SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
STATISTIKA MULTIVARIAT
MANOVA
Pendahuluan
• ANOVA (Analysis of Variance) adalah bagian dari
prosedur satistika yang digunakan untuk menganalisis
perbedaan rataan dari beberapa populasi dengan
menggunakan data yang diperoleh yang diambil dari
populasi yang diamati.
• Ada banyak jenis ANOVA yang telah dipelajari
sebelumnya, namun hampir semua hanya melibatkan
satu variabel tak bebas.
MANOVA
Manova adalah perluasan dari konsep dan teknik ANOVA
pada situasi ada beberapa variabel dependen (variabel
tak bebas).
Penggunaan lebih dari satu variabel tak bebas ini sering
dijumpai pada kasus-kasus yang ingin mengamati atau
melihat karakteristik suatu objek yang dalam hal ini tidak
cukup hanya menggunakan sebuah variabel tak bebas.
• MANOVA satu arah dengan pengaruh tetap
dapat digunakan untuk menguji hipotesis
apakah ke-n objek (dari 1 faktor yang sama)
menghasilkan rataan yang sama untuk k
variabel respon yang diamati dalam penelitian.
• Rancangan satu arah disebut pula rancangan
satu faktor, yaitu respon-respon yang dihasilkan
oleh satuan percobaan berbeda atau beragam
karena hanya ada satu faktor.
• Tujuan analisis adalah menduga rataan variabel
respon untuk setiap populasi, dan menguji
tentang ketiga rataan tersebut.
STATISTIKA MULTIVARIAT
ANALISIS FAKTOR
Pengantar Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan suatu cabang dari analisis
variabel ganda yang memperhatikan hubungan
internal dari sebuah himpunan variabel-variabel
dimana hubungan tersebut dapat diartikan sebagai
hubungan linier atau mendekati.
Dalam analisis faktor ini seluruh yang ada akan
dilihat hubungan-nya (inter-dependent antar
variabel), sehingga akan menghasilkan
pengelompokan atau tepatnya abstraction dari
banyak variabel menjadi hanya beberapa variabel
baru atau faktor.
Dengan sedikit faktor ini akan menjadi lebih mudah
untuk dikelola.
• Tujuan utama dari analisis faktor adalah untuk
menggambarkan keragaman diantara banyak variabel-
variabel yang sebenarnya dapat dibedakan dalam
beberapa sifat yang mendasar namun tidak dapat
terobservasi kuantitasnya.
• Sifat yang mendasar namun tak dapat terobservasi
kuantitasnya ini yang disebut faktor
KONSEP DASAR ANALISIS FAKTOR
1. Bukan mengkaitkan antara dependen variabel dengan independen variabel,
TAPI membuat REDUKSI atau ABSTRAKSI atau MERINGKAS dari
BANYAK variabel menjadi SEDIKIT variabel.
2. Teknik yang digunakan adalah TEKNIK INTERDEPENSI, yakni SELURUH
set HUBUNGAN yang interdependen diteliti. Prinsipnya menggunakan
KORELASI r = 1 dan r = 0. Dipergunakan dalam hal mengidentifikasi
variabel yang berKORELASI dan yang tidak/kecil KORELASI-nya.
3. Analisis Faktor menekankan adanya COMMUNALITY= jumlah varian yang
disumbangkan oleh suatu variabel pada variabel lainnya.
4. Kovariasi antar-variabel yang diuraikan akan memunculkan COMMON
FACTORS (jumlahnya sedikit) dan UNIQUE FACTORS setiap variabel.
(FAKTOR-FAKTOR tidak secara jelas terlihat).
5. Adanya koefisien nilai faktor (factor score coefficient), sehingga faktor 1
menyerab sebagian besar seluruh variabel, faktor 2 menyerab sebagian
besar sisa varian setelah diambil untuk faktor 1. Faktor 2 TIDAK berkorelasi
dengan faktor 1.
TEKNIK STATISTIK Untuk
ANALISIS FAKTOR
1. Bartlett’s test of sphericity: uji statistik untuk menguji hipotesis bahwa
variabel tidak saling berkorelasi dalam populasi.
2. Matriks korelasi.
