SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 34 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
BAB III 
PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
Pada bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan dan realisasi penguat daya RF pada pengirim MS-GSM (890-915 MHz). Penguat daya RF ini menggunakan transistor BJT seri BFG541 produk Phillips Semiconductors yang memiliki data teknis seperti ditunjukan pada spesifikasi berikut ini. 
3.1 Spesifikasi Alat 
Berikut ini adalah spesifikasi teknis untuk penguat daya RF yang akan direalisasikan: 
 Frekuensi kerja: 890-915 MHz 
 Bandwidth: 25 MHz 
 Penguatan: sebesar-besarnya 
 Parameter Kestabilan (K) K ≥ 1 
3.2 Diagram Blok Penguat RF 
Gambar 31 Blok Diagram Penguat RF 
Dalam realisasi penguat daya RF ini mengacu kepada blok seperti yang ditunjukkan pada gambar 31. Secara keseluruhan penguat daya RF ini terdiri dari dua blok diagram yaitu rangkaian biasing dan rangkaian RF. DC biasing
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 35 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
berfungsi untuk mengeset tegangan dan arus DC pada transistor agar transistor dapat bekerja. Nilai tegangan dan arus tersebut sudah dispesifikasikan pada datasheet transistor yang akan digunakan. 
Penguat daya RF ini juga menggunakan rangkaian penyesuai impedansi input dan output. Rangkaian matching tersebut berfungsi agar terjadi transfer daya maksimum, yaitu tidak ada daya yang dipantulkan kembali ke sumber sehingga daya input dapat ditransmisikan seluruhnya ke beban. MN 1 adalah matching network input yang berguna menyesuaikan impedansi sumber dengan impedansi input transistor, sedangkan MN 2 adalah matching network output dengan fungsi yang sama dengan MN 1, hanya bedanya berfungsi untuk bagian output. 
3.3 Proses Perancangan 
Untuk mempermudah proses realisasi alat diperlukan langkah-langkah perancangan yang sistematis, diantaranya adalah sebagai berikut ini. 
3.3.1 Pemilihan Komponen 
Dari spesifikasi yang diinginkan diatas, maka komponen aktif yang dipilih adalah transistor jenis BJT tipe BFG541, karena memiliki spesifikasi yang dibutuhkan untuk perancangan dan realisasi RF power amplifier 900 MHz. Hal yang harus diperhatikan adalah noise figure, gain, ketersediaan dan kemudahan pesanan di pasaran. Sesuai dengan pertimbangan diatas, maka transistor yang dipilih adalah BFG541 dengan DC bias VCE = 8 V dan IC = 40 mA. Komponen pasif kapasitor, resistor, dan induktor yang digunakan semuanya bertipe SMD. 
3.3.2 Gummel Poon Model Transistor BFG541 
Dalam simulasi kita memerlukan suatu model transistor yang mewakili karakteristik riil dari transistor yang digunakan secara keseluruhan. Pada ADS 2011 setiap transistor dimodelkan dengan metode pemodelan Gummel Poon Model/SPICE model. Gummen Pool model tersebut berisi parameter-parameter elektrikal dari transistor beserta model komponen parasitiknya. Gambar 33 merupakan gummel poon model dari transistor BFG541
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 36 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
Gambar 32 BFG541 BJT Package Symbol 
Gambar 33 BFG541 Gummel Poon Model 
Gambar 32 adalah BJT package symbol dari transistor BFG51 yang digunakan dalam simulasi. Dalam package symbol tersebut berisi gummel poon model dari transistor BFG541. Dapat dilihat pada gambar 33 terdapat komponen induktor dan kapasistor yang merupakan model parasitic component transistor. Pada gambar 33 juga terdapat beberapa nilai-nilai yang merupakan parameter- parameter elektrikal dari transistor BFG541.
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 37 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
3.3.3 Pemilihan PCB dan Saluran Transmisi 
Untuk memperoleh kualitas transmisi sinyal yang baik dalam rangkaian 
maka digunakan PCB dengan tipe Roger 4003C dengan r=3.38 dan tebal 
dielektrik d=1.524. Konstruksi jalur transmisi yang digunakan adalah saluran 
mikrostrip. Pada mikrostrip, saluran terdiri dari konduktor strip (line) dan sebuah 
konduktor bidang tanah yang dipisahkan oleh medium dielektrik dengan 
konstanta dielektrik r. Di atas strip adalah udara sehingga jika tanpa shielding 
sebagian medan elektromagnetik akan meradiasi, dan sebagian lagi ada yang 
masuk kembali ke dalam substrat dielektrik. Jadi ada dua dielektrik yang 
melingkupi strip: udara dengan konstanta dielektrik satu dan substrat dengan 
konstanta dielektrik r  1. Konstruksi saluran mikrostrip ditunjukan oleh gbr.34 
d 
W 
r 
Gambar 34 Konstruksi Saluran Transmisi Mikrostrip 
3.3.4 Biasing DC BJT 
Dalam perancangan penguat daya RF ini digunakan small signal analysis, 
maka pada proses perancangan matching akan bertumpu pada analisis S 
parameter. Pada umumnya datasheet transistor akan memuat data S parameter 
yang spesifik untuk setiap nilai DC bias tertentu. Berdasarkan data S parameter 
yang akan digunakan maka nilai DC bias yang biperlukan untuk transistor antara 
lain: 
Ic = 40 mA 
Vce= 8V 
Metode bias yang digunakan adalah fixed bias dengan feedback path dari 
collector ke basis transistor. Dari datasheet didapatkan data-data yang digunakan 
dalam perhitungan DC biasing sehingga nilai-nilai Vce dan Ic diatas dapat 
terpenuhi, yaitu:
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 38 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
β=120 (typical) 
Vbe=0.7 V (silikon) 
Gambar 35 topologi DC bias yang diterapkan dalam rangkaian penguat: 
Gambar 35 Topologi Biasing DC Transistor 
Kemudian dilakukan perhitungan biasing dengan menggunakan hukum Ohm untuk mendapatkan nilai komponen RT, Rb, dan Rc pada topologi di atas. Ketiga resistor tersebut akan mengatur jumlah arus yang mengalir dan nilai tegangan pada node tertentu sehingga nilai-nilai Vce dan Ic yang telah dispesifikasikan sebelumnya dapat dicapai. Berikut ini adalah perhitungan biasing yang digunakan pada penguat 
Ditetapkan terlebih dahulu tegangan pada node A yaitu sebesar 12 Volt, Ic = 40mA dan Vce = Vc = 8V 
 Rc= 
 Ib= 
0.33 mA 

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 39 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
 
 
Setelah nilai-nilai komponen didapatkan kemudian dilakukan DC Simulation pada ADS 2011 untuk menguji apakah perhitungan bias sudah sesuai dengan desain atau belum. 
3.3.5 DC Simulation ADS 2011 
Komponen-komponen yang didapatkan pada hasil perhitungan sebelumnya disubstitusikan ke dalam topologi DC bias (Gambar 35) kemudian dilakukan DC simulation pada ADS 2011 untuk mengecek berapa nilai Ic dan Vce. Berikut ini (gambar 36) hasil simulasi DC simulation ADS 2011 
Gambar 36 DC Simulation ADS 2011 
Dari hasil simulasi pada gambar 36 dapat dilihat bahwa nilai yang didapat Ic adalah 43.5 mA sedangkan tegangan Vce sebesar 8.03 V. Nilai-nilai tersebut sudah memenuhi nilai-nilai perancangan yang diinginkan.
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 40 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
3.3.6 Mikrostrip 
Penguat daya RF ini menggunakan mikrostrip sebagai saluran 
transmisinya. Jenis PCB yang digunakan adalah Roger 4003C dengan εr=3.38 dan 
tebal dielektrik d=1.524. Mikrostrip ini menggunakan impedansi karakteristik 50 
Ohm. Untuk perhitungannya menggunakan persamaan sebagai berikut 
Diketahui: 
εr=3.38 
d=1.524 mm 
Zo=50 Ohm 
  
