4. Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan
Permen ESDM No. 7 tahun 2020 pasal 62 huruf bb
Pemegang IUP/IUPK wajib menyusun Laporan Lengkap Eksplorasi dan
Laporan Studi Kelayakan termasuk perubahannya berdasarkan Standar
Nasional Indonesia dan ditandatangani oleh orang yang berkompeten
(competent person) sepanjang telah terdapat orang yang berkompeten
(competent person) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan bagi komoditas mineral logam, mineral bukan logam, dan
batubara;
4
5. Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan
Kepmen ESDM No. 1806 tahun 2018
Lampiran I : Format RKAB IUP Eksplorasi
Lampiran II : Format RKAB IUP Operasi Produksi
Lampiran XII : Format Laporan Akhir Eksplorasi
Lampiran XIII : Format Laporan Studi Kelayakan
5
7. Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan
Kepmen ESDM No. 1827 tahun 2018
1. sumber daya paling kurang terdiri atas:
a) estimasi sumber daya sesuai dengan SNI 5015:2011 atau SNI 4726:2011 beserta
perubahannya; dan
b) kuantitas, kualitas/kadar, lokasi, dan klasifikasi sumber daya;
2. cadangan paling kurang terdiri atas:
a) estimasi cadangan sesuai dengan SNI 5015:2011 atau SNI 4726:2011 beserta
perubahannya;
b) kuantitas, kualitas/kadar, lokasi, dan klasifikasi cadangan; dan
c) cadangan berasal dari konversi sumber daya tertunjuk dan/atau terukur;
3. pelaksana estimasi sumber daya dan estimasi cadangan
a) estimasi sumber daya wajib dilakukan oleh Orang yang Berkompeten;
b) estimasi cadangan wajib dilakukan oleh Orang yang Berkompeten;
7
8. • Kode Pelaporan
• Acuan dalam pelaporan hasil ekplorasi, sumberdaya mineral, dan cadangan bijih
• Standard minimum dalam pelaporan hasil ekplorasi, sumberdaya mineral, dan cadangan bijih.
• CRIRSCO (Combined Reserves International Reporting Standards Committee)
• Berdiri tahun 2002. Pengganti CMMI (Council of Mining and Metallurgical Institutions, 1994). Komite ini
bertugas membuat standar internasional dalam pelaporan hasil eksplorasi, sumberdaya mineral, dan
cadangan bijih
• Koordinasi antar negara anggota dalam mengembangkan standar international untuk pendefinisian dan
pelaporan hasil eksplorasi, sumberdaya mineral, dan cadangan bijih
• Menyediakan template untuk negara-negara yang ingin mengembangkan sendiri kode pelaporan hasil
eksplorasi, sumberdaya mineral, dan cadangan bijih
• Anggota CRIRSCO adalah National Reporting Organizations (NROs) yang bertanggung jawab dalam
mengembangkan kode pelaporan hasil eksplorasi, sumberdaya mineral, dan cadangan bijih di
negaranya masing-masing
• Anggota CRIRSCO: CIM (Canada), SME (Amerika Serikat), CCRR (Kolombia), CBRR (Brazil), National
Committee (Chile), PERC (Eropa), UMREK (Turki), SAMCODES (Afrika Selatan), KAZRC (Kazakstan),
OERN (Rusia), PiGM (Mongolia), NACRI (India), KCMI (Indonesia), dan JORC (Australia). *per Sept 2019
8
Kode Pelaporan (Hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral, dan Cadangan Bijih)
10. • JORC – Australia
• 1989 - Edisi pertama JORC
• 1992 - Edisi kedua JORC – revisi dan update
• 1996 - Edisi ketiga JORC – revisi dan update
• 1999 – Edisi keempat JORC – revisi dan update
• 2004 - Edisi kelima JORC – revisi dan update – Acuan KCMI dan SNI-2011
• 2012 - Edisi terakhir JORC – membatalkan dan menggantikan edisi-edisi sebelumnya – Acuan KCMI-2017 dan SNI-2019
• SME – Amerika Serikat (1992)
• 1992 – Edisi pertama SME
• 1999 – Edisi kedua SME – menambahkan Competent Person
• 2007 – Edisi ketiga SME
• 2014 – Edisi keempat SME– membatalkan dan menggantikan edisi-edisi sebelumnya
• CIM – Canada (2001)
• National Committee – Chile (2002)
• PERC – Eropa (2001)
• NAEN – Russia
• SAMCODES – Afrika Selatan (2000)
• KCMI – Indonesia
• KCMI-2011 beserta SNI 4726:2011 dan SNI 5015:2011
• KCMI-2017 beserta SNI 4726:2019 dan SNI 5015:2019
• dan standar-standar lain..
10
Kode Pelaporan (Hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral, dan Cadangan Bijih)
11. • Revisi dari SNI 13-4726-1998 dan SNI 13-4726-1998/Amd 1:1999 Klasifikasi sumberdaya mineral dan
cadangan.
• Revisi di lakukan pada bagian penjelasan sumberdaya dan cadangan serta penambahan pedoman
pelaporan yang harus di tanda tangani oleh tenaga kompeten (competent person).