3. Communality: jumlah varian yang disumbangkan oleh variabel
terhadap seluruh variabel lain.
4. Eigenvalue: jumlah varian yang dijelaskan oleh setiap faktor. Hanya
eigenvalue >1 yang dimasukkan dalam model.
5. Scree plot: plot dari eigenvalue sebagai sumbu vertikal dan banyaknya
faktor sebagai sumbu datar; untuk menentukan banyaknya faktor yang
bisa ditarik (factor extraction).
Catatan:
• Jenis variabelnya interval atau rasio.
• Jumlah sampel = 4 kali jumlah variabel.
Misal jumlah variabel =10, maka n-nya = 40 unit.
Adapula beberapa referensi yang memberikan informasi berbeda mengenai
jumlah sampel yang digunakan.
Syarat untuk membangun Analisis Faktor:
1. Hubungan antar variabel terobservasi harus linear dan
nilai korelasi tidak boleh NOL (artinya harus benar-benar
ada hubungannya).
2. Variabel komponen hipotetis yang disebut FAKTOR ada
dua Common Factors dan Unique factors
3. Common factors selalu dianggap TIDAK berkorelasi
dengan faktor unik.
Common factors lebih sedikit daripada variabel asli.
Unique factors biasanya dianggap sama dengan jumlah
variabelnya.
TUGAS
• Selesaikan Latihan Soal mengenai data Analisis Faktor
(data terlampir)
• Gunakan analisis lengkap sesuai dengan tahapan dan
asumsi yang harus dipenuhi pada Analisis Faktor
• Referensi latihan kasus
Buku latihan SPSS Statistika Multivariat, Singgih Santoso
STATISTIKA MULTIVARIAT
ANALISIS DISKRIMINAN
• Analisis diskriminan adalah teknik statistika
untuk mengelompokkan individu-individu ke
dalam kelompok-kelompok yang saling bebas
dengan tegas berdasarkan sekelompok
variabel bebas.
Pengklasifikasian adalah salah satu analisis statistika yang
diperlukan jika ada beberapa kelompok kemudian ingin
diketahui apakah kelompok-kelompok tersebut memang
berbeda secara statsitika. Kelompok-kelompok ini terjadi
karena ada pengaruh satu atau lebih variabel lain yang
merupakan variabel independen. Kombinasi linier dari
variabel-variabel ini akan membentuk suatu fungsi
diskriminan (Tatham et. al., 1998).
Asumsi analisis diskriminan
• p variabel bebas menyebar mengikuti sebaran
normal ganda
• Matrik peragam berdimensi pxp dari variabel-
variabel bebas dalam setiap kelompok harus
sama (homogen)
Sebelum dilakukan analisis diskriminan, perlu
dilakukan pengujian kesamaan vektor-vektor
nilai tengah.
Beberapa statistik uji yang digunakan untuk
menguji kesamaan vektor-vektor nilai tengah,
adalah:
1. Lambda Wilk
2. Teras lawley-Hotelling
3. Teras Pillai
Persamaan Diskriminan
Persamaan Diskriminan
Di = d0 + d1X1 + d2X2, ……. + dnXn
dengan
• Di = skor fungsi diskriminan i
• di = koefisien yang bersesuaian
Contoh:
• D = 0.659X1 + 0.583X2 + 0.975X3
Zjk = a+W1X1k+W2X2k+ . . + WnXnk
Zjk : Nilai diskrimanan Z dari fungsi
diskriminan j untuk obyek k
a : intersep
Wi: Koefisien diskriminan untuk
variabel independen ke-i
Xik : Nilai variabel ke-i untuk obyek ke-k
Fungsi diskriminan lain yang dapat digunakan antara
lain fungsi diskriminan linier Fisher. Secara detail
fungsi ini dijelaskan dalam Johson dan Winchern
(1992).
Nilai diskriminan Z merupakan dasar untuk
menentukan suatu obyek masuk kelompok yang
mana dengan membandingkannya dengan rata-rata
(centroid) dari nilai Z masing-masing kelompok.
Jika ada dua kelompok, misalkan A dan B, maka
Zcu : Nilai Z kritis
NA: Jumlah obyek di dalam A
NB : Jumlah obyek di dalam B
ZA : centroid untuk A
ZB : centroid untuk B
Kelompokkan ke dalam A jika Zn < Zct
Kelompokkan ke dalam B jika Zn > Zct
B
A
A
B
B
A
cu
N
N
Z
N
Z
N
Z