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
r r 
Z r r 
A 
  
  0,11 
0,23 
1 
1 
2 
1 
60 
0 
   
2 50 3.38 
377 
2 
377 
0 Z x 
B 
r 
 
 
 
Jadi lebar jalur untuk 50 Ω adalah sebesar 1.9 mm.
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 41 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
3.3.7 Matching Network 
Sebuah rangkaian penyesuai impedansi merupakan suatu elemen yang sangat penting agar terjadinya suatu transfer daya maksimum. Untuk perancangan penguat ini, penyesuai impedansi yang digunakan adalah tipe phi. 
3.3.7.1 S Parameter Transistor 
Dalam perancangan matching network penguat daya RF dengan analisis small signal, parameter S transistor adalah hal pertama yang musti diperhatikan karena hal ini akan menjadi penentu metode perancangan matching. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, transistor BFG541 sudah memiliki model yang mewakili karakteristik transistor secara seluruhnya. Pada ADS 2011 kita dapat melakukan pengukuran S parameter dari transistor BFG541 yang telah dimodelkan melalui S Parameters simulation. Gambar 37 set-up simulasi pengukuran S parameter transistor pada ADS 2011 
Gambar 37 Simulasi Pengukuran S Parameter BFG541 
Pada simulasi tersebut dapat dilihat bahwa parameter S transistor diukur dengan kondisi transistor diberi bias DC sesuai dengan yang telah dirancang pada langkah sebelumnya. Pengukuran dilakukan dengan sweep frekuensi 800 MHz s.d 1 GHz. Tabel 1 menunjukkan hasil simulasi pengukuran S parameter BFG541
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 42 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
Tabel 1 Hasil Simulasi Pengukuran S Parameter Transistor BFG541 
3.3.7.2 Kestabilan Transistor 
Sebelum dilakukan perancangan matching impedance, kita perlu memeriksa kestabilan transistor. Hal ini diutamakan karena jika ternyata transistor tidak stabil maka proses simultaneous conjugate matching tidak bisa dilakukan. Kestabilan transistor dapat diketehui nilainya melalui perhitungan manual biasa menggunakan rumus berdasarkan data-data S parameter (S11,S21,S12,S22) pada frekuensi 900 MHz. Akan tetapi ADS 2011 memberikan fasilitas simulasi penghitungan nilai kestabilan transistor yang hasilnya akan sama dengan perhitungan manual biasa menggunakan rumus. Untuk mempersingkat waktu pendesainan penguat maka pemeriksaan kestabilan transistor dilakukan dengan bantuan fasilitas ADS 2011. Gambar 38 adalah simulasi penghitungan nilai kestabilan transistor pada ADS 2011 menggunakan StabFact simulation 
Gambar 38 StabFact Simulation ADS 2011 untuk Menghitung Kestabilan
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 43 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
Hasil simulasi perhitungan kestabilan transistor BFG541 adalah sebagai berikut 
Tabel 2 Hasil Simulasi Perhitungan Kestabilan StabFact ADS 2011 
Dari tabel 2 hasil simulasi perhitungan disimpulkan bahwa transistor stabil pada frekuensi 890-915 MHz sehingga metode matching simultaneous conjugate matching bisa diterapkan dalam perancangan penguat. 
Untuk lebih yakin dalam melakukan perancangan, ada baiknya jika kita melakukan perbandingan hasil antara perhitungan simulasi dan perhitungan. Dari datasheet (lihat lampiran I) dengan nilai biasing Vce 8 V dan Ic 40 mA didapatkan data-data S parameter sebagai berikut: 
S11 = 0,303 162,50 
S21 = 5,052 74,20 
S12 = 0,112 70,70 
S22 = 0,125  -54,30 
Dengan menggunakan rumus (29) maka didapat 
sebesar 
= [(0,303 162,50)( 0,125  -54,30)] – [(5,052 74,20)(0,112 70,70)] 
= 0.533-32.67 
Sehingga harga 
adalah
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 44 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
Dari parameter – S yang dihasilkan dari biasing DC, dapat dihitung nilai 
kestabilan transistor tersebut. Nilai K > 1, artinya transistor stabil. 
3.3.7.3 Zin dan Zout 
L 
Vs 
Zs 
in 
K-4 ZL 
s out 
bs 
b1 
a1 b2 
a2 
Gambar 39 Refleksi pada Kutub 4 
Setelah mendapatkan data S parameter dan kestabilan pada frekuensi kerja 
transistor maka tahap selanjutnya adalah menghitung nilai impedansi Zin dan 
Zout transistor. Nilai impedansi Zin dan Zout bisa diperoleh melalui perhitungan 
manual menggunakan rumus berdasarkan data S parameter (S11,S12,S21,S22) 
pada frekuensi 900 MHz. Akan tetapi pada software ADS 2011 terdapat fasilitas 
simulasi untuk menghitung nilai impedansi Zin dan Zout yang nilainya akan sama 
dengan hasil penghitungan manual menggunakan rumus. Untuk mempersingkat 
waktu pendesainan penguat maka nilai Zin dan Zout diperoleh melalui bantuan 
ADS 2011. Gambar 40 simulasi untuk memperoleh nilai Zin dan Zout pada ADS 
2011 menggunakan smZ1 (Simultaneous-Match Input Impedance) dan smZ2 
(Simultaneous-Match Output Impedance) simulation
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 45 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
Gambar 40 Simulasi Perhitungan Zin & Zout ADS 2011 
Tabel 3 merupakan hasil simulasi perhitungan nilai impedansi Zin dan Zout transistor BFG541 
Tabel 3 Hasil Simulasi Perhitungan Zin & Zout ADS 2011 
Dari hasil simulasi tersebut didapatkan Zin=20.302+j5.214 dan Zout=81.958-j21.141. 
3.3.7.5 Perancangan Matching Network Input 
Zsource = 50 Ohm 
Zin = 20.302+j5.214 Ohm 
Sebelum perancangan matching network tipe Phi dilakukan, kita harus memiih resistansi virtual (Rv) yang mana nilainya Rv<Rsource<Rin. Pada
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 46 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
perancangan kali ini R yang diambil adalah 5 Ohm (5<20.302<50). Matching network input tipe Phi pada prinsipnya terdiri dari 2 matching network tipe L, yaitu tipe L kiri dan tipe L kanan (gambar 41). Tipe L kanan akan menyesuaikan impedansi Zin ke resistansi virtual, sedangkan tipe L kanan akan menyesuaikan resistasi virtual ke Zsource 50 Ohm. 
Gambar 41 Rangkaian Topologi L Ekivalen 
Berikut ini akan dijelaskan proses perancangan matching input topologi Phi dengan bantuan software ADS 2011 
1. Dengan bantuan Smitch Chart Utility (gambar 42) software ADS 2011 kita lakukan proses matching L kanan untuk menyesuaikan impedansi Zin ke Rv 5 Ohm. Inputkan nilai impedansi Zin ke ZL pada Network Schematic sedangkan nilai Rv diinputkan ke ZS pada Network Schematic
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 47 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
Gambar 42 Smith Chart Utility ADS 2011 
2. Gunakan fasilitas Auto 2-Element Match agar proses penyesuaian impedansi secara grafis pada smith chart dilakukan secara otomatis oleh ADS (gambar 43). 
Gambar 43 Hasil Simulasi Auto 2 Element Match ADS 2011
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 48 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
3. Gunakan fasilitas Build ADS Circuit untuk membentuk rangkaian topologi L berdasarkan solusi grafis pada smith chart oleh ADS pada langkah sebelumnya. Gambar 44 adalah rangkaian topologi L yang berhasil didapat 
Gambar 44 Penyesuai Impedansi Input Tipe L Kanan 
4. Dengan bantuan Smitch Chart Utility software ADS 2011 kita lakukan proses matching L kiri untuk menyesuaikan Rv 5 Ohm ke Zsource 50 Ohm. Inputkan nilai Rv 5 Ohm ke ZL pada Network Schematic sedangkan nilai Zsource 50 Ohm diinputkan ke ZS pada Network Schematic 
Gambar 45 Smith Chart Utility ADS 2011
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 49 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
5. Gunakan fasilitas Auto 2-Element Match agar proses penyesuaian impedansi secara grafis pada smith chart dilakukan secara otomatis oleh ADS (gambar 46). 
Gambar 46 Hasil Simulasi Auto 2 Element Match ADS 2011 
6. Gunakan fasilitas Build ADS Circuit untuk membentuk rangkaian topologi L berdasarkan solusi grafis pada smith chart oleh ADS pada langkah sebelumnya. Gambar 47 rangkaian topologi L yang berhasil didapat 
Gambar 47 Penyesuai Impedansi Input Tipe L Kiri
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 50 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
7. Tahap terakhir pembentukan matching impedance input topologi Phi adalah menyatukan kedua matching tipe L yang telah didapatkan sebelumnya. Gambar 48 merupakan rangkaian matching impedance input tipe phi yang berhasil dirancang 