• Di sepakati pada forum konsensus nasional di Jakarta 15 Maret 2011 oleh pihak berkepentingan yaitu:
perusahaan tambang, perguruan tinggi/lembaga penelitian, dan instansi teknis.
• Mengacu ke The Australian Code for Reporting of Exploration Results, Mineral Resources and Ore
Reserve (JORC Code, 2004 edition)
• Karena yang menjadi acuan, yaitu kode JORC mengalami pembaruan menjadi JORC Code 2012 edition,
maka Kode KCMI diperbarui menjadi Kode KCMI-2017 dan SNI pun diperbarui menjadi SNI 4726:2019
11
SNI 4726:2019 (Hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral, dan Cadangan Bijih)
12. • Transparansi
• Mensyaratkan bahwa pembaca Laporan Publik disuguhi dengan informasi yang cukup, penyajian
yang jelas dan tidak memiliki arti yang membingungkan untuk memahami laporan dan tidak
menyesatkan.
• Materiality
• Mensyaratkan Laporan Publik berisikan semua informasi yang relevan yang di perlukan oleh investor
dan penasihat profesionalnya secara wajar, dan sepantasnya di harapkan di jumpai dalam laporan
tersebut, untuk keperluan pengambilan keputusan yang tepat dan berimbang mengenai hasil-hasil
ekplorasi, sumberdaya mineral atau cadangan bijih yang di laporkan.
• Competence
• Mensyaratkan bahwa Laporan Publik di dasarkan pada hasil kerja yang di pertanggungjawabkan oleh
seseorang yang memiliki keahlian dan berpengalaman pada bidangnya serta terikat oleh kode etik
dan aturan organisasi yang menaunginya.
12
Azas Pelaporan
14. • COMPETENT PERSON
• Seseorang yang memiliki keahlian dan berpengalaman pada bidangnya serta terikat oleh kode etik
dan aturan organisasi yang menaunginya.
• Pengalaman sekurang-kurangnya lima tahun dalam bidang yang sesuai dengan bentuk mineralisasi
dan jenis cebakan yang sedang di pertimbangkan dan sesuai dengan kegiatan yang sedang di
lakukan oleh CP tersebut.
• Estimasi Hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral dan Cadangan Bijih
• Umumnya merupakan kerja tim yang melibatkan beberapa disiplin teknis
• Pembagian tanggung jawab yang jelas di dalam suatu tim sesuai kontribusinya masing-masing.
14
Competent Person (Hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral, dan Cadangan Bijih)
16. Sumber Data Sumberdaya dan Cadangan Mineral
Hasil Kegiatan Eksplorasi Badan Geologi, KESDM
Hasil Kegiatan Perusahaan Pertambangan
Laporan Akhir Eksplorasi
Laporan Studi Kelayakan
Laporan Rencana Kerja Anggaran dan Biaya Tahunan
16
Menjadi Tanggung Jawab Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara sebagai
Pembina dan Pengawas Kegiatan Usaha Pertambangan dengan
Melaksanakan Kegiatan Rekonsiliasi Data Sumberdaya dan Cadangan Mineral
17. Perkembangan Kegatan Rekonsiliasi Data SDC Mineral
17
Tahun 2017
3.812 IUP
221 IUP (5,8%
dari populasi)
15 laporan
(6,79% dari
data)
Tahun 2018
2.575 IUP
1.927 IUP
(74,83% dari
populasi)
675 laporan
(35,03% dari
data)
Tahun 2019
1.590 IUP
988 IUP (62,14%
dari populasi)
563 laporan
(35,41% dari
populasi IUP)
Target
Tahun 2020
1.645 IUP*)
100%
85%
Populasi IUP
CnC
Penyampaian
Data
Penyampaian
Laporan
Catatan:
*) IUP CnC dan IT Komoditas Logam
dan Non-Logam per Juni 2020
Capaian
Sementara
1.029 IUP
(63% dari
populasi)
433 laporan
(26% dari
populasi IUP)
18. Mekanisme Kegiatan Rekonsiliasi Data SDC Mineral
18
Pengolahan
dan Analisis
data bersama
Badan Geologi
Rekonsiliasi
Virtual
Rekapitulasi
data SDC dari
Provinsi
Permintaan
dan
Pengumpulan
Data
19. DBM
DINAS ESDM PROVINSI
DINAS ESDM PROVINSI
DINAS ESDM PROVINSI
Mekanisme Kegiatan Rekonsiliasi Data SDC Mineral
19
1. Surat Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral
kepada Dinas ESDM Provinsi:
Data Sumber Daya dan Cadangan per IUP
Laporan RKAB Tahun yang telah disetujui
Laporan Akhir Eksplorasi
Laporan Studi Kelayakan
2. Dinas ESDM Provinsi menyampaikan data melalui
surat fisik dan surat elektronik
3. DBM akan melakukan rekapitulasi data secara
bertahap
Permintaan
dan
Pengumpulan
Data
20. Mekanisme Kegiatan Rekonsiliasi Data SDC Mineral
20
Rekapitulasi
data SDC dari
Provinsi
DATA
PROVINSI A
DATA
PROVINSI B
DATA
PROVINSI dst
REKAPITULASI DATA
DAN LAPORAN
1. Data dan Laporan dari setiap Provinsi akan
dilakukan rekapitulasi
2. Koordinasi dan komunikasi antara Tim
Minerba dengan Dinas ESDM Provinsi terkait
kelengkapan data dan laporan
21. Mekanisme Kegiatan Rekonsiliasi Data SDC Mineral
21
Rekonsiliasi
DINAS ESDM PROVINSI DINAS ESDM PROVINSI DINAS ESDM PROVINSI
MINERBA
BADAN GEOLOGI
T
E
A
M
1
T
E
A
M
2
T
E
A
M
dst
1. DBM akan mengundang
Dinas Provinsi untuk
melaksanakan Rekonsiliasi
SDC
2. Akan dibagi jadwal dan tim
pada setiap Provinsi
3. Berita Acara Rekonsiliasi
MINERBA
BADAN GEOLOGI
MINERBA
BADAN GEOLOGI
22. Mekanisme Kegiatan Rekonsiliasi Data SDC Mineral
Pengolahan
dan Analisis
data
1. Data dan Laporan hasil rekonsiliasi akan
dianalisis bersama Badan Geologi
2. Data dan Laporan akan digabung dan diolah
bersama-sama dengan data yang telah
dimiliki oleh Badan Geologi.
