1. Suatu siang yang sangat panas ada 2 orang pengusaha batik yang sedang berbincang asik.
Yaitu Romlah dan Gendis.
Romlah : Jeng, Makin lama usaha batik kecil-kecilan kita sukses ya jeng.
Gendis : Iya lho jeng. Saya makin senang lho dengan kesuksesan usaha ini.
Romlah : saya punya usul lho jeng.
Gendis : apa ? apa ?
Romlah : Kan usaha batik kita ini kan udah terkenal dimana-mana kan jeng.
Gendis : Iya terus?
Romlah : Gimana kalo kita kerjasama, terus kita bangun laboratorium batik produk kita.
Gendis : setuju sih jeng. Tapi uang darimana? Buat modal usaha aja masih pat pet. -_-
Romlah : Ya jangan mikir sempit dong. Kan usaha kita batik ini ya. Batik kan milik
Indonesia. Ya kita minta bantuan aja dari pemerintah. Harusnya sih pemerintah mau. Gimana
jeng?
Gendis : wooooww. Ide bagus jeng. Oke setuju. Lalu kapan kita ke kantor pemerintah?
Romlah : besok lusa aja jeng. Lebih cepat lebih baik.
Gendis : Oke lah. Tapi jangan saya yang mewakili ke kantor pemerintah.
Romlah : Iya jeng. Biar aku saja.
Besok Lusa Kemudian Romlah datang ke kantor Pemerintah yang ada di pusat kota.
Romlah : Selamat Pagi pak
WP : Pagi . Apa ada yang bisa saya bantu bu?
Romlah : Ya pak. Saya ingin mengajukan pembangunan labotarium batik , ini
proposalnya pak dan ini KTP saya (sambil memberikan KTP-nya)
WP : Oh. Ibu Romlah Nurohmah. Ibu ini kan yang memiliki usaha batik tulis paling
top itu kan?
Romlah : Hehe. Bapak bisa aja. Terus saya ini juga bekerja sama dengan pengusaha batik
lain. Ibu Gendis Aryawati tahu kan pak? Ya itu orangnya yang saya ajak kerja sama.
WP : O iya . saya tahu. (dengan melihat proposalnya) hmm...brapa biaya yang
dibutuhkan?
Romlah : saya rasa Rp. 900.000.000,- pak ini semua udah mencakup biaya bangunannya
dan bahan-bahan yang akan digunakan.
WP : Wilih wilih. Itu kebanyakan bu. Pemerintah tidak sanggup segitu.Rp.
750.000.000,- saja bu.
Romlah : Halah pak. Masak ndak bisa lebih lagi?
WP : iya bu. Itu sudah maksimal. Kalau cari uang segitu gampang ya saya kasih lho bu. Tapi
ini uang negara bu.
Romlah : Lebihin dikit deh pak . Rp. 775.000.000 gimana?
WP : Ya sudahlah iya bu. Di daerah mana akan dibuat?
Romlah : saya pikir di Jalan Apel dekat alun-alun itu, saya yakin anak muda tertarik
karena konsep yang dipakai enggak bikin bosen.
WP : yasudah baik saya akan mengirimnya ke pusat untuk dilegalisir, silahkan tunggu.
WB : terima kasih pak (duduk di kursi tunggu)