Gambar 48 Penyesuai Impedansi Input Topologi Phi 
3.3.7.6 Perancangan Matching Network Output 
Zload = 50 Ohm 
Zout = 81.958-j21.141 Ohm 
Sebelum perancangan matching network tipe phi dilakukan, kita harus memiih resistansi virtual (Rv) yang mana nilainya Rv<Rload<Rout. Pada perancangan kali ini R yang diambil adalah 8 Ohm (8<50<81.958). Matching network input tipe phi pada prinsipnya terdiri dari 2 matching network tipe L, yaitu tipe L kiri dan tipe L kanan. Tipe L kiri akan menyesuaikan impedansi Zout ke resistansi virtual, sedangkan tipe L kanan akan menyesuaikan resistasi virtual ke Zload (Gambar 49).
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 51 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
Gambar 49 Rangkaian Topologi L Ekivalen 
Berikut ini akan dijelaskan proses perancangan matching output dengan bantuan software ADS 2011 
1. Dengan bantuan Smitch Chart Utility software ADS 2011 kita lakukan proses matching L kiri untuk menyesuaikan impedansi Zout ke Rv 8 Ohm. Inputkan nilai impedansi Zout ke ZL pada Network Schematic sedangkan nilai Rv diinputkan ke ZS pada Network Schematic 
Gambar 50 Smith Chart Utility ADS 2011
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 52 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
2. Gunakan fasilitas Auto 2-Element Match agar proses penyesuaian impedansi secara grafis pada smith chart dilakukan secara otomatis oleh ADS (gambar 51) 
Gambar 51 Hasil Simulasi Auto 2 Element Match ADS 2011 
3. Gunakan fasilitas Build ADS Circuit untuk membentuk rangkaian topologi L berdasarkan solusi grafis pada smith chart oleh ADS pada langkah sebelumnya. Gambar 52 rangkaian topologi L yang berhasil didapat 
Gambar 52 Penyesuai Impedansi Output Tipe L Kiri
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 53 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
4. Dengan bantuan Smitch Chart Utility software ADS 2011 kita lakukan proses matching L kanan untuk menyesuaikan Rv 8 Ohm ke Zload 50 Ohm. Inputkan nilai Rv 8 Ohm ke ZL pada Network Schematic sedangkan nilai Zload 50 Ohm diinputkan ke ZS pada Network Schematic 
Gambar 53 Smith Chart Utility ADS 2011 
5. Gunakan fasilitas Auto 2-Element Match agar proses penyesuaian impedansi secara grafis pada smith chart dilakukan secara otomatis oleh ADS (gambar 54).
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 54 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
Gambar 54 Hasil Simulasi Auto 2 Element Match ADS 2011 
6. Gunakan fasilitas Build ADS Circuit untuk membentuk rangkaian topologi L berdasarkan solusi grafis pada smith chart oleh ADS pada langkah sebelumnya. Gambar 55 rangkaian topologi L yang berhasil didapat 
Gambar 55 Penyesuai Impedansi Output Tipe L Kanan 
7. Tahap terakhir pembentukan matching impedance output tipe phi adalah menyatukan kedua matching tipe L yang telah didapatkan sebelumnya. Gambar 56 rangkaian matching impedance output tipe phi yang berhasil dirancang
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 55 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
Gambar 56 Penyesuai Impedansi Output Topologi Phi 
3.4 Diagram Skematik Rangkaian 
Gambar 57 merupakan diagram skematik rangkaian penguat secara keseluruhan yang terdiri dari transistor, bias DC, RF Choke, DC Block, matching network input, dan matching network output.
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 56 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
Gambar 57 Diagram Skematik Rangkaian Penguat Keseluruhan 
3.5 Simulasi ADS 2011 
Sebelum direalisasikan, penguat daya RF ini disimulasikan terlebih dahulu menggunakan software ADS 2011 untuk mengetahui gambaran nilai gain penguat, VSWR, Kestabilan, dan parameter-parameter lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengecek bilamana terjadi kesalahan dalam pendesainan rangkaian penguat. 
Gambar 58 Tampilan Schematic Simulation ADS 2011
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 57 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
Pada simulasi ini digunakan model transistor BFG541 yang di-download langsung dari situs nxp serta memiliki versi paling baru. Semua komponen pasif yang digunakan diset ideal dan jalur tidak meredam. 
3.5.1 Simulasi Gain 
(a) 
(b) 
Gambar 59 Grafik Hasil Simulasi Gain (Pin: Biru|Pout: Merah)
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 58 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
Gambar 59 menunjukkan hasil simulasi Gain rangkaian penguat daya RF yang telah dirancang pada ADS 2011. Gambar 59a menunjukkan hasil simulasi pada frekuensi 890-915 MHz sedangkan gambar 59b pada frekuensi 600 MHz-1.1 GHz. Dapat dilihat bahwa penguat menghasilkan penguatan 13 dB pada frekuensi 900 MHz. 
3.5.2 Simulasi VSWR 
Gambar 60 Hasil Simulasi Pengukuran VSWR ADS 2011 
Hasil simulasi pengukuran VSWR (gambar 60) tersebut menunjukkan bahwa nilai VSWR1 input dan VSWR2 output penguat cukup baik (nilai mendekati 1). 
3.5.3 Simulasi Kestabilan 
Tabel 4 Hasil Simulasi Perhitungan Kestabilan StabFact ADS 2011
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 59 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
Hasil pengukuran (tabel 4) menunjukkan penguat stabil pada frekuensi kerjanya (Stabfact ≥ 1). 
3.5.4 Simulasi Pengukuran S11 dan S22 (dB) 
Gambar 61 Hasil Simulasi Pengukuran S11 dan S22 ADS 2011 
S11(dB) menunjukkan return loss sedangkan S22(dB) menunjukkan return loss output. Hasil simulasi pengukuran (gambar 61) tersebut menunjukkan nilai return loss input dan output sudah cukup baik (≤-20dB). Frekuensi pengukuran 600 MHz-1.1 GHz. 
3.6 Implementasi Alat 
Implementasi dari rangkaian penguat daya RF ini terdiri dari implementasi perangkat keras dan implementasi mekanik. Setelah desain selesai, maka hasil desain tersebut diimplementasikan dalam bentuk yang lebih baik. 
Dalam implementasi perangkat keras ini ada beberapa tahapan yang dilakukan, yaitu : 
1. Pembuatan Lay Out PCB 
Setelah mendesain amplifier, selanjutkan membuat lay out PCB untuk rangkaian amplifier. Pembuatan lay out PCB menggunakan bantuan
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 60 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
software Altium 13.1. Ukuran dan desain dari lay out PCB rangkaian amplifier tersebut berdasarkan jumlah komponen dan bentuk footprint dari masing-masing komponen yang digunakan dan diletakkan. Gambar 62 adalah hasil lay out PCB rangkaian amplifier yang dibuat. 
Gambar 62 Lay Out PCB Rangkaian Amplifier 
2. Pencetakan PCB dan Penyolderan 
Untuk proses pencetakan PCB tersebut, penulis menggunakan jasa cetak PCB Multikarya. PCB yang dibuat menggunakan double layer, dimana bagian atas (top layer) adalah garis jalur dan penempatan komponen dan bagian bawah (bottom layer) adalah bagian grounding, yang dihubungkan dengan through hole yang terdapat pada setiap kaki komponen yang terhubung ke ground. 
Peletakan komponen dibuat serapat mungkin, dikarenakan untuk menghindari berubahnya frekuensi atau besarnya jumlah redaman yang ditimbulkan dari bahan PCB tersebut. Bahan PCB yang digunakan adalah Rogers RO4003C. Komponen yang digunakan adalah Komponen Surface
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 
KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 61 
LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 
Mount, yang diharapkan memiliki toleransi yang baik, karena bekerja pada frekuensi tinggi. 
Setelah jalur PCB selesai dibuat, maka dilakukan pengecekan jalur. Pengecekan ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu sebelum menjadi PCB dan sesudah menjadi PCB. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan jalur yang dapat merusak kinerja komponen yang akan dipasang. 
Penyolderan dilakukan dengan solder biasa. Karena penyolderan dilakukan pada permukaan PCB maka dibutuhkan ketelitian dan kesebaran, sehingga timah yang menempel tidak menggumpal dan rangkaian tetap kelihatan rapi. 
Realisasi alat dilengkapi juga dengan heatsink yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan. Heatsink juga pada realisasi penguat daya RF ini sangat dibutuhkan untuk menyalurkan panas karena disipasi daya. 
Gambar 63 Rangkaian Amplifier setelah dipasang Komponennya