Bahan diperoleh dari berbagai sumber
STATISTIKA MULTIVARIAT
ANALISIS CLUSTER
Pengertian
• Disebut pula analisis gerombol.
• Analisis Cluster merupakan suatu metode dalam
analisis peubah ganda yang bertujuan untuk
mengelompokkan n satuan pengamatan kedalam k
gerombol dengan (k<n) berdasar p variabel, sehingga
unit-unit pengamatan dalam satu kelompok memiliki
ciri-ciri yang lebih homogen dibandingkan unit
pengamatan dalam kelompok lain.
• Tujuan pokok digunakan analisis cluster adalah untuk
mengelompokkan data menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan pada kesamaan atau ketidaksamaan
objek.
• Metode analisis ini paling banyak digunakan apabila
tidak ada hipotesis yang akan diuji, karena
pengelompokkan hanya didasarkan pada fakta data
dan pengelompokkan secara alami.
Metode Analisis Cluster
• Metode Hierarki
digunakan untuk mengelompokkan
pengamatan secara terstruktur berdasarkan
kemiripan sifatnya dan kelompok yang
diingiinkan belum diketahui banyaknya.
• Metode Non-Hierarki
• Ada dua cara memperoleh kelompok dengan metode
Hierarki, yaitu:
• Cara penggabungan, diperoleh dengan menggabungkan
pengamatan atau kelompok secara bertahap, sehingga
pada akhir proses diperoleh hanya satu kelompok saja.
• Cara pemisahan, dimilai dengan membentuk satu
kelompok besar dengan anggota seluruh objek
pengamatan, kelompok besar tersebut kemudian dipisah
menjadi kelompokmyang lebih kecil, sampai satu
kelompok hanya beranggotakan satu objek pengamatan
saja.
• Kedua cara ini tidak berbeda dalam pembentukkan
kelompok, namun hanya berbeda dalam tahapan
pembentukan kelompok.
STATISTIKA MULTIVARIAT
ANALISIS KONJOIN
ANALISIS CONJOIN
• Conjoint analysis, considered jointly: membantu
produsen mencari solusi kompromi yang optimal dalam
merancang produk dengan suatu pertimbangan
pertukaran (trade off judgement) atribut  memberikan
ukuran kuantitatif terhadap tingkat kegunaan dan tingkat
kepentingan relatif
• Menurut Green & Krieger(1991):
– Merancang harga
– Memprediksi tingkat penjualan (market share)
– Segmnentasi preferensi
– Merancang strategi promosi
Tujuan
• Mengetahui bagaimana sebenarnya persepsi konsumen terhadap
suatu produk atau jasa yang “diminati” oleh konsumen
• Menentukan kepentingan relatif dari atribut di dalam pemilihan oleh
pelanggan.
• Mengestimasi pangsa pasar merek yang berbeda dalam tingkatan
level atrribut.
• Menentukan komposisi merek yang paling disenangi, features dari
merek dapat dibuat bervariasi dinyatakan dalam tingkatan/level
atribut dan utilities yang bersangkutan.
• Membuat segmen pasar berdasarkan pada kemiripan preferensi
untuk tingkatan/level atribut.
TAHAPAN ANALISIS CONJOIN
Perumusan masalah
Merancang kombinasi atribut (stimuli)
Penentuan metode pengumpulan data
Memilih prosedur analisis konjoin
Interpretasi hasil
Uji reliabilitas dan validitas hasil
Perumusan Masalah
• Identifikasi atribut dan tarafnya
Pemilihan atribut adalah untuk atribut yang punya peran
untuk mempengaruhi preferensi konsumen, melalui diskusi
pakar, eksplorasi data sekunder dan penelitian pendahuluan
• Skala atribut dan model preferensi
Skala berdasarkan skala pengukuran:
– Kualitatif: nominal atau ordinal
– Kuantitatif: interval atau rasio
Merancang Kombinasi Atribut (Stimuli)
• Kombinasi berpasangan (pairwise combination), responden
diminta untuk mengevaluasi pasangan atribut secara
bersamaan, bila ada p atribut maka jumlah yang akan
dievaluasi adalah p(p-1)/2 pasangan kombinasi.
• Kombinasi lengkap; semua kombinasi dapat dievaluasi, bila
terdapat banyak sekali atribut maka digunakan metode
orthogonal array yang merupakan yakni rancangan faktorial
sebagian (fractional factorial design)
Penentuan Jenis Data Yang diperlukan
• Nonmetrik (nominal atau ordinal atau kategori) Untuk data berjenis
nonmetrik, responden diminta untuk membuat ranking atau
