dan pertokoan dan
perumahan dibuat dari bata lumpur
Dibangun gedung-gedung
sebagai tempat pemerintahan.
Lorong-lorong dan jalan-jalan
dilengkapi dengan saluran air
menuju sungai.
Saluran-saluran air tersebut
dijaga kebersihannya sehingga
tetap berfungsi dengan baik.
5. Sanitasi (kesehatan)
Teknik dan cara pembangunan rumah
telah memperhatikan faktor kesehatan
dan kebersihan
Kamar-kamar dilengkap dengan jendela
yang lebar dan berhubungan langsung
dengan udara bebas.
Saluran pembuangan limbah dari kamar
mandi dan jamban dalam rumah
dihubungkan langsung dengan jaringan
saluran umum air.
Jaringan saluran umum yang dibangun
mengalir dibawah jalan, dimana setiap
lorong terdapat saluran air menuju
sungai.
6. Sistem pertanian dan
pengairan
Pertanian menjadi mata pencaharian utama masyarakat
india, dikarenakan suburnya daerah lembah sungai
shindu.
Masyarakat telah berhasil membuat sistem irigasi dari
sungai Shindu yang bisa mencapai pedalaman.
Hasil-hasil pertanian yang paling utama adalah: padi,
gandum, gula, jelai, kapas dan the.
Saluran irigasi dan pembangunan daerah-daerah
pertanian menunjukkan bahwa masyarakat lembah sungai
shindu telah memiliki peradaban yang tinggi.
7. Teknologi
1.
• Telah mampu membuat barang-
barang dari emas, perak, alat-alat
rumah tangga, kain dari kapas serta
bangunan-bagunan.
2.
• Terdapat bermacam patung,
perhiasan emas, perak dan berbagai
macam materai dan lukisan yang
bermutu tinggi.
3.
• Ditemukan alat peperangan seperti
tombak, pedang dan anak panah.
• Ditemukan peninggalan kebudayaan
seperti barang-barang dari tanah liat
terutama peralatan rumah tangga.
8. Perekonomian
Bangsa sungai shindu telah melakukan hubungan
dagang dengan bangsa sumearia di mesopotamia
dan bangsa dari negeri lainya.
kota sutkagedon merupakan kota perbatasan di
balukhistan yang menjadi pertemuan bangsa
sungai shindu dengan sumeria dalam berdagang
Perdagangan sumeria melalui sutkagadon dapat
melalui 2 cara, yaitu :
1. Jalan laut(menggunakan perahu)
2. Jalan darat( menggunakan unta maupun kuda)
9. Pemerintahan
Candragupta Maurya
Ashoka ( 263-232 SM)
Raja pertama kerajaaan maurya
Terjadi perluasan kekuasaan sampai ke india utara.
Dalam waktu singkat dapat mendapat kekuasaan yang luas,
yaitu daerah kashmir disebelah barat dan lembah sungai gangga
di timur.
Merupakan cucu Candragupta Maurya yang mengalami masa
yang gemilang
Kalingga dan Dekkan berhasil dikuasai.
Ashoka menyesal melakukan perang karena korban yang
begitu banyak, lalu bahkan mencita-citakan perdamaian.
Ashoka meninggal dan kerajaannya terbagi 2.
10. Kepercayaan
Kepercayaan masyarakat
lembah sungai shindu bersifat
polytheisme(memuja banyak
dewa).
Dewa-dewa yang dipujanya antara
lain:
1. Dewa bertanduk besar
2. Dewi ibu (kesuburan dan
kemakmuran).
Masyarakat lembah sungai shindu
juga menyembah berbagai
binatang dan tumbuhan
diantaranya :
Buaya, gajah, pohon beringin.
11. Peninggalan kebudayaan
Beberapa arca ditemukan dari
penggalian di kota harappa
dan 2 buah torso( arca yang
kehilangan kepalanya .
Salah satu torso mula-mula
bertangan 4 dan berkepala 3
yang berdiri di atas kaki kanan
dan kaki kiri terangkat.
Torso bertangan 3 dan berkaki
4, mirip dengan patung siwa
nataraya dari zaman cola(india
selatan).
12. Arca
Alat-alat rumah tangga dan
senjata
Dikota Mohenjo-Daro ditemukan arca pendeta berjanggut
yang menggunakan pita bergambarkan daun semanggi yang
biasa dipakai di daerah mesopotamia, mesir, dan kreta
Ditemukan juga arca berbentuk gadis penari yang terbuat
dari perunggu.
Teknik perundagian memacu terjadinya perekonomian
karena tidak dikenal oleh semua orang.
Telah mengenal teknik perundagian yang nampak dari
peralatan rumah tangga yang terbuat dari benda-benda
logam seperti perunggu.