More Related Content

What's hot

Digital Safety - Mengenal Fitur Proteksi Perangkat Digital
Digital Safety - Mengenal Fitur Proteksi Perangkat DigitalDigital Safety - Mengenal Fitur Proteksi Perangkat Digital
Digital Safety - Mengenal Fitur Proteksi Perangkat DigitalFajar Muharom
 
Proposal pju rw 4 dusun banjar
Proposal pju rw 4 dusun banjarProposal pju rw 4 dusun banjar
Proposal pju rw 4 dusun banjarEko Marta
 
Komunikasi analog dan digital
Komunikasi analog dan digitalKomunikasi analog dan digital
Komunikasi analog dan digitalMuchlis Soleiman
 
Soal semester genap tp+jwbn
Soal semester genap tp+jwbnSoal semester genap tp+jwbn
Soal semester genap tp+jwbnEKO SUPRIYADI
 
Deskripsi Teknis LKS SMK 2019 - IT Network Systems Adminstration
Deskripsi Teknis LKS SMK 2019 - IT Network Systems AdminstrationDeskripsi Teknis LKS SMK 2019 - IT Network Systems Adminstration
Deskripsi Teknis LKS SMK 2019 - IT Network Systems AdminstrationWalid Umar
 
Soal jawab Sistem Komunikasi Serat Optik
Soal jawab Sistem Komunikasi Serat OptikSoal jawab Sistem Komunikasi Serat Optik
Soal jawab Sistem Komunikasi Serat OptikLilies DLiestyowati
 
Sistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerSistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerRio Hafandi
 
Bab 6 antena telekomunikasi
Bab 6 antena telekomunikasiBab 6 antena telekomunikasi
Bab 6 antena telekomunikasiEKO SUPRIYADI
 
Jenis kabel jaringan dan fungsinya
Jenis kabel jaringan dan fungsinyaJenis kabel jaringan dan fungsinya
Jenis kabel jaringan dan fungsinyaseolangit7
 
PROPOSAL SCHOOLMANTIC ABSENSI SEKOLAH KIRIM SMS WHATSAPP 2022
PROPOSAL SCHOOLMANTIC ABSENSI SEKOLAH KIRIM SMS WHATSAPP 2022PROPOSAL SCHOOLMANTIC ABSENSI SEKOLAH KIRIM SMS WHATSAPP 2022
PROPOSAL SCHOOLMANTIC ABSENSI SEKOLAH KIRIM SMS WHATSAPP 2022Polmantic
 
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal DigitalKonsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal DigitalFajar Sany
 
Slide week 1c introduction - filter digital
Slide week 1c   introduction - filter digitalSlide week 1c   introduction - filter digital
Slide week 1c introduction - filter digitalBeny Nugraha
 
Modul packet-tracer
Modul packet-tracerModul packet-tracer
Modul packet-tracerAyas Tincem
 
Ki kd tkj kelas x xi dan xii
Ki kd tkj kelas x xi dan xiiKi kd tkj kelas x xi dan xii
Ki kd tkj kelas x xi dan xiiheri baskoro
 
Analisis Program Tahunan dan Analisis Silabus PRE.docx
Analisis Program Tahunan dan Analisis Silabus PRE.docxAnalisis Program Tahunan dan Analisis Silabus PRE.docx
Analisis Program Tahunan dan Analisis Silabus PRE.docxAstianaNatu
 
Install mikrotik di virtualbox
Install mikrotik di virtualboxInstall mikrotik di virtualbox
Install mikrotik di virtualboxMusanif Efendi
 

What's hot (20)

Digital Safety - Mengenal Fitur Proteksi Perangkat Digital
Digital Safety - Mengenal Fitur Proteksi Perangkat DigitalDigital Safety - Mengenal Fitur Proteksi Perangkat Digital
Digital Safety - Mengenal Fitur Proteksi Perangkat Digital
 
Proposal pengadaan patung
Proposal pengadaan patungProposal pengadaan patung
Proposal pengadaan patung
 
Proposal pju rw 4 dusun banjar
Proposal pju rw 4 dusun banjarProposal pju rw 4 dusun banjar
Proposal pju rw 4 dusun banjar
 
Komunikasi analog dan digital
Komunikasi analog dan digitalKomunikasi analog dan digital
Komunikasi analog dan digital
 
Soal semester genap tp+jwbn
Soal semester genap tp+jwbnSoal semester genap tp+jwbn
Soal semester genap tp+jwbn
 
Rpl presentasi
Rpl presentasiRpl presentasi
Rpl presentasi
 
Deskripsi Teknis LKS SMK 2019 - IT Network Systems Adminstration
Deskripsi Teknis LKS SMK 2019 - IT Network Systems AdminstrationDeskripsi Teknis LKS SMK 2019 - IT Network Systems Adminstration
Deskripsi Teknis LKS SMK 2019 - IT Network Systems Adminstration
 
Soal jawab Sistem Komunikasi Serat Optik
Soal jawab Sistem Komunikasi Serat OptikSoal jawab Sistem Komunikasi Serat Optik
Soal jawab Sistem Komunikasi Serat Optik
 
Komponen aktif
Komponen aktifKomponen aktif
Komponen aktif
 
Sistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerSistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi Seluler
 
Bab 6 antena telekomunikasi
Bab 6 antena telekomunikasiBab 6 antena telekomunikasi
Bab 6 antena telekomunikasi
 