mengurutkan stimuli yang telah dibuat pada tahap sebelumnya.
Secara teori perangkingan dapat dipandang sebagai evaluasi secara
relatif terhadap taraf-taraf atribut. Nilai rangking ini dipercaya akan
mencerminkan perilaku konsumen dalam situasi nyata.
• Metrik (data berskala interval atau rasio) Untuk memperoleh data
dalam bentuk metrik, responden diminta untuk memberikan rating
atau nilai terhadap masing-masing stimuli. Melalui cara ini responden
akan dapat memberikan penilaian terhadap masing-masing stimuli
secara terpisah
Menentukan Metode Analisis
• Secara umum model dasar analisis Conjoin dapat ditulskan dalam bentuk
diatas, dimana:
– U(X) = Utility total
– ij = Part worth atau nilai kegunaan dari atribut ke-i taraf ke-j.
– kI = Taraf ke-j dari atribut ke-i
– m = Jumlah atribut
– xij = Dummy variable atribut ke-i taraf ke-j. (bernilai 1 bila taraf yang berkaitan
muncul dan 0 bila tidak)
Untuk menentukan tingkat kepentingan atribut ke-i (Ai) ditentukan
melalui formula berikut:
dimana:
Ii = (max(ij) – min(ij)), untuk setiap i.
Contoh kasus:
Sebuah pabrik sepatu sedang mengembangkan produk sepatu
baru. Sebelum meluncurkan produk baru tersebut, divisi pemasaran
melakukan riset untuk mengetahui seperti apakah desain dan warna
produk yang diminati oleh konsumen, dimana target pasar yang
dibidik adalah kelas menengah.
Awalnya bagian Promosi melakukan riset kecil berupa
penyebaran kuisioner kepada pelanggan untuk mengetahui penting
tidaknya suatu atribut beserta tarafnya. Kemudian diketahui ada 2
atibut yang dinilai berperan mempengaruhi responden (konsumen).
Penelitian dilakukan terhadap 2 responden.
setelah dibuat stimuli, ke-2 responden tersebut melakukan
ranking terhadap stimuli yang ada. Dimana angka 1 adalah model
sepatu yang paling tidak disukai, dan angka terakhir adalah model
sepatu yang paling disukai.
buatlah dengan analisis konjoin untuk menyimpulkan seperti
apa model sepatu yang disukai konsumen?
Contoh: Penentuan Atribut dan taraf produk Sepatu
Atribut Taraf Keterangan
Desain 1
2
Bertali
Tanpa tali
Warna 1
2
3
Hitam
Putih
Lainnya
(selain hitam
dan putih)
TAHAPAN MEMBUAT ANALISIS KONJOIN DENGAN SPSS
1. MERANCANG KARTU STIMULI
• Perancangan kartu stimuli dibuat dalam SPSS, maka perancangannya dilakukan dengan cara
membuat syntax.
• Buka program SPSS, dan biarkan SPSS data dalam keadaan kosong (tidak ada file yang dibuka)
• Dari menu file, pilih submenu open, lalu pilihan syntax (buka file syntax.sav)
• Untuk kasus diatas ketik
ORTHOPLAN
/FACTORS=
DISAIN 'Disain Sepatu' (‘Bertali' ‘Tanpa Tali')
WARNA ‘Warna Sepatu' (‘Hitam' ‘Putih' 'Lainnya')
/HOLDOUT=0.
SAVE OUTFILE='CONJOINT SOAL 1.SAV'.
• Lakukan eksekusi syntax dengan cara dari tampilan SPSS syntax editor, buka menu RUN, lalu
pilih ALL
• Setelah beberapa saat akan muncul tampak output yang tersimpan pada CONJOINT SOAL 1.
sav
2. Melakukan proses konjoin
• Dari stimuli yang terbentuk, proses dilanjutkan dengan proses conjoint, yang mengambil file
syntax yaitu CONJOINT SOAL 1 PROSES.sps
• Buka program SPSS, dan biarkan SPSS data dalam keadaan kosong(tidak ada file yang dibuka)
• Dari menu file, pilih submenu open, lalu pilihan syntax. Untuk proses konjoin pada kasus diatas
ketik:
DATA LIST FREE/ QN PROD1 TO PROD6.
BEGIN DATA.
101 1.00 3.00 2.00 5.00 4.00 6.00
102 2.00 4.00 6.00 1.00 3.00 5.00
END DATA.
CONJOINT PLAN='CONJOINT SOAL 1.SAV'
/FACTORS=
DISAIN 'Disain sepatu' (‘Bertali' ‘Tanpa tali')
Warna ‘Warna sepatu' (‘Hitam' ‘Putih' 'Lainnya')
/SUBJECT=QN
/SCORE=PROD1 PROD2 PROD3 PROD4 PROD5 PROD6
/UTILITY='CONJOINT SOAL 1 UTILITY.SAV'.
• Lakukan eksekusi syntax dengan cara dari tampilan SPSS syntax editor, buka menu RUN, lalu
pilih ALL
• Setelah beberapa saat akan muncul output (lihat file CONJOINT SOAL 1 HASIL.spo)
Bahan diperoleh dari berbagai sumber