3. Badan Geologi menyusun Neraca Sumberdaya
dan Cadangan Mineral Nasional NERACA SUMBERDAYA
DAN CADANGAN
MINERBA BADAN
GEOLOGI
22
23. Potensi Sumberdaya dan Cadangan Mineral
23
* Satuan SDC Bijih dalam m3
** Gabungan endapan primer, laterit, sedimen, dan aluvial
Sumber: Badan Geologi 2019
(Status Data Desember 2018)
KOMODITAS
Sumber Daya (Bijih Juta Ton) Cadangan (Bijih Juta Ton)
Hipotetik Tereka Tertunjuk Terukur Total Terkira Terbukti Total
Bauksit 14,51 1.235,47 1.223,06 828,28 3.301,33 2.056,98 330,35 2.387,34
Besi** 1.237,58 4.776,45 3.414,85 2.650,55 12.079,45 2.539,86 534,15 3.074,01
Emas Primer 83,71 4.556,86 5.216,10 1.545,65 11.402,33 2.031,83 992,56 3.024,39
Nikel 294,97 4.297,04 2.686,73 2.032,31 9.311,06 2.872,67 698,88 3.571,56
Perak 0,001 1.263,98 4.194,09 984,93 6.443,01 1.845,99 919,97 2.765,96
Tembaga 16,35 7.294,98 4.059,94 1.097,06 12.468,35 1.846,63 914,54 2.761,18
Emas Alluvial* 348,64 800,02 136,48 334,69 1.619,84 0,001 6,06 6,06
Timah* 12,00 1.269,43 668,01 1.928,84 3.878,29 744,16 465,78 1.209,94
MINERAL
25. Tentang Exploration Data Warehouse
25
EDW Fase 1 – Data dan Sumber
• Belum ada Single Source of Truth untuk data eksplroasi
• Rendahnya akses terhadap data eksplorasi
• Kurang optimalnya koordinasi antar stakeholder
27. Tentang Exploration Data Warehouse
27
EDW Fase 1 – Submit Data
Database
Download
Template
Input Data Eksplorasi
pada Template
Upload
Template
Sort and
Validation Data
by System
Storage Server
Upload
Document
Sort and
Validation Data
by System
Storage Server
Document Management
Document format:
*.pdf *.shp *.dwg
*.dxf dan format lainnya
*.xls
*.xlsx
28. Tentang Exploration Data Warehouse
28
Fase Pengembangan EDW
ValueCreation
Effort
• Pengembangan EDW sebagai media penyimpanan
database raw data (collar, survey, sample assay dan
geology & geotek) hasil eksplorasi badan usaha
mineral dan batubara
• Pengembangan EDW sebagai media penyimpanan
data hasil interpretasi dan analisis (geologi lokal &
regional, peta topografi, peta titik bor, peta
cadangan, peta sumber daya, peta drilling log &
geofisika) hasil eksplorasi badan usaha mineral dan
batubara
• Akses kepada badan usaha yang ada di
kewenangan ESDM Pusat
• Pengembangan fitur analisis raw data hasil eksplorasi
badan usaha
• Pengembangan modul dashboard yang berfungsi
sebagai sistem pelaporan secara statistik dan grafis
terkait data hasil kegiatan eksplorasi yang telah
terinventarisasi
• Pengembangan Minerba Data Storage yang mencakup
data teknis dan data internal
• Membuka akses untuk Pemerintah Daerah dan badan
usaha yang berada dibawah kewenangannya
EDW Fase 1: Creating the Baseline
EDW Fase 2: Data Analytics and Minerba Data Storage
Dengan dibukanya akses EDW/MDS kepada
Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah
akan memiliki data dan dapat menyusun
kebijakan untuk membangun Provinsinya