Jenis kabel jaringan dan fungsinya
Jenis kabel jaringan dan fungsinyaJenis kabel jaringan dan fungsinya
Jenis kabel jaringan dan fungsinya
 
PROPOSAL SCHOOLMANTIC ABSENSI SEKOLAH KIRIM SMS WHATSAPP 2022
PROPOSAL SCHOOLMANTIC ABSENSI SEKOLAH KIRIM SMS WHATSAPP 2022PROPOSAL SCHOOLMANTIC ABSENSI SEKOLAH KIRIM SMS WHATSAPP 2022
PROPOSAL SCHOOLMANTIC ABSENSI SEKOLAH KIRIM SMS WHATSAPP 2022
 
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal DigitalKonsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
 
Slide week 1c introduction - filter digital
Slide week 1c   introduction - filter digitalSlide week 1c   introduction - filter digital
Slide week 1c introduction - filter digital
 
Modul packet-tracer
Modul packet-tracerModul packet-tracer
Modul packet-tracer
 
Ki kd tkj kelas x xi dan xii
Ki kd tkj kelas x xi dan xiiKi kd tkj kelas x xi dan xii
Ki kd tkj kelas x xi dan xii
 
Analisis Program Tahunan dan Analisis Silabus PRE.docx
Analisis Program Tahunan dan Analisis Silabus PRE.docxAnalisis Program Tahunan dan Analisis Silabus PRE.docx
Analisis Program Tahunan dan Analisis Silabus PRE.docx
 
1 sinyal
1  sinyal1  sinyal
1 sinyal
 
Install mikrotik di virtualbox
Install mikrotik di virtualboxInstall mikrotik di virtualbox
Install mikrotik di virtualbox
 

Similar to OPTIMASI MATCHING RF AMPLIFIER

Contoh makalah line follower analog sederhana
Contoh makalah line follower analog sederhanaContoh makalah line follower analog sederhana
Contoh makalah line follower analog sederhanaMuhammad Kennedy Ginting
 
239 843-1-pb
239 843-1-pb239 843-1-pb
239 843-1-pbAndi Gian
 
Dasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotifDasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotifeaseko agus
 
Karateristik transistor (msaifullahzangky)
Karateristik transistor (msaifullahzangky)Karateristik transistor (msaifullahzangky)
Karateristik transistor (msaifullahzangky)muhammad saifullah
 
7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rc7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rcSyihab Ikbal
 
Karakteristik transistor (msaifullahzangky)
Karakteristik transistor (msaifullahzangky)Karakteristik transistor (msaifullahzangky)
Karakteristik transistor (msaifullahzangky)muhammad saifullah
 
Acara 7 transistor
Acara 7 transistorAcara 7 transistor
Acara 7 transistorYuwan Kilmi
 
Mengambar simbokomponen pcb
Mengambar simbokomponen pcbMengambar simbokomponen pcb
Mengambar simbokomponen pcbI-one Goenaone
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit BreakerLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breakerbernadus lokaputra
 
02 Standar instalasi kelistrikan - deitl.pptx
02 Standar instalasi kelistrikan - deitl.pptx02 Standar instalasi kelistrikan - deitl.pptx
02 Standar instalasi kelistrikan - deitl.pptxBayu Fandidarma
 
Encep faiz.pptx lisma
Encep faiz.pptx lismaEncep faiz.pptx lisma
Encep faiz.pptx lismaMarina Natsir
 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatRetnoWulan26
 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatRetnoWulan26
 
Dua ld
Dua ldDua ld
Dua lddeaqu
 

Similar to OPTIMASI MATCHING RF AMPLIFIER (20)

Contoh makalah line follower analog sederhana
Contoh makalah line follower analog sederhanaContoh makalah line follower analog sederhana
Contoh makalah line follower analog sederhana
 
239 843-1-pb
239 843-1-pb239 843-1-pb
239 843-1-pb
 
Dasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotifDasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotif
 
Karateristik transistor (msaifullahzangky)
Karateristik transistor (msaifullahzangky)Karateristik transistor (msaifullahzangky)
Karateristik transistor (msaifullahzangky)
 
7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rc7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rc
 
Karakteristik transistor (msaifullahzangky)
Karakteristik transistor (msaifullahzangky)Karakteristik transistor (msaifullahzangky)
Karakteristik transistor (msaifullahzangky)
 
Paper Seminar Final
Paper Seminar FinalPaper Seminar Final
Paper Seminar Final
 
Acara 7 transistor
Acara 7 transistorAcara 7 transistor
Acara 7 transistor
 
Mengambar simbokomponen pcb
Mengambar simbokomponen pcbMengambar simbokomponen pcb
Mengambar simbokomponen pcb
 
Analisis desain sistem syamsir
Analisis desain sistem   syamsirAnalisis desain sistem   syamsir
Analisis desain sistem syamsir
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit BreakerLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
Ml2 f001626
Ml2 f001626Ml2 f001626
Ml2 f001626
 
02 Standar instalasi kelistrikan - deitl.pptx
02 Standar instalasi kelistrikan - deitl.pptx02 Standar instalasi kelistrikan - deitl.pptx
02 Standar instalasi kelistrikan - deitl.pptx
 
Encep faiz.pptx lisma
Encep faiz.pptx lismaEncep faiz.pptx lisma
Encep faiz.pptx lisma
 
Sepetee
SepeteeSepetee
Sepetee
 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguat
 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguat
 
Dua ld
Dua ldDua ld
Dua ld
 
1 thyristor
1 thyristor1 thyristor
1 thyristor
 

Recently uploaded

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 

Recently uploaded (6)