More Related Content

Similar to analisis manova.ppt

Evaluation of Interactive Systems
Evaluation of Interactive SystemsEvaluation of Interactive Systems
Evaluation of Interactive Systemsdwi_setiyo
 
Variabel penelitian-new
Variabel penelitian-newVariabel penelitian-new
Variabel penelitian-newNovia Widya
 
Copy Of Analisis Faktor
Copy Of Analisis FaktorCopy Of Analisis Faktor
Copy Of Analisis Faktorguestf0f1ca4e
 
Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2guest2096915
 
Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2guest2096915
 
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)Ashikin Azeman
 
Statistik Bisnis untuk Penyusunan Owner Estimate _Pelatihan "Penyusunan HPS/...
Statistik Bisnis untuk Penyusunan Owner Estimate  _Pelatihan "Penyusunan HPS/...Statistik Bisnis untuk Penyusunan Owner Estimate  _Pelatihan "Penyusunan HPS/...
Statistik Bisnis untuk Penyusunan Owner Estimate _Pelatihan "Penyusunan HPS/...Kanaidi ken
 
09-analisis-data.ppt
09-analisis-data.ppt09-analisis-data.ppt
09-analisis-data.ppttugaskampus3
 

Similar to analisis manova.ppt (20)

Evaluation of
Evaluation ofEvaluation of
Evaluation of
 
Evaluation of
Evaluation ofEvaluation of
Evaluation of
 
Evaluation of Interactive Systems
Evaluation of Interactive SystemsEvaluation of Interactive Systems
Evaluation of Interactive Systems
 
Analisis Faktor
Analisis FaktorAnalisis Faktor
Analisis Faktor
 
Analisis Faktor
Analisis FaktorAnalisis Faktor
Analisis Faktor
 
Analisis Faktor
Analisis FaktorAnalisis Faktor
Analisis Faktor
 
Analisis Faktor
Analisis FaktorAnalisis Faktor
Analisis Faktor
 
Analisis Faktor
Analisis FaktorAnalisis Faktor
Analisis Faktor
 
Analisis Faktor
Analisis FaktorAnalisis Faktor
Analisis Faktor
 
Variabel penelitian-new
Variabel penelitian-newVariabel penelitian-new
Variabel penelitian-new
 
Copy Of Analisis Faktor
Copy Of Analisis FaktorCopy Of Analisis Faktor
Copy Of Analisis Faktor
 
Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2
 
Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2
 
Statistika Sosial 1
Statistika Sosial 1Statistika Sosial 1
Statistika Sosial 1
 
Konsep data (2)
Konsep data (2)Konsep data (2)
Konsep data (2)
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
 
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
 
Variabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitianVariabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitian
 
Statistik Bisnis untuk Penyusunan Owner Estimate _Pelatihan "Penyusunan HPS/...
Statistik Bisnis untuk Penyusunan Owner Estimate  _Pelatihan "Penyusunan HPS/...Statistik Bisnis untuk Penyusunan Owner Estimate  _Pelatihan "Penyusunan HPS/...
Statistik Bisnis untuk Penyusunan Owner Estimate _Pelatihan "Penyusunan HPS/...
 
09-analisis-data.ppt
09-analisis-data.ppt09-analisis-data.ppt
09-analisis-data.ppt
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

