Balo-balo adalah seni pertunjukan tradisi Tegal yang menyajikan pantun-pantun diiringi rebana. Terdiri atas empat bait utama (balo-balo, wilis, jalma, suluk) dengan jumlah larik yang berbeda. Memiliki fungsi sebagai validasi pranata, kontrol sosial, rekreasi, penyebaran religi, dan komunikasi bagi masyarakat Tegal.
2. BALO-BALO
1. Berasal dari kata bolo (Jawa=bala) yang berarti teman.
2. Berasal dari kata balaghah (arab) yang berarti wara-wara.
Balo-balo adalah seni pertunjukan tradisi yang berisi pantun-pantun yang
dinyanyikan dan diiringi oleh rebana jawa.
Rebana jawa :
3. BENTUK
PERTUNJUKAN TEKS
Terdiri dari empat bait utama: balo-balo,
wilis, jalma, dan suluk.
Bait balo-balo terdiri dari lima larik
Bait wilis terdiri dari empat larik
Bait jalma terdiri dari empat larik
Bait suluk terdiri dari empat larik
4. BENTUK TEKS BALO-BALO
1. Bait balo-balo :
E si balo-balo si balo kembange gedang
E si kembang gedang digantung pan nggo dolanan 2x
E si bujang aja sungkanan 2x
Adong tua ora kajogan
Aduh sayang ala sayang saluluan
2. Bait wilis :
Wilis wilis kuning widadari pada turun 2x
Aduh bapak lara temen 2x
Larane wong kenang guna
Janur kuning raja pulang
5. BENTUK TEKS BALO-BALO
3. Bait jalma :
Jalma jalma luwih manuk cabak ngolah ngalih 2x
Aduh bapak lara temen 2x
Larane wong kenang guna
Janur kuning raja pulang
4. Bait suluk :
E si ana maning ana uwi mangan jagung 2x
Uwine uwi ula jagunge jagung kodok
Ana ula mangan kodok
Janur kuning raja pulang
6. STRUKTUR BALO-BALO
I. UNSUR INTRINSIK
A. Gaya Bahasa : a. Diksi: dominan denotatif
b. Repetisi: Anadiplosis, Epizeuksis, dan Berselang
B. Bunyi : a. Rima akhir berpola rata, silang, berpeluk, patah abca, bebas abbc dan abcd
b. Asonansi dominan “a,e,i” serta aliterasi dominan konsonan sengau
c. Irama berkaitan dengan melodi dan ritme
C. Imaji : a. Pendengaran
b. Penglihatan
c. Gerak
d. Selingkungan
e. Perabaan
D. Tema secara umum berkaitan dengan perjuangan, sosialisasi program, nasehat, religi, dan humor.
E. Amanat dominan religi dan sosial kemasyarakatan.
7. STRUKTUR BALO-BALO
II. Ekstrinsik
◦ 1. Latar sosial penciptaan balo-balo berkaitan dengan situasi sosial, struktur sosial, dan world view yang
berkembang di masyarakat Tegal.
◦ 2. Latar budaya yang mendasari penciptaan balo-balo adalah etika, adat, sistem religi, dan ilmu
penegtahuan.
8. FUNGSI BALO-BALO BAGI MASYARAKAT
TEGAL
Sebuah karya sastra selalu memiliki fungsi-fungsi tertentu bagi masyarakat penutur sastra
tersebut. Sastra lisan tegalan balo-balo pun demikian. Fungsi sastra lisan tegalan balo-balo bagi
masyarakat Tegal adalah:
◦ 1. fungsi validasi pranata-pranata;
◦ 2. fungsi kontrol sosial;
◦ 3. fungsi rekreasi;
◦ 4. fungsi penyebaran religi
◦ 5. fungsi komunikatif.