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 

OPTIMASI MATCHING RF AMPLIFIER

  • 1. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 34 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan dan realisasi penguat daya RF pada pengirim MS-GSM (890-915 MHz). Penguat daya RF ini menggunakan transistor BJT seri BFG541 produk Phillips Semiconductors yang memiliki data teknis seperti ditunjukan pada spesifikasi berikut ini. 3.1 Spesifikasi Alat Berikut ini adalah spesifikasi teknis untuk penguat daya RF yang akan direalisasikan:  Frekuensi kerja: 890-915 MHz  Bandwidth: 25 MHz  Penguatan: sebesar-besarnya  Parameter Kestabilan (K) K ≥ 1 3.2 Diagram Blok Penguat RF Gambar 31 Blok Diagram Penguat RF Dalam realisasi penguat daya RF ini mengacu kepada blok seperti yang ditunjukkan pada gambar 31. Secara keseluruhan penguat daya RF ini terdiri dari dua blok diagram yaitu rangkaian biasing dan rangkaian RF. DC biasing
  • 2. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 35 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 berfungsi untuk mengeset tegangan dan arus DC pada transistor agar transistor dapat bekerja. Nilai tegangan dan arus tersebut sudah dispesifikasikan pada datasheet transistor yang akan digunakan. Penguat daya RF ini juga menggunakan rangkaian penyesuai impedansi input dan output. Rangkaian matching tersebut berfungsi agar terjadi transfer daya maksimum, yaitu tidak ada daya yang dipantulkan kembali ke sumber sehingga daya input dapat ditransmisikan seluruhnya ke beban. MN 1 adalah matching network input yang berguna menyesuaikan impedansi sumber dengan impedansi input transistor, sedangkan MN 2 adalah matching network output dengan fungsi yang sama dengan MN 1, hanya bedanya berfungsi untuk bagian output. 3.3 Proses Perancangan Untuk mempermudah proses realisasi alat diperlukan langkah-langkah perancangan yang sistematis, diantaranya adalah sebagai berikut ini. 3.3.1 Pemilihan Komponen Dari spesifikasi yang diinginkan diatas, maka komponen aktif yang dipilih adalah transistor jenis BJT tipe BFG541, karena memiliki spesifikasi yang dibutuhkan untuk perancangan dan realisasi RF power amplifier 900 MHz. Hal yang harus diperhatikan adalah noise figure, gain, ketersediaan dan kemudahan pesanan di pasaran. Sesuai dengan pertimbangan diatas, maka transistor yang dipilih adalah BFG541 dengan DC bias VCE = 8 V dan IC = 40 mA. Komponen pasif kapasitor, resistor, dan induktor yang digunakan semuanya bertipe SMD. 3.3.2 Gummel Poon Model Transistor BFG541 Dalam simulasi kita memerlukan suatu model transistor yang mewakili karakteristik riil dari transistor yang digunakan secara keseluruhan. Pada ADS 2011 setiap transistor dimodelkan dengan metode pemodelan Gummel Poon Model/SPICE model. Gummen Pool model tersebut berisi parameter-parameter elektrikal dari transistor beserta model komponen parasitiknya. Gambar 33 merupakan gummel poon model dari transistor BFG541
  • 3. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 36 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 Gambar 32 BFG541 BJT Package Symbol Gambar 33 BFG541 Gummel Poon Model Gambar 32 adalah BJT package symbol dari transistor BFG51 yang digunakan dalam simulasi. Dalam package symbol tersebut berisi gummel poon model dari transistor BFG541. Dapat dilihat pada gambar 33 terdapat komponen induktor dan kapasistor yang merupakan model parasitic component transistor. Pada gambar 33 juga terdapat beberapa nilai-nilai yang merupakan parameter- parameter elektrikal dari transistor BFG541.
  • 4. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 37 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 3.3.3 Pemilihan PCB dan Saluran Transmisi Untuk memperoleh kualitas transmisi sinyal yang baik dalam rangkaian maka digunakan PCB dengan tipe Roger 4003C dengan r=3.38 dan tebal dielektrik d=1.524. Konstruksi jalur transmisi yang digunakan adalah saluran mikrostrip. Pada mikrostrip, saluran terdiri dari konduktor strip (line) dan sebuah konduktor bidang tanah yang dipisahkan oleh medium dielektrik dengan konstanta dielektrik r. Di atas strip adalah udara sehingga jika tanpa shielding sebagian medan elektromagnetik akan meradiasi, dan sebagian lagi ada yang masuk kembali ke dalam substrat dielektrik. Jadi ada dua dielektrik yang melingkupi strip: udara dengan konstanta dielektrik satu dan substrat dengan konstanta dielektrik r  1. Konstruksi saluran mikrostrip ditunjukan oleh gbr.34 d W r Gambar 34 Konstruksi Saluran Transmisi Mikrostrip 3.3.4 Biasing DC BJT Dalam perancangan penguat daya RF ini digunakan small signal analysis, maka pada proses perancangan matching akan bertumpu pada analisis S parameter. Pada umumnya datasheet transistor akan memuat data S parameter yang spesifik untuk setiap nilai DC bias tertentu. Berdasarkan data S parameter yang akan digunakan maka nilai DC bias yang biperlukan untuk transistor antara lain: Ic = 40 mA Vce= 8V Metode bias yang digunakan adalah fixed bias dengan feedback path dari collector ke basis transistor. Dari datasheet didapatkan data-data yang digunakan dalam perhitungan DC biasing sehingga nilai-nilai Vce dan Ic diatas dapat terpenuhi, yaitu:
  • 5. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 38 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 β=120 (typical) Vbe=0.7 V (silikon) Gambar 35 topologi DC bias yang diterapkan dalam rangkaian penguat: Gambar 35 Topologi Biasing DC Transistor Kemudian dilakukan perhitungan biasing dengan menggunakan hukum Ohm untuk mendapatkan nilai komponen RT, Rb, dan Rc pada topologi di atas. Ketiga resistor tersebut akan mengatur jumlah arus yang mengalir dan nilai tegangan pada node tertentu sehingga nilai-nilai Vce dan Ic yang telah dispesifikasikan sebelumnya dapat dicapai. Berikut ini adalah perhitungan biasing yang digunakan pada penguat Ditetapkan terlebih dahulu tegangan pada node A yaitu sebesar 12 Volt, Ic = 40mA dan Vce = Vc = 8V  Rc=  Ib= 0.33 mA 
  • 6. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 39 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014   Setelah nilai-nilai komponen didapatkan kemudian dilakukan DC Simulation pada ADS 2011 untuk menguji apakah perhitungan bias sudah sesuai dengan desain atau belum. 3.3.5 DC Simulation ADS 2011 Komponen-komponen yang didapatkan pada hasil perhitungan sebelumnya disubstitusikan ke dalam topologi DC bias (Gambar 35) kemudian dilakukan DC simulation pada ADS 2011 untuk mengecek berapa nilai Ic dan Vce. Berikut ini (gambar 36) hasil simulasi DC simulation ADS 2011 Gambar 36 DC Simulation ADS 2011 Dari hasil simulasi pada gambar 36 dapat dilihat bahwa nilai yang didapat Ic adalah 43.5 mA sedangkan tegangan Vce sebesar 8.03 V. Nilai-nilai tersebut sudah memenuhi nilai-nilai perancangan yang diinginkan.
  • 7. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 40 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 3.3.6 Mikrostrip Penguat daya RF ini menggunakan mikrostrip sebagai saluran transmisinya. Jenis PCB yang digunakan adalah Roger 4003C dengan εr=3.38 dan tebal dielektrik d=1.524. Mikrostrip ini menggunakan impedansi karakteristik 50 Ohm. Untuk perhitungannya menggunakan persamaan sebagai berikut Diketahui: εr=3.38 d=1.524 mm Zo=50 Ohm               r r Z r r A     0,11 0,23 1 1 2 1 60 0    2 50 3.38 377 2 377 0 Z x B r    Jadi lebar jalur untuk 50 Ω adalah sebesar 1.9 mm.