analisis manova.ppt

  • 2. Pendahuluan • ANOVA (Analysis of Variance) adalah bagian dari prosedur satistika yang digunakan untuk menganalisis perbedaan rataan dari beberapa populasi dengan menggunakan data yang diperoleh yang diambil dari populasi yang diamati. • Ada banyak jenis ANOVA yang telah dipelajari sebelumnya, namun hampir semua hanya melibatkan satu variabel tak bebas.
  • 3. MANOVA Manova adalah perluasan dari konsep dan teknik ANOVA pada situasi ada beberapa variabel dependen (variabel tak bebas). Penggunaan lebih dari satu variabel tak bebas ini sering dijumpai pada kasus-kasus yang ingin mengamati atau melihat karakteristik suatu objek yang dalam hal ini tidak cukup hanya menggunakan sebuah variabel tak bebas.
  • 4. • MANOVA satu arah dengan pengaruh tetap dapat digunakan untuk menguji hipotesis apakah ke-n objek (dari 1 faktor yang sama) menghasilkan rataan yang sama untuk k variabel respon yang diamati dalam penelitian. • Rancangan satu arah disebut pula rancangan satu faktor, yaitu respon-respon yang dihasilkan oleh satuan percobaan berbeda atau beragam karena hanya ada satu faktor. • Tujuan analisis adalah menduga rataan variabel respon untuk setiap populasi, dan menguji tentang ketiga rataan tersebut.
  • 6. Pengantar Analisis Faktor Analisis faktor merupakan suatu cabang dari analisis variabel ganda yang memperhatikan hubungan internal dari sebuah himpunan variabel-variabel dimana hubungan tersebut dapat diartikan sebagai hubungan linier atau mendekati.
  • 7. Dalam analisis faktor ini seluruh yang ada akan dilihat hubungan-nya (inter-dependent antar variabel), sehingga akan menghasilkan pengelompokan atau tepatnya abstraction dari banyak variabel menjadi hanya beberapa variabel baru atau faktor. Dengan sedikit faktor ini akan menjadi lebih mudah untuk dikelola.
  • 8. • Tujuan utama dari analisis faktor adalah untuk menggambarkan keragaman diantara banyak variabel- variabel yang sebenarnya dapat dibedakan dalam beberapa sifat yang mendasar namun tidak dapat terobservasi kuantitasnya. • Sifat yang mendasar namun tak dapat terobservasi kuantitasnya ini yang disebut faktor
  • 9. KONSEP DASAR ANALISIS FAKTOR 1. Bukan mengkaitkan antara dependen variabel dengan independen variabel, TAPI membuat REDUKSI atau ABSTRAKSI atau MERINGKAS dari BANYAK variabel menjadi SEDIKIT variabel. 2. Teknik yang digunakan adalah TEKNIK INTERDEPENSI, yakni SELURUH set HUBUNGAN yang interdependen diteliti. Prinsipnya menggunakan KORELASI r = 1 dan r = 0. Dipergunakan dalam hal mengidentifikasi variabel yang berKORELASI dan yang tidak/kecil KORELASI-nya. 3. Analisis Faktor menekankan adanya COMMUNALITY= jumlah varian yang disumbangkan oleh suatu variabel pada variabel lainnya. 4. Kovariasi antar-variabel yang diuraikan akan memunculkan COMMON FACTORS (jumlahnya sedikit) dan UNIQUE FACTORS setiap variabel. (FAKTOR-FAKTOR tidak secara jelas terlihat). 5. Adanya koefisien nilai faktor (factor score coefficient), sehingga faktor 1 menyerab sebagian besar seluruh variabel, faktor 2 menyerab sebagian besar sisa varian setelah diambil untuk faktor 1. Faktor 2 TIDAK berkorelasi dengan faktor 1.
  • 10. TEKNIK STATISTIK Untuk ANALISIS FAKTOR 1. Bartlett’s test of sphericity: uji statistik untuk menguji hipotesis bahwa variabel tidak saling berkorelasi dalam populasi. 2. Matriks korelasi. 3. Communality: jumlah varian yang disumbangkan oleh variabel terhadap seluruh variabel lain. 4. Eigenvalue: jumlah varian yang dijelaskan oleh setiap faktor. Hanya eigenvalue >1 yang dimasukkan dalam model. 5. Scree plot: plot dari eigenvalue sebagai sumbu vertikal dan banyaknya faktor sebagai sumbu datar; untuk menentukan banyaknya faktor yang bisa ditarik (factor extraction). Catatan: • Jenis variabelnya interval atau rasio. • Jumlah sampel = 4 kali jumlah variabel. Misal jumlah variabel =10, maka n-nya = 40 unit. Adapula beberapa referensi yang memberikan informasi berbeda mengenai jumlah sampel yang digunakan.
  • 11. Syarat untuk membangun Analisis Faktor: 1. Hubungan antar variabel terobservasi harus linear dan nilai korelasi tidak boleh NOL (artinya harus benar-benar ada hubungannya). 2. Variabel komponen hipotetis yang disebut FAKTOR ada dua Common Factors dan Unique factors 3. Common factors selalu dianggap TIDAK berkorelasi dengan faktor unik. Common factors lebih sedikit daripada variabel asli. Unique factors biasanya dianggap sama dengan jumlah variabelnya.
  • 12. TUGAS • Selesaikan Latihan Soal mengenai data Analisis Faktor (data terlampir) • Gunakan analisis lengkap sesuai dengan tahapan dan asumsi yang harus dipenuhi pada Analisis Faktor • Referensi latihan kasus Buku latihan SPSS Statistika Multivariat, Singgih Santoso
  • 14. • Analisis diskriminan adalah teknik statistika untuk mengelompokkan individu-individu ke dalam kelompok-kelompok yang saling bebas dengan tegas berdasarkan sekelompok variabel bebas.