  • 8. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 41 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 3.3.7 Matching Network Sebuah rangkaian penyesuai impedansi merupakan suatu elemen yang sangat penting agar terjadinya suatu transfer daya maksimum. Untuk perancangan penguat ini, penyesuai impedansi yang digunakan adalah tipe phi. 3.3.7.1 S Parameter Transistor Dalam perancangan matching network penguat daya RF dengan analisis small signal, parameter S transistor adalah hal pertama yang musti diperhatikan karena hal ini akan menjadi penentu metode perancangan matching. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, transistor BFG541 sudah memiliki model yang mewakili karakteristik transistor secara seluruhnya. Pada ADS 2011 kita dapat melakukan pengukuran S parameter dari transistor BFG541 yang telah dimodelkan melalui S Parameters simulation. Gambar 37 set-up simulasi pengukuran S parameter transistor pada ADS 2011 Gambar 37 Simulasi Pengukuran S Parameter BFG541 Pada simulasi tersebut dapat dilihat bahwa parameter S transistor diukur dengan kondisi transistor diberi bias DC sesuai dengan yang telah dirancang pada langkah sebelumnya. Pengukuran dilakukan dengan sweep frekuensi 800 MHz s.d 1 GHz. Tabel 1 menunjukkan hasil simulasi pengukuran S parameter BFG541
  • 9. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 42 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 Tabel 1 Hasil Simulasi Pengukuran S Parameter Transistor BFG541 3.3.7.2 Kestabilan Transistor Sebelum dilakukan perancangan matching impedance, kita perlu memeriksa kestabilan transistor. Hal ini diutamakan karena jika ternyata transistor tidak stabil maka proses simultaneous conjugate matching tidak bisa dilakukan. Kestabilan transistor dapat diketehui nilainya melalui perhitungan manual biasa menggunakan rumus berdasarkan data-data S parameter (S11,S21,S12,S22) pada frekuensi 900 MHz. Akan tetapi ADS 2011 memberikan fasilitas simulasi penghitungan nilai kestabilan transistor yang hasilnya akan sama dengan perhitungan manual biasa menggunakan rumus. Untuk mempersingkat waktu pendesainan penguat maka pemeriksaan kestabilan transistor dilakukan dengan bantuan fasilitas ADS 2011. Gambar 38 adalah simulasi penghitungan nilai kestabilan transistor pada ADS 2011 menggunakan StabFact simulation Gambar 38 StabFact Simulation ADS 2011 untuk Menghitung Kestabilan
  • 10. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 43 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 Hasil simulasi perhitungan kestabilan transistor BFG541 adalah sebagai berikut Tabel 2 Hasil Simulasi Perhitungan Kestabilan StabFact ADS 2011 Dari tabel 2 hasil simulasi perhitungan disimpulkan bahwa transistor stabil pada frekuensi 890-915 MHz sehingga metode matching simultaneous conjugate matching bisa diterapkan dalam perancangan penguat. Untuk lebih yakin dalam melakukan perancangan, ada baiknya jika kita melakukan perbandingan hasil antara perhitungan simulasi dan perhitungan. Dari datasheet (lihat lampiran I) dengan nilai biasing Vce 8 V dan Ic 40 mA didapatkan data-data S parameter sebagai berikut: S11 = 0,303 162,50 S21 = 5,052 74,20 S12 = 0,112 70,70 S22 = 0,125  -54,30 Dengan menggunakan rumus (29) maka didapat sebesar = [(0,303 162,50)( 0,125  -54,30)] – [(5,052 74,20)(0,112 70,70)] = 0.533-32.67 Sehingga harga adalah
  • 11. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 44 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 Dari parameter – S yang dihasilkan dari biasing DC, dapat dihitung nilai kestabilan transistor tersebut. Nilai K > 1, artinya transistor stabil. 3.3.7.3 Zin dan Zout L Vs Zs in K-4 ZL s out bs b1 a1 b2 a2 Gambar 39 Refleksi pada Kutub 4 Setelah mendapatkan data S parameter dan kestabilan pada frekuensi kerja transistor maka tahap selanjutnya adalah menghitung nilai impedansi Zin dan Zout transistor. Nilai impedansi Zin dan Zout bisa diperoleh melalui perhitungan manual menggunakan rumus berdasarkan data S parameter (S11,S12,S21,S22) pada frekuensi 900 MHz. Akan tetapi pada software ADS 2011 terdapat fasilitas simulasi untuk menghitung nilai impedansi Zin dan Zout yang nilainya akan sama dengan hasil penghitungan manual menggunakan rumus. Untuk mempersingkat waktu pendesainan penguat maka nilai Zin dan Zout diperoleh melalui bantuan ADS 2011. Gambar 40 simulasi untuk memperoleh nilai Zin dan Zout pada ADS 2011 menggunakan smZ1 (Simultaneous-Match Input Impedance) dan smZ2 (Simultaneous-Match Output Impedance) simulation
  • 12. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 45 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 Gambar 40 Simulasi Perhitungan Zin & Zout ADS 2011 Tabel 3 merupakan hasil simulasi perhitungan nilai impedansi Zin dan Zout transistor BFG541 Tabel 3 Hasil Simulasi Perhitungan Zin & Zout ADS 2011 Dari hasil simulasi tersebut didapatkan Zin=20.302+j5.214 dan Zout=81.958-j21.141. 3.3.7.5 Perancangan Matching Network Input Zsource = 50 Ohm Zin = 20.302+j5.214 Ohm Sebelum perancangan matching network tipe Phi dilakukan, kita harus memiih resistansi virtual (Rv) yang mana nilainya Rv<Rsource<Rin. Pada
  • 13. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 46 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 perancangan kali ini R yang diambil adalah 5 Ohm (5<20.302<50). Matching network input tipe Phi pada prinsipnya terdiri dari 2 matching network tipe L, yaitu tipe L kiri dan tipe L kanan (gambar 41). Tipe L kanan akan menyesuaikan impedansi Zin ke resistansi virtual, sedangkan tipe L kanan akan menyesuaikan resistasi virtual ke Zsource 50 Ohm. Gambar 41 Rangkaian Topologi L Ekivalen Berikut ini akan dijelaskan proses perancangan matching input topologi Phi dengan bantuan software ADS 2011 1. Dengan bantuan Smitch Chart Utility (gambar 42) software ADS 2011 kita lakukan proses matching L kanan untuk menyesuaikan impedansi Zin ke Rv 5 Ohm. Inputkan nilai impedansi Zin ke ZL pada Network Schematic sedangkan nilai Rv diinputkan ke ZS pada Network Schematic
  • 14. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 47 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 Gambar 42 Smith Chart Utility ADS 2011 2. Gunakan fasilitas Auto 2-Element Match agar proses penyesuaian impedansi secara grafis pada smith chart dilakukan secara otomatis oleh ADS (gambar 43). Gambar 43 Hasil Simulasi Auto 2 Element Match ADS 2011
  • 15. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 48 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 3. Gunakan fasilitas Build ADS Circuit untuk membentuk rangkaian topologi L berdasarkan solusi grafis pada smith chart oleh ADS pada langkah sebelumnya. Gambar 44 adalah rangkaian topologi L yang berhasil didapat Gambar 44 Penyesuai Impedansi Input Tipe L Kanan 4. Dengan bantuan Smitch Chart Utility software ADS 2011 kita lakukan proses matching L kiri untuk menyesuaikan Rv 5 Ohm ke Zsource 50 Ohm. Inputkan nilai Rv 5 Ohm ke ZL pada Network Schematic sedangkan nilai Zsource 50 Ohm diinputkan ke ZS pada Network Schematic Gambar 45 Smith Chart Utility ADS 2011
  • 16. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 49 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 5. Gunakan fasilitas Auto 2-Element Match agar proses penyesuaian impedansi secara grafis pada smith chart dilakukan secara otomatis oleh ADS (gambar 46). Gambar 46 Hasil Simulasi Auto 2 Element Match ADS 2011 6. Gunakan fasilitas Build ADS Circuit untuk membentuk rangkaian topologi L berdasarkan solusi grafis pada smith chart oleh ADS pada langkah sebelumnya. Gambar 47 rangkaian topologi L yang berhasil didapat Gambar 47 Penyesuai Impedansi Input Tipe L Kiri
  • 17. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 50 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 7. Tahap terakhir pembentukan matching impedance input topologi Phi adalah menyatukan kedua matching tipe L yang telah didapatkan sebelumnya. Gambar 48 merupakan rangkaian matching impedance input tipe phi yang berhasil dirancang Gambar 48 Penyesuai Impedansi Input Topologi Phi 3.3.7.6 Perancangan Matching Network Output Zload = 50 Ohm Zout = 81.958-j21.141 Ohm Sebelum perancangan matching network tipe phi dilakukan, kita harus memiih resistansi virtual (Rv) yang mana nilainya Rv<Rload<Rout. Pada perancangan kali ini R yang diambil adalah 8 Ohm (8<50<81.958). Matching network input tipe phi pada prinsipnya terdiri dari 2 matching network tipe L, yaitu tipe L kiri dan tipe L kanan. Tipe L kiri akan menyesuaikan impedansi Zout ke resistansi virtual, sedangkan tipe L kanan akan menyesuaikan resistasi virtual ke Zload (Gambar 49).