  • 15. Pengklasifikasian adalah salah satu analisis statistika yang diperlukan jika ada beberapa kelompok kemudian ingin diketahui apakah kelompok-kelompok tersebut memang berbeda secara statsitika. Kelompok-kelompok ini terjadi karena ada pengaruh satu atau lebih variabel lain yang merupakan variabel independen. Kombinasi linier dari variabel-variabel ini akan membentuk suatu fungsi diskriminan (Tatham et. al., 1998).
  • 16. Asumsi analisis diskriminan • p variabel bebas menyebar mengikuti sebaran normal ganda • Matrik peragam berdimensi pxp dari variabel- variabel bebas dalam setiap kelompok harus sama (homogen)
  • 17. Sebelum dilakukan analisis diskriminan, perlu dilakukan pengujian kesamaan vektor-vektor nilai tengah. Beberapa statistik uji yang digunakan untuk menguji kesamaan vektor-vektor nilai tengah, adalah: 1. Lambda Wilk 2. Teras lawley-Hotelling 3. Teras Pillai
  • 18. Persamaan Diskriminan Persamaan Diskriminan Di = d0 + d1X1 + d2X2, ……. + dnXn dengan • Di = skor fungsi diskriminan i • di = koefisien yang bersesuaian Contoh: • D = 0.659X1 + 0.583X2 + 0.975X3
  • 19. Zjk = a+W1X1k+W2X2k+ . . + WnXnk Zjk : Nilai diskrimanan Z dari fungsi diskriminan j untuk obyek k a : intersep Wi: Koefisien diskriminan untuk variabel independen ke-i Xik : Nilai variabel ke-i untuk obyek ke-k
  • 20. Fungsi diskriminan lain yang dapat digunakan antara lain fungsi diskriminan linier Fisher. Secara detail fungsi ini dijelaskan dalam Johson dan Winchern (1992). Nilai diskriminan Z merupakan dasar untuk menentukan suatu obyek masuk kelompok yang mana dengan membandingkannya dengan rata-rata (centroid) dari nilai Z masing-masing kelompok.
  • 21. Jika ada dua kelompok, misalkan A dan B, maka Zcu : Nilai Z kritis NA: Jumlah obyek di dalam A NB : Jumlah obyek di dalam B ZA : centroid untuk A ZB : centroid untuk B Kelompokkan ke dalam A jika Zn < Zct Kelompokkan ke dalam B jika Zn > Zct B A A B B A cu N N Z N Z N Z    Bahan diperoleh dari berbagai sumber
  • 23. Pengertian • Disebut pula analisis gerombol. • Analisis Cluster merupakan suatu metode dalam analisis peubah ganda yang bertujuan untuk mengelompokkan n satuan pengamatan kedalam k gerombol dengan (k<n) berdasar p variabel, sehingga unit-unit pengamatan dalam satu kelompok memiliki ciri-ciri yang lebih homogen dibandingkan unit pengamatan dalam kelompok lain.
  • 24. • Tujuan pokok digunakan analisis cluster adalah untuk mengelompokkan data menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pada kesamaan atau ketidaksamaan objek. • Metode analisis ini paling banyak digunakan apabila tidak ada hipotesis yang akan diuji, karena pengelompokkan hanya didasarkan pada fakta data dan pengelompokkan secara alami.
  • 25. Metode Analisis Cluster • Metode Hierarki digunakan untuk mengelompokkan pengamatan secara terstruktur berdasarkan kemiripan sifatnya dan kelompok yang diingiinkan belum diketahui banyaknya. • Metode Non-Hierarki
  • 26. • Ada dua cara memperoleh kelompok dengan metode Hierarki, yaitu: • Cara penggabungan, diperoleh dengan menggabungkan pengamatan atau kelompok secara bertahap, sehingga pada akhir proses diperoleh hanya satu kelompok saja. • Cara pemisahan, dimilai dengan membentuk satu kelompok besar dengan anggota seluruh objek pengamatan, kelompok besar tersebut kemudian dipisah menjadi kelompokmyang lebih kecil, sampai satu kelompok hanya beranggotakan satu objek pengamatan saja. • Kedua cara ini tidak berbeda dalam pembentukkan kelompok, namun hanya berbeda dalam tahapan pembentukan kelompok.
  • 28. ANALISIS CONJOIN • Conjoint analysis, considered jointly: membantu produsen mencari solusi kompromi yang optimal dalam merancang produk dengan suatu pertimbangan pertukaran (trade off judgement) atribut  memberikan ukuran kuantitatif terhadap tingkat kegunaan dan tingkat kepentingan relatif • Menurut Green & Krieger(1991): – Merancang harga – Memprediksi tingkat penjualan (market share) – Segmnentasi preferensi – Merancang strategi promosi
  • 29. Tujuan • Mengetahui bagaimana sebenarnya persepsi konsumen terhadap suatu produk atau jasa yang “diminati” oleh konsumen • Menentukan kepentingan relatif dari atribut di dalam pemilihan oleh pelanggan. • Mengestimasi pangsa pasar merek yang berbeda dalam tingkatan level atrribut. • Menentukan komposisi merek yang paling disenangi, features dari merek dapat dibuat bervariasi dinyatakan dalam tingkatan/level atribut dan utilities yang bersangkutan. • Membuat segmen pasar berdasarkan pada kemiripan preferensi untuk tingkatan/level atribut.
  • 30. TAHAPAN ANALISIS CONJOIN Perumusan masalah Merancang kombinasi atribut (stimuli) Penentuan metode pengumpulan data Memilih prosedur analisis konjoin Interpretasi hasil Uji reliabilitas dan validitas hasil
  • 31. Perumusan Masalah • Identifikasi atribut dan tarafnya Pemilihan atribut adalah untuk atribut yang punya peran untuk mempengaruhi preferensi konsumen, melalui diskusi pakar, eksplorasi data sekunder dan penelitian pendahuluan • Skala atribut dan model preferensi Skala berdasarkan skala pengukuran: – Kualitatif: nominal atau ordinal – Kuantitatif: interval atau rasio
  • 32. Merancang Kombinasi Atribut (Stimuli) • Kombinasi berpasangan (pairwise combination), responden diminta untuk mengevaluasi pasangan atribut secara bersamaan, bila ada p atribut maka jumlah yang akan dievaluasi adalah p(p-1)/2 pasangan kombinasi. • Kombinasi lengkap; semua kombinasi dapat dievaluasi, bila terdapat banyak sekali atribut maka digunakan metode orthogonal array yang merupakan yakni rancangan faktorial sebagian (fractional factorial design)
  • 33. Penentuan Jenis Data Yang diperlukan • Nonmetrik (nominal atau ordinal atau kategori) Untuk data berjenis nonmetrik, responden diminta untuk membuat ranking atau mengurutkan stimuli yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Secara teori perangkingan dapat dipandang sebagai evaluasi secara relatif terhadap taraf-taraf atribut. Nilai rangking ini dipercaya akan mencerminkan perilaku konsumen dalam situasi nyata. • Metrik (data berskala interval atau rasio) Untuk memperoleh data dalam bentuk metrik, responden diminta untuk memberikan rating atau nilai terhadap masing-masing stimuli. Melalui cara ini responden akan dapat memberikan penilaian terhadap masing-masing stimuli secara terpisah
  • 34. Menentukan Metode Analisis • Secara umum model dasar analisis Conjoin dapat ditulskan dalam bentuk diatas, dimana: – U(X) = Utility total – ij = Part worth atau nilai kegunaan dari atribut ke-i taraf ke-j. – kI = Taraf ke-j dari atribut ke-i – m = Jumlah atribut – xij = Dummy variable atribut ke-i taraf ke-j. (bernilai 1 bila taraf yang berkaitan muncul dan 0 bila tidak) Untuk menentukan tingkat kepentingan atribut ke-i (Ai) ditentukan melalui formula berikut: dimana: Ii = (max(ij) – min(ij)), untuk setiap i.
  • 35. Contoh kasus: Sebuah pabrik sepatu sedang mengembangkan produk sepatu baru. Sebelum meluncurkan produk baru tersebut, divisi pemasaran melakukan riset untuk mengetahui seperti apakah desain dan warna produk yang diminati oleh konsumen, dimana target pasar yang dibidik adalah kelas menengah. Awalnya bagian Promosi melakukan riset kecil berupa penyebaran kuisioner kepada pelanggan untuk mengetahui penting tidaknya suatu atribut beserta tarafnya. Kemudian diketahui ada 2 atibut yang dinilai berperan mempengaruhi responden (konsumen). Penelitian dilakukan terhadap 2 responden. setelah dibuat stimuli, ke-2 responden tersebut melakukan ranking terhadap stimuli yang ada. Dimana angka 1 adalah model sepatu yang paling tidak disukai, dan angka terakhir adalah model sepatu yang paling disukai. buatlah dengan analisis konjoin untuk menyimpulkan seperti apa model sepatu yang disukai konsumen?
  • 36. Contoh: Penentuan Atribut dan taraf produk Sepatu Atribut Taraf Keterangan Desain 1 2 Bertali Tanpa tali Warna 1 2 3 Hitam Putih Lainnya (selain hitam dan putih)
  • 37. TAHAPAN MEMBUAT ANALISIS KONJOIN DENGAN SPSS 1. MERANCANG KARTU STIMULI • Perancangan kartu stimuli dibuat dalam SPSS, maka perancangannya dilakukan dengan cara membuat syntax. • Buka program SPSS, dan biarkan SPSS data dalam keadaan kosong (tidak ada file yang dibuka) • Dari menu file, pilih submenu open, lalu pilihan syntax (buka file syntax.sav) • Untuk kasus diatas ketik ORTHOPLAN /FACTORS= DISAIN 'Disain Sepatu' (‘Bertali' ‘Tanpa Tali') WARNA ‘Warna Sepatu' (‘Hitam' ‘Putih' 'Lainnya') /HOLDOUT=0. SAVE OUTFILE='CONJOINT SOAL 1.SAV'. • Lakukan eksekusi syntax dengan cara dari tampilan SPSS syntax editor, buka menu RUN, lalu pilih ALL • Setelah beberapa saat akan muncul tampak output yang tersimpan pada CONJOINT SOAL 1. sav
  • 38. 2. Melakukan proses konjoin • Dari stimuli yang terbentuk, proses dilanjutkan dengan proses conjoint, yang mengambil file syntax yaitu CONJOINT SOAL 1 PROSES.sps • Buka program SPSS, dan biarkan SPSS data dalam keadaan kosong(tidak ada file yang dibuka) • Dari menu file, pilih submenu open, lalu pilihan syntax. Untuk proses konjoin pada kasus diatas ketik: DATA LIST FREE/ QN PROD1 TO PROD6. BEGIN DATA. 101 1.00 3.00 2.00 5.00 4.00 6.00 102 2.00 4.00 6.00 1.00 3.00 5.00 END DATA. CONJOINT PLAN='CONJOINT SOAL 1.SAV' /FACTORS= DISAIN 'Disain sepatu' (‘Bertali' ‘Tanpa tali') Warna ‘Warna sepatu' (‘Hitam' ‘Putih' 'Lainnya') /SUBJECT=QN /SCORE=PROD1 PROD2 PROD3 PROD4 PROD5 PROD6 /UTILITY='CONJOINT SOAL 1 UTILITY.SAV'. • Lakukan eksekusi syntax dengan cara dari tampilan SPSS syntax editor, buka menu RUN, lalu pilih ALL • Setelah beberapa saat akan muncul output (lihat file CONJOINT SOAL 1 HASIL.spo) Bahan diperoleh dari berbagai sumber