  • 18. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 51 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 Gambar 49 Rangkaian Topologi L Ekivalen Berikut ini akan dijelaskan proses perancangan matching output dengan bantuan software ADS 2011 1. Dengan bantuan Smitch Chart Utility software ADS 2011 kita lakukan proses matching L kiri untuk menyesuaikan impedansi Zout ke Rv 8 Ohm. Inputkan nilai impedansi Zout ke ZL pada Network Schematic sedangkan nilai Rv diinputkan ke ZS pada Network Schematic Gambar 50 Smith Chart Utility ADS 2011
  • 19. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 52 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 2. Gunakan fasilitas Auto 2-Element Match agar proses penyesuaian impedansi secara grafis pada smith chart dilakukan secara otomatis oleh ADS (gambar 51) Gambar 51 Hasil Simulasi Auto 2 Element Match ADS 2011 3. Gunakan fasilitas Build ADS Circuit untuk membentuk rangkaian topologi L berdasarkan solusi grafis pada smith chart oleh ADS pada langkah sebelumnya. Gambar 52 rangkaian topologi L yang berhasil didapat Gambar 52 Penyesuai Impedansi Output Tipe L Kiri
  • 20. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 53 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 4. Dengan bantuan Smitch Chart Utility software ADS 2011 kita lakukan proses matching L kanan untuk menyesuaikan Rv 8 Ohm ke Zload 50 Ohm. Inputkan nilai Rv 8 Ohm ke ZL pada Network Schematic sedangkan nilai Zload 50 Ohm diinputkan ke ZS pada Network Schematic Gambar 53 Smith Chart Utility ADS 2011 5. Gunakan fasilitas Auto 2-Element Match agar proses penyesuaian impedansi secara grafis pada smith chart dilakukan secara otomatis oleh ADS (gambar 54).
  • 21. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 54 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 Gambar 54 Hasil Simulasi Auto 2 Element Match ADS 2011 6. Gunakan fasilitas Build ADS Circuit untuk membentuk rangkaian topologi L berdasarkan solusi grafis pada smith chart oleh ADS pada langkah sebelumnya. Gambar 55 rangkaian topologi L yang berhasil didapat Gambar 55 Penyesuai Impedansi Output Tipe L Kanan 7. Tahap terakhir pembentukan matching impedance output tipe phi adalah menyatukan kedua matching tipe L yang telah didapatkan sebelumnya. Gambar 56 rangkaian matching impedance output tipe phi yang berhasil dirancang
  • 22. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 55 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 Gambar 56 Penyesuai Impedansi Output Topologi Phi 3.4 Diagram Skematik Rangkaian Gambar 57 merupakan diagram skematik rangkaian penguat secara keseluruhan yang terdiri dari transistor, bias DC, RF Choke, DC Block, matching network input, dan matching network output.
  • 23. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 56 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 Gambar 57 Diagram Skematik Rangkaian Penguat Keseluruhan 3.5 Simulasi ADS 2011 Sebelum direalisasikan, penguat daya RF ini disimulasikan terlebih dahulu menggunakan software ADS 2011 untuk mengetahui gambaran nilai gain penguat, VSWR, Kestabilan, dan parameter-parameter lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengecek bilamana terjadi kesalahan dalam pendesainan rangkaian penguat. Gambar 58 Tampilan Schematic Simulation ADS 2011
  • 24. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 57 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 Pada simulasi ini digunakan model transistor BFG541 yang di-download langsung dari situs nxp serta memiliki versi paling baru. Semua komponen pasif yang digunakan diset ideal dan jalur tidak meredam. 3.5.1 Simulasi Gain (a) (b) Gambar 59 Grafik Hasil Simulasi Gain (Pin: Biru|Pout: Merah)
  • 25. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 58 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 Gambar 59 menunjukkan hasil simulasi Gain rangkaian penguat daya RF yang telah dirancang pada ADS 2011. Gambar 59a menunjukkan hasil simulasi pada frekuensi 890-915 MHz sedangkan gambar 59b pada frekuensi 600 MHz-1.1 GHz. Dapat dilihat bahwa penguat menghasilkan penguatan 13 dB pada frekuensi 900 MHz. 3.5.2 Simulasi VSWR Gambar 60 Hasil Simulasi Pengukuran VSWR ADS 2011 Hasil simulasi pengukuran VSWR (gambar 60) tersebut menunjukkan bahwa nilai VSWR1 input dan VSWR2 output penguat cukup baik (nilai mendekati 1). 3.5.3 Simulasi Kestabilan Tabel 4 Hasil Simulasi Perhitungan Kestabilan StabFact ADS 2011
  • 26. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 59 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 Hasil pengukuran (tabel 4) menunjukkan penguat stabil pada frekuensi kerjanya (Stabfact ≥ 1). 3.5.4 Simulasi Pengukuran S11 dan S22 (dB) Gambar 61 Hasil Simulasi Pengukuran S11 dan S22 ADS 2011 S11(dB) menunjukkan return loss sedangkan S22(dB) menunjukkan return loss output. Hasil simulasi pengukuran (gambar 61) tersebut menunjukkan nilai return loss input dan output sudah cukup baik (≤-20dB). Frekuensi pengukuran 600 MHz-1.1 GHz. 3.6 Implementasi Alat Implementasi dari rangkaian penguat daya RF ini terdiri dari implementasi perangkat keras dan implementasi mekanik. Setelah desain selesai, maka hasil desain tersebut diimplementasikan dalam bentuk yang lebih baik. Dalam implementasi perangkat keras ini ada beberapa tahapan yang dilakukan, yaitu : 1. Pembuatan Lay Out PCB Setelah mendesain amplifier, selanjutkan membuat lay out PCB untuk rangkaian amplifier. Pembuatan lay out PCB menggunakan bantuan
  • 27. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 60 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 software Altium 13.1. Ukuran dan desain dari lay out PCB rangkaian amplifier tersebut berdasarkan jumlah komponen dan bentuk footprint dari masing-masing komponen yang digunakan dan diletakkan. Gambar 62 adalah hasil lay out PCB rangkaian amplifier yang dibuat. Gambar 62 Lay Out PCB Rangkaian Amplifier 2. Pencetakan PCB dan Penyolderan Untuk proses pencetakan PCB tersebut, penulis menggunakan jasa cetak PCB Multikarya. PCB yang dibuat menggunakan double layer, dimana bagian atas (top layer) adalah garis jalur dan penempatan komponen dan bagian bawah (bottom layer) adalah bagian grounding, yang dihubungkan dengan through hole yang terdapat pada setiap kaki komponen yang terhubung ke ground. Peletakan komponen dibuat serapat mungkin, dikarenakan untuk menghindari berubahnya frekuensi atau besarnya jumlah redaman yang ditimbulkan dari bahan PCB tersebut. Bahan PCB yang digunakan adalah Rogers RO4003C. Komponen yang digunakan adalah Komponen Surface
  • 28. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT KRIST ARISTOTELIUS, 101344013 61 LAPORAN TUGAS AKHIR TAHUN 2014 Mount, yang diharapkan memiliki toleransi yang baik, karena bekerja pada frekuensi tinggi. Setelah jalur PCB selesai dibuat, maka dilakukan pengecekan jalur. Pengecekan ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu sebelum menjadi PCB dan sesudah menjadi PCB. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan jalur yang dapat merusak kinerja komponen yang akan dipasang. Penyolderan dilakukan dengan solder biasa. Karena penyolderan dilakukan pada permukaan PCB maka dibutuhkan ketelitian dan kesebaran, sehingga timah yang menempel tidak menggumpal dan rangkaian tetap kelihatan rapi. Realisasi alat dilengkapi juga dengan heatsink yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan. Heatsink juga pada realisasi penguat daya RF ini sangat dibutuhkan untuk menyalurkan panas karena disipasi daya. Gambar 63 Rangkaian Amplifier setelah dipasang